Anda di halaman 1dari 7

PERATURAN WALIKOTA CILEGON

NOMOR 50 TAHUN 2016

TENTANG

STANDAR KEBUTUHAN BARANG MILIK DAERAH


PADA PEMERINTAH KOTA CILEGON

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA CILEGON,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pencapaian suatu


perencanaan kebutuhan barang milik daerah yang
baik dan akuntabel diperlukan standar kebutuhan
sebagai acuan perhitungan pengadaan dan
penggunaan barang milik daerah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Walikota tentang Standar Kebutuhan Barang Milik
Daerah Pada Pemerintah Kota Cilegon.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang


Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan
Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286) ;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia ….
2

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran


Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ;

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintah Daerah (Lembaga Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang


Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165) ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5533);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2014 tentang


Penjualan Barang Milik Negara/Daerah Berupa
Kendaraan Perorangan Dinas (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 305,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5610);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016


tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah;
3

10. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 1 Tahun 2004


tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2004 Nomor 2);

11. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 1 Tahun 2009


tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah
(Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2009 Nomor 1).

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : STANDAR KEBUTUHAN BARANG MILIK DAERAH

PADA PEMERINTAH KOTA CILEGON

.
BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kota Cilegon ;

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur


penyelenggara Pemerintahan Daerah ;

3. Walikota adalah Walikota Cilegon ;

4. Barang Milik Daerah, yang selanjutnya disingkat BMD adalah semua


barang yang dibeli dan diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah atau berasal dari perolehan lainnya yang sah;

5. Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab


menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan pengelolaan Barang
Milik Daerah;
6. Pembantu Pengelola Barang adalah pejabat yang bertanggungjawab
mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan Barang Milik Daerah yang ada
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah; Pejabat Penatausahaan Barang
adalah kepala SKPD yang mempunyai fungsi pengelolaan barang milik
daerah selaku pejabat pengelola keuangan daerah;
7. Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
Barang Milik Daerah;
4

8. Kuasa Pengguna Barang adalah kepala satuan kerja atau pejabat yang
ditunjuk oleh Pengguna Barang untuk menggunakan barang yang berada
dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya;

9. Perencanaan kebutuhan adalah kegiatan merumuskan rincian kebutuhan


barang milik daerah untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah
lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan
tindakan pemenuhan kebutuhan yang akan datang;
10. Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah, yang selanjutnya disingkat
RKBMD, adalah dokumen perencanaan BMD untuk periode 1 (satu) tahun;
11. Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah, yang selanjutnya
disingkat RKPBMD, adalah dokumen perencanaan pemeliharaan BMD
untuk periode 1 (satu) tahun;
12. Hasil Penelaahan RKBMD adalah dokumen penelaahan RKBMD antara
Pengguna Barang dan Pengelola Barang;
13. Hasil Penelaahan RKPBMD adalah dokumen penelaahan RKPBMD antara
Pengguna Barang dan Pengelola Barang;
14. Usulan Perubahan Hasil Penelaahan RKBMD adalah dokumen penelaahan
RKBMD yang diusulkan untuk dilakukan perubahan;
15. Usulan Perubahan Hasil Penelaahan RKPBMD adalah dokumen
penelaahan RKPBMD yang diusulkan untuk dilakukan perubahan;
16. Perubahan Hasil Penelaahan RKBMD adalah dokumen penelaahan usulan
perubahan hasil penelaahan RKBMD antara Pengguna Barang dan
Pengelola Barang;
17. Perubahan Hasil Penelaahan RKPBMD adalah dokumen penelaahan
usulan perubahan hasil penelaahan RKPBMD antara Pengguna Barang
dan Pengelola Barang;
18. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah unsur
pembantu Kepala Daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah;
19. Pemanfaatan adalah pendayagunaan BMD yang tidak digunakan untuk
penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD dan/atau optimalisasi BMD
dengan tidak mengubah status kepemilikan;
20. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan BMD;
5

21. Pemusnahan adalah tindakan memusnahkan fisik dan/atau kegunaan


BMD;
22. Penghapusan adalah tindakan menghapus BMD dari daftar barang dengan
menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan
Pengelola Barang, Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang
dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam
penguasaannya;
23. Rencana Strategis SKPD, yang selanjutnya disingkat Renstra-SKPD adalah
dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk periode 5
(lima) tahun;
24. Rencana Kerja SKPD, yang selanjutnya disingkat Renja-SKPD adalah
dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun;
25. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD, yang selanjutnya disingkat RKA-
SKPD,
adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan
kegiatan SKPD serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya;
26. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara, yang selanjutnya disingkat
PPAS, merupakan program prioritas dan patokan batas maksimal
anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai
acuan dalam penyusunan RKA-SKPD;
27. Standar Barang adalah spesifikasi barang yang ditetapkan sebagai acuan
perhitungan pengadaan BMD dalam perencanaan kebutuhan SKPD;
28. Standar Kebutuhan adalah satuan jumlah barang yang dibutuhkan
sebagai acuan perhitungan pengadaan dan penggunaan BMD dalam
perencanaan kebutuhan SKPD;
29. Standar Harga adalah penetapan besaran harga barang sesuai jenis,
spesifikasi dan kualitas dalam 1 (satu) periode tertentu;
30. Unit kerja adalah bagian SKPD selaku kuasa pengguna barang;
31. Pihak lain adalah pihak-pihak selain Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah.

Pasal 2
Standar Kebutuhan BMD berfungsi sebagai pedoman bagi:
a. Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang dalam
rangka menyusun Perencanaan Kebutuhan dan Penggunaan BMD; dan
6

b. Pengelola Barang dalam menelaah Perencanaan Kebutuhan BMD yang


disusun oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang.

Pasal 3
BMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi:
a. tanah;
b. gedung dan bangunan; dan
c. peralatan dan mesin.

Pasal 4
(1) Standar Kebutuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ditetapkan
dalam Lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.
(2) Cara perhitungan kebutuhan alat pendingin ruangan/air conditioner (AC)
ditetapkan dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Walikota ini

Pasal 5
Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, BMD yang telah ada tetap dapat
dipergunakan sesuai dengan peruntukannya.

Pasal 6
Peraturan Walikota ini berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Cilegon.

Ditetapkan di Cilegon,
pada tanggal 2016

WALIKOTA CILEGON,

DR. H. Tb. IMAN ARIYADI, M.Si


7

Diundangkan di Cilegon
pada tanggal 2016

Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA CILEGON,

Dra. Hj. RATU ATI MARLIATI, MM

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN 2016 NOMOR

Anda mungkin juga menyukai