Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS DESAIN KOLOM KOMPOSIT BAJA-BETON DENGAN METODE LOAD AND

RESISTANCE FACTOR DESIGN

Alfin Rico Simanjuntak1 dan Johannes Tarigan2


1Mahasiswa Bidang Studi Struktur Departemen Teknik Sipil Sumatera Utara Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan
Email: alfinrico@hotmail.com
2Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Unversitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan
Email: johannes.tarigan@usu.ac.id

ABSTRAK

Pada saat ini kolom bangunan tinggi banyak menggunakan material beton bertulang. Seiring
dengan berkembangnya teknologi bahan konstruksi di beberapa negara, kini sudah mulai
banyak digunakan material baja dalam konstruksi bangunan tinggi. Dewasa ini juga telah
dikembangkan penggunaan material komposit dalam konstruksi kolom Dalam tugas akhir ini
penulis mendesain 3 model gedung 10 lantai dengan material kolom yang berbeda, yaitu kolom
beton bertulang, kolom baja dan kolom komposit beton – baja. 3 model struktur ini di desain
dengan fungsi gedung, wilayah gempa dan pembebanan yang sama. Kemudian akan di
bandingkan material yang paling optimal untuk digunakan pada bangunan gedung yang
direncanakan tersebut. Hasil yang diperoleh kolom komposit baja – beton lebih optimal
digunakan pada struktur gedung yang direncanakan karena dimensinya lebih kecil sehingga
mengurangi biaya material. Selain itu kolom komposit juga memiliki keuntungan terhadap
bahaya kebakaran.
Kata kunci: Kolom Beton bertulang, Kolom Baja, Kolom Komposit Baja-Beton

ABSTRACT

At this time many columns tall buildings using reinforced concrete materials. Along with the
development of technology of construction materials in some countries, is now already widely
used material in the construction of high-rise steel. Today has also developed the use of
composite materials in the construction of the columns in this thesis the author designed the
10-story building 3 models with different column material, which is reinforced concrete
columns, steel columns and concrete composite column - steel. 3 models of these structures in
the design of the building function, the seismic zone and the same loading. Will then compare
the most optimal materials for use in buildings that are planned. Results obtained composite
steel columns - more optimal concrete used in the structure of the building is planned for
smaller dimensions, thereby reducing material costs. In addition it also has the advantage of
composite column against fire.

Keywords: Reinforced Concrete Column, Steel Column, Composite Columns


1. PENDAHULUAN

Sistem struktur komposit terbentuk dari interaksi antara komponen struktur baja dan beton
yang karakteristik dasar masing-masing bahan dimanfaatkan secara optimal. Karakteristik
penting yang dimiliki oleh struktur baja adalah kekuatan tinggi, modulus elastis tinggi, serta
fatalitas tinggi. Sedangkan karakteristik penting yang dimiliki oleh struktur beton adalah
ketahanan yang baik terhadap api, mudah dibentuk dan murah
Keuntungan utamanya yang didapat dengan mendesain kolom sebagai kolom komposit adalah
kapasitas menahan beban yang besar meskipun dengan penampang yang kecil. Khusus untuk
kolom komposit dengan penyelimutan beton juga membawa keuntungan lain, yaitu :
1. Ketahanan terhadap api dan korosi yang lebih baik dibandingkan kolom baja biasa (Ruddy
Jhon L,2005)
2. Efek penguatan dalam melawan tekuk.
3. Kemampuan kolom komposit memikul beban aksial dan lentur lebih besar dibandingkan
kolom beton bertulang.
Keuntungan di atas didapat karena terlindungnya profil baja oleh beton bertulang yang
menyelimutinya.
Tujuan dan Manfaat Penulisan
Merencanakan kolom komposit dengan metode Load and Resistance Factor Design (LRFD)
serta mempelajari konsep desain kolom komposit. Dan membandingkan antara kolom
komposit, kolom beton bertulang dan kolom baja
Tinjauan Pustaka
Kriteria untuk kolom komposit bagi komponen struktur tekan sesuai yang di atur oleh
anonim1,2002 sebanyak 5 kriteria, yaitu kriteria pertama luas penampang profil baja minimal
sebesar 4% dari luas penampang komposit total; kriteria ke dua selubung beton untuk
penampang komposit yang berintikan baja harus diberi tulangan baja longitudinal dan tulangan
pengekang lateral. Tulangan baja longitudinal harus menerus pada lantai struktur portal,
kecuali untuk tulangan longitudinal yang hanya berfungsi memberi kekangan pada beton. Jarak
antar pengikat lateral tidak boleh melebihi 2/3 dari dimensi terkecil penampang kolom
komposit. Luas minimum penampang tulangan transversal (atau longitudinal) tidak boleh
kurang dari 0,18 mm2 untuk setiap mm jarak antar tulangan transversal (atau longitudinal)
terpasang. Tebal bersih selimut beton dari tepi terluar tulangan longitudinal dan transversal
minimal sebesar 40 mm; kriteria ke tiga mutu beton yang digunakan tidak lebih tinggi daripada
55 Mpa dan tidak kurang dari 21 MPa untuk beton normal dan tidak kurang dari 28 MPa untuk
beton ringan; kriteria ke empat tegangan leleh profil dan tulangan baja yang digunakan untuk
perhitungan kekuatan kolom komposit tidak boleh melebihi 380 MPa; dan kriteria terakhir
tebal minimum dinding pipa baja atau penampang baja berongga yang diisi beton adalah
𝑏√𝑓𝑦 /3𝐸 untuk setiap sisi selebar b pada penampang persegi dan 𝐷√𝑓𝑦 /8𝐸 untuk penampang
bulat yang mempunyai diameter luar D.
Kuat rencana kolom komposit yang menumpu beban aksial yang digunakan sebagai acuan
mendesain kolom komposit adalah
𝑃𝑢 = ϕcP𝑛 , dengan 𝜙c=0,85
dengan nilai Pn adalah:
𝑓𝑚𝑦
𝑃𝑛 = 𝐴𝑠
𝜔
Nilai faktor tekuk ω ditentukan berdasarkan nilai λc sebagai berikut
λc ≤ 0,25 maka ω = 1
1,43
0,25< λ <1,2 maka ω = 1,6−0,67λ
c
λc ≥ 1,2 maka ω = 1,25λc
dengan:
𝐾𝑐 𝐿 𝑓𝑚𝑦
λ𝑐 = √𝐸
𝑟𝑚 𝜋 𝑚
𝐴 𝐴
𝑓𝑚𝑦 = 𝑓𝑦 + 𝑐1 𝑓𝑦𝑟 (𝐴𝑟 ) + 𝑐2 𝑓′𝑐 (𝐴𝑐)
𝑠 𝑠
𝐴𝑐
𝐸𝑚 = 𝐸 + 𝑐3 𝐸𝑐 (𝐴 )
𝑠

𝐸𝑐 = 0,041𝑤 1,5 √𝑓′𝑐


Pada persamaan di atas c1,c2 dan c3 adalah koefisien yang besarnya untuk profil baja yang
diberi selubung beton adalah: c1=0,7 ; c2 = 0,6 dan c3=0,2.

2. METODE
Dilakukan perencanaan bangunan 10 lantai dengan menggunakan metode Load and Resistance
Factor Design (LRFD). Kolom didesain menggunakan material komposit baja diselimuti beton,
material beton bertulang dan material baja. Bangunan akan difungsikan untuk keperluan
perkantoran. Luas keseluruhan bangunan 324m2 dan tinggi total bangunan 37,5 m. Denah
bangunan berbentuk persegi dengan panjang melintang 3 x 6m dan memanjang 3 x 6m, dan
tinggi tiap lantai adalah 3,75m. Direncanakan di bangun di wilayah zona gempa 3 dengan jenis
tanah keras.

Gambar 1 Denah dan potongan bangunan


Perhitungan menggunakan bantuan software komputer analisis struktur, CSI SAP2000
v15.2. Building code yang digunakan untuk perhitungan struktur beton bertulang adalah
SNI03-2847-2002 (anonim 1), sedangkan untuk struktur baja serta komposit mengikuti
Building ode Selanjutnya akan dibandingkan hasil desain ketiga struktur tersebut. SNI 03-
1729-2002 (anonim 2) dan juga AISC-LRFD 2005 (anonim 3)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil desain kolom untuk struktur beton bertulang mengikuti SNI 03-2847-2002
(anonim2,2002), didapat dimensi kolom lantai 1-4 adalah 800x800mm dengan tulangan
longitudinal berdiameter 25 sebanyak 16 buah, sedangkan untuk lantai 5-10 menggunakan
kolom dengan dimensi 750x750 dengan tulangan longitudinal sebanyak 12D25mm.

Gambar 2 Kolom bangunan struktur Beton bertulang

Kolom struktur baja menggunakan profil kingkross. Untuk lantai 1-4 direncanakan
menggunakan profil baja kingcross K700x300x13x24, untuk lantai 5-7 menggunakan
profil baja kingcross K588x300x12x20, dan lantai 8-10 menggunakan profil baja
kingcross K450x300x9x14 mm.

Gambar 3 Kolom bangunan struktur baja

Struktur komposit baja beton direncanakan menggunakan kolom profil baja


K500x200x10x16 yang di selimuti beton dengan dimensi 700x700mm untuk lantai 1-4.
Selanjutnya untuk lantai direncanakan dengan dimensi beton yang sama yakni
600x600mm namun dibedakan dimensi profil baja yang di bungkus, yaitu
K540x200x9x14 untuk lantai 5-7 sedangkan lantai 8-10 menggunakan profil
K450x200x8x13.
Gambar 4 Kolom bangunan struktur Komposit

Sebagai bahan perbandingan antara ketiga struktur yang telah direncanakan, dihitung
kebutuhan material beton serta baja untuk kolom pada masing-masing struktur dari segi
volume, asumsi harga material, bobot kolom dan perbandingan deformasi ketiganya.
Dengan mengasumsikan harga material beton beserta bekisting adalah Rp.900.000 per
meter kubik dan harga material tulangan baja adalah Rp. 18.000 per kg. untuk profil baja
harga per Rp. 15.000 maka dapat diketahui perbandingan harga material untuk masing-
masing kolom. Kebutuhan material dan harga untuk masing-masing kolom ditampilkan
pada tabel 1
Tabel 1 Perbandingan kebutuhan material kolom masing-masing struktur
Beton Bertulang Baja Komposit
Lantai
Beton (m3) Baja (kg) Beton Baja (kg) Beton (m3) Baja (kg)
1 2,40 420,31 - 1386,50 1,84 672,35
2 2,40 420,31 - 1386,50 1,84 672,35
3 2,40 420,31 - 1386,50 1,84 672,35
4 2,40 420,31 - 1386,50 1,84 672,35
5 2,10 362,35 - 1133,34 1,35 569,68
6 2,10 362,35 - 1133,34 1,35 569,68
7 2,10 362,35 - 1133,34 1,35 569,68
8 2,10 362,35 - 569,67 1,35 495,25
9 2,10 362,35 - 569,67 1,35 495,25
10 2,10 362,35 - 569,67 1,35 495,25
Total volulme Material 22,20 3855,32 0,00 10655,03 15,45 5884,18
Harga per material Rp19.980.000 Rp69.395.796 Rp0 Rp159.825.450 Rp13.905.000 Rp88.262.625
Harga Total Rp89.375.796 Rp159.825.450 Rp102.167.625

berdasarkan tabel 1 harga material untuk beton bertulang yang paling murah di antara
ketiganya dan kolom baja yang membutuhkan material paling mahal. Namun perlu
diperhatikan bahwa harga tersebut hanya biaya untuk material.
Deformasi yang terjadi pada masing-masing struktur kolom yang dibandingkan
ditampilkan dalam tabel 2
Tabel 2 Tabulasi perbandingan deformasi kolom
Lantai be ton baja komposit
mm mm mm
10 41,147 37,707 38,437
9 39,533 35,891 36,263
8 36,832 32,779 33,165
7 33,075 28,441 29,126
6 28,649 23,803 24,37
5 23,638 18,844 19,223
4 18,452 14,134 14,289
3 13,342 9,959 9,857
2 7,962 5,771 5,534
1 2,842 1,99 1,807
0 0 0 0
Dari tabel 2 dibuat grafik sehingga dapat dilihat lebih jelas perbedaan deformasinya.
Kolom beton memiliki nilai perpindahan yang paling besar, sedangkan kolom baja dan
kolom komposit cenderung sama.

Grafik 5 grafik perbandingan deformasi kolom

4. SIMPULAN DAN SARAN


Disimpulkan bahwa kolom komposit dapat dijadikan pilihan yang optimal, karena dengan
harga yang lebih murah dibanding kolom baja, namun memiliki keuntungan struktur yang
cenderung menyerupai kolom baja yang mahal, dan juga memiliki keuntungan tambahan
akibat penyelimutan beton terhadap profil baja, yakni ketahanan terhadap bahaya
kebakaran.
Disarankan dilakukan penelitian lebih mendalam mengenai perbandingan antara ketiga
struktur ini, mengingat tulisan ini hanya meninjau kolom saja. Sedangkan untuk hasil
perbandingan yang lebih menggambarkan perbandingan ketiganya, perlu diperhatikan
juga pelaksanaan di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim1, 2002. Tata Cara Perencanaan Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan
Gedung (SNI 03-1729-2002), Badan Standarisasi Nasional, Jakarta
Anonim2, 2002. Tata Cara Perencanaan Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung (SNI 03-2847-2002), Badan Standarisasi Nasional, Jakarta
Anonim3, 2005.. Spesification for structural Steel Buildings (AISC-LRFD 2005),
American Institute of steel construction,Inca, USA
Anonim4. 2010. Analisis Struktur Bangunan dan Gedung dengan SAP 2000 v14.
Bandung: Penerbit Andi.
Dipohusodo, Istimawan, 1994. Struktur Beton Bertulang. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Kusuma, Gideon, 1993. Grafik dan tabel perhitungan beton bertulang. Jakarta: Erlangga.
Priyo Suprobo dan Arif Sarwo Wibisono. 2001. Perbandingan Kekuatan Kolom Komposit
Berdasarkan ACI 318 dan AISC-LRFD.Media Teknik (4) XXIII: 19-25.
Ruddy Jhon L. Marlo Joshep P. Loannides Socrates A. Alfawakhiri Farid, AISC-Steel
Design Guide-19 Fire Resistance of Structural Steel Framing. USA: American
Institute of Steel Construction,Inc.
Salmon, Charles G. & E.Johnson, John.1991. Struktur Baja Desain Dan Perilaku Jilid 1
Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh : Ir. Wira M.S.CE. Jakarta : Erlangga.
Simanjuntak, Alfin Rico, 2013. Analisis Desain Kolom Beton-Baja dengan metode Load
and Resistance Factor Design. Universitas Sumatera Utara: Medan.

Anda mungkin juga menyukai