HIPERTENSI
DISUSUN OLEH :
Kelompok 4
Delia 1703012
Eltasia R. Laimeheriwa 1703013
Erna Budi Sulistyawati 1703014
Ni WayanSudari 1703025
Pablo YohanesNgadhi 1703029
Pranata 1703030
Riana YigiBalom 1703034
Sandiwan 1703036
YustantyRebechaSuni 1703044
OshinMarsella 1703048
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kelompok panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kelompok dapat
menyusun makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Gerontik Hipertensi” ini
tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih kelompok ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa juga pada
orang tua yang selalu memberikan dukungan serta doa dalam penyusunan
makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
B. Tujuan .......................................................................................................... 3
1. Definisi ......................................................................................................... 4
2. Klasifikasi ................................................................................................... 5
5. Patofisiologi .............................................................................................. 14
8. Penatalaksanaan ........................................................................................ 18
9. Komplikasi ................................................................................................ 21
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian .................................................................................................. 22
2. Diagnosa..................................................................................................... 35
4. Implementasi ……………………………………………………………..43
5. Evaluasi …………………………………………………………………..43
3
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 44
A.Kesimpulan ................................................................................................ 44
B. Saran ........................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
B. Leaflet……………………………………………………………………….
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkan.Pola hidup yang kurang sehat juga menjadi salah satu penyebab
kondisi yang jauh lebih sering dan meliputi 95% dari hipertensi.Hipertensi ini
dari hipertensi. Disebabkan oleh suatu kelainan spesifik pada salah satu organ
2014).
5
26,4%. Fenomena ini disebabkan karena perubahan gaya hidup masyarakat
lemak, gula, dan kalori, yang terus meningkat sehingga berperan besar dalam
Menurut WHO, sekitar 40% dari orang yang berusia lebih dari 25 tahun
memiliki hipertensi pada tahun 2008. Dalam World Health Statistik tahun
2012, WHO melaporkan bahwa sekitar 51% dari kematian akibat stroke dan
45% dari penyakit jantung koroner disebabkan oleh hipertensi. Faktor risiko
utama untuk hipertensi, termasuk riwayat keluarga, gaya hidup, pola makan
yang buruk, merokok, jenis kelamin, stres, ras, usia, dan tidur
(Bansil,Pooja.,Kuklina,E.V.,Merrit,R.K.,Yoon,P.W.,2011).
Paling sedikit, sepertiga orang dengan penyakit tekanan darah tinggi tidak
ditangani dengan benar. Itu berarti jutaan orang berisiko mengalami serangan
meningkat 29% pada tahun 2025. Di Eropa, diperkirakan 37% -55% dari
6
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
komunitas.
2. Tujuan Khusus
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Pekerjaan
d. Tingkat Pendidikan
e. Penyakit penyerta
f. Tekanan darah
7
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Definisi
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan
mana tekanan darah menjadi naik karena gangguan pada pembuluh darah
yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah
8
2. Klasifikasi
b) Jenis kelamin dan usia : laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita
berkembangnya hipertensi.
9
b. Hipertensi Sekunder
a) Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
10
3. Anatomi dan Fisiologi
metabolism untuk dikeluarkan dari tubuh (Wijaya & Putri, 2013). Adapun
a. Jantung
terdiri dari empat ruang, 2 ruang jantung atas dinamakan atrium dan 2
atas :
11
1) Kanan : vena cava superior (VCS), atrium kanan, vena cava
inferior (VCI).
kiri.
b. Pembuluh darah
12
1) Pembuluh arteri, berfungsi untuk mengangkut oksigen melalui
menjauhi jantung.
oksigen, nutrisi, karbon dioksida dan bahan sisa lainnya keluar atau
mendekati jantung.
c. Darah
terdiri atas pembuluh darah yang mengangkut darah antara jantung dan
system organ.
13
Walaupun secara anatomis jantung adalah satu organ, namun sisi kiri
kanan berasal dari jaringan tubuh, telah diambil O2nya dan ditambahi
CO2. Darah yang miskin akan oksigen akan mengalir ke atrium kanan
14
4. Perubahan Kadiovaskuler Pada Lansia
lansia terjadi perubahan ukuan jantung, yaitu hipertrofi dan atrofi pada
dan hilangnya fungsi serat-serat elastis. Implikasi dari hal ini adalah
kontraktif.
15
b. Jumlah sel-sel peace maker mengalami penurunan dan berkas his
c. System aorta dan arteri perifer menjadi kaku dan tidak lurus karena
d. Vena meregang dan mengalami dilatasi. Implikasi dari hal ini adalah
volumenya.
(Sunaryo, 2016)
16
Selain itu, pada lansia juga akan mengalami perubahan pulmonal. Adapun
perubahan yang dialami pada system pulmonal akibat proses menua, yaitu:
(Sunaryo, 2016)
17
5. Patofisiologi Hipertensi
Tekanan darah merupakan hasil interaksi antara curah jantung dan derajat
iskemik ginjal. Penurunan perfusi ginjal ini akan mengaktivasi sistem renin
angiotensin.
18
keseluruhan. Angiotensi II juga memiliki efek lain yang pada akhirnya
lain hipertropi jantung dan pembuluh darah, stimulasi rasa haus, memicu
19
Pathway Hipertensi
Faktor resiko/etiologi
Penurunan cardiak
output
RENIN
Angiotensinogen Angiotensinogen I
ACE
a. Bangun tidur dengan sakit kepala di daerah oksipital yang hilang dalam
beberapa jam
d. Epistaksis
e. Penglihatan kabur
(Yasmara, 2016)
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
21
4) Kimia darah (kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa)
b. EKG
3) Peninggian gelombang P
4) Gangguan konduksi
c. Foto Rontgen
1) Bentuk dan besar jantung Noothing dari iga pada koarktasi aorta
8. Penatalaksanaan
a. Pengaturan diet
Berbagai studi menunjukkan bahwa diet dan pola hidup sehat dan /atau
dengan obat – obatan yang menurunkan gejala gagal jantung dan dapat
dianjurkan:
22
yang di anjurkan 50 – 100 mmol atau setara dengan 3 – 6 gram
garam perhari
darah.
c. Olahraga
sebagai berikut:
23
1) Terapi Oksigen
2) Pemantauan Hemodinamik
3) Pemantauan Jantung
4) Obat - obatan
angiotensin II.
TPR.
24
g) Hipertensi gestasioanal dan preeklampsia - eklasmpsia membaik
9. Komplikasi
otak, atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak
berkurang .
darah.
25
10. Pecegahan
d. Kurangi garam
f. Berhenti merokok
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
2) Kapan?
f. Status nutrisi
26
1) Pola makan
2) Konsumsi kafein
g. Kebiasaan beresiko
1) Merokok
2) Alkoholisme
h. Pemeriksaan fisik
a) Tingkat kesadaran
b) Penilaian GCS
3) TB dan BB
a) Inspeksi
b) Palpasi
27
(3) Sirkulasi perifer
c) Perkusi
d) Auskultasi
1. Indeks Katz
28
2. Barthel Indeks
Penilaian:
0-20 : ketergantungan
100 : mandiri
29
3. Pengkajian posisi dan keseimbangan (Sulivan Indeks Katz)
Keterangan :
Nilai:
30
14-27: mampu melakukan bantuan maksimal
Interpretasi:
31
Salah 6-8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang.
32
c. Kertas
5 bahasa 9 Menanyakan kepada klien
tentang benda (sambil
menunjuk benda tersebut)
a. Jendela
b. Jam dinding
c. Dst
Meminta klien untuk
mengulang kata berikut
‘tanpa, jika, atau, tetap”.
Klien menjawab....,dan, atau,
tetapi.
33
Skor:
24-30 : Normal
suasana hati.
Skor Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia dimana saya tidak dapat
menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar
darinya
1 Saya merasa sedih ayau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak
dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang
kedepan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal menjadi orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan dibelakang, semua yang dapat saya lihat
hanya kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
34
2 Saya tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
Skor Uraian
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa bersalah
3 Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang
baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah
F. Tidak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak meras kecewa dengan diri saya sendiri
G. Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti etntang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai
membahayakan diri sendiri
H. Menarik diri dari sosial
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak peduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
mempunyai sedikit perasaan pada mereka
1 Saya kurang minat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha membuat keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
35
Skor Uraian
36
4. Skala depresi geriatrik yesavage short version
37
Interpretasi:
l. Pengkajian sosial
1) Saya puas bisa kembali pada keluarga saya yang ada untuk
(afek).
38
5) Saya puas dengan cara teman saya dan saya meyediakan waktu
bersama sama.
2. Diagnosa Keperawatan
penyakit hipertensi.
penerimaan sensori.
(Nanda. 2015)
39
3. Rencana Keperawatan
40
- Tidak ada dan menurunkan
penurunan kebutuhan oksigen
kesadaran. miokard dan kerja
berlebihan.
6. Berikan istrihat psikologi dengan 6. Stress emosi
lingkungan tenang, menjelaskan menghasilkan
prosedur, membantu pasien vasokontriksi yang
menghindari stress, mendegar/ meningkatkan TD dan
berespon terhadap ekspresi meningkatkan frekuensi
perasaan. jantung.
7. Tinggikan kaki, hindari tekanan 7. Menurunkan stasis vena
pada bawah lutut. dan dapat menurunkan
insiden pembentukan
trombus dan embolus.
8. Kolaborasi pemberian suplemen 8. Meningkatkan sediaan
O2sesuai indikasi. oksigen untuk kebutuhan
miokard untuk melawan
hipoksia.
9. Kolaborasi pemberian obat sesuai 9. Untuk meningkatkan
indikasi volume sekuncup,
memperbaiki
kontraktilitas dan
menurunkan kongesti.
41
2. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan NIC
peningkatan tekanan tindakan keperaatan Pain Management
intrakranial selama ....x24 jam 1. Kaji secara komprehensif terhadap 1. Untuk mengetahui tingkat
diharapkan nyeri yang nyeri termasuk lokasi, nyeri pasien dan dalam
riakan klien berkurang. karakteristik, durasi, frekuensi, menentukan pemberian
NOC kualitas, intensitas nyeri dan faktor terapi selanjutnya.
Pain Control presipitasi.
- Klien melaporkan 2. Observasi reaksi ketidaknyamanan 2. Untuk mengetahui tingkat
nyeri berkurang secara nonverbal. ketidaknyamanan
- Skala nyeri 0-3. dirasakan oleh klien.
- Klien dapat 3. Gunakan strategi komunikasi 3. Untuk mengalihkan
mengenal lamanya terapeutik untuk mengungkapkan perhatian klien dari rasa
(onset) nyeri. pengalaman nyeri dan penerimaan nyeri.
- Klien dapat klien terhadap respon nyeri.
menggambarkan 4. Tentukan faktor yang dapat 4. Untuk mengetahui apakah
faktor penyebab. memperburuk nyeri. Lakukan nyeri yang dirasakan klien
- Klien dapat evaluasi dengan klien dan tim berpengaruh terhadap
menggunakan teknik kesehatan lain tentang ukuran yang lainnya.
non farmakologi. pengontrolan nyeri yang telah
- Klien menggunakan dilakukan.
analgetik sesuai 5. Berikan informasi tentang nyeri, 5. Untuk mengetahui apakah
instruksi. termasuk penyebab nyeri, berapa terjadi pengurangan rasa
Pain Level lama nyeri akan hilang, antisipasi nyeri atau nyeri yang
- Klien melaporkan terhadap ketidaknyamanan dari dirasakan klien
nyeri berkurang. prosedur. bertambah.
- Klien tidak tampak 6. Ajarkan cara penggunaan terapi 6. Terapi non farmakologi
mengeluh dan non farmakologi (distraksi, guide yang diberikan dapat
menangis. imagery, relaksasi). membantu dalam
42
- Ekspresi wajah klien mengurangi rasa nyeri
tidak menunjukkan dengan cara pengalihan
nyeri. pikiran untuk mengurangi
- Klien tidak gelisah rasa nyeri.
7. Kolaborasi pemberian analgetik. 7. Analgetik dapat membuat
vasokontriksi pembuluh
darah sehingga dapat
membantu mengurangi
nyeri.
3. Resiko perfusi jaringan Setelah dilakukan NIC
cerebral tidak efektif tindakan keperawatan 1. Tentukan faktor-faktor yang 1. Penurunan tanda/ gejala
dengan faktor resiko selama ....x24 jam menyebabkan koma/ penurunan neurologis atau kegagalan
penyakit hipertensi. diharapkan perfusi perfusi jaringan otak dan potensial dalam pemulihannya
jaringan serebral tidak peningkatan TIK. setelah serangan awal,
efektif tidak terjadi. menunjukkan perlunya
NOC pasien dirawat di
- Tanda-tanda vital perawatan intensif.
stabil dan tidak 2. Pantau/ catat status neurologis 2. Mengkaji tingkat
adanya tanda-tanda secara teratur dan bandinglan nilai kesadaran dan potensial
peningkatan TIK. standar GCS. peningkatan TIK dan
- Menujukkan tidak bermanfaat dalam
ada kelanjutan menuntukan lokasi,
deteriorasi/ perluasan dan
kekambuhan. perkembangan kerusakan
SSP.
3. Evaluasi keadaan pupil. Ukuran, 3. Reaksi pupil diatur oleh
kesamaan, antara kiri dan kanan, saraf kranial okulomotor
reaksi terhadap cahaya. (III) berguna untuk
43
menentukan apakah
batang otak masih baik.
Ukuran/ kesamaan
ditentukan oleh
keseimbangan antara
persarafan simpatis dan
parasimpatis. Respon
terhadap cahaya
mencerminkan fungsi
yang terkombinasi dari
saraf kranial optikus (II)
dan okulomotor (III).
4. Pantau TTV (TD, nadi, frekuensi 4. Peningkatan TD sistemik
nafas, suhu). yang diikuti oleh
penurunan TD diastolik
(nadi yang membesar)
merupakan tanda
terjadinya peningkatan
TIK, jika diikuti oleh
penurunan kesadaran.
5. Pantau intake dan output, turgor 5. Bermanfaat sebagai
kulit dan membran mukosa. indikator dari cairan total
tubuh yang terintegrasi
dengan perfusi jaringan.
Isekemia/ trauma serebral
dapat mengakibatkan
diabetes insipidus.
Gangguan ini dapat
44
mengarahkan pada
masalah hipotermia atau
pelebaran pembuluh darah
yang akhirnya akan
berpengaruh negatif
terhadap tekanan serebral.
6. Turunkan stimulasi eksternal dan 6. Memberikan efek
berikan kenyamanan, seperti ketenangan, menurunkan
lingkungan yang tenang. reaksi fisiologis tubuh dan
meningkatkan istirahat
untuk mempertahankan
atau menurunkan TIK.
7. Tinggikan kepala pasien 15-45 7. Meningkatkan aliran balik
derajad sesuai indikasi/ yang dapat vena dari kepala sehingga
ditoleransi. akan mengurangi kongesti
dan oedema atau resiko
terjadinya peningkatan
TIK.
8. Kolaborasi pemberian oksigen 8. Menurunkan hipoksemia,
tambahan sesuai indikasi. yang mana dapat
meningkatkan vasodilatasi
dan volume darah serebral
yang meningkatkan TIK.
9. Kolaborasi pemberian obat sesuai 9. Diuretik dapat digunakan
indikasi; diuretik, steroid, pada fase akut untuk
antikonvulsan, analgetik, sedatif, menurunkan air dari sel
analgetik, sedatif, antipireti. otak, menurunkan oedema
dan TIK. Steroid
45
menurunkan inflamasi,
yang selanjutnya
menurunkan edema
jaringan. Antikonvulsan
untuk mengatasi dan
mencegah terjadinya
aktifittas kejang.
Analgetik untuk
menghilangkan nyeri.
Sedatif digunakan untuk
mengendalikan
kegelisahan, agitasi.
Antipiretik menurunkan
atau mengendalikan
demam yang mempunyai
pengaruh meningkatkan
metabolisme serebral atau
peningkatan kebutuhan
terhadap oksigen.
46
4. Implementasi
meningkatkan ketidakmampuan.
5. Evaluasi
telah ditetapkan.
47
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
terutama pada lansia, hipertensi sudah menjadi suatu penyakit bawaan akibat
Maka dari itu hipertensi merupakan masalah kesehatan dunia yang sampai saat
ini masih sulit untuk di tangani dalam bidang kesehatan.Setiap upaya sudah
meningkat.
B. Saran
minimal 3-4 menit kali per minggu selama 30-40 menit, sehingga dapat
48
4. Meningkatkan kesadaran untuk meningkatkan gaya hidup yang lebih baik
49
DAFTAR PUSTAKA
Bickley S lynn. 2017. Bates Buku Ajar Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan
Singapura: Elsevier.
Reny Yuli Aspiani. 2017. Buku ajar asuhan keperawatan klien gangguan
:Mediaction Publishing.
50