Anda di halaman 1dari 95

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP

KEPUASAN PELANGGAN PADA ASURANSI JIWA


BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912
CABANG PURWOREJO

SKRIPSI
Diajukan guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi

Oleh
TITI WIJAYANTI
082210059

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2012

i
ii
iii
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Titi Wijayanti


NIM : 082210059
Program Studi : Manajemen

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

karya saya sendiri, bukan jiplakan orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau

dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Apabila terbukti/ dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil jiplakan, saya

bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan oleh Universitas

Muhammadiyah Purworejo.

Purworejo,
Yang membuat pernyataan,

Titi Wijayanti

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat,

karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul “ Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Kepuasan

Pelanggan Pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang

Purworejo”.

Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik

secara moril maupun spiritual, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah

memberikan izin dan rekomendasi kepada penulis mengadakan penelitian dan

pengumpulan data untuk penyusunan skripsi ini.

2. Ketua Program Studi Manajemen, yang telah memberikan perhatian dan

dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Intan Puspitasari, SE, M.Sc selaku dosen pembimbing utama dan Ibu

Wijayanti, SE, M.Sc.,yang telah banyak membimbing, mengarahkan dan

memotivasi dengan penuh kesabaran dan tidak mengenal lelah, serta

mengoreksi skripsi ini dengan penuh ketelitian, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

4. Pimpinan kantor Asuransi Bumiputera 1912 Cabang Purworejo yang telah

memberikan izin dan kemudahan dalam penelitian ini.

v
5. Segenap dosen beserta staf Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah membantu selama masa

perkuliahan.

6. Ayah dan ibu tercinta atas dukungan moril maupun spiritual yang tiada henti-

hentinya.

7. Sahabat-sahabatku tersayang ( Reni, Nur, Tika, Dwil dan Dini) yang selalu

membuatku merasa “I never walk alone”, tempatku belajar lebih dalam

tentang makna persahabatan, keceriaan dan keharuan.

8. Semua teman-teman jurusan Manajemen 2008 yang tidak dapat disebutkan

satu per satu

9. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner

Penulis hanya dapat berdoa semoga Allah SWT. memberikan balasan yang

berlipat ganda kepada pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan dalam

penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi jawaban atas semua

dukungan dan dapat memberi manfaat bagi penyusun khususnya dan para

pembaca umumnya.

Purworejo,12 September 2012

Titi Wijayanti

vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“ Terkadang Apa Yang Kita Inginkan Tak Selamanya Dapat Kita Raih
Akan Tetapi Yakinlah Apa Yang Diberikan Nya Adalah YangTerbaik Untuk
Kita Jalani
Alangkah Indahnya Hidup Jika Semua Karena ALLAh SWT “

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Ayah dan ibu Tercinta


Untuk setiap tetes keringat dan lantunan doa yang tiada henti
dengan tulus engkau curahkan selama ini
Yang Tak Pernah lelah Mendampingiku
Dengan Penuh Kesabaran dan Kesetiaan.

vii
ABSTRAK

Titi Wijayanti. Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Kepuasan


Pelanggan Pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang
Purworejo. Skripsi. Program Studi Manajemen. Universitas Muhammadiyah
Purworejo. 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menguji pengaruh Ikatan, Empati,
Timbal balik dan Kepercayaan terhadap Kepuasan pelanggan pada Asuransi Jiwa
Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo secara parsial, (2) ) menguji
pengaruh Ikatan, Empati, Timbal balik dan Kepercayaan terhadap Kepuasan
pelanggan pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang
Purworejo secara simultan.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pemegang polis Asuransi Jiwa
Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling dengan
sampel sebanyak 100 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan
kuesioner dengan skala Likert yang sudah diuji cobakan dan telah memenuhi
syarat validitas dan reliabilitas. Metode analisis yang digunakan adalah regresi
linear berganda.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 16
diketahui bahwa Ikatan secara signifikan berpengaruh secara positif terhadap
kepuasan pelanggan dengan (pvalue) = 0,045 (< 0,05). Empati secara signifikan
berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pelanggan dengan (pvalue) = 0,000
(< 0,05). Timbal balik secara signifikan berpengaruh secara positif terhadap
kepuasan pelanggan dengan(pvalue) = 0,039 (< 0,05). Kepercayaan secara
signifikan berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pelanggan dengan
(pvalue) = 0,000 (< 0,05). Secara keseluruhan Relationship Marketing yang
terdiri dari Ikatan, Empati, Timbal balik, dan Kepercayaan secara serempak atau
bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Asuransi Jiwa Bersama
(AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo dilihat dari F hitung sebesar 86,845
dan signifikansi < 0,05. Sehingga penelitian ini memberikan hasil yang
mendukung teori relationship marketing berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan.

Kata-kata kunci : relationship marketing, kepuasan pelanggan

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
PERNYATAAN............................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


A Latar Belakang Masalah...................................................... 1
B Batasan Masalah.................................................................. 5
C Rumusan Masalah ............................................................... 6
D Tujuan Penelitian ................................................................ 6
E Manfaat Penelitian .............................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS .................................. 9


A Landasan Teori................................................................... 9
1. Kepuasan Pelanggan .................................................... 9
2. Pemasaran .................................................................... 15
3. Relationship Marketing................................................ 16
4. Hubungan Relationship Marketing terhadap Kepuasan
Pelanggan ..................................................................... 26
B Penelitian Terdahulu........................................................... 28
C Hipotesis ............................................................................. 30
D Kerangka Pemikiran........................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 32


A Desain Penelitian................................................................ 32
B Jenis dan Sumber Data ....................................................... 32
1. Jenis Data ..................................................................... 32
2. Sumber Data................................................................. 35
C Subjek Penelitian................................................................ 33
1. Populasi ........................................................................ 33
2. Sampel.......................................................................... 33
D Metode Pengumpulan Data ................................................ 34
E Definisi Operasional Variabel ............................................ 34
1. Variabel Bebas ............................................................. 34
2. Variabel Terikat ........................................................... 36
F Teknik Pengukuran Data .................................................... 37

ix
G Alat Analisis....................................................................... 37
1. Uji Instrumen................................................................. 37
2. Analisis Data ................................................................. 38

BAB IV PENYAJIAN HASIL DAN PEMBAHASAN .............................. 42


A Data Penelitian .................................................................... 42
1. Pengumpulan Data ........................................................ 42
2. Karakteristik Responden ............................................... 42
3. Scoring Jawaban Responden ......................................... 45
B Uji Instrumen Penelitian...................................................... 50
1. Uji Validitas .................................................................. 50
2. Uji Reliabilitas............................................................... 54
C Analisa Hasil dan Pembahasan............................................ 56
1. Analisis Regresi Linear Berganda................................. 56
2. Uji t................................................................................ 58
3. Uji F............................................................................... 62

BAB V PENUTUP...................................................................................... 63
A Simpulan.............................................................................. 63
B Keterbatasan Penelitian ....................................................... 65
C Implikasi Penelitian ............................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jumlah Pemegang Polis, Premi, dan Klaim AJB Bumiputera 1912 . 4
Tabel 2 : Tabel Relationship Marketing........................................................... 18
Tabel 3 : Responden Berdasarkan Usia ........................................................... 42
Tabel 4 : Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............................................ 43
Tabel 5 : Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................... 44
Tabel 6 : Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................................... 45
Tabel 7 : Variabel Ikatan.................................................................................. 46
Tabel 8 : Variabel Empati ................................................................................ 47
Tabel 9 : Variabel Timbal Balik ...................................................................... 48
Tabel 10 : Variabel Kepercayaan....................................................................... 48
Tabel 11 : Variabel Kepuasan Pelanggan .......................................................... 49
Tabel 12 : Hasil Validitas Variabel Ikatan......................................................... 51
Tabel 13 : Hasil Validitas Variabel Empati ....................................................... 52
Tabel 14 : Hasil Validitas Variabel Timbal Balik.............................................. 52
Tabel 15 : Hasil Validitas Variabel Kepercayaan .............................................. 53
Tabel 16 : Hasil Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan ................................. 54
Tabel 17 : Hasil Reliabilitas Item Pertanyaan.................................................... 55
Tabel 18 : Hasil Reliabilitas Variabel ................................................................ 56
Tabel 19 : Hasil Regresi Linear Berganda ......................................................... 57
Tabel 20 : Hasil Uji t.......................................................................................... 58
Tabel 21 : Hasil Uji F......................................................................................... 62

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Kerangka Pemikiran ........................................................................ 31

xii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kuesioner
LAMPIRAN 2 Rekapitulasi Data
LAMPIRAN 3 Validitas Instrumen
LAMPIRAN 4 Reliabilitas Instrumen
LAMPIRAN 5 Analisis Regresi Linear Berganda dan Uji t
LAMPIRAN 6 Uji F

xiii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia kini menghadapi era baru yang ditandai dengan kecenderungan

globalisasi dunia. Secara otomatis akan dihadapkan pada persaingan yang

ketat, yang membuat peran pemasaran semakin penting. Lingkungan bisnis

yang ketat dewasa ini, membuat konsumen memiliki peluang yang luas

untuk mendapatkan produk atau jasa dengan sederet pilihan sesuai dengan

keinginan dan kebutuhannya. Oleh karena itu, konsentrasi pemasaran tidak

lagi sekedar produk atau jasa sampai kepada pelanggan tetapi lebih fokus

kepada produk atau jasa tersebut dapat memenuhi permintaan pelanggan.

Salah satu alternatif pendekatan pemasaran yang saat ini mulai banyak

digunakan oleh perusahaan atau organisasi adalah Relationship Marketing

atau pemasaran relasional. Relationship Marketing adalah prinsip pemasaran

yang menekankan pada hubungan baik dalam jangka panjang dengan

pelanggan, pemasok, dan distributor. Dengan kata lain, Relationship

Marketing merupakan rancangan integratif yang memperkokoh kompetensi

pemasaran perusahaan ( Tjiptono, 2008:214 ).

Relationship Marketing dapat dilakukan dengan berbagai bentuk,

salah satunya yang ada dalam penelitian Yau, et al (1999), dimana

menggunakan 4 variabel Relationship Marketing yang mencakup Bonding

(ikatan), Emphaty (empati), Reciprocity (timbal balik), dan Trust

(kepercayaan) yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan.

1
2

Pada hakikatnya, Relationship Marketing mencerminkan perubahan

paradigma dalam bidang pemasaran, yaitu yang semula difokuskan pada

transaksi menjadi relasi pelanggan ( Tjiptono, 2008:216 ).

Relationship Marketing diterapkan pada industri-industri jasa yang

dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Persaingan yang

terjadi antar perusahaan jasa pun semakin kompetitif. Hal tersebut mendorong

perusahaan untuk menerapkan strategi pemasaran dengan sebaik-baiknya

untuk lebih menarik para konsumen di pasar. Salah satu sektor jasa yang

cukup berperan akhir-akhir ini sejalan berkembangnya perekonomian modern

adalah industri jasa asuransi.

Industri jasa asuransi merupakan potensi sumber daya dan sumber

dana dalam negeri yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini berbeda

jika dibandingkan dengan manufaktur dan perkembangan industri perbankan

yang berjalan cukup pesat. Padahal industri asuransi dengan segala aspek dan

bentuknya sangat luas pengaruhnya terhadap aktivitas perekonomian pada

umumnya. Asuransi berguna sebagai penghimpun sekaligus pengerah dana

masyarakat melalui akumulasi premi yang diinvestasikan di berbagai aktivitas

perekonomian. Selain itu, asuransi juga berguna untuk menunjang

pembangunan dan merupakan lembaga yang memberikan lapangan pekerjaan

bagi masyarakat serta merupakan objek bagi pemasukan keuangan negara

(Buletin Ekonomi Vol. X.No.2 Desember).

Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan baik oleh

perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana


3

finansial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko

yang mendasar seperti resiko kematian, kesehatan atau dalam menghadapi

resiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam

menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai resiko yang mungkin dapat

mengganggu kesinambungan usahanya. Meskipun jika dibandingkan dengan

negara lain, perkembangan industri asuransi jiwa di Indonesia dapat

dikatakan lambat (www.bumiputera.com).

Meskipun begitu, prospek asuransi jiwa di Indonesia memiliki masa

depan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah

tertanggung hampir setiap tahunnya. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa

Indonesia (AAJI) dari 44 perusahaan asuransi jiwa, menunjukkan pemegang

polis asuransi jiwa di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 16,75 juta jiwa

atau 13,9 % dari jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 237 juta jiwa.

Data tersebut menunjukkan densitas asuransi jiwa di Indonesia meningkat

sebesar 20,43 % dan nilai premi asuransi yang terkumpul sebesar 1,82 % dari

total Pendapatan Domestik Bruto Indonesia. Selain itu, penetrasi pasar

asuransi di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 0,35 % dibandingkan

tahun 2009 (www.kompas.com).

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 merupakan salah satu

perusahaan yang bergerak di bidang jasa asuransi jiwa. Asuransi Jiwa

Bersama (AJB) Bumiputera 1912 termasuk perusahaan asuransi yang tertua

dan terkemuka yang berdiri di Indonesia, sekaligus menjadi satu-satunya

perusahaan mutual di negara ini. Selama kurun waktu seratus tahun, Asuransi
4

Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 telah memberikan pelayanan atas

resiko kemungkinan terjadinya kerugian pemegang polisnya

(www.bumiputera.com).

Tabel 1

Jumlah Pemegang Polis, Premi dan Klaim Asuransi Jiwa


Bersama (AJB) Bumiputera 1912
Tahun Jumlah Polis Jumlah Premi Jumlah Klaim

2011 7,5 juta 6,2 triliun 4,19 triliun

2010 5,2 juta 4,9 triliun 3,7 triliun

2009 4,7 juta 4,1 triliun 2,7 triliun

Sumber: www.bumiputera.com

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 dalam usahanya

untuk tetap mempertahankan keberadaannya sebagai market leader, berusaha

terus menerus meningkatkan citra perusahaan dan penguasaan pasar,

senantiasa menyediakan produk inovatif yang berkualitas prima, serta

memberikan pelayanan maksimal terhadap pemegang polisnya. Selain itu,

agar perusahaan tersebut mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan

asuransi lainnya, maka diperlukan suatu strategi pemasaran yang baik. Salah

satu alternatif strategi yang digunakan oleh Asuransi Jiwa Bersama (AJB)

Bumiputera 1912 dengan menerapkan strategi Relationship Marketing.

Tujuannya adalah untuk menarik dan menjaga hubungan baik jangka panjang

serta mampu memberikan kepuasan pelanggan atau pemegang polisnya

(www.bumiputera.com).
5

Kepuasan pelanggan mencerminkan penilaian komparatif seseorang

yang merupakan hasil dari kinerja (atau hasil) yang dirasakan dari produk

dalam hubungan dengan harapannya. Jika kinerja jauh dibawah harapan,

pelanggan tidak puas dan kecewa. Jika kinerja sesuai dengan harapan,

pelanggan puas. Jika kinerja melampaui harapan, pelanggan sangat puas

(Kottler dan Keller, 2007: 31).

Dari uraian di atas, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian

dengan mengambil judul :” Pengaruh Relationship Marketing terhadap

Kepuasan Pelanggan Pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera

1912 Cabang Purworejo .”

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini agar penelitian nantinya lebih terfokus maka

dilakukan batasan masalah. Batasan masalah yang disusun adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian dilakukan pada pelanggan atau pemegang polis Asuransi Jiwa

Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo.

2. Penelitian dilakukan pada variabel Ikatan, Timbal balik, Empati dan

Kepercayaan sebagai variabel bebas serta kepuasan pelanggan sebagai

variabel terikat .

C. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini rumusan masalah disusun sebagai berikut :


6

1. Apakah Ikatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pelanggan pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang

Purworejo ?

2. Apakah Empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pelanggan pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang

Purworejo ?

3. Apakah Timbal balik berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912

Cabang Purworejo ?

4. Apakah Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912

Cabang Purworejo ?

5. Apakah Ikatan, Empati, Timbal balik dan Kepercayaan secara bersama-

sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pelanggan pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang

Purworejo ?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini disusun untuk tujuan sebagai berikut :

1. Untuk menguji pengaruh Ikatan terhadap kepuasan pelanggan Asuransi

Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo.

2. Untuk menguji pengaruh Empati terhadap kepuasan pelanggan Asuransi

Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo.


7

3. Untuk menguji pengaruh Timbal balik terhadap kepuasan pelanggan

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo.

4. Untuk menguji pengaruh Kepercayaan terhadap kepuasan pelanggan

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo.

5. Untuk menguji pengaruh Ikatan, Timbal balik, Empati dan Kepercayaan

secara bersama-sama atau simultan terhadap kepuasan pelanggan

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan

masukan bagi pihak perusahaan untuk mengetahui faktor dominan yang

menjadi pertimbangan konsumen untuk mengkonsumsi produk yang

ditawarkan sehingga pihak perusahaan akan dapat senantiasa menyusun

strategi dalam rangka memenuhi harapan konsumen.

2. Bagi penulis

Untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh

di bangku kuliah yang berkaitan dengan realita kehidupan serta

memberikan pengetahuan bagi peneliti tentang pengaruh Ikatan, Timbal

balik, Empati dan Kepercayaan terhadap kepuasan pelanggan.


8

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan

referensi untuk penelitian selanjutnya bagi yang ingin mengkaji masalah

yang sama di masa mendatang.


9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Kepuasan Pelanggan

a. Pengertian Pelanggan

Pelanggan menurut Cambridge International Dictionaries

dalam Lupiyoadi (2001:143), adalah “a person who buys goods or a

services” (pelanggan adalah seseorang yang membeli barang dan jasa).

Sementara menurut Webster’s 1928 Dictionary dalam Lupiyoadi

(2001:143) pelanggan adalah “one who frequents any place of sale for

producing what he wants ...” (Pelanggan adalah seseorang yang

beberapa kali datang ke tempat yang sama untuk memenuhi apa yang

diinginkan..). Jadi, dengan kata lain pelanggan merupakan seseorang

yang secara berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk

memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau

mendapatkan jasa dengan membayar produk atau jasa tersebut.

b. Pengertian Kepuasan Pelanggan

Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa Latin

“satis“ (artinya cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau

membuat). Secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai upaya

pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu yang memadai. Kepuasan

pelanggan merupakan suatu hal yang sangat berharga demi

mempertahankan keberadaan pelanggan. Dari keseluruhan kegiatan

9
10

yang dilakukan oleh perusahaan, pada akhirnya akan bermuara pada

nilai yang akan diberikan oleh pelanggan mengenai kepuasan yang

dirasakan.

Kottler dan Keller (2007:31) menyatakan bahwa Kepuasan


pelanggan mencerminkan penilaian komparatif seseorang yang
merupakan hasil dari kinerja (atau hasil) yang dirasakan dari
produk dalam hubungan dengan harapannya. Jika kinerja jauh
dibawah harapan, pelanggan tidak puas dan kecewa. Jika
kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan puas. Jika kinerja
melampaui harapan, pelanggan sangat puas.

Selanjutnya:
Tse & Wilton dalam Tjiptono (2008:169) menyatakan bahwa
Kepuasan pelanggan adalah respons pelanggan terhadap
evaluasi persepsi atas perbedaan antara harapan awal sebelum
pembelian dan kinerja aktual produk sebagaimana
dipersepsikan setelah memakai atau mengonsumsi produk
bersangkutan.

Sedangkan menurut Fornell dalam Tjiptono (2008:169)

mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai evaluasi purnabeli

keseluruhan yang membandingkan persepsi terhadap kinerja produk

dengan ekspektasi pra-pembelian.

Dari beberapa pengertian mengenai kepuasan pelanggan

tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa kepuasan pelanggan dianggap

sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman

konsumsi suatu produk atau jasa. Kepuasan pelanggan merupakan

evaluasi pembeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya

sama atau melampaui pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul

apabila hasil tidak memenuhi harapan.


11

Dalam era kompetisi bisnis yang ketat seperti sekarang,

kepuasan pelanggan merupakan hal yang utama. Pelanggan diibaratkan

seorang raja yang harus dilayani namun hal ini bukan berarti

menyerahkan segala-galanya kepada pelanggan. Usaha memuaskan

kebutuhan pelanggan harus dilakukan secara menguntungkan atau

bersifat win-win situation yaitu keadaan dimana kedua belah pihak

merasa menang dan tidak ada yang dirugikan.

Lebih lanjut, Tjiptono (2008:169) menyatakan bahwa

terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan sejumlah manfaat

spesifik, diantaranya:

1. Berdampak positif terhadap loyalitas pelanggan

2. Berpotensi menjadi sumber pendapatan di masa depan, terutama

melalui pembelian ulang

3. Menekan biaya transaksi pelanggan di masa depan, terutama biaya-

biaya komunikasi pemasaran, penjualan dan layanan pelanggan

4. Pelanggan cenderung lebih reseptis terhadap produk-produk baru

yang ditawarkan perusahaan

5. Meningkatkan kekuatan tawar relatif perusahaan terhadap jaringan

pemasok, mitra bisnis, dan saluran distribusi

c. Faktor Pendorong Terhadap Kepuasan Pelanggan

Faktor-faktor pendorong kepuasan pelanggan menurut Irawan

(2007:37) adalah:
12

1) Kualitas Produk

Pelanggan akan merasa puas setelah membeli dan menggunakan

produk tersebut yang memiliki kualitas produk baik. Beberapa

dimensi yang berpengaruh dalam membentuk kualitas produk

adalah penampilan, fitur, nilai persepsian, daya tahan, dan estetika.

2) Harga

Produk yang mempunyai kualitas yang sama, tetapi menetapkan

harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi

kepada pelanggan. Disini jelas bahwa faktor harga juga merupakan

faktor yang penting bagi pelanggan untuk mengevaluasi tingkat

kepuasannya.

3) Kualitas Jasa / Pelayanan

Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh jasa yang baik

atau sesuai dengan yang diharapkan dari pegawai maupun

karyawan perusahaan. Dimensi kualitas pelayanan sudah banyak

dikenal yang meliputi keandalan, daya tanggap, jaminan dan

empati.

4) Faktor Emosional

Konsumen merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa

orang lain akan kagum terhadap seseorang apabila menggunakan

produk dengan merek tertentu. Kepuasan ini bukan semata-mata

karena kualitas produk tersebut, tetapi nilai sosial yang membuat

pelanggan menjadi puas terhadap merek produk tertentu.


13

5) Biaya atau kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa

Kenyamanan dan efisien dalam mendapatkan suatu produk atau

jasa serta mudah mendapatkan jasa produk memberikan nilai

tersendiri bagi kepuasan pelanggan.

d. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Menurut Tjiptono (2008:175) ada empat metode yang dapat

dipergunakan dalam mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :

1) Sistem Keluhan dan Saran

Setiap organisasi jasa yang berorientasi pada pelanggan wajib

memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya

untuk menyampaikan saran, kritik, pendapat, dan keluhan mereka.

Media yang digunakan bisa berupa kotak saran yang diletakkan di

tempat-tempat strategis (yang mudah diakses atau sering dilalui

pelanggan), kartu komentar, saluran telepon khusus bebas pulsa,

web site, email, blog, dan lain-lain. Informasi-informasi yang dapat

diperoleh melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan

masukan yang berharga kepada perusahaan sehingga

memungkinkannya untuk bereaksi dengan tanggap dan cepat untuk

mengatasi masalah-masalah yang timbul.

2) Ghost Shopping

Salah satu metode riset observasi partisipatoris untuk memperoleh

gambaran mengenai kepuasan pelanggan dengan cara mengirim

atau mempekerjakan jasa orang-orang yang menyamar (ghost


14

shoppers) untuk berperan sebagai pelanggan potensial jasa

perusahaan dan pesaing. Mereka diminta melaporkan berbagai

temuan penting berdasarkan pengalamannya mengenai kekuatan

dan kelemahan jasa perusahaan dibandingkan para pesaing. Selain

itu, para ghost shoppers juga dapat mengobservasi cara perusahaan

dan pesaingnya melayani permintaan spesifik pelanggan,

menjawab pertanyaan pelanggan, dan menangani setiap masalah

keluhan pelanggan.

3) Low Customer Analysis

Perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah berhenti

membeli atau telah beralih pemasok agar dapat memahami

mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan

perbaikan/ penyempurnaan kualitas produk dan aspek layanan.

Akan tetapi, kesulitan menerapkan metode adalah pada

mengidentifikasi dan mengontak mantan pelanggan yang bersedia

memberikan masukan dan evaluasi terhadap kinerja perusahaan.

4) Survei Kepuasan Pelanggan

Umumnya sebagian besar penelitian mengenai kepuasan pelanggan

menggunakan metode survei, baik via pos, telepon, e-mail, maupun

wawancara langsung. Melalui survei, perusahaan akan memperoleh

tanggapan dan umpan balik langsung dari pelanggan dan juga

memberikan sinyal positif bahwa perusahaan menaruh perhatian


15

terhadap mereka. Pengukuran kepuasan melalui metode ini dapat

dilakukan dengan berbagai macam cara, sebagai berikut :

a) Directly reported satisfaction

Melakukan pengukuran secara langsung melalui pertanyaan

tentang tingkat kepuasan pelanggan.

b) Derived dissatisfaction

Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama, yakni

besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan

besarnya kinerja yang mereka rasakan.

c) Problem analysis

Pelanggan diminta untuk mengungkapkan masalah yang

dihadapi berkaitan dengan produk atau jasa dan memberikan

saran-saran perbaikan.

d) Importance-performance Analysis

Responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan dan

tingkat kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen/

atribut tersebut.

2. Pemasaran

Pemasaran merupakan bagian yang sangat penting untuk

berkembangnya suatu perusahaan, sebab dari kegiatan pemasaran

diharapkan akan dihasilkan laba sebagai penunjang operasional

perusahaan. Bidang ini berhubungan secara langsung dengan


16

konsumen sehingga harus memiliki strategi dan langkah kerja yang

tepat untuk mendapatkan konsumen sesuai dengan yang diharapakan.

Kottler dan Keller (2007:6) menyatakan bahwa Pemasaran


adalah proses sosial dimana dengan proses itu individu dan
kelompok mendapatkan barang dan jasa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan
pihak lain.

Dari pengertian pemasaran di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa sebenarnya pemasaran merupakan sebuah pertukaran barang

dan jasa kepada pihak lain dengan nilai yang sebanding. Dalam

pertukaran tersebut disertai dengan usaha menawarkan,

mempromosikan, menetapkan harga serta usaha-usaha pendukung lain

yang dapat memperlancar proses pertukaran.

Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami

pelanggan dengan baik sehingga produk/jasa itu cocok dengan

pelanggan dan selanjutnya mampu menjual dirinya sendiri (Kotler dan

Keller, 2007:7).

3. Relationship Marketing (Pemasaran Relasional)

a. Pengertian Relationship Marketing

Menurut Berry dalam Tjiptono (2008:214), “Relationship

Marketing sebagai menarik, mempertahankan, dan meningkatkan

relasi pelanggan”. Dalam konteks ini, melayani dan menjual produk/

jasa kepada pelanggan saat ini sama pentingnya dengan mendapatkan

pelanggan baru.
17

Chan (2003:6) mendefinisikan “Relationship Marketing

sebagai pengenalan secara lebih dekat dengan menciptakan

komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan antara

pelanggan dan perusahaan”. Hubungan ini bersifat partnership, bukan

sekedar hubungan antara penjual dan pembeli. Tujuan jangka

panjangnya adalah menghasilkan keuntungan terus menerus dari

kelompok konsumen (konsumen lama dan konsumen baru).

Selanjutnya:
Tandjung (2004:89) menyatakan bahwa Relationship
Marketing adalah pertumbuhan, pengembangan, dan
pemeliharaan dalam jangka panjang yang menimbulkan
hubungan biaya efektif dengan pelanggan, pemasok, karyawan,
dan rekan-rekan lain yang saling menguntungkan.

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

titik berat dalam relationship marketing adalah pengenalan dan

pendekatan terhadap pelanggan. Dengan terciptanya hubungan yang

kuat antara perusahaan dan pelanggan, maka perusahaan dapat

memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, selain itu pelanggan

akan merasa diperhatikan dan dihargai sebagai konsumen, yang pada

akhirnya akan menciptakan kepuasan pelanggan terhadap perusahaan

dalam jangka panjang.

Relationship Marketing relevan untuk dibahas dalam

pemasaran jasa, mengingat keterlibatan dan interaksi antara pelanggan

dan pemberi jasa begitu tinggi pada sebagian besar bisnis jasa.

Pendekatan pemasaran yang hanya berorientasi transaksi

(transactional marketing) dengan sasaran penjualan yang tinggi dalam


18

jangka pendek menjadi kurang mendukung pada praktek bisnis jasa.

Relationship Marketing menekankan pada usaha menarik dan

mempertahankan pelanggan melalui peningkatan hubungan perusahaan

dengan pelanggannya (Lupiyoadi, 2001:16).

Ide dasar Relationship Marketing sebetulnya sederhana, yaitu

bahwa jalinan relasi positif jangka panjang dengan pelanggan

berpotensi memberikan aliran laba jangka panjang pula bagi

perusahaan. Fokusnya lebih ditekankan pada retensi pelanggan dengan

orientasi pada manfaat produk (baik fungsional, emosional, maupun

eksperiensial) berdimensi jangka panjang (Tjiptono, 2008:215).

Menurut Tjiptono (2008 : 215), konsep Relationship Marketing

tidak hanya terbatas pada relasi antara perusahaan dan pelanggan.

Namun juga mencakup pada jalinan relasi dengan berbagai pihak

lainnya. Secara garis besar, bentuk-bentuk relasi yang mungkin

dijalankan meliputi : (1) buyer partnership, yakni kemitraan dengan

pelanggan perantara dan pelanggan akhir; (2) internal partnership,

yaitu relasi antar unit bisnis, relasi antar departemen fungsional, dan

relasi dengan para karyawan; (3) supplier partnership, yaitu relasi

dengan pemasok barang dan jasa; dan (4) lateral partnership, yakni

kemitraan dengan para pesaing, organisasi nirlaba, dan pemerintah.


19

Tabel 2
Perbedaan Transaction Marketing terhadap Relationship Marketing

Transaction Marketing Relationship Marketing


 Berfokus pada penjualan  Berfokus pada retensi
tunggal pelanggan
 Orientasi pada karakteristik  Orientasi pada manfaat
produk produk
 Jangka waktu pendek  Jangka waktu panjang
 Hanya sedikit perhatian dan  Layanan pelanggan sangat
penekanan pada aspek diperhatikan dan
layanan pelanggan ditekankan
 Komitmen terhadap  Komitmen terhadap
pelanggan relatif terbatas pelanggan sangat tinggi
 Kontak dengan  Kontak dengan pelanggan
pelanggannya rendah tinggi
 Kualitas merupakan  Kualitas merupakan
perhatian dan tugas bagian perhatian semua orang
produksi
Sumber:Payne dalam Tjiptono (2008:21)

b. Tujuan dan Manfaat Relationship Marketing

Menurut Chan (2003:6), tujuan utama dari Relationship

Marketing adalah untuk membangun dan mempertahankan konsumen

yang komit dan yang menguntungkan bagi perusahaan. Untuk

mencapai tujuan ini, perusahaan akan memfokuskan pada penarikan,

mempertahankan, dan meningkatkan hubungan dengan konsumen.

Konsumen akan tetap mau menjalin hubungan selama mereka diberi

produk dan jasa yang berkualitas secara konsisten serta nilai (value)

yang baik di setiap kesempatan. Kecil kemungkinannya konsumen

akan bisa direbut oleh pesaing apabila konsumen merasa bahwa

perusahaan memahami kebutuhan konsumen tersebut. Selain itu,

kemauan untuk senantiasa menjaga hubungan secara konsisten dalam


20

memperbaiki dan mengembangkan bauran produk dan jasanya harus

diperlihatkan perusahaan.

Menurut Chan (2003: 10), beberapa manfaat yang spesifik dari

Relationship Marketing adalah sebagai berikut:

1. Adanya penerimaan dan profit margin dari penjualan dimasa depan

dari konsumen yang loyal.

2. Ada peluang untuk penjualan produk-produk lain kepada pelanggan

yang sama.

3. Ada berita dari mulut ke mulut (word of-mouth) yang positif dari

pelanggan yang terpuaskan dan adanya penjualan kepada pihak-

pihak lain yang terpengaruh dari informasi tersebut.

4. Pendekatan ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan produk

karena ada peluang yang cukup besar untuk adanya konfirmasi atas

harapan-harapan pelanggan melalui komunikasi, pengalaman

pribadi dengan perusahaan, berita dari mulut ke mulut yang positif,

dan terpenuhinya kebutuhan pribadi.

5. Hubungan baik jangka panjang dapat memungkinkan perusahaan

untuk bergerak satu langkah lebih maju dalam perolehan informasi

pemasaran yang dapat bermanfaat untuk keperluan inovasi maupun

untuk pemuasan konsumen secara kompetitif dan proaktif.

6. Jalinan kerjasama jangka panjang juga berpotensi untuk menekan

biaya-biaya untuk penelitian pemasaran, biaya penanganan


21

pengaduan atau biaya-biaya untuk menarik minat pembeli melalui

taktik-taktik promosi.

7. Bagi beberapa jenis usaha atau produk, pendekatan ini berpotensi

untuk mengembangkan pelanggan seolah-olah sebagai bagian atau

karyawan perusahaan.

c. Dimensi Relationship Marketing

Menurut Tandjung (2004:91) dimensi Relationship Marketing

adalah ikatan, empati, timbal balik, dan kepercayaan.

1) Ikatan

Tandjung (2004:91) mendefinisikan “Ikatan adalah

ketergantungan antara kedua belah pihak yang cukup kuat sehingga

hubungan keduanya dapat bertahan lama”. Sedangkan Yau, et al

(1999) mendefinisikan “ Bonding is definite as the dimension of a

relationship that result in two parties (customer and supplier)

acting in a unified manner toward a desired goal”.

(Ikatan didefinisikan sebagai dimensi dari suatu hubungan yang

menghasilkan dua pihak (pelanggan dan pemasok) bertindak secara

terpadu menuju tujuan yang diinginkan).

Ikatan dapat menjadi kontrol sosial yang efektif di

masyarakat sekaligus memberikan kontribusi untuk menghilangkan

keraguan, menciptakan kepercayaan dan membentuk hubungan

yang erat. Dimensi ikatan diterapkan pada Relationship Marketing

untuk mengembangkan dan meningkatkan kepuasan pelanggan


22

yang mengarah pada loyalitas pelanggan (Levit dalam Yau et.al,

1999).

Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

Ikatan sebagai usaha yang dilakukan perusahaan atau organisasi

untuk menciptakan kepercayaan pelanggan pada perusahaan, dan

untuk membangun hubungan yang erat dengan pelanggan,

sehingga hubungan tersebut bertahan lama dan menguntungkan

kedua belah pihak.

Menurut Cross et.al dalam Tandjung (2004:91), proses

ikatan terhadap pelanggan ini dimulai dari penciptaan kesadaran

konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan yang

kemudian tumbuh menjadi suatu ikatan yang berkelanjutan sebagai

dasar dari hubungan antara perusahaan dengan konsumennya,

bahkan dapat diperluas ke konsumen lainnya.

2) Empati

Menurut Tjiptono (2008:95),” empati adalah kesediaan

perusahaan untuk memahami masalah pelanggan, serta

memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan

memiliki jam operasi yang nyaman”.

Sedangkan menurut Lupiyoadi (2001:148) mendefinisikan

empati yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat

individual atau pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan

berupaya memahami keinginan pelanggan. Dalam upaya


23

memahami keinginan pelanggan, suatu perusahaan diharapkan

memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan,

memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki

waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

Empati adalah suatu dimensi dari Relationship Marketing

yang digunakan untuk melihat situasi dari perspektif atau sudut

pandang lain. Hal ini diartikan dengan memahami berbagai

keinginan dan tujuan orang lain (Hwang dalam Yau, et al,1999).

Menurut Staub dalam Dayakisni dan Hudaniah (2003:178)

terdapat beberapa bentuk empati yang terjadi seperti:

a. Komunikasi, yaitu kemampuan seseorang untuk memberikan

informasi kepada orang lain dalam bahasa yang dapat mereka

pahami serta selalu mendengarkan saran dan keluhan orang.

b. Perhatian pribadi, yaitu kemampuan seseorang dalam

memperlakukan orang lain sebagai individu-individu yang

spesial.

c. Memahami kebutuhan, yaitu usaha untuk memahami

kebutuhan orang lain.

d. Simpati, yaitu adanya keinginan untuk memahami pihak lain

dan berkerja sama.

3) Timbal balik

Menurut Sin, et al dalam Tjiptono (2005:225) yang

mengemukakan bahwa “timbal balik” adalah komponen relasi


24

bisnis yang merefleksikan kesediaan masing-masing pihak untuk

saling membutuhkan atau membalas kebaikan yang dilakukan

salah satu pihak.

Menurut Tandjung (2004:92) “Timbal balik mencerminkan

bahwa dalam hubungan jangka panjang haruslah saling memberi

dan menerima”. Artinya, baik penjual maupun pelanggan sama-

sama mendapatkan keuntungan. Timbal balik mengidentifikasikan

adanya kerjasama atau hubungan dengan pihak lain. Jadi ciri dari

suatu Relationship Marketing, salah satunya adalah adanya timbal

balik (reciprocity). Hal ini mencerminkan bahwa antara perusahaan

dan pelanggan memiliki kewajiban yang sama. Perusahaan

berkewajiban memberikan pelayanan yang sesuai dengan yang

ditawarkan dan kesesuaian antara harga dan pelayanan. Sebaliknya

pelanggan wajib membayar sepadan dengan yang telah

diterimanya.

4) Kepercayaan

Kepercayaan secara umum dipandang sebagai unsur

mendasar bagi keberhasilan suatu hubungan. Tanpa adanya

kepercayaan suatu hubungan tidak akan bertahan dalam jangka

waktu yang panjang.

Menurut Tjiptono (2005:415) “Kepercayaan merupakan

faktor paling krusial dalam setiap relasi”. Sheth & Mittal dalam

Tjiptono (2005:415) “kepercayaan bisa diartikan sebagai kesediaan


25

untuk mengandalkan kemampuan, integritas dan motivasi pihak

lain untuk bertindak dalam rangka memuaskan kebutuhan dan

kepentingan seseorang”. Sedangkan menurut Garbarino dan

Johnson (2002:70) pengertian kepercayaan dalam pemasaran jasa

lebih menekankan pada sikap individu yang mengacu keyakinan

konsumen atas kualitas dan keandalan jasa yang diterimanya.

Dalam konteks Relational Marketing, kepercayaan

merupakan salah satu dimensi untuk menentukan sejauhmana

yang dirasakan suatu pihak atas integritas dan janji yang

ditawarkan pihak lain (Yau, et al, 1999).

Kepercayaan timbul dari suatu proses yang lama sampai

kedua belah pihak saling mempercayai. Apabila kepercayaan sudah

terjalin di antara konsumen dan perusahaan, maka usaha untuk

membinanya tidaklah terlalu sulit

Kepercayaan secara jelas sangat bermanfaat dan penting

peranannya dalam membina hubungan. Terutama pada bisnis jasa

yang penuh dengan ketidakpastian, resiko dan kurangnya informasi

di antara pihak-pihak yang saling berhubungan. Hal tersebut

disebabkan karena dalam bisnis jasa, pihak perusahaan

menjanjikan konsumennya atas pembelian produk yang tidak dapat

dilihat, dan konsumen diharuskan membayar sebelum merasakan

manfaatnya.
26

Menurut Mowen dan Minor (2002:312) terdapat tiga jenis

kepercayaan, yaitu:

a. Kepercayaan atribut objek

Kepercayaan atribut objek menghubungkan sebuah atribut

dengan objek, seperti seseorang, barang atau jasa. Melalui

kepercayaan atribut objek, konsumen menyatakan apa yang

diketahui tentang sesuatu hal variasi atributnya.

b. Kepercayaan manfaat atribut

Kepercayaan manfaat atribut merupakan persepsi konsumen

tentang seberapa jauh sebuah atribut tertentu menghasilkan atau

memberikan manfaat tertentu.

c. Kepercayaan manfaat objek

Kepercayaan manfaat objek merupakan persepsi konsumen

tentang seberapa jauh sebuah produk, orang atau jasa tertentu

yang akan memberikan manfaat tertentu.

4. Hubungan antara Relationship Marketing dengan Kepuasan

Pelanggan

Dengan adanya Relationship Marketing yang dilakukan oleh

perusahaan, maka diharapkan akan tercipta kepuasan pelanggan.

Hubungan antara Relationship Marketing dengan Kepuasan Pelanggan

dikemukakan oleh Mudie an Cottam dalam Tjiptono (2004:160) yang

menyatakan bahwa kepuasan pelanggan total tidak mungkin tercapai,


27

sekalipun hanya untuk sementara waktu. Namun upaya perbaikan atau

penyempurnaan kepuasan dapat dilakukan dengan berbagai strategi.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Rangkuti (2002:137), dimana

hubungan antara pemasok, pelanggan, produsen, distributor, dan

pelanggan (sebagai pemakai akhir) merupakan hubungan vertikal yang

terjadi pada Relationship Marketing. Hubungan dengan pelanggan pada

akhirnya akan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Kepuasan pelanggan seperti dinyatakan oleh Kottler dan Keller

(2007:31) mencerminkan penilaian komparatif seseorang yang merupakan

hasil dari kinerja (atau hasil) yang dirasakan dari produk dalam hubungan

dengan harapannya.

Kepuasan pelanggan berkontribusi pada sejumlah aspek krusial,

seperti terciptanya loyalitas pelanggan, meningkatnya reputasi perusahaan,

berkurangnya elastisitas harga, berkurangnya biaya transaksi masa depan,

dan meningkatnya efisiensi dan produktivitas karyawan. Karena

pentingnya kepuasan pelanggan terhadap kelangsungan hidup perusahaan,

maka perusahaan harus secara kontinue menjaga dan meningkatkan

kepuasan dari pelanggannya. Untuk membangun kepuasan pelanggan,

perusahaan harus memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan. Karena

dengan menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan, maka perusahaan

dapat lebih memahami akan kebutuhan, keinginan dan harapan-harapan

mereka. Pelanggan dengan kepuasan yang tinggi, selain akan membawa

keuntungan dalam jangka panjang, mereka berfungsi sebagai penasehat


28

bagi orang lain untuk menjadi pelanggan dari perusahaan, dan juga mereka

selalu mendukung program-program perusahaan, baik berupa

pengembangan produk baru maupun pelayanan yang sudah ada.

B. Penelitian Terdahulu

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Fahmi Rizal, Moch. Tambrin,

dan Yustina Chrismardani (2010) melakukan penelitian dengan judul

Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan ( Studi pada

PT. Asuransi Rama Satria Wibawa Cabang Darmo Surabaya). Populasinya

adalah seluruh nasabah asuransi Rama Satria Wibawa Cabang Darmo

Surabaya. Teknik yang digunakan adalah simple random sampling, dengan

metode accidental sampling dan jumlah sampelnya sebanyak 100 orang

responden. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mengajukan

daftar pertanyaan yang telah disusun dalam bentuk angket. Metode analisis

data yang digunakan adalah metode Regresi Linear Berganda.

Dalam penelitian tersebut diperoleh hasil analisis regresi linear

berganda nilai variabel X1 (bonding) sebesar 0,128, variabel X2 (emphaty)

sebesar 0, 245, variabel X3 (reciprocity) sebesar 0,226 dan variabel X4 (trust)

sebesar 0,279 serta koefisien determinasinya (Adjust R Square) sebesar 0,775

yang artinya 77,5 % kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh variabel bonding,

emphaty, reciprocity, dan trust. Sedangkan sisanya 22,5 % dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Dengan taraf signifikasi 5%

diperoleh F hitung sebesar 81,690 lebih besar dari F tabel 2,30 jadi secara
29

bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap

kepuasan pelanggan.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Prasasti, Chaniago dan Sutarso

(2003) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Relationship Marketing

Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam Industri Jasa Asuransi Jiwa di

Surabaya. Populasinya adalah seluruh nasabah asuransi jiwa yang berasal dari

22 perusahaan asuransi jiwa di Surabaya. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah Non Random Sampling dengan metode Accidental Sampling

dan jumlah sampel sebanyak 175 responden. Metode analisi data yang

digunakan adalah metode regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa relationship marketing yang

meliputi ikatan, empati, timbal balik dan kepercayaan secara bersama-sama

atau serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pelanggan asuransi jiwa di Surabaya. Secara parsial variabel timbal balik dan

kepercayaan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan asuransi jiwa di

Surabaya . Selain itu hasil analisis terhadap koefisien determinasi ( R square)

menunjukan bahwa relationship marketing yang meliputi ikatan, empati,

timbal balik dan kepercayaan mampu menjelaskan 9,1 % terhadap kepuasan

pemegang polis asuransi jiwa di Surabaya. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti tersebut.


30

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan “suatu penjelasan sementara tentang perilaku,

fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi” (Kuncoro,

2003: 48). Dalam penelitian ini, hipotesis disusun sebagai berikut :

H1 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Ikatan

terhadap variabel kepuasan pelanggan Asuransi Jiwa Bersama (AJB)

Bumiputera 1912 Cabang Purworejo.

H2 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Empati

terhadap variabel kepuasan pelanggan Asuransi Jiwa Bersama (AJB)

Bumiputera 1912 Cabang Purworejo.

H3 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Timbal

balik terhadap variabel kepuasan pelanggan Asuransi Jiwa Bersama

(AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo.

H4 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel

Kepercayaan terhadap variabel kepuasan pelanggan Asuransi Jiwa

Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo.

H5 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Ikatan,

Empati, Timbal balik, dan Kepercayaan terhadap variabel kepuasan

pelanggan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang

Purworejo.
31

D. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini dapat dibuat suatu kerangka pemikiran yang dapat

menjadi landasan dalam penulisan ini. Kerangka pemikiran ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Relationship Marketing (X)

Ikatan
( X1 )

Empati
( X2 )
Kepuasan Pelanggan
Timbal balik (Y)
( X3 )

Kepercayaan
( X4 )

Keterangan :

: Pengaruh secara parsial

: Pengaruh secara simultan

Dari bagan di atas menggambarkan variabel bebas yang terdiri dari ikatan

(X1), empati (X2), timbal balik (X3), dan kepercayaan (X4) akan

mempengaruhi variabel terikat yaitu kepuasan pelanggan (Y) baik secara

parsial maupun simultan.


32

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei. Penelitian survei menurut

Kerlinger dalam Sugiyono (2002:7) adalah penelitian yang dilakukan pada

populasi besar atau kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel

yang diambil dari populasi tersebut. Sehingga ditemukan kejadian-kejadian

relatif, distribusi dan hubungan-hubungan sosiologis maupun psikologis.

B. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer merupakan data yang diperoleh dengan survei lapangan yang

menggunakan semua metode pengumpulan data original. (Kuncoro

2003:127). Data primer diperoleh secara langsung dari responden melalui

teknik kuesioner dalam hal ini adalah pelanggan atau pemegang polis

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul

data dari objek penelitiannya. Data primer dalam penelitian ini adalah data

yang secara langsung diperoleh dari pelanggan atau pemegang polis

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo.

32
33

C. Subjek Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah “sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya

berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk

mempelajarinya atau menjadi obyek penelitian” (Kuncoro, 2003 : 103).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan atau pemegang

polis Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo

yang berjumlah 10.538 orang.

b. Sampel

Sampel adalah “himpunan bagian (subset) dari unit populasi”

(Kuncoro, 2003 : 103). Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini

menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2006:146), menyatakan dengan

rumus :

N
n=
1  Ne2

Keterangan :

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

e2 : persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.

Dengan asumsi taraf kesalahan (e) sebesar 10%, maka ukuran sampel

dalam penelitian ini dapat ditentukan sebagai berikut :

10.538
n =
1 10.538 (0,1) 2
34

10.538
=
106,38

= 99,1 (dibulatkan menjadi 100 orang).

Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Simple Random

Sampling yaitu teknik pengambilan sampel anggota populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (

Sugiyono,2006: 93).

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data melalui kuesioner yang diisi oleh

responden yang merupakan pelanggan atau pemegang polis Asuransi Jiwa

Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo.

E. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Bebas (X)

a. Variabel Ikatan ( X1)

Ketergantungan antara kedua belah pihak yang cukup kuat sehingga

hubungan keduanya dapat bertahan lama (Tandjung, 2004:91).

Adapun indikator variabel ikatan menurut Rizal & dkk (2010: 24) :

1) Perusahaan selalu berhubungan atau berkomunikasi dengan

pelanggannya secara terus-menerus (X1.1).

2) Upaya perusahaan untuk menciptakan dan menjaga kepercayaan

pelanggan (X1.2).
35

3) Adanya kerjasama yang erat antara perusahaan dengan pelanggan

(X1.3).

b. Variabel Empati (X2)

Kesediaan perusahaan untuk memahami masalah pelanggan, serta

memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki

jam operasi yang nyaman (Tjiptono, 2008:95).

Adapun indikator variabel empati menurut Assegaf (2009: 176) :

1) Perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan (X2.1).

2) Perusahaan memberikan perhatian dan kenyamanan kepada

pelanggan (X2.2).

3) Pelayanan yang ramah dan selalu siap membantu pelanggan (X2.3).

c. Variabel Timbal balik (X3)

Komponen relasi bisnis yang merefleksikan kesediaan masing-masing

pihak untuk saling membutuhkan atau membalas kebaikan yang

dilakukan salah satu pihak (Tjiptono, 2005:225).

Adapun indikator variabel timbal balik menurut Rizal & dkk (2010:

24) :

1) Kesesuaian antara pembayaran premi dengan kualitas produk dan

pelayanan yang diterima pelanggan (X3.1).

2) Perusahaan memenuhi janji dalam segala situasi (X3.2).

3) Perusahaan memberikan ganti rugi atau kompensasi atas pelayanan

yang buruk (X3.3).


36

d. Variabel Kepercayaan (X4)

Kesediaan untuk mengandalkan kemampuan, integritas dan motivasi

pihak lain untuk bertindak dalam rangka memuaskan kebutuhan dan

kepentingan seseorang (Tjiptono, 2005:415).

Adapun indikator variabel kepercayaan menurut Nuraini ( 2009:46) :

1) Kepercayaan pelanggan pada reputasi perusahaan (X4.1).

2) Kejujuran perusahaan dalam bertransaksi (X4.2).

3) Keyakinan pelanggan akan manfaat dan kualitas produk yang

ditawarkan perusahaan (X4.3).

2. Variabel Terikat Kepuasan Pelanggan(Y)

Kepuasan pelanggan mencerminkan penilaian komparatif seseorang yang

merupakan hasil dari kinerja (atau hasil) yang dirasakan dari produk dalam

hubungan dengan harapannya. Jika kinerja jauh dibawah harapan,

pelanggan tidak puas dan kecewa. Jika kinerja sesuai dengan harapan,

pelanggan puas. Jika kinerja melampaui harapan, pelanggan sangat puas

(Kottler dan Keller, 2007:31).

Adapun indikator variabel kepuasan pelanggan menurut Assegaf (

2009:176) :

a. Merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh para karyawan

perusahaan (Y1).

b. Kesesuaian kinerja perusahaan asuransi dengan harapan pelanggan

(Y2).
37

c. Produk yang ditawarkan perusahaan asuransi dapat memenuhi

kebutuhan pelanggan (Y3).

F. Teknik Pengukuran Data

Teknik pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan skala

Likert dimana responden menyatakan pendapatnya mengenai berbagai

pernyataan mengenai perilaku, objek, orang atau kejadian yang biasanya skala

diajukan terdiri dari 5 titik (Kuncoro, 2003:157).

Masing-masing indikator dijadikan titik tolak untuk membuat item

instrument berupa pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap

jawaban pertanyaan diberi nilai atau skor berdasarkan tingkatannya.

Tingkatan Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat tidak setuju 1

G. Alat Analisis

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada


38

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2007:45).

Mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi

antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.

Yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk

degree of freedom (df)= n-2, dimana (n) adalah jumlah sampel

penelitian. Jika r hitung > r tabel dan nilai positif maka butir atau

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2007:

45).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu

skor atau skala pengukuran (Kuncoro, 2003: 154). Kuesioner disebut

reliable jika mampu memberikan hasil yang konsisten bila dipakai

secara berulang kali dengan asumsi kondisi pada saat pengukuran tidak

berubah. Kriteria yang dipakai adalah dengan melihat besarnya nilai

Cronbach Alpha. Suatu alat ukur dapat dikatakan reliable jika

memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,6 ( Ghozali, 2007:42). Untuk

mengolah reliabilitas digunakan alat bantu program SPSS 16.0 for

Windows.

2. Analisis Data

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Merupakan suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh 2

variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan


39

ada atau tidaknya pengaruh antara dua variabel bebas atau lebih

terhadap satu variabel terikat.

Persamaannya dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

(Sugiyono, 2006:261)

Keterangan:

Y = kepuasan pelanggan

a = konstanta

b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi

X1 = ikatan

X2 = empati

X3 = timbal balik

X4 = kepercayaan

e = variabel error

Analisis regresi tersebut dilakukan dengan menggunakan alat

bantu program SPSS 16.0 for Windows. Koefisien variabel independen

dalam persamaan regresi tersebut akan diinterpretasikan dengan

menggunakan Standardized Beta Coefficients.

b. Uji t

Merupakan suatu pengujian pengaruh variabel bebas (X)

secara individu terhadap variabel terikat (Y) ( Kuncoro, 2003:218).

Analisa uji t ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu program

SPSS 16.0 for Windows. Penafsiran hal perhitungan dilakukan dengan


40

memperhatikan hasil yang diperoleh dari perhitungan regresi,

kemudian masing-masing nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t

tabel dengan derajat kepercayaan 95% ( α = 5%).

Hipotesisnya adalah :

Ho : variabel independen (X) tidak berpengaruh secara parsial terhadap

variabel dependen (Y).

Ha : variabel independen (X) berpengaruh secara parsial terhadap

variabel dependen (Y).

Kriteria uji t berdasarkan P value adalah:

Jika Pvalue < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti

terdapat pengaruh variabel bebas (X) yang signifikan secara parsial

terhadap variabel terikat (Y).

Jika Pvalue > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak

terdapat pengaruh variabel bebas (X) yang signifikan secara parsial

terhadap variabel terikat (Y).

c. Uji F

Merupakan pengujian yang digunakan untuk menunjukan

apakah semua variabel bebas (X) yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap

variabel terikat (Y) (Kuncoro, 2003:219).

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu

program SPSS 16.0 for Windows. Perhitungan regresi menghasilkan


41

nilai F hitung yang digunakan untuk melakukan pengujian secara

bersama-sama pada koefisien regresi. Selanjutnya nilai F hitung

dibandingkan dengan nilai F tabel dengan derajat kepercayaan 95% (α

= 5%).

Hipotesisnya adalah :

Ho : variabel independen (X) secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen (Y).

Ha : variabel independen (X) secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen (Y).

Kriteria uji F berdasarkan P value adalah:

Jika Pvalue < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada

pengaruh simultan variabel bebas terhadap variabel terikat.

Jika Pvalue > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak

ada pengaruh simultan variabel bebas terhadap variabel terikat.


42

BAB IV
PENYAJIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

1) Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan cara membagikan

kuesioner secara langsung kepada responden. Proses pengumpulan data

dilakukan oleh peneliti sendiri dengan mendatangi kantor AJB Bumiputera

1912 Cabang Purworejo. Pengumpulan data dilakukan selama 11 hari

terhitung mulai dari tanggal 17 – 28 April 2012. Kuesioner yang disebar

sebanyak 107 kuesioner, meskipun jumlah sampel sebanyak 100 orang,

karena dalam proses pengumpulan data kuesioner ada 7 kuesioner yang

tidak dapat diolah.

2) Karakteristik Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat dalam

tabel berikut :

Tabel 3 Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Presentase (%)


21 - 30 th 14 14%
31 - 40 th 44 44%
41 – 50 th 31 31%
51 – 60 th 11 11%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwa usia responden sebagai

pemegang polis di AJB Bumiputera 1912 Cabang Purworejo adalah

42
43

bervariasi mulai dari usia 21 tahun sampai dengan usia 60 tahun, dan

yang paling dominan adalah yang berusia 31 tahun sampai dengan 40

tahun dengan jumlah 44 orang (44%). Ini berarti bahwa pada usia 31 –

40 tahun merupakan usia dewasa, mapan, dan pada umumnya mereka

telah berkeluarga sehingga mereka telah memikirkan mengenai resiko

yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu individu

sudah merasa perlu untuk mengalihkan sebagian resiko mereka yang

akan ditanggungnya dengan menjadi pemegang polis asuransi jiwa.

Kemudian diikuti dengan responden yang berusia 41 tahun sampai

dengan 50 tahun berjumlah 31 orang (31%), dan responden responden

berusia 21 tahun sampai dengan 30 tahun berjumlah 14 orang (14%).

Dan yang sedikit pemegang polis asuransi jiwa adalah responden yang

berusia 51 tahun sampai dengan 60 tahun hanya berjumlah 11 orang

(11% ).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

dalam tabel berikut :

Tabel 4 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase (%)


Pria 41 41%
Wanita 59 59%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4 menunjukan bahwa responden yang

berjenis kelamin pria berjumlah 41 orang (41%) dan yang berjenis


44

kelamin wanita yang mendominasi dengan jumlah 59 orang (59%).

Hal ini menunjukan bahwa wanita dengan sifat umum yang lebih hati-

hati untuk menghadapi resiko yang akan dihadapi di masa yang akan

datang, juga melihat dan memahami pentingnya asuransi jiwa sebagai

bentuk perlindungan diri terhadap keluarga di masa mendatang.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat

dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 5 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Presentase (%)


SMP 1 1%
SMA 49 49%
SMK 7 7%
Diploma - 1 2 2%
Diploma – 3 11 11%
Strata – 1 30 30%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 5 menunjukan bahwa pemegang polis AJB

Bumiputera 1912 Cabang Purworejo berdasarkan tingkat

pendidikannya lebih di dominasi oleh responden yang berpendidikan

SMA sebanyak 49 orang (49%), ini menunjukan penduduk yang rata-

rata berpendidikan SMA dengan jumlah terbesar dibandingkan dengan

responden berpendidikan Strata-1 yaitu sebanyak 30 orang (30%). Hal

ini berarti bahwa meskipun penduduk memiliki tingkat pendidikan

yang tidak tinggi namun mereka telah sadar untuk menghadapi resiko

di masa mendatang. Mereka menyerap informasi-informasi positif


45

mengenai asuransi dan kegunaannya dan mewujudkannya dengan

bentuk menjadi pemegang polis asuransi jiwa.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat

dalam tabel berikut :

Tabel 6 Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Responden Presentase (%)


Pegawai Negeri 21 21%
Pegawai Swasta 29 29%
Wiraswasta 32 32%
Pensiunan 3 3%
Ibu Rumah Tangga 15 15%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 6 menunjukan bahwa pemegang polis AJB

Bumiputera 1912 Cabang Purworejo berdasarkan pekerjannya lebih

didominasi oleh responden yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak

32 orang (32%), dan pegawai swasta sebanyak 29 orang (29%). Hal ini

berarti responden yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta lebih

banyak menghadapi resiko dalam kegiatan usahanya sehingga merasa

perlu mengalihkan sebagian resikonya dengan menjadi pemegang

polis.

3) Scoring Jawaban Responden

Analisa ini menunjukkan tentang distribusi jawaban responden

pada masing-masing variabel yang diteliti yaitu variabel ikatan (X1),

empati (X2), timbal balik (X3), kepercayaan (X4), dan keputusan

pembelian konsumen (Y). Dalam distribusi jawaban ini tiap variabel


46

disajikan dengan skor yang masing-masing memiliki bobot yang berbeda-

beda sesuai dengan tingkatannya. Adapun tingkatan dan skor yang

masing-masing memiliki bobot yang berbeda-beda sesuai dengan

tingkatannya. Adapun tingkatan dan skor yang diberikan adalah sebagai

berikut :

Tingkatan Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

a. Variabel Ikatan (X1)

Berdasarkan jawaban responden terhadap variabel Ikatan (X1)

ditunjukkan oleh tabel 7 berikut :

Tabel 7 Variabel Ikatan (X1)


No Pertanyaan SS S N TS STS Jumlah
1 12 46 41 1 0 100
2 5 53 38 4 0 100
3 10 55 34 1 0 100
Jumlah 27 154 113 6 0 300
Presentase (%) 9 51,33 37,67 2 0 100
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa sebagian besar responden

memberikan penilaian yang baik dengan memberikan jawaban setuju

terhadap item-item kuesioner variabel Ikatan. Yaitu sebesar 9% dari

responden menjawab sangat setuju, 51,33% menjawab setuju, 37,67%


47

menjawab netral dan 2% responden menjawab tidak setuju. Hal ini

mengindikasikan bahwa perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB)

Bumiputera 1912 menunjukan upaya untuk membina dan menjaga

hubungan baik serta kerjasama dengan para pemegang polis.

b. Variabel Empati (X2)

Berdasarkan jawaban responden terhadap terhadap variabel

Empati (X2) ditunjukkan oleh tabel 8 berikut :

Tabel 8 Variabel Empati (X2)

No Pertanyaan SS S N TS STS Jumlah


1 16 53 29 2 0 100
2 14 52 30 4 0 100
3 17 55 27 1 0 100
Jumlah 47 160 86 7 0 300
Presentase (%) 15,67 53,33 28,67 2,33 0 100
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa sebagian besar responden

memberikan penilaian yang baik dengan memberikan jawaban setuju

terhadap item-item kuesioner variabel Empati. Yaitu sebesar 15,67%

dari responden menjawab sangat setuju, 53,33% menjawab setuju,

28,67% menjawab netral dan 2,33% responden menjawab tidak setuju.

Hal ini menunjukan bahwa perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB)

Bumiputera 1912 mampu memahami kebutuhan dan keinginan para

pemegang polis sehingga memudahkan perusahaan tersebut melakukan

komunikasi dengan pemegang polisnya.

c. Variabel Timbal Balik (X3)

Berdasarkan jawaban responden terhadap variabel Timbal

Balik (X3) ditunjukkan oleh tabel 9 berikut :


48

Tabel 9 Variabel Timbal Balik


No Pertanyaan SS S N TS STS Jumlah
1 7 54 36 3 0 100
2 11 53 36 0 0 100
3 10 51 39 0 0 100
Jumlah 28 158 111 3 0 300
Presentase (%) 9,33 52,67 37 1 0 100
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa sebagian besar responden

memberikan penilaian yang baik dengan memberikan jawaban setuju

terhadap item-item kuesioner variabel Timbal Balik. Yaitu sebesar

9,33% dari responden menjawab sangat setuju, 52,67% menjawab

setuju, 37% menjawab netral dan 1% responden menjawab tidak

setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan Asuransi Jiwa

Bersama (AJB) Bumiputera 1912 mampu memberikan pelayanan dan

produk yang sesuai dengan yang ditawarkan perusahaan sepadan

dengan yang dibayarkan pemegang polis.

d. Variabel Kepercayaan (X4)

Berdasarkan jawaban responden terhadap variabel kepercayaan

(X4) ditunjukkan oleh tabel 10 berikut :

Tabel 10 Variabel Kepercayaan (X4)


No Pertanyaan SS S N TS STS Jumlah
1 14 54 29 3 0 100
2 10 61 26 3 0 100
3 15 54 27 4 0 100
Jumlah 39 169 82 10 0 300
Presentase (%) 13 56,33 27,33 3,33 0 100
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa sebagian besar

responden memberikan penilaian yang baik dengan memberikan

jawaban setuju terhadap item-item kuesioner variabel Kepercayaan.


49

Yaitu sebesar 13% dari responden menjawab sangat setuju, 56,33%

menjawab setuju, 27,33% menjawab netral dan 3,33% responden

menjawab tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa pemegang

polis memiliki keyakinan atas kualitas dan keandalan dari produk

asuransi yang ditawarkan serta kepercayaan atas kinerja dari

perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912.

e. Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

Berdasarkan jawaban responden terhadap variabel Kepuasan

Pelanggan (Y) ditunjukkan oleh tabel 11 berikut :

Tabel 11 Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)


No Pertanyaan SS S N TS STS Jumlah
1 17 56 27 0 0 100
2 18 62 17 3 0 100
3 17 52 31 0 0 100
Jumlah 52 170 75 3 0 300
Presentase (%) 17,33 56,67 25 1 0 100
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa sebagian besar

responden memberikan penilaian yang baik dengan memberikan

jawaban setuju terhadap item-item kuesioner variabel Kepuasan

Pelanggan. Yaitu sebesar 17,33% dari responden menjawab sangat

setuju, 56,67% menjawab setuju, 25% menjawab netral dan 1%

responden menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa Asuransi

Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 mampu memenuhi kebutuhan

dan harapan para pemegang polisnya dengan pelayanan dan jenis-jenis

produk asuransi jiwa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.


50

B. Uji Instrumen Penelitian

1) Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa

yang seharusnya diukur, semakin tinggi validitas suatu alat pengukur

semakin tepat pula mengenai sasaran. Untuk mengukur validitas kuesioner

yang diberikan kepada responden, digunakan korelasi product moment

dengan alat bantu program SPSS 16.0 for windows.

Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan

dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 15

indikator pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria

yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tingkat signifikasi sebesar 5% atau 0,05

2. Derajat kebebasan (df) = n – 2 = 100 – 2 = 98, didapat r tabel = 0,197

(nilai r tabel untuk n=100).

3. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir

pernyataan atau pertanyaan atau indikator tersebut dikatakan valid

(Ghozali, 2007:45).

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian

validitas dapat ditunjukkan sebagai berikut :

a. Uji Validitas Variabel Ikatan (X1)

Variabel ikatan (X1) dijabarkan dalam 3 pertanyaan yang

diberikan kepada 100 responden, hasil yang diperoleh dari perhitungan


51

korelasi produk moment variabel ikatan dengan SPSS versi 16.0 for

windows, adalah sebagai berikut :

Tabel 12 Hasil Validitas Varibel Ikatan (X1)

No r hitung Keterangan r tabel Status


Pertanyaan
1 0,516 > 0,197 Valid
2 0,525 > 0,197 Valid
3 0,540 > 0,197 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 12 menunjukan bahwa semua indikator yang

digunakan untuk mengukur variabel ikatan dalam penelitian

mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel = 0,197.

Sehingga semua indikator tersebut adalah valid, artinya pertanyaan

dalam kuesioner mampu mengungkapkan ikatan perusahaan yang

terdiri dari komunikasi dan kerjasama yang diukur melalui kuesioner

tersebut.

b. Uji Validitas Variabel Empati (X2)

Variabel empati (X2) dijabarkan dalam 3 pertanyaan yang

diberikan kepada 100 responden, hasil yang diperoleh dari perhitungan

korelasi product moment variabel empati dengan SPSS versi 16.0 for

windows, adalah sebagai berikut :

Tabel 13 Hasil Validitas Varibel Empati (X2)


No Pertanyaan r hitung Keterangan r tabel Status
1 0,615 > 0,197 Valid
2 0,543 > 0,197 Valid
3 0,666 > 0,197 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
52

Berdasarkan tabel 13 menunjukan bahwa semua indikator yang

digunakan untuk mengukur variabel empati dalam penelitian

mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel = 0,197.

Sehingga semua indikator tersebut adalah valid, artinya pertanyaan

dalam kuesioner mampu mengungkapkan empati perusahaan yaitu

upaya perusahaan untuk memahami kebutuhan dan keinginan

pelanggan yang diukur melalui kuesioner tersebut.

c. Uji Validitas Variabel Timbal balik (X3)

Variabel timbal balik (X3) dijabarkan dalam 3 pertanyaan yang

diberikan kepada 100 responden, hasil yang diperoleh dari perhitungan

korelasi product momen variabel timbal balik dengan SPSS versi 16.0

for windows, adalah sebagai berikut :

Tabel 14 Hasil Validitas Varibel Timbal balik (X3)

No Pertanyaan r hitung Keterangan r tabel Status


1 0,512 > 0,197 Valid
2 0,555 > 0,197 Valid
3 0,567 > 0,197 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 14 menunjukan bahwa semua indikator yang

digunakan untuk mengukur variabel timbal balik dalam penelitian

mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel = 0,197.

Sehingga semua indikator tersebut adalah valid, artinya pertanyaan

dalam kuesioner mampu mengungkapkan timbal balik antara

perusahaan dan pemegang polis yang diukur melalui kuesioner

tersebut.
53

d. Uji Validitas Variabel Kepercayaan (X4)

Variabel kepercayaan (X4) dijabarkan dalam 3 pertanyaan yang

diberikan kepada 100 responden, hasil yang diperoleh dari perhitungan

korelasi product moment variabel kepercayaan dengan SPSS versi 16.0

for windows, adalah sebagai berikut :

Tabel 15 Hasil Validitas Varibel Kepercayaan (X4)


No Pertanyaan r hitung Keterangan r tabel Status
1 0,564 > 0,197 Valid
2 0,594 > 0,197 Valid
3 0,697 > 0,197 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 15 menunjukan bahwa semua indikator yang

digunakan untuk mengukur variabel kepercayaan dalam penelitian

mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel = 0,197.

Sehingga semua indikator tersebut adalah valid, artinya pertanyaan

dalam kuesioner mampu mengungkapkan tingkat kepercayaan

pemegang polis terhadap perusahaan yang diukur melalui kuesioner

tersebut.

e. Uji Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

Variabel kepuasan pelanggan (Y) dijabarkan dalam 3

pertanyaan yang diberikan kepada 100 responden, hasil yang diperoleh

dari perhitungan korelasi product moment variabel kepuasan

pelanggan dengan SPSS versi 16.0 for windows, adalah sebagai

berikut:
54

Tabel 16 Hasil Validitas Varibel Kepuasan Pelanggan (Y)

No Pertanyaan r hitung Keterangan r tabel Status


1 0,617 > 0,197 Valid
2 0,562 > 0,197 Valid
3 0,651 > 0,197 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 16 menunjukan bahwa semua indikator yang

digunakan untuk mengukur variabel kepuasan pelanggan dalam

penelitian mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel =

0,197. Sehingga semua indikator tersebut adalah valid, artinya

pertanyaan dalam kuesioner mampu mengungkapkan tingkat kepuasan

pemegang polis terhadap perusahaan yang diukur melalui kuesioner

tersebut.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi konstruk

atau variabel penelitian. Untuk mengukur uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan uji statistik Cronbach Alpha . Suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai koefisien Alpha lebih besar

daripada 0,60 (Ghozali, 2007: 42). Berikut ini disajikan hasil pengujian

reliabilitas yang dilakukan dengan alat bantu SPSS versi 16.0 for windows.
55

a. Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan

Tabel 17
Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan

Cronbach Alpha
Variabel Nilai Reliabilitas Keterangan
if Item Deleted

Ikatan
X1.1 0,634 0,6 Reliabel
X1.2 0,621 0,6 Reliabel
X1.3 0,602 0,6 Reliabel
Empati
X2.1 0,683 0,6 Reliabel
X2.2 0,765 0,6 Reliabel
X2.3 0,629 0,6 Reliabel
Timbal Balik
X3.1 0,676 0,6 Reliabel
X3.2 0,623 0,6 Reliabel
X3.3 0,608 0,6 Reliabel
Kepercayaan
X4.1 0,757 0,6 Reliabel
X4.2 0,726 0,6 Reliabel
X4.3 0,606 0,6 Reliabel
Kepuasan pelanggan
Y1 0,687 0,6 Reliabel
Y2 0,748 0,6 Reliabel
Y3 0,648 0,6 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 16.0 for windows

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas pada tabel 17, diketahui

bahwa semua variabel menghasilkan nilai Cronbanch alpha if Item

Deleted ≥ 0,6. Hal ini menunjukan bahwa semua item pada masing-masing

indikator pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel,

artinya kuesioner mampu memberikan hasil yang konsisten bila dipakai

secara berulang kali dari waktu ke waktu oleh responden sehingga terdapat

kesamaan jawaban antar responden.


56

b. Tabel 18 Hasil Uji Reliabilitas Variabel

Tabel 18
Hasil Uji Reliabilitas
Nilai
No Variabel Alpha Keterangan
Reliabilitas
1 Ikatan (X1) 0,709 0,6 Reliabel
2 Empati (X2) 0,772 0,6 Reliabel
3 Timbal Balik (X3) 0,724 0,6 Reliabel
4 Kepercayaan (X4) 0,779 0,6 Reliabel
5 Kepuasan Pelanggan (Y) 0,774 0,6 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS versi 16.0 for windows

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas pada tabel 18, diketahui

bahwa semua variabel menghasilkan nilai alpha ≥ 0,6. Hal ini menunjukan

bahwa semua item pada masing-masing variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah reliabel, artinya kuesioner mampu memberikan hasil

yang konsisten bila dipakai secara berulang kali dari waktu ke waktu.

C. Analisa Hasil dan Pembahasan

1) Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear berganda

untuk pembuktian hipotesis penelitian. Yaitu untuk menguji pengaruh

variabel ikatan, empati, timbal balik dan kepercayaan terhadap kepuasan

pelanggan. Analisis ini akan menggunakan input berdasarkan data yang

diperoleh dari kuesioner. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear

berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social

Science) for Windows versi 16.0. Hasil pengolahan data dengan


57

menggunakan program SPSS dalam penelitian ini ditampilkan pada tabel

19 sebagai beikut:

Tabel 19
Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Variabel Standardized beta Sig


Ikatan 0,170 0,045
Empati 0,326 0,000
Timbal Balik 0,167 0,037
Kepercayaan 0,329 0,000
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 16.0 for windows

Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut

dalam bentuk persamaan regresi bentuk standard adalah sebagai berikut :

Y = 0,170 X1 + 0,326 X2  0,167 X3  0,329 X4

Interpretasi :

a) b1 = 0,170, artinya variabel ikatan (X1) berpengaruh positif terhadap

variabel kepuasan pelanggan (Y). Jika ikatan (X1) perusahaaan dengan

pemegang polis semakin erat maka kepuasan pelanggan (Y) juga akan

mengalami peningkatan.

b) b2 = 0,326, artinya variabel empati (X2) berpengaruh positif terhadap

variabel kepuasan pelanggan (Y). Semakin baik persepsi pemegang

polis terhadap empati yang ditunjukan perusahaan maka kepuasan

pemegang polis semakin meningkat.

c) b3 = 0,167, artinya variabel timbal balik (X3) berpengaruh positif

terhadap variabel kepuasan pelanggan (Y). Semakin tinggi timbal balik

(X3) perusahaan terhadap pemegang polis maka kepuasan pemegang

polis (Y) semakin meningkat.


58

d) b4 = 0,329, artinya variabel kepercayaan (X4) berpengaruh positif

terhadap variabel kepuasan pelanggan (Y). Semakin tinggi tingkat

kepercayaan (X4) perusahaan maka kepuasan pemegang polis (Y)

semakin meningkat.

2) Uji t

Uji t dilakukan untuk melihat apakah variabel-variabel bebas dapat

mempengaruhi variabel terikat diperlukan pengujian statistik secara

parsial. Dengan dilakukannya uji t ini maka akan diketahui apakah

variabel Ikatan, Empati, Timbal Balik, dan Kepercayaan berpengaruh

terhadap Kepuasan pelanggan. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 20

berikut:

Tabel 20
Hasil Uji t hitung
Variabel PValue Keterangan
X1 0,045 Signifikan
X2 0,000 Signifikan
X3 0,039 Signifikan
X4 0,000 Signifikan
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 16.0 for windows

a) Variabel Ikatan (X1)

Hasil penilaian t hitung dengan PValue sebesar 0,045 kurang dari

0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti variabel ikatan

berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan pelanggan. Hal ini

menunjukkan bahwa ikatan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi puas atau tidaknya para pelanggan. Dalam hal ini AJB

Bumiputera 1912 Cabang Purworejo memiliki ikatan yang kuat dalam

menjaga hubungan baik dengan pemegang polisnya, menjaga


59

komunikasi serta menjalin kerjasama yang baik sehingga akan

berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pemegang polis.

Penelitian sebelumnya juga telah dilakukan oleh Rizal dkk

(2010) yang menunjukan bahwa Ikatan (Bonding) berpengaruh positif

terhadap kepuasan pelanggan yaitu dengan nilai t hitung sebesar 2,760

dan Pvalue 0,007 kurang dari 0,05.

b) Variabel Empati (X2)

Hasil nilai t hitung dengan PValue sebesar 0,000 kurang dari 0,05

sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti variabel empati

berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan pelanggan. Hal ini

menunjukkan bahwa empati merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi puas atau tidaknya para pelanggan. Empati merupakan

kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,

perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para konsumen. Semakin

baik persepsi pemegang polis terhadap empati yang ditunjukan

perusahaan maka kepuasan pemegang polis semakin tinggi. Dan jika

persepsi pemegang polis akan empati buruk maka kepuasan pelanggan

juga semakin rendah. Dalam hal ini AJB Bumiputera 1912 Cabang

Purworejo menunjukan sikap empati terhadap pemegang polis dengan

berupaya untuk memahami kebutuhan dan keinginan pemegang polis,

memberikan informasi yang pemegang polis perlukan serta

memberikan pelayanan ramah dan siap membantu, maka akan terjadi


60

suatu hubungan jangka panjang yang mengarah pada kepuasan para

pemegang polis.

Penelitian sebelumnya juga telah dilakukan oleh Rizal dkk

(2010) yang menunjukan bahwa Empati (Empathy) berpengaruh

positif terhadap kepuasan pelanggan yaitu dengan nilai Pvalue 0,000

kurang dari 0,05.

c) Variabel Timbal Balik (X3)

Hasil nilai t hitung dengan PValue sebesar 0,039 kurang dari 0,05

sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti variabel timbal balik

berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan pelanggan. Hal ini

menunjukkan bahwa timbal balik merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi puas atau tidaknya para pelanggan. Dalam hal ini AJB

Bumiputera 1912 Cabang Purworejo menunjukan sikap timbal balik

perusahaan terhadap pemegang polisnya dengan menepati janji

perusahaan terhadap pemegang polis. Selain itu perusahaan juga

memberikan pelayanan yang sesuai dengan apa yang ditawarkan

perusahaan maka akan berpengaruh secara positif terhadap kepuasan

pemegang polis sehingga dapat terjalin suatu hubungan kerja jangka

panjang yang saling menguntungkan diantara kedua belah pihak.

Penelitian sebelumnya juga telah dilakukan oleh Rizal dkk

(2010) yang menunjukan bahwa Timbal balik (reciprocity)

berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan yaitu t hitung

sebesar 2,090 dengan nilai Pvalue 0,000 kurang dari 0,05.


61

Penelitian lain juga juga dilakukan oleh Prasasti dkk (2003)

yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa variabel timbal balik

secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

d) Variabel Kepercayaan (X4)

Hasil nilai t hitung dengan PValue sebesar 0,000 kurang dari 0,05

sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti variabel kepercayaan

berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan pelanggan. Hal ini

menunjukkan bahwa kepercayaan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi puas atau tidaknya para pelanggan. Dalam hal ini

pemegang polis memiliki keyakinan yang kuat bahwa AJB Bumiputera

1912 Cabang Purworejo merupakan pilihan yang tepat karena reputasi

perusahaan yang baik dan terpercaya. Selain itu, produk-produk yang

ditawarkan AJB Bumiputera 1912 Cabang Purworejo dapat memenuhi

kebutuhan pemegang polis akan perlindungan diri dari berbagai resiko

di masa depan sehingga akan berpengaruh secara positif terhadap

kepuasan pemegang polis.

Penelitian sebelumnya juga telah dilakukan Rizal dkk (2010)

yang menunjukan bahwa Kepercayaan (trust) berpengaruh positif

terhadap kepuasan pelanggan yaitu t hitung sebesar 2,090 dengan nilai

Pvalue 0,000 kurang dari 0,05.

Prasasti dkk (2003) juga melakukan penelitian yang hasil

penelitiannya menunjukan bahwa variabel kepercayaan secara parsial

berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.


62

3) Uji F

Digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara

variabel bebas (ikatan, empati, timbal balik dan kepercayaan) secara

bersama-sama terhadap variabel terikat (kepuasan pelanggan). Hasil

pengolahan data dengan menggunakan program SPSS dalam penelitian ini

ditampilkan pada tabel 21 sebagai berikut:

Tabel 21
Hasil Uji F

F Signifikasi
86,845 0,000
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS versi 16.0 for windows

Berdasarkan hasil pengolahan data melalui SPSS 16.0 for windows

dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 86,845. Nilai signifikansi F

sebesar 0,000 kurang dari α = 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

Hal ini menunjukan bahwa secara serempak variabel Relationship

Marketing yang terdiri dari ikatan, empati, timbal balik dan kepercayaan

berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Asuransi Jiwa Bersama (AJB)

Bumiputera 1912 Cabang Purworejo.


63

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh

Relationship Marketing terhadap Kepuasan Pelanggan pada Asuransi Jiwa

Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Ikatan perusahaan

terhadap Kepuasan pelanggan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera

1912 Cabang Purworejo. Artinya semakin erat Ikatan perusahaan dengan

pemegang polis maka semakin meningkatkan Kepuasan pelanggan. Hal

tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian mengenai ikatan perusahaan

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo

dengan pemegang polis yang selalu dibangun dan dijaga dengan baik.

Perusahaan menjalin komunikasi dan kerjasama yang erat dengan

pemegang polis. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rizal dkk (2010) yang menunjukan bahwa ikatan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Empati perusahaan

terhadap Kepuasan pelanggan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera

1912 Cabang Purworejo. Artinya semakin baik persepsi pelanggan

terhadap Empati perusahaan maka semakin meningkatkan Kepuasan

pelanggan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa

63
64

perusahaan memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, perhatian serta

pelayanan yang selalu siap membantu. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Rizal dkk (2010) yang menunjukan bahwa empati

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Timbal balik

perusahaan terhadap Kepuasan pelanggan Asuransi Jiwa Bersama (AJB)

Bumiputera 1912 Cabang Purworejo. Artinya semakin tinggi Timbal balik

perusahaan maka semakin meningkatkan Kepuasan pelanggan. Hal

tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa perusahaan memberikan

produk serta jumlah santunan yang sepadan dengan premi yang dibayar

pemegang polis yang mendorong kepuasan pemegang polisnya. Hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizal dkk (2010) dan

Prasasti dkk (2003) yang menunjukan bahwa timbal balik berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepercayaan

pelanggan terhadap Kepuasan pelanggan Asuransi Jiwa Bersama (AJB)

Bumiputera 1912 Cabang Purworejo. Artinya semakin tinggi tingkat

Kepercayaan pelanggan maka semakin meningkatkan Kepuasan

pelanggan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kepercayaan mempunyai

pengaruh yang sangat tinggi terhadap kepuasan pelanggan, dikarenakan

kredibilitas Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang

Purworejo merupakan perusahaan asuransi yang terkenal. Perusahaan yang

telah 100 tahun berdiri ini tetap eksis bahkan semakin berkembang, selain
65

itu reputasi perusahaan juga sudah teruji kualitas dan kepercayaannya.Hal

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizal dkk (2010) dan

Prasasti dkk (2003) yang menunjukan bahwa kepercayaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

5. Secara keseluruhan Relationship Marketing yang terdiri dari ikatan,

empati, timbal balik dan kepercayaan secara bersama-sama berpengaruh

terhadap Kepuasan pelanggan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera

1912 Cabang Purworejo.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian dilakukan dalam waktu singkat dan jumlah responden yang

terbatas.

2. Penelitian dilakukan hanya pada satu tempat sehingga belum tentu

hasilnya sama dengan tempat lain.

3. Sampel yang diambil dalam penelitian ini terbatas yaitu hanya pada

cabang Purworejo.

4. Variabel dalam penelitian jumlahnya terbatas.

C. Implikasi Penelitian

1. Perusahaan

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka implikasi bagi perusahaan

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo

sebagai berikut:
66

a. Perusahaan sebaiknya mempertahankan dan meningkatkan kerjasama

serta komunikasi yang sudah dibangun dengan pemegang polis.

Misalnya dengan mengadakan sosialisasi dari perusahaan untuk

memberikan keterangan yang jelas tentang produk yang ditawarkan

serta hak-hak dan kewajiban dari kedua belah pihak agar tidak terjadi

kesalahpahaman dalam kegiatan berasuransi.

b. Karyawan harus lebih peka terhadap keinginan dan kebutuhan

pemegang polis. Untuk itu, sebaiknya perusahaaan lebih meningkatkan

pembinaan secara berkala dan terprogram terhadap karyawan dan

tenaga lapangan (agen) untuk meningkatkan pelayanan dan kepedulian

terhadap pemegang polis.

c. Perusahaan sebaiknya meningkatkan image positif internal perusahaan,

misalnya dengan peningkatan mutu perusahaan yang menyangkut

seluruh aspek seperti peningkatan kualitas produk dan transparansi

dalam transaksi pembayaran yang dapat meningkatkan reputasi/image

perusahaan.

2. Pasar

Implikasi hasil penelitian mengenai Relationship Marketing yang terdiri

dari ikatan, empati, timbal balik dan kepercayaan pada perusahaan

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo dapat

dijadikan sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi masyarakat yang

hendak memilih produk asuransi. Agar tidak salah dalam memilih asuransi

yang baik dan bertanggung jawab.


67

3. Penelitian Berikutnya

Selanjutnya implikasi hasil penelitian ini bagi penelitian-penelitian

berikutnya adalah :

a. Bagi para calon peneliti yang hendak melakukan penelitian pada hal

yang sama, sebaiknya menggunakan sampel yang lebih luas. Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini hanya sebagai perwakilan dari

perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang

Purworejo. Dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih besar

dapat diambil hasil yang lebih akurat dan lebih mencerminkan

kepuasan pelanggan.

b. Bagi penelitian berikutnya sebaiknya melakukan penelitian dengan

mengembangkan variabel-variabel lain, seperti Mutual benefit

(keuntungan bersama) dan kualitas pelayanan.


68

DAFTAR PUSTAKA

Assegaf, Muhammad. 2009. “ Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan


Pelanggan (Studi pada Perusahaan Penerbangan PT Garuda di Kota
Semarang)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 10 No. 2.Juli.Hal 171-
186, Unisulla Semarang.

Chan, Syarifudin. 2003. Relationship Marketing: Inovasi Pemasaran yang


Membuat Pelanggan Bertekuk Lutut. Cetakan Kedua. Jakarta: Gramedia.

Dayaksini, Tri dan Hudaniyah. 2003. Psikologi Sosial. Malang: Universitas


Muhammadiyah Malang.

Garbarino, Ellen dan Mark S. Johnson. 2002. The Different Roles Of Satisfaction,
Trust and Commitmen In Customer Relationship. Journal of Marketing.
Vol.63 No.2.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.


Semarang : Balai Penerbit Universitas Dipenegoro.

Irawan, Handi. 2007. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Eresco.

Kottler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid
Pertama. Jakarta : Indeks.

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta :
Erlangga.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktek.


Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Empat.

Mowen, C. John dan Micheal Minor. 2002. Perilaku Konsumen Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

Nuraini. 2009. “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Desain


Produk, Harga Dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pelanggan”.
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Dipenegoro.

Prasasti, Rizqy Dwi, Herizon Chaniago, dan Yudi Sutarso. 2003. “ Pengaruh
Relationship Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam Industri
Jasa Asuransi Jiwa”. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi. Ventura.
STIE Perbanas Surabaya, Vol.6. No.2 Agustus.
69

Tandjung, Widodo. 2004. Marketing Management Pendekatan Pada Nilai-nilai


Pelanggan. Malang : Banyumedia Publishing.

Tjiptono, Fandy. 2004. Strategi Pemasaran Jilid II. Yogyakarta : Andi.

Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Malang : Banyumedia Publishing.

Tjiptono, Fandy. 2008. Service Management. Yogyakarta : Andi.

Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction: Gaining Customer


Relationship Strategy. Jakarta : Gramedia.

Rizal, Fahmi, Moch.Tambrin dan Yustina Chrismardani. “Pengaruh Relationship


Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi pada PT. Asuransi Rama
Satria Wibawa Cabang Darmo Surabaya)”. Jurnal Studi Manajemen
Volume 4, No. 2, Oktober 2010, hal 17-29.

Silvanita, M. 2006. Perusahaan Asuransi. Buletin Ekonomi: Kajian Manajemen


dan Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia. Jakarta.
Vol.X. No.2. Desember.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono, 2006. Statistik untuk Penelitian Cetakan Ketujuh. Bandung : Alfabeta.

Umar, Husein. 2006. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta :


Gramedia.

Yau, et al. 1999. Is Relationship Marketing for Everyone?, European Journal of


Marketing, Vol.34 No 9/10, 2000, pp. 1111-1127.

www.bumiputera.com

www.kompas.com
70
71

PERMOHONAN PENGISISAN KUESIONER

Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada


Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo

Kepada Yth :
Bapak/ Ibu Responden Penelitian
Di AJB Bumiputera 1912 Cabang Purworejo

Dengan hormat,
Sebelumnya saya perkenalkan diri :
Nama : Titi Wijayanti
NIM : 082210059
Fakultas : Ekonomi
Prodi : Manajemen

Saat ini sedang melakukan penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh


Relationship Marketing terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Asuransi Jiwa
Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Purworejo” guna memperoleh gelar
kesarjanaan program Strata Satu (S1) di Universitas Muhamadiyah Purworejo.
Oleh karena itu saya mengharapkan kesediaan Bapak/ Ibu untuk meluangkan
waktunya mengisi kuesioner yang terlampir. Semua data dan jawaban Bapak/ Ibu
akan dijamin kerahasiaannya. Mohon Bapak/ Ibu mengisi kuesioner sesuai dengan
pengetahuan Bapak/ Ibu.

Atas kerjasama dan kesediaannya saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Titi Wijayanti
72

PERTANYAAN IDENTITAS RESPONDEN

1. No. Responden :
2. Nama : ...................................
3. Jenis Kelamin : Pria / Wanita *
4. Umur :……. tahun
5. Pendidikan Terakhir :………………………
6. Pekerjaan :………………………
*) coret yang tidak perlu

PERTANYAAN KUESIONER
Petunjuk Pengisian:
1. Berilah pilihan jawaban anda atas pertanyaan berikut ini dengan member
tanda chek list (√ ) terhadap jawaban yang dianggap paling tepat.
2. Setiap jawaban atas pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban..
3. Keterangan jawaban : Skor
a. SS : Sangat Setuju 5
b. S : Setuju 4
c. N :Netral 3
d. TS : Tidak Setuju 2
e. STS : Sangat Tidak Setuju 1

Variabel Ikatan
No. Pertanyaan SS S N TS STS
1 AJB Bumiputera 1912 selalu berupaya menjalin
komunikasi atau hubungan dengan pemegang polis.
2 AJB Bumiputera 1912 senantiasa menciptakan
kepercayaan terhadap produk-produk asuransi yang
ditawarkan kepada pemegang polis .
3 AJB Bumiputera 1912 menjalin kerjasama yang
erat dengan pemegang polis.

Variabel Empati

No. Pertanyaan SS S N TS STS


1 Karyawan AJB Bumiputera 1912 memahami
kebutuhan dan keinginan pemegang polis.
2 Karyawan AJB Bumiputera 1912 memberikan
perhatian dan kenyamanan kepada pemegang polis.
3 Karyawan AJB Bumiputera 1912 memberikan
pelayanan yang ramah dan selalu siap membantu
pemegang polis.
73

Variabel Timbal balik

No. Pertanyaan SS S N TS STS


1 AJB Bumiputera 1912 senantiasa berupaya
memberikan produk yang berkualitas dan jumlah
santunan yang sepadan dengan premi yang
dibayarkan pemegang polis.
2 AJB Bumiputera 1912 memenuhi janji dalam segala
situasi kepada pemegang polis.
3 AJB Bumiputera 1912 selalu berupaya memberikan
ganti rugi atau kompensasi atas pelayanan yang
buruk kepada pemegang polis.

Variabel Kepercayaan

No. Pertanyaan SS S N TS STS


1 Pilihan Pemegang Polis terhadap AJB Bumiputera
1912 karena kepercayaan terhadap reputasi
perusahaan tersebut.
2 Pilihan Pemegang Polis terhadap AJB Bumiputera
1912 karena kejujuran perusahaan dalam
bertransaksi.
3 Pilihan Pemegang Polis terhadap AJB Bumiputera
1912 karena keyakinan akan manfaat dan kualitas
produk yang ditawarkan perusahaan tersebut.

Variabel Kepuasan Pelanggan

No. Pertanyaan SS S N TS STS


1 Pelayanan yang diberikan oleh para karyawan AJB
Bumiputera 1912 menimbulkan rasa puas terhadap
pemegang polis.
2 Kinerja AJB Bumiputera 1912 sesuai dengan yang
diharapkan pemegang polis.
3 Produk yang ditawarkan AJB Bumiputera 1912
dapat memenuhi kebutuhan pemegang polis.

∞∞∞∞∞∞ terima kasih∞∞∞∞∞∞


74

UJI VALIDITAS dan UJI RELIABILITAS

Scale: IKATAN (X1)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.709 .709 3

Item-Total Statistics
Scale Corrected Squared Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
x1.1 7.3300 1.233 .516 .266 .634
x1.2 7.4300 1.298 .525 .277 .621
x1.3 7.2800 1.295 .540 .292 .602
75

Scale: EMPATI (X2)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 100 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.772 .774 3

Item-Total Statistics
Scale Corrected Squared Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
x2.1 7.6400 1.546 .615 .410 .683
x2.2 7.7100 1.582 .543 .300 .765
x2.3 7.5900 1.537 .666 .455 .629
76

Scale: TIMBAL BALIK (X3)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.724 .724 3

Item-Total Statistics
Scale Corrected Squared Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
x3.1 7.4600 1.241 .512 .262 .676
x3.2 7.3600 1.223 .555 .314 .623
x3.3 7.4000 1.212 .567 .325 .608
77

Scale: KEPERCAYAAN (X4)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.779 .779 3

Item-Total Statistics
Scale Corrected Squared Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
x4.1 7.5800 1.579 .564 .337 .757
x4.2 7.5900 1.658 .594 .387 .726
x4.3 7.5700 1.359 .697 .489 .606
78

Scale: KEPUASAN PELANGGAN (Y)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.774 .774 3

Item-Total Statistics
Scale Corrected Squared Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
y1 7.8100 1.428 .617 .396 .687
y2 7.7600 1.437 .562 .317 .748
y3 7.8500 1.341 .651 .430 .648
79

UJI REGRESI LINEAR BERGANDA

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method


1 kepercayaan, ikatan,
. Enter
timbal.balik, empatia
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: kepuasan.pelanggan
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .886a .785 .776 .26545
a. Predictors: (Constant), kepercayaan, ikatan, timbal.balik, empati

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 24.477 4 6.119 86.845 .000a
Residual 6.694 95 .070
Total 31.171 99
a. Predictors: (Constant), kepercayaan, ikatan, timbal.balik, empati
b. Dependent Variable: kepuasan.pelanggan

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .196 .207 .946 .347
Ikatan .181 .089 .170 2.034 .045
Empati .309 .082 .326 3.779 .000
timbal.balik .181 .086 .167 2.090 .039
Kepercayaan .314 .074 .329 4.246 .000
a. Dependent Variable: kepuasan.pelanggan

Anda mungkin juga menyukai