A. Kebijakan Moneter
2012
1
1
B. KEBIJAKAN FISKAL
Berikut ini akan diuraikan beberapa aspek pokok kebijakan fiskal dan faktor-faktor yang
mempengaruhi efektifitasnya.
a. Pajak
Dalam bagian ini kita akan memberikan perhatian yang cukup besar tentang konsep
pajak. Tujuannya adalah untuk memperdalam pemahaman tentang kebijakan fiskal dan
pengaruhnya terhadap keseimbangan perekonomian. Sebab, berbeda dengan pengeluaran
pemerintah (G) yang dapat diasumsikan otonomus, maka pajak tidaklah demikian; Besamya
pajak yang diterima pemerintah dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, sebaliknya pajak dapat
memengaruhi pola laku produksi dan atau konsumsi.
Secara hukum, pajak dapat didefinisikan sebagai iuran wajib kepada pemerintah
yang bersifat memaksa dan legal (berdasarkan undang-undang), sehingga pemerintah
mempunyai kekuatan hukum (misalnya denda atau kurungan penjara) untuk menindak wajib
pajak yang tidak memenuhi kewajibannya. Walaupun pajak sifatnya memaksa, pemerintah
tidak mempunyai kewajiban untuk membalas jasa secara langsung kepada para pembayar
pajak. Pajak dipungut untuk menjalankan roda pemerintahan.
Secara ekonomi, pajak dapat didefinisikan sebagai pemindahan sumber daya yang
ada di sektor rumah tangga dan perusahaan (dunia usaha) ke sektor pemerintah melalui
mekanisme pemungutan tanpa wajib memberi balas jasa langsung. Jika pungutan
pemerintah sifatnya memberikan balas jasa langsung, maka pungutan tersebut disebut
retribusi.
Dari definisinya, pajak yang nilainya positif akan menyebabkan pendapatan riil makin
rendah atau harga barang makin mahal. Tetapi jika nilainya negatif (subsidi), pajak akan
meningkatkan pendapatan riil atau menyebabkan harga output atau Input menjadi lebih
murah.
1) Klasifikasi Pajak
Ada beberapa pengklasifikasian pajak yang umumnya digunakan, yaitu pajak objektif
dan pajak subjektif serta pajak langsung dan pajak tidak langsung.
a) Pajak Objektif
Pajak objektif adalah pajak yang dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi para wajib
pajak. Misalnya, pajak pertambahan nilai (PPN) dikenakan kepada mereka yang membeli
barang dan jasa kena pajak.
2012
2
2
B. Politik Anggaran
Dilihat dari perbandingan nilai penerimaan (T) dan pengeluaran (G), politik anggaran
dapat dibedakan menjadi anggaran tidak berimbang dan anggaran berimbang. Hasil
yang dicapai dari kebijakan fiskal merupakan interaksi (resultan) dari dampak pajak dan
pengeluaran pemerintah terhadap output keseimbangan.
2012
3
3