Anda di halaman 1dari 19

Teman-teman tercinta……

Berikut kami sampaikan konsep pembuatan RUK 2020.


Mohon dikumpulkan pada tgl 27-12-2018 dalam bentuk soft copy
yang sebelumnya sudah dikoreksi oleh tim PTP. Jadi, jika teman-
teman akan mengumpulkan, hubungi tim PTP (konsultasi) dulu
utk dikoreksi.
Paragraf/poin2 tertentu yang di blok warna kuning, mohon tidak
di edit, karena formatnya sama untuk semua program/unit.
Untuk ANALISA SITUASI KHUSUS (poin 2.2) mohon data yang
diketikkan harus berdasarkan dgn kondisi/data dengan
program/unit masing2.
Apabila ditengah perjalanan penyusunan, tim PTP
membutuhkan informasi lebih lanjut, mohon kesediaan teman-
teman tercinta agar meluangkan waktunya….
Terimakasih …………….
Mifta : kegiatan UKM
Jodi : kegiatan UKP
Yuna/ b. Titik : manajemen/mutu/jejaring
RENCANA USULAN KEGIATAN

PROGRAM UKM INDERA


DI PUSKESMAS GEDONGAN
KOTA MOJOKERTO

PELAKSANA PROGRAM INDERA


PUSKESMAS GEDONGAN KOTA MOJOKERTO
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puskesmas adalah UPT ( Unit Pelaksana Teknis ) Kota Mojokerto yang bertanggung
jawab terhadap pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang
optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat
pelayanan strata pertama.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus
melaksanakan manajemen yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan
yang dilaksanakan secara efektif dan efisien. Manajemen Puskesmas tersebut terdiri dari
Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian serta Pengawasan dan Pertanggung jawaban.
Seluruh kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan
berkesinambungan.
Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada
di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan
maupun upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun
agar Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif dan dipertanggung
jawabkan.
Perencanaan upaya kesehatan indera sangat bergantung pada capaian kinerja
sehingga harapan peningkatan pengetahuan dan kesehatan indera di masyarakat tercapai.
Mojokerto, 11 Desember 2018
Plt Kepala Puskesmas Gedongan
Kota Mojokerto

drg. Dewi Ailindawati


NIP. 19790121 200501 2016
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar …………………………………………………………………….


Daftar Isi ………………………………………………………………………..

Bab I. Pendahuluan…………………….……………………………………………..3
1.1 Latar Belakang………………………….……………………………….. 3
1.2 Dasar dan Strategi Promosi Kesehatan……………………….…………. 4
1.3 Tujuan……………………………………………………………………..4

Bab II. Analisa Situasi Wilayah Puskesmas……………..…………………………… 5


2.1 Analisa Situasi Umum…………………………………………………… 5
2.2 Analisa Situasi Khusus……………………..…………………………. 11

Bab III. Perencanaan Promosi Kesehatan ……………………...…………………..… 13


3.1 Identifikasi Masalah…………………………………….………………..13
3.2 Penetapan prioritas masalah…………..………….………………………14
3.3 Penyebab masalah (Kajian Perilaku)….………..……………………….. 15
3.4 Upaya Pemecahan masalah…………………..…………………………. 16

Bab IV. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)…………………………………………….17


4.1 Rencana kegiatan………………………………………………………. 17
4.2 Jadual Kegiatan……………………..……………………………………21

Bab V. Penutup……………………..……………………………………………… 22

Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan


pusat pengembangan dan pelayanan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Sedangkan tugas pokok
Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas merupakan salah satu unsur dalam system kesehatan nasional yang berada
pada ujung tombak pelayanan kesehatan. Fungsi Puskesmas adalah sebagai penyelenggara
UKM dan UKP tingkat pertama, selain itu sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, Puskesmas berpedoman pada visi yaitu:
terwujudnya mutu pelayanan dan budaya hidup bersih serta sehat pada keluarga dan
masyarakat kota Mojokerto secara mandiri, sedangkan misinya yaitu: meningkatkan
Puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat, meningkatkan SDM yang
bermutu dan profesional dalam melayani masyarakat, meningkatkan kualitas dan standarisasi
pelayanan kesehatan, meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
masyarkat, meningkatkan kesadaran individu, keluarga serta masyarakat untuk melaksanakan
pola hidup sehat, dan meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait dalam
upaya pengembanagan pembangunan kesehatan masyarakat.
Survailens epidemiologi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam manjemen
kesehtan untuk memberikan dukungan data dan informasi epidemiologi agar pengolahan
program kesehatan dapat berdaya guna secara optimal. Informasi epidemiologi yang
berkualitas, cepat dan akurat merupakan evidence atau bukti untuk digunakan dalam proses
pengambilan kebijakan yang tepat dalam pembangunan kesehatan.

1.2 Tujuan
1) Tujuan Umum
Memperoleh informasi kasus penyakit secara cepat dan akurat serta
menemukan sedini mungkin kasus penyakit dan penanggulangannya secara
cepat

2) Tujuan Khusus
a. Teridentifikasinya factor resiko di suatu wilayah sebagai bahan informasi
bagi sector terkait dalam penentuan intervensi
b. Ditetapkannya rencana pencegahan dan penanggulangan penyakit
secara komprehensif
c. Memberikan rekomendasi untuk penyusunan kebijakan perencanaan
Puskesmas kedepan yang efektif dan efisien

BAB II
ANALISA SITUASI WILAYAH PUSKESMAS

2.1. Analisa situasi umum


2.1.1 Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gedongan

 No Registrasi Puskesmas : P 3576020201


 Nama Puskesmas : GEDONGAN
 Jenis Puskesmas : Puskesmas Non Rawat Inap
 Alamat : : JL GAJAH MADA NO. 54
 Kecamatan : MAGERSARI
 Kota : MOJOKERTO
 Propinsi : JAWA TIMUR
 Telepon : (0321) 323252
 Email : puskesmas_gedongan@yahoo.com

2.1.2. Kondisi geografis

1) Letak :

Puskesmas Gedongan terletak di Jl.Gajah Mada No.54 Kota Mojokerto , yang


termasuk dalam wilayah Kecamatan Magersari. Merupakan Puskesmas Non Perawatan /
Bukan Rawat Inap.

2) Batas wilayah Pukesmas Gedongan, yaitu :

Utara : Kali Brantas, Kecamatan Gedeg , Kabupaten Mojokerto


Selatan : Kelurahan Kranggan , Kecamatan kranggan
Timur : Kelurahan Wates , Kelurahan Kedundung , Kecamatan Magersari
Barat : Kel. Miji ,Kel. Kauman , Kel. Mentikan , Kec. Prajurit Kulon

Secara Umum Wilayah kerja Puskesmas Gedongan terdiri 6 kelurahan dengan 17 lingkungan,
45 RW dan 145 RT, dengan rincian sbb :

Kelurahan Jml Lingkungan Jml RW Jml RT


Balongsari 4 14 46
Jagalan 2 6 18
Sentanan 2 6 14
Purwotengah 3 5 18
Gedongan 2 4 14
Magersari 4 10 35
Total 17 45 145
Luas daerah dan pembagian kelurahan :
Kelurahan Luas ( Ha ) Jml
Pendudu
k
Balongsari 14.670 8.316
Jagalan 32.892 3.248
Sentanan 13.000 2.478
Purwotengah 13.650 1.790
Gedongan 16.555 2.481
Magersari 82.860 6.141
Luas Wilayah Pusk. Gedongan 173.627 21.625
Terletak di ketinggian rata-rata ± 22 m diatas permukaan laut

2.1.3. Data kependudukan

Rincian jumlah penduduk per kelurahan :

Kelurahan Jml Penduduk Laki-Laki Perempuan


Balongsari 8.316 4.129 4.187
Jagalan 3.248 1.594 1.654
Sentanan 2.478 1.184 1.294
Purwotengah 1.790 859 931
Gedongan 2.481 1.205 1.276
Magersari 6.141 2.989 3.152
Total 21.625 11.960 12.494

Piramida penduduk per- kelompok umur :


 Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 7.173 KK
 Jumlah penduduk total miskin (Jamkesmas) : 4.590 jiwa
 Jumlah Kepala Keluarga Miskin (KK) : 1.224 KK
 Jumlah anggota keluarga miskin (Jamkesmas): 3.368 orang
 Jumlah yang mempunyai kartu Jamkesmas : 4.590 orang
 Jumlah ibu hamil : 341 orang
 Jumlah bayi (< 1 tahun) : 357 bayi
 Jumlah anak balita ( 1-4 tahun) : 1.383 anak
 Jumlah wanita usia subur (WUS) : 6.275 orang
 Jumlah pasangan usia subur (PUS) : 3.866 pasang
 Jumlah ibu bersalin : 330 orang
 Jumlah ibu nifas : 315 orang
 Jumlah ibu meneteki : 614 orang

2.1.4. Pendidikan
SARANA INSTITUSI PENDIDIKAN
A. Jumlah sekolah :
1. TK / PAUD : 14 / 14 buah
2. SD / MI : 20 / 1 buah
3. SLTP / MTs : 7 buah
4. SMA / MA : 8 buah
5. Akademi :0
6. Perguruan Tinggi :0
7. Ponpes :0
B. Jumlah murid :
1. TK / PAUD : 909 murid
2. SD / MI : 4.616 murid
3. SLTP / MTs : 5.215 murid
4. SMA / MA : 2.360 murid

2.2. Analisis situasi khusus


2.2.1. Situasi Khusus Tahun 2018
Tahun 2018 ditemukan dua penderita suspek difteri dan tiga penderita Demam Dengue di
wilayah Puskesmas Gedongan.

2.2.3 Ketenagaan
Jumlah tenaga / koordinator / pelakasana berjumlah 1 orang yang bekerjasama
dengan perawat dan bidan lainnya.

2.2.4 SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG

No Jenis Sarana Penunjang Jumlah Sarana Penunjang Surveilance


Sarana Sarana Ket
Puskesmas Standar
Puskesmas
1. PHN kit 1 1
BAB III
PERENCANAAN UKM PERKESMAS

3.1 Analisa masalah

Berdasarkan hasil curah pendapat dalam forum perencanaan Puskesmas, maka diidentifikasi
masalah-masalah kesehatan di Puskesmas Gedongan Kota Mojokerto sebagaimana berikut :

3.3.1 Identifikasi Masalah

NO PROGRAM Kegiatan Program TARGET CAPAIAN KESENJANGAN KET

1. P2 SURVEILANCE 0 Ditemukan 2 masih ditemukan


Masih ditemukan penderita penyakit yang
kasus PD3I yang difteri berpotensi wabah
ditemukan
2. Kasus DHF yang 0 Ditemukan 3 masih ditemukan Data
belum terdeteksi penderita penyakit yang didapat
demam berpotensi wabah dari
dengue yang berbasis Dinkes
lingkungan
3. Jumlah tenaga 1 Kunjungan rumah
surveilen kurang dibantu pemegang
wilayah
4. Masih ada kasus Semua kasus Banyak yang belum
penyakit menular penyakit terpantau setelah
yang belum menular kunjungan
terpantau dilakukan
kunjungan
3.3.2 Merumuskan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1) Pelacakan Kasus Penyakit Menular
2) Pelacakan kasus DHF/ penyakit berbasis lingkungan
3)

3.2 Penetapan Prioritas Masalah


NO MASALAH KEGIATAN U S G TOTAL PERINGKAT
PROGRAM
1. Masih ditemukan kasus PD3I yang Penyelidikan 7 8 8 448 3
ditemukan Epidemiologi

2. Kasus DHF/ penyakit berbasis Pelacakan 8 8 8 512 2


lingkungan yang belum terdeteksi kasus DHF
3. Jumlah tenaga surveilen kurang Koordinasi 7 8 8 448 4
dengan
pemegang
wilayah
dalam
pelaksanaan
PE
4. Masih ada kasus penyakit menular Pelacakan 8 8 9 576 1
yang belum terpantau Kasus
Penyakit
Menular
3.3 Menentukan Penyebab Masalah (menggunakan fish bone)

ANALISIS DAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KEGIATAN UKM


PROGRAM SURVEILAN
ANALISIS MASALAH
MASALAH/KESENJANGAN : Pelacakan Kasus Penyakit Menular

MANUSIA

METODE
Jumlah petugas
terbatas, dilakukan
Ada kasus penyakit
dengan pemegang
menular yang
wilayah
langsung berobat
ke RS tanpa melalui
Puskesmas

Masih ditemukan Pelacakan Kasus


kasus difteri dan Penyakit Menular
DHF -tidak ada dana
untuk pelacakan
Alat tersedia

LINGKUNGAN
DANA ALAT
FISH BONE
MASALAH/KESENJANGAN : Kasus DHF/ DD yang belum terpantau

MANUSIA

METODE

Jumlah petugas terbatas,


Kasus DHF/DD yang dilakukan dengan pemegang
langsung berobat wilayah dan Kesling
ke RS

Informasi dari Dinkes


tentang penderita Pelacakan kasus DHF
DHF/DD yang post
MRS kurang --tidak ada dana
terkoordinasi untuk pelacakan Alat tersedia

LINGKUNGAN
DANA ALAT
3.4. Cara Pemecahan Masalah

NO PROGRAM PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH
TERPILIH

1 SURVEILANCE Pelacakan Kasus Penyakit 1. Jumlah petugas - Pelacakan kasus penyakit menular - Pelacakan kasus
Menular terbatas - Pemantauan PHBS penyakit menular
2. Kasus penyakit - PE
menular yang
langsung berobat ke
RS
3. Masih ditemukan
kasus Difteri

2 Pelacakan kasus DHF/ 1. Jumlah petugas - Pelacakan kasus DHF/DD - Pelacakan kasus DHF/
Penyakit berbasis terbatas - Koordinasi dengan Dinkes tentang DD
lingkungan 2. Kasus DHF/DD kejadian DHF/DD - Koordinasi dengan
yang langsung Dinkes untuk
berobat ke RS menanyakan kasus
3. Informasi dari DHF/ DD
Dinkes tentang
penderita
DHF/DD yang
kurang
terkoordinasi
BAB IV
PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

4.1 MATRIK RUK

Target Sumber
No Kegiatan Tujuan Sasaran Penanggung Kebutuhan Sumber Mitra Kerja Waktu Pelaksanaan Kebutuhan
Sasaran Indikator Kinerja Pembiayaan
Jawab Daya Anggaran

1. Pelacakan - Mencari Masyarakat (Kasus Dedi Petugas surveilan, perawat/ bidan Satu tahun - Penderita pentyakit
kasus penyebab wilayah PD3i) tiap Suryawan dokter, pemegang pemegang wilayah, menular yang
penyakit masalah, kerja PKM ada wilayah dan kader kader berpotensi wabah
menular kronologi gedongan kejadian terdeteksi
maslah dan
solusi Kasus Mengetahui
penyakit penyebab kasus
- Mencegah menular
timbulnya yang
wabah memerlukan
pemantaua
n langsung

2. Pelacakan - Mencari Masyarakat Sesuai Dedi Petugas surveilan, perawat/ bidan Satu tahun - Penderita
Kasus penyebab wilayah kejadian Suryawan dokter, pemegang pemegang wilayah, DHF/penyakit
DHF/ masalah, kerja PKM kasus wilayah dan kader kader & Sanitarian berbasis
penyakit kronologi gedongan DHF/DD lingkunganterdeteksi
berbasis maslah dan
lingkunga solusi
n
- Mencegah Penetapan kasus
timbulnya DHF/ penyakit
berbasis lingkungan
wabah lebih jelas

4.2 MATRIK JADWAL KEGIATAN


CONTOH:

No Kegiatan Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Nov Des
1 Pelacakan kasus V V V V V V V V V V V
penyakit menular

2 Pelacakan Kasus DHF/ V V V V V V V V V V V


penyakit berbasis
lingkungan
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Pelaksanaan program surveillans di wilayah kerja UPTD Puskesmas sudah cukup


baik karena ditunjang dengan adanya pengumpulan data epidemiologi yang di dapat
dari kegiatan dalam dan luar gedung yang berpotensi menjadi wabah cepat
dan lengkap oleh petugas. Dengan adanya data epidemiologi yang lengkap maka
kegiatan penanggulangan penyakit dapat dilaksanakan dengan mudah dan cepat
sehingga kejadian KLB serta perluasan wilayah KLB dapat dicegah.

5.2 SARAN

Kerjasama lintas program, antar petugas puskesmas, lintas sektoral, dukungan


tokoh masyarakat dan upaya peran serta seluruh masyarakat dalam
membangun sistem pengamatan penyakit serta faktor-faktor resiko
resikonya diharapkan dapat dapar lebuh baik untuk mencegah timbulnya penyakit
menular di masyarakat yang dapat berpotensi menjadi KLB.

Anda mungkin juga menyukai