Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Pembimbing Lapangan
Setianingsih Tj.
Kepala Bidang PPIC
1
HALAMAN PENGESAHAN
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan On the Job
Training ini.
On the Job Training merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh
seluruh mahasiswa di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya sebagai nilai pengganti
semester 7. Laporan On the Job Training ini disusun sebagai pelengkap On the Job
Training yang telah dilakukan selama 2 bulan di PT. Surya Pamenang Bidang
Production Planning and Inventory Control. Melalui pelaksanaan On the Job
Training penulis berusaha memperoleh ilmu, wawasan, ketrampilan serta
pengalaman langsung dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan di
perkuliahan ke dunia industri khususnya dalam bidang yang ditekuni.
Selesainya Laporan On the Job Training ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis, baik
dilingkungan PT. Surya Pamenang maupun Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Untuk itu penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. beserta
kemudahan selama penulis melaksanakan On the Job Training di PT. Surya
Pamenang
2. Bapak Fais Hamzah selaku Ketua Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur
PPNS
3. Bapak Rizal Indrawan selaku Koordinator Program Studi Teknik Desain dan
Manufaktur PPNS
4. Bapak Pranowo Sidi selaku Koordinator On the Job Training Jurusan Teknik
Permesinan Kapal PPNS
3
6. Ibu Setianingsih Tj. selaku Kepala Bidang Production Planning and Inventory
Control PT. Surya Pamenang
7. Bapak Roy Hari Asasi selaku kepala Unit Finished Product Product Control
8. Bapak Indra Dwi Setyawan selaku supervisor Unit Finished Product Control
yang telah membantu dalam memperoleh data
Penulis
4
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................2
KATA PENGANTAR..................................................................................................3
DAFTAR ISI................................................................................................................5
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................7
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................9
5
LAPORAN KEGIATAN MINGGU 3....................................................................42
BAB V KESIMPULAN.............................................................................................57
5.1 Kesimpulan..................................................................................................57
5.2 Saran.............................................................................................................57
6
DAFTAR GAMBAR
7
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK
8
BAB 1
PENDAHULUAN
9
BAB II
DATA UMUM PERUSAHAAN
10
untuk waktu yang bersamaan. Akhirnya pabrik berproduksi secara penuh pada
bulan Oktober 1993.
11
2.3 Produk dan Pemasaran
PT. Surya Pamenang mampu memproduksi kertas 150.000 ton/tahun
yang dipasarkan baik dalam negeri maupun luar negeri. Pelaksanaan
pemasaran oleh bagian ekspor untuk urusan ke luar negeri dan bagian lokal
untuk dalam negeri. Orientasi produk yang dihasilkan per 2011 adalah:
- 30% untuk keperluan ekspor Asia Tenggara, Yordania, Mesir, Hong Kong,
Cina, Arab, dan Eropa
- 20% untuk kebutuhan dalam negeri (tidak termasuk PT. Gudang Garam)
- 50% untuk kebutuhan PT. Gudang Garam
Saat ini PT. Surya Pamenang memproduksi kertas jenis ICB atau Ivory
Coated Board. Kertas ini memiliki lapisan halus pada salah satu sisi saja dan
digunakan untuk pembungkus atau kemasan produk tertentu terutama rokok.
Jenis kertas tersebut diproduksi dalam berbagai ukuraan sesuai dengan
permmintaan konsumen. Bentuk yang dikehendaki pun bermacam-macam bisa
roll atau gulungan besar maupun lembaran dengan ukuran tertentu.
12
BAB III
TEORI DASAR
13
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang
dianggap kualitas saat ini, mungkin dianggap kurang berkualitas pada
masa mendatang)
Kualitas tidaklah harus yang terbaik secara mutlak tapi secara umum
dapat diartikan sebagai yang terbaik dalam batas-batas kondisi yang
diinginkan pemakai. Syarat dari kondisi pemakai yang paling menonjol
umumnya menyangkut beberapa hal yaitu :
14
Usaha manajemen kualitas dapat dikatakan telah dikenal sepanjang sejarah
perkembangan umat manusia (Feigen Baum, 1993). Beberapa benda
peninggalan sejarah yang merupakan hasil karya manusia yang dikagumi oleh
menusia modern masa kini, seperti Piramida Mesir, Candi Borobudur
Magelang, dan masih banyak yang lainnya membuktikan bahwa barang-
barang peninggalan sejarah tersebut tidak diciptakan tanpa kualitas yang baik
dan seksama.
15
penggunaan pengendalian kualitas statistika ialah penggunaan lebih
banyak pemeriksaan sampel dari pada 100% pemeriksaan.
16
Tanggung jawab mengenai kualitas telah didistribusikan pada
beberapa kelompok khusus. Tiap bagian dalam organisasi turut
berpartisipasi dalam organisasi dalam rangka memperbaiki, memelihara,
dan meningkatkan kualitas produk. Tiap bagian mempunyai tugas
masing–masing untuk menunjang peningkatan kualitas produk dan
bertanggung jawab terhadap kualitas produknya .
4. Man (manusia)
Pertumbuhan yang tepat dalam pengetahuan teknis, perancangan ,
dan penciptaan bagian baru telah menuntut manusia lebih kritis dalam
berfikir dalam bertindak sesuai dengan pengetahuan dan keahliannya.
Spesialis menjadi lebih penting karena pengetahuan yang dimiliki
bertambah, tidak hanya dalam jumlah, namun juga kualitasnya. Manusia
dituntut dapat merencanakan, mengembangkan, dan mengoprasikan
suatu proses produksi dengan syarat kualitas yang terjamin dan dapat
bersaing di pasaran.
5. Motivation (motivasi)
Meningkatnyat kesulitan dalam membawa kualitas produk
tertentu ke pasaran telah memperbesar makna kontribusi setiap karyawan
terhadap kualitas. Dengan dorongan dan motivasi yang kuat dari
eksternal, serta mental yang baik dan semangat kerja diri yang tinggi
dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.
6. Material (bahan)
Untuk memenuhi persyaratan kualitas, para ahli merencanakan
dan memilih bahan yang sesuai dengan spesifikasi. Jenis bahan yang
digunakan akan sangat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan
7. Machine and Mechanization (mesin dan mekanisme)
Penggunaan mesin berikut proses mekanisisasinya akan
mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Jenis mesin beserta
perawatannya juga sangat berpengaruh terhadap kualitas produk. Metode
yang digunakan dalam proses mekanisasi turut mempengaruhi hasil
produksi.
8. Modern Information Method (metode informasi modern)
17
Perkembangan teknologi informasi yang semakin modern telah
menmunculkan adanya kemungkinan untuk mengumpulkan,
menganalisa, dan memanipulasi informasi secara modern. Metode
pemrosesan data dan penerimaan informasi yang canggih ini dapat
mempengaruhi perkembangan kualitas suatu produk yang dibuat.
Informasi melalui komputerisasi yang semakin cepat dan akurat dalam
mengelola dan menganalisa data juga mendukung keberhasilan kualitas
produk.
9. Mounting Product Requirement (persyaratan proses produksi)
Kemampuan yang pesat dalam proses perancangan memerlukan
syarat-syarat yang harus dipenuhi termasuk faktor-faktor keamanan dan
keandalan dalam persyaratan proses produksi sangat berpengaruh
terhadap kualitas produk yang dihasilkan.
18
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
NRP : 0615040012
19
Catatan, keterangan, saran, dan lain-lain
Pembimbing
20
DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN
Dalam perkembangannya, PT. Surya Pamenang dibantu oleh ± 950 karyawan yang
bekerja memenuhi kapasitas produksi kertas sebanyak 150.000 ton/tahun. Dalam
melaksanakan pekerjaan tersebut, karyawan dituntut untuk menjalankan kebiasaan K3.
Hal ini dikarenakan banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi akibat kelalaian manusia.
Untuk menghindari hal tersebut, Bapak Maslichan menghimbau dalam kegiatan OJT
untuk tidak berjalan-jalan dan mengunjungi area lain tanpa ijin dan pengawasan. Selain
itu, Bapak Maslichan menjelaskan aturan bagi mahasiswa OJT, yakni:
Mahasiswa harus berpakaian rapi dan sopan serta menggunakan alas kaki tertutup
Mahasiswa yang berjilbab harus menggunakan jilbab yang sederhana dan tidak
memicu kecelakaan kerja
Mahasiswa harus berjalan di area yang diijinkan untuk mencapai ruangan kerja
Mahasiswa harus memberithahukan pembimbing eksternal maupun internal
21
apabila sakit dan tidak dapat hadir
Mahasiswa dilarang mengambil foto dari bagian produksi
Seluruh data yang diambil dan digunakan dalam proses OJT harus melalui ijin
pembimbing internal maupun eksternal
Mahasiswa harus datang maksimal 10 menit sebelum jam kerja yang ditentukan
Selanjutnya, mahasiswa diarahkan menuju ruang Bidang Production Planning
and Inventory Control untuk menemui Bapak Dani selaku asisten pembimbing OJT.
Bidang Production Planning dan Inventory Control terletak di lantai 2 gedung produksi
sebelah selatan main office. Bapak Dani menjelaskan bahwa produk yang dihasilakan
oleh PT. Surya Pamenang adalah kertas ICB atau Ivory Coated Board. ICB adalah kertas
spesifik yang biasa digunakan untuk cover karena berkualitas tinggi dan mampu
menyerap tinta print sehingga penggunaannya sangat luas dalam bidang printing dan
packaging. ICB dibuat menggunakan pulp kayu tertentu yakni NBKP (Needle Bleached
Kraft Pulp), LBKP (Leaf Bleached Kraft Pulp), BCTMP (Bleached Chemi Thermo
Mechanical Pulp) + broke, additives, dan coating. Bahan-bahan tersebut dipilih karena
memiliki karakteristik yang telah dispesifikkan untuk penggunaannya dalah tahap
produksi. Proses pembuatan kertas ICB dibagi dalam beberapa tahap karena terdiri dari
beberapa lapis.
Kertas ICB yang dihasilkan pun memiliki berat yang berbeda-beda dengan
menggunakan satuan GSM. Berbagai ketebalan yang dicetak adalah 210, 220, 230, 250,
270, 300, 350, 390, dan 400 GSM. Ketebalan kertas yang diproduksi setiap harinya
disesuaikan dengan order yang diterima Bidang Pemasaran. Penggunaan kertas jenis ini
22
dapat ditemukan di berbagai produk, diantaranya cover brosur, cover notebook, poster,
kartu pos, pak rokok, pak makanan, dan pak obat.
Dalam sehari, Bidang PPIC menargetkan produksi kertas seberat 500 ton. Bidang PPIC
memiliki berbagai job desk yaitu:
Mengevaluasi sales forecast dan order yang diterima dari Bidang Pemasaran
Mengevaluasi laporan inventory stock material, product process, produk, dll
Mengevaluasi kemampuan produksi bersama dengan bagian Board Making (BM)
dan Bagian Finishing
Perencanaan jadwal produksi untuk bagian BM daan Bagian Finishing
Penetapan rencana pengiriman hasil produksi dan pengaturan jadwal pengiriman.
Melakukan pengendalian inventory untuk bahan baku, bahan kimia, bahan
packaging, produk intermediate, dan produk jadi.
23
Pembuatan perencanaan produksi, pengendalian, dan tindak lanjut untuk
memastikan terpenuhinya order dan tercapainya efisiensi yang optimal
24
LAPORAN KEGIATAN MINGGU 2
NRP : 0615040012
25
potong rewinder bulan Agustus
(11.00-13.30)
Evaluasi data down grade hasil
potong rewinder bulan Agustus
(13.30-14.00)
Analisa data down grade hasil
potong rewinder bulan Agustus
(14.00-15.30)
Mengerjakan laporan OJT
(15.30-16.00)
Jum’at, Analisa data down grade hasil Ruang
7/9/201 potong rewinder bulan Agustus Bidang PPIC
8 (08.00-10.00)
Analisa data down grade hasil
potong rewinder bulan Juli
(10.00-13.00)
Evaluasi data down grade hasil
potong rewinder bulan Juli dan
Agustus
(13.00-14.00)
Mengerjakan laporan OJT
(14.00-16.00)
Sabtu, Analisa data down grade hasil Ruang
8/9/201 potong rewinder bulan Juli dan Bidang PPIC
8 Agustus
(08.00-09.30)
Evaluasi keseluruhan pekerjaan
(09.30-11.00)
Berdiskusi dengan Bapak Roy dan Ruang Unit
Bapak Indra dari Unit Finished Finished
Product Control Product
(11.00-12.00) Control
Pembimbing
26
Tanggal Tanda Tangan Tanggal Tanda Tangan
Mahasiswa Pembimbing
27
DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN
28
Selasa, 4 September 2018
29
Mahasiswa melanjutkan rekap data tanggal 17 Agustus 2018-31 Agustus
2018 pada setiap siklus grammature potong. Kategori kecacatan telah diurutkan
berdasarkan nilai terbesar yang diperoleh produk pada setiap siklus potong
grammature.
Mahasiswa kemudian ditugaskan untuk merekap data down grade hasil potong
30
rewinder yang dilakukan selama bulan Juli untuk dapat dibandingkan terhadap
hasil yang didapat selama bulan Agustus.
Berikut adalah rekap data down grade hasil potong rewinder yang
dilakukan mulai tanggal 1 Juli 2018-16 Juli 2018 pada tiap siklus potong
grammature. Kategori kecacatan telah diurutkan berdasarkan nilai terbesar yang
diperoleh produk pada setiap siklus potong grammature.
31
Hari ini, mahasiswa melanjutkan rekap data rekap data down grade hasil
potong rewinder yang dilakukan mulai tanggal 17 Juli 2018-31 Juli 2018 pada
setiap siklus potong grammature. Kategori kecacatan telah diurutkan berdasarkan
nilai terbesar yang diperoleh produk pada setiap siklus potong grammature.
Selanjutnya, hasil rekap tersebut disajikan dalam bentuk pie chart untuk
32
menunjukkan 5 cacat penyebab reject terbesar yang dialami tiap grammature pada
satu siklus potong. Berikut adalah hasil penyajian penyebab reject pada bulan
Agustus menurut siklus potong per grammature.
lubang
30%
Bercak Coating
70%
Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 400
GSM yang dilakukan pada 1 Agustus 2018-2 Agustus 2018 terjadi cacat bercak
coating sebesar 70% dan lubang sebesar 30%. Hal ini mengakibatkan
berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.
LAIN-LAIN
16%
streak
8% Warna mangkak
41%
warna kebiruan
8%
nggaler hitam/kilap
9% Bercak Coating
18%
Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 220
33
GSM yang dilakukan pada 2 Agustus 2018-5 Agustus 2018 terjadi 5 cacat
tertinggi yakni cacat warna mangkak sebesar 41%, bercak coating sebesar 18%,
nggaler hitam/kilap sebesar 9%, warna kebiruan sebesar 8%, streak sebesar 8%,
dan lain-lain yang merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 16%.
Hal ini mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.
LAIN-LAIN
21%
streak
44%
gloss tinggi
6%
IGT RENDAH
7%
Warna mangkak
9%
warna kebiruan
13%
Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 230
GSM yang dilakukan pada 5 Agustus 2018-17 Agustus 2018 terjadi 5 cacat
tertinggi yakni cacat streak sebesar 44%, warna kebiruan sebesar 13%, warna
mangkak sebesar 9%, IGT rendah sebesar 7%, gloss tinggi sebesar 6%, dan lain-
lain yang merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 21%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.
34
GSM 210 17-20 AUG
streak
20%
LAIN-LAIN
34%
Bercak Coating
16%
nggaler-nggaler
7%
gloss tinggi
IGT RENDAH 13%
9%
Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 210
GSM yang dilakukan pada 17 Agustus 2018-20 Agustus 2018 terjadi 5 cacat
tertinggi yakni cacat streak sebesar 20%, bercak coating sebesar 16%, gloss tinggi
sebesar 13%, IGT rendah sebesar 9%, nggaler-nggaler sebesar 7%, dan lain-lain
yang merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 35%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.
LAIN-LAIN
19%
Bercak Coating
warna kebiruan 39%
8%
streak
8%
gsm rendah
15%
IGT RENDAH
11%
Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 230
35
GSM yang dilakukan pada 28 Agustus 2018-31 Agustus 2018 terjadi 5 cacat
tertinggi yakni cacat bercak coating sebesar 35%, gsm rendah sebesar 15%, IGT
rendah sebesar 11%, streak sebesar 8%, warna kebiruan sebesar 8%, dan lain-lain
yang merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 19%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.
THICKNESS TINGGI
11%
Bercak Coating
58%
streak
13%
Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 250
GSM yang dilakukan pada 31 Agustus 2018 terjadi 5 cacat tertinggi yakni cacat
bercak coating sebesar 59%, streak sebesar 13%, thickness tinggi sebesar 11%,
nggaler hitam/kilap sebesar 6%, warna kebiruan sebesar 4%, dan lain-lain yang
merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 7%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.
Mahasiswa kemudia menyajikan pie chart bulan Juli untuk menunjukkan 5
cacat penyebab reject terbesar yang dialami tiap grammature pada satu siklus
potong. Berikut adalah hasil penyajian penyebab reject pada bulan Juli menurut
siklus potong per grammature.
36
230 GSM 1-7 JUL
LAIN-LAIN
18%
nggaler
hitam/kilap
5%
coating tidak rata streak
6% 53%
Warna mangkak
9%
Bercak Coating
9%
Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 230
GSM yang dilakukan pada 1 Juli 2018-7 Juli 2018 terjadi 5 cacat tertinggi yakni
cacat streak sebesar 53%, bercak coating sebesar 9%, warna mangkak sebesar 9%,
coating tidak rata sebesar 6%, nggaler hitam/kilap sebesar 5%, dan lain-lain yang
merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 18%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.
LAIN-LAIN
17%
streak
38%
cacat coating
8%
scratch
10%
Bercak Coating
14%
nggaler hitam/kilap
13%
Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 210
GSM yang dilakukan pada 7 Juli 2018-13 Juli 2018 terjadi 5 cacat tertinggi yakni
cacat streak sebesar 38%, bercak coating sebesar 14%, nggaler hitam/kilap
sebesar 13%, scratch sebesar 10%, cacat coating sebesar 8%, dan lain-lain yang
merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 17%. Hal ini
37
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.
250 GSM-JULI
Bercak Coating
7%
nggaler hitam/kilap
6%
scratch
3%
LAIN-LAIN
streak 4%
60%
Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 230
GSM yang dilakukan pada 13 Juli 2018-16 Juli 2018 terjadi 5 cacat tertinggi
yakni cacat streak sebesar 60%, coating tidak rata sebesar 20%, bercak coating
sebesar 7%, nggaler hitam kilap sebesar 6%, scratch sebesar 3%, dan lain-lain
yang merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 4%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.
LAIN-LAIN
10%
smoothness
tiinggi
5%
sisi potong kasar streak
8% 42%
gloss rendah
12%
Bercak Coating
22%
Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 300
38
GSM yang dilakukan pada 16 Juli 2018-20 Juli 2018 terjadi 5 cacat tertinggi
yakni cacat streak sebesar 42%, bercak coating sebesar 23%, gloss rendah 12%,
sisi potong kasar sebesar 8%, smoothness tinggi sebesar 5%, dan lain-lain yang
merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 10%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.
Bercak Coating
17%
LAIN-LAIN
35%
scratch
15%
kotor
7%
nggaler hitam/kilap
15%
cacat coating
10%
Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 350
GSM yang dilakukan pada 20 Juli 2018-23 Juli 2018 terjadi 5 cacat tertinggi
yakni cacat bercak coating sebesar 17%, scratch sebesar 15%, nggaler hitam/kilap
15%, cacat coating sebesar 10%, kotor sebesar 8%, dan lain-lain yang merupakan
akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 35%. Hal ini mengakibatkan
berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.
39
Mahasiswa melanjutkan penyajian data dalam pie chart untuk bulan Juli
pada graammature 230 GSM dan 210 GSM.
gloss tinggi
8%
surface jelek
4%
LAIN-LAIN
10%
streak
55%
Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 230
GSM yang dilakukan pada 23 Juli 2018-28 Juli 2018 terjadi 5 cacat tertinggi
yakni cacat streak sebesar 55%, bercak coating sebesar 12%, warna mangkak
sebesar 11%, gloss tinggi sebesar 8%, surface jelek sebesar 4%, dan lain-lain yang
merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 10%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.
LAIN-LAIN
21%
Warna mangkak
36%
Bercak Coating
7%
core moncol
9%
gandeng
11% streak
15%
Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 210
GSM yang dilakukan pada 28 Juli 2018-31 Juli 2018 terjadi 5 cacat tertinggi
40
yakni cacat warna mangkak sebesar 37%, streak sebesar 15%, gandeng sebesar
11%, core moncol sebesar 9%, bercak coating sebesar 7%, dan lain-lain yang
merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 21%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.
Sesuai dengan assignment yang diberikan Rabu, 5 September 2018,
mahasiswa hari ini melakukan rekap data global kertas hasil produksi dari laporan
data down grade hasil potong rewinder bulan Juli. Data global adalah produk
yang telah digolongkan atau dikategorikan terhadap kualitasnya. Di dalam tabel di
bawah, dapat dilihat berat produk per hari dari grammature yang dipotong dalam
tiap siklus. Visa Prime terdiri dari produk Prime dan Non Prime, dimana Non
Prime adalah total produk Visa Prime yang mengalami down grade menjadi SG
(Second Grade), Broke, Hold, dan Inactive. Grand adalah total keseluruhan hasil
potong per hari yang terdiri dari Visa Prime, Visa SG, dan Visa Broke.
41
Persentase hasil produk KW 1 atau prime yang berhasil dipotong per hari dapat
dilihat pada kolom paling kanan. Persentase tersebut diperoleh dari perbandingan
produk prime terhadap grand produksi.
Selanjutnya, mahasiswa melakukan hal yang sama pada data di Bulan
Agustus sehingga diperoleh tabel berikut
42
43
Jum’at, 7 September 2018
Mahasiswa membandingkan penyebab prime reject pada bulan Juli dan
Agustus. Data yang dibandingkan dibatasi pada 5 penyebab tertinggi pada setiap
bulan dari berbagai grammature yang diproduksi kemudian dibandingkan dengan
total hasil produksi dalam satu bulan. Berikut adalah data pada bulan Juli
N Penyebab Berat Grand Persentase
o
1 Streak 618,351 15,991,56 3.87%
3
2 Bercak 164,756 1.03%
Coating
3 Warna 131,036 0.82%
mangkak
4 nggaler 77,046 0.48%
hitam/kilap
5 scratch 47,250 0.30%
6 Coating 44,117 0.28%
tidak rata
Dibawah ini adalah data pada Bulan Agustus
N Penyebab Berat Grand Persentase
o
1 streak 654,925 11,777,41 5.56%
0
2 bercak 217,231 1.84%
coating
3 warna 186,295 1.58%
kebiruan
4 igt 147,368 1.25%
rendah
5 warna 145,524 1.24%
mangkak
6 gloss 117,469 1.00%
tinggi
Dari kedua tabel tersebut, diketahui bahwa cacat streak masih menjadi
penyebab reject tertinggi baik pada bulan Juli maupun Agustus, persentase produk
yang rusak pun meningkat dari bulan Juli sebesar 3.87% menjadi 5.56% pada
44
bulan Agustus. Selanjutnya adalah cacat bercak coating yang sama-sama menjadi
urutan kedua dengan persentase 1.03% pada bulan Juli dan meningkat menjadi
1.84% pada bulan Agustus.
45
Mahasiswa membuat diagram pareto terhadap faktor-faktor penyebab down
grade kertas di Bulan Agustus. Diagram pareto adalah diagram balok yang di
susun secara berjenjang mulai dari yang tertinggi hingga yang terendah. Yang
digunakan untuk menentukan urutan prioritas masalah. Masalah yang disediakan
dalam tabel adalah 10 faktor penyebab down grade tertinggi dan faktor selain itu
dimasukkan dalam kategori lain-lain. Selanjutnya, faktor-faktor diurutkan
berdasarkan frekuwnsinya dan dikomulatifkan. Data-data yang digunakan dalam
pembuatan diagram pareto penyebab down grade bulan Agustus tersedia pada
tabel di bawah.
46
700,000 100.00%
90.00%
600,000
80.00%
500,000 70.00%
60.00%
400,000
50.00%
300,000
40.00%
200,000 30.00%
20.00%
100,000
10.00%
0 0.00%
47
9 THICKNESS 35,641 1,374,138 2.49% 96.12%
TINGGI
10 warna kebiruan 28,934 1,403,072 2.02% 98.15%
11 gloss tinggi 26,491 1,429,563 1.85% 100.00%
600,000
80.00%
500,000
60.00%
400,000
300,000
40.00%
200,000
20.00%
100,000
0 0.00%
48
LAPORAN KEGIATAN MINGGU 3
NRP : 0615040012
Sabtu,
15/9/201
8
49
Catatan, keterangan, saran, dan lain-lain
Pembimbing
50
DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN
Data diatas adalah rekap pengurukuran kualitas produksi pada shift 1 yang
dimulai pukul 7.00 – 15.00 WIB pada parameter GSM/berat dan thickness atau
ketebalan. Hasil yang ditampilkan adalah kesimpulan yang ditarik dari sampling
20 titik tiap pada tiap jumbo roll, sehingga setiap baris telah mewakili setiap
jumbo roll yang diproduksi dan melalui tahap pengukuram kualitas.
51
Rabu, 12 September 2018
Mahasiswa melanjutkan proses input data untuk shift 2 dan 3 tanggal 7
September 2018. Dengan menggunakan batasan produk prime yang telah
ditetapkan, penentuan pengukuran dilakukan pada setiap sample yang mewakili
jumbo roll. Dengan menggunakan batas standar berat 220.8-239.2 g/m². berat
pengukuran akan menunjukkan angka 1 bila berada pada range tersebut dan 0 bila
berda di luar range tersebut. Begitu pula pada standar ketebalan atau thickness,
ditetapkan standar prime yang berada pada range 302.4-327.6 µm. Dengan
menggunakan formula logika if, satu lot yang dihasilkan pada shift 3 dengan batch
180010475/544473 terukur berada di atas range kualitaas prime.
52
544468 229.7 318.6 1 1
544469 232.3 323.1 1 1
544470 227.8 315.6 1 1
544471 232.5 324.1 1 1
544472 232.1 327.1 1 1
Shift 180010472 544473 230.7 328.8 1 0
3 544474 228.0 318.6 1 1
544475 229.9 320.4 1 1
544476 229.9 322.9 1 1
544477 230.3 324.1 1 1
544478 230.0 322.4 1 1
544479 229.3 320.8 1 1
544480 231.8 323.4 1 1
544481 230.8 324.9 1 1
544482 230.7 324.4 1 1
544483 230.8 325.4 1 1
Mean=
∑ xi
n
Mean=
∑ (x 1+ x 2+ x 3+ …+ x 15+ x 41)
n
∑ (231.8+228.8+ …+230.7+230.8)
Mean=
41
Mean=229.9 g /m²
Mean=
∑ xi
n
Mean=
∑ (x 1+ x 2+ x 3+ …+ x 15+ x 41)
n
Mean=
∑ (321.7+325.6+ …+324.4+ 325.4)
41
Mean=321.7 µ m
53
Kamis, 13 September 2018
Hari ini mahasiswa mengolah data yang telah diinputkan kemarin sesuai
dengan standar yang berlaku sebagai batas atas dan batas bawah. Kriteria kualitas
kertas yang digunakan adalah FBB C2 S2 BS untuk kertas 230 g/m². Dengan
menggunakan kriteria kualitas tersebut, kertas yang diproduksi pada 7 September
2018 dievaluasi dan disajikan dalam bentuk grafik.
GSM
240
238
236
234
232
230
228
226
224
222
220
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41
54
Diketahui dalam 3 shift yang berlangsung, dihasilkan 41 lot atau 41 jumbo roll
yang diuji pada 20 titik tententu yang kemudian diinput dalam software sehingga
diketahui kualitas yang dihasilkan. Dari hasil di bawah, diketahui pada shift 3
dengan batch 180010475/544473 terukur berada di atas range kualitaas prime.
Selain itu, seluruh produk berada dalam range kualitas prime.
Thickness
330
325
320
315
310
305
300
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41
55
LAPORAN KEGIATAN MINGGU 4
NRP : 0615040012
56
Catatan, keterangan, saran, dan lain-lain
Pembimbing
57
DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN
58
LAPORAN KEGIATAN MINGGU 5
NRP : 0615040012
59
Catatan, keterangan, saran, dan lain-lain
Pembimbing
60
DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN
61
LAPORAN KEGIATAN MINGGU 6
NRP : 0615040012
62
Catatan, keterangan, saran, dan lain-lain
Pembimbing
63
DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN
64
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
65