Anda di halaman 1dari 66

LAPORAN ON THE JOB TRAINING

Disusun Oleh:

Nurfajri Dienaguna 0615040012

PROGRAM STUDI TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR

JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2018
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kegiatan On the Job Training

Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Di PT. Surya Pamenang Kediri

Tanggal : 1 September 2018 s/d 31 Oktober 2018

Pembimbing Lapangan

Setianingsih Tj.
Kepala Bidang PPIC

1
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kegiatan On the Job Training

Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Di PT. Surya Pamenang Kediri

Tanggal : 1 September 2018 s/d 31 Oktober 2018

Ketua Program Studi Koordinator OJT

Teknik Desain dan Manufaktur Teknik Permesinan Kapal

Fais Hamzah, ST., MT. Pranowo Sidi, ST., MT.


NIP. 196005171988031003 NIP. 196010201985031002

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan On the Job
Training ini.

On the Job Training merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh
seluruh mahasiswa di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya sebagai nilai pengganti
semester 7. Laporan On the Job Training ini disusun sebagai pelengkap On the Job
Training yang telah dilakukan selama 2 bulan di PT. Surya Pamenang Bidang
Production Planning and Inventory Control. Melalui pelaksanaan On the Job
Training penulis berusaha memperoleh ilmu, wawasan, ketrampilan serta
pengalaman langsung dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan di
perkuliahan ke dunia industri khususnya dalam bidang yang ditekuni.

Selesainya Laporan On the Job Training ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis, baik
dilingkungan PT. Surya Pamenang maupun Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Untuk itu penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. beserta
kemudahan selama penulis melaksanakan On the Job Training di PT. Surya
Pamenang

2. Bapak Fais Hamzah selaku Ketua Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur
PPNS

3. Bapak Rizal Indrawan selaku Koordinator Program Studi Teknik Desain dan
Manufaktur PPNS

4. Bapak Pranowo Sidi selaku Koordinator On the Job Training Jurusan Teknik
Permesinan Kapal PPNS

5. Bapak Maslichan selaku pembimbing eksternal PT. Surya Pamenang

3
6. Ibu Setianingsih Tj. selaku Kepala Bidang Production Planning and Inventory
Control PT. Surya Pamenang

7. Bapak Roy Hari Asasi selaku kepala Unit Finished Product Product Control

8. Bapak Indra Dwi Setyawan selaku supervisor Unit Finished Product Control
yang telah membantu dalam memperoleh data

9. Seluruh staff bidang Production Planning and Inventory Control

Dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,


oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun sangat
dibutuhkan oleh penulis demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pihak akademis dan pembaca.

Kediri, 4 September 2018

Penulis

4
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................1

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................2

KATA PENGANTAR..................................................................................................3

DAFTAR ISI................................................................................................................5

DAFTAR GAMBAR....................................................................................................7

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK...............................................................................8

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................9

1.1 Latar Belakang...............................................................................................9

1.2 Tujuan On the Job Training...........................................................................9

1.3 Permasalahan Khusus yang Dibahas..............................................................9

1.4 Batasan Permasalahan yang Dihadapi...........................................................9

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN...................................................................10

2.1 Profil Perusahaan.........................................................................................10

2.2 Lokasi dan Tata Letak Pabrik......................................................................11

2.3 Produk dan Pemasaran.................................................................................12

2.4 Visi dan Misi Perusahaan.............................................................................12

2.5 Kebijakan Perusahaan Tentang Safety dan Lingkungan..............................12

BAB III TEORI DASAR............................................................................................13

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH......................................................................14

LAPORAN KEGIATAN MINGGU 1....................................................................14

DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN..............................................16

LAPORAN KEGIATAN MINGGU 2....................................................................20

DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN..............................................23

5
LAPORAN KEGIATAN MINGGU 3....................................................................42

DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN..............................................45

LAPORAN KEGIATAN MINGGU 4....................................................................48

DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN..............................................50

LAPORAN KEGIATAN MINGGU 5....................................................................51

DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN..............................................53

LAPORAN KEGIATAN MINGGU 6....................................................................54

DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN..............................................56

BAB V KESIMPULAN.............................................................................................57

5.1 Kesimpulan..................................................................................................57

5.2 Saran.............................................................................................................57

6
DAFTAR GAMBAR

7
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

8
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan Politeknik membentuk individu yang terampil dan siap
terjun ke dunia kerja/profesi. Sebagai konsekuensinya, mahasiswa politeknik
dituntut mampu observasi dan beradaptasi secara cepat dan tepat. Latihan
bekerja secara nyata di industri merupakan ajang menguji kemampuan
menggunakan ilmu pengetahuan secara komprehensif, membentuk sikap
professional, dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Menyikapi hal
tersebut Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya menerapkan program
keterkaitan & kesepakatan (Link & Match), yaitu mengaitkan (to link) proses
pendidikan dengan dunia kerja dan mengedepankan (to match) proses
pendidikan dengan kebutuhan tenaga trampil yang sesuai dengan bursa
ketenagakerjaan.

1.2 Tujuan On the Job Training


Selesai melaksanakan OJT diharapkan : 1. Mahasiswa memahami
budaya kerja di Industri yaitu membuka wawasan dan membangun pengalaman
nyata memasuki dunia industri 2. Mahasiswa dapat mencapai kompetensi
seperti yang disyaratkan oleh masyarakat industri 3. Membentuk kemampuan
berkomunikasi mahasiswa, pada materi/substansi keilmuan, secara lisan dan
tulisan (Laporan OJT dan Tugas Akhir).

1.3 Permasalahan Khusus yang Dibahas


1.4 Batasan Permasalahan yang Dihadapi

9
BAB II
DATA UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan


PT Surya Pamenang merupakan perusahaan yang berdiri sebagai anak
perusahaan dari PT Gudang Garam Tbk. Yang bergerak di bidang indutri
rokok. PT Surya Pamenang adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam
bidang produksi kertas. Berdasarkan anggaran dasar yang dimuat dalam berita
negara nomor 42 tanggal 24 Mei 1991. Tambahan nomor 118 tanggal 14 Maret
1997 yang dibuat dihadapan Paulus Binngadipura, S. H., Notaris Kabupaten
Kediri di Gampengrejo yang telah memperoleh persetujuan dari Departemen
Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 24 Juni 1997 nomor
C25358.HT.01.04.Th.1997 dan telah didaftarkan di Kantor Departemen
Perindustrian dan Perdagangan Kota Kediri pada tanggal 15 Agustus 1997
nomor 13111600125 dan selanjutnya disebut perseroan.

Sebagai anak perusahaan dari PT Gudang Garam, PT Surya Pamenang


memproduksi kertas dengan jenis ICB / Ivory Coated Board, kertas duplex,
dan liquid packaging board (kertas pembungkus cairan). Adapun alasan
pendirian pbrik diantaranya untuk memasok kebutuhan kertas pak pembungkus
rokok dari PT Gudang Garam, selain itu produksi juga difokuskan untuk
memenuhi market demand terhadap kertas untuk skala nasional maupun
internasional.

Perusahaan yang didirikan dengan fasilitas PMDN (Penanaman Modal


Dalam Negeri) mempunyai kapasitas produksi berdasarkan ijin dari BKPM
sebesar 150.000 ton per tahun. Mesin memproduksi kertas pertama kali pada
tanggal 8 April 1993, namun untuk 3 bulan berikutnya pabrik mengalami
kekurangan tenaga listrik. Pabrik memerlukan daya ±22 MW namun masih
belum terhubung dengan jaringan listrik PLN sampai dengan bulan Juli. Maka
pabrik berproduksi dengan menggunakan tenaga cadangan yang berasal dari
generator diesel yang menghasilkan daya untuk keseluruhan proses di pabrik

10
untuk waktu yang bersamaan. Akhirnya pabrik berproduksi secara penuh pada
bulan Oktober 1993.

Pada bulan Februari 1994, ketika Asia Pacific Papermaker


mengunjungi pabrik, produksinya telah mencapai kapasitas antara 400-500
ton/hari. Pada bulan Agustus 1997 sampai sekarang jenis kertas yang
diproduksi PT Surya Pamenang adalah jenis ICB (Ivory Coated Board) yang
terdiri dari lapis (three ply), yaitu top ply, middle ply, dan bottom ply dengan
grammatur (gram per meter square) berkisar antara 200-400 GSM.

2.2 Lokasi dan Tata Letak Pabrik


PT Surya Pamenang Kediri terletak di Desa Ngebrak, Kecamatan
Nggampengrejo, Kabupaten Kediri. Tepatnya di jalan Raya Kediri-Kertosono
km 7 Kediri, Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan-
pertimbangan sebagai berikut:

1. Peninjauan segi AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) yang


menyarankan agar letak pabrik jauh dari pemukiman penduduk, tetapi
tetap strategis dan dapat dicapai dengan mudah dari pusat kota.
2. Disesuaikan dengan letak induk usaha yaitu PT Gudang Garam yang
berlokasi di Kediri dengan tujuan untuk mempermudah pengiriman barang
yang diperlukan PT Gudang Garam

PT Surya Pamenang menduduki area yang luasnya ± 40 hektar. Area ini


dibagi menjadi 3 kompleks, yaitu:

1. Kompleks perkantoran berada di sebelah timur pabrik.


2. Kompleks pabrik berada di tengah-tengah lokasi.
3. Kompleks perumahan berada di selatan pabrik, disebiakan bagi karyawan
yang berkaitan dengan proses produksi.

PT Surya Pameneng memiliki berbagai fasilitas yang tersedia di


dalam area kompleks pabrik seperti laboratorium, gudang, bengkel, utiliitas,
dan parkir, power supply dengan kapasitas output 23MVA, dan waste water
treatment.

11
2.3 Produk dan Pemasaran
PT. Surya Pamenang mampu memproduksi kertas 150.000 ton/tahun
yang dipasarkan baik dalam negeri maupun luar negeri. Pelaksanaan
pemasaran oleh bagian ekspor untuk urusan ke luar negeri dan bagian lokal
untuk dalam negeri. Orientasi produk yang dihasilkan per 2011 adalah:

- 30% untuk keperluan ekspor Asia Tenggara, Yordania, Mesir, Hong Kong,
Cina, Arab, dan Eropa
- 20% untuk kebutuhan dalam negeri (tidak termasuk PT. Gudang Garam)
- 50% untuk kebutuhan PT. Gudang Garam

Saat ini PT. Surya Pamenang memproduksi kertas jenis ICB atau Ivory
Coated Board. Kertas ini memiliki lapisan halus pada salah satu sisi saja dan
digunakan untuk pembungkus atau kemasan produk tertentu terutama rokok.
Jenis kertas tersebut diproduksi dalam berbagai ukuraan sesuai dengan
permmintaan konsumen. Bentuk yang dikehendaki pun bermacam-macam bisa
roll atau gulungan besar maupun lembaran dengan ukuran tertentu.

2.4 Visi dan Misi Perusahaan


2.5 Kebijakan Perusahaan Tentang Safety dan Lingkungan

12
BAB III
TEORI DASAR

3.1 Definisi dan Pengertian Kualitas


Menurut istilah, kata kualitas berarti mutu, yaitu tingkat baik
buruknya sesuatu [ CITATION Dep10 \l 1033 ]. Akan tetapi banyak pakar dan
organisasi yang mencoba mendefinisikan kualitas (mutu) berdasarkan sudut
pandangnya masing-masing seperti yang terurai di bawah ini:

1. Menurut Joseph Juran, kualitas adalah kesesuaian untuk penggunaan


(fitness for use), ini berarti bahwa suatu produk atau jasa hendaklah
sesuai dengan apa yang diperlukan atau diharapkan oleh pengguna.
[ CITATION Jos10 \l 1033 ]

2. Menurut Edward Deming, suatu tingkat yang dapat diprediksi dari


keseragaman dan kebergantungan pada biaya rendah dan sesuai dengan
pasar.[ CITATION Phi08 \l 1033 ]

3. Welch Jr. mengatakan bahwa kualitas adalah jaminan kesetiaan


pelanggan, pertahanan terbaik melawan saingan dari luar, dan satu-
satunya jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng.

4. Menurut ISO 9001, kualitas adalah kebutuhan atau persyaratan yang


dispesifikkan oleh pelanggan atau organisasi terhadap suatu produk
(barang dan jasa) terhadap kesesuaian dalam proses memproduksi.
[ CITATION Ser15 \l 1033 ]

5. Menurut Soewarso Hardjosudarmo, bahwa yang dimaksud kualitas


adalah penilaian subyektif dari “costumer” yang berlandaskan persepsi
“costumer” terhadap produk dan jasa.

Dari beberapa pendapat tokoh di atas, terdapat beberapa kesamaan


yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut:

1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.

2. Kualitas menyangkut produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.

13
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang
dianggap kualitas saat ini, mungkin dianggap kurang berkualitas pada
masa mendatang)

Kualitas tidaklah harus yang terbaik secara mutlak tapi secara umum
dapat diartikan sebagai yang terbaik dalam batas-batas kondisi yang
diinginkan pemakai. Syarat dari kondisi pemakai yang paling menonjol
umumnya menyangkut beberapa hal yaitu :

 Spesifikasi dimensi dan karakteristik

 Umur produk dan keandalan

 Persyaratan dan keselamatan / keamanan dari produk

 Standar yang relevan

 Biaya rekayasa dan perkembangan produk

 Biaya kualitas produk

 Syarat dan kondisi

 Pemasangan dan perawatan dilapangan

 Faktor kelestarian bahan dan pemanfaatan energi

 Penimbangan efek samping dan lingkungan

Secara umum kualitas dapat diartikan sebagai suatu kumpulan dari


jumlah karakteristik yang menunjukan tingkat kebaikan suatu produk
sehingga mampu memenuhi keinginan konsumen, ini berarti bahwa produk
tersebut cocok dan sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. Kecocokan
penggunaan dikaitkan dengan nilai yang diterima dan kepuasan pelanggan.

3.2 Konsep Pengendalian Kualitas


Usaha manusia dalam rangka melakukan manajemen kualitas
produksi sebagai hasil karyanya bukanlah merupakan suatu hal yang baru.

14
Usaha manajemen kualitas dapat dikatakan telah dikenal sepanjang sejarah
perkembangan umat manusia (Feigen Baum, 1993). Beberapa benda
peninggalan sejarah yang merupakan hasil karya manusia yang dikagumi oleh
menusia modern masa kini, seperti Piramida Mesir, Candi Borobudur
Magelang, dan masih banyak yang lainnya membuktikan bahwa barang-
barang peninggalan sejarah tersebut tidak diciptakan tanpa kualitas yang baik
dan seksama.

Kegiatan manajemen kualitas merupakan bagian yang tidak dapat


dipisahkan dari perkembangan peradaban manusia, perkembangan
manajemen kualitas dapat di bagi kedalam 5 tahap yaitu :

i. Tahap Operation Quality Control (sekitar abad 19)


Pada tahap ini tiap pekerja atau beberapa pekerja bertanggung
jawab atas perbuatan dan pengendalian kualitas produk yang
dibebankan kepadanya.
ii. Tahap Foreman Quality Control (awal abad 20)
Pada tahap ini merupakan awal di kembangkannya Industri-
industri modern dan berkala besar (produksi masal) dalam beberapa
tahap ini beberapa pekerja mempunyai tugas membuat produk yang
sama serta diawasi oleh seorang mandor yang dianggap bertanggung
jawab terhadap pekerjaan mereka.
iii. Tahap Inspection Quality Control
Tahap ini berlatar belakang perang dunia ke I, dimana indusrti
manufaktur telah berkembang dengan pesat disertai dengan sistem yang
komplek. Oleh karena itu kegiatan pengendalian kualitas atas produk
yang dihasilkan diserahkan pada petugas khusus. Organisasi
pengendalian kualitas dipisahkan dari tugas produksi di kepalai oleh
seorang pengawas atau super latenden.
iv. Adanya perang dunia ke dua diperlukan lebih banyak produksi
Tingkat pengawasan perlu dikembangkan, organisasi
pengendalian kualitas diperluas dan mulai digunakan metode statistika,
seperti pemeriksaan sampel dan peta control. Saham terbesar

15
penggunaan pengendalian kualitas statistika ialah penggunaan lebih
banyak pemeriksaan sampel dari pada 100% pemeriksaan.

v. Tahap Total Quality Control.


Sejalan dengan kemajuan-kemajuan pesat yang di capai dalam
bidang ilmu teknologi serta penerapannya dalam industri, maka
kegiatan pengendalin kualitas semakin berkembang. Ruang lingkup
pengendalian kualitas bukan hanya terbatas pada proses pengolahan
tetapi juga mencakup kegiatan-kegiatan survey pasar, perancangan /
design, distribusi dan layanan purna jual.

3.3 Faktor yang Mempengaruhi Kualitas atau Mutu


Mutu produk atau jasa banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu :
1. Market (pasar)
Jumlah produk baru dengan kualitas lebih baik semakin banyak
ditawarkan pada konsumen. Keinginan dan kebutuhan konsumen pasar
diidentifikasi oleh perusahaan sebagai dasar untuk mengembangkan
produknya. Semakin banyak perusahaan yang memproduksi barang
sama, mengakibatkan bisnis semakin fleksibel dan berubah secara cepat
sesuai dengan perkembangan pasar, sehingga pada akhirnya persaingan
tidak dapat dihindari lagi.
2. Money (uang)
Meningkatnya persaingan di berbagai bidang bersama dengan
fluktuasi ekonomi dunia telah menurunkan keuntungan. Di sisi lain,
kebutuhan akan otomasi dan mekanisasi telah mendorong pengeluaran
biaya yang besar untuk proses produksi. Hal ini menimbulkan perhatian
perusahaan pada biaya kualitas sebagai salah satu faktor penting yang
mempengaruhi mutu sehingga kerugian dapat diturunkan untuk
mengurangi laba.
3. Management (manajemen)

16
Tanggung jawab mengenai kualitas telah didistribusikan pada
beberapa kelompok khusus. Tiap bagian dalam organisasi turut
berpartisipasi dalam organisasi dalam rangka memperbaiki, memelihara,
dan meningkatkan kualitas produk. Tiap bagian mempunyai tugas
masing–masing untuk menunjang peningkatan kualitas produk dan
bertanggung jawab terhadap kualitas produknya .
4. Man (manusia)
Pertumbuhan yang tepat dalam pengetahuan teknis, perancangan ,
dan penciptaan bagian baru telah menuntut manusia lebih kritis dalam
berfikir dalam bertindak sesuai dengan pengetahuan dan keahliannya.
Spesialis menjadi lebih penting karena pengetahuan yang dimiliki
bertambah, tidak hanya dalam jumlah, namun juga kualitasnya. Manusia
dituntut dapat merencanakan, mengembangkan, dan mengoprasikan
suatu proses produksi dengan syarat kualitas yang terjamin dan dapat
bersaing di pasaran.
5. Motivation (motivasi)
Meningkatnyat kesulitan dalam membawa kualitas produk
tertentu ke pasaran telah memperbesar makna kontribusi setiap karyawan
terhadap kualitas. Dengan dorongan dan motivasi yang kuat dari
eksternal, serta mental yang baik dan semangat kerja diri yang tinggi
dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.
6. Material (bahan)
Untuk memenuhi persyaratan kualitas, para ahli merencanakan
dan memilih bahan yang sesuai dengan spesifikasi. Jenis bahan yang
digunakan akan sangat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan
7. Machine and Mechanization (mesin dan mekanisme)
Penggunaan mesin berikut proses mekanisisasinya akan
mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Jenis mesin beserta
perawatannya juga sangat berpengaruh terhadap kualitas produk. Metode
yang digunakan dalam proses mekanisasi turut mempengaruhi hasil
produksi.
8. Modern Information Method (metode informasi modern)

17
Perkembangan teknologi informasi yang semakin modern telah
menmunculkan adanya kemungkinan untuk mengumpulkan,
menganalisa, dan memanipulasi informasi secara modern. Metode
pemrosesan data dan penerimaan informasi yang canggih ini dapat
mempengaruhi perkembangan kualitas suatu produk yang dibuat.
Informasi melalui komputerisasi yang semakin cepat dan akurat dalam
mengelola dan menganalisa data juga mendukung keberhasilan kualitas
produk.
9. Mounting Product Requirement (persyaratan proses produksi)
Kemampuan yang pesat dalam proses perancangan memerlukan
syarat-syarat yang harus dipenuhi termasuk faktor-faktor keamanan dan
keandalan dalam persyaratan proses produksi sangat berpengaruh
terhadap kualitas produk yang dihasilkan.

18
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH

LAPORAN KEGIATAN MINGGU 1

Nama : Nurfajri Dienaguna

NRP : 0615040012

Program Studi : Teknik Desain dan Manufaktur

Minggu ke 1, tanggal 1 September 2018

Hari Ikhtisar Kegiatan Tempat Paraf


Pembimbing
Sabtu Pengenalan dan overview PT. Surya Main office
1/9/201 Pamenang
8 (08.00-09.30)
Penjelasan regulasi dan aturan yang Main office
berlaku di PT. Surya Pamenang
(08.00-09.30)
Penjelasan lingkup kerja bidang PPIC Ruang PPIC
(09.30-13.00)

19
Catatan, keterangan, saran, dan lain-lain

Pembimbing

Tanggal Tanda Tangan Tanggal Tanda Tangan


Yang Pembimbing
Bersangkutan

20
DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN

Sabtu, 1 September 2018


Overview perusahaan dan pengenalan dilakukan oleh Bapak Maslichan di ruang
Acacia Main Office PT. Surya Pamenang. PT. Surya Pamenang merupakan bagian dari
Gudang Garam Group dan telah berdiri sejak April 1993. Berlokasi di Jalan Raya
Kediri-Kertosono, PT. Surya Pamenang memiliki luas ± 360.000 m² dengan mill area
seluas ± 220.000 m².

Dalam perkembangannya, PT. Surya Pamenang dibantu oleh ± 950 karyawan yang
bekerja memenuhi kapasitas produksi kertas sebanyak 150.000 ton/tahun. Dalam
melaksanakan pekerjaan tersebut, karyawan dituntut untuk menjalankan kebiasaan K3.
Hal ini dikarenakan banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi akibat kelalaian manusia.
Untuk menghindari hal tersebut, Bapak Maslichan menghimbau dalam kegiatan OJT
untuk tidak berjalan-jalan dan mengunjungi area lain tanpa ijin dan pengawasan. Selain
itu, Bapak Maslichan menjelaskan aturan bagi mahasiswa OJT, yakni:
 Mahasiswa harus berpakaian rapi dan sopan serta menggunakan alas kaki tertutup
 Mahasiswa yang berjilbab harus menggunakan jilbab yang sederhana dan tidak
memicu kecelakaan kerja
 Mahasiswa harus berjalan di area yang diijinkan untuk mencapai ruangan kerja
 Mahasiswa harus memberithahukan pembimbing eksternal maupun internal

21
apabila sakit dan tidak dapat hadir
 Mahasiswa dilarang mengambil foto dari bagian produksi
 Seluruh data yang diambil dan digunakan dalam proses OJT harus melalui ijin
pembimbing internal maupun eksternal
 Mahasiswa harus datang maksimal 10 menit sebelum jam kerja yang ditentukan
Selanjutnya, mahasiswa diarahkan menuju ruang Bidang Production Planning
and Inventory Control untuk menemui Bapak Dani selaku asisten pembimbing OJT.
Bidang Production Planning dan Inventory Control terletak di lantai 2 gedung produksi
sebelah selatan main office. Bapak Dani menjelaskan bahwa produk yang dihasilakan
oleh PT. Surya Pamenang adalah kertas ICB atau Ivory Coated Board. ICB adalah kertas
spesifik yang biasa digunakan untuk cover karena berkualitas tinggi dan mampu
menyerap tinta print sehingga penggunaannya sangat luas dalam bidang printing dan
packaging. ICB dibuat menggunakan pulp kayu tertentu yakni NBKP (Needle Bleached
Kraft Pulp), LBKP (Leaf Bleached Kraft Pulp), BCTMP (Bleached Chemi Thermo
Mechanical Pulp) + broke, additives, dan coating. Bahan-bahan tersebut dipilih karena
memiliki karakteristik yang telah dispesifikkan untuk penggunaannya dalah tahap
produksi. Proses pembuatan kertas ICB dibagi dalam beberapa tahap karena terdiri dari
beberapa lapis.

Kertas ICB yang dihasilkan pun memiliki berat yang berbeda-beda dengan
menggunakan satuan GSM. Berbagai ketebalan yang dicetak adalah 210, 220, 230, 250,
270, 300, 350, 390, dan 400 GSM. Ketebalan kertas yang diproduksi setiap harinya
disesuaikan dengan order yang diterima Bidang Pemasaran. Penggunaan kertas jenis ini

22
dapat ditemukan di berbagai produk, diantaranya cover brosur, cover notebook, poster,
kartu pos, pak rokok, pak makanan, dan pak obat.

Dalam sehari, Bidang PPIC menargetkan produksi kertas seberat 500 ton. Bidang PPIC
memiliki berbagai job desk yaitu:
 Mengevaluasi sales forecast dan order yang diterima dari Bidang Pemasaran
 Mengevaluasi laporan inventory stock material, product process, produk, dll
 Mengevaluasi kemampuan produksi bersama dengan bagian Board Making (BM)
dan Bagian Finishing
 Perencanaan jadwal produksi untuk bagian BM daan Bagian Finishing
 Penetapan rencana pengiriman hasil produksi dan pengaturan jadwal pengiriman.
 Melakukan pengendalian inventory untuk bahan baku, bahan kimia, bahan
packaging, produk intermediate, dan produk jadi.

23
 Pembuatan perencanaan produksi, pengendalian, dan tindak lanjut untuk
memastikan terpenuhinya order dan tercapainya efisiensi yang optimal

24
LAPORAN KEGIATAN MINGGU 2

Nama : Nurfajri Dienaguna

NRP : 0615040012

Program Studi : Teknik Desain dan Manufaktur

Minggu ke 2, tanggal 3 September 2018 sampai dengan 8 September 2018

Hari Ikhtisar Kegiatan Tempat Paraf


Pembimbing
Senin, Analisa data down grade hasil Ruang
3/9/201 potong rewinder bulan Agustus Bidang PPIC
8 (08.00-15.30)
Mengerjakan laporan OJT
(15.30-16.00)
Selasa, Evaluasi data down grade hasil Ruang
4/9/201 potong rewinder bulan Agustus Bidang PPIC
8 (08.00-11.00)
Analisa data down grade hasil
potong rewinder bulan Juli
(11.00-15.30)
Mengerjakan laporan OJT
(15.30-16.00)
Rabu, Analisa data down grade hasil Ruang
5/9/201 potong rewinder bulan Juli Bidang PPIC
8 (08.00-14.00)
Evaluasi data down grade hasil
potong rewinder bulan Juli dan
Agustus
(14.00-15.30)
Mengerjakan laporan OJT
(15.30-16.00)
Kamis, Analisa data down grade hasil Ruang
6/9/201 potong rewinder bulan Juli Bidang PPIC
8 (08.00-11.00)
Analisa data down grade hasil

25
potong rewinder bulan Agustus
(11.00-13.30)
Evaluasi data down grade hasil
potong rewinder bulan Agustus
(13.30-14.00)
Analisa data down grade hasil
potong rewinder bulan Agustus
(14.00-15.30)
Mengerjakan laporan OJT
(15.30-16.00)
Jum’at, Analisa data down grade hasil Ruang
7/9/201 potong rewinder bulan Agustus Bidang PPIC
8 (08.00-10.00)
Analisa data down grade hasil
potong rewinder bulan Juli
(10.00-13.00)
Evaluasi data down grade hasil
potong rewinder bulan Juli dan
Agustus
(13.00-14.00)
Mengerjakan laporan OJT
(14.00-16.00)
Sabtu, Analisa data down grade hasil Ruang
8/9/201 potong rewinder bulan Juli dan Bidang PPIC
8 Agustus
(08.00-09.30)
Evaluasi keseluruhan pekerjaan
(09.30-11.00)
Berdiskusi dengan Bapak Roy dan Ruang Unit
Bapak Indra dari Unit Finished Finished
Product Control Product
(11.00-12.00) Control

Catatan, keterangan, saran, dan lain-lain

Pembimbing

26
Tanggal Tanda Tangan Tanggal Tanda Tangan
Mahasiswa Pembimbing

27
DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN

Senin, 3 September 2018


Dalam melakukan kontrol produk, perlu dilakukan rekap data produk jadi
setiap hari. Data ini nantinya akan dievaluasi untuk keperluan lebih lanjut. Data
down grade hasil potong rewinder berisi rincian kerusakan dari produk KW 1
yang mengalami down grade atau penurunan kualitas. Dengan mengetahui
penyebab penurunan kualitas yang dialami produk, pemenuhan jumlah permintaan
konsumen pun lebih mudah. Produk yang dihasilkan PT. Surya Pamenang setiap
harinya terbagi menjadi beberapa kualitas, yakni
 Visa Prime
KW 1 atau yang biasa disebut Prime merupakan kualitas terbaik yang
mampu dihasilkan yang telah terbebas dari cacat atau reject. Kualitas Prime
kemudian dibagi lagi menjadi 2, yakni Prime dan Non Prime yang
mengalami penurunan kualitas.
 Visa SG
Visa Second Grade atau yang biasa disebut KW 2 adalah kertas dengan
kualitas sedang yang tidak memenuhi standar Visa Prime.
 Visa Broke
Visa Broke adalah kertas kualitas rendah yang nantinya akan digunakan lagi
untuk produksi kertas.
Down grade data yang dianalisa dispesifikkan pada Visa Prime yang
mengalami reject. Data tersebut kemudian direkap dan disajikan dalam bentuk pie
chart untuk dianalisa.
Berikut adalah data rekap down grade hasil potong rewinder selama Bulan
Agustus pada setiap siklus grammature potong mulai tanggal 1 Agustus 2018
sampai dengan 17 Agustus 2018. Kategori kecacatan telah diurutkan berdasarkan
nilai terbesar yang diperoleh produk pada setiap siklus potong grammature.

28
Selasa, 4 September 2018

29
Mahasiswa melanjutkan rekap data tanggal 17 Agustus 2018-31 Agustus
2018 pada setiap siklus grammature potong. Kategori kecacatan telah diurutkan
berdasarkan nilai terbesar yang diperoleh produk pada setiap siklus potong
grammature.

Mahasiswa kemudian ditugaskan untuk merekap data down grade hasil potong

30
rewinder yang dilakukan selama bulan Juli untuk dapat dibandingkan terhadap
hasil yang didapat selama bulan Agustus.
Berikut adalah rekap data down grade hasil potong rewinder yang
dilakukan mulai tanggal 1 Juli 2018-16 Juli 2018 pada tiap siklus potong
grammature. Kategori kecacatan telah diurutkan berdasarkan nilai terbesar yang
diperoleh produk pada setiap siklus potong grammature.

Rabu, 5 September 2018

31
Hari ini, mahasiswa melanjutkan rekap data rekap data down grade hasil
potong rewinder yang dilakukan mulai tanggal 17 Juli 2018-31 Juli 2018 pada
setiap siklus potong grammature. Kategori kecacatan telah diurutkan berdasarkan
nilai terbesar yang diperoleh produk pada setiap siklus potong grammature.

Selanjutnya, hasil rekap tersebut disajikan dalam bentuk pie chart untuk

32
menunjukkan 5 cacat penyebab reject terbesar yang dialami tiap grammature pada
satu siklus potong. Berikut adalah hasil penyajian penyebab reject pada bulan
Agustus menurut siklus potong per grammature.

GSM 400 1-2 AUG

lubang
30%

Bercak Coating
70%

Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 400
GSM yang dilakukan pada 1 Agustus 2018-2 Agustus 2018 terjadi cacat bercak
coating sebesar 70% dan lubang sebesar 30%. Hal ini mengakibatkan
berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.

GSM 220 2-5 AUG

LAIN-LAIN
16%

streak
8% Warna mangkak
41%

warna kebiruan
8%

nggaler hitam/kilap
9% Bercak Coating
18%

Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 220

33
GSM yang dilakukan pada 2 Agustus 2018-5 Agustus 2018 terjadi 5 cacat
tertinggi yakni cacat warna mangkak sebesar 41%, bercak coating sebesar 18%,
nggaler hitam/kilap sebesar 9%, warna kebiruan sebesar 8%, streak sebesar 8%,
dan lain-lain yang merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 16%.
Hal ini mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.

GSM 230 5-17 AUG

LAIN-LAIN
21%

streak
44%
gloss tinggi
6%

IGT RENDAH
7%

Warna mangkak
9%
warna kebiruan
13%

Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 230
GSM yang dilakukan pada 5 Agustus 2018-17 Agustus 2018 terjadi 5 cacat
tertinggi yakni cacat streak sebesar 44%, warna kebiruan sebesar 13%, warna
mangkak sebesar 9%, IGT rendah sebesar 7%, gloss tinggi sebesar 6%, dan lain-
lain yang merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 21%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.

34
GSM 210 17-20 AUG

streak
20%

LAIN-LAIN
34%

Bercak Coating
16%

nggaler-nggaler
7%
gloss tinggi
IGT RENDAH 13%
9%

Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 210
GSM yang dilakukan pada 17 Agustus 2018-20 Agustus 2018 terjadi 5 cacat
tertinggi yakni cacat streak sebesar 20%, bercak coating sebesar 16%, gloss tinggi
sebesar 13%, IGT rendah sebesar 9%, nggaler-nggaler sebesar 7%, dan lain-lain
yang merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 35%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.

GSM 230 28-31 AUG

LAIN-LAIN
19%

Bercak Coating
warna kebiruan 39%
8%

streak
8%

gsm rendah
15%
IGT RENDAH
11%

Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 230

35
GSM yang dilakukan pada 28 Agustus 2018-31 Agustus 2018 terjadi 5 cacat
tertinggi yakni cacat bercak coating sebesar 35%, gsm rendah sebesar 15%, IGT
rendah sebesar 11%, streak sebesar 8%, warna kebiruan sebesar 8%, dan lain-lain
yang merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 19%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.

GSM 250 31 AUG


LAIN-LAIN
7%
warna kebiruan
4%
nggaler hitam/kilap
6%

THICKNESS TINGGI
11%
Bercak Coating
58%

streak
13%

Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 250
GSM yang dilakukan pada 31 Agustus 2018 terjadi 5 cacat tertinggi yakni cacat
bercak coating sebesar 59%, streak sebesar 13%, thickness tinggi sebesar 11%,
nggaler hitam/kilap sebesar 6%, warna kebiruan sebesar 4%, dan lain-lain yang
merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 7%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.
Mahasiswa kemudia menyajikan pie chart bulan Juli untuk menunjukkan 5
cacat penyebab reject terbesar yang dialami tiap grammature pada satu siklus
potong. Berikut adalah hasil penyajian penyebab reject pada bulan Juli menurut
siklus potong per grammature.

36
230 GSM 1-7 JUL

LAIN-LAIN
18%

nggaler
hitam/kilap
5%
coating tidak rata streak
6% 53%
Warna mangkak
9%

Bercak Coating
9%

Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 230
GSM yang dilakukan pada 1 Juli 2018-7 Juli 2018 terjadi 5 cacat tertinggi yakni
cacat streak sebesar 53%, bercak coating sebesar 9%, warna mangkak sebesar 9%,
coating tidak rata sebesar 6%, nggaler hitam/kilap sebesar 5%, dan lain-lain yang
merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 18%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.

210 GSM 7-13 JUL

LAIN-LAIN
17%

streak
38%
cacat coating
8%

scratch
10%

Bercak Coating
14%

nggaler hitam/kilap
13%

Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 210
GSM yang dilakukan pada 7 Juli 2018-13 Juli 2018 terjadi 5 cacat tertinggi yakni
cacat streak sebesar 38%, bercak coating sebesar 14%, nggaler hitam/kilap
sebesar 13%, scratch sebesar 10%, cacat coating sebesar 8%, dan lain-lain yang
merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 17%. Hal ini

37
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.

250 GSM-JULI

coating tidak rata


20%

Bercak Coating
7%

nggaler hitam/kilap
6%

scratch
3%
LAIN-LAIN
streak 4%
60%

Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 230
GSM yang dilakukan pada 13 Juli 2018-16 Juli 2018 terjadi 5 cacat tertinggi
yakni cacat streak sebesar 60%, coating tidak rata sebesar 20%, bercak coating
sebesar 7%, nggaler hitam kilap sebesar 6%, scratch sebesar 3%, dan lain-lain
yang merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 4%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.

300 GSM 16-20 JULI

LAIN-LAIN
10%
smoothness
tiinggi
5%
sisi potong kasar streak
8% 42%

gloss rendah
12%

Bercak Coating
22%

Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 300

38
GSM yang dilakukan pada 16 Juli 2018-20 Juli 2018 terjadi 5 cacat tertinggi
yakni cacat streak sebesar 42%, bercak coating sebesar 23%, gloss rendah 12%,
sisi potong kasar sebesar 8%, smoothness tinggi sebesar 5%, dan lain-lain yang
merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 10%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.

350 GSM 20-23 JULI

Bercak Coating
17%
LAIN-LAIN
35%

scratch
15%

kotor
7%

nggaler hitam/kilap
15%
cacat coating
10%

Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 350
GSM yang dilakukan pada 20 Juli 2018-23 Juli 2018 terjadi 5 cacat tertinggi
yakni cacat bercak coating sebesar 17%, scratch sebesar 15%, nggaler hitam/kilap
15%, cacat coating sebesar 10%, kotor sebesar 8%, dan lain-lain yang merupakan
akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 35%. Hal ini mengakibatkan
berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.

Kamis, 6 September 2018

39
Mahasiswa melanjutkan penyajian data dalam pie chart untuk bulan Juli
pada graammature 230 GSM dan 210 GSM.

230 GSM 23-28 JULI


Bercak Coating Warna mangkak
12% 11%

gloss tinggi
8%

surface jelek
4%

LAIN-LAIN
10%

streak
55%

Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 230
GSM yang dilakukan pada 23 Juli 2018-28 Juli 2018 terjadi 5 cacat tertinggi
yakni cacat streak sebesar 55%, bercak coating sebesar 12%, warna mangkak
sebesar 11%, gloss tinggi sebesar 8%, surface jelek sebesar 4%, dan lain-lain yang
merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 10%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.

210 GSM 28-31 JULI

LAIN-LAIN
21%

Warna mangkak
36%
Bercak Coating
7%

core moncol
9%

gandeng
11% streak
15%

Dari pie chart di atas, diketahui bahwa pada hasil potong rewinder kertas 210
GSM yang dilakukan pada 28 Juli 2018-31 Juli 2018 terjadi 5 cacat tertinggi

40
yakni cacat warna mangkak sebesar 37%, streak sebesar 15%, gandeng sebesar
11%, core moncol sebesar 9%, bercak coating sebesar 7%, dan lain-lain yang
merupakan akumulasi jenis cacat diluar 5 besar sebesar 21%. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kertas kualitas Prime dari Visa Prime.
Sesuai dengan assignment yang diberikan Rabu, 5 September 2018,
mahasiswa hari ini melakukan rekap data global kertas hasil produksi dari laporan
data down grade hasil potong rewinder bulan Juli. Data global adalah produk
yang telah digolongkan atau dikategorikan terhadap kualitasnya. Di dalam tabel di
bawah, dapat dilihat berat produk per hari dari grammature yang dipotong dalam
tiap siklus. Visa Prime terdiri dari produk Prime dan Non Prime, dimana Non
Prime adalah total produk Visa Prime yang mengalami down grade menjadi SG
(Second Grade), Broke, Hold, dan Inactive. Grand adalah total keseluruhan hasil
potong per hari yang terdiri dari Visa Prime, Visa SG, dan Visa Broke.

41
Persentase hasil produk KW 1 atau prime yang berhasil dipotong per hari dapat
dilihat pada kolom paling kanan. Persentase tersebut diperoleh dari perbandingan
produk prime terhadap grand produksi.
Selanjutnya, mahasiswa melakukan hal yang sama pada data di Bulan
Agustus sehingga diperoleh tabel berikut

42
43
Jum’at, 7 September 2018
Mahasiswa membandingkan penyebab prime reject pada bulan Juli dan
Agustus. Data yang dibandingkan dibatasi pada 5 penyebab tertinggi pada setiap
bulan dari berbagai grammature yang diproduksi kemudian dibandingkan dengan
total hasil produksi dalam satu bulan. Berikut adalah data pada bulan Juli
N Penyebab Berat Grand Persentase
o
1 Streak 618,351 15,991,56 3.87%
3
2 Bercak 164,756 1.03%
Coating
3 Warna 131,036 0.82%
mangkak
4 nggaler 77,046 0.48%
hitam/kilap
5 scratch 47,250 0.30%
6 Coating 44,117 0.28%
tidak rata
Dibawah ini adalah data pada Bulan Agustus
N Penyebab Berat Grand Persentase
o
1 streak 654,925 11,777,41 5.56%
0
2 bercak 217,231 1.84%
coating
3 warna 186,295 1.58%
kebiruan
4 igt 147,368 1.25%
rendah
5 warna 145,524 1.24%
mangkak
6 gloss 117,469 1.00%
tinggi

Dari kedua tabel tersebut, diketahui bahwa cacat streak masih menjadi
penyebab reject tertinggi baik pada bulan Juli maupun Agustus, persentase produk
yang rusak pun meningkat dari bulan Juli sebesar 3.87% menjadi 5.56% pada

44
bulan Agustus. Selanjutnya adalah cacat bercak coating yang sama-sama menjadi
urutan kedua dengan persentase 1.03% pada bulan Juli dan meningkat menjadi
1.84% pada bulan Agustus.

Sabtu, 8 September 2018

45
Mahasiswa membuat diagram pareto terhadap faktor-faktor penyebab down
grade kertas di Bulan Agustus. Diagram pareto adalah diagram balok yang di
susun secara berjenjang mulai dari yang tertinggi hingga yang terendah. Yang
digunakan untuk menentukan urutan prioritas masalah. Masalah yang disediakan
dalam tabel adalah 10 faktor penyebab down grade tertinggi dan faktor selain itu
dimasukkan dalam kategori lain-lain. Selanjutnya, faktor-faktor diurutkan
berdasarkan frekuwnsinya dan dikomulatifkan. Data-data yang digunakan dalam
pembuatan diagram pareto penyebab down grade bulan Agustus tersedia pada
tabel di bawah.

No Faktor Frekuensi Frekuensi Persentase Persentase


Penyebab Komulatif Total Komulatif
1 Streak 644,208 644,208 0.33703181 33.70%
2 Bercak
Coating 256,990 901,198 0.13445006 47.15%
3 Warna
Kebiruan 192,493 1,093,691 0.10070702 57.22%
4
Lain-Lain 186,504 1,280,195 0.09757374 66.98%
5 Warna
Mangkak 168,492 1,448,687 0.08815036 75.79%
6 IGT Rendah 147,368 1,596,055 0.07709886 83.50%
7
Gloss Tinggi 122,428 1,718,483 0.06405094 89.91%
8 Smoothness
Tiinggi 69,846 1,788,329 0.0365415 93.56%
9 Cacat
Coating 47,368 1,835,697 0.02478163 96.04%
10 GSM Rendah 42,830 1,878,527 0.02240747 98.28%
11 Lubang 32,889 1,911,416 0.01720662 100.00%

Berikut adalah diagram pareto yang disusun dari tabel

46
700,000 100.00%
90.00%
600,000
80.00%
500,000 70.00%
60.00%
400,000
50.00%
300,000
40.00%

200,000 30.00%

20.00%
100,000
10.00%
0 0.00%

Diagram tersebut menunjukkan bahwa cacat streak adalah cacat tertinggi


yang dialami oleh kertas produksi pada bulan agustus, selanjutnya diikuti oleh
bercak coating, warna kebiruan, lain-lain yang merupakan akumulasi diluar 10
faktor tertinggi, warna mangkak, IGT rendah, gloss tinggi, smoothness tinggi,
cacat coating, GSM rendah, dan cacat lubang yang bila keseluruhan dijumlah akan
menghasilkan persentase 100%.
Mahasiswa juga membuat diagram pareto terhadap faktor-faktor penyebab
down grade kertas di Bulan Juli. Data-data yang digunakan dalam pembuatan
diagram pareto penyebab down grade bulan Juli tersedia pada tabel di bawah.

No Faktor Frekuensi Frekuensi Persentase Persentase


Penyebab Komulatif Total Komulatif
1 streak 622,346 622,346 43.53% 43.53%
2 Bercak Coating 164,756 787,102 11.52% 55.06%

3 lain-lain 140,917 928,019 9.86% 64.92%

4 Warna mangkak 134,658 1,062,677 9.42% 74.34%

5 coating tidak 80,670 1,143,347 5.64% 79.98%


rata
6 nggaler 77,046 1,220,393 5.39% 85.37%
hitam/kilap
7 scratch 65,113 1,285,506 4.55% 89.92%

8 cacat coating 52,991 1,338,497 3.71% 93.63%

47
9 THICKNESS 35,641 1,374,138 2.49% 96.12%
TINGGI
10 warna kebiruan 28,934 1,403,072 2.02% 98.15%
11 gloss tinggi 26,491 1,429,563 1.85% 100.00%

Berikut adalah diagram pareto yang disusun dari tabel


700,000 100.00%

600,000
80.00%
500,000

60.00%
400,000

300,000
40.00%

200,000
20.00%
100,000

0 0.00%

Diagram tersebut menunjukkan bahwa cacat streak adalah cacat tertinggi


yang dialami oleh kertas produksi pada bulan agustus, selanjutnya diikuti oleh
bercak coating, lain-lain yang merupakan akumulasi diluar 10 faktor tertinggi,
warna mangkak, coating tidak rata, nggaler hitam/kilap, scratch, cacat coating,
thickness tinggi, warna kebiruan, dan gloss tinggi yang bila keseluruhan dijumlah
akan menghasilkan persentase 100%.

48
LAPORAN KEGIATAN MINGGU 3

Nama : Nurfajri Dienaguna

NRP : 0615040012

Program Studi : Teknik Desain dan Manufaktur

Minggu ke 3, tanggal 10 September 2018 sampai dengan 15 September 2018

Hari Ikhtisar Kegiatan Tempat Paraf


Pembimbing
Senin, Input data QC Ruang
10/9/201 (08.00-10.30) Bagian
Analisa data QC
8 PPIC
(10.30-15.30)
Mengerjakan laporan OJT
(15.30-16.00)
Rabu, Analisa data QC Ruang
12/9/201 (08.00-15.00) Bagian
Mengerjakan laporan OJT
8 PPIC
(15.00-16.00)
Kamis, Analisa data QC Ruang
13/9/201 (08.00-14.00) Bagian
Belajar software minitab 16
8 PPIC
(14.00-15.00)
Mengerjakan laporan OJT
(15.00-16.00)
Jum’at,
14/9/201
8

Sabtu,
15/9/201
8

49
Catatan, keterangan, saran, dan lain-lain

Pembimbing

Tanggal Tanda Tangan Tanggal Tanda Tangan


Yang Pembimbing
Bersangkutan

50
DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN

Senin, 10 September 2018


Mahasiswa menemui pembimbing Ibu Setianingsih untuk memaparkan hasil
pekerjaan selama satu minggu, selanjutnya mahasiswa diarahkan ke Unit Finished
Product Control untuk menemui Bapak Roy dan Bapak Indra. Dari Unit Finished
Product Control, mahasiswa mendapat data quality check yang dilakukan pada
setiap jumbo roll produk hasil inspeksi. Data yang diberikan berupa rekap hasil
finished product quality check setiap shift pada produksi tanggal 7 September
2018. Mahasiswa kemudian menginput data untuk melakukan pemetaan quality
check. Berikut adalah data yang diinputkan hari ini
Kertas 230 GSM
No batch No lot GSM Thickness
18001047 544441 231.8 321.7
2
544443 228.8 325.6
544445 227.6 321.1
544446 228.2 321.8
544447 227.9 320.8
544448 227.2 321.5
544449 227.4 320.4
544450 226.8 320.3
544451 227.2 320.6
544452 228.5 320.9
544453 231.2 323.3
544454 230.4 321.3
544455 229.7 320.9
544456 230.4 322.5

Data diatas adalah rekap pengurukuran kualitas produksi pada shift 1 yang
dimulai pukul 7.00 – 15.00 WIB pada parameter GSM/berat dan thickness atau
ketebalan. Hasil yang ditampilkan adalah kesimpulan yang ditarik dari sampling
20 titik tiap pada tiap jumbo roll, sehingga setiap baris telah mewakili setiap
jumbo roll yang diproduksi dan melalui tahap pengukuram kualitas.

51
Rabu, 12 September 2018
Mahasiswa melanjutkan proses input data untuk shift 2 dan 3 tanggal 7
September 2018. Dengan menggunakan batasan produk prime yang telah
ditetapkan, penentuan pengukuran dilakukan pada setiap sample yang mewakili
jumbo roll. Dengan menggunakan batas standar berat 220.8-239.2 g/m². berat
pengukuran akan menunjukkan angka 1 bila berada pada range tersebut dan 0 bila
berda di luar range tersebut. Begitu pula pada standar ketebalan atau thickness,
ditetapkan standar prime yang berada pada range 302.4-327.6 µm. Dengan
menggunakan formula logika if, satu lot yang dihasilkan pada shift 3 dengan batch
180010475/544473 terukur berada di atas range kualitaas prime.

Kertas 230 GSM Standar standar


weight thickess
Shift No batch No lot GSM Thickness 220.8 239.2 302. 327.6
1 4
180010472 544441 231.8 321.7 1 1
544443 228.8 325.6 1 1
544445 227.6 321.1 1 1
544446 228.2 321.8 1 1
544447 227.9 320.8 1 1
544448 227.2 321.5 1 1
544449 227.4 320.4 1 1
544450 226.8 320.3 1 1
544451 227.2 320.6 1 1
544452 228.5 320.9 1 1
544453 231.2 323.3 1 1
544454 230.4 321.3 1 1
544455 229.7 320.9 1 1
544456 230.4 322.5 1 1
Shift 180010472 544457 230.5 323.4 1 1
2 544458 230.3 319.9 1 1
544459 229.7 318.8 1 1
544460 229.1 318.6 1 1
544461 231.3 321.7 1 1
544462 229.7 319.9 1 1
544463 231.1 320.6 1 1
544464 230.9 321.2 1 1
544465 230.7 319.6 1 1
544466 232.4 320.9 1 1
544467 228.8 316.1 1 1

52
544468 229.7 318.6 1 1
544469 232.3 323.1 1 1
544470 227.8 315.6 1 1
544471 232.5 324.1 1 1
544472 232.1 327.1 1 1
Shift 180010472 544473 230.7 328.8 1 0
3 544474 228.0 318.6 1 1
544475 229.9 320.4 1 1
544476 229.9 322.9 1 1
544477 230.3 324.1 1 1
544478 230.0 322.4 1 1
544479 229.3 320.8 1 1
544480 231.8 323.4 1 1
544481 230.8 324.9 1 1
544482 230.7 324.4 1 1
544483 230.8 325.4 1 1

Mahasiswa selanjutnya melakukan perhitungan total untuk dapat mencari


rata-rata (mean), simpangan baku (standar deviasi), dan range pada setiap harinya.
Detil perhitungan mean pada GSM

Mean=
∑ xi
n
Mean=
∑ (x 1+ x 2+ x 3+ …+ x 15+ x 41)
n
∑ (231.8+228.8+ …+230.7+230.8)
Mean=
41
Mean=229.9 g /m²

Detil perhitungan mean pada thickness

Mean=
∑ xi
n
Mean=
∑ (x 1+ x 2+ x 3+ …+ x 15+ x 41)
n
Mean=
∑ (321.7+325.6+ …+324.4+ 325.4)
41
Mean=321.7 µ m

53
Kamis, 13 September 2018
Hari ini mahasiswa mengolah data yang telah diinputkan kemarin sesuai
dengan standar yang berlaku sebagai batas atas dan batas bawah. Kriteria kualitas
kertas yang digunakan adalah FBB C2 S2 BS untuk kertas 230 g/m². Dengan
menggunakan kriteria kualitas tersebut, kertas yang diproduksi pada 7 September
2018 dievaluasi dan disajikan dalam bentuk grafik.

Parameter Standard Test S1 unit Prime


Method
Basis Weight T 410 om 98 g/m² 220.8 s/d 239.2
Thickness T 411 om 97 µm 302.4 s/d 327.6

Untuk mengujji hasil produk, dilakukan prosedur sesuai dengan standar


TAPPI T410 om 98 pada grammature atau basis weight kertas dengan unit gram
per meter persegi. Sedangkan pengujian yang dilakukan untuk mengukur thickness
atau ketebalan menggunakan standar TAPPI T411 om 97. Ketebalan atau kaliper
kertas, kertas karton, atau kertas kombiasi yang diukur dengan metode ini
didefinisikan sebagai jarak tegak lurus antara dua permukaan utama kertas dalam
kondisi yang ditentukan, yang diukur antara pelat logam keras.
Berikut adalah grafik yang dihasilkan dari pengukuran grammature atau
berat kertas yang diproduksi pada 7 September 2018. Seluruh produk kertas 230
GSM berada dalam range acceptance terlepas dari fluktuasi grammature yang
dihasilkan pada tiap batch-nya.

GSM
240
238
236
234
232
230
228
226
224
222
220
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41

Grafik di bawah adalah hasil pengukuran terhadap thickness produk.

54
Diketahui dalam 3 shift yang berlangsung, dihasilkan 41 lot atau 41 jumbo roll
yang diuji pada 20 titik tententu yang kemudian diinput dalam software sehingga
diketahui kualitas yang dihasilkan. Dari hasil di bawah, diketahui pada shift 3
dengan batch 180010475/544473 terukur berada di atas range kualitaas prime.
Selain itu, seluruh produk berada dalam range kualitas prime.

Thickness
330

325

320

315

310

305

300
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41

55
LAPORAN KEGIATAN MINGGU 4

Nama : Nurfajri Dienaguna

NRP : 0615040012

Program Studi : Teknik Desain dan Manufaktur

Minggu ke 4, tanggal 17 September 2018 sampai dengan 22 September 2018

Hari Ikhtisar Kegiatan Tempat Paraf


Pembimbing
Senin, Ruang
17/9/201 Bidang
8 PPIC
Selasa, Ruang
18/9/201 Bidang
8 PPIC
Rabu, Ruang
19/9/201 Bidang
8 PPIC
Kamis, Ruang
20/9/201 Bidang
8 PPIC
Jumat, Ruang
21/9/201 Bidang
8 PPIC
Sabtu, Ruang
22/9/201 Bidang
8 PPIC

56
Catatan, keterangan, saran, dan lain-lain

Pembimbing

Tanggal Tanda Tangan Tanggal Tanda Tangan


Yang Pembimbing
Bersangkutan

57
DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN

58
LAPORAN KEGIATAN MINGGU 5

Nama : Nurfajri Dienaguna

NRP : 0615040012

Program Studi : Teknik Desain dan Manufaktur

Minggu ke 5, tanggal 24 September 2018 sampai dengan 29 September 2018

Hari Ikhtisar Kegiatan Tempat Paraf


Pembimbing

59
Catatan, keterangan, saran, dan lain-lain

Pembimbing

Tanggal Tanda Tangan Tanggal Tanda Tangan


Yang Pembimbing
Bersangkutan

60
DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN

61
LAPORAN KEGIATAN MINGGU 6

Nama : Nurfajri Dienaguna

NRP : 0615040012

Program Studi : Teknik Desain dan Manufaktur

Minggu ke 6, tanggal 1 Oktober 2018 sampai dengan 6 Oktober 2018

Hari Ikhtisar Kegiatan Tempat Paraf


Pembimbing

62
Catatan, keterangan, saran, dan lain-lain

Pembimbing

Tanggal Tanda Tangan Tanggal Tanda Tangan


Yang Pembimbing
Bersangkutan

63
DETAIL LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN

64
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

65

Anda mungkin juga menyukai