BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Umum
Perencanaan yang telah dibuat oleh perencana diwujudkan melalui
pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi
merupakan tahap yang sangat penting dan membutuhkan pengaturan serta
pengawasan pekerjaan yang baik sehingga dapat diperoleh hasil yang baik, tepat
waktu, dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Mengingat bahwa
pelaksanaan proyek adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah dan terikat oleh
waktu, maka untuk mendapatkan hasil yang maksimal dibutuhkan ketrampilan
dan kecermatan dari pelaksana proyek untuk mengelola sumber daya yang ada
dengan mempertimbangkan mutu, biaya, dan waktu yang telah ditetapkan.
Pada kenyataan dilapangan dijumpai kondisi-kondisi khusus yang perlu
dicermati, untuk itu pihak pelaksana dan pengawas harus benarbenar mengerti
apakah segala sesuatu yang telah dikerjakan sudah sesuai dengan keahlian dan
kemampuannya.Peralatan peralatan yang digunakan juga harus benar-benar siap
pakai termasuk suku cadangnya sehingga apabila terjadi kerusakan, penggantinya
dapat berjalan dengan cepat tanpa mempengaruhi jadwal pekerjaan. Namun yang
akan dibahas adalah pekerjaan struktur atas karena metode yang dibahas
disesuaikan berdasarkan waktu dan pekerjaan yang telah terjadi selama masa keja
praktek berlangsung.
Pekerjaan Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan yang dilakukan
selama 540 hari terhitung dari tanggal 26/30 Oktober 2016 hingga 16/17 April
2018 adalah Penggalian tanah, Pemadatan tanah, Pembuatan Bored Pile,
Pemasangan Girder pada Jembatan, Pembuatan Underpass,. Pembangunan
tersebut meliputi :Pondasi bore pile, pemasangan girder pada Jembatan, dan lantai
kerja pada Underpass
Page 15
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Page 16
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
a. Ready-Mix Beton
Beton adalah campuran antara semen Merah Putih atau semen hidraulik
lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambah
(admixtures) yang membentuk massa padat.
Proporsi campuran beton harus menghasilkan beton yang memenuhi syarat
sebagai berikut:
a) Ekonomis
b) Keawetan
c) Kuat Tekan
d) Kekentalan; yang memungkinkan pengerjaan beton (penuangan, pemadatan
dan perataan)
Pada Proyek Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan, dipakai
beton Ready-Mix dengan kekuatan Fc = 10 Mpa, K 120 pada lantai kerja, pada
pile cap dengan kekuatan beton Fc = 30 Mpa, K 361 , retaining Wall dengan
kekuatan beton Fc = 20 Mpa, K 240 dari PT. Merah Putih (lihat Gambar 3.1)
Page 17
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Page 18
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Page 19
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
b) Peletakan alat (khususnya alat-alat berat); dimana saat alat tersebut masuk
dan saat bekerja tidak mutar-mutar ataupun jika kondisi lapangan kita sempit
hal tersebut sangat mempengaruhi proses kerja.
c) Waktu; jika alat tersebut kita sewa maka waktu penyewaan harus ditentukan
karna sebagian besar penyewaan dihitung perhari.
d) Kondisi alat yang kita gunakan; jangan disebabkan harga sewa yang terlalu
murah kita menggunakannya karena terkadang kondisi alat rusak maka kita
akan mengeluarkan sejumlah uang untuk memperbaikinya.
e) Seefektif mungkin; alat yang kita gunakan,kita multi-fungsikan.
Berikut adalah peralatan utama beserta fungsinya, yang digunakan pada
Proyek Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan:
Concrete pump adalah sebuah alat yang digunakan untuk mentransfer cairan
beton dengan dipompa.Biasa dipakai pada gedung bertingkat tinggi dan pada
area yang sulit untuk dilakukan pengecoran. Pada proyek Pembangunan
Underpass Brigjen Katamso Medan concrete pump digunakan pada saat
pengecoran slab jembatan. Dengan kecepatan 7 menit per Truck Mixer.
Page 20
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Truk berfungsi untuk mengangkut bahan maupun peralatan yang berat dan
jauh jaraknya
Gambar 3.3Truk
(sumber : Dokumentasi Proyek,2018)
Page 21
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Page 22
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Cetakan digunakan untuk membuat sampel benda uji untuk setiap pengecoran
yang akan diuji kembali spesifikasinya di laboratorium.
Page 23
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Page 24
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Pondasi merupakan suatu jenis kontruksi yang menjadi dasar dan pondasi ini
berfungsi sebagai penopang bangunan yang ada di atasnya dan ini bertujuan untuk
diteruskan secara bertahap dan merata ke lapisan tanah. Namun terdapat juga
pengertian pondasi yang lain yang mengatakan bahwa pondasi adalah kontruksi
yang telah diperhitungkan sebaik mungkin sehing ga hal ini dapat menjamin
keseimbangan dan kestabilan bangunan terhadap berat yang akan dibebankan
pada pondasi tersebut. Pada proyek Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen
Katamso Medan ini menggunakan pondasi Bored Pile. Bore pile pada proyek
pembangunan Underpass Brigjen katamso ini adalah secondary pile yaitu irisan
antar primary pile pada bore pile (menggunakan tulangan) dan primary pile ( tidak
menggunakan tulangan), dengan mutu beton fc 29 Mpa.Tulangan bore pile
disisakan setinggi 130 cm untukpile cap. Tinggi pile cap 130 cm dengan mutu
beton 30 Mpa.
DEFINISI
Page 25
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
angkuar adalah suatu alat yang mengikat pondasi secant pile dengan tana
h,dipasang dengan sudut kemiringan tertentu kedalam tanah.
Berikut ini proses pembuatan pondasi bore pile yang disertai dengan foto
kerjanya :
Page 26
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
A. Persiapan lokasi
1. Persiapan lokasi sebelum alat bor pile masuk biasanya dikerjakan oleh
pemberi tugas yaitu berupa :
1. Menentukan titik As yang akan di bor pile.
2. Bila titik bor ada bekas pondasi lama maka harus di bobok / digali
terlebih dahulu.
3.Menyediakan air untuk sirkulasi pengeboran dan air bersih untuk
pekerja.
4. Membuat bedeng untuk pekerja.
Page 27
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
C. Pengeboran
Ada 2 metode kerja yang dapat dikerjakan dengan alat minicrane salah satunya
dengan metode wet drilling (bor basah)
Bor pile dengan metode wet drilling :Tanah dikikis dengan menggunakan mata
bor cross bit pengikisan tanah dibantu dengan tiupan air lewat lubang stang bor
yang dihasilkan pompa NS80, Hal ini menyebabkan tanah yang terkikis terdorong
keluar dari lubang bor.
Setelah mencapai kedalaman rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata bor
dibiarkan berputar tetapi beban penekanan dihentikan dan air sirkulas tetap
berlangsung terus sampai cutting atau seirpihan tanah betul-betul terangkat
seluruhnya.
Selama pembersihan ini berlangsung, besi tulangan dan pipa tremi sudah
disiapkan di dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari
lubang bor, dengan bersihnya lubang bor diharapkan pengecoran akan baik
hasilnya.
Page 28
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Tanah dibor dengan mata bor spiral, dengan cara memutar mata bor dan mata bor
diangkat setiap interval 50 cm. Kegiatan ini dilakukan berulang-ulang hingga
kedalaman yang diinginkan. (metode ini dapat dilaksanakan dengan kondisi
lapaisan tanah dan kedalaman tertentu)
D. Pemasangan besi tulangan
Besi tulangan yang sudah diinstal dimasukkan kelobang bor di bantu dengan
mesin dan panjang besi tulangan dilebihkan untuk stek ke pile cap.
Page 29
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Tahap selanjutnya adalah pemasangan besi beton dan pipa tremi untuk
pengecoran.
Kerangka besi tulangan yang telah di instal diangkat dengan bantuan diesel
dan power winch dalam posisi tegak lurus terhadap lubang bor dan
diturunkan dengan hati-hati agar tidak terjadi banyak singgungan dengan
lubang bor. Baja tulangan yang telah dimasukan dalam lubang bor ditahan
dengan potongan tulangan melintang lubang bor. Bila kebutuhan baja
tulangan lebih dari 12 meter bisa dilakukan penyambungan dengan diikat
dengan kawat beton dengan panjang overlap 50-60cm atau sesuai pada
gambar yang di sediakan.
Setelah rangka baja tulangan terpasang, maka pipa tremi harus di masukkan
kedalam lubang dengan panjang sesuai kedalaman lubang bor. Bila pada
waktu pemasangan baja tulangan terjadi singgungan dan terjadi keruntuhan di
dalam lubang bor, maka diperlukan pembersihan ulang dengan memasang
head kombinasi diameter 6 "ke diameter 2". Dengan memompa air kedalam
stang bor dan pipa tremi, maka reruntuhan dan tanah yang menempel pada
besi tulangan dapat dibersihkan kembali.
Fungsi pipa tremi yaitu mengantarkan cor kedasar lubang, sehingga lubang bor
terisi dari bawah dan air lumpur terdorong keluar dari luar pipa tremi. pengecoran
dengan pipa tremie yang benar diharapkan mutu beton tetap terjaga serta pondasi
yang dihasilkan berkualitas.
Page 30
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
F. Pengecoran
Page 31
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Tahap terakhir pekerjaan pondasi bor pile yaitu pengecoran. Proses pengecoran
lubang bor di bantu dengan pipa tremi yang bergerak naik turun perlahan saat
pengecoran berlangsung. Mutu beton yang digunakan adalah 30 Mpa.
Girder merupakan sebuah balok diantara dua penyangga dapat berupa pier
ataupun abutment pada suatu jembatan atau flyover. Umumnya girder adalah
balok baja dengan profil I. pada proyek Konstruksi pembangunan Underpass
Brigjen Katamso Medan menggunakan Girder Baja dengan Profil I.
Page 32
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Ketebalan lantai krja biasanya setebal 10-15 cm. Adapun tebal lantai kerja
pada proyek pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan adalah 10 cm,
CBR tanahnya 10%, tetapi yang digunakan pada proyek ini adalah 6 %, fungsi
lantai kerja adalah sebagai lantai dasar untuk pekerjaan rigidnya.
Uji slump dengan menggunakan kerucut dan rojokan, hasil uji slumpnya 7,5 cm,
dengan rumus 8 ± 2
Page 33
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Page 34
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Page 35
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Page 36
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
dengan diameter tulangan 32mm, dan diameter lingkaran tulangan setelah dirakit
adalah 80cm.
3.4.5 Pekerjaan Slab Beton Pada Jembatan
Slab adalah sebuah elemen struktur horizontal yang berfungsi menyalurkan beban
mati maupun beban hidup menuju rangka pendukung vertical dari suatu system
struktur.
Proses pekerjaan slab beton jembatan pada proyek Underpass Brigjen Katamso
adalah sebagai berikut :
Page 37
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Page 38
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Page 39
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Page 40
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
12. Ketika SLAB mulai kering pada saat pengecoran, diberikan Sika dan Food
Base supaya daya lekat antar beton semakin baik, kelembaban beton tetep
terjaga dan tidak terjadi retak rambut.
Page 41
Laporan Kerja Praktek
Paket Konstruksi Pembangunan Underpass Brigjen Katamso Medan
Page 42