Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN RUANG PEDIATRIC

SILOAM HOSPITALS BALI


TANGGAL 12 s/d 19 APRIL 2018

OLEH:

MAHASISWA DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
Gambaran Ruang Pediatric Siloam Hospitals

A. Gambaran Umum
Bali Siloam Hospital adalah rumah sakit swasta kelas B. Rumah sakit ini mampu
memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini juga
menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten. Bali Siloam Hospital memiliki
154 tempat tidur dimana 49 kamar inap merupakan kelas VIP keatas. Jumlah dokter di rumah
sakit ini yaitu 62 dokter. Bali Siloam Hospital memiliki berbagai fasilitas yang lengkap
dengan kualitas yang baik, salah satunya yaitu ruang Pediatric yang terletak di lantai 3.
Ruang Peditric merupakan pelayanan intensif untuk anak yang memerlukan pengobatan dan
perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital.
Setiap jaga terdapat 2 orang perawat dimana setiap perawat bertanggung jawab terhadap satu
sampai lima orang pasien selama satu sift. Setiap pergantian sift dilakukan proses handover
yaitu pada pagi pukul 07.00 WITA, sore pukul 14.00 WITA dan malam pukul 21.00 WITA,
hasil handover dituliskan pada rekam medik pasien.
Ruang Pediatric dilengkapi dengan ruang HN, DU, ruang CU, Nurse Station, storage,
toilet, pantry, procedure room, dan play zone. Ruang pediatric terdapat 12 ruangan rawat
inap dimana ada lima jenis ruangan yaitu 4 ruangan VIP A, 2 ruangan VIP B, 3 ruangan
SVIP, 1 ruanga Basic, 1 ruangan deluxe, dan 1 ruangan standard yang dilengkapi dengan
berbagai fasilitasi.

B. Kriteria Pasien Masuk Ruangan Pediatric


Kriteria pasien yang dirawat diruang pediatric adalah semua pasien anak dengan
gangguan fisiologis yang membutuhkan pemantauan ketat tanda vital dan system organ
dengan prediksi akan terjadi perbaikan. Anak yang dirawat diruangan Pediatric adalah
anak/bayi usia 1 bulan- 12 tahun.
C. Alur Pasien Masuk Ruang Pediatric
Pasien ruang Pediatric bisa dari ED, ICU, OT, atau rujukan rumah sakit lain.
Sebelum pasien masuk ke ruang Pediatric, pasien dan atau keluarganya harus mendapatkan
penjelasan secara lengkap mengenai dasar pertimbangan mengapa pasien harus
mendapatkan perawatan di ruang Pediatric, serta tindakan medis yang harus dilakukan dan
mungkin akan dilakukan selama pasien di rawat d i ruang Pediatric. Penjelasan tersebut
diberikan oleh perawat atau dokter yang bertugas. Atas penjelasan tersebut pasien dan/atau
keluarganya dapat menerima/menyatakan persetujuan untuk dirawat di ruang Pediatric.
Persetujuan dinyatakan dengan menandatangani formulir informed consent. Keluarga akan
diberikan orientasi terhadap ruangan pediatric.
Pada pasien yang datang dari ED, ICU atau rujukan dari rumah sakit lain akan diantar
ke ruang Pediatric oleh perawat dari departemen yang bersangkutan. Sedangkan untuk pasien
yang berasal dari OT atau Cath Lab akan dijemput oleh perawat dari ruang Pediatric.
Perawat ruang Pediatric dan perawat yang mengantar pasien selanjutnya melakukan
handover. Pada pasien yang berasal dari OT atau Cath lab handover dilakukan di departement
tersebut. Handover dilakukan dengan metode SBAR, dimana yang di operkan adalah
identitas pasien, umur, berat badan, ada tidaknya alergi, diagnosis, kondisi pasien saat ini,
riwayat medis pasien, dan planing yang akan dilakukan selanjutnya. Perawat yang bertugas
akan menghubungi RMO, DPJP, dan bagian gizi (kitchen). Selama berada di ruang Pediatric
pasien akan senantiasa dipantau kondisinya mulai dari vital sign, keluhan saat ini serta intake
dan output pasien.

D. Alur Pasien Keluar Di Ruang Pediatric


Pada pasien yang kondisinya sudah stabil dan dijadwalkan untuk pulang, perawat
akan mulai mempersiapkan resume pulang dimana terdiri dari resume perawat, resume dokter
dan lembar surat konrtrol. Sebelum pulang pasien harus mendapat izin pulang dan mendapat
health education dari dokter yang bertanggungjawab atas dirinya, keluarga pasien kemudian
mengurus administrasi rumah sakit dengan membawa resume yang sudah disiapkan perawat.
Keluarga pasien juga diminta mengisi lembar feedback untuk rumah sakit yang berupa
kuisioner dengan sekala likert, kemudian perawat melepaskan alat-alat yang terpasang di
tubuh pasien seperti elektroda monitor, infus set dan kateter urine. Perawat juga
mengingatkan pasien untuk menjaga kesehatan dan mengingat aturan minum obat yang sudah
dijelaskan tidak lupa mengingatkan barang-barang yang dibawa agar tidak tertinggal di
rumah sakit.

E. Penerapan International Patient Safety Goals (IPSG)


Penerapan patient safety goals telah dilakukan dengan baik di ruang Pediatric Siloam
Hospital. Penerapan IPSG yang dilakukan meliputi 6 aspek diantaranya:
1. Identifikasi (Identify Patients Correctly)
a. Identifikasi pasien dilakukan oleh dokter maupun perawat sebelum memberikan
perawatan, memberikan obat dan prosedur lainnya.
b. Identifikasi pasien oleh Laborstorium staff sebelum melakukan pengambilan darah,
dan spesimen lainnya untuk uji klinik
Identifikasi dilakukan dengan cara:
Menanyakan nama pasien serta tanggal lahir kemudian melakukan verifikasi dengan data
lain yang digunakan seperti gelang nama dan form MR, untuk pasien yang tidak dapat
menyebutkan namanya dapat ditanyakan pada keluarga yang mendampingi.
2. Peningkatan Komunikasi Efektif (Improve Effective Communication)
a. Penggunaan Komunikasi verbal, lisan atau per telepon dilakukan hanya pada kondisi
mendesak bila pelayanan secara tertulis tidak dapat dilakukan
b. Pada saat mengkonfirmasi sebuah perintah verbal diberi cap stempel read back dan
harus ditanda tangani oleh pemberi perintah 1 x 24 jam.
c. Pendokumentasian di ruangan Pediatric menggunakan teknik Flow Sheet agar dapat
melakukan pengkajian pasien dengan cepat dan mudah serta memudahkan saat
membandingkan dan mendokumentasikan informasi yang akan digunakan untuk
mengevaluasi kondisi pasien.
d. Hand over dilakukan setiap shift oleh masing-masing perawat yang bertanggung
jawab pada pasien tersebut. Hand over dilakukan dengan meneruskan keadaan pasien
dengan pola SBAR (Situation, Background, Assesment dan Recommendation).
3. Waspada Penggunaan Obat High Alert (Improve the Safety of High Alert Medication)
a. Di ruang Pediatric tidak terdapat obat High Alert, bila diperlukan obat tersebut akan
dikirim langsung melalui peneumatic tube oleh petugas farmasi
b. Penggunaan Obat High Alert harus menggunakan prinsip 5 benar yaitu, benar pasien,
benar obat, benar dosis, benar cara/rute, dan benar waktu pemberian
4. Tepat prosedur, tepat lokasi serta tepat pasien pembedahan
Penerapan elemen IPSG yang keempat lebih pada tindakan invasif seperti pemberian
obat, aff infuse, dll.
5. Menurunkan risiko infeksi
Penurunan risiko infeksi di ruang Pediatric dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a. Cuci tangan
Risiko infeksi bisa di kontrol dengan melakukan cuci tangan procedural hands
rub/hands wash. Bila mencuci tangan menggunakan hand rub waktu yang diperlukan
yaitu 20-30 detik dan apabila sudah 5 kali menggunakan hand rub wajib mencuci
tangan menggnakan hand wash waktu yang diperlukan yaitu 40-60 detik. Disamping
itu cuci tangan wajib dilakukan 5 moment adapun pembagiannya yaitu :
1) Sebelum kontak dengan pasien
2) Sebelum tindakan aseptic
3) Setelah terkena cairan tubuh pasien
4) Setelah kontak dengan pasien
5) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
b. Etika batuk
Jika batuk hendaknya menutup mulut menggunakan tissue kemudian cuci tangan
atau menggunakan kerah baju bagian dalam.
c. Penggunaan APD
APD yang biasa digunakan di ICU adalah sarung tangan dan masker. Sarung tangan
dan masker ditempatkan di troley, di tiang yang berada di tengah-tengah ruangan
dan di ruang DU untuk memudahkan dalam mengambilnya.
6. Menurunkan risiko jatuh pada pasien
a. Assessment pasien jatuh dilakukan pada saat pasien baru masuk, setiap ada
perubahan kondisi pasien setiap shift jaga
b. Cara pencegahan untuk pasien jatuh yaitu lakukan pengkajian pasien jatuh,
pasangkan gelang berwarna kuning, pasang restrain tempat tidur direndahkan dan
tempat tidur terkunci, dekatkan bel, pasang tanda pasien jatuh di white board
c. Cara pengkajian pasien jatuh dapat dilakukan jika pasien anak-anak menggunakan
Humpty Dumpty Scale, Dewasa menggunakan Asesmen Risiko Jatuh John
Hopkins.

Pengkajian Risiko Jatuh Anak

USIA Skor PENGGUNAAN Skor DIAGNOSIS Skor


OBAT

≥ 13 tahun 1 Menggunakan obat 1 Diagnosis lain 1


jenis lain/tidak
menggunakan obat

7 - < 13 tahun 2 Menggunakan salah 2 Gangguan fisik/perilaku 2


satu obat di bawah
3 - < 7 tahun 3 Menggunakan lebih 3 Gangguan oksigenasi 3
dari satu dari obat (masalah pernapasan,
berikut: sedatif, dehidrasi, anemia,
hipnosis, barbiturat, anoreksia, sakit kepala,
antidepresan, dll
laksatif, deuretik,
< 3 tahun 4 Masalah neurologis 4
narkotik

GANGGUAN Skor FAKTOR Skor RESPON TERHADAP Skor


KOGNITIF LINGKUNGAN PEMBEDAHAN/ANE
STESI

Orientasi baik 1 Pasien ada di 1 Lebih dari 48 jam pasca 1


koridor operasi/tidak menjalani
operasi

Delirium/mengamuk 2 Pasien diletakkan di 2 48 jam pasca operasi 2


tempat tidur

Disorientasi 3 Menggunakan alat 3 24 jam pasca operasi 3


bantu/balita yang
duduk di
kursi/pencahayaan
kurang/lantai yang
tidak rata

Memiliki riwayat 4
jatuh atau bayi daan
balita tidur di
tempat tidur dewasa

JENIS KELAMIN Skor

Perempuan 1

Laki-laki 2

Total Skor:_____

Note:
7 – 11 : risiko rendah
≥12 : risiko tinggi

F. Kegiatan yang Didapat Selama di Ruang Pediatric


Selama melakukan PKL di ruang Pediatric ada beberapa kegiatan yang didapatkan di
ruangan ini, antara lain:
1. Perbedden
Setelah pasien pulang atau pindah ruangan, bed pasien di clean up oleh perawat
kemudian dibersihkaan oleh petugas kebersihan. Setelah bed dibersihkan barulah dilakukan
perbedden. Ada beberapa hal yang berbeda dalam perbedden di ruang Pediatric Siloam
Hospital dengan rumah sakit tempat kami praktik sebelumya yaitu adanya tambahan
penggunaan bedpad dan dua buah sheet. Adapun urutan dalam melakukan perbeden adalah
sebagai berikut:
a. Bed pad
b. Sheet
c. Draw sheet
d. Shett, namun ditempatkan sejajar draw sheet dibawah blanket
e. Blanket
f. Pillow case
2. Memandikan
Di ruang Pediatric pasien dimandikan dua kali sehari dengan cara di lap menggunakan
waslap sekali pakai dan air hangat. Handuk dan pakaian pasien disediakan dari ruangan.
3. Mengisi intensive care chart
Intensive care chart ini diisi setiap jam, yang dicatat dalam intensive care chart ini
adalah vital sign pasien termasuk saturasi oksigen, GCS, Skala nyeri, Risiko Jatuh, Skor
Braden, Skor VTE dan EWS. Selain itu dalam intensive care chart ini juga dicatat intake dan
ouput pasien dan akan dihitung balance cairannya setiap 3 jam sekali.
4. Membantu makan dan minum
5. Memberikan obat
6. Aff infus
7. Observasi pemberian obat inhalasi melalui ventilator
8. Observasi pemberian ASI pada bayi dengan menggunakan sendok dan sloki.

Anda mungkin juga menyukai