Dagadu
Direktorat Jenderal Bina Marga adalah institusi pemerintah yang mempunyai
wewenang dan tanggung jawab dalam pembinaan transportasi jalan. Kebutuhan
akan prasarana jalan yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan oleh
masyarakat dan merupakan faktor penunjang lancarnya perekonomian
Mengingat kondisi sarana jalan yang ada saat ini banyak kerusakan baik yang
diakibatkan oleh faktor alam, maupun faktor manusia dalam hal ini kendaraan
sehingga perlu diadakan perbaikan dan peningkatan guna memenuhi kebutuhan
traffic yang makin tinggi, didalam proses perencanaan sebagai dasar untuk
pelaksanaan perlu diperhatikan faktor-faktor diantaranya kenyamanan,
keamanan, lingkungan serta faktor lain yang yang mendukung perencanaan
yang matang dan terencana
2. Tujuan
1. Pelaporan
Semua kegiatan harus dibuat laporan lengkap sesuai dengan Matrik kegiatan
serta Matrik Tenaga Ahli .
BAB II
P E R S I A P A N D E S A I N.
1. Tujuan
2. Lingkup pekerjaan.
Secara Team kegiatan pekerjaan ini dipandu oleh seorang Highway Engineer,
yang meliputi pekerjaan antara lain:
a. Mengumpulkan data kelas, fungsi dan status jalan yang akan didesain.
b. Mempersiapan peta-peta dasar berupa :
- Peta link
- Peta tata guna lahan
c. Menetapkan awal dan akhir rencana pekerjaan dengan berkoordinasi
dengan dinas PU. Setempat.
d. Membuat Estimasi panjang jalan, jumlah dan panjang jembatan, box culvert
/ gorong – gorong dan bangunan pelengkap jalan lainnya yang mungkin
akan terdapat pada route jalan tersebut.
e. Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait baik dipusat
maupun didaerah termasuk juga mengumpulkan informasi harga satuan /
upah untuk disekitar lokasi proyek terutama pada proyek yang sedang
berjalan.
f. Mengumpulkan dan mempelajari laporan – laporan yang berkaitan dengan
wilayah yang dipengaruhi atau mempengaruhi jalan/jembatan yang akan
direncanakan.
3. Persyaratan
BAB III
SURVEY PENDAHULUAN
1. Tujuan
6. Dilapangan harus diberi / dibuat tanda tanda berupa patok dan tanda
anjir dengan diberi tanda bendera sepanjang daerah rencana dengan
interval 50 m untuk memudahkan tim pengukuran, serta pembuatan
foto foto penting untuk pelaporan dan panduan dalam melakukan
survey detail selanjutnya.
7. Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung
perkirakan volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan
perkiraan rencana biaya secara sederhana dan diharapkan dapat
mendekati final desain.
3 Persyaratan
1. Tujuan
- Untuk setiap titik poligon dan sifat datar harus digunakan patok kayu
yang cukup keras, lurus, dengan diameter sekitar 5 cm, panjang
sekurang-kurangnya 50 cm, bagian bawahnya diruncingkan, bagian
atas diratakan diberi paku, ditanam dengan kuat, bagian yang masih
nampak diberi nomor dan dicat warna kuning. Dalam keadaan khusus,
perlu ditambahkan patok bantu.
1. Persyaratan
Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan
harus diperiksa dan dikoreksi sebagai berikut :
- Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.
- Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo.
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan dilampirkan
dalam laporan.
- Pengamatan matahari.
Dasar perhitungan pengamatan matahari harus mengacu pada tabel
almanak matahari yang diterbitkan oleh Direktorat Topografi TNI-AD
untuk tahun yang sedang berjalan dan harus dilakukan di lokasi
pekerjaan.
- Perhitungan Koordinat.
Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi, antara
pengamatan matahari yang satu dengan pengamatan berikutnya.
Koreksi sudut tidak boleh diberikan atas dasar nilai rata-rata, tapi
harus diberikan berdasarkan panjang kaki sudut (kaki sudut yang
lebih pendek mendapatkan koreksi yang lebih besar), dan harus
dilakukan di lokasi pekerjaan.
- Perhitungan sipat datar.
Perhitungan sipat datar harus dilakukan hingga 4 desimal (ketelitian
0,5 mm), dan harus dilakukan kontrol perhitungan pada setiap
lembar perhitungan dengan menjumlahkan beda tingginya.
BAB V
INVENTARISASI JALAN DAN JEMBATAN
1. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data secara umum
mengenai kondisi perkerasan maupun kondisi jembatan yang terdapat pada
ruas jalan yang ditinjau.
4) Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti
saluran samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase
samping, jarak pagar/ bangunan pendudung / tebing kepinggi
perkerasan.
5) Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan
3. Persyaratan
Proses pengambilan data atau inventarisasi harus menggunakan format standar
seperti terlihat pada lampiran invebtarisasi jalan dan untuk jembatan mengacu
pada BMS.
BAB VI
1. TUJUAN
Survey lalu lintas bertujuan untuk mengetahui kondisi jalan yang ada,
kecepatan kendaraan rata-rata, menginventarisasi jalan yang ada, serta
menginventarisasi jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati ruas jalan
tertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat dihitung lalulintas harian rata-
rata sebagai dasar perencanaan jalan dan jembatan.
2. Lingkup pekerjaan
Seluruh jenis kendaraan yang lewat baik dari arah depan maupun dari
arah belakang harus dicatat selama 24 jam pada daerah padat, serta 12
jam pada daerah yang tidak padat, dengan interval waktu 3 jam
Setiap lajur minimal 2 orang dengan peralatan yang digunakan 1 orang 1
counter serta format survey yang telah ditentukan
2.1.1. Pos-pos Perhitungan Lalu Lintas yang terbagi dalam beberapa tipe
pos :
a. Pos Kelas A : yaitu pos perhitungan lalau lintas yang terletak
pada ruas jalan dengan jumlah lalu lintas yang tinggi dan
mempunyai LHR > 10.000 kendaraan.
b. Pos Kelas B : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak
pada ruas jalan dengan jumlah lalu lintas yang sedang dan
mempunyai 5.000 < LHR< 10.000 kendaaan.
c. Pos Kelas C : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak
padda ruas jalan dengan jumlah lalu lintas yang rendah dan
mempunyai LHR < 5.000 kendaraan.
a. Lokasi pos harus mewakili jumlah lalu lintas harian rata-rata dari
ruas jalan tidak terpengaruh oleh angkutan ulang alik yang
tidak mewakili ruas (commuter traffic).
b. Lokasi pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup untuk
kedua arah, sehingga memungkinkan pencatatan kendaraan
dengan mudah dan jelas,
c. Lokasi pos tidak dapat ditempatakan pada persilangan jalan.
Contoh:
1. Di ruas jalan 002 ada beberapa pos kelas A penulisan nomor
posnya : A002; A302; A402 sampai A902.
2. Di ruas jalan 157 ada beberapa pos kelas B, penulisan nomor
posnya : B157; B357; B457; sampai dengan B957.
3. Di ruas jalan 057 ada beberapa pos kelas C, penulisan nomor
posnya: C057; C357; C457 samapai dengan C957.
diulang empat kali selama satu tahun sesuai jadual yang telah
ditentukan
3. Persyaratan
Standar pengambilan dan perhitungan data harus mengacu pada buku
Manual Kapasitas Jalan Indonesia.
BAB VII
1. Tujuan
Survey Kondisi Perkerasan Jalan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi
perkerasan yang meliputi lendutan dari suatu konstruksi jalan, kekasaran jalan,
daya dukung tanah dasar dan susunan/lapisan perkerasan.
b. Alat Benkelman Beam yang dipakai harus mempunyai ukuran yang
standar misalnya ,perbandingan batang 1:2.Dimensi geometrik dari
Benkelman Beam harus dicatat dengan jelas.
c. Alat pembacaan (dial gauge) lendutan harus pada kondisi yang baik
dan skala ketelitian pembacaan jarum penunjuk harus dicatat.
f. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus dicatat dengan jelas (Patok
Km/Sta).
2.2. Pemeriksaan Daya Dukung Tanah Dasar dengan alat DCP (Dynamic Cone
Penetrometer)
Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebaga
berikut :
a. Alat DCP yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan
ukuran yang ada.
b. Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan 200 m.
c. Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan dan pada permukaan lapisan
tanah dasar.
d. Harus dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang ada
seperti lapisan sirtu, lapisan telford, lapisan pasir dan sebagainya.
D = x + 1,64 s
Dimana :
D = lendutan balik rata-rata pasa section tertentu.
s = standar deviasi pada section tertentu.
3. Persyaratan
Untuk pelaksanaan kegiatan Benkelman Beam kendaraan Truk harus sesuai
dengan muatan gandar yang di syaratkan pada survey BB yaitu 8.2 ton dengan
tekanan angin ban sebesar 80 Psi (harus sesuai dengan SNI. 03-2416-1991),
sedangkan untuk kegiatan DCP (harus sesuai dengan SNI 03 – 1743 –1989),
proses pengambilan data harus mengacu pada format yang telah standar
seperti terlihat dalam data lampiran.
BAB VIII
1. T u j u a n
Tujuan survey hidrologi dan hidrolika yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini
adalah untuk mengumpulkan data hidrologi dan karakter/perilaku aliran air pada
bangunan air yang ada ( sekitar jembatan maupun jalan), guna keperluan
analisis hidrologi, penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air banjir),
a. Mengumpulkan data curah hujan dan banjir tahunan pada daerah tangkapan
(catchment area) dari Badan Meteorologi dan Geofisika dan/atau instansi
terkait di kota terdekat dari lokasi perencanaan.
c. Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana, debit
dan tinggi muka air banjir rencana dengan metode yang sesuai.
d. Menganalisa pola aliran air pada daerah rencana untuk memberikan masukan
dalam proses perencanaan yang aman.
1. Persyaratan
BAB IX
PERENCANAAN TEKNIS
1 Tujuan
Tujuan dari perencanan teknis ini adalah untuk merencanakan baik geometrik,
perkerasan, jembatan, struktur bangunan pelengkap,lansekap, sampai dengan
penyiapan dokumen pelelangan, sehingga menghasilkan suatu perencanaan
yang sempurna, ekonomis, serta ramah terhadap lingkungan.
3. Persyaratan
1. Standar
Standar geometrik jalan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah
Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.
038/T/BM/1997 dan Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan
Perkotaan (Bina Marga - Maret 1992).
Angka Stabilitas (Na) didapat dengan memplot nilai sudut geser dalam
tanah (f) dengan sudut lereng desain (a) kedalam grafik Taylor
(terlampir).
0.30
ANGKA 0.25
KESTABILAN
(No) 0.20
0.15
0.10
0.05
00 10 0 20 0 30 0 40 0 50 0 60 0 70 0 80 0 90 0
1. Standar
Rujukan yang dipakai untuk perhitungan kontruksi perkerasan jalan
1. Tim harus mengumpulkan harga satuan dasar upah, bahan, dan
peralatan yang akan digunakan di lokasi pekerjaan
2. Tim harus menyiapkan laporan analisa harga satuan pekerjaan untuk
semua mata pembayaran yang mengacu pada Panduan Analisa
Harga Satuan No. 028/T/BM/1995 yang diterbitkan Direktorat
Jenderal Bina Marga.
3. Tim harus menyiapkan laporan perkiraan kebutuhan biaya pekerjaan
konstruksi.
3.10. Spesifikasi.
BAB X
1. Tujuan
2.4 Ahli Teknik Tanah dan Bahan (Soil & Material Engineer) / Ahli Teknik
Hidrologi / Ahli Lingkungan
Tugas ahli Teknik Tanah & Bahan/Ahli Teknik Hidrologi/Ahli Lingkungan
adalah :
3. Peryaratan
Persyaratan tenaga ahli S1 sesuai dengan bidang keahliannya dengan
pengalaman minimal 3 tahun, untuk D3 minimal 5 tahun. Persyaratan tenaga
asisten jika S1 minimal berpengalaman minimal 3 tahun, jika D3 dengan
pengalaman di bidangnya minimal 5 tahun, mempunyai sertifikat serta pernah
menangani (ikut terlibat) dalam proses perencanaan baik jalan maupun
jembatan.
Khusus untuk Ketua Tim (Team Leader) minimal S1, juga harus memiliki
pengalaman dibidangnya minimal 5 tahun.
Setiap tenaga ahli harus dibantu dengan seorang asisten.
Rangkuman kriteria tenaga ahli yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Lama
Jabatan/ Jml yg
No Pendidikan Pengalaman Sertifikasi Ket
Penugasan dibutuhkan
Minimum
Profesional Staff
I. 1 S1 Teknik Ahli Perenc.
Team Leader 5 Tahun
Sipil Jbt./Trans.
S1 Teknik
3 Tahun Ahli Perenc.
Highway Engineer Sipil
1 Jbt./Trans.
S1 Teknik
Geodetic/Geotechnical 3 Tahun Ahli Perenc.
Sipil
Engineer 1 Jbt./Trans.
D3 Teknik Ahli Perenc.
5 Tahun
Sipil Jbt./Trans
S1 Teknik
3 Tahun Ahli Perenc.
Sipil
Soil & mat Engineer 1 Jbt./Trans.
D3 Teknik Ahli Perenc.
5 Tahun
Sipil Jbt./Trans
S1 Teknik Ahli Perenc.
3 Tahun
Quantity dan Cost Sipil Jbt./Trans
1
Estimator D3 Teknik Ahli Perenc.
5 Tahun
Sipil Jbt./Trans
II Sub Profesional S1. Tek.Sipil 2 Tahun
Staff 1 S0/D3
Ass. Highway Engineer 4 Tahun
Tek.Sipil
BAB XI
PELAPORAN
1. TUJUAN
2. Laporan
Laporan yang harus dibuat :
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
.........., ....................20.....
Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten .....
...........................
NIP.
Poskan Komentar
Publikasikan Pratinjau