Anda di halaman 1dari 13

Bangunan merupakan sebuah hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia.

Bahkan
dapat disebut bahwa bangunan merupakan salah satu kebutuhan utama dari manusia. Misalnya
saja Rumah. Rumah merupakan salah satu bangunan yang paling dibutuhkan oleh semua
manusia. Sejak zaman purba manusia berusaha untuk membuat sebuah tempat untuk bisa
melindungi mereka dari berbagai ancaman, baik ancaman alam seperti hujan, terik matahari,
ataupun binatang buas. Setiap pembuatan rumah harus membutuhkan ide dan teknik di dalam
pembuatannya. Hal tersebut disebut sebagai arsitek. Kata arsitek berasal dari kata Yunani:
ἀρχιτέκτων – arkhitekton yang berarti proses, perencanaan, desain, dan konstruksi bangungan.

Menurut http://architecture.about.com/cs/historicperiods/a/timeline.htm, perkembangan


arsitektur dapat diurutkan menjadi:
1. Pra-Sejarah. Sebelum zaman adanya catatan sejarah, teknik arsitektur yang ditemukan
pada umumnya adalah bangunan yang dibuat dari batu yang disusun berkeliling. Salah
satu arsitektur yang tertua adalah stongehange di Inggris bagian selatan.

2. Mesir Kuno (3050 - 900 SM).


Ciri khas arsitektur Mesir Kuno biasanya adalah bangunan raksasa yang dibuat oleh
Firaun yang kuat untuk mengenang kebesaran mereka. Bangunan tersebut berfungsi
untuk memberikan mitos kepada seluruh daerah kekuasaan bahwa Firaun yang
memerintah memiliki kekuasaan karena mereka termasuk salah satu dewa dari Mesir.
Bangunan tersebut seperti Piramida, Kuil, dan Sphinx.
3. Klasik (850 BC - 476 AD). Bangunan Klasik adalah bangunan yang berkembang di era
Yunani Kuno sampai masa kejayaan Romawi. Bangunan ini memiliki ciri khas yaitu
tiang, entablature, dan setiap jenis memiliki ukuran dan aturan yang pasti. Setiap
bangunan memiliki aturan dan ukuran masing-masing. Di era ini ada 5 jenis teknik
arsitektur yang nantinya kami akan bahas secara detail:
a. Doric.
b. Ionic.
c. Corinthian.
d. Tuscan.
e. Composite.
4. Byzantine (527 - 565 AD). Setelah Kaisar Constantine memindahkan ibukota Romawi ke
Bezantium pada tahun 330, arsitektur Romawi berkembang menjadi arstitektur yang lebih
anggun yang dipadukan dengan seni arsitektur Klasik. Teknik arsitektur ini lebih
berkembang ketika Romawi dipimpin oleh Kaisar Justinian pada tahun 500an.

5. Romanesque (800 - 1200). Meskipun Romawi mulai tenggelam, tetapi ide arstiektur
Romawi menyebar ke seluruh Eropa. Arsitektur ini adalah perkembangan dari teknik
Bezantium dan awal dari kelahiran arsitektur Gothic yang terkenal sangat filosofis. Ciri-
ciri dari bangunan ini adalah lekukan, seperti kubah; pintu yang sangat besar pada tembok
raksasa; menara; jendela kecil. Menara Pisa adalah salah satu bangunan yang dibangun
melalui teknik Romanesque:
6. Gothic (1100 - 1450 ).
Bangunan Gothic adalah bangunan yang masih dipengaruhi oleh teknik arsitektur
Romanesque. Arsitektur Gothic dimulai di Perancis dengan perpaduan antara arsitektur
Romanesque dan Moorish dari Spanyol. Gothic ini dikenal sebagai bangunan ciri khas
Perancis. Salah satu ciri khas bangunan gothic adalah jendela kaca yang memiliki fungsi
artistik karena membuat efek warna dan sinar di bagian interior bangunan. Biasanya kaca
tersebut memiliki ukiran gambar tententu:
Selain itu, ciri khas lain dari bangunan Gothic adalah memiliki atap yang tinggi.
Kemudian dihiasi oleh patung-patung yang berfungsi sebagai alat ibadah dan juga sebagai
dekorasi.

7. Renaissance (1400 - 1600). Teknik arsitektur Renaissance dipengaruhi oleh arsitektur


klasik Romawi dan Yunani yang sangat menekankan ketelitian aturan dan bentuk yang
simetris ketika membangun sebuah bangunan. Teknik arstitektur ini disebut juga sebagai
kelahiran kembali arsitektur klasik.

8. Baroque (1600 - 1830).


Pada tahun 1600’an, sebuah gaya bangunan baru dengan kemewahan, bentuk yang
kompleks, perhiasan yang luar biasa, lukisan, ukiran yang besar, tangga yang besar,
kubah yang besar, dan menekankan kontras-kontras baik warna ataupun bentuk.
Arsitektur Rococo (1650 - 1790) adalah salah satu bagian teknik arsitektur zaman
Baroque.

9. Neoclassicism (1730 - 1925). Pada tahun seorang arsitek Rennaisance, Giacomo da


Vignola membuat sebuah tulisan yang berjudul “The Five Orders of Architecture”.
Beberapa tahun kemudian seorang lain yang bernama Andrea Palladio menulis sebuah
tulisan dengan judul “The Four Orders of Architecture”. Buku-buku ini mempengaruhi
seluruh daratan Eropa dan kemudian pada tahun 1700’an hampir seluruh arsitek berbalik
dari teknik arsitektur Baroque dan Roccoco dan mengikuti teknik arsitektur neo-klasik
tersebut. Ciri khas dari teknik arsitektur ini adalah:
a. bentuk yang simetris,
b. tiang-tiang yang tinggi sebagai penopang bangunan,
c. atap berbentuk kubah,
d. pediment (bagian atas dari bagian depan bangunan) berbentuk segitiga.
Gedung U.S Supreme Court dibangun dengan gaya arsitektur ini. Secara sepintas
bangunan ini terlihat seperti bangunan Yunani Kuno:
Aristek jenis Beaux Arts Architecture (1895 – 1925) juga diperhitungkan sebagai aristek
jenis neo-klasik. Beaux Art di dalam bahasa Prancis berarti seni yang indah.

10. Art Nouveau (1890 - 1914 AD). Pada tahun 1800’an, para arsitektur beralih dari gaya
neo-klasik karena percaya bahwa keindahan bangunan yang sesungguhnya dapat
ditemukan di alam. Gaya ini mulai terkenal dari Perancis. Ciri khas dari bangunan ini
adalah
a. bentuk yang asimetris,
b. kaca-kaca yang diukir,
c. kepingan-kepingan batu,
11. Neo-Gothic Architecture (1905 - 1930). Tidak terlalu jauh berbeda dengan Gothic kuno,
Neo-Gothic ini berarti teknik arstitektur Gothic diaplikasikan pada bangunan-bangunan
modern.

12. Art Deco Architecture (1925 - 1937). Aristitektur jenis ini memiliki ciri khas lekukan
zigzag pada sudut bangunannya (seperti Zigurat, Piramida) dan juga adanya pilar ilusi
sebagai bagian teknik arsitekturnya. Bangunan ini pertama kali muncul di Perancis
setelah Perang Dunia I dan mulai tersebar ke seluruh dunia setelah tahun 20’an. Jenis
arsitek ini merupakan jenis Aristek yang pertama yang berasal dari Amerika Serikat.
13. Modernist Styles in Architecture (1900 - sekarang). Aristektur Modern bukan sekedar
gaya baru dari arsitektur tetapi ini juga merupakan gambaran cara pikir yang baru tentang
sebuah bangunan. Arstiketur modern lebih menekankan fungsi daripada pengimitasian
alam ataupun keindahan sebuah bangunan. Ciri khas bangunan ini adalah sedikitnya
bahkan tidak adanya perhiasan pada bangunan; bersifat minimalis; menekankan fungsi
dari masing-masing ruang bangunan; menggunakan material buatan manusia seperti
logam dan beton.

14. Postmodernism in Architecture (1972 - sekarang). Arsitektur Postmodern lebih sering


dikenal sebagai sebuah gerakan aristektur yang menentang arsitektur modern yang
dianggap membosankan. Arsitektur ini juga disebut sebagai sebuah gerakan
mengembalikan ornamen kepada seni bangunan. Bangunan postmodern ini seringkali
mengejutkan orang yang melihat karena jauh berbeda dari bangunan-bangunan yang
dikenal selama ini. Bentuk dari arsitektur postmodern tidak memiliki bentuk yang
standard atau formal. Aristektur ini mengadopsi berbagai jenis estetika dari berbagai
teknik arsitektur yang ada untuk mendapatkan kesan keunikan.

Anda mungkin juga menyukai