Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator
Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator
SKRIPSI
FAZAR MUHAMMADDIN
040401016
FAKULTAS TEKNIK
MEDAN
2009
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
PERENCANAAN TURBIN GAS SEBAGAI
FAZAR MUHAMMADDIN
NIM.040401016
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini pada waktu
yang telah ditentukan. Tugas Sarjana ini merupakan tugas akhir untuk
menyelesaikan studi pada jenjang Pendidikan Sarjana. (S I) Teknik Mesin
menurut Kurikulum Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Utara Medan.
Penu lis dalam Tuga s Sar ja na in i me ng a mb il ju d u l,
ya it u “PERENCANAAN TURBIN GAS PENGGERAK GENERATOR
LISTRIK DENGAN DAYA TERPASANG 135,2 MW". Dalam penulisan ini dari
awal sampai akhir penulis telah mencoba semaksimal mungkin guna tersusunnya
Tugas Sarjana ini. Namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-
kekurangan yang terutama disebabkan faktor pengetahuan dan
pengalaman penulis. Untuk itu maka petunjuk dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Tugas Sarjana
ini.
Dengan tersusunnya Tugas Sarjana ini maka penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Kedua Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik
moril maupun materiil.
Bapak Ir. Abdul Halim Nasution, Msc selaku dosen pembimbing Tugas Sarjana
yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis.
3. Bapak Dr. Ing Ikhwansyah Isranuri selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Tulus Burhanudin Sitorus ST, MT selaku Sekretaris Jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
5. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai di lingkungan Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
6. Saya ucapkan terima kasih kepada, PT PLN (PERSERO).Daerah
Pembangkitan Bagian Sumatera Utara Sicanang Belawan, dimana merupakan
tempat penulis melakukan Riset Tugas sarjana ini
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
7. Saya ucapkan terima kasih kepada Mahasiswa Teknik Mesin khususnya
sesama rekan-rekan setambuk 2004.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan do'a kepada
Allah SWT, semoga kita semua dilindungi dan diberi berkat dan hidayahnya.
Medan , 2009
Hormat Penulis
Fazar Muhammaddin
NIM. 040401016
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
ABSENSI PEMBANDING BEBAS MAHASISWA
PERIODE : 535
NIM : 040401016
1. Nabahansyah R 040401010
4. Rahmad S 040401031
Medan,
Sekretaris,
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN AGENDA : 841 / TS/ 2008
FAKULTAS TEKNIK USU DITERIMA :
MEDAN PARAF :
TUGAS SARJANA
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
SPESIFIKASI TUGAS SARJANA iii
KARTU BIMBINGAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR NOTASI x
BAB I. PENDAHULUAN 1
Tinjauan Umum 1
Gambaran Umum Pembangkit Tenaga 2
Latar Balakang Permasalahan 4
Tujuan Penulisan 4
Pembatasan Masalah 5
Metodologi Penulisan 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Klasifikasi Turbin Gas 6
2.2 Komponen- Komponen Utama Turbin Gas 12
2.3 Sistem Kerja dan Start Turbin Gas 13
2.4 Siklus Kerja Turbin Gas 13
A. Siklus Ideal 13
B. Siklus Aktual 16
BAB III. PENETAPAN SPESIFIKASI 17
3.1 Spesifikasi Teknis Perencanaan 17
3.2 Analisa Termodinamika 18
3.2.1 Analisa termodinamika pada Kompressor 19
3.2.2 Proses Pada ruang Bakar 22
3.2.3 Analisa termodinamika pada Turbin 26
3.2.4 Generator Listrik 27
3.2.5 Laju Aliran Massa udara dan Bahan bakar 28
3.2.6 Kesetimbangan Energi pada Ruang Bakar 29
3.2.7 Udara Pembakaran 30
3.2.8 Kerja Netto 30
3.2.9 Back work Ratio 30
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
3.2.10. Efisiensi Thermal Siklus 31
3.2.11. Panas Masuk 31
3.2.12 Panas Keluar 31
3.2.13 Daya tiap Komponen Instalasi Turbin Gas 31
BAB IV . PERENCANAAN TURBIN 34
4.1 Parameter Perencanaan Turbin 34
4.2 Perhitungan Jumlah Tingkat Turbin 35
4.3 Kondisi Gas dan Dimensi Sudu Tiap Tingkat 37
4.4 Diagram Kecepatan dan Sudut Gas Tiap Tingkat Turbin 49
4.5 Jumlah Sudu tiap tingkat Turbin 57
4.6 Sudut-sudut Sudu Tiap tingkat Turbin 60
4.7 Berat Sudu gerak Tiap Tingkat Turbin 64
BAB V. PERHITUNGAN UKURAN UKURAN UTAMA 67
5.1 Perencanaan Poros Turbin 67
5.1.1 Perhitungan Poros 67
5.1.2 Pemeriksaaan Kekuatan poros 69
5.2 Gaya-gaya Pada Sudu Tiap Tingkat Turbin 70
5.3 Tegangan yang Timbul pada sudu Turbin 72
5.3.1 Tegangan tarik akibat gaya sentrifugal 73
5.3.2 Tegangan lentur akibat tekanan gas 74
5.4 Pemeriksaan Kekuatan Sudu 76
5.5 Perencanaan Cakram Turbin 78
5.6 Perencanaan Pasak 80
5.7 Perencanaan Bantalan 82
5.8 Sistem Pelumasan 86
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
perbandingan eksentrisitas 84
Gambar 5.10 Koefisien gesekan 86
Gambar 5.11 Grafik variable aliran 87
Gambar 5.12 Grafik perbandingan aliran 88
Gambar 5.13 Grafik pemilihan jenis Pelumasan 90
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR NOTASI
A Luas Anulus m2
n putaran rpm
P Tekanan Pa
P0 tekanan stagnasi Pa
PG Daya Generator MW
PK Daya Kompressor MW
PT Daya Turbin MW
r jari-jari sudu m
w lebar sudu m
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
B A B I
PENDAHULUAN
1 . 1 Tinjauan Umum
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai
fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi
mekanik berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan
daya. Bagian turbin yang berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian
turbin yang diam disebut stator atau rumah turbin. Rotor memutar poros daya
yang menggerakkan beban (generator listrik, pompa, kompresor atau yang
lainnya).
maju, dimana Para ilmuan telah menemukan penggunaan turbin gas dan turbin
uap sekaligus dalam satu siklus yang disebut dengan siklus gabungan (Combine
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Cycle ). Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan efesiensi dari siklus
tunggal (siklus Brayton sederhana) dengan memanfatkan kalor dari sisa gas buang
turbin gas untuk kebutuhan ketel uap penghasil uap, guna menggerakkan turbin
uap, sehingga lebih menghemat penggunaan bahan bakar pada instalasi ketel uap.
Energi yang digunakan pada thermal power plant diperoleh dari hasil
pembakaran bahan bakar cair, gas ataupun padat. Adapun jenis pembangkit yang
tergolong kepada thermal power plant adalah :
• Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ( PLTD )
• Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU )
• Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
• Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir(PLTN)
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
B. Hydro Power Plant
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
1. 3. Latar Belakang Permasalahan
Turbin gas juga memiliki kelemahan antara lain adalah tingkat efisiensi
turbin gas lebih rendah dibandingkan sistem pembangkit tenaga lain seperti
Tenaga uap ataupun diesel disamping biaya produksi dan perawatannya cukup
tinggi.
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
1.5. Pembatasan Masalah
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Turbin gas adalah suatu unit turbin dengan menggunakan gas sebagai
fluida kerjanya.Sebenarnya turbin gas merupakan komponen dari suatu sistem
turbin gas. Sistem turbin gas paling sederhana terdiri dari tiga komponen utama,
yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin.
Turbin gas yang ada saat ini sangat luas dan beragam penggunaannya.
Salah satu contoh penerapannya yang sudah sangat terkenal adalah sebagai mesm
penghasil daya dorong pada pesawat terbang. Di industri, turbin gas digunakan
untuk menggerakan bermacam-macam peralatan mekanik, misalnya pompa dan
kompresor atau generator listrik kecil.Turbin gas juga digunakan untuk memutar
generator listrik pada instalasi pembangkit listrik tenaga gas guna menanggulangi
beban puncak kebutuhan listrik dan kadang-kadang juga beban menengah dan
beban dasar.
1. Siklus terbuka
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
turbin sebagai penggerak beban dan kompresor. Struktur dan susunan dari
instalasi turbin gas dengan siklus terbuka (open cycle) adalah :
Bahan bakar
Gas
Udara Buang
Atmosfi r
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Heat Exchanger
P
K T
Heat Exchanger
K = Kompressor
P = Poros
T = Turbin
Keuntungannya adalah:
o Untuk daya yang sama, turbin ini mempunyai ukuran yang lebih
kecil.
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
B. Menurut konstruksinya:
Turbin gas ini digunakan untuk pembangkit listrik pada perusahaan listrik
maupun industri yang berskala besar ( lihat pada gambar 2.1)
Jenis turbin ini digunakan untuk menahan beban dan torsi yang bervariasi.
Poros pertama turbin dikopel langsung dengan poros aksial. Turbin dengan
tekanan tinggi berfungsi menggerakan kompresor, mensuplai gas panas untuk
turbin bertekanan rendah. Turbin tekanan rendah untuk memutar generator listrik.
Turbin multi shaft ini juga digunakan untuk sentral listrik dan industri. Turbin ini
direncanakan beroperasi pada putaran yang berbeda tanpa menggunakan reduction
gear.
Bahan bakar
Gas buang
Udara Atmosfer
RB
G
P
Keterangan : K = Kompresor
RB = Ruang Bakar
P = poros
T = Turbin
G = Generator
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
HPT =Hight Pressure Turbine
LPT = low Pressure Turbin
Yang diperlukan karena harus membeli peralatan baru. Dilihat dari segi
ekonomisnya, turbin gas dengan siklus kombinasi memiliki kebaikan dan
keuntungan bila turbin gas ini dijalankan untuk base load (beban dasar atau
utama) dan secara kontinue. Ada beberapa macam turbin gas siklus kombinasi,
antara lain:
HE
RB
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
G
Keterangan : K = Kompresor
RB = Ruang akar
P =Poros
T = Turbin
G = Generator
HE = Heat Exchanger
Gambar 2.4. Skema turbin gas siklus regeneratif dengan heat exchanger
Gas buang
Air
KU
RB
p G G1
K TG G TU
Air Pendingin
Udara Atmosfer
Ko
Air Kondensing
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
p
Gambar 2.5. Skema instalsi siklus gabungan turbin gas — turbin uap
Sumber : Arismunandar ( 2000 )
C. Menurut arah aliran fluida kerjanya,
Bahan Bakar
RB
K
b
T T
Keterangan : K = Kompresor
RB = Ruang Bakar
T = Turbin
b = Beban
Gambar 2.6. Skema instalsi turbin gas sederhana
Komponen-komponen pada gambar 2.6 di atas diterangkan, sebagai berikut :
1. Kompresor
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
berfungsi sebagai alai untuk menghisap udara luar ( udara atmosfir ) dan
selanjutnya dikompresikan untuk mendapatkan tekanan yang lebih besar.
2. Ruang bakar
3. Turbin
Turbin berfungsi merubah energi kinetik yang tersimpan pada gas hasil
pembakaran menjadi energi berguna.
Penggerak mula yang digunakan pada sistem ini adalah motor diesel.
Motor diesel ini dihubungkan dengan accessory gear melalui torque converter dan
clute.Mula-mula motor diesel akan memutar kompresor, turbin dan generator
sekaligus dalam keadaan idle ( tanpa beban ) sampai tercapai putaran ( 16-22 ) %
dari putaran kerja. Pada putaran ini kapasitas kompresor telah cukup untuk proses
pembakaran sehingga proses pembakaaran telah dapat didalam ruang bakar. Gas
panas hasil pembakaran kemudian diekspansikan kedalam turbin secara kontinue.
Jumah bahan bakar terus bertambah, sehingga mengakibatkan entalpi hasil
pembakaran semakin tinggi, demikian juga tenaga ( daya ) yang dihasilkan turbin
semakin besar. Dengan semakin meningkatnya daya yang dihasilkan turbin, akan
membawa kompresor dan turbin itu sendiri semakin cepat berputar. Pada. putaran
sekitar ( 65 – 75 ) % dari putaran kerja maka motor diesel telah tertinggal
putarannya, sehingga terjadi slip pada kopling. Pada saat inilah kopling melepas
hubungan antara motor diesel dan turbin. Kemudian motor diesel berjalan idle dan
akhirnya berhenti, sementara turbin berakselerasi sendiri dengan adanya tambahan
bahan bakar sampai dengan putaran kerja. Pada saat putaran kerja telah tercapai,
governor telah berfungsi untuk mengatur bahan bakar dan program start telah
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
selesai, sehingga turbin siap menerima beban dari generator dan operasi terus
berjalan dengan bervariasi beban dari generator.
Siklus ideal adalah suatu siklus yang dibangun berdasarkan asumsi sebagai
Bahan bakar
RB
2 3
Proses proses yang terjadi dari diagram tersebut diatas adalah sebagai berikut :
diatas, diperoleh
W komp = C p ( T 2a — T1 )
= h 2a – h 1 (kJ/kg) (2.1)
= h 3 –h 2 a ( kJ / kg) (2.2)
• Proses 3-4 : Kerja turbin
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
W Ta = C p ( T 3 — T 4a )
= h 3 – h 4a (kJ/kg) (2.3)
W net = W Ta - W ka (2.4)
= C p (T 3 — T 4 a )— C p (T 2 a — T 1 )
= [(h 3 – h 4 a )- ( h 2 a – h 1 )]
Efesiensi total instalasi ( ηTotal ) adalah perbandingan antara kerja netto siklus
B. Siklus aktual
Proses – pro ses yang terjadi diat as berlaku secara teorit is,
tetapi kenyataannya (secara aktual ) terjadi penyimpangan – penyimpangan dan
proses yang ideal. Penyimpangan-penyimpangan itu adalah :
BAB III
PENETAPAN SPESIFIKASI
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
• Temperatur masuk Kompressor : 30ºC
Kondisi awal perancangan dapat dilihat pada gambar 3.1 jenis intalasi
turbin gas siklus terbuka, berikut:
Bahan Bakar
RB
W net
K T
M = Pv/Rt, yaitu apabila temperatur masuk gas rendah maka massa aliran gas
akan naik dan sebaliknya.hal ini berarti bila temperatur atmosfer turun maka daya
efektif sistem akan naik dan sebaliknya.
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
3.2 Analisa Termodinamika
Sehingga : P 1 = P a - P f
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Dimana , P f = Proses tekanan pada saringan udara masuk kompressor
Maka :
P1 = 1,013-0,01
P1 = 1,003 bar
T 1 = 302,14 K
Sehingga dari table property udara ( lamp. 1) dengan cara interpolasi diperoleh :
h 1 = 302,34 kJ/kg udara
Untuk mendapatkan nilai efisiensi yang lebih tinggi, maka perbandingan tekanan
yang digunakan adalah optimum yaitu :
k −1
T max k
rp =
T min ……………….. (lit 1 hal 226)
Maka,
1, 4 −1
1248 1, 4
rp=
302,14
r p = 12
P 2 = r p .P1
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
P 2 = 12. 1,003
P 2 =12.036 bar
k −1
T2 P2
= k
…………………….(Cohen et al, 1989)
T1 P1
1, 4 −1
1, 4
T 2 =(12 ) . 302,14
T 2 =614,53 K
h 2 = 622,3046 kJ/kg
3. Kerja Kompressor
W ki = h 2 -h 1
=622,3046- 302,34
= 319,946 kJ/kg
319,9646
Wka=
0.88
Wka=363,5961 KJ/kg
h 2 a = Wka + h 1
h 2 a =363,5961 +302,34
h 2 a = 665,9361 kJ/kg
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Dari table property udara dengan cara interpolasi diperoleh temperatur aktual
perencanaan keluar kompressor (T2a) yaitu sebesar : T2a = 655,73 K = 382,73ºC
NO Komposisi % Volume
1 CO2 2,86
2 N2 1,80
3 CH4 88,19
4 C2H6 3,88
5 C3H8 2,1
6 C4H10 0,83
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
7 C5H12 0,25
8 C6H14 0,05
9 C7H16 0,04
Σ = 100%
Untuk CH4
Unsur C :b = 0,8819
Unsur H : 2c = 4b
C = 1,7638
Unsur O : 2a = 2b+c
A = 1,7638
Unsur N2 :d = 3,76 a
D = 6,6318
Dengan cara yang sama akan diperoleh hasil pada table 3,3 berikut.
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Mol udara Massa B. Bakar
Komposisi Fraksi Mol B.Bakar
No yang ( kgCmHn/1
B.bakar ( % Volume)
dibutuhkan mol BB)
2 N2 0,018 - 0,504
Σ= 1 Σ = 2,08628 Σ =18,7052
Massa= Mol x Mr
= 2,08628 x ( 32 + 3,76.28)
= 286,4045 kg
MassaUdara
Maka, AFR TH =
MassaBahanBakar
286,4045
=
18,7025
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
λ = AFRakt − AFRth x 100%
AFRth
AFRakt − 15,3137
3,334 = x 100%
15,3137
Kerugian tekanan pada ruang bakar (gambar 3.3) sebesar (2-3)% (lit 1, hal 198)
diambil 2% , maka :
P3 = P 2 a - ∆ Pb
=11,8 bar
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 3.5 Kerugian tekan pada ruang bakar
T3 = 975 + 273
= 1248 K
Drai table property udara dengan cara interpolasi maka kan diperoleh :
h 3 = 1334,354 kJ/kg
1, 4 −1
11,8 1, 4
T4= x 1248
1,013
T 4 = 618,8213 K
Dengan cara interpolasi dari table udara diperoleh enthalpy keluar turbin
h 4 = 626,82944 kJ/kg
2. Kerja Turbin
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Kondisi Kerja Ideal Turbin
W T1 = 1334,354-626,82944
= 707,524558 kJ/kg
Maka :
= 601,3958 kJ/kg
h 4a = h 3 - W Ta
= 1334,354-601,3958
= 732,9582 kJ/kg
Dari table property udara dengan cara interpolasi diperoleh temperatur udara
Dari perhitungan maka dapat digambarkan diagram h-s nya sebagai berikut.
h ( kJ/kg).
h3 = 1334,354
h4a =732,9582
h4 =626,8294
1. Daya nyata yang diukur dengan Watt, dikatakan daya nyata, karena
besaran inilah yang terlibat dalam proses konversi daya.
Suatu beban membutuhkan daya reaktif yang besar karena dua hal, yaitu :
Dari kesimpulan diatas diperoleh bahwa daya yang harus disuplai oleh turbin
kepada generator harus dapat memenuhi kebutuhan daya nyata dan daya reaktif.
P G = 135,2 MW
PG
PS =
Cosφ
135,2
=
0,8
=169,2 MW
PG
PE =
η Gη Tr .Cosφ
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Cos φ = 0,8-0,9 ( dipilih 0,8)
135,2
Maka PE =
0,98.1.0,8
= 172,448 MW
Laju aliran massa udara dan bahan bakar ini akan dipergunakan untuk
menentukan daya dari kompressor dan turbin, serta dalam perancangan sudu
turbin.
PE
Ma =
mf
1 + ma Wta − Wka
Dengan : P E = 172,448 MW
mf
= FAR akt= 0,015066
ma
172448
Sehingga m a =
[1 + 0,015066]601,3958 - 363,5961
172448
ma =
241,382
m a = 714,419 kg/s
Mf = m a x FAR akt
= 714,419. 0,015066
= 10,7634 kg/s
udara masuk
h 2 a = 665,9361
RB
m a =714,419 kg/s Gas Pembakaran keluar
h 3 = 1334,354
B. Bakar masuk
m f = 10,7634 kg/s
967649,78 = 967650,036
967650 = 967650
Udara pembakaran adalah perbandingan antara AFR akt dengan AFR TH yang
digunakan untuk menentukan persentase udara pembakaran
AFRakt
τ =
AFRth
66,3741
=
15,3137
=4,334
Kerja spesifik netto adalah selisih antar kerja spesifik turbin dengan kerja spesifik
kompressor yang digunakan untuk menentukan nilai effisiensi siklus.
= 237,7997 kJ/kg
Backwork ratio merupakan nilai persentase kerja spesifik turbin yang digunakan
untuk menggerakkan kompressor.
Wka
r bw = ( lit.3 hal 478)
WTa
363,5961
=
601,3958
=0,6045
Effisiensi thermal ini merupakan effisiensi total dari siklus yangterjadi pada
analisa termodinamika tersebut.
Wnet
η = x 100% (lit.3 hal 479 )
QRb
Wnet
=
h3 − h 2a
237,7997
= 100%
1334,354 − 665,9361
=35,5 %
=668,4179 kJ/kg
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Q out = h 4 a -h 1 (lit.3 hal 479)
= 430,6182 kJ/kg
1. Daya Kompressor
Pk = (m a ) .W ka
= 259759,9 kW
= 259,759 MW
PT = PK + PE
= 259,759 MW +172,448 MW
= 432,207 MW
W turbin = m a + m f . W Ta
= 436121,64 kJ/s
= 436121,64 kW
= 436,121 MW
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Hasil Analisa Termodinamika
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
BAB IV
PERENCANAAN TURBIN
Dalam perencanaan ini dipilih turbin aksial jenis turbin aksial karena
mempunyai keuntungan antara lain: efisiensi yang lebih baik, perbandingan
tekanan dapat diubah lebih tinggi, konstruksi lebih ringan dan tidak membutuhkan
ruangan yang terlalu besar. Turbin aksial yang direncanakan adalah bertingkat
banyak, dimana tiap tingkat terdiri dari satu baris sudu diam dan satu baris sudu
gerak. Sudu diam berfungsi mempercepat aliran fluida kerja dan sudu gerak
berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik menjadi energi mekanis dalam
bentuk putaran poros turbin.
Turbin aksial terdiri dari turbin reteau ( turbin dengan tekanan bertingkat),
turbin curtis ( turbin dengan kecepatan bertingkat), turbin reaksi ( turbin yang
proses ekspansinya terjadi tidak hanya pada laluan sudu diam, tetapi juga pada
laluan sudu gerak sehingga penurunan seluruh kandungan kalor pada semua
tingkat terdistribusi secara merata)
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 4.1. Grafik Efisiensi Turbin - Velocity Ratio ( a )
(Sumber: Energy Conversion System Sorensen)
Maka dalam perencanaan ini dipilih turbin aksial, jenis turbin aksial reaksi
karena:
Pada tipe ini, kecepatan tangensial yang mengalir diantara sudu sudu
adalah tidak terlalu besar, sehingga kerugian gesekan akibat kecepatan
juga tidak terlalu besar.
Effisiensi tingkat pada tipe reaksi lebih baik dari pada yang lainnya,
dengan perbandingan kecepatan yang lebih besar.
Untuk perencanaan turbin aksial, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dan ditetapkan, sebagai berikut :
2c pg ∆Tos
ψ = 2
Um
ATo = T3 – T4
= 1248 K –705,14 K
= 542,6 K
temperatur gas di atas, akan diperoleh jumlah tingkat turbin yang dibutuhkan.
∆To
n =
∆To s
542,6 K
=
183,743 K
= 2,99 ≈ 3 tingkat
Hasil ini disubstitusikan kembali untuk mendapatkan harga ∆ Tos dan Um yang
sebenarnya.
542,6
3=
∆Tos
∆To = 180,95 K
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Maka,
2c pg ∆Tos
3= 2
Um
2 . 1,148. 180,95
3= 2
Um
2
U m = 372,14 m/s
Untuk merancang sudu turbin dibutuhkan kondisi gas baik dalam keadaan
statis maupun stagnasi pada setiap tingkat. Baik pada saat gas masuk sudu diam.
keluar sudu diam dan masuk sudu gerak, serta keluar sudu gerak dan masuk sudu
2 3
d g
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Dalam rancangan ini akan dibahas analisis data kondisi gas meliputi perhitungan
temperature dan tekanan juga massa jenis aliran untuk setiap tingkat turbin
A. TINGKAT SATU
T 01 =1248 K
P 01 = 11,8 bar
C2
T 1 = T 01 -
2Cp g
150 2
= 1248 -
2.1,148.10 3
=1238,2003 K
γ −1
T γ
P1 = Po1 1 ( Cohen et al, 1987)
To1
1, 33−1
1238,2003 1, 33
= 11,8
1248
= 11,43 bar
100.P1
ρ1 =
Rg.T1
100..P1
=
0,287.1238,2
= 3,216 kg/m3
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
2. Gas keluar sudu diam dan masuk sudu gerak
dimana :
Sehingga :
1, 33−1
Po2 183,743 .0,5 1, 33
= 1 −
11,8 0,9.1248
Po2 = 1,39.11,8
= 1248- (183,743.0,5)
= 1256,1285 K
C2
T2 = To2 -
2Cp g
150 2
= 1256,1285-
2.1,148.10 3
=1246,32 K
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
γ −1
T2 γ
P2 = Po2
To
2
1, 33−1
1246,32 1, 33
P2 = 16,402
1256,1285
P2 = 16,011 bar
100.P2
ρ2 =
R g .T2
100.16,011
=
0,287.1246,32
= 4,476 kg/m3
1, 33−1
Po3 183,743 .0,5 1, 33
= 1 −
16,402 0,9 . 1248
Po3 = 1,39.16,402
= 1164,2577 K
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
o Kondisi pada keadaan statik
C2
T3 = To3 -
2Cp g
150 2
= 1164,2577 -
2.1,148.10 3
= 1057,24 K
γ −1
T γ
P3 = Po3 3
To3
1, 33−1
1057,24 1, 33
=22,798
1164,2577
= 22,276 bar
100.P3
ρ3 =
R g .T3
100.22,276
=
0,287.1057,24
= 7,341 kg/m3
Untuk tingkat selanjutnya dilakukan dengan cara yang lama dan hasilnya
dapat dilihat pada Tabel berikut.
TINGKAT 1 2 3
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Po2 (bar) 16,402 3,914 1,853
setiap jumlah aliran massa gas masing-masing baris. Menurut lit.[2] Hal.294,
pendinginan sudu menggunakan 1.5 % - 2 % udara kompresi pada tiap tingkat
sudu sehingga tiga tingkat turbin didinginkan dengan ( 4.5 - 6 )% udara kompresi
Maka laju aliran massa pendingin (m p ) adalah :
mp = (4.5 - 6 )%.ma
36
mn =
6
= 6 kg/s udara
Dimana udara pendingin ini ikut berekspansi pada tingkat berikutnya. Kecepatan
keliling rata-rata sudu (Um) adalah :
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Um= 2 π .rm. n (Cohen et al 1987)
Maka :
60.U m
rm=
2π .n
60.372,14
=
2.3,14.3000
=1,184 m
Yang dimaksud dengan kondisi disini adalah laju aliran massa gas pada tingkat 1
serta perhitungan dimensi sudu pada tingkat tersebut.
m g1
A1=
ρ 1C a
= (m a + m f )-(m p + m n1 )
= (714,419+10,7634) - (36+6 )
= 695,182 kg/s
maka :
695,182
A1=
3,216.150
= 1,44 m2
A1 .n
h1 = (Cohen et al 1987)
U m .60
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
A 1 = Luas anulus (m2) )
Maka :
1,44 .3000
h1 =
372,14.60
=0,193 m
h1
r r1 = rm-
2
0,913
=1,184-
2
= 0,7275 m
h1
r t1 = r m +
2
0,913
=1,184+
2
= 1,64 m
Yang dimaksud dengan kondisi disini adalah laju aliran massa gas pada tingkat 2
serta perhitungan dimensi sudu pada tingkat tersebut.
mg 2
A2= (Cohen et al 1987)
ρ 2Ca
maka :
m g 2 = m g1 + mn 2
= 695,182 +6
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
=701,18 kg/s
maka
701,18
A2=
4,476.150
= 1,044 m2
A2 .n
h2 =
U m .60
1,044.3000
h2 =
372,14.60
= 0,14 m
h2
r r2 = r m -
2
0,14
= 1,184 -
2
= 1,114 m
h2
r t2 = r m +
2
0,14
= 1,184 +
2
= 1,254 m
Yang dimaksud dengan kondisi disini adalah laju aliran massa gas pada tingkat 3
serta perhitungan dimensi sudu pada tingkat tersebut.
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
mg 3
A3= (Cohen et al 1987)
ρ 3C a
m g 3 = m g 2 + mn 3
= 701,18 + 6
= 707,18 kg/s
Maka :
707,18
A3 =
7,341.150
= 0,642 m2
A3 .n
h3=
U m .60
0,642.3000
h3=
372,14.60
= 0,086 m
h3
r r3 = r m -
2
0,086
= 1,184 -
2
= 1,141 m
h3
r t3 = r m +
2
0,086
= 1,184 +
2
= 1,227 m
1 dan 2.
= ½ (0,193 + 0,14)
= 0,1665 m
Tinggi rata-rata sudu gerak adalah nilai rata-rata dari tinggi sudu pada kondisi 2
dan 3.
h R =½ (h 2 +h 3 ) (Cohen et al 1987)
= ½ (0,14 +0,086 )
= 0,113 m
hR
wR = (Arismunandar, 2002)
3
0,113
=
3
= 0,037 m
Lebar celah aksial merupakan celah yang dirancang antara sudu gerak dengan
penutup agar sudu dapat berputar bebas.
c = 0,25. w R
= 0.25 x 0,037
= 0,00925 m
Dengan cara yang sama dapat dihitung dimensi sudu untuk tingkat berikutnya dan
hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut.
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Dari perhitungan diatas , dapat digambarakan ukuran turbin yang dirancang,
dengan skala 1:30 yaitu
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 4.5 Dimensi sudu tingkat 3
A. TINGKAT SATU
Dari gambar 4.4 dimana sudut gas tingkat-1, yaitu pada dasar. tengah dan puncak
sudu dapat dihitung :
Dimana :
Ca
φ=
Um
150
φ=
372,14
= 0,403
maka :
ψ = 4.φ .tg .β 2 m + 2
3 = 4.0,403.tg β 2 m + 2
tg β 2 m = 0,620232
β 2 m = 31,8º
3 = 4.0,403.tg β 3m − 2
tg β 3m = 3,10173
β 3m = 72,13º
Menurut [lit 2, hal 249], sudut masuk absolut gas pada sudu diam dan sudut
keluar gas pada sudu gerak adalah sama dengan sudut relatif gas
( β 2 m = α 1m = α 3m ) yaitu 31,8 .Sudut keluar relatif gas pada sudu diam sama
dengan sudut keluar relatif gas pada sudu gerak ( α 2 m = β 3m )yaitu 72.13°
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Ca
C2m = (Cohen et al 1987)
cos α 2 m
150
=
cos 72,13°
= 488,84 m/s
Ca
C1m = (Cohen et al 1987)
cos α 3
150
C1m =
cos 31,8
= 176,492 m/s
Ca
V2 m = (Cohen et al 1987)
cos β 2 m
150
=
cos 29,5°
= 172,34 m/s
Kecepatan absolut gas keluar sudu gerak sama dengan kecepatan relatif gas masuk
sudu gerak maka C 3m , C 1m , = 172.34 m/s
Ca
V 3m =
cos β 3m
150
=
cos 72,13°
= 488,84 m/s
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
2. Sudut Gas pada Dasar Sudu
r
tgα 2 r = m tgα 2 m
rr 2
1,184
= tg 70,56°
1,114
=3,5827
α 2 r = 74,404º
r
tg α 3r = m tgα 3m
rr
1,184
= tg 29,5°
1,141
= 0,711
α 3r = 35,42°
r
U r = U m m
rr 2
1,184
= 372,14
1,114
= 411,596 m/s
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
o Sudut keluar relative gas pada sudu diam ( β 2 r )
β 2 r = α 3r =35,5º
β 3r = α 2 r =73,45º
Ca
C2r =
cos α 2 r
150
=
cos 74,404°
= 557,926 m/s
Ca
C 3r =
cos α 3r
150
=
cos 35,42°
= 184,065 m/s
C w2 r = Ca.tg α 2 r
=150.tg 74,404º
=537,384 m/s
Ca
V 2r =
cos β 2 r
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
150
=
cos 74,404°
= 557,926 m/s
C w3r = C a .tg α 3r
= 150 x tg35.42º
= 106.67 m/s
Diagram kecepatan dan sudut gas pada puncak sudu serta perhitungan
untuk tingkat selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti diatas
dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
C w2 465,174 433,66
537,38
94,86
C w3 106,67 93,032
458,87
488,76
C2
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
C3 557,926 176,508 172,34
557,926
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
U 452,37 372,14 316,30
β2 27,78
37,0 31,8
β3 75,14 72,13
69,227
C2
584,89 488,76 422,93
C3
187,92 176,508 169,54
V2
187,82 176,508 169,54
V3 584,89 488,76 422,932
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
U 551,11 372,14 280,91
Untuk menentukan jumlah sudu gerak dan sudu diam tiap tingkat turbin,
sudu (aspek ratio. h/c) menurut [ lit 2. hal 271] dapat direncanakan antara 3 dan 4.
hg
c=
3
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
0,2655
=
3
= 0,0885 m
Perbandingan pitch sudu dengan chord sudu (s/c) untuk harga β 2 m 31,8" dan
s
S = c
c
= 0,0885 x 0,6327
= 0,05592 ms
rm
Z = 2π
s
1,158
= 2.3,14.
0,05922
= 132,85 buah
Menurut [lit 2. hal 271] digunakan komponen bilangan prima untuk sudu
gerak dan komponen bilangan genap untuk sudu diam. Maka direncanakan :
jumlah sudu gerak tingkat satu adalah 133 buah, sehingga pitch sudu (s) menjadi
0,05593 ; chord sudu (c) adalah 0,0884 dan tinggi sudu gerak (hR)= 0,2652
dengan aspect ratio (h/c) adalah 3
Untuk tingkat selanjutnya baik sudu diam maupun sudu gerak dapat
dihitung dengan cara yang sama dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4 dan
tabel 4.5. berikut.
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.4. Spesifikasi sudu gerak tiap tingkat turbin
TINGKAT 1 2 3
z’ (buah) 133 71 37
3 3 3
(h/c)
TINGKAT 1 2 3
z’ (buah) 178 96 52
(h/c) 3 3 3
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
4.6. Sudut-Sudut Sudu Tiap tingkat Turbin
Profil sudu direncanakan dari tipe NACA seri C-7. Sudut-sudut sudu
tingkat satu pada dasar sudu dapat dihitung sebagai berikut. Dari perhitungan
sebelumnya diperoleh :
β 2 r = 35,42 º
β 3r = 74,40 º
Menurut [lit 2 hal 268] untuk sudu tipe reaksi, maka sudut jatuh gas
(i)berada pada interval -15º dan 15º dan harga yang disarankan untuk dasar sudu
adalah -5 dan untuk tengah sudu 5º serta untuk puncak sudu adalah 10º .
β 2r = β 2r + i
= 35,3º + (-5º)
= 30,3º
Sudut keluar sudu dapat diperoleh dengan bantuan gambar 4.5, dimana
untuk setiap harga sudut relatif keluar gas, maka dapat ditentukan besar sudut
keluar sudu. Untuk sudut keluar relatif gas, β 3r = 74,40º diperoleh β 3r = 74,347º
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 4.7 Grafik hubungan antara sudut masuk gas sudut keluar gas
(Sumber: Gas Turbine Theory, Cohen. H)
θ r = β 2 r + β 3r
= 30,42º + 74,347º
= 104,767 º
= 1,4352
β mr = 55,1325º
θr
ζ r = β 2r -
2
104,67
= 30,42 -
2
= -21,395º
c xr = c .cos ζ r
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
= 0,0884. cos(– 21,395º )
= 0.082308 m
Dengan cara yang sama. maka harga sudut-sudut sudu untuk tiap tingkat
lainnya dapat dihitung dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.6 dan tabel 4.7 Berta
tabel 4.8. berikut.
TINGKAT 1 2 3
ir -5 -5 -5
β 2r 30,42 32,0
37,55
β 3r 76,82
73,347 75,32
β mr 55,1325 56,44 60,06
ζ -19,635
r -21,39 -21,66
c xr 0,2992
0,0823 0,1539
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.7. Sudut-sudut sudu gerak turbin pada Tengah Sudu
TINGKAT 1 2 3
ir 5 5 5
72,43 72,43
β 3r 72,43
β mr 51,13 51,13
51,13
θr 108,93
108,93 108,93
TINGKAT 1 2 3
ir 10 10 10
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
4.7. Berat Sudu Gerak Tiap Tingkat Turbin
Dengan bantuan profil sudu ( NACA seriC – 7 ), maka tebal rata-rata sudu
dapat dihitung dengan mempergunakan panjang chord pada tengah sudu.
Bahan sudu direncanakan dari Titanium Alloy (ASTM B-265 58T) dengan
kerapatan 4650 kg/m;
Y m dan besar harga Y m dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini
0 0,884 0
2 0,884 0,l768
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
4,43 0,884 0,391612
5 0,884 0,442
0 0,884 0
Berat sudu gerak tingkat satu turbin dapat dihitung sebagai berikut
V = h R . C. Y m
=6,072 x 10-3 m3
WR = V. ρ .z.g
= 36.824,9489 N
Berat sudu gerak turbin untuk tingkat selanjutnya dapat dihitung dengan cara yang
sama dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.10. Berat sudu gerak tiap tingkat turbin.
Tingkat 1 2 3
=641. 697,662N
=641. 697 kN
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
BAB V
memindahkan daya dan putaran turbin. Beban yang akan dialami oleh poros
adalah:
a. Beban Puntir
b. Beban Lentur
Menurut [lit 14 hal 8] untuk poros putaran sedang dengan beban yang
berat digunakan baja paduan dengan pengerasan kulit. Untuk itu dipilih bahan
poros adalah baja khrom nikel molibden JIS G 4103 dengan kode SNCM 25
dengan komposisi sebagai berikut:
= 1,2 (diambil )
= 518,648 MW
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Momen torsi yang ditransmisikan (T)
Pd
T= 9,74. 10 5 ……………………. (lit.14 hal .7)
n
518,648.10 3
T= 9,74 . 105
3000
T= 168,38771. 10 6 kg.mm
σb
τ a =
Sf1 .Sf 2
Maka:
τ a =
110
6.1,5
= 12,22 kg/mm2
Kt = 1,2 (diambil)
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Cb = Faktor koreksi terhadap beban lentur, harganya antara
= 471,977 mm
Dari standar poros yang ada maka dipilih diameter poros yang direncanakan
adalah d. = 500 mm. [Lit. 14 Hal.9]
5,1.T
τs =
(d s )3
5,1. 168,38771 .10 6
τs =
(500)3
τ s = 6,87 kg /mm2
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa tegangan geser yang timbul
pada poros selama beropersi ( τ s )= 6,87 kg/mm2 jauh lebih kecil dari tegangan
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
5.2 Gaya-Gaya Pada Sudu Tiap Tingkat Turbin
Adapun gaya-gaya yang dialami oleh sudu turbin adalah terdiri dari gaya
tangensial dan gaya aksial. Untuk perencanaan ini gaya-gaya tersebut dihitung
pada tengah-tengah sudu pada tinggi rata-rata sudu.
Gaya-gaya yang timbul pada sudu-sudu tingkat 1 sesuai gambar 5.1 diatas
dapat dihitung sebagai berikut:
Dimana:
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
h R = Tinggi rata-rata sudu gerak (m)
Maka:
= 0,174.105 N
Fa = (P2 – P3) . 2 π . rm hR
Fa =0,118.105 N
Untuk tingkat selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama dan
hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.1. berikut :
Tingkat 1 2 3
h 2 R (m) 0,4968
0,113 0,9533
Z (buah) 133 71 37
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
5.3 Tegangan yang timbul pada sudu turbin
Akibat adanya gaya sentrifugal dan tekanan gas yang terjadi pada sudu-
sudu turbin menimbulkan terjadinya tegangan pada sudu-sudu tersebut. Tegangan
-tegangan yang timbul tersebut yaitu:
b. Tegangan lentur
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Tegangan bending gas ( σ gb) akan menjadi tegangan tarik pada ujung trailing
dan leading dan tegangan tekan pada belakang sudu, bahkan dengan sudut puntir
yang bertaper untuk harga maksimum terjadi pada keduanya (leading dan
trailing). Karena M ω merupakan bending yang lebih besar maka sumbu principal
tidak berdeviasi dengan lebar dari arch aksial (sudut φ kecil). Maka perkiraan
yang berguna diberikan pada persamaan berikut :
m(Cω 2 m − Cω 3m ) hr 1
(σ gb ) maks = . . ... (Lit.2 Hal.273)
z' 2 ZC 3
dimana:
z’ = Jumlah sudu
Tegangan tarik dan tegangan lentur yang besarnya konstan dikenal sebagai
tegangan statis (tegangan yang timbul akibat gaya sentrifugal) dan tegangan
dinamis (tegangan akibat tekanan gas). Sudu-sudu didesain berdasarkan pengaruh
total tegangan statis dan dinamis karena sudu ini dibebani oleh keduanya secara
serentak.
ρ b .ω 2
( σ ct ) maks =
t
dimana :
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
ρb = Kerapatan bahan sudu
ω = Kecepatan sudu
ar =jari-jari root
Dengan mengasumsikan bahwa luas penampang sudu sama dari tiap (puncak)
sampai root (dasar) sudu, dari [lit.2 Hal.272] diperoleh :
( σ ct ) maks = 2 π .N 2 . ρ b .A
Sudu rotor biasanya dipertajam dengan membentuk radius pada chord dan
tebal dari root sampai ke tiap sedemikian, at/a, antara 1/4 - 1/3. Untuk perhitungan
desain awal (sisi yang aman) diasumsikan bahwa penajam sudu (taper) mereduksi
tegangan menjadi 2/3 dari harga sudu yang tidak ditaper, sehingga rumus diatas
menjadi:
( σ ct ) maks = 4/3 . π . N2 . pb . A
dimana:
A = ½ (A 2 + A 3 )
= ½ (1,044+ 0,642)
= 0,843 m2
= 41028810 Pa
= 41,02881 MPa
Gaya yang muncul dan perubahan momentum sudut dari gas dalam arah
tangensial menghasilkan torka yang berguna. yang juga menghasilkan momen
bending gas pada sekitar arch aksial M ω
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Karena adanya kemungkinan akan terjadi perubahan momentum dalam
arah. aksial (Ca3 = Ca2), maka kemungkinan akan terjadi momen bending gas
dalam arah tangensial. Tegangan maksimum dapat dihitung dengan metode yang
sesuai dengan bagian yang tidak simetris.
Menurut [lit 2] profil sudu C7 mempunyai harga t/c sebesar 10%. Dari gambar 5.4
untuk sudut chamber sudu (U,,) = 106.168 diperoleh harga-harga sebagai berikut :
n = 1,156 B = 412,5
= 1,424.10 -3
sehingga:
30142,738
=
0,000411978
= 73,165892 Mpa
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Untuk tingkat selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama dan hasilnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tingkat 1 2 3
z (buah ) 133 71 37
σ x +σ y σ x −σ y
2
σ 1.2 = ± + τ xy 2
2 2
73,165892 − 40,02881
2
73,165892 + 40,02881
σ 1.2 = ±
2 2
Maka :
σ 1 = 73,165 Mpa
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
σ 2 = 40,028 Mpa
(σ 1 − σ 2 ) + σ 1 + σ 2
2 2
σ ek =
2
σ ek = 59,11 Mpa
Bahan sudu gerak turbin direncanakan dari Titanium alloy ( ASTM B265-
58T) dengan sifat-sifat menurut [lit.2 Hal 170-176] sebagai berikut :
Syarat perencanaan :
Sy
σ ek ≤
Sf
Dimana :
Sy = 1118,62 Mpa
Maka :
1118,62
σ ek ≤
2
σ ek ≤ 559,31 Mpa
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Sy
Karena terbukti harga σ ek ≤ , maka konstruksi aman untuk digunakan.
Sf
Untuk pemeriksaan kekuatan sudu tingkat selanjutnya dengan cara yang sama
dilakukan hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut ini :
Tingkat 1 2 3
Dari tabel dan data-data perhitungan diatas dapat dilihat bahwa bahan sudu cukup
aman untuk digunakan dalam perencanaan ini
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Dd = diameter disk (cakram )
= ½ (r r 2 + r r 3 ) + D h
T = tebal rata-rata cakram ( diambil dari tebal sudu gerak arah aksial (W) + tebal
celah antara sudu (c) )
Maka :
D d 1 = ½ (1,0705 +1,032)+0,50
= 1,55125 m
t= Wr + C
= 0,0884+0,0221 = 0,1105 m
Berat cakram turbin sesuai dengan gambar 5.6 dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut :
Maka :
= 8.536,824 N
Dengan cara yang sama, dimensi disk untuk tingkat selanjutnya diperoleh
pada table 5.4 berikut ini .
Tingkat 1 2 3
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
t (m) 0,1105 0,2111 0,3981
= 39298,87 N
Untuk memindahkan daya dan putaran dari rotor dipakai pasak benam. Selain itu
pasak juga berpungsi untuk mengunci/ mengikat poros dengan rotor turbin.
Ukuran diameter pasak disesuaikan dengan diameter poros yang telah
direncanakan.
Dari hubungan diameter poros dengan ukuran pasak bujur sangkar, maka
diperoleh ukuran pasak sebagai berikut :
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
dp
W=
4
500
=
4
= 125 mm
H= W= 125 mm
dp 500
t= = = 62,5 mm
8 8
Momen torsi yang bekerja pada poros akan menimbulkan gaya tangensial
(Ft) pada permukaan sekeliling poros. Gaya tangensial ini menimbulkan tegangan
geser dan tegangan permukaan pada pasak. Besar gaya tangensial adalah :
2.T
Ft =
dp
2.154,5208.10 6
Maka : Ft = = 618083,2 kg (satuan kilogram gaya)
500
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Bahan pasak direncanakan sama dengan bahan poros yaitu baja chrom
nikel JIS G 4103 dengan kode SNCM 25 dengan kekuatan tarik σ B = 110 kg/mm2
atau 1078,726 Mpa dan kekuatan mulur S y = 90 kg/mm2 = 882,594 Mpa.
S sy = 0,577 S y
Ft
τg=
Ag
Syarat perencanaan :
S sy
≤τg
Sf
Maka :
51,93 618083,2
≤
2 125.L
Gaya tangensial yang terjadi disekeliling poros juga akan menyebabkan terjadinya
tegangan permukaan ( σ p ) pada pasak. Besarnya tegangan permukaan dapat
Ft
σp=
As
Dimana :
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
618083,2
Maka : σ p = = 54,94 kg/mm2
62,5.180
r µ .N
S=
c P
µ = viskositas pelumas
N= putaran jurnal
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 5.8 Bantalan luncur
Pada perencanaan ini dipilih bahan bantalan dari ‘leadede bronze’ dengan
µ .N
perbandingan (r/c) =500-1000(diambil 500 ) harga = 15.10-6, maka :
P
S= (5002).(15.10-6) = 3,75
Dari gambar 5.10 untuk harga L/d = 1 dan S = 3,75 maka diperoleh harga
variable ketebalan minimum ( h0 / c ) adalah 0,96 dan perbandingan eksentrisitas,
0,5d p 0,5.500
c = = = 0,5 mm
500 500
maka : h0 / c = 0,96
h 0 /c = 0,96
h 0 = 0,96.0,50 = 0,48 mm
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 5.9 Grafik ketebalan lapisan minimum dan perbandingan eksentrisitas
Jari-jari Bantalan
rb = r + e + ho
= 250,55 mm
Koefisien Gesekan
70
Maka : f=
r/c
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
70
=
500
= 0,14
T= f. W. r …………..(Lit.12 Hal.540 )
Dimana :
Harga P untuk turbin antara ( 0,8-1,5 ) Mpa ( diambil 1,5 Mpa ) maka :
= 0,375 Mpa.m2
Sehingga :
π .d .n
q= f . Wx . …………..(Lit.14 Hal.278 )
60
π .0,5.3000
q= 0,14 . 0,375 .
60
q = 4,12334 MW
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 5.10 Koefisien gesekan
Dalam perencanaan ini yang akan dibahas dibatasi pada minyak pelumas yang
melumasi dua bantalan utama turbin . Minyak pelumas yang digunakan dalam
perencanaan ini adalah SAE grade oil ( Lit .7 hal .57 ) dengan sifat-sifat sebagai
berikut :
Aliran Pelumas ( Q)
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 5.11 Grafik variable aliran
Dari grafik diatas untuk harga L/d = 1 dan S = 3,75 diperoleh harga Q/ (rc
NL) = 3,25 sehingga :
Q =3,25 rc NL
Dari sejumlah aliran oli (Q) yang dipompakan keruangan yang melengkung
dengan jurnal yang berputar tersebut sejumlah Qs mengalir keluar dari kedua
ujungnya dan karenanya disebut kebocoran samping (side leakage). Kebocoran
samping ini dapat dihitung dari perbandingan aliran dimana dari gambar 5.14
untuk harga L/d = 1 dan S = 3,75 diperoleh harga Q s/Q = 0,08
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 5.12 Grafik perbandingan aliran
Maka : Qs = 0,08 Q
= 9,6768 . 10 -5 m3/s
= 329,27 kW
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Q eki = W f /427 …………..(Lit.13 Hal.279 )
Qeki
Q0= …………..(Lit.13 Hal.279)
ρ .C1 .(t 2 − t1 )
Dimana :
Maka :
0,772
Q0=
0,88.2,52(60 − 45)
= 0,0232 m3/s
∆t = ( t 2 - t 1 ) = ½ (t 2 - t 1 )
60 – 45 = ½ (t – 45 )
15 = ½ ( t – 45 )
t = 30 + 45 = 75 ºC
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 5.13 Grafik pemilihan jenis Pelumasan
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
BAB VI
KESIMPULAN
Setelah dilakukan perhitungan dalam perencanaan turbin aksial untuk
suatu instalasi turbin gas pembangkit tenaga listrik maka diperoleh suatu
kesimpulan dari perencanaan ini adalah sebagai berikut:
bahan ini dapat beroperasi Pada suhu tinggi dengan temperatur titik
SNCM 25
SNCM 25
(journal hearing)
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
1. Arismunandar.W, Pengantar Turbin Gas Dan Motor Propulsi, Dirjen Dikti
Depdiknas, 2002.
Erlangga, Jakarta,1993.
9. P.Boyce. Maherwan, Gas Turbine Engineering Hand book, Gulf Listing Co.
10. P.r. Kajuria, S.P. Dubey. Gas Turbines And Propulsive, Dhanpat Rai And
Classical And Statistical, Jhon Willey And Sons, Inc, USA. 198 1.
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
12. Shigley.J.E, C.R. Mischke, Mechanical Engineering Design, 5 th Edition, Mc
14. Sularso, Kiyatsu Suga, Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin, Cetakan
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
LAMPIRAN
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 1 : Temperatur dan Entalpi untuk udara
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 2 : Berbagai entalpi yang distandarisasikan untuk beberapa gas
pada tekanan rendah
O2 H2O CO2
T (R ) N2(Btu/lbmole)
(Btu/lbmole) (Btu/lbmole) (Btu/lbmole)
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 3: Tekanan maksimum bantalan luncur, d1l, dari bantalan radial
ditzinkan
(pv)a
(kg/mm2.m/s)
Pena torak
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Turbin Bantalan 0. 1 x -0,2 ∆ 4 15XI0^4
1,0-2,0
uap utama 20-16
sentrifugal
Beban
Poros ringan 2,0-3,0 0,02x 0,1-0,2 14x10^4
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 4 : Tabel Ukuran Standard dari Poros
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
4 10 *22.4 40 100 *224 400
5 12 28 48 260 450
32 56 *315 500
6 16 38 65 *355 600
19 75 160
20 80 170
22 85 180
7 90 190
*7.1 95 200
8 220
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Sumber : Sularso, Kiyakatsu Suga, “Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin', PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1994.
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 5.a Standar baja
S30C Penormalan 48
Baja Karbon KonstruksiS35C Penormalan 52
S40C Penormalan 55
Mesin (JIS G 4501) S45C Penormalan 58
S50C Penormalan 62
S55C Penormalan 66
S35C-D 53 Ditarik dingin,digerinda,
Batang Baja yang difinis
S45C-D 60
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
dingin dibubut, atau gabungan
S55C-D 72
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 6 : Standar Ukuran Pasak
ukuran
standar ukuran standar t2
h r1 Referensi
Ukuran Ukuran Pasak i* ukuran Pasak Pasak Pasak dan Diameter poros
C yang dapat
nominal standar primatis Pasak standar primatis luncur tirus r2 dipakai
xh dan b2 luncur
dalam tabel.
6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 25, 28, 32, 36, 40, 45, 50, 56, 63, 70, 80, 90, 100,
110, 125, 140, 160, 180, 200, 220, 250, 280, 320, 360, 400.
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 7 : Faktor Konversi Satuan.
1 mikron = 0.001 mm
= 0.000039 inch
= 1016 kg = 0.766 m3
1 gram =1000 m gr
=0.03527 ounce
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang
135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009