Anda di halaman 1dari 2

KOMUNIKASI EFEKTIF VIA TELEFON

Jl. Yos Sudarso No. 461, Telp./Fax. (0287)


472433, 473750, Gombong, 54412
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Website : www.stikesmuhgombong.ac.id
E-mail : stikesmuhgombong@yahoo.com

Tanggal terbit Ditetapkan Direktur


Standar Prosedur
Operasional
Eka Riyanti, M. Kep. Sp. Mat

Pengertian Suatu proses komunikasi perawat kepada seorang dokter untuk


melapokan kondisi pasien melalui telepon.

Tujuan Perawat dapat menyampaikan informasi kondisi pasien yang tepat


dan akurat kepada dokter.

Kebijakan 1. Penanggung jawab shif berkewajiban melaporkan kondisi


pasien kepada dokter dengan komunikasi yang efektif.
2. Seluruh petugas harus menjamin keselamatan pasien
Petugas Ketua Tim atau perawat/ bidan yang akan melaporkan

Peralatan 1. Telepon
2. Rekam Medis Pasien
3. Alat Tulis
Pelaksanaan 1. Tahap Pra Interaksi
a. Melakukan pengecekan kelengkapan identitas pasien yang
akan di laporkan sesuai dengan dokter penangung jawab
pasien.
b. Membaca kembali diagnosis awal dan perjalanan penyakit
pasien.
c. Membaca kembali catatan perkembangan kondisi terakhir
2. Tahap Interaksi
a. Memberikan salam kepada
“ Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi/siang/mlm
dokter, nama saya (perawat)……..dari ruang ……...
instalasi Rawat inap. Saya akan melaporkan kondisi
pasien ……..(sesuai identitas,), dengan diagnosis awal
(……..), kondisi pasien saat ini ( kesadaran, keadaan
fisik ), terapi yang sudah di lakukan (……..), pemeriksaan
penunjang dan hasil ( thorax, ct scan, pemeriksaan
laboratorium, usg, atau pemeriksaan penunjang yang
mendukung diagnosis), Mohon advice yang terbaik untuk
pasien tersebut. Terima kasih. Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi/siang/mlm dokter
3. Tahap Terminasi
a. Dokumentasikan advise dokter penangung jawab pasien
dan dilanjutkan dengan menulis di rekam medis ( tanggal,
jam, terapi yang akan di berikan, nama dokter konsulan,
nama dan paraf petugas atau perawat yang melaporkan)
b. Membacakan ulang hasil konsultasi tersebut kepada
dokter.
Suatu pagi di Rumah Sakit Green House instalasi rawat inap Ruang Flamboyan
seorang perawat bernama dani ingin mengkonsultasikan salah satu pasiennya ke
dokter umum bernama dokter Gozali yang sedang jaga di IGD RS terkait. Pasien atas
nama Tn. H umur 36 th alamat Kebumen dengan post hernia hari ke 2 mengeluh
nyeri di bagian luka operasi, TTV normal, hasil laborat terjadi peningkatan leukosit
13.500, terapi injeksi ketorolac 2x1/ hari dan cefotaxime 3x1/hari. Pagi itu juga
perawat tersebut melakukan komunikasi melalui telefon dengan dokter yang
bersangkutan.
Dengan menggunakan rekam medis pasien Tn. H perawat melaporkan kondisi pasien
Perawat: “ Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dokter, nama saya perawat dani
dari ruang flamboyan instalasi Rawat inap. Saya akan melaporkan kondisi
pasien Tn. H, dengan diagnosis post op hernia hari ke 2 megeluh nyeri di
bagian luka operasi, terapi yang sudah di lakukan terapi injeksi ketorolac 2x1/
hari , pemeriksaan penunjang dan hasil laboratoriumnya menunjukkan
peningkatan leukosit 13.500. Mohon advice yang terbaik untuk pasien
tersebut. Terima kasih. Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dokter.
Dokter: “Wa’alaikumsallam.wr. wb, selamat pagi juga mba. Untuk ttvnya bagaimana
mba??”
Perawat: “Untuk ttvnya normal dokter, jadi bagaimna dok?”
Dokter: “untuk ketorolacY diganti dengan antrain 1x1/drip dan cefotaximeY diganti
dengan ceftriaxone 3x1/hari y mba”
Perawat: “maaf dok bisa diulangi lagi obatnya apa saja?”
Dokter: “untuk ketorolacY diganti dengan antrain 1x1/drip dan cefotaximeY diganti
dengan ceftriaxone 3x1/hari y mba”
Perawat: “saya bacakan y dok, ketorolacY diganti dengan antrain 1x1/drip dan
cefotaximeY diganti dengan ceftriaxone 3x1/hari, begitu dok?”
Dokter: “Iya betul”
Perawat: “Terimakasih sebelum dan sesudahnya dok, assalamu’alaikum”
Dokter: “wa’alaikumsallam.wr”

Anda mungkin juga menyukai