Oleh :
dr. Zumrotin Hasnawati
Pembimbing :
dr. Hawa Masfufah
A. Latar Belakang
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran
kemih baik itu saluran ginjal (ureter), kandung kemih (bladder), maupun saluran
kencing bagian luar (uretra).
ISK merupakan penyakit yang sering ditemukan di masyarakat. Agar dapat di
lakukan penatalaksanaan komprehensif di layanan primer pada penyakit ISK tanpa ko
mplikasi (level kompetensi 4 untuk dokter umum), diperlukan pengetahuan dokter da
n tenaga kesehatan yang cukup dalam penanganan kasus ISK, baik diagnosis, pemerik
saan, penatalaksanaan hingga tindakan lanjutan apabila terjadi komplikasi. Untuk itu,
penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini.
B. Tujuan
Meningkatkan pengetahuan dokter dan tenaga kesehatan dalam penanganan kasus IS
K baik diagnosis, pemeriksaan, penatalaksanaan hingga tindakan lanjutan apabila terj
adi komplikasi.
C. Manfaat
Menjadi sumber referensi bagi tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Infeksi saluran kemih merupakan salah satu masalah kesehatan akut yang sering terjadi pada
perempuan. Masalah infeksi saluran kemih tersering adalah sistitis akut, sistitis kronik, dan
uretritis.
A. Anamnesis
Keluhan
Pada sistitis akut keluhan berupa:
1. Demam
2. Susah buang air kecil
3. Nyeri saat di akhir BAK (disuria terminal)
4. Sering BAK (frequency)
5. Nokturia
6. Anyang-anyangan (polakisuria)
7. Nyeri suprapubik
Pada pielonefritis akut keluhan dapat juga berupa nyeri pinggang, demam tinggi
sampai menggigil, mual muntah, dan nyeri pada sudut kostovertebra.
Faktor Risiko
1. Riwayat diabetes melitus
2. Riwayat kencing batu (urolitiasis)
3. Higiene pribadi buruk
4. Riwayat keputihan
5. Kehamilan
6. Riwayat infeksi saluran kemih sebelumnya
7. Riwayat pemakaian kontrasepsi diafragma
8. Kebiasaan menahan kencing
9. Hubungan seksual
10. Anomali struktur saluran kemih
a. Trimetoprim sulfametoxazole
b. Fluorikuinolon
c. Amoxicillin-clavulanate
d. Cefpodoxime
b) Konseling dan Edukasi
Pasien dan keluarga diberikan pemahaman tentang infeksi saluran kemih dan
hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
F. Prognosis
Prognosis pada umumnya baik, kecuali bila higiene genital tetap buruk, ISK
dapat berulang atau menjadi kronis.
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 41 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dukuh pojok, Penggarutan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Tanggal periksa : 03 Juli 2018
B. Anamnesis
Keluhan Utama : nyeri saat BAK.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang mengeluh nyeri saat BAK sejak 4 hari yang lalu. Nyeri terasa setiap kali
BAK.Pasien juga mengaku merasa sering kencing dalam 3 hari terakhir, badan
nggreges. Kencing warna kekuningan, kencing kemerahan tidak ada, tidak ada ada
D. Pemeriksaan Penunjang
URINALISIS
Warna-Kekeruhan Kuning-muda
Kejernihan Keruh
BJ 1.010
Ph 5.0
Protein Negatif
Reduksi Negatif
Bilirubin Negatif
Urobilinogen Negatif
Leukosit positif
Eritrosit Negatif
Keton Negatif
Nitrit Negative
Urobilinogen Negative
URINALISIS (SEDIMEN)
Leukosit 5-8
Eritrosit 1-2
Epitel 2-5
Silinder Negative
Kristal Negative
Bakteri 2+
E. Diagnosis
Infeksi Saluran Kemih Bagian Bawah
F. Penatalaksanaan
Medikamentosa
Ciprofloxacin 2x1 (3 hari).
Paracetamol 3x1
Non Medikamentosa
1. Minum air putih minimal 2 liter/hari bila fungsi ginjal normal.
2. Menjaga higienitas genitalia eksterna
3. Edukasi tentang penyebab dan faktor risiko penyakit infeksi saluran kemih.
Penyebab infeksi saluran kemih yang paling sering adalah karena masuknya flora
anus ke kandung kemih melalui perilaku atau higiene pribadi yang kurang baik.
Pada saat pengobatan infeksi saluran kemih, diharapkan tidak berhubungan seks.
4. Waspada terhadap tanda-tanda infeksi saluran kemih bagian atas (nyeri pinggang)
dan pentingnya untuk kontrol kembali.
5. Patuh dalam pengobatan antibiotik yang telah direncanakan.
6. Menjaga higiene pribadi dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA