Tugas DR Ridwan Individu
Tugas DR Ridwan Individu
Oleh:
Albert Leonard Kosasih 04054821618102
Pembimbing:
dr. Achmad Ridwan, MO, M.Sc
Bagian I
Di pagi tanggal 1 November 1979, selama perjalanan haji ke Mekkah, epidemiologist
ditugaskan untuk menyelidiki kasus sakit perut dan diare yang dialami misi Kuwait medical
di Holy Masjid sebelum mengelilingi Ka’bah. Dia telah mempelajari bahwa kejadian yang
sama telah berkembang ke anggota misi. Pada malam ke Mina dia berinisiatif untuk
melakukan penyelidikan.
Pertanyaan 1. Informasi apa yang Anda butuhkan untuk memutuskan apakah ini
sebuah epidemik?
a. Apakah ini merupakan kasus baru?
b. Apakah kasus ini menyerang banyak anggota misi? Berapa jumlahnya?
c. Apakah penyakit ini menular?
d. Sejak kapan penyakit ini muncul?
e. Apa dampak yang ditimbulkan dari kasus ini?
Untuk menentukan apakah jumlah kasus yang sudah melampaui jumlah yang
diharapakan, biasanya dilakukan dengan membandingkan jumlah yang ada saat itu dengan
jumlahnya beberapa minggu atau bulan sebelumnya atau beberapa tahun sebelumnya.
Sumber informasi bervariasi tergantung dari situasinya.
- Untuk penyakit yang harus dilaporkan, bisa digunakan catatan hasil surveilans.
- Untuk penyakit/ kondisi yang lain, umumnya ada data setempat yang tersedia – catatan
keluar dari rumah sakit, statistik kematian, register kanker atau cacat lahir, dll.
- Bila data lokal tidak ada, dapat digunakan rate dari wilayah di dekatnya atau data nasional,
atau alternativ lain menyelenggarakan survei lewat telpon kepada dokter-dokter untuk
menentukan apakah mereka mengetahui banyaknya kasus yang luar biasa
Deskripsi klinis
Investigator mengidentifikasi total 66 kasus GE. Onset (Waktu timbulnya) kasus tadi
akut, ditandai kebanyakan oleh diare dan nyeri perut. Nausea, vomitus dan darah dalam tinja
terjadi tidak sering. Tidak ada kasus pasien yang dilaporkan dengan demam. Semua pulih
dalam 12-24 jam. Kira-kira 20% telah meminta pertolongan medis. Investigator tidak
memperoleh spesimen tinja untuk pemeriksaan.
Pertanyaan 4. Buat daftar kategori penyakit secara garis besar yang harus
dipertimbangkan sebagai diagnosa banding dari outbreak penyakit gastrointestinal.
Ingat agen penyakit.
Organisme Inkubasi Gejala Cara Penularan
V. cholerae Jam – 5 hari Diare mendadak tanpa rasa Makanan dan
sakit perut, kadang-kadang minuman yang
muntah, tinja mengucur seperti terkontaminasi
air cucian beras, berbau amis,
asidosis, dan dapat syok
Salmonella 12 – 24 jam Diare, demam, sakit perut Daging, unggas, susu
spp dan telur yang
terkontaminasi
Shigella spp 2 – 3 hari Diare, sakit perut, tenesmus, Makanan saus dan
tinja berlendir kaleng yang
terkontaminasi
E. coli 3 - 4 hari Diare Makanan dan
minuman yang
terkontaminasi
Vibrio 2 – 3 hari Diare, sakit perut, mual, Makanan laut yang
parahaemolyt muntah, demam, sakit kepala, terkontaminasi
icus kadang-kadang seperti disentri
Staphylococc 2 – 6 jam Mual, muntah, sakit perut, Daging, telur,
us aureus diare, suhu badan tinggi makanan kaleng dan
roti yang
terkontaminasi
Clostridium 6 – 24 jam, Diare, sakit perut, mual Daging, makanan
perfringens biasanya 10 kaleng yang
-12 jam terkontaminasi
Bacillus 1 – 6 jam Diare, muntah, mual Bubur kaleng dan
cereus puding yang
terkontaminasi
Streptococcu 5 – 20 jam Mual, muntah, diare Makanan yang
s faecalis terkontaminasi
Enterococcus 2 – 18 jam Mual, muntah, diare Makanan kaleng yang
terokntaminasi
Pertanyaan 5. Apa informasi klinis dan epidemiologi yang dapat menolong menentukan
etiologi agent penyakit?
Pada kasus, ditemukan 66 anggota yang mengalami gejala gastroenteritis setelah
mengonsumsi makanan. Onset kejadian terjadi secara akut, yang ditandai dengan diare. Diare
adalah buang air besar dengan konsistensi lembek/cair yang frekuensinya lebih sering dari
biasanya (3 kali atau lebih dalam sehari). Selain itu, sebagian besar anggota juga mengalami
nyeri perut. Mual, muntah, dan darah dalam tinja terjadi tidak sering ditemukan pada setiap
anggota. Tidak ada kasus yang dilaporkan dengan demam. Semua anggota pulih dalam 12-24
jam.
Penyebaran gastroenteritis adalah secara fecal-oral, seperti melalui tangan yang kotor,
lalat, dan sanitasi yang buruk. Kejadian gastroenteritis dipengaruhi oleh 3 faktor, yakni faktor
agen penyebab, faktor pejamu, dan faktor lingkungan atau perilaku. Agen penyebab
gastroenteritis memiliki tingkat virulensi dan masa inkubasi yang beragam, serta memberikan
gejala klinis yang berbeda-beda (Tabel X). Faktor pejamu yang berisiko rentan terhadap
gastroenteritis adalah seseorang yang kurang gizi, ada penyakit penyerta, dan keadaan
imunodefisiensi/ imunosupresi. Faktor lingkungan atau perilaku yang perlu diperhatikan
antara lain makan makanan basi atau yang telah tercemar kuman, tidak mencuci tangan
sebelum makan, setelah buang air besar, dan setelah melakukan aktivitas yang mengotori
tangan, serta membuang tinja dan sampah sembarangan yang mempercepat pertumbuhan
kuman.
Pertanyaan 7. Hitung attack rate yang makan dan yang tidak makan. Apa yang Anda
simpulkan? Lihat tabel 6.8.
Tabel 6.8 berisi informasi yang telah dikumpulkan oleh investigator. Dua anggota yang sakit
sebelum 31 Oktober telah dikeluarkan. 15 anggota yang tidak makan tidak termasuk dalam
tabel tersebut.
Makanan Anggota misi Total Attack Anggota misi Total Attack
yang makan Rate yang tidak Rate
makan
Sakit Sehat Sakit Sehat
Nasi 62 31 93 66,7% 2 0 2 100%
Daging 63 25 88 71,6% 1 6 7 14,3%
Saus tomat 51 26 77 66,2% 13 5 18 72,2%
64
Attack rate (anggota misi yang makan) : 112 X 100% = 57,14%
15
Attack rate (anggota misi yang tidak makan) : 112X100% = 13,39%
Kesimpulan:
Terdapat perbedaan angka serangan (attack rate) antara anggota misi yang makan dan yang
tidak makan terhadap penyakit (enteritis) sebesar 43,75%. Berdasarkan data tersebut dicurigai
telah terjadi wabah akibat keracunan makanan, karena ditemukan lebih dari penderita dengan
gejala yang serupa berupa gangguan pencernaan sesudah memakan makanan yang sama.
Tabel 6.8. Karakteristik rombongan Calon Jemaah haji Kuwait yang makan di Arafah, Saudi
Arabia, 31 Oktober 1979.
Id Age Onset of Foods Signs/symptoms*
# Sex Illness
Date Hour Rice Meat TS* D C BS N V F
31 36 M Oct,31 5 p.m x x x D C BS
77 28 M Oct,31 5 p.m x x D C
81 33 M Oct,31 10p.m x x x D C
86 29 M Oct,31 10p.m x x x D C
15 38 M Oct,31 10p.m x D BS N
17 48 M Oct,31 10p.m x x D C
18 35 M Oct,31 10p.m x x x D C
35 30 M Oct,31 11p.m x x x D C
88 27 M Oct,31 11p.m x x x D C
76 29 M Oct,31 11p.m x x x D C BS
71 50 M Oct,31 12 x x x D
p.m
1 39 M Nov.1 1a.m x x x D C V
27 36 M Nov.1 1a.m x x x D C N
28 44 M Nov.1 1a.m x x x D C
29 48 M Nov.1 1a.m x x x D C BS
30 35 M Nov.1 2a.m x x x D C
50 29 M Nov.1 2a.m x x x D C
59 51 M Nov.1 2a.m x x x D C
67 40 M Nov.1 2a.m x x D
72 58 M Nov.1 3a.m x x x D C
73 28 M Nov.1 3a.m x x x D C
60 31 M Nov.1 3a.m x x x D C
61 38 M Nov.1 3a.m x x x D BS
51 32 M Nov.1 3a.m x x x D C V
52 37 M Nov.1 3a.m x x D
58 30 M Nov.1 3a.m x x x D C
22 35 M Nov.1 3a.m x x x D C
25 30 M Nov.1 3a.m x x x D C
32 50 M Nov.1 3a.m x x x D C
38 26 M Nov.1 3a.m x x x D C
79 29 M Nov.1 3a.m x x x D C
80 28 M Nov.1 3a.m x x x D C
37 30 M Nov.1 4a.m x x x D
65 34 M Nov.1 4a.m x x D
66 45 M Nov.1 4a.m x x D C BS
87 41 M Nov.1 4a.m x x x D C
89 43 M Nov.1 4a.m x x x D C
90 43 M Nov.1 4a.m x x x D C
91 38 M Nov.1 4a.m x x x D C
92 37 M Nov.1 4a.m x x x D C
70 31 M Nov.1 5a.m x x x D C
2 34 M Nov.1 5a.m x x x D C
21 38 M Nov.1 5a.m x x x D C
40 38 M Nov.1 5a.m x x x D
78 27 M Nov.1 5a.m x x x D C
82 39 M Nov.1 5a.m x x x D C
83 40 M Nov.1 5a.m x x x D C
84 34 M Nov.1 5a.m x x D C
14 52 M Nov.1 6 am x x x D
16 40 M Nov.1 6 am x x x D BS
93 30 M Nov.1 6 am x x x D C
94 39 M Nov.1 6 am x x x D C
33 55 M Nov.1 7 am x x x D C
34 28 M Nov.1 7 am x x x D C
85 38 M Nov.1 7 am x X D C
43 38 M Nov.1 9 am x X D C
69 30 M Nov.1 9 am x X x D C
4 30 F Nov.1 10am x D C
5 45 F Nov.1 10am X C
3 29 F Nov.1 1 pm x X D C
12 22 F Nov.1 2 pm x X X C
74 44 M Nov.1 2 pm x X X D
75 45 M Nov.1 5 pm x X X D BS
95 40 M Nov.1 11pm x X X D C
6 38 F Well x X
7 52 F Well x X X
8 35 F Well x X
9 27 F Well x X X
10 40 F Well x X X
11 40 F Well x X X
13 50 M Well x X X
19 38 M Well x X X
20 38 M Well x X X
23 29 M Well x X X
24 27 M Well x X X
26 47 M Well x X X
36 60 M Well x
39 27 M Well x X X
41 30 M Well x X X
42 38 M Well x x X
44 50 M Well x x X
45 27 M Well x x X
46 31 M Well x x X
47 46 M Well x x X
48 38 M Well x x
49 36 M Well x X
53 36 M Well x x X
54 27 M Well x x X
55 40 M Well x x X
56 30 M Well x x X
57 25 M Well x x X
62 50 M Well x
63 44 M Well x
64 47 M Well x X
68 31 M Well x x x
TS* Tomato Souce, D=Diarrhea; C=Cramps ; BS: Blood in stool ; N-Nausea; V=Vomiting;
F=Fever.
Pertanyaan 8. Dengan menggunakan priode waktu yang tepat, gambar sebuah kurva
epidemiologik.
Pertanyaan 9. Adakah kasus yang waktu timbulnya sakit tampak tidak konsistent?
Jelaskan?
Ada. Rerata waktu yang diperlukan dari makan hingga timbulnya keluhan adalah sekitar 6-24
jam. Tetapi ada keluhan dari penderita yang muncul kurang dari 6 jam atau lebih dari 24 jam.
31 36 M Oct,31 5 X x x D C BS
p.m
77 28 M Oct,31 5 X x D C
p.m
75 45 M Nov.1 5 pm X x X D BS
95 40 M Nov.1 11pm X x X D C
14
Masa Inkubasi
13
12
10
Jumlah kasus
8 8 8
6
5
4 4 4 4 Masa Inkubasi
3 3
2 2 2 2 2
1 1 1 1
0
3 jam
8 jam
9 jam
24 jam
10 jam
11 jam
12 jam
13 jam
14 jam
15 jam
16 jam
17 jam
19 jam
20 jam
23 jam
27 jam
33 jam
Pertanyaan 12a. Hitung frekuensi masing-masing gejala klinis dari semua kasus.
Diare : 62 orang
Nyeri perut : 52 orang
Nausea (mual) : 8 orang
Muntah : 2 orang
Darah pada feses : 2 orang
Demam : 0 (tidak ada)
Pertanyaan 12b. Bagaimana informasi gejala dan periode inkubasi menolong anda
mempersempit diagnosa banding? (Anda dapat merujuk ke Ringkasan Kompendium
Keracunan makanan akut penyakit GE, appendix E).
Dalam menegakkan diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding, pertama yang
perlu digali adalah mengenai gejala dan tanda yang dialami pasien, karena berbeda penyakit
dan etiologi, tentu gejala dan tanda yang ditimbulkan juga berbeda. Setelah menggali gejala
dan tanda, perlu juga ditanyakan mengenai makanan yang dikonsumsi (secara spesifik) dan
masa inkubasi (sejak penderita mengkonsumsi makanan hingga timbul gejala). Berikut
adalah tabel perbandingan beberapa jenis patogen penyebab keracunan makanan.
Pertanyaan 13a. Dengan mengunakan riwayat mengkonsumsi makanan pada tabel 6.8.
lengkapi item 7 dari form laporan appendix F ” Penyelidikan out break Keracunan
makanan”
Food specific attack rate (item 7 Form investigasi outbreak karena makanan)
Food Jumlah orang yang makan spesifik Jumlah orang yg tidak makan
item food spesifik food
disajikan
Sakit Sehat Total Attack Sakit Sehat Total Attack
rate Rate
Nasi 62 31 93 66,7% 2 0 2 100%
Daging 63 25 88 71,6% 1 6 7 14,3%
Saus 51 26 77 66,2% 13 5 18 72,2%
Tomat
Hitung RR
RR = ad/bc = (62/93) / (2/2) = 0,67
Daging
Sakit Sehat Total
Makan 63 25 88
Tidak 1 6 7
makan
Hitung RR
RR = ad/bc = (63/88) / (1/7) = 5
Makna: orang yang makan daging 5 kali lebih mungkin terkena gastroenteritis daripada yang
tidak makan daging.
Saus tomat
Sakit Sehat Total
Makan 51 26 77
Tidak 13 5 18
makan
Hitung RR
RR = ad/bc = (51/77) / (13/18) = 0,92
Pertanyaan 14. Buat rencana penyelidikan lebih lanjut yang mana harus dilakukan.
Buat daftar satu atau beberapa faktor yang dapat mengakibatkan kontaminasi
makanan.
Rencana penyelidikan lebih lanjut
Melakukan studi epidemiologi, lingkungan dan laboratorium (sampel pangan dan spesimen
darah, tinja);
Selidiki sumber yang mungkin menjadi penyebab atau merupakan faktor yang ikut
berperan
Ambil specimen dan sampel pemeriksa di laboratorium
Melakukan tindakan penanggulangan dan pencegahan
Tentukan cara penanggulangan yang paling efektif.
Lakukan surveilence terhadap penyakit dan faktor lain yang berhubungan.
Tentukan cara pencegahan dimasa akan datang
Mengkomunikasikan temuan
Mengevaluasi dan meneruskan surveilans
Faktor terjadinya suatu outbreak
a. Herd immunity yang rendah adalah daya tahan masyarakat terhadap penyebran penyakit
infeksi karena sebagian besar anggota masyarakat memiliki kekebalan terhadap penyakit
infeksi tersebut. Dalam keadaan tertentu herd immunity ini bisa menurun sehingga terjadi
wabah.
b. Patogenesis adalah kemampuan bibit penyakit untuk dapat menimbulkan suatu penyakit.
c. Lingkungan yang buruk adalah seluruh kondisi yang terdapat disekitar mikroorganisme
tetapi mempengaruhi kehidupan atau perkembangan mikroorganisme tersebut.
Bagian III
Makan siang yang tadi disajikan di Arafah pada pukul 2.00 p.m.pada 31 Oktober
disiapkan pada pukul 10.00 p.m. malam sebelum ke Mina. Makanan itu terdiri dari nasi
dimasak, sebongkah daging domba yang digoreng dengan minyak, dan saus tomat yang telah
disiapkan dari tomat segar yang diiris. Nasi yang telah dimasak tadi ditempatkan didalam dua
pot besar dan daging dibagi diletakkan di atas pot. Saus tomat disimpan dalam pot ketiga.
Pot dilapisi dengan tutup logam dan ditempatkan didalam tempat terbuka diantara
beberapa batu dekat dapur sepanjang malam. Mereka beranggapan tidak ada yang akan
menjamah selama waktu itu. Pagi-pagi tanggal 31 Oktober, pot-pot diantar oleh truk ke Mina
ke Arafah dimana makanan itu berada dalam truk sampai jam 2.00 p.m. Temperatur di
Arafah pada waktu siang hari itu 35oC. Makanan tidak didinginkan dari persiapan sampai
waktu dikonsumsi.
Juru masak dan orang lain yang menolong mempersiapkan makan tadi secara intensif
diinterview berkaitan dengan setiap kesakitan tadi sebelum atau pada waktu persiapan.
Semua orang yang diinterview menyangkal ada yang sakit dan telah mengetahui tidak ada
yang sakit diantara semua anggota yang menyiapkan makanan. Tidak ada spesimen diperoleh
dari juru masak untuk pemeriksaan laboratorium.
Berikut adalah kutipan/transkrip dalam disket dari laporan yang disiapkan oleh
epidemiologist yang menyelidiki outbreak.
“Gambaran klinis ini lebih mungkin menunjukkan sebuah infeksi oleh Clostridium
perfringens. Organisme ini dapat dideteksi pada elemen makanan dikonsumsi dan juga di
tinja pasien. Namun, tidak ada prosedur diagnostik labortarium tadi yang mungkin di lokasi
terjadi outbreak. Semua penyelidikan dilakukan tadi didasarkan seluruhnya pada latar
epidemiologis.
Periode inkubasi dan juga data lain diekstrapolasi dari analisis epidemiologis menyarankan
bahwa Clostridium perfringens sebagai agen penyebab. Organisme ini terdistribusi luas di
alam khususnya di tanah dan debu. Jadi disini ada peluang kontaminasi ke makanan. Jika
daging dimasak dibiarkan dingin secara lambat dibawah kondisi anaerob yang cocok, spora
yang mana mungkin dapat bertahan hidup dalam masakan atau datang dari debu yang
berkembang dan dalam beberapa jam memproduksi sejumlah besar basil vegetatif. Dalam
kenyataan, kamp haji di Mina kurang fasilitas masak yang saniter. Makanan biasanya
disiapkan dalam sebuah tempat terbuka berdebu sampai hembusan angin menciptakan
situasi yang ideal untuk kontaminasi Clostridium perfringens.
Jenis organisme, jenis makanan dan perbedaan attack rate yang mengkonsumsi daging dan
orang yang tidak makan daging sebagai sumber paling mungkin dari infeksi pada outbreak.
Pertanyaan 15. Dalam konteks outbreak, apa tindakan pengendalian akan anda
rekomendasikan?
Jika sumber wabah sudah diketahui maka kita dapat melakukan pengendalian awal
pada agent, sumber atau reservoir, misalnya menghilangkan/memusnahkan makanan
terinfeksi, memindahkan penjamah makanan, melakukan pengobatan dan perawatan anggota
misi yang sakit oleh tenaga medis. Perlu juga dilakukan pencarian apakah masih ada kasus
baru lainnya. Setelah dilakukan penanganan dan pengendalian awal, lakukan evaluasi
mengenai proses pengolahan, penyajian dan pendistribusian makanan. Hal yang penting juga
perlu diberikan penyuluhan kepada pihak penyedia jasa makanan dan para anggota misi.
Seharusnya dilakukan pemeriksaan sampel sisa makanan, terutama daging yang
dicurigai sebagai penyebab munculnya outbreak. Tetapi pada kasus ini tidak ada sisa
makanan dan kurangnya fasilitas laboratorium. Selain itu, dapat pula dilakukan pencegahan
sekunder agar tidak terjadi kasus serupa lagi misalnya dengan imunisasi.