Anda di halaman 1dari 6

JURNAL HIMASAPTA, Vol. 2, No.

3, Desember 2017 : 55 - 60

KAJIAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN DAN PENIRISAN TAMBANG


PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM
Marina Uli Batubara1*, Uyu Saismana2
1 Mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat
2 Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

e-mail: *Marinabatubara@gmail.com

ABSTRAK
Kegiatan penambangan batubara pada PT Darma Henwa Site Asam-asam menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode
open pit sehingga seluruh rangkaian kerja penambangan akan dipengaruhi oleh iklim dan cuaca secara langsung. Sistem penyalirannya
menggunakan kolam terbuka (open sump) dengan sistem pemompaan tunggal. Sumber air utama yang masuk ke dalam pit adalah air
limpasan. Pit 4 penambangan PT Darma Henwa memiliki dua daerah tangkapan hujan yang masing-masing memiliki satu sump yaitu
Sump Pit 4 barat dan Sump Pit 4 timur dengan menggunakan pompa multiflow 420. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan
sistem pemompaan yang ada dan mengkaji sistem penyaliran pada Pit 4 yang ada untuk mencegah meluapnya air pada sump yang melebihi
kapasitas agar lokasi dan kegiatan penambangan tidak terganggu.
Penentuan curah hujan rencana didasarkan pada data curah hujan maksimum selama 6 tahun (2010-2015) dengan metode
distribusi normal, log normal, log person III dan Gumbel. Perhitungan intensitas curah hujan menggunakan Metode Mononobe. Luas
daerah tangkapan hujan (DTH) didapatkan langsung tinjauan ke lapangan. Perhitungan debit air limpasan, debit aktual pompa, serta
penentuan volume sump dan pemompaan masing-masing dilakukan dengan metode rasional, metode discharge dan water balance.
Nilai curah hujan rencana untuk periode ulang 2 tahun sebesar 143,55 mm dengan intensitas 14,09 mm/jam. DTH Pit 4 timur
sebesar 0,21 km2 menghasilkan debit limpasan sebesar 0,74 m3/detik, sedangkan DTH Pit 4 barat sebesar 0,45 km2 menghasilkan debit
limpasan sebesar 1,59 m3/detik. Debit aktual pompa Sump Pit 4 timur pada rpm 1150 adalah 386,08 m3/jam dengan head 89,82 m. Volume
aktual Sump Pit 4 barat (4.959 m3) kurang dari volume daya tampung (33.856 m3). Sedangkan volume aktual Sump Pit 4 timur (6.462 m3)
kurang dari volume daya tampung (15.187 m3), sehingga perlu penambahan dimensi sump dan pompa. Rekomendasi debit pompa pada
Sump Pit 4 barat dengan rpm 1300 sebesar 783 m3/jam dengan head total pompa sebesar 106,373 m. Volume air yang masuk pada Sump
Pit 4 barat sebesar 32.933,21 m3. Sedangkan debit pompa pada Sump Pit 4 timur dengan rpm 1200 sebesar 662 m3/jam head total pompa
sebesar 89,25 m. Volume air yang masuk pada Sump Pit 4 barat sebesar 13.355 m3.

Kata-kata kunci: catchment area, pompa, sistem penyaliran, sump

PENDAHULUAN
PT Darma Henwa, Tbk merupakan perusahaan Berdasarkan permasalahan di atas, perlu adanya
kontraktor dari PT Arutmin Indonesia selaku pemegang perencanaan pada sistem penyaliran tambang yang ada di
PKP2B untuk melakukan kegiatan penambangan batubara pit penambangan terutama untuk memperlancar kegiatan
dengan daerah operasi yang terletak di daerah Asam- penambangan agar dapat memenuhi target produksi yang
Asam. Kegiatan penambangan batubara menggunakan diinginkan perusahaan. Hal ini yang melatar belakangi
sistem tambang terbuka dengan metode open pit sehingga untuk melakukan penelitian tugas akhir dengan judul yaitu
seluruh rangkaian kerja penambangan akan dipengaruhi “ Kajian Teknis Sistem Penyaliran dan Penirisan Tambang
oleh iklim dan cuaca secara langsung. pada PT.Darma Henwa, Tbk, Desa Asam-asam,
Sistem penyaliran tambang yang digunakan PT kecamatan Jorong, Kab.Tanah Laut, Kalimantan Selatan’’.
Darma Henwa, Tbk adalah sistem kolam terbuka dan Penelitian ini dibatasi pada pembahasan masalah
terdapat saluran pembuang pada batas pit. Tujuan saluran sebagai berikut :
pembuang adalah memperkecil atau mengurangi luas 1. Lokasi penelitian dilakukan di Pit 4 Timur dan Pit 4
catchment area (tangkapan hujan) dengan membuat Barat pada PT.Darma Henwa.
saluran berbentuk trapesium. Sedangkan sistem kolam 2. Sumber air berasal dari air permukaan saja. Air tanah
terbuka bertujuan untuk menampung sementara air yang dan penguapan dianggap kecil pengaruhnya sehingga
masuk ke tambang dengan membuat sump pada dasar pit dapat diabaikan.
kemudian air dikeluarkan dengan menggunakan system 3. Jenis pompa yang digunakan MF420 serta jenis pipa
pemompaan tunggal. yang digunakan adalah Pipa HDPE ( High Density
Pit 4 penambangan PT Darma Henwa, Tbk Polyethylene ).
memiliki dua daerah tangkapan hujan. Masing-masing 4. Tidak mengkaji treatment pada settling pond.
daerah tangkapan hujan memiliki satu buah sump yaitu 5. Penelitian tidak memperhitungkan penggunaan bahan
sump I pada Pit 4 Timur dan Sump II pada Pit 4 barat. bakar pompa dan melingkupi masalah aspek ekonomi.
Ketika musim penghujan, terjadi permasalahan air yang Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
masuk menuju Pit 4 penambangan mengakibatkan debit 1. Menghitung curah hujan rencana dengan distribusi
air yang masuk pun menjadi lebih besar dari pada hujan, intensitas hujan dan debit limpasan.
sebelumnya dan melebihi dari daya tampung sump baik 2. Menentukan luas catchment area (daerah tangkapan
itu sump I maupun sump II. Untuk mengatasi permasalah hujan)
air yang masuk ke dalam tambang maka perlu adanya 3. Mengevaluasi kapasitas atau volume tampung dari
sistem penyaliran tambang. Sistem penyaliran tambang sump
atau penirisan tambang adalah suatu upaya untuk 4. Mengevaluasi sistem pemompaan dengan mengetahui
mencegah atau mengeluarkan air yang masuk ke dalam debit aktual, head total dan efisiensi pompa.
tambang.

55
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 2, No. 3, Desember 2017 : 55 - 60

5. Membuat simulasi saluran terbuka dan debit pompa Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Pada koordinat
untuk pengurangan catchment area. 115° 05’ 30” - 115° 07’ 30” Bujur Timur dan 3° 51’ 30” -
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 3° 53’ 30” Lintang Selatan.
1. Mendapatkan desain sump dan sistem pemompaan yang Untuk mencapai lokasi penambangan PT Darma
efektif dan efisien yang mampu menampung air yang Henwa, Tbk Site Asam-Asam dapat dicapai dari ibukota
masuk ke lokasi penambangan. provinsi Kalimantan Selatan, yaitu Banjarmasin dengan
2. Memberikan rekomendasi mengenai desain sump dan jalan darat melalui rute perjalanan sebagai berikut:
sistem pemompaan bagi aktivitas penambangan. a. Banjarmasin - Asam-Asam
3. Dapat dipakai sebagai pembanding atau bahan Desa Asam-Asam berjarak 125 km dari
pertimbangan dalam merancang desain sump dan sistem ibukota provinsi Kalimantan selatan, Banjarmasin.
pemompaan, sehingga diharapkan dapat memberikan Waktu yang diperlukan untuk menuju desa Asam-
kontribusi dalam merancang desain sump dan sistem asam sekitar 2,5 jam perjalanan darat melalui jalan
pemompaan di lokasi penambangan yang efektif dan trans selatan (Jalan Provinsi) dengan kondisi jalan
efisien. beraspal.
b. Asam-Asam - PT Darma Henwa, Tbk
Lokasi dan Kesampaian Daerah Lokasi Penambangan PT Darma Henwa, Tbk
PT Darma Henwa, Tbk Site Asam-Asam Site Asam-asam dapat ditempuh melalui jalan desa
merupakan salah satu kontraktor tambang di lokasi tambang dari Asam-asam sekitar 15 menit perjalanan dengan
PKP2B PT Arutmin Indonesia yang lokasi kegiatan menempuh jarak sekitar 8 km.
penambangannya terletak di daerah Asam-Asam, secara
administrasi terletak di Kecamatan Jorong Kabupaten

Gambar-1. Peta Lokasi Penelitian

METODOLOGI Air Limpasan


Sistem Penyaliran Air limpasan permukaan adalah air hujan yang
Sistem penyaliran tambang adalah membuat lokasi mengalir di atas permukaan tanah. Air limpasan ini secara
kerja di areal penambangan selalu kering karena bila tidak garis besar dipengaruhi oleh elemen-elemen meteorologi
terkontrol akan menimbulkan masalah, salah satunya yang diwakili oleh curah hujan dan elemen-elemen daerah
adalah menurunnya efisiensi kerja karena kondisi kerja pengaliran yang menyatakan sifat-sifat fisik dari daerah
yang becek dan licin dan masalah-masalah lain seperti pengaliran.
terganggunya kestabilan lereng, peledakan dan kelembaban
tinggi. Bentuk-bentuk sistem penyaliran tambang antara Analisis Curah Hujan
lain saluran, paritan, sump, terowongan air (tunnel), sumur Periode ulang hujan adalah jangka waktu suatu hujan
dalam dan sumur pompa. dengan tinggi intensitas yang sama atau lebih besar
kemungkinan dapat terjadi lagi. Tujuan analisis periode

56
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 2, No. 3, Desember 2017 : 55 - 60

ulang hujan adalah menentukan besaran peristiwa-peristiwa akan dilayani oleh pompa tersebut, sehingga julang total
ekstrim yang berkaitan dengan frekuensi kejadiannya pompa dapat dituliskan sebagai persamaan (4).
melalui penerapan distribusi kemungkinan.
Ht h s h f 1 h f 2 h v (4)
Analisis Intensitas Hujan
Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan per
satuan waktu tertentu dan dinyatakan dengan satuan Ht ialah Head total pompa, hs adalah Head statis
mm/jam. Dengan kata lain bahwa intensitas curah hujan pompa, hf1 ialah Head gesekan pipa, hf2 adalah Head untuk
menyatakan besarnya curah hujan dalam jangka pendek mengatasi berbagai hambatan pada pompa dan pipa, seperti
yang memberikan gambaran derasnya hujan perjam. head belokan, dan hv adalah Head kecepatan. Semua Head
Jika data curah hujan yang digunakan adalah curah dalam satuan meter.
hujan harian, maka intensitas hujan dapat dihitung dengan
rumus Mononobe dalam persamaan (1). Pengolahan Data
2 Data Curah Hujan
R  24  3 Data curah hujan harian selama 6 tahun untuk
I  24   menentukan curah hujan rencana PT Darma Henwa.
24  t  (1)
Sistem Penyaliran
Dimana I merupakan intensitas curah hujan Sistem Penyaliran pada Pit 4, PT Darma Henwa site
(mm/jam), t ialah lama waktu hujan atau waktu konstan Asam-asam adalah sistem kolam terbuka dengan
(jam), R24 adalah curah hujan maksimum (mm). pemompaan tunggal. Terdapat dua sump, yaitu Sump Pit 4
timur dan Sump Pit 4 barat. Adapun sistem pemompaan
Catchment area yang pada penelitian ini adalah pemompaan secara
Daerah tangkapan hujan merupakan suatu areal tunggal yaitu pemompaan yang langsung dilakukan dari
atau daerah tangkapan hujan dimana batas wilayah inlet menuju Outlet lalu menuju settling pond.
tangkapannya ditentukan dari titik-titik elevasi tertinggi
sehingga akhirnya merupakan suatu poligon tertutup yang Sumber-sumber air yang masuk ke dalam tambang
mana polanya disesuikan dengan kondisi topografi, dengan Sumber utama air yang masuk pada lokasi tambang
mengikuti kecenderungan arah gerak air. adalah air limpasan. Curah hujan yang tinggi memerlukan
penanganan air limpasan agar tidak mengganggu aktivitas
Debit Limpasan penambangan. Dalam menentukan debit air limpasan
Hujan yang terjadi mengakibatkan adanya air perlu diketahui luas daerah tangkapan hujan (DTH), harga
hujan yang kemungkinan sebagian besar menggenang dan intensitas curah hujan maksimum daerah tambang dan nilai
mengalir di permukaan tanah (run off) dan sebagian kecil koefisien limpasan.
meresap kedalam lapisan tanah (infiltrasi). Debit aliran
maksimum dianalisis berdasarkan metode Rasional USSCS Diameter dan Panjang Pipa
(1973) menggunakan persamaan (2). Unit pompa yang akan digunakan pada Pit 4 timur
adalah pompa Multiflow 420 no.seri 3150 dan Pit 4 barat
Qt = 0,278 C I A (2) adalah pompa Multiflow 420 no.seri 3116. Pompa
Multifow 420 mempunyai kapasitas maksimum 273 L/s dan
Dimana Qt merupakan debit air dalam m3/detik, C head maksimum 150 meter. Elevasi muka lubang pipa
ialah koefisien limpasan, I adalah intensitas curah hujan isap air (inlet) berada pada – 43,37 m pada Pit 4 barat
dalam mm/jam, dan A merupakan luas daerah limpasan dan – 43,37 m pada Pit 4 timur diatas permukaan laut
(penadah hujan) dalam km2. (mdpl) sedangkan pada elevasi muka lubang pipa buang
air (outlet) berada pada elevasi 30 m pada Pit 4 barat dan
Debit Pompa 30 m pada Pit 4 timur diatas permukaaan laut (mdpl).
Pengukuran Debit Pompa dengan Metode Pipa yang digunakan adalah pipa jenis HDPA (High
Discharge Dengan pendekatan rumus, debit aktual pompa Density Polyethylene), berdiameter luar 12 inch dan
dapat dihitung dengan persamaan (3). diameter dalam 10 inch dengan masing-masing total
panjang pipa aktual untuk pompa MF 420 no.seri 3150
Q=X x 1,28 x D2 (3) sebesar 426 meter, pompa MF 420 no.seri 3116 sebesar 256
meter.
Q ialah debit pompa dalam gallon per menit, X
merupakan jarak horisontal dan diameter dalam pipa, Debit Outlet Pipa
keduanya dalam inch. Pengukuran debit outlet pipa dilakukan dengan
metode discharge untuk mengetahui panjang curah air yang
Head Pompa keluar dari pipa. Hasil pengukuran panjang curah (X)
Dalam pemompaan dikenal istilah julang (head), pompa MF420 PU3150 sebesar 13,39 inch dengan diameter
yaitu energi yang diperlukan untuk mengalirkan sejumlah pipa 10 inch pada Pit 4 timur dan nilai x pompa MF420
air pada kondisi tertentu. Semakin besar debit air yang PU3116 sebesar 22,17 inch dengan diameter pipa 10 inch
dipompa, maka head juga akan semakin besar. Head total pada Pit 4 barat.
pompa untuk mengalirkan sejumlah air seperti yang
direncanakan dapat ditentukan dari kondisi instalasi yang

57
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 2, No. 3, Desember 2017 : 55 - 60

HASIL DAN DISKUSI dan MF420 no.seri 3150 sebesar 386,08 m3/jam pada Pit 4
Curah Hujan Rencana timur.
Berdasarkan data curah hujan harian maksimum
per tahun, dilakukan perhitungan dengan metode Distribusi Head Total Pompa
Normal, Distribusi Log Normal, Distribusi Log Person Head pompa ada beberapa macam yaitu head
Tipe III dan Distribusi Gumbel. Nilai curah hujan harian statis, head tekanan, kerugian head pada pipa (head loss),
rencana yang diperoleh dengan metode Distribusi Normal dan head kecepatan. Berdasarkan hasil perhitungan
adalah 234,79 mm dan 168,25 mm, metode Distribusi Log diperoleh head total sebesar 89 m pada Pit 4 timur dan 106
Normal adalah 181,51 mm dan 154,42 mm, metode m pada Pit 4 Barat.
Distribusi Log Person III adalah 216,39 mm dan 143,55
mm, metode Distribusi Gumbel sebesar 199,61 mm dan Daya Poros
165,13 mm. Dengan masing-masing Periode Ulang Hujan Hasil perhitungan dapat diketahui bahwa besarnya
2 tahun dan 5 tahun daya poros pompa MF 420 pada Pit 4 timur dan Pit 4 barat
Selanjutnya, penentuan metode yang dapat masing-masing sebesar 142 kW dan 261 kW.
mewakili distribusi statistik sampel data untuk analisis
dilakukan dengan uji chi kuadrat. Metode distribusi yang Berdasarkan data penelitian yang didapatkan, maka
diuji yaitu Distribusi Normal, Distribusi Log Normal, ada beberapa analisis yang dapat dilakukan, yaitu :
Distribusi Log Person Tipe III, dan Distribusi Gumbel
dengan periode 2 tahun dan 5 tahun. Dari hasil uji chi Kemampuan Pompa
kuadrat didapatkan 4 banyaknya kelas dengan derajat Kemampuan pompa dalam bekerja dapat
kebebasan 3 dengan batasan nilai toleransi kemungkinan ditentukan dengan efisiensi dan daya poros pompa ketika
dari distribusi yang dihitung menyimpang sebesar 5% bekerja. Penentuan secara teoritis dapat dilakukan dengan
sehingga didapatkan taraf signifikansi atau parameter chi membaca kurva dayaguna sesuai dengan jenis pompa yang
kuadrat kritis sebesar 7,815. Distribusi Normal, Log digunakan. Penentuan efisiensi dan daya poros pompa
Normal,Log Person III dan Distribusi Gumbel dikatakan berdasarkan data-data aktual kemudian akan dibandingkan
memenuhi pada periode ulang 2 tahun, tetapi distribusi dengan efisiensi dan daya poros pompa secara sehingga
yang digunakan untuk menentukan curah hujan rencana akan dapat ditentukan bagaimana kemampuan pompa saat
tetap satu distribusi yaitu Distribusi Log Person III karena penelitian.
Distribusi Normal memiliki simpangan maksimal terkecil
atau lebih kecil dari simpangan kritis dibandingkan Analisis Sump dan Kebutuhan Pompa
Distribusi lainnya .Hasil curah hujan rencana yang Pit penambangan PT Darma Henwa, Tbk
digunakan sebesar 143,55 mm dengan periode 2 tahun memiliki 2 (dua) daerah tangkapan hujan. Dengan luas
karena mendekati dengan keadaan pada tahun 2014-2015. 0,21 km2 pada Pit 4 timur dan luas Pit 4 barat sebesar 0,45
km2. Masing-masing daerah tangkapan hujan memiliki satu
buah sump yaitu Sump Pit 4 timur dan Sump Pit 4 barat.
Intensitas Curah Hujan Rencana Total debit air yang masuk ke daerah kegiatan
Berdasarkan hasil perhitungan intensitas curah penambangan berasal dari debit air limpasan dengan debit
hujan, didapatkan intensitas curah hujan sebesar 14,09 sebesar 0,74 m3/dtk pada Sump Pit 4 timur dan pada Sump
mm/jam. Pit 4 barat sebesar 1,59 m3/dtk.
Pembuatan sump di daerah penambangan untuk
Catchment Area menampung limpasan air tambang yang terdapat di lokasi
Pembagian daerah tangkapan hujan seperti penggalian sebelum air itu dipompakan. Dengan demikian
ditunjukan pada Peta Daerah Tangkapan Hujan dan dimensi sump ini sangat tergantung dari jumlah air yang
luasannya ditentukan dengan menggunakan Software. Luas masuk (input) serta keluar (output) dari sump. Ukuran
masing-masing daerah tangkapan hujan pada Pit 4 timur sump minimal pada umumnya adalah daya tampung 3
sebesar 0,21 km2 dan Pit 4 barat sebesar 0,45 km2. (tiga) hari curah hujan maksimum. Setelah diketahui debit
pemompaan dan volume air yang harus dikeluarkan
Air Limpasan Permukaan kemudian dilakukan simulasi antara jumlah air yang
Nilai koefisien limpasan (C) pada daerah tambang masuk ke dalam sump dengan jumlah air yang berhasil
adalah 0,9. Perhitungan debit air limpasan permukaan dikeluarkan melalui pempompaan. Hal ini dilakukan untuk
dilakukan dengan menggunakan Rumus Rasional hasil menentukan apakah volume sump dapat menampung air
perhitungan pada Pit 4 timur sebesar 0,74 m3/s dan pada Pit limpasan dari curah hujan maksimum selama 3 hari.
4 barat sebesar 1,59 m3/s. Dimana durasi hujan rata-rata pada daerah penelitian 6,64
jam. Berdasarkan perhitungan daya tampung sump Sump
Kapasitas Sump Pit 4 timur dan Sump Pit 4 barat dengan dimensi aktual
Penentuan dimensi sump secara teoritis dan secara tidak dapat menampung debit total rencana. Pada Sump Pit
actual pada Pit 4 barat sebesar 2.833,902 m3 dan pada Pit 4 barat hanya dapat menampung 4.959 m3 sedangkan
4 timur sebesar 3.692,8 m3. volume daya tampung yang masuk sebesar 33.856 m3
dengan durasi hujan rencana 6,64 jam dan 6.462 m3 Pada
Kapasitas Pompa Aktual Sump Pit 4 timur dengan volume daya tampung sump
Dari hasil pengukuran menggunakan Metode sebesar 15.187 m3. Jadi, perlu dilakukan rekomendasi
Discharge, maka diperoleh kapasitas pompa rata-rata untuk memperbesar dimensi sump agar dapat menampung
MF420 no.seri 3116 sebesar 642,75 m3/jam pada Pit 4 barat volume air yang masuk. Masing-masing sump memiliki
satu buah pompa jenis Multiflow 420 dengan no. seri PU

58
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 2, No. 3, Desember 2017 : 55 - 60

3150 pada Pit 4 timur dan PU 3116 pada Pit 4 barat. a. Pompa pada Sump Pit 4 Timur dengan Rpm 1150
Berdasarkan hasil perhitungan water balance, volume secara aktual menghasilkan debit sebesar 386,08
daya tampung Sump Pit 4 barat sebesar 15.187 m3/hari m3/jam, head total sebesar 89,82 m dan daya poros
lebih besar dibandingkan dengan volume sump actual sebesar 142,64 kW.
sebesar 6.462 m3 sehingga tidak layak untuk digunakan. b. Pompa pada Sump Pit 4 Barat dengan Rpm 1270
Volume daya tampung Sump Pit 4 barat sebesar 33.856 m3 secara aktual menghasilkan debit sebesar 642,75
lebih besar dengan volume aktual 4.959 m3, sehinggga m3/jam, head total sebesar 106,37m dan daya poros
tidak mampu menampung air limpasan. Alternatif yang sebesar 261,15 kW.
dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan ini adalah 5. Rekomendasi debit pompa pada Sump Pit 4 barat
memperbesar dimensi sump dan menambah kapasitas dengan rpm 1300 sebesar 783 m3/jam dengan head total
pompa. Untuk Pompa MF420 no.seri 3116 pada Pit 4 barat pompa sebesar 106,373 m. Volume air yang masuk pada
dari 1270 rpm dilakukan simulasi kenaikan rpm sebesar Sump Pit 4 barat sebesar 32.933,21 m3. Sedangkan debit
1280rpm, 1290rpm, 1300rpm dan Pompa MF420 no seri pompa pada Sump Pit 4 timur dengan rpm 1200 sebesar
3150 pada Pit 4 timur dari 1150rpm menjadi 1170rpm, 662 m3/jam head total pompa sebesar 89,25 m. Volume
1180rpm, 1190rpm dan 1200 rpm. Gambar kurva air yang masuk pada Sump Pit 4 timur sebesar 13.355
karakteristik pompa MF420 untuk mengetahui titik kerja m3.
pompa yang dihasilkan. Hasil dari kurva tersebut, 6. Perbaikan saluran terbuka dengan tinggi 0,75 m dan
diperoleh debit pompa pada Sump Pit 4 barat sebesar 783 lebar 0,5 m serta kemiringan saluran sebesar 60o dengan
m3/jam dengan head total pompa sebesar 106 m. panjang 474 m. Dari hasil perhitungan didapatkan
volume paritan sebesar 1,98 m3/s yang sesuai untuk
Rekomendasi Pengurangan Catchment Area debit limpasan sebesar 0,531 m3/s dengan pengurangan
Untuk mengurangi debit limpasan dengan curah catchment area sebesar 0,10 km2. Simulasi kebutuhan
hujan yang telah direncanakan yang akan masuk kedalam pompa pada Sump Pit 4 barat dengan rpm1300 sebesar
front kerja dilakukan pengurangan pada daerah tangkapan 783 m3/jam dengan head total pompa 106,373 m.
hujan atau catchment area dengan membuat rancangan Volume air yang masuk sebesar 20.119 m3. Kapasitas
dimensi paritan, pengurangan catchment area hanya dapat sump setelah diperbesar sebesar 34.200 m3 , maka sump
dilakukan pada Pit 4 barat karena air limpasan dapat mampu menampung debit air yang masuk dengan waktu
dialihkan ke pit yang belum aktif. Dengan mengetahui luas kerja pompa 12 jam/hari menghabiskan air selama 3 hari
area tangkapan air hujan yang akan di limpaskan kedalam kerja.
paritan, maka dapat diketahui jumlah air yang masuk
kedalam paritan tersebut dan mengetahui dimensi paritan UCAPAN TERIMA KASIH
yang sesuai untuk debit limpasan yang masuk ke dalam Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
paritan. 1. Bapak Tri Okta Maulana, ST selaku long term plan
Lebar dan tinggi saluran ditentukan berdasarkan engineer PT Darma Henwa, tbk Site asam-asam
pertimbangan. Tinggi dan lebar saluran yang akan sekaligus sebagai pembimbing tugas akhir.
digunakan adalah 0,75 m dan lebar saluran yang akan 2. Bapak Petrus Aji K, ST selaku short term plan engineer
digunakan adalah 0,5 m. Serta untuk kemiringan dinding PT Darma Henwa, tbk Site asam-asam sekaligus
saluran adalah 60o(ketentuan perusahaan) dengan panjang sebagai pembimbing tugas akhir di lapangan dan tugas
paritan sebesar 474m. Dari hasil perhitungan didapatkan akhir.
volume paritan sebesar 1,98 m3/s yang sesuai untuk 3. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu
menampung debit limpasan sebesar 0,88 m3/s pada daerah penulis selama menjalani penelitian di PT Darma
pengurangan catchment area sebesar 0,10 km2. Henwa,tbk site Asam-asam.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulkan sebagai [1] Triatmodjo, B. 1992. Hidrolika I. Beta Offset.
berikut : Yogyakarta. 218 hal.
1. Berdasarkan data curah hujan selama 6 tahun, maka
didapatkan nilai curah hujan rencana untuk periode [2] Budiarto. 1997. Sistem Penirisan Tambang. Jurusan
ulang 2 tahun sebesar 143,55 mm dan intensitas curah Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral,
hujan sebesar 14,09 mm/jam. Universitas Pembangunan Nasional Veteran.
2. Data pengamatan pada peta dan lapangan didapatkan 2 Yogyakarta. 149 Hal.
daerah tangkapan hujan (DTH) dengan luas yang
berbeda. Luas DTH I (Pit 4 timur) sebesar 0,21 km2 [3] Cassidy, S. 1973. Elements of Practical Coal Mining.
dengan debit limpasan 2.673 m3/jam dan luas DTH II Society of Mining Enggineers. New York. Page 174-
(Pit 4 Barat) sebesar 0,45 km2 dengan debit limpasan 176
sebesar 5.742 m3/jam.
3. Volume sump aktual pada Pit 4 timur sebesar 6.462 m3 [4] Nurhakim. 2005. Draft Bahan Kuliah Tambang
dan pada Pit 4 barat sebesar 4.959 m3. Volume sump Terbuka. Program Studi Teknik Pertambangan FT
rencana berdasarkan perhitungan pada Pit 4 Barat UNLAM. Banjarbaru.
sebesar 34.200 m3 dan pada Pit 4 Timur sebesar 15.400
m3. [5] Soewarno. 1995. Hidrologi Aplikasi Metode Statistik
4. Debit aktual, head pompa dan daya poros pompa yang Untuk Analisis Data. Nova. Bandung.
dihasilkan :

59
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 2, No. 3, Desember 2017 : 55 - 60

[6] Sularso dan Tahara, H. 1991. Pompa dan Kompresor.


Pradnya Paramita. Jakarta.

[7] Suripin. 2003. Sistem Drainase Perkotaan yang


Berkelanjutan. Andi. Semarang. Hal 19-106.

[8] Suwandhi, A. 2004. Perencanaan Sistem Penyaliran


Tambang. Diklat Perencanaan Tambang Terbuka.
Unisba. 17 hal.

[9] Suyono dan Takeda K. 2003. Hidrologi untuk


Pengairan. Pradnya Paramita. Jakarta.

60

Anda mungkin juga menyukai