Rongga mulut merupakan pintu gerbang masuknya berbagai macam mikroorganisme ke dalam tubuh, mikroorganisme tersebut masuk bersama makanan atau minuman. Namun tidak semua mikroorganisme tersebut bersifat patogen, di dalam rongga mulut mikroorganisme yang masuk akan dinetralisir oleh zat anti bakteri yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan bakteri flora normal ( Ferdinand, 2007 ). Flora normal adalah sekumpulan mikroorganisme yang hidup pada kulit dan selaput lendir/mukosa manusia yang sehat maupun sakit. Pertumbuhan flora normal pada bagian tubuh tertentu dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, nutrisi dan adanya zat penghambat. Keberadaan flora normal pada bagian tubuh tertentu mempunyai peranan penting dalam pertahanan tubuh karena menghasilkan suatu zat yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Adanya flora normal pada bagian tubuh tidak selalu menguntungkan, dalam kondisi tertentu flora normal dapat menimbulkan penyakit, misalnya bila terjadi perubahan substrat atau berpindah dari habitat yang semestinya ( Jawetz, 2005 ).
2. Dampak Positif dan Negatif Flora Normal
Mikroba yang terdapat dalam tubuh manusia selalu memiliki dampak baik positif maupun negatif. Adapun dampak-dampak tersebut adakala sebagai berikut : 1. Dampak Positif Flora Normal Manusia Flora yang hidup di bagian tubuh tertentu pada manusia mempunyai peran penting dalam mempertahankan kesehatan dan hidup secara normal. Beberapa anggota flora tetap di saluran pencernaan mensintesis vitamin K dan penyerapan berbagai zat makanan. Flora yang menetap diselaput lendir (mukosa) dan kulit dapat mencegah kolonialisasi oleh bakteri patogen dan mencegah penyakit akibat gangguan bakteri. Mekanisme gangguan ini tidak jelas. Mungkin melalui kompetisi pada reseptor atau tempat pengikatan pada sel penjamu, kompetisi untuk zat makanan, penghambatan oleh produk metabolik atau racun, penghambatan oleh zat antibiotik atau bakteriosin (bacteriocins). Supresi flora normal akan menimbulkan tempat kosong yang cenderung akan ditempati oleh mikroorganisme dari lingkungan atau tempat lain pada tubuh.
2. Dampak Negatif Flora Normal Manusia
Flora normal juga dapat menimbulkan penyakit pada kondisi tertentu. Berbagai organisme ini tidak bisa tembus (non-invasive) karena hambatan-hambatan yang diperankan oleh lingkungan. Jika hambatan dari lingkungan dihilangkan dan masuk ke dalam aliran darah atau jaringan, organisme ini menjadi patogen. Sebuah potensi risiko menyebar ke daerah tubuh yang normalnya steril tubuh, yang dapat terjadi dalam berbagai situasi, misalnya, saat usus berlubang atau cedera kulit atau pencabutan gigi (streptokokus viridans bisa masuk aliran darah) atau Escherichia coli dari perianal naik ke uretra, yang menyebabkan infeksi saluran kemih.
3. Penggolongan Flora Normal Tubuh Manusia
Flora normal tubuh manusia berdasarkan bentuk dan sifatnya dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu : 1. Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous) Mikroorganisme tetap/normal yaitu mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu. Mikroorganisme ini umumnya dapat lebih bertahan pada kondisi buruk dari lingkungannya Contohnya : Streptococcus viridans 2. Mikroorganisme sementara (transient flora) Mikroorganisme sementara yaitu mikroorganisme nonpatogen atau potensial patogen yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa jam, hari, atau minggu. Flora sementara biasanya sedikit , asalkan flora tetap masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal akan melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit. Contohnya : E.coli 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Flora Normal Rongga Mulut Pertumbuhan mikroflora normal pada bagian tubuh tertentu dipengaruhi oleh: - Suhu - Kelembaban - Nutrisi dan - adanya zat penghambat. 5. Kelompok/Grup Mikroba Rongga Mulut 6. Perubahan Sifat Flora Normal 7.