PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari eksergi.
1.3.2 Untuk mengetahui setiap komponen PLTU.
1.3.3 Untuk mengetahui data-data yang diperlukan untuk menganalisa eksergi.
1.3.4 Untuk mengetahui besar eksergi pada tiap komponen plant PLTU.
1.3.5 Untuk mengetahui besar efisiensi eksergi pada tiap komponen plant
PLTU.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Eksergi
Eksergi adalah kata lain yang digunakan untuk menggambarkan energi yang
dapat dimanfaatkan (available energy) atau ukuran kertersediaan energi untuk
melakukan kerja. Eksergi menyajikan standar kualitas energi yang paling mendasar dan
dapat diterima secara universal dengan menggunakan parameter-parameter lingkungan
sebagai keadaan-keadaan referensi. Eksergi suatu sumber daya memberikan indikasi
seberapa besar kerja yang dapat dilakukan oleh sumber daya tersebut pada suatu
lingkungan tertentu. Konsep eksergi secara eksplisit memperlihatkan kegunaan
(kualitas) suatu energi dan zat sebagai tambahan selain apa yang dikonsumsi dalam
tahapan-tahapan pengkonversian atau transfer energi. Kapan eksergi mengalami
kehilangan kualitasnya, sebagai akibat adanya eksergi yang dimusnahkan. Istilah-istilah
lain yang biasa digunakan untuk eksergi meliputi energi yang dapat dimanfaatkan
(available energy) dan availabilitas.
Kotas menyatakan bahwa eksergi suatu arus/aliran (stream) stedi dari suatu zat
adalah sama dengan jumlah kerja maksimum yang dapat diperoleh bila arus tersebut
dibawa dari keadaan awalnya ke keadaan mati (dead state) melalui suatu proses yang
mana arus tersebut hanya berinteraksi dengan lingkungan. Jadi eksergi suatu arus
adalah sifat dari keadaan arus tersebut dan keadaan lingkungan tersebut. Sekalipun
suatu sistem berada dalam kesetimbangan dengan lingkungannya, maka sistem tersebut
tidak mungkin lagi untuk menggunakan energi dalam sistem tersebut untuk
menghasilkan kerja. Pada kondisi ini, eksergi dari suatu sistem telah dimusnahkan
sepenuhnya.
2
juga dapat memandang eksergi sebagai jumlah kerja minimum yang harus
diberikan untuk mengubah tingkat keadaan sistem dari deadstate ke tingkat
keadaan sebelumnya.
dimana U, V, s masing-masing adalah notasi untuk energi dalam, volume dan entropi
sistem pada keadaan tertentu, U0, V0, s0 adalah nilai dari besaran yang sama pada saat
3
sistem berada pada batas titik mati (dead state). Total eksergi yang ditransfer
berhubungan dengan aliran zat berdasarkan unit massa dinyatakan dengan:
4
Kemungkinan lain, komponen laju pemusnahan eksergi dapat dibandingkan
terhadap total laju pemusnahan eksergi dalam sistem, yang memberikan rasio:
Sebuah sistem pada keadaan stedi, laju eksergi dimana bahan bakar disuplai dan
produk dihasilkan masing-masing dan , kesetimbangan laju eksergi sistem tersebut
adalah:
Efisiensi eksergetik adalah rasio antara eksergi produk dan bahan bakar:
1. Boiler
Boiler adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk merubah air menjadi
uap. Proses perubahan air menjadi uap dilakukan dengan memanaskan air yang berada
5
didalam pipa-pipa dengan panas hasil pembakaran bahan bakar. Proses pembakaran
dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan
udara dari luar. Uap yang dihasilkan adalah uap superheat dengan tekanan dan
temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan
pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang
konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler (boiler
pipa air).
3. Economizer
Economizer adalah alat pemindah panas berbentuk tubular yang digunakan
untuk memanaskan air umpan boiler sebelum masuk ke steam drum. Istilah economizer
diambil dari kegunaan alat tersebut, yaitu untuk menghemat (to economize) penggunaan
bahan bakar dengan mengambil panas (recovery) gas buang sebelum dibuang ke
atmosfir.
Biro Efisiensi Energi (2004) menyatakan bahwa sebuah economizer dapat
dipakai untuk memanfaatkan panas gas buang untuk pemanasan awal air umpan boiler.
Setiap penurunan 2200C suhu gas buang melalui economizer atau pemanas awal
terdapat 1% penghematan bahan bakar dalam boiler. Setiap kenaikan 600C suhu air
umpan melalui economizer atau kenaikan 2000C suhu udara pembakaran melalui
pemanas awal udara, terdapat 1% penghematan bahan bakar dalam boiler.
Kinerja economizer ditentukan oleh fluida yang mempunyai koefisien
perpindahan panas yang rendah yaitu gas. Kecepatan perpindahan panas dapat
ditingkatkan dengan cara meningkatkan koefisien perpindahan panas total dengan cara
mengatur susunan tubing/properti fin dan meningkatkan luas kontak perpindahan panas.
Respon yang dihasilkan oleh economizer adalah efektifitas perpindahan panas dan biaya
6
operasi.
Efektifitas perpindahan panas adalah besarnya energi yang dapat terambil
dari total jumlah energi yang dapat diserap. Semakin besar efisiensi perpindahan panas
pada economizer, maka panas gas sisa yang terambil akan semakin banyak. Semakin
besar efektivitas perpindahan panas yang terjadi, maka alat tersebut semakin efisien.
4. Turbin Uap
Turbin uap berfungsi untuk merubah energi panas yang terkandung dalam uap
menjadi gerakan memutar (putaran). Uap dengan tekanan dan temperatur tinggi
diarahkan untuk mendorong sudu-sudu turbin yang dipasang pada poros sehingga poros
turbin berputar. Akibat melakukan kerja di turbin tekanan dan temperatur uap keluar
turbin turun hingga hingga menjadi uap basah. Uap ini kemudian dialirkan ke
kondensor, sedangkan tenaga putar yang dihasilkan digunakan untuk memutar
generator. Saat ini hampir semua mesin turbin uap adalah dari jenis turbine condensing
atau uap keluar turbin (exhaust steam) dialirkan ke kondensor.
5. Kondensor
Kondensor adalah peralatan untuk merubah uap menjadi air. Proses
perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap kedalam suatu ruangan yang
berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir diluar pipa-pipa sedangkan air sebagai pendingin
mengalir didalam pipa-pipa. Kondensor seperti ini disebut surface (tubes) condenser.
Sebagai pendingin digunakan air sungai atau air laut.
Laju perpindahan panas tergantung pada aliran air pendingin, kebersihan pipa-
pipa dan perbedaan temperatur antara uap dan air pendingin. Proses perubahan uap
menjadi air terjadi pada tekanan dan temperatur jenuh, dalam hal ini kondensor berada
pada kondisi vakum. Karena temperatur air pendingin sama dengan temperatur udara
luar, maka temperatur air kondensat nya maksimum mendekati temperatur udara luar.
Apabila laju perpindahan panas terganggu, maka akan berpengaruh terhadap tekanan
dan temperatur.
6. Generator
Tujuan utama dari kegiatan proses di PLTU adalah energi listrik. Energi listrik
dihasilkan dari peralatan pembangkit listrik yang disebut generator. Generator berfungsi
mengubah energi mekanik berupa putaran menjadi energi listrik dengan menerapkan
prinsip induksi magnet.
Generator terdiri dari bagian yang diam disebut stator dan bagian berputar
disebut rotor. Stator terdiri dari casing yang berisi kumparan dan rotor yang merupakan
medan magnet listrik terdiri dari inti yang berisi kumparan.
7
a. Alat penukar kalor kontak langsung
Pada alat ini fluida yang panas akan ber campur secara langsung dengan fluida
dingin (tanpa adanya pemisah) dalam suatu bejana atau ruangan. Salah satu
contohnya adalah deaerator.
b. Alat penukar kalor kontak tak langsung.
Pada alat ini fluida panas tidak berhubungan langsung (indirect contact) dengan
fluida dingin. Jadi proses perpindahan panasnya itu mempunyai media perantara,
seperti pipa, plat, atau peralatan jenis lainnya. Salah satu contohnya adalah
kondensor.
8. Heater
a. Low Pressure Heater
Low Pressure Heater adalah suatu alat yang digunakan untuk memanaskan air
pengisi boiler dengan memanfaatkan uap ekstraksi turbin sebelum dikondensasikan di
kondensor. Performance Low Pressure Heater sangat mempengaruhi efisiensi dari
boiler.
b. High Pressure Heater
High Pessure heater merupakan alat pemanas feedwater sebelum masuk ke
boiler sehinggga mengurangi kerja dari boiler.
9. Deaerator
Dearator adalah suatu komponen dalam Sistem Tenaga Uap yang berfungsi
untuk menghilangkan oksigen atau gas-gas terlarut lainnya pada feed water sebelum
masuk kedalam Boiler. Berfungsi juga sebagai tempat penyimpanan air yang menyuplai
air ke dalam boiler. Rancangan deaerator yang banyak dipakai terdiri dari bejana
penyimpan mendatar yang besar dan diatasnya dipasang satu atau lebih unit-unit
pembuang udara (deaerator), ini serupa dengan pemanas kontak langsung. Sebelum air
pengisi memasuki bagian pembuang udara, air tersebut lewat melalui vent condensor
tipe permukaaan.
8
2.7 Analisa Eksergi Pada PLTU
Diagram Alir
9
2.7.2 Data Eksergi
10
2.7.3 Perhitungan (Eksergi dan Efisiensi) Komponen
1. Boiler
Exergy = m x Ψ
11
2. Turbin
Exergi Masuk = E2 + E4
Exergi Masuk = E2 + E4
Efisiensi turbin
𝑊𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 250000 𝑘𝑊
= = =93,17718555%
𝐸2+𝐸4−(𝐸3+𝐸5+𝐸6+𝐸7+𝐸8+𝐸9+𝐸10+𝐸11+𝐸12) 268306.022
12
3. Air Fan
4.Air Preheater
13
Exergi Keluar = 14071.6643 kj/s + 14071.6643 kj/s = 14072.2125 kW
kj
𝐸30−𝐸29 14071.6643 −391.1462769 kj/s
s
Efisiensi air perheater = 𝐸31−𝐸32 = 𝑥 100 = 54.9067%
24916.46324 kJ/s− 0.5482kj/s
5. Condenser
Efisiensi Condenser
𝐸𝑜𝑢𝑡
η= x 100%
𝐸𝑖𝑛
14
6. Condenser Pump (P1)
Wp1 = 772 kW
15
7. Feed Water Heater (FWH)
FWH 1
16
Efisiensi Feed Water Heater 1
𝐸𝑜𝑢𝑡
η= x 100%
𝐸𝑖𝑛
FWH 2
Exergi masuk = E27 + E6 + E25
= 41570.54579
FWH 3
17
E22 = 162.5833333 kg/s + 74.062 kj/kg = 12041.24683 kW
FWH 4
Exergi masuk = E21 + E9 + E18
FWH 5
Eksergi masuk = E10 + E19 + E15
18
Efisiensi Feed Water Heater 5
𝐸𝑜𝑢𝑡
η= x 100%
𝐸𝑖𝑛
FWH 6
Eksergi masuk = E11 + E14 + E16
η=
𝐸15−𝐸14 439.3304138
𝐸16+𝐸11−𝐸17
𝑋 100 = 2975.717134
𝑋 100 = 14.76384999%
19
8. Deaerator
Efisiensi Deaerator
𝐸𝑜𝑢𝑡
η= x 100%
𝐸𝑖𝑛
𝐸23 21075,27392
η = 𝐸7+ 𝐸22 + 𝐸24 x 100% = x 100% =
8305,97235+ 12041,24683 + 3657,865791
87,79503986 %
9. Circulation Pump
20
Eksergi Keluar = E25
Wp2 = 4600 kW
21
2.7.4 Tabel Perbandingan
Points Spesific Mass Flow Rate E Total Exergy Etotal Total Exergy Etotal
Exergy E (kj/kg) (kw) (kw)
(kj/kg) (Jurnal) (Perhitungan)
E1 259,107 220 56983,38723 56983,38723
E2 1.488,9034 204,5555556 304563,4622 304563,4622
E3 1.082,156 183 198034,548 198034,548
E4 1344,3 183 246006,9 246006,9
E5 1.133,5874 21,91027778 24837,21482 24837,21482
E6 1.139,3485 10,56055556 12032,15314 12032,15314
E7 986,8482 8,416666667 8305,97235 8305,97235
E8 900,9998 8,333333333 7508,331666 7508,331666
E9 666,5068 7,638888889 5091,371389 5091,371389
E10 496,5736 5,333333333 2648,392533 2648,392533
E11 393,72 7,416666667 2920,09 2920,09
E12 146,98 142,1027778 20886,26628 20886,26628
E13 6,0444 174,4786111 1054,618517 1054,618517
E14 9,25814 174,4786111 1615,347409 1615,347409
E15 12,6372 162,5833333 2054,5981 2054,5981
E16 22,258 21,30555556 474,2190557 474,2190557
E17 14,5738 28,72222222 418,5919222 418,5919222
E18 25,84232 162,5833333 4201,530526 4201,530526
E19 30,674 15,97222222 489,9319444 489,9319444
E20 50,4126 162,5833333 8196,248548 8196,248548
E21 82,3608 8,333333333 686,34 686,34
E22 74,062 162,5833333 12041,24683 12041,24683
E23 95,833 219,9166667 21075,27392 21075,27392
E24 108,03 33,85972222 3657,865791 3657,865791
E25 117,77 219,9166667 25899,58584 25899,58584
E26 170,98 219,9222222 37602,30155 37602,30155
E27 166,078 21,91027778 3638,815113 3638,815113
E28 28.042,64 45,86111111 1286066,629 1286066,629
E29 1,39888 279,6138889 391,1462769 391,1462769
E30 55,2492 254,6944444 14071,6643 14071,6643
E31 88,63564 281,1111111 24916,46324 24916,46324
E32 0,0018 304,5555556 0,5482 0,5482
E33 0 88056,56 0 0
E34 1,606 88056,56 141418,8354 141418,8354
E35 0,0046 279,6111111 1,286211111 1,286211111
E36 0,4546 174,4786111 79,31797661 79,31797661
22
Tabel. Perbandingan Efisiensi Eksergi
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
S.Sanyal. 2011. Exergy Analysis of Steam Power Plant for Different Grades of Coal.
Raipur : Department Of Mechanical Engineering National Institute Of
Technology Raipur.
Nasruddin*, Pujo Satrio. 2015. Analisa Energi, Exergi dan Optimasi pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Super Kritikal 660 MW. Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Indonesia.
Nikulshin, V., Wu, C. and Nikulshina, V. (2002). Exergy efficiency calculation of energy
intensive systems, Int. Journal of Exergy, Vol. 2, pp.78±86.
25