Dalam praktek perhitungan PPH 21 perusahaan menggunakan berbagai macam metoda ada gross,
net, gross-up, non gross-up. Mengapa terjadi demikian? Untuk lebih jelasnya mari kita bahas lebih
detail.
Metode Gross:
Contoh :
Si A (TK/0)
Metode Net:
Contoh :
Si A (TK/0)
PPh 21 yang dibayar pemberi kerja = Rp. 30.000,- ---> merupakan kenikmatan, bukan biaya bagi
pemberi kerja
Metode Gross-Up:
Karyawan diberikan tunjangan pajak (gajinya dinaikkan) sebesar pajak yang dipotong
Contoh :
Si A (TK/0)
Gaji sebulan = Rp. 5.000.000,-
Tunjangan PPh = Rp. 30.000 -------> merupakan biaya bagi pemberi kerja sehingga bisa mengurangi
Sebenarnya adalah metode perhitungan PPH 21 Net (PPH ditanggung pemberi kerja) atau Gross
(PPH ditanggung karyawan). Hanya soal penamaan saja.
Salah satu tujuan penggajian adalah untuk memuaskan dan memotivasi karyawan. Ada perusahaan
yang menggunakan metode gross up atau net karena dengan menggunakan strategi ini karyawan
akan merasa puas dan termotivasi karena PPH 21 yang muncul ditanggung perusahaan. Karyawan
merasa lebih diperhatikan. Perusahaan percaya motivasi dan kepuasan karyawan akan
meningkatkan produktivitas. Sebaliknya ada perusahaan yang menggunakan metode gross saja
karena PPH 21 itu sesuai peraturan perpajakan kan kewajiban karyawan. Perusahaan
kewajibannya hanya menghitung, memotong dan menyetor PPH 21 tsb. Semua metode tersbut
diatas diperbolehkan menurut undang-undang dan peraturan perpajakan. Jadi PPH 21 anda pakai
metoda yang mana?
Tata Cara Penghitungan PPh 21 Metode Gross Up
Setiap perusahaan yang diwajibkan menghitung, menyetor dan melaporkan PPh Pasal 21
karyawannya. Beda perusahaan beda pula metode yang digunakan dalam menghitung PPh Pasal 21.
Pada dasarnya terdapat 3 metode penghitungan PPh Pasal 21 yang dapat di terapkan perusahaan
dalam menghitung PPh 21 Karyawan yaitu:
Net Method yaitu metode pemotongan pajak dimana perusahaan menanggung pajak karyawannya
Gross Method yaitu metode pemotongan pajak dimana karyawan menanggung sendiri jumlah pajak
penghasilannya.
Gross Up Methode yaitu metode pemotongan pajak dimana perusahaan memberikan tunjangan
pajak yang sama besar dengan jumlah pajak yang dipotong dari karyawan
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa metode gross up dimana jumlah tunjangan pajak dan
jumlah pajak yang harus dibayar sama besar dapat di ilustrasikan sebagai berikut.
Penghasilan =X
Pengurang:
- Biaya Jabatan :
- Biaya Jamsostek :
PTKP =Z
PKP = 100+X–Y–Z
Dalam Menghitung PPh Pasal 21 tarif yang digunakan adalah tarif progresif berdasarkan pasal 17 UU
No 36 Tahun 2008 yaitu:
Bagaimana rumus matematis PPh 21 Gross Up?
Secara matematis untuk menghitung PPh Gross Up tersebut adalah sebagai berikut:
Muthia Rianty berkerja sebagai dokter dengan gaji per bulan 25jt dengan status kawin TK/0, JKK &
JKM 0,54% dari gaji sedangkan JTH 2% dari gaji. Hitunglah berapa tunjangan pajak yang harus
diberikan per tahun jika PPh 21 dihitung berdasarkan metode gross up?
Pembuktian kebenaran
Ditemukan hasil yang sama dengan contoh, formula yang digunakan adalah:
2. Mengaktifkan iterative calculation ==>Salah satu cara yang paling mudah untuk menghitung PPh
21 Gross Up adalah dengan mengaktifkan iterative calculation. Mode ini dapat diaktifkan dengan
cara:
Pilih File > Excel Option>Klik Tab Formuls>Cheklist Enable iterative calulation
Setelah mengaktivakan iterative calculation, cara pengaplikasian mode ini adalah sebagai berikut:
Sama halnya dengan contoh pertama kita masih menggunakan soal yang sama:
Dari soal tersebut akan ditemukan PPh 21 sebelum di Gross Up adalah:
Mudah saja, tinggal masukan formula berikut pada cell tunjangan dalam hal ini adalah D2
=D17
Dengan telah diaktifkannya Interation Calculation maka, akan ditemukan hasil sebagai berikut:
Jadi, seperti itulah 2(dua) cara yang dapat dilakukan untuk menghitung PPh Pasal 21 Gross Up
dengan menggunakan excell. Baik metode pertama maupun metode kedua memperoleh hasil yang
sama yaitu 48.440.000. Tidak ada perbedaan hasil dengan menggunakan kedua metode tersebut.
http://perpajakan-indo.blogspot.co.id/2014/09/fgf.html