Sumber Vitamin
Sumber Vitamin
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan............................................................................................ 1
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ”Sumber Vitamin”
Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang
telah memberikan kepada penulis berupa motivasi, baik materi maupun moril. Oleh
karena itu, penulis bermaksud mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh
pihak yang tak dapat saya sebutkan satu persatu, semua yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapai
kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Hormat saya
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
masyarakat tersebut disebabkan oleh karena jumlah ternak yang masih kurang
juga disebabkan oleh karena masih rendahnya tingkat produktivitas ternak yng
diusahakan oleh masyarakat kita. Adapun penyebab masih rendahnya tingkat
produktivitas ternak kita tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya
adalah ketersediaan pakan yang tidak menentu, kualitas dan kuantitas
pemberian pakan yang relatif masih rendah dan harga pakan yang cenderung
setiap saat naik, dimana kenaikan harga pakan ini sering tidak bisa diimbangi
oleh naiknya harga produk dari ternak itu sendiri, sehingga hal ini sering
membuat usaha peternakan rakyat gulung tikar. Usaha pemerintah untuk dapat
mencapai swasembada produk ternak (daging, susu dan telur) perlu didukung
dengan melakukan usaha ketahanan pakan ternak di Indonesia sehingga pakan
untuk ternak ini dapat tersedia secara kontinu dengan kualitas dan kuantitas
yang baik serta dengan harga yang murah.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan vitamin?
1.2.2 Bagaimana kegunaan vitamin di tubuh ternak?
1.2.3 Bahan pakan yang mengandung sumber vitamin?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui mengenai berbagai jenis vitamin.
1.3.2 Mengetahui kegunaan vitamin bagi tubuh ternak.
1.3.3 Mengetahui berbagai jenis sumber bahan pakan yang menggandung
vitamin.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Vitamin
1. Pertumbuhan
2. Mempertahankan kesehatan
3. Proses metabolisme
4. Vitamin tidak dapat disintesa tubuh shg harus diperoleh dari makanan
Pada vitamin yang larut dalam air hanya vitamin C yang tidak termasuk
dalam vitamin B kompleks. Vitamin berasal dari jaringan tanaman kecuali vitamin
C dan vitamin D yang terdapat dalam jaringan hewan hanya apabila hewan
mengkonsumsi pakan yang mengandungnya atau mikroorganisme yang ada dalam
tubuh mensintesisnya.
3
Vitamin yang larut dalam lemak terdapat dalam jaringan tanaman dalam
bentuk provitamin (precursor vitamin). Dalam kondisi yang baik umumnya ransum
mengandung cukup beberapa vitamin.
Selain itu pvitamin juga mempunyai fungsi yang sangat baik bagi tubuh
adapun fungsi vitamin adalah sebagai berikut:
2. Pertumbuhan.
3. Pemeliharaan jaringan.
4
Oleh karena itu, ada beberapa contoh bahan pakan yang menggandung
vitamin diantaranya adalah sebagai berikut :
2.3.1 Tetes
Tetes bisa diberikan pada ternak secara langsung setelah melalui proses
pengolahan menjadi protein sel tunggal dan asam amino. Keuntungan tetes untuk
pakan ternak adalah kadar karbohidratnya tinggi (48 – 60% sebagai gula), kadar
mineral dan rasanya disukai ternak. Tetes juga mengandung vitamin B kompleks
dan unsure mikro yang dibutuhkan ternak seperti cobalt, boron, iodium, tembaga,
mangan dan seng. Kelemahannya adalah kadar kaliumnya yang tinggi dapat
menyebabkan diare jika dikonsumsi terlalu banyak. Tetes dapat digunakan dalam
ransum unggas sebesar 5-6% serta babi dan ruminansia sebesar 15%.
5
Tepung hati dibuat dari hati ternak atau ikan yang tidak dikonsumsi manusia
(afkir). Proses pembuatannya melalui tiga tahap yaitu hati diiris-iris, dikeringkan
dan digiling menjadi tepung. Tepung hati mengandung protein berkisar 60-62%;
lemak 16-17% dan banyak mengandung zat besi Fe, Mg dan Cu serta vitamin B1,
riboflavin, niacin dan asam panthotenat.
Vitamin A
6
sapi 24%, domba 24-30%, babi 30%, unggas 100%. Satuan vitamin A yang
digunakan adalah IU atau USP, ini adalah nilai vitamin A untuk tikus 0.3 µg
(mikrogram) vitamin A alkohol atau 0.6 µg beta karoten murni.
Sumber vitamin A adalah minyak ikan, hati dan vitamin A sintesis. Beta
karoten dan vitamin A sangat mudah teroksidasi, sehingga perlu diperhitungkan
kehilangan dalam pengolahan dan penyimpanan bahan makanan ternak. Vitamin A
sintesis lebih banyak digunakan karena lebih stabil.
Vitamin D
Vitamin D adadah vitamin yang hanya terdapat dalam sedikit bahan makanan
dan dapat dibentuk dalam tubuh oleh kulit yang terkena sinar UV yang berasal dari
sinar matahari dengan panjang gelombang pendek dan frekwensi yang tinggi. Oleh
karena itu disebut vitamin cahaya matahari.
Vitamin E
7
aktivitas paling tinggi, sedangkan tocopherol yang lain mempunyai aktivitas biologi
antara 1 -50% dari alpha tocopherol. Bahan yang kaya vitamin E adalah
gandum/hasil ikutannya, jagung/hasil ikutannya, padi/hasil ikutannya, kedele, hay
pastura. Sumber vitamin E sinthesis di-alpha tocopherol acetat, dedak padi dan
lembaga gandum.
Vitamin K
Biotin
Choline
8
dalam bentuk kristal garam dengan asam seperti cholin chlorida atau choline
bitartrat. Garam ini cukup stabil terhadap panas dan penyimpanan, tetapi tidak
stabil terhadap basa. Terdapat dalam makanan yang mengandung phospholipid.
Inositol
9
Suatu istilah kumpulan asam nikotinat dan nicotinamide, keduanya bentuk
alami dari vitamin yang sama aktivitasnya dengan niacin. Dalam tubuh mereka
aktive sebagai nicotinamide adenine dinucleotida (NAD) keduanya larut dalam air
(dengan bentuk amide lebih lagi), tidak rusak oleh asam, basa, cahaya, oksidasi atau
panas. Bahan makanan yang banyak mengandung niacin adalah dedak padi, tepung
ikan, tepung hati, gandum/hasil ikutannya, susu, dan sebagai sumber: nicotinamide
dan niacin sintesis, dedak padi, ragi.
Kata asam pantothenat berasal dari kata Yunani Pantothen yang artinya
disetiap tempat. Struktur asam pantothenat terdiri dari asam pentoat dan asam
amino betha alanine. Asam pantothenat mempunyai sifat larut dalam air, stabil
dalam larutan netral, tetapi rusak oleh asam, basa, terkena lama oleh panas yang
kering, bentuk komersialnya adalah Calsium Pantothenat, juga tersedia dalam
bentuk garam natrium. Bahan makanan yang kaya asam pantothenat adalah tetes,
susu/hasil ikutannya, tepung hati, bungkil kacang tanah, dedak padi, pollard dan
asam pantothenat sistesis, ragi, dedak padi, torula digunakan sebagai sumber asam
pentothenat.
10
Struktur kimia ribflavin terdiri dari satu cincin alloxazine yang mengikat pada
derivat alkohol dari gula pentosa ribosa. Riboflavin mempunyai sifat stabil dalam
larutan netral dan asam, akan tetapi rusak oleh basa dan panas, mudah rusak oleh
cahaya terutama UV. Oleh karena stabil terhadap panas maka hanya sedikit terjadi
kehilangan riboflavin dalam pengolahan makanan. Susu dan hasil ikutannya,
tepung hati, limbah unggas, rumput muda merupakan bahan yang kaya riboflavin,
sedangkan riboflavin sintesis dan ragi juga digunakan sebagai sumber riboflavin.
Disebut juga vitamin anti beri-beri, vitamin anti neuritis, vitamin anti
polyneuritis adalah vitamin yang pertama dari vitamin B komplek yang didapat
dalam bentuk murni, sedangkan nama B1 adalah nama yang diusulkan oleh British
(Inggris) tahun 1927. struktur thiazole yang dihubungkan oleh satu jembatan
nethylene. Thiamin sintesis dalam bentuk thiamin hydrochlorida yang sudah
dipasarkan lebih stabil dari pada vitamin yang bebas. Thiamin mono nitrat lebih
stabil daripada thiamin hydrochlorida. Derivat thiamin, thiamin propyl disulfida
dan thiamin tetrahydrofurfural disulfida telah disintesis dan sudah dianjurkan untuk
digunakan secara oral. Bahan makanan yang kaya thiamin butir-butiran/hasil
ikutannya, sedangkan thiamin hydrochlorida dan thiamin mononitrat (sintesis)
,dedak padi, ragi dan torula merupakan sumber thiamin.
11
Vitamin B12 (cobalamin)
Vitamin B12 adalah vitamin dengan struktur yang paling besar dan sangat
kompleks dari semua molekul vitamin. Bagian utama vitamin B 12 adalah
C63H90O14N14PCo. Bahan makanan berasal dari hewan dan ikan kaya akan
vitaminini dan ragi juga dapat digunakan sebagai sumber vitamin ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
Bahan pakan yang mengandung sumber vitamin sangatlah banyak
akan tetapi jarang sekali orang-orang yang meneliti bahan pakan
menyebutkan berapa presentase kandungan vitamin pada tanaman tersebut.
Oleh karena itu, dalam pembuatan ransum harus diperhatikan mengenai
kebutuhan ternak akan vitaminnya. Oleh karena itu dari seluruh bahan
pakan sebenarnya memiliki kandungan vitamin didalamnya tapi besar
tidaknya vitamin yang terdapat dalam bahan pakan itu sendiri tergantung
dari jenis tanamannya dan bagaimana cara kita memberikan perlakuan pada
bahan pakan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
13
Anggorodi. R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Dasar Umum. Gramedia. Jakarta.
Cockerell, I.D. Haliday and D.J. Morgan. 1997. Quality Control in the Animal
Feedstuff Manufacturing Industry. Tropical Product Institute, London.
Cullison, A.E. 1982. Feeds and Feeding. Reston Pub. Inc., Virginia.
Ensminger, M.E., J.E. Oldfield, W.W. Henemann. 1990. Feeds & Nutrition. The
Esminger Pub. Com., California.
Hacc, D.W. 1980. Handling and Storage of Food Grains in Tropical and Subtropical
Area. FAO, Rome.
14