1801-Article Text-3602-1-10-20130816 PDF
1801-Article Text-3602-1-10-20130816 PDF
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm
Sila Widhyatama
Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Alamat korespondensi: ISSN 2301- 4091
Gedung B2 Lantai 2 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: sila@yahoo.com
59
Sila Widhyatama / Jurnal Seni Musik 1 (1) (2012)
Aga). Bali Timur memiliki prinsip-prinsip tidak tetap. Kelompok ini mengunakan
permainan musik yang agak berbeda barang-barang bekas sebagai instrumen inti.
disbanding jenis-jenis gamelan terutama di Permainan mereka merupakan bentuk
Bali Selatan dan Utara yang berkaitan kolaborasi antara pola ritmis marching band
dengan lingkungan keratin yang sebagian dan pola imbal Gamelan.
masih terpengaruh dengan budaya Jawa. Cooperland merupakan singkatan dari
Berdasarkan kriteria yang diterapkan, Coomunity Of Percussi Land. Kata Land disini
jenis-jenis instrumen, fungsi, bahasa berarti menunjukkan tempat dimana mereka
dibedakan menjadi ±25-30 genre karawitan berada. Pada intinya adalah Cooperland
Bali yang berbeda satu sama lain. Kenyataan merupakan sebuah perkumpulan pemain
ini belum mencakup perbedaan gaya dari perkusi, dimana berubah menjadi sebuah
desa satu dan lainnya. kelompok yang bekerja di bidang musik.
Gamelan Bali mempunyai karakter Perkusi adalah alat musik yang cara
kuat, yang paling menonjol adalah ritme memainkannya dengan dipukul, dan sumber
musik yang cepat, hal ini dikarenakan suaranya berasal dari badan atau bagian alat
gamelan Bali mempunyai perangkat yang itu sendiri. Pada umumnya alat musik ini
berbentuk seperti cymbal berukuran kecil berbentuk seperti tong, sehingga bagian alat
yang disebut Ceng-Ceng. Ceng-Ceng inilah yang beruang berperan sebagai lubang
yang berbunyi nyaring dan dimainkan resonansinya. Tongkat kecil berukuran ±
dengan cepat, dan membuat gamelan Bali 40cm sebagai alat pukulnya, yang biasa
berbeda dengan gamelan Jawa. Gamelan disebut dengan stick.
yang berkembang di Jawa Tengah, sedikit Cooperland merupakan salah satu
berbeda dengan gamelan Bali atau gamelan kelompok musik perkusi di kota Semarang.
Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang Kelompok ini terbentuk pada akhir tahun
lebih lembut apabila dibandingkan dengan 2004, tepatnya pada tanggal 27 bulan
Gamelan Bali yang rancak serta gamelan September. Ide pertama pembentukkan
Sunda yang mendayu-dayu dan didominasi kelompok ini berasal dari salah satu personil
suara seruling. Menurut beberapa penelitian, Cooperland yaitu Nurul, yang pada saat itu
perbedaan itu adalah akibat dari mengambil tema musik kontemporer dan
pengungkapan terhadap pandangan hidup memilih nama “Nafas”. Karena menurut
“orang Jawa” pada umumnya. Contoh Nurul aliran musik kontemporer ini masih
pandangan yang dimaksud adalah sebagai jarang di kota Semarang dan kata nafas
orang jawa harus selalu “memelihara berarti “hidup”. Namun setelah berjalan tiga
keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, bulan, kelompok musik ini mengganti aliran
serta keselarasan dalam berbicara dan ke perkusi sampah dan namanya menjadi
bertindak”. Oleh sebab itu, “orang Jawa” Cooperland.
selalu menghindari ekspresi yang meledak- Cooperland mengusung musik perkusi
ledak serta selalu berusaha mewujudkan sampah, dimana tidak menggunakan alat
toleransi antar sesama. Wujud paling nyata perkusi yang sebenarnya melainkan
dalam musik gamelan adalah tarikan tali menggunakan barang bekas seperti ember,
Rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi panci, dan teko. Cooperland sendiri
Kenong, Saron, Kendang dan Gambang merupakan singkatan dari Community Of
serta suara Gong pada setiap penutup irama. Percussion Land, kata Land disini dapat
diartikan bahwa tempat latihan kelompok ini
Cooperland tidak hanya dilakukan di satu tempat,
Cooperland adalah salah satu kelompok melainkan di berbagai tempat yang melalui
musik perkusi di kota Semarang. proses kesepakatan tiap personil.
Beranggotakan dari beberapa personil yang
62
Sila Widhyatama / Jurnal Seni Musik 1 (1) (2012)
64
Sila Widhyatama / Jurnal Seni Musik 1 (1) (2012)
65
Sila Widhyatama / Jurnal Seni Musik 1 (1) (2012)
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
67