Anda di halaman 1dari 10

TINJAUN PUSTAKA

Pakan Buatan

Menurut Gusrina (2008), Pakan buatan adalah pakan yang dibuat oleh manusia untuk ikan
peliharaan yang berasal dari berbagai macam bahan baku yang mempunyai kandungan gizi yang
baik sesuai dengan kebutuhan ikan dan dalam pembuatannya sangat memperhatikan sifat dan
ukuran ikan. Pakan buatan dibuat oleh manusia untuk mengantisipasi kekurangan pakan yang
berasal dari alam yang kontinuitas produksinya tidak dapat dipastikan. Dengan membuat pakan
buatan diharapkan jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan akan terpenuhi setiap saat. Pakan
buatan yang berkualitas baik harus memenuhi kriteria-kriteria seperti:
 Kandungan gizi pakan terutama
 protein harus sesuai dengan kebutuhan ikan
 Diameter pakan harus lebih kecil dari ukuran bukaan mulut ikan
 Pakan mudah dicerna
 Kandungan nutrisi pakan mudah
 diserap tubuh
 Memiliki rasa yang disukai ikan
 Kandungan abunya rendah
 Tingkat efektivitasnya tinggi
Menurut Gusrina (2008) Pengelompokkan jenis-jenis pakan ikan dapat dibuat berdasarkan
bentuk, berdasarkan kandungan airnya, berdasarkan sumber dan berdasarkan konstribusinya pada
pertumbuhan ikan. Jenis-jenis pakan buatan berdasarkan bentuk antara lain adalah:
 Bentuk larutan, Digunakan sebagai pakan burayak ikan (berumur 2 – 20 hari). Larutan ada
2 macam
 Bentuk tepung/meals, Digunakan sebagai pakan larva sampai benih (berumur 2-40 hari).
 Bentuk butiran/granules Digunakan sebagai pakan benih gelondongan (berumur 40-80 hari).
 Bentuk remahan/crumble, Digunakan sebagai pakan gelondongan besar/ikan tanggung
(berumur 80-120 hari).
 Bentuk lembaran/flake, Biasa diberikan pada ikan hias atau ikan laut
 Bentuk pellet tenggelam/sinking Biasa digunakan untuk kegiatan pembesaran ikan air tawar
maupun ikan air laut yang mempunyai kebiasaan tingkah laku ikan tersebut berenang di
dalam perairan.
 Bentuk pellet terapung/floating Biasa digunakan untuk kegiatan pembesaran ikan air tawar
maupun ikan air laut yang mempunyai kebiasaan tingkah laku ikan tersebut berenang di
permukaan perairan.
Komposisi pakan buatan disusun berdasarkan kebutuhan zat gizi setiap jenis ikan maupun
udang. Komposisi ini sering disebut formulasi pakan. Formulasi yang baik berarti mengandung
semua zat gizi yang diperlukan ikan dan secara ekonomis murah serta mudah diperoleh sehingga
memberikan keuntungan. Penyusunan formulasi pakan terutama memperhatikan nilai kandungan
protein karena zat ini merupakan komponen utama untuk pertumbuhan ikan. Setelah diketahui
kandungan protein dari pakan yang akan dibuat maka langkah selanjutnya adalah perhitungan
untuk komponen zat-zat gizi yang lain. Untuk jelasnya langkah-langkah didalam penyusunan
formulasi pakan dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar. Prosedur/tahap-tahap penyusunan formula (Cruz, 1986)


Terdapat beberapa cara/metoda untuk menyusun formulasi pakan, tetapi yang umum dan
mudah dilakukan adalah dengan metoda empat persegi pearson’s, metode persamaan aljabar, dan
metode lembaran kerja (Worksheet).

Formulasi Pakan
Menurut Gusrina (2008) Metoda segiempat kuadrat adalah suatu metode yang pertama kali
dibuat oleh ahli pakan ternak dalam menyusun pakan ternak yang bernama Pearsons.. Metode ini
ternyata dapat diadaptasi oleh para ahli pakan ikan dan digunakan untuk menyusun formulasi
pakan ikan. Dalam menyusun formulasi pakan ikan dengan metode ini didasari pada pembagian
kadar protein bahan-bahan pakan ikan. Berdasarkan tingkat kandungan protein, bahan-bahan
pakan ikan ini terbagi atas dua bagian yaitu :
 Protein Basal, yaitu bahan baku pakan ikan, baik yang berasal dari nabati, hewani dan limbah
yang mempunyai kandungan protein kurang dari 20%.
 Protein Suplement, yaitu bahan baku pakan ikan, baik yang berasal dari nabati, hewani dan
limbah yang mempunyai kandungan protein lebih dari 20%.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menentukan komposisi pakan buatan, namun cara
yang paling mudah adalah dengan metode kuadrat. Metode ini didasarkan pada pembagian bahan
–bahan pakan ikan menurut kandungan proteinnya.
Secara garis besar, proses pembuatan pakan ikan meliputi tahapan kegiatan pengecilan
ukuran, premixing, pencampuran, pencetakan, penjemuran, pengemasan, dan penyimpanan.
Proses – proses tersebut bertujuan untuk meningkatkan nilai nutrisional, memperbaiki nilai
organoleptik, menekan biaya produksi, memudahkan konsumen, dan memperpanjang umur
simpan (Djunaidah, 1984).
METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 13 November 2018 pada pukul 09.30 WIB
sampai dengan 11.30 WIB di Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel

2 dibawah ini.

Tabel 1. Alat Praktikum

No Alat Kegunaan
1 Panci Untuk memanaskan air
2 Kompor Untuk memanaskan adonan pakan
3 extruder Untuk mencetak bahan menjadi bentuk pellet
4 Nampan Sebagai wadah bahan baku
5 Timbangan Untuk menimbang bahan baku
6 Sendok Untuk menakar dan mengaduk
7 Baskom Sebagai wadah adonan pakan yang telah dikukus

Tabel 2. Bahan praktikum


No Bahan Protein
1 Tepung ikan 65%
2 Tepung kedelai 44%
3 Tepung jagung 5%
4 Dedak halus 9%
3 Sagu 0
4 Minyak kelapa 8,90
5 Top mix -
6 Air panas -
3.1. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pembuatan pakan ikan dengan Cp 40% adalah sebagai berikut :

a. Bahan-bahan ditimbang dengan menggunakan timbangan dengan nilai yang telah

ditentukan jumlah masing-masing bahannya.

b. Sagu dimasukan kedalam wadah dan diberi air panas secukupnya untuk membuat binder

c. Bahan yang telah berbentuk adonan tadi dikukus selama 40 menit.

d. Masukan bahan secara bertahap dimulai dari volume terbesar.

e. Semua bahan diaduk sampai homogen

f. Bahan pakan yang sudah homogeny kemudian dimasukan kedalam alat

extrudel(pencetak)

g. Kemudian pellet yang sudah dicetak di oven


HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PRAKTIKUM
Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan metode empat persegi pearson’s, didapatkan

hasil komposisi pakan sebagai berikut.

Tabel 3. Bahan baku dan komposisi pakan


No Bahan Protein Jumlah
1 Tepung ikan 65% 16gram
2 Tepung kedelai 44% 16gram
3 Tepung jagung 5% 7,25gram
4 Dedak halus 9% 7,25gram
3 Sagu 0 Sesuaikan
4 Minyak kelapa 8,90 1 sdm
5 Top mix - 2,5 gram
6 Air panas - Sesuaikan

Tabel 4. Sifat Fisik Pakan


Uraian Hasil pengamatan
Tekstur Keras dan kering
Warna Coklat
Bentuk Pellet silindris
Aroma Aroma khas tepung ikan

PEMBAHASAN
Bahan baku dan komposisi pakan
Untuk menghitung kebutuhan pakan ikan dengan kebutuhan kadar protein sebesar 40%

sebanyak 47.5 gram, maka perlu ditentukan terlebih dahulu kadar protein yang akan digunakan,

Selanjutnya menghitung komposisi pakan yang akan digunakan namun, terlebih dahulu

menentukan golongan protein bassal dan protein suplemen.


Bahan Protein
Tepung ikan 65%
Tepung kedelai 44%
Tepung jagung 5%
Dedak halus 9%

Tepung ikan + Tepung kedelai


Protein Suplemen (>20%) =
2
65% + 44%
=
2
= 54,5%
Dedak Halus + Tepung jagung
Protein Bassal (<20%) =
2
9% + 5%
=
2
= 7%

Kemudian dihitung kebutuhan bahan baku menggunakan metode enpat persegi pearsons.

Protein Suplemen 54,5% 33%

51%

Protein Bassal 7% 14,5 % +


47,5%

Sehingga Bahan Baku Suplemen : ( 33% : 47,5% ) = 16,5%

Bahan Baku Bassal : ( 14,5% : 47,5%) = 7,25%

Jadi untuk membuat 47,5% gram pakan ikan ini, dapat mencampur :

Bahan Jumlah
Tepung ikan 16gram
Tepung kedelai 16gram
Tepung jagung 7,25gram
Dedak halus 7,25gram
Sifat fisik pakan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan. Pakan yang dibuat memiliki tekstur yang
keras dan kering. Warna pakan yang dihasilkan merata dan memiliki aroma khas tepung ikan.
Aroma yang khas sangat disukai ikan dan dapat meningkatkan nafsu makan ikan (Anonim, 2010).
Shingga pakan yang dibuat dalam praktikum ini dapat diberikan pada ikan untuk menunjang
kehidupannya.
KESIMPULAN

Pakan yang dihasilkan memiliki aroma yang kuat, sehingga memungkinkan menambah
nafsu makan pada ikan. Pakan yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai pakan buatan untuk ikan,
namun masih perlu adanya penambahan suplemen lain agar pakan yang dihasilkan lebih bernutrisi
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2010. Modul Program Keahlian Budidaya Ikan Membuat Pakan Ikan Buatan. http://
pijvedca.depdiknas.go.id/perikanan bdat.pdf. (Kamis, 30 Desember 2010).

Cruz, Federico. A. 1987. Adoption AndDiffusion Or Agricultural Inovations. Hal 97-124. Dalam
Velera. Jaime B, et. Al. 1987. An Introduction To extension Delivery Systems. Island
Publishing House. Inc. Manila.

Djunaidah I.S. 1984. Makanan Buatan. Balai Budidaya Air Payau. Jepara.

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 1 untuk SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai