Anda di halaman 1dari 2

Bowo dan joko

Di sebuah desa terpencil hiduplah dua orang anak yang bernama Bowo dan Joko, bowo
adalah anak dari pasangan Ibu Wati dan Pak Sutarsono dengan latar belakang keluarga militer,
dan joko adalah anak dari pasangan Ibu Nuriati dan Bapak Apong dari latar belakang keluarga
petani. Bowo setiap harinya di sibukkan dengan pendidikan langsung dari ayahnya yang menjadi
militer sejak tahun 1982. Bowo di ajarkan layaknya tentara, dengan usia muda, bowo dengan
mudah menguasai apa yang di ajarkan oleh ayahnya. Pada tahun 1988 bowo di masukkan oleh
ayahnya di sekolah militer di desa tan malaka. Desa Tan Malaka adalah salah satu desa di sebuah
pulau Max. desa inilah tempat di besarkan bowo dan joko oleh kedua orang tuanya.

Joko selalu hidup sederhana, makan seadanya, joko adalah anak yang rajin membantu
ayahnya untuk menghidupi keluarga kecilnya. Joko di masukkan ayahnya ke sekolah kehutanan
di desa soromondi. Desa soromandi adalah desa tempat tingal neneknya joko, jokopun tingal
bersama neneknya. Desa Soromandi berseberangan dengan Desa Tan Malaka, jadi sesekali kalua
libur jokopun pulang tuk membantu ayahnya di sawah. Hidup joko sangat jauh berbeda dengan
bowo, bowo adalah anak yang selalu disiplin, selalu bersemangat tuk menghadapi apapun
masalah yang di hadapinya.

Pada tahun 1999 joko dan bowo lulus bersamaan, bowo melanjutkan menjadi prajurit
negara, bowo adalah salah satu prajurit terbaik yang di miliki desanya. Sedangkan joko hidupnya
tak menentu, sebelum joko menentukan keberlanjutan karirnya, joko membantu ayahnya sambil
mencari lowongan pekerjaan. Joko selalu bergaul dengan kalangan muda dan tua, joko
menceritakan pengalaman hidupnya saat bersekolah di desa seberang. Di desa tan malaka, jarang
ada anak-anak yang bisa mencicipi manis pahitnya pendidikan, karena faktor ekonomi yang
membuat anak-anak desa ini tuk bekerja layaknya seorang petani.

Joko mendapatkan pekerjaan di salah satu SMA 2 tan malaka. Salah satu SMA faforit di
desa itu. di samping mengajar joko pun selalu berinteraksi dengan masyarakat. Joko mengajar
dan mengajak anak-anak muda di desa itu tuk memanfaatkan alam tuk di jadikan sebagai sumber
pekerjaan. Dengan pesona alam di desa tan malaka, maka konsep yang joko rancang bersama
anak muda berhasil 80%, masyrakat di desa tan malaka senang dan suka dengan cara berpikirnya
joko, hingga di suatu saat datang lah bapak randi. Bapak randi adalah salah satu guru yang di
segani oleh joko saat bersekolah di desa soromandi. Pak Randi melihat semua kesuksesan dan
usaha yang di raih joko. Pak Randi menasehati joko, “joko kamu adalah anak yang berbakat,
kamu adalah anak yang selalu berusaha, semoga kau menjadi pemimpin kelak”, ujar pak randi.

Pada tahun 2002, ada sekolompok orang yang mengiginkan kehancuran desa tan malaka,
mengacaukan desa, meneror, menculik bahkan pembunuhan pun telah terjadi. Kepala desa
kewalahan menghadapi situasi tersebut, di akhir kepemimpinannya, pak haikal di hadapkan
dengan permasalahan-permasalahan tersebut, berbagai cara pak haikal menghentikan para
pengacau tersebut, namun tetap saja setiap minggunya ada yang hilang ternakan bahkan sepeda
motornya.

Melihat desa tersebut, joko mengajukan diri maju di pemilihan kepala desa, dengan
kedekatan dan pemikiranya joko, tentu banyak warga yang mendukung joko. Bowo mendengar
kejadian-kejadian di akhir-akhir ini merasa terpukul, bowopun berhenti menjadi tentara dan
mengajukan diri tuk menjadi kepala desa. Dengan latar belakang orang yang di pandang di desa
nya, tidak heran bowo mendapat apresiasi dari masyrakat, ti tambah lagi dengan bowo adalah
prajurit terbaik, dengan ini bowo yakin mampu menjadi kepala desa dan menyelesaikan
persoalan yang terjadi.

Tahun 2004, pemilihan kepala desa telah datang, waktu yang di tunggu-tunggu oleh
kedua calon kepala desa tan malaka. Bowo di dampinggi oleh ahyar dan joko di dampinggi oleh
yady. Joko memenangkan pemelihan kepala desa tersebut. Joko dan yadi menjalankan visi-misi
tuk menghadapi persoalan dan keberlanjutan kehidupan desa nya. Dengan konsep konsep yang
ada, joko dan yadi mampu membuat desa tan malaka kembali aman dan tentram.

Nama: fikri haikal

Devisi: redaksi

Judul: joko dan bowo

Anda mungkin juga menyukai