Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN

A. Alasan Pengambilan Judul


Penulis mengangkat judul tentang "Pengaruh Citrus Aromaterapi Terhadap
Ansietas Pasien Preoprasi Bedah Mayor Di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang Tahun 2014”
Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan
cara invasive dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan
ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan membuat
sayatan. Setelah bagian yang akan ditangani ditampilkan, selanjutnya
dilakukan perbaikan yang diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka.
Prevalensi bedah mayor di Indonesia sangat tinggi, tercatat sebanyak 75
kasus bedah mayor telah dilakukan selama tiga bulan dengan spesifikasi
semua kasus divisi bedah dari bedah digestif, bedah anak, onkologi, plastik,
thorax, vaskuler, orthopedi dan urologi. Lebih dari 60 % kasus digestif,
sedangkan persentase lainnya merata pada kasus divisi bedah lainnya.
Studi pendahuluan yang dilakukan di IRNA bedah RS Muhammadiyah
Palembang pada tanggal 17 Desember 2013 menunjukkan angka kejadian
bedah mayor tahun 2012 berjumlah 4369 kasus, angka ini meningkat
dibanding dengan angka kejadian bedah mayor tahun 2011 yang berjumlah
3030 kasus atau meningkat 69,4 % dari data tersebut bila diambil rata-rata
maka didapatkan 12 pembedahan perhari, dan cenderung meningkat dengan
adanya peningkatan jaminan kesehatan masyarakat oleh pemerintah. Hal
inilah yang mendasari dipilihnya lokasi RS Muhammadiyah Palembang
sebagai lokasi penelitian tentang tindakan pembedahan.
Menurut kami alasan penulis dalam mengangkat judul sudah baik dengan
memperhatikan penggunaan tanaman herbal yang tidak memiliki efek
samping serta lebih murah dan mudah diperoleh yang dapat membantu pasien
dalam segi ekonomi untuk memdapatkan alternatif pengobatan yang baik.

B. Judul

1
Penulis mengangkat judul mengenai “Studi Pustaka Khasiat Daun Sirsak
(Annona muricata) dalam Menurunkan Nyeri pada Pasien Gout Arthritis”.
Jumlah kata dalam judul menurut kami cukup banyak yaitu terdiri atas 14
kata, namun masih dalam batas kurang dari maksimal penggunaan kata dalam
penulisan judul. Menurut tata cara penulisan artikel penelitian dikti maksimal
judul terdiri atas 15 kata. Judul telah menggambarkan masalah yaitu nyeri
pada gout arthritis dan penurunan nyeri dengan daun sirsak, namun tidak
dicantumkan tempat serta waktu penelitian dilakukan.

C. Penulis (Peneliti ) dan Alamat


Nama Penulis
a. Jhons Fatriyadi
Bagian Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung.
b. Reffilia Irfa
Mahasiswa Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas
Lampung.
Alamat : Jl.Perum Antasari Permai No.5 Blok AA,
Kontak : HP 082177936701, e-mail irfafaaaa@yahoo.com

D. Abstrak
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui manfaat tanaman herbal daun
sirsak terhadap penurunan nyeri pada gout arthritis. Jurnal ini merupakan
jurnal kajian pustaka. Disebut penelitian kepustakaan karena data-data atau
bahan-bahan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian tersebut berasal
dari perpustakaan baik berupa buku, ensklopedi, kamus, jurnal, dokumen,
majalah dan lain sebagainya. Hasil dari penelitian ini seperti salah satu kalimat
yang dikutip dari abstrak yaitu “Penggunaan terapi herbal dengan daun sirsak
dapat mengurangi nyeri pada penderita gout”. Jumlah kata dalam abstrak 144
kata, dan jumlah kata kunci 4 yaitu anti nyeri, daun sirsak, gout arthritis, dan
tannin. Dalam abstrak tidak dicantumkan mengenai waktu penelitian, populasi
penelitian, serta teknik pengambilan data. Menurut kami alangkah lebih baik
untuk mencantumkan waktu penelitian, populasi penelitian, serta teknik

2
pengambilan data sesuai dengan data – data yang telah didapatkan dari
kepustakaan baik jurnal ataupun artikel dengan tetap memperhatikan kaidah
jumlah maksimum kata dalam penulisan abstrak.

E. Pendahuluan
Peningkatan usia harapan hidup dan status gizi bagi masyarakat pada
dekade terakhir ini telah menyebabkan transisi pola kebiasaan hidup termasuk
pola makan. Dan untuk prevalensi angka kejadian gout arthtitis di Indonesia
seperti yang tercantum pada pendahuluan “Berdasarkan hasil dari Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) prevalensi penderita gout artritis yang paling
tinggi yaitu berada di Bali yang mencapai 19,3%. Selain itu di Sulawesi Utara
mencapai 10,3%”. Selain itu penulis juga mengatakan bahwa perubahan pola
penyakit sangat berhubungan dengan pola makan. Dimana sebelumnya makan
makanan yang mengandung banyak karbohidrat, serat dan sayuran menjadi
pola makan dengan komposisi banyak protein, lemak, dan garam. Pola makan
seperti makanan yang banyak mengandung purin bila tidak diubah maka kadar
asam urat didalam darah yang berlebihan akan menyebabkan penumpukan
kristal asam urat. Menurut kami dilihat dari angka kejadian gout arthritis di
berbagai daerah di Indonesia sudah cukup tinggi dan untuk mencegah
peningkatan prevalensi angka gout arthritis, penelitian ini penting dilakukan
terutama untuk membantu kalangan masyarakat kurang mampu sehingga
mendapat mengobatan yang lebih mudah dan murah.

F. Metode Penelitian
Pada jurnal ini, jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif.
Dimana penelitian kualitatif dibagi ke dalam dua hal. Pertama, penelitian
kepustakaan (library research). Kedua, penelitian lapangan (field research).
Jurnal ini berfokus pada penelitian kepustakaan yang mengandalkan data-data
yang hampir sepenuhnya dari perpustakaan baik berupa buku, ensklopedi,
kamus, jurnal, dokumen, majalah dan lain sebagainya, sehingga penelitian ini

3
lebih populer dikenal dengan penelitian kualitatif deskriptif kepustakaan atau
penelitian bibliografis dan ada juga yang mengistilahkan dengan penelitian
non reaktif, karena ia sepenuhnya mengandalkan data-data yang bersifat
teoritis dan dokumentasi yang ada di perpustakaan. Pada penelitian ini
berwujud kata-kata, kalimat-kalimat, atau paragraf-paragraf yang ditanyakan
dalam bentuk narasi yang bersifat deskriptif. Dalam jurnal ini tidak tercantum
tempat dan waktu penelitian, serta kriteria sampel penelitian. Menurut kami
penelitian dengan metode kualitatif deskriptif kepustakaan ini penting
dilakukan terutama pada variable yang masih belum banyak diteliti seperti
pada penelitian daun sirsak untuk menurunkan nyeri pada gout arthritis ini.
Untuk penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan melakukan field
research atau penelitian lapangan di mana peneliti mengamati dan
berpartisipasi secara langsung dalam penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah
studi kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan suatu teknik pengumpulan
data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik
dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Menurut kami dalam teknik
pengumpulan data penelitian ini sudah baik, seperti buku, jurnal dan artikel
ilmiah telah sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan.

H. Instrument Penelitian
Jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrument
dokumentasi dimana subjek penelitiannya dapat berupa buku-buku, majalah,
dokumen, artikel ilmiah yang telah ada berkaitan dengan penelitian ini.
Menurut kami jenis instrument yang dipakai penulis dalam penelitian ini
sudah baik dan sesuai dengan metode yang digunakan yaitu studi
perpustakaan, alangkah baiknya untuk kedepannya instrument penelitian ini
dapat dikembangkan dengan menggunakan instrument penelitian lainnya.

4
I. Hasil dan Bahasan

Berdasarkan usia, distribusi responden terbanyak adalah yang berusia


diantara 20 – 40 tahun dengan frekuensi 66,7% dari 42. Sedangkan distribusi
responden terkecil adalah yang berusia < 20 tahun 19,5% responden.
Distribusi frekuensi responden berdasar jenis kelamin dengan frekuensi
perempuan 54,8% dari 42 responden, pendidikan terakhir terbanyak adalah
SMA dengan frekuensi 45,2% dari 42 responden. Berdasar pekerjaan,
distribusi frekuensi pekerja swasta 33,3% sedangkan berdasar operasi yang
dijalani, distribusi frekuensi operasi pertama kali 85,7% dari 42 responden.
Tingkat Ansietas Pasien Preoperasi Bedah Mayor sebelum dilakukan Inhalasi
Citrus Aromaterapi. Berdasarkan tabel 1, hasil analisis data distribusi
frekuensi didapatkan rata – rata skor ansietas sebelum dilakukan inhalasi
citrus aromaterapi adalah 13,24 (95% CI 12,67 –13,80). Skor ansietas
terendah 10 dan tertinggi 18, dengan standar deviasi 1,189 dan standar error
0,055. Tingkat Ansietas Pasien Preoperasi Bedah Mayor Sesudah dilakukan
Inhalasi Citrus Aromaterapi Berdasarkan tabel 2 Hasil analisis data distribusi
frekuensi didapatkan rata – rata skor ansietas sebelum dilakukan inhalasi
citrus aromaterapi adalah 8,29 (95% CI 7,69-8,88). Skor ansietas terendah 6
dan tertinggi 14 dengan standar deviasi 1,904 dan standar error 0,069. Untuk
melihat pengaruh dari pemberian citrus aromaterapi terhadap penurunan
tingkat ansietas, peneliti menggunakan uji Dependent T-test. Pada tabel 3
didapat data pretest dan posttest penurunan skor ansietas rata-rata adalah
4,952 dengan standar deviasi 1,011 menghasilkan p value 0,001. Karena p
value < α (0,05). Maka dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian citrus
aromaterapiterhadap penurunan tingkat ansietas pasien preoperasi bedah
mayor yang signifikan.

Penelitian tentang pemberian citrus aromaterapi untuk menurunkan


ansietas pada klien preoperasi bedah mayor dilakukan Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian pre-eksperimental dengan rancangan one group pre-post design.
Secara umum karakteristik responden preoperasi bedah mayor yang diamati

5
sebagian besar adalah perempuan sebanyak 23 responden (54,8%) dan baru
pertama kali menjalani operasi bedah mayor sebanyak 36 responden (85,7%),
sedangkan pendidikan terakhir responden sebagian besar adalah SMA yaitu
sebanyak 19 responden (45,2%) dengan pekerjaan responden yaitu swasta
sebanyak 14 responden (33,3%) dan IRT sebanyak 12 responden (28,6%).
Ansietas Preoperasi Bedah Mayor Sebelum Pemberian Citrus
Aromaterapi pada Pasien Bedah Mayor, berdasarkan hasil penelitian terhadap
42 responden di IRNA Ibnu Rusyd dan IRNA Siti Walidah Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang, didapat rata-rata skor ansietas sebelum
pemberian citrus aromaterapi adalah 13,24 apabila di kategorikkan berada
pada tingkat ansietas sedang. Skor terendah 10, sedangkan skor tertinggi 18.
Dari distribusi frekuensi sebanyak 36 responden berada pada tingkat ansietas
sedang dan 6 responden pada tingkat ansietas berat. Ansietas pasien
disebabkan tindakan pembedahan. Bedah merupakan salah satu upaya yang
mendatangkan stress karena terdapat ancaman didalam tubuh, integritas dan
jiwa seseorang. Bedah merupakan tahapan dalam proses perioperasi.
Tindakan pembedahan mayor merupakan salah satu stressor yang dapat
menimbulkan ansietas pada pasien preoperasi. Secara kognitif persepsi akan
adanya cedera akibat pembedahan, serta efek dari anastesi yang dilakukan
akan menimbulkan respon ansietas yang dihubungkan dengan adanya rasa
nyeri selama pembedahan dan setelah pembedahan, kemungkinan adanya
kecacatan, ketergantungan fisik setelah pembedahan dan kemungkinan
adanya kematian akibat pembedahan. Respon ansietas diukur dengan
menggunakan skala Amsterdam Preoperative Anxiety Information’s Scale
(APAIS). Dari pengukuran pada responden sebelum pemberian inhalasi citrus
aromaterapi skor ansietas pasien adalah terendah 10 dan tertinggi 18 dengan
rata-rata 13,24 yang bila ditransformasikan kedalam klasifikasi ansietas
berada pada ansietas sedang. Ansietas sedang ditandai dengan kecendrungan
responden yang berfokus pada pemikiran tidakan pembedahan sehingga
kurang mampu berfokus pada pemikiran selain tindakan pembedahan dan
akibat yang terjadi setelah pembedahan. Selain itu terlihat meningkatnya
frekuensi nafas dan ferkuensi denyut nadi pasien. Ansietas sedang yaitu

6
cemas yang memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang
penting dan mengesampingkan yang tidak penting. Dilihat dari faktor-faktor
yang mempengaruhi ansietas preoperasi ini, faktor operasi yang pertama kali
dijalani menjadi hal yang menonjol, dimana 85,7% dari 42 responden. Selain
itu dari karakterisitik responden berdasarkan jenis kelamin, responden
perempuan berdistribusi terbanyak yaitu 54,8% dari 42 responden, sedangkan
karakterisitik responden berdasarkan usia dan pendidikan sebagian besar
responden berusia 20-40 tahun (66,7%) dan pendidikan SMA (45,2%) dengan
pekerjaan sebagian besar responden swasta (33,3%) dan IRT (28,6%).
Ansietas Preoperasi Bedah Mayor Setelah Pemberian Citrus Aromaterapi
pada Pasien Bedah Mayor, berdasarkan hasil penelitian terhadap 42
responden di IRNA Ibnu Rusyd dan IRNA Siti Walidah Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang, didapat rata-rata skor ansietas setelah pemberian
citrus aromaterapi adalah 8,29 (95% CI 7,69 – 8,88). Apabila di kategorikkan
berada pada tingkat ansietas ringan. Skor terendah 6, sedangkan skor tertinggi
14. Dari distribusi frekuensi sebanyak 31 responden berada pada tingkat
ansietas ringan dan 11 responden pada tingkat ansietas sedang. Hal ini
diasumsikan pengaruh pemberian inhalasi citrus aromaterapi. Citrus
aromaterapi adalah salah satu anxiolytic atau bahan yang dapat digunakan
untuk menurunkan ansietas . Hal ini dikarenakan adanya bahan aktif berupa
linalool yang merupakan salah satu minyak atsiri yang berada dalam
tumbuhan Citrus L aurentium.18 Linalool berfungsi sebagai anxiolitic atau
zat yang dapat menurunkan ansietas, aktifitas utamanya adalah meningkatkan
kekebalan tubuh serta melancarkan sirkulasi dan meningkatkan respon
eksitasi sel. Citrus aromaterapi dapat menurunkan ansietas melalui
mekanisme sistem penciuman. Dimana bau yang dihasilkan ditangkap oleh
olfactory ephitelium, yang merupakan suatu reseptor yang berisi 20 juta ujung
syaraf. Selanjutnya, bau tersebut akan ditransmisikan sebagai suatu pesan ke
pusat penciuman yang terletak pada bagian belakang hidung. Dari sini bau
yang mengandung ionminyak atsiri berbahan aktif linalool tersebut dibawa
neuron menuju sistem limbik untuk diteruskan ke hipotalamus. Di
hipotalamus bau tersebut akan merangsang kelenjar pituitary untuk

7
melepaskan agen kimia kedalam sirkulasi darah untuk mengatur kelenjar
adrenal dan tiroid supaya menurunkan aktifitasnya yang sebelumnya
dirangsang oleh adanya stimulus stressor yang menimbulkan reaksi hormon
epineprin dan norepineprin. Bau ini juga merangsang daerah di otak yang
disebut raphe nucleus untuk mengeluarkan sekresi serotonin yang
menimbulkan efek rileks sebagai akibat inhibisi eksitasi sel.

Menurut kami isi dan pembahasan penelitian ini sudah cukup lengkap.
Peneliti telah banyak menjelaskan bagaimana pengaruh dari citrus
aromaterapi untuk menurunkan ansietas serta bagaimana mekanisme citrus
aromaterapi menurunkan ansietas. Kemudian pada kutipan berikut “Penelitian
tentang pemberian citrus aromaterapi untuk menurunkan ansietas pada klien
preoperasi bedah mayor dilakukan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
tahun 2014” menurut kami belum lengkap alangkah baiknya ditambahkan
tanggal dan bulan apa dilakukannya penelitian.

J. Simpulan dan Saran


Simpulan dari penelitian ini yaitu :
1. Rata – rata skor ansietas pasien preoperasi bedah mayor sebelum
melakukan inhalasi citrus aromaterapi adalah 13,24 (1,189).
2. Rata – rata skor ansietas pasien preoperasi bedah mayor sebelum
melakukan inhalasi citrus aromaterapi adalah 8,29 (1,904).
3. Ada pengaruh citrus aromaterapi terhadap ansieatas pada pasien preoperasi
bedah mayor dengan hasil uji statistic p value = 0,001 yang menunjukkan
ada pengaruh dilihat dari perbedaan hasil sebelum dilakukan dan setelah
dilakukan inhalasi citrus aromaterapi di IRNA Ibnu Rusyd dan IRNA Siti
Walidah Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
Menurut kami simpulan dari jurnal sudah tepat dan menunjukkan adanya
pengaruh citrus aromaterapi terhadap penurunan ansietas pada pasien
preoperasi bedah mayor namun, penulisan kalimat pada simpulan kedua
kurang tepat karena semestinya “Rata-rata skor ansietas paasien preoperasi
bedah mayor sesudah melakukan inhalasi citrus aromaterapi adalah 8,29

8
(1,904)”. Kemudian pada jurnal ini tidak dicantumkan saran penulis, menurut
kami saran perlu ditambahkan untuk perkembangan penelitian mengenai
pengaruh citrus aromaterapi terhadap penurunan ansietas pada pasien
preoperasi bedah mayor

K. Kaidah Penulisan
Kaidah penulisan menurut tata cara penulisan artikel jurnal ilmiah dikti.
1. Judul dan Nama Penulis
a. Judul dicetak dengan huruf besar/kapital, dicetak tebal (bold) dengan
jenis huruf Times New Roman font 12, spasi tunggal dengan jumlah kata
maksimum 15. Pada penelitian ini judul telah menggunakan huruf
capital, dicetak tebal, sudah menggunakan huruf Times New Roman font
12, spasi tunggal dan jumlah kata dalam judul yaitu 16 kata melebihi kata
maksimum yakni 15 kata.
b. Nama penulis ditulis di bawah judul tanpa gelar, tidak boleh disingkat,
diawali dengan huruf kapital, tanpa diawali dengan kata ”oleh”, urutan
penulis adalah penulis pertama diikuti oleh penulis kedua, ketiga dan
seterusnya. Pada penelitian ini nama penulis telah ditulis di bawah judul
tanpa gelar, namun nama penulis ketiga disingkat, diawali dengan huruf
capital, serta tanpa diawali dengan kata “oleh”.
c. Nama perguruan tinggi dan alamat surel (email) semua penulis ditulis di
bawah nama penulis dengan huruf Times New Romanfont 10. Pada
penelitian ini nama perguruan tinggi ketiga penulis tercantum, alamat
surel yang tercantum hanya satu yakni milik penulis kedua dan
menggunakan huruf Times New Roman font 11 yang semestinya
memakai font 10.

2. Abstrak
a. Abstract ditulis dalam bahasa Inggris, berisi tentang inti
permasalahan/latar belakang penelitian, cara penelitian/pemecahan
masalah, dan hasil yang diperoleh. Kata abstract dicetak tebal (bold).
Pada penelitian ini abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa
inggris, tidak berisi inti permasalahan, tercantum cara penelitian, dan
telah tercantum hasil yang diperoleh. Kata abstrak telah dicetak tebal.

9
b. Jumlah kata dalam abstract tidak lebih dari 250 kata dan diketik 1 spasi.
Pada penelitian ini jumlah kata dalam abstrak adalah 145 kata dan telah
diketik 1 spasi.
c. Jenis huruf abstract adalahTimes New Roman font 11, disajikan dengan
rata kiri dan rata kanan, disajikan dalam satu paragraph, dan ditulis tanpa
menjorok (indent) pada awal kalimat. Pada penelitian ini jenis huruf
abstract menggunakan Times New Romanfont 11. Telah disajikan rata
kiri dan rata kanan, dalam satu paragraph dan ditulis tanpa menjorok
pada awal kalimat.
d. Abstract dilengkapi dengan Keywords yang terdiri atas 3-5 kata yang
menjadi inti dari uraian abstraksi.Kata Keywords dicetak tebal (bold).
Pada penelitian ini abstrak telah dilengkapi dengan 3 keyword yang
mmenjadi inti uraian. Kata keyword tidak dicetak tebal (bold).

3. Refrensi
Penulisan pustaka menurut tata cara penulisan artikel penelitian dikti
sebagai berikut : Dari semua daftar pustaka yang dicantumkan dalam
jurnal ini secara umum sudah memenuhi kaidah-kaidah penulisan pustaka
menurut tata cara penulisan artikel penelitian dikti. Salah satu contohnya :
“Videbeck, S L, (2008). Psychiatric Mental Health Nursing, Lippincot
William & Wilkins. Jakarta: ECG”. Dari pustaka ini yang bersumber dari
sebuah buku, dimana tatanan pembuatan pustaka ini sesuia dengan
penulisan pustaka menurut tata cara penulisan artikel penelitian dikti.

L. Referensi
Sumber – sumber yang digunakan dalam pembuatan penelitian ini diambil
dari buku ajar, riset kesehatan, serta jurnal kesehatan yang berkaitan dengan
kecemasan serta citrus aromaterapi. Namun kami masih menemukan 1 sumber
dari blogspot mengenai cara mengukur tingkat kecemasan. Kami harap untuk
kedepannya refrensi yang digunakan lebih kredibel.

10
M. Implikasi Keperawatan
Implikasi penelitian ini dalam keperawatan diharapkan pasien preoperasi
yang menggunakan pengobatan non farmakologi yaitu dengan citrus
aromaterapi, dimana pasien yang sudah menggunakan citrus aromaterapi
menunjukkan perubahan yakni tingkat kecemasan menjadi menurun. Adanya
bahan aktif berupa linalool yang merupakan salah satu minyak atsiri yang
berada dalam tumbuhan Citrus L aurentium. Linalool berfungsi sebagai
anxiolitic atau zat yang dapat menurunkan ansietas. Diharapkan penelitian ini
dapat memberikan masukan untuk tenaga kesehatan dalam perkembangan
ilmu sebagai alternative perawatan untuk pasien khususnya pasien yang
mengalami preoperasi.
N. Kesimpulan Jurnal
1. Rata – rata skor ansietas pasien preoperasi bedah mayor sebelum
melakukan inhalasi citrus aromaterapi adalah 13,24 (1,189).
2. Rata – rata skor ansietas pasien preoperasi bedah mayor sebelum
melakukan inhalasi citrus aromaterapi adalah 8,29 (1,904).
3. Ada pengaruh citrus aromaterapi terhadap ansieatas pada pasien preoperasi
bedah mayor dengan hasil uji statistic p value = 0,001 yang menunjukkan
ada pengaruh dilihat dari perbedaan hasil sebelum dilakukan dan setelah
dilakukan inhalasi citrus aromaterapi di IRNA Ibnu Rusyd dan IRNA Siti
Walidah Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
Secara keseluruhan jurnal penelitian ini sudah baik. simpulan dari jurnal
sudah tepat dan menunjukkan adanya pengaruh citrus aromaterapi terhadap
penurunan ansietas pada pasien preoperasi bedah mayor namun, penulisan
kalimat pada simpulan kedua kurang tepat karena semestinya “Rata-rata skor
ansietas paasien preoperasi bedah mayor sesudah melakukan inhalasi citrus
aromaterapi adalah 8,29 (1,904)”.

O. Rekomendasi
Penggunaan citrus aromaterapi untuk menurunkan kecemasam pada pada
pasien preoperasi bedah mayor dapat direkomendasikan pada pasien yang
ingin melakukan pengobatan nonfarmakologi untuk menurunkan tingkat

11
kecemasan. Penggunakan citrus aromaterapi tidak menimbulkan efek samping
apapun, sangat terjangkau, murah, dan mudah didapatkan. Direkomendasikan
untuk semua pasien preoperasi bedah mayor.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dharmino, D. 2007. Metode Penelitian . Semarang. [diakses tanggal 8 september


2018] tersedia dari http://eprints.undip.ac.id

Harahap , Nursapia.2014. Penelitian Kepustakaan. Volume 08 No.01. Medan .


[diakses tanggal 8 september 2018] tersedia dari http://repository.uinsu.ac.id

Simlitabmas Ristekdikti. 2015. Tata Cara Penulisan Artikel Penelitian Dikti.


Jakarta. [diakses tanggal 8 september 2018] tersedia dari melalui
http://simlitabmas.ristekdikti.go.id

13

Anda mungkin juga menyukai