FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Revi
Revisi
si:: 00 Tang
Tangga
gal:
l: …………
………………
………
…
Revi
Revisi
si:: 00 Tang
Tangga
gal:
l: …………
………………
………
…
B. Alat
Alat dan
dan Baha
Bahan
n:
1. Engi
Engine
ne sta
stand
nd Toy
Toyot
ota
a seri
seri K dan
dan Mits
Mitsub
ubis
ishi
hi
2. Tool bo
box se
set
3. Multite
titest
ste
er
4. Engine
gine Tun
Tuner
Langkah Kerja :
A. Pemb
Pembon
ongk
gkar
aran
an
1. Lakukan
Lakukan pengamatan
pengamatan terhadap
terhadap rangkaian
rangkaian pengapi
pengapian,
an, lalu lepas
lepas distributo
distributorr dari engine.
engine.
2. Buka tutup distributor,
distributor, putar
putar poros
poros distributo
distributorr dan amati kerja
kerja platina.
platina.
3. Buka tutup
tutup oktan selektor,
selektor, tahan poros distributo
distributorr kemudian putar pengatur
pengatur oktan
oktan ke kiri
kiri dan ke
kanan. Amati efeknya
efeknya breaker plate platina.
platina.
4. Lepas
Lepas vacuu
vacuum
m advance
advancer,
r, platina
platina dan
dan breake
breakerr plate.
plate.
5. Tahan poros
poros distributor
distributor bagian
bagian bawah,
bawah, gerakkan
gerakkan bobot
bobot sentrifugal
sentrifugal advance
advancerr dengan obeng
obeng (-).
Amati efeknya terhadap gerakan cam ( nok).
6. Lepaska
Lepaskan
n sentrif
sentrifuga
ugall advance
advancerr dan lepas
lepas poros
poros distri
distribut
butor.
or.
B. Pemeri
Pemeriksa
ksaan
an dan
dan peraki
perakitan
tan kompo
komponen
nen
1. Periksa hubungan
hubungan antar terminal kunci kontak pada tiap-tiap
tiap-tiap posisi
posisi kunci kontak.
2. Bersihkan
Bersihkan komponen,
komponen, periksa
periksa kelainan
kelainan,, keausan
keausan secara
secara visual
visual dan
dan kekocakan.
kekocakan.
3. Periksa
Periksa keluru
kelurusan
san/keb
/kebeng
engkoka
kokan
n poros
poros (max.
(max. 0,05
0,05 mm).
4. Periksa
Periksa pegas
pegas sentrif
sentrifuga
ugall adva
advance
ncer.
r.
5. Pasang
Pasang sent
sentrifu
rifugal
gal adva
advance
ncer,
r, periks
periksa
a celah
celah sampin
samping
g (std.
(std. 0,15
0,15 – 0,50
0,50 mm).
6. Pasang
Pasang cam,
cam, periks
periksa
a kelong
kelongara
aran
n terhada
terhadap
p poros.
poros.
7. Periksa vacum advance
advancer,
r, diafragma
diafragma (dengan
(dengan cara menghisap
menghisap)) selang vacuum
vacuum advance
advancer.
r.
8. Pasang
Pasang breake
breakerr plate,
plate, vacuum
vacuum advanc
advancer
er dan platin
platina.
a.
9. Periksa kondisi
kondisi keausan
keausan pada platina
platina dan posisi
posisi kontak platina.
platina.
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Revi
Revisi
si:: 00 Tang
Tangga
gal:
l: …………
………………
………
…
B. Alat
Alat dan
dan Baha
Bahan
n:
1. Engi
Engine
ne sta
stand
nd Toy
Toyot
ota
a seri
seri K dan
dan Mits
Mitsub
ubis
ishi
hi
2. Tool bo
box se
set
3. Multite
titest
ste
er
4. Engine
gine Tun
Tuner
Langkah Kerja :
A. Pemb
Pembon
ongk
gkar
aran
an
1. Lakukan
Lakukan pengamatan
pengamatan terhadap
terhadap rangkaian
rangkaian pengapi
pengapian,
an, lalu lepas
lepas distributo
distributorr dari engine.
engine.
2. Buka tutup distributor,
distributor, putar
putar poros
poros distributo
distributorr dan amati kerja
kerja platina.
platina.
3. Buka tutup
tutup oktan selektor,
selektor, tahan poros distributo
distributorr kemudian putar pengatur
pengatur oktan
oktan ke kiri
kiri dan ke
kanan. Amati efeknya
efeknya breaker plate platina.
platina.
4. Lepas
Lepas vacuu
vacuum
m advance
advancer,
r, platina
platina dan
dan breake
breakerr plate.
plate.
5. Tahan poros
poros distributor
distributor bagian
bagian bawah,
bawah, gerakkan
gerakkan bobot
bobot sentrifugal
sentrifugal advance
advancerr dengan obeng
obeng (-).
Amati efeknya terhadap gerakan cam ( nok).
6. Lepaska
Lepaskan
n sentrif
sentrifuga
ugall advance
advancerr dan lepas
lepas poros
poros distri
distribut
butor.
or.
B. Pemeri
Pemeriksa
ksaan
an dan
dan peraki
perakitan
tan kompo
komponen
nen
1. Periksa hubungan
hubungan antar terminal kunci kontak pada tiap-tiap
tiap-tiap posisi
posisi kunci kontak.
2. Bersihkan
Bersihkan komponen,
komponen, periksa
periksa kelainan
kelainan,, keausan
keausan secara
secara visual
visual dan
dan kekocakan.
kekocakan.
3. Periksa
Periksa keluru
kelurusan
san/keb
/kebeng
engkoka
kokan
n poros
poros (max.
(max. 0,05
0,05 mm).
4. Periksa
Periksa pegas
pegas sentrif
sentrifuga
ugall adva
advance
ncer.
r.
5. Pasang
Pasang sent
sentrifu
rifugal
gal adva
advance
ncer,
r, periks
periksa
a celah
celah sampin
samping
g (std.
(std. 0,15
0,15 – 0,50
0,50 mm).
6. Pasang
Pasang cam,
cam, periks
periksa
a kelong
kelongara
aran
n terhada
terhadap
p poros.
poros.
7. Periksa vacum advance
advancer,
r, diafragma
diafragma (dengan
(dengan cara menghisap
menghisap)) selang vacuum
vacuum advance
advancer.
r.
8. Pasang
Pasang breake
breakerr plate,
plate, vacuum
vacuum advanc
advancer
er dan platin
platina.
a.
9. Periksa kondisi
kondisi keausan
keausan pada platina
platina dan posisi
posisi kontak platina.
platina.
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Revi
Revisi
si:: 00 Tang
Tangga
gal:
l: …………
………………
………
…
10. Pastika
Pastikan
n tanda
tanda garis
garis pada oktan
oktan selecto
selectorr telah segari
segaris
s dengan
dengan tanda
tanda pada
pada distrib
distributo
utor,
r, Setel
Setel celah
celah
platina
platina (0,40
(0,40 – 0,50 mm).
11. Periksa tutup distributor dan bersihkan karbon, karat pada
pada terminal-terminalnya. Pasang rotor dan
tutup distributor.
12. Periksa kondensor
kondensor dengan
dengan multitester
multitester ( µf ).
13. Periksa tahanan
tahanan kabel
kabel tegangan
tegangan tinggi dengan
dengan ohm meter.
14. Identifikasi
Identifikasi merk, jenis
jenis (nomor busi) stel
stel celah busi.
busi.
C. Mer
Merangkai
1. Tepatkan
Tepatkan mesin pada top
top kompresi 1 dengan
dengan memutarkan
memutarkan poros
poros engkol
engkol dan pastikan
pastikan semua
semua
katup pada silinder satu tidak bekerja (tertutup).
2. Untuk
Untuk mesin
mesin Toyota
Toyota seri
seri K, Tepatkan
Tepatkan alur
alur pompa
pompa oli
oli melinta
melintang
ng dari
dari mesin
mesin atau menga
mengarah
rah tanda
tanda
titik ( . ) pada blok silinder.
3. Pasang
Pasang distributor
distributor pada blok
blok silinder,
silinder, pastikan
pastikan arah rotor
rotor menghadap
menghadap ke terminal
terminal kabel
kabel busii
nomer 1 pada tutup
tutup distributor
distributor setelah terpasang.
terpasang.
o
4. Putar
Putar poros
poros engkol
engkol berlaw
berlawana
anan
n arah dengan
dengan putar
putaran
an mesin,
mesin, tepatk
tepatkan pada 8 sebelum TMA.
an pada
5. Cari awal
awal pengpian
pengpian mesin dengan
dengan memutar distribu
distributor
tor berlawanan
berlawanan arah
arah dengan
dengan putaran
putaran rotor
hingga terjadi percikan arus listrik pada platina kemudian kencangkan rumah distributor.
6. Pasang
Pasang tutup distributor
distributor dan kabel tegangan
tegangan tinggi
tinggi busi sesuai dengan FO.
7. Rangkai
Rangkai sistem
sistem kelistrikan
kelistrikan dari kunci kontak, koil hingga
hingga distributor.
distributor.
D. Menyetel
1. Hid
Hidupka
upkan
n mesin ( 5 menit), stel dwel angle timing pengapian.
mesin
a. Pasang tune-up tester, arahkan selector
selector ke dwell,
dwell, pasang
pasang penjepit
penjepit merah pada
pada negatif
negatif koil,
o o
penjepit hitam ke masa, lalu lihat angka penunjukan dwell angle (spec: 52 2 ).
Bila penyetelan tidak tepat, lakukan penyetelan ulang dengan melepas tutup distributor,
kendorkan
kendorkan (sedikit)
(sedikit) baut
baut pengikat
pengikat platina
platina kemudian
kemudian ubah besarny
besarnya
a gap (bila
(bila dwell terlalu
terlalu
besar, gap dipersempit
dipersempit atau sebaliknya
sebaliknya).
). start mesin, lakukan
lakukan penyetelan
penyetelan hingga didapat
didapat nilai
dwell angle yang sesuai.
Catatan : Jangan terlalu lama menstarter. Waktu start maksimal 5 detik.
b. Posisi
Posisikan
kan mesin
mesin pada
pada putaran
putaran idle
idle
o
c. Periksa timing ignition
ignition dengan menggunakan timing light (spec: 8 sebelum TMA pada
dengan menggunakan
putaran idle) dengan
dengan melepas vacum advancer
advancer.. Bila belum,
belum, tepatkan tanda timing
timing dengan
dengan
memutar rumah distributor berlawanan putaran rotor (untuk mengajukan) atau sebaliknya.
d. Pasang
Pasang sela
selang
ng vacuu
vacuum
m advanc
advancer
er dan
dan Setel
Setel putara
putaran
n idle mesin 750 rpm
idle mesin
2. Matikan
Matikan mesin,
mesin, bersihkan
bersihkan alat dan
dan training
training obyek yang digunakan.
digunakan.
3. Laporkan
Laporkan pada
pada instruktur
instruktur atau
atau teknisi
teknisi untuk
untuk pemeriksaan
pemeriksaan kondisi
kondisi training
training obyek.
obyek.
ACC
OFF
ON
ST
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
4. Data Pemeriksaan
No Nama bagian Hasil Spesifikasi
1 Kelurusan poros ………….. mm Max. 0,15 mm
2 Celah aksial ………….. mm
3 Keausan sudut cam Baik/aus
4 Celah samping centrifugal advancer ………….. mm
5 Panjang pegas bobot centrifugal ………….. mm
6 Kelongaran cam terhadap poros
7 Vacuum advancer Baik/bocor
8 Kondisi titik kontak platina Baik / kotor / miring
9 Terminal tutup distributor Baik / kotor / retak
10 Panjang terminal arang tutup
………….. mm
distributor
11 Kondensator : Kapasitas …………. µ f
0,22 – 0,24 µ f
Kondisi Baik/bocor
12 Kabel tegangan tinggi
Silinder 1 dan silinder 2 …… KΩ dan ...…. KΩ
Silinder 3 dan silinder 4 …… KΩ dan ...…. KΩ 5 – 10 KΩ
Koil ………….. KΩ
Kondisi fisik Baik/lecet/retak
14 Kondisi busi
Silinder 1 Gap ………mm
Silinder 2 Gap ………mm
Silinder 3 Gap ………mm
Silinder 4 Gap ………mm
2 Pengapian kecil,
mesin susah di
hidupkan
3 Mesin susah
dihidupkan
(cenderung
susah/berat untuk
distarter)
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Kompetensi :
Setelah melaksanakan praktek, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengidentifikasi terminal pada regulator konvensional
2. Melakukan pemeriksaan pada regulator konvensional
3. Menjelaskan cara kerja dan konsep penyetelan regulator.
4. Melakukan pemeriksaan pada alternator
5. Merangkai sistem pengisian dan menyetel arus pengisian
Dasar Teori
Sistem pengisisan berfungsi untuk mengisi baterai dan mensuplai arus listrik ke seluruh sistem kelistrikan
setelah mesin hidup. Komponen sistem pengisian terdiri dari : Alternator, berfungsi untik menghasilkan
arus bolak balik ; Regulator, berfungsi untuk mengontrol tegangan output alternator agar tetap stabil 13,8-
14,8 volt.
Langkah Kerja :
A. Regulator
1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Pelajari rangkaian sistem pengisian.
3. Buka tutup regulator.
4. Identifikasi posisi terminal regulator dan warna kabel pada konektor.
5. Identifikasi voltage regulator dan voltage relay.
6. Periksa tahanan (R) dari kemungkinan terbakar atau putus hubungan.
7. Periksa kontak point dari kemungkinan terbakar atau kotor. Bersihkan dengan kertas amplas dan
stel celah point (spec: 0,4 – 1,2 mm).
8. Amati kerja regulator untuk kecepatan rendah, sedang dan tinggi.
9. Lakukan penyetelan pada voltage regulator, ukur besar arus dan tegangan pada terminal B
(output) alternator menggunakan volt meter pada putaran rendah, sedang dan tinggi.
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
B. Alternator
1. Persiapkan perlengkapan praktek pada meja kerja.
2. Lakukan pemeriksaan alternator dalam keadaan sebelum dibongkar dengan Multi tester, posisi
selector pada ohm X1, seperti berikut :
a. Periksa hubungan sikat dengan slip ring untuk mengukur tahanan kumparan rotor dengan
cara menghubungkan kedua probe Multi tester pada terminal E dan F (spec: 6 Ω). Jika lebih
kemungkinan hubungan slip ring dan sikat kurang baik dan apabila kurang berarti ada
hubungan singkat.
b. Periksa kondisi diode negatip dengan menempelkan probe multi tester negatip pada bodi
alternator dan probe positip pada terminal N (spec: 20 Ω). Dan jika probe multi tester
dibalik, jarum multi tester harus menunjuk pada angka tak terhingga.
c. Periksa kondisi diode positip dengan menempelkan probe multi tester negatip pada terminal
N dan probe positip pada terminal B (spec: 20 Ω). Dan jika probe multi tester dibalik, jarum
multi tester harus menunjuk pada angka tak terhingga.
3. Bongkar alternator dengan melepas pulley, kipas dan baut-baut pengikat. Jika perlu lepaskan unit
diode rectifier dengan solder lalu keluarkan komponen-komponenya.
4. Amati dan periksa kondisi rotor. Identifikasi jumlah kutub magnet, tentukan kutub utara dan
selatanya. Periksa tahanan pada kumparan rotor dengan menghubungkan probe multi tester
pada slip ring. Periksa grounded dengan cara menghubungkan probe multi tester pada slip ring
dan bodi rotor. Lakukan juga pemeriksaan kerataan slip ring dan kondisi bearing pada rotor.
5. Periksa kondisi stator coil dengan menghubungkan salah satu probe multi tester pada terminal N
(ujung kumparan rotor) dan probe satunya secara bergantian ke ujung kumparan yang lain.
6. Lakukan pula pemeriksaan hubungan massa dengan cara menghubungkan probe multi tester
pada terminal N dan massa/bodi stator.
7. Periksa kondisi fisik diode dan lakukan pemeriksaan diode positif dan negatif satu persatu dengan
menggunakan multi tester.
8. Periksa dan ukur panjang sikat, pegas sikat dan sambungan pada sikat.
9. Tentukan letak sikat positip dan negatip, lalu periksa hubungan rangkaian sikat antara terminal F
dengan sikat positip dan sikat negatip dengan massa. Tahanan harus menunjuk pada angka 0 .
10. Rakit alternator dengan langkah kebalikan dari langkah pembongkaran.
Catatan : Pada merk alternator tertentu, terdapat lubang kecil pada bagian belakang yang
digunakan untuk membantu memasukkan sikat pada slip ring dengan cara
memasukkan alat bantu sejenis jarum.
12. Bersihkan alat dan training obyek yang digunakan.
13. Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.
Identifikasi
No. Terminal
Warna Lain-lain
1 IG
2 N
3 F
4 E
5 L
6 B
7 Volt. Regulator Ciri khusus:
8 Volt. Relay Ciri Khusus:
2 Alternator terbongkar
……………… Slip ring 1 Slip ring 2 ……………… ………………
Grounder rotor ………… Body ………… …………
Kumparan stator Stator 1 …………. …………… ……………
Stator 1 …………. …………… ……………
Stator 1 ………… …………… ……………
………… body …………… ……………
Kesimpulan :
Kesimpulan :
2 Output pengisian
terlalu kecil
3 Lampu indikator
tanda pengisian
menyala
4 Tidak ada
pengisian saat
putaran mesin
tinggi
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Kompetensi :
Setelah melaksanakan praktek, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Membongkar dan merakit komponen sistem starter.
2. Memeriksa dan mengidentifikasi kondisi komponen sistem starter.
3. Menganalisa sumber gangguan pada sistem starter.
Langkah Kerja :
1. Pelajari rangkaian komponen sistem starter, buat sketsa dengan warna kabel sesuai dengan
engine stand yang menjadi obyek praktek.
2. Lakukan pembongkaran motor starter.
3. Tentukan terminal-terminal pada motor starter dan identifikasi nama-nama komponen.
4. Pelajari cara kerja solenoid starter dan periksa solenoid starter dengan menggunakan ohm meter
maupun dengan baterai.
5. Periksa pegas sikat dan panjang sikat motor starter.
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
6. Periksa armature dari putusnya lilitan, kebocoran lilitan, keausan komutator, dan kedalaman
segmen pada komutator.
7. Periksa gigi pinion dari keausan, fungsi one way clutch dan keausan antara poros armature
dengan bushingnya.
8. Dengan mempelajari dan memeriksa unit starter, diskusikan penyebab gangguan pada sistem
sterter pada lembar kerja.
9. Rakit kembali unit motor starter dan test kerja unit motor starter. Bila terdapat gangguan, lakukan
perbaikan seperlunya.
10. Cabut kabel tegangan tinggi pada koil. Tempelkan amper induksi pada kabel dari baterai ke motor
starter, pasang voltmeter pada baterai, lalu putar kunci kontak ke posisi start. Baca besarnya arus
yang mengalir pada amper induksi dan drop voltage pada baterai. Catat besar arus dan
tegangan.
11. Bersihkan alat dan training obyek yang digunakan.
12. Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.
Pemeriksaan solenoid
Hold in koil : Terminal 50 (+) dan massa (-)
Hasil : …………………………
Pull in koil : Terminal 50 (+) dan 15/C(-)
Hasil : …………………………
Kesimpulan :
Kompetensi :
Setelah melaksanakan praktek, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Membongkar dan merakit komponen sistem starter.
2. Memeriksa dan mengidentifikasi kondisi komponen sistem starter.
3. Menganalisa sumber gangguan pada sistem starter.
Langkah Kerja :
1. Pelajari rangkaian komponen sistem starter, buat sketsa dengan warna kabel sesuai dengan
engine stand yang menjadi obyek praktek.
2. Lakukan pembongkaran motor starter.
3. Tentukan terminal-terminal pada motor starter dan identifikasi nama-nama komponen.
4. Pelajari cara kerja solenoid starter dan periksa solenoid starter dengan menggunakan ohm meter
maupun dengan baterai.
5. Periksa pegas sikat dan panjang sikat motor starter.
6. Periksa armature dari putusnya lilitan, kebocoran lilitan, keausan komutator, dan kedalaman
segmen pada komutator.
7. Periksa gigi pinion dari keausan, fungsi one way clutch dan keausan antara poros armature
dengan bushingnya.
8. Dengan mempelajari dan memeriksa unit starter, diskusikan penyebab gangguan pada sistem
sterter pada lembar kerja.
9. Rakit kembali unit motor starter dan test kerja unit motor starter. Bila terdapat gangguan, lakukan
perbaikan seperlunya.
10. Cabut kabel tegangan tinggi pada koil. Tempelkan amper induksi pada kabel dari baterai ke motor
starter, pasang voltmeter pada baterai, lalu putar kunci kontak ke posisi start. Baca besarnya arus
yang mengalir pada amper induksi dan drop voltage pada baterai. Catat besar arus dan
tegangan.
11. Rangkailah motor starter menggunakan relay.
12. Bersihkan alat dan training obyek yang digunakan.
13. Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.
Planetary 50
30
15/C
Reduksi 50
30
15/C
Pemeriksaan solenoid
Hold in koil : Terminal 50 (+) dan massa (-)
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Hasil : …………………………
Pull in koil : Terminal 50 (+) dan 15/C (-)
Hasil : …………………………
Dasar Teori
Sistem pengapian konvensional (menggunakan breaker point) memiliki berbagai kelemahan terutama
pada titik kontak atau breaker point-nya. Usaha untuk menggantikan sistem mekanis melalui berbagai
macam metode, seperti penggunaan transistor, infra merah, capasitor/CDI maupun dengan prinsip
kemagnetan. Semua sistem ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan sistem konvensional dimana tidak
diperlukan lagiperawatan rutin dan meningkatkan kualitas pada semua tingkat putaran mesin.
Salah satu jenis sistem pengapian elektronik adalah dengan menggunakan Transistor. Komponen
utamanya terdiri atas Signal rotor dan pick up coil yang berfungsi untuk membangkitkan tegangan sinyal
pengapian, serta transistor yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus primer col sehingga
terjadi pengapian.
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Langkah Kerja :
1. Periksa oli pelumas, air pendingin, kabel baterai dari kekendoran dan pastikan baterai dalam
keadaan baik.
2. Hidupkan mesin hingga mencapai temperatur kerja.
3. Ambil data yang meliputi : putaran mesin, tegangan baterai, tegangan primer koil, sudut dwell dan
timming pengapian (saat vacuum dilepas dan kondisi terpasang).
4. Bandingkan data dengan spesifikasi engine yang ada. Jika tidak sesuai, lakukan perbaikan yang
diperlukan. Lakukan kembali pengukuran pada langkah 3 hingga diperoleh data sesuai
spesifikasi, lalu matikan mesin.
5. Lepas distributor konvensional kemudian ganti dengan distributor yang menggunakan transistor.
6. Periksa kabel yang terdapat pada distributor, pasang kabel yang terhubung dengan resistor ke (+)
coil dan kabel yang terhubung dengan transistor ke (-) coil.
7. Periksa kembali rangkaian yang telah anda pasang. Jika semua terpasang dengan baik, hidupkan
mesin.
8. Pasang kembali oskiloskop pada kabel pick up coil dan amati apabila terdapat perubahan bentuk
gelombang yang dihasilkan. Gambar dan catat hasil pengamatan anda.
9. Ambil data seperti pada langkah nomor 3, meliputi : putaran mesin, tegangan baterai, tegangan
pick up coil, sudut dwell dan timming pengapian (saat vacuum dilepas dan kondisi terpasang).
10. Bandingkan data yang anda peroleh dengan data sebelumnya seperti pada langkah nomor 3.
Diskusikan hasilnya dengan kelompok anda.
11. Setelah selesai, lepas semua komponen sistem pengapian elektronik dan pasang kembali sistem
pengapian konvensional. Pastikan mesin dapat bekerja dengan baik.
12. Bersihkan alat dan training obyek yang digunakan.
Timing Pengapian
Tegangan Tegangan Sudut
Putaran Mesin Vacuum Vacuum
Baterai Primer Coil Dwell
Dilepas Terpasang
Putaran Idle
750 rpm
Putaran Menengah
2000 rpm
Putaran Tinggi
3000 rpm
Timing Pengapian
Tegangan Tegangan Sudut
Putaran Mesin Vacuum Vacuum
Baterai Primer Coil Dwell
Dilepas Terpasang
Putaran Idle
750 rpm
Putaran Menengah
2000 rpm
Putaran Tinggi
3000 rpm
Kesimpulan :
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
A. Sistem Horn
No Komponen Hasil
1 Daya lampu I Fr Rh …. watt Fr Lh …. watt Rr Rh …. watt Rr Rh …. watt
2 Daya flaser
3 Besar arus Lampu kiri …..….. amper Lampu kanan …….... amper
4 Daya lampu II Fr Rh …. watt Fr Rh …. watt Fr Rh …. watt Fr Rh …. watt
(lebih kecil) …... V …... A …... V …... A …... V …... A …... V …... A
…….. kedipan …….. kedipan …….. kedipan …….. kedipan
Daya lampu II Fr Rh …. watt Fr Rh …. watt Fr Rh …. watt Fr Rh …. watt
(lebih besar) …... V …... A …... V …... A …... V …... A …... V …... A
…….. kedipan …….. kedipan …….. kedipan …….. kedipan
5 Flaser II
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Kompetensi :
Setelah melaksanakan praktek, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan prinsip kerja sistem wiper dan washer.
2. Mengukur sudut sapu wiper blade.
3. Mengukur besar kebutuhan arus motor wiper.
4. Memeriksa kondisi motor wiper.
5. Memeriksa pompa washer dan menyetel arah semprotan.
Langkah Kerja :
1. Persiapkan alat, bahan dan rangkaian sistem wiper.
2. Lepas kabel pada konektor switch wiper, dengan menggunakan ohm meter, identifikasi kabel
sumber tegangan dan kabel untuk masing-masing tingkat kecepatan. Catat warna kabelnya.
Pasang kembali konektor.
3. Lepas konektor pada motor wiper, identifikasi kabel-kabel pada semua tingkat kecepatan dan
posisi pada konektornya.
4. Putar “ON” switch wiper, amati kerja wiper blade dan beri tanda daerah operasi wiper blade atau
batas gerakanya.
5. Putar “OFF” switch wiper, ukur sudut sapu wiper blade yang telah diberi tanda.
6. Ukur tinggi berhentinya blade terhadap dasar kaca, stel tinggi blade kiri dan kanan bila tidak
sama.
7. Ukur tekanan blade ke kaca menggunakan pull scale.
8. Stel arah penyemprotan dengan memasukkan kawat atau penggores ke lubang nozzle dan
menggerakkan ke arah penyemprotan yang dikehendaki.
9. Lepas sekering wiper, pasang amper meter dengan terminal sekering, putar “ON” switch wiper,
lihat dan catat besar arus yang dibutuhkan untuk kecepatan rendah dan kecepatan tinggi.
10. Bebaskan penekanan wiper blade ke kaca, putar “ON” switch wiper, lihat dan catat besar arus
yang dibutuhkan saat tanpa beban untuk kecepatan rendah dan kecepatan tinggi.
11. Lepaskan konektor motor wiper, bracket bawah center consule, motor dengan link, kemudian
keluarkan motor wiper.
12. Bongkar motor wiper, pelajari konstruksi plat kontak yang menyebabkan blade selalu berhenti di
bawah bila switch motor wiper diputar “OFF”.
13. Periksa kondisi plat kontak dari keausan/terbakar, sikat, drive gear dari keausan/keretakan,
armatur dari hubungan pendek lilitan/terbakar, keausan komutator.
14. Rakit kembali motor wiper, berikan grease pada drive gear dengan plat kontak.
15. Periksa kerja motor wiper tanpa beban dengan menghubungkan langsung ke baterai untuk
kecepatan rendah dan kecepatan tinggi.
16. Pasang kembali motor wiper dengan menghubungkan motor wiper crank arm ke wiper link,
hubungkan kembali kabel konektornya.
17. Periksa kerja sistem wiper dengan meutar “ON” switch wiper, maka blade harus bergerak, dan
saat switch “OFF” maka blade harus berhenti pada posisi yang benar.
14. Bersihkan alat dan training obyek yang digunakan.
1. Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
d. Kecepatan rendah
e. Kecepatan tinggi
f. Kecepatan intermitten
Kompetensi :
Setelah melaksanakan praktek, mahasiswa diharapkan dapat :
1. mengidentifikasi kondisi komponen-komponen sistem penerangan.
2. Merangkai sistem penerangan.
Langkah Kerja :
Merangkai sistem penerangan
1. Persiapkan alat dan bahan, pelajari rangkaian sistem penerangan.
2. Buat gambar skema rangkaian untuk sistem penerangan tanpa relay, terdiri dari 2 lampu, 2
filamen.
3. Rangkai sistem penerangan tanpa relay dan periksa kerja dari sistem tersebut.
4. Pasang relay pada sistem lampu penerangan dan periksa kerja dari sistem tersebut.
5. Ukur kebutuhan arus untuk lampu kepala dan lampu ekor, serta ukur total arus yang bekerja pada
sistem penerangan.
6. Bersihkan alat dan training obyek yang digunakan.
7. Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Kompetensi :
Setelah melaksanakan praktek, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Merangkai sistem power window.
2. Memeriksa motor power window.
3. Memeriksa saklar power window.
4. Mengukur kebutuhan arus listrik pada power window.
1. Power window switch (Drive side). 3. Power window switch (Passenger side and rear).
2. Power window motor. 4. Power window regulator
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Langkah Kerja :
1. Persiapkan alat dan bahan, cek kondisi baterai.
2. Buka unit power window dengan mengendurkan dua sekrup pengikatnya, kemudian tarik
penutupnya. Perhatikan pengunci waktu membuka agar pengunci tidak patah.
3. Periksa motor power window dengan ohm meter, dengan cara mencabut kabel motor. Hubungkan
dengan probe ohm meter, maka jarum ohm meter harus bergerak (ada hubungan). Cara lain
memeriksa motor power window adalah dengan menghubungkan langsung kabel motor ke
terminal (+) dan (-) baterai, maka motor akan berputar, kemudian balik hubungan kabel ke
baterai, maka putaran motor menjadi terbalik.
4. Lepaskan dua unit motor power window dengan melepas dua baut 8 mm, buka penutup gigi
reduksi, periksa gigi reduksi dari keausan dan keretakan (gigi reduksi terbuat dari plastik), berikan
grease kemudian rakit kembali.
5. Periksa kontinuitas saklar power window menggunakan ohm meter.
6. Lepaskan tangkai pembuka kaca, dengan melepas snap ring menggunakan sepotong kain,
selanjutnya lepas penutup.
7. Pasang unit power window pada tutup pintu, dengan mengklemkan pada tutup pintu.
8. Rangkailah sistem pengkabelanya (wiring), pasang tutup pintu kembali dan periksa kerja power
window dengan menekan saklar ke posisi atas atau bawah.
9. Lepas kembali sistem power window, pasang kembali tutup pintu dan tangkai pembuka kaca.
10. Bersihkan alat dan training obyek yang digunakan.
11. Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG