Anda di halaman 1dari 15

Menyelesaikan Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Menyelesaikan pertidaksamaan nilai mutlak caranya hampir sama dengan persamaan


nilai mutlak. hanya saja berbeda sedikit pada tanda ketidaksamaannya. Langkah-
langkah selanjutnya seperti menyelesaikan pertidaksamaan linear atau kuadrat satu
variabel .
Pertidaksamaan  mutlak dapat digambarkan sebagai berikut.

Apabila fungsi di dalam nilai mutlak berbentuk ax + b maka pertidaksamaan nilai mutlak
dapat diselesaikan seperti berikut.

Lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini.

Contoh
Tentukan himpunan penyelesaian dari Pertidaksamaan nilai mutlak berikut ini.
Jawaban
1. Cara menyelesaikan pertidaksamaan mutlak ini sebagai berikut.
    -9 < x+7 < 9
    -9 -7<x<9-7
       -16 < x < 2
   Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { x/ -16 < x < 2}

2. Cara menyelesaikan pertidaksamaan mutlak ini dibagi menjadi dua


bagian.
   (*) 2x - 1 >=  7
             2x  >=  7 + 1
             2x  >= 8
               x  >= 4

  (**) 2x - 1 <= -7
             2x   <= -7 + 1
             2x   <= -6
               x   <= -3
   
    Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { x/ x <= -3 atau x >= 4}
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat

Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat Eksplisit


SPLK Eksplisit
Bentuk umum SPLK eksplisit ditulis sebagai berikut:
dengan a, b, p, q, dan r merupakan bilangan-bilangan real.

Langkah-langkah untuk menentukan himpunan penyelesaian SPLK Eksplisit adalah sebagai


berikut:
1. Substitusikan persamaan linear y = ax + b ke persamaan kuadrat y = px2 + qx + r,
diperoleh
ax + b = px2 + qx + r
px2 + (q – a)x + (r – b) = 0, dengan menggunakan pemfaktoran atau rumus ABC diperoleh
nilai-nilai x (jika ada).
2. Nilai-nilai x yang didapat dari langkah (1) disubtitusikan ke persamaan y = ax + b sehingga
diperoleh nilai y. Pasangan nilai (x, y) merupakan himpunan penyelesaian SPLK.
Banyak anggota himpunan penyelesaian pada persamaan kuadrat px2 + (q – a)x + (r – b) = 0
dapat ditentukan dengan menggunakan diskriminan yang dinotasikan dengan D, dimana D =
b2 – 4ac.
Diskriminan dari px2 + (q – a)x + (r – b) = 0 adalah D = (q – a)2 – 4p(r – b).
Jika D > 0 maka SPLK mempunyai dua anggota himpunan penyelesaian.
Jika D = 0 maka SPLK mempunyai satu anggota himpunan penyelesaian.
Jika D 0 maka garis memotong parabola di dua titik yang berlainan.
Jika D = 0 maka garis memotong parabola tepat di satu titik atau dikatakan garis
menyinggung parabola
Jika D 0, jadi SPLK mempunyai 2 anggota himpunan penyelesaian.

b. y = -2x + 5
y = x2 + 6x + 21
Jawab :
Substitusikan persamaan y = -2x + 5 ke persamaan y = x2 + 6x + 21 diperoleh
-2x + 5 = x2 + 6x + 21
x2 + 8x + 16 = 0
D = 82 – 4(1)( 16)
D = 64 – 64
D=0
Karena D = 0, jadi SPLK mempunyai 1 anggota himpunan penyelesaian.

c. y = 3x – 4
y = x2 + 6x + 9
Jawab :
Substitusikan persamaan y = 3x – 4 ke persamaan y = x2 + 6x + 9 diperoleh
3x – 4 = x2 + 6x + 9
x2 + 3x + 13 = 0
D = 32 – 4(1)( 13)
D = 9 – 52
D = -43
Karena D < 0, jadi SPLK tidak mempunyai anggota himpunan penyelesaian.

Contoh 2

Tentukan himpunan penyelesaian SPLK y = 2x + 8


y = x2 + 4x
Jawab:
Substitusikan persamaan y = 2x + 8 ke persamaan y = x2 + 4x, diperoleh
2x + 8 = x2 + 4x
x2 + 2x – 8 = 0
(x + 4)(x – 2) = 0
x = -4 atau x = 2
x = -4 y = 2(-4) + 8 = 0
x = 2 y = 2(2) + 8 = 12
Himpunan penyelesaian ={(-4, 0), (2, 12)}
Contoh 3

Diketahui persamaan garis y = x + 2 dan persamaan parabola y = x2 – 2x – 8.


Tentukan: a. koordinat titik potong antara garis dan parabola

Jawab:
a. Substitusikan persamaan garis y = x + 2 ke persamaan parabola y = x2 – 2x – 8, diperoleh
x + 2 = x2 – 2x – 8
x2 – 3x – 10 = 0
(x + 2)(x – 5) = 0
x = -2 atau x = 5
x = -2 y = -2 + 2 = 0
x=5y=5+2=7
Koordinat titik potong antara garis dan parabola adalah (-2, 0) dan (5, 7)
Pertidaksamaan Rasional dan
Irasional
 

Pertidaksamaan Rasional merupakan pertidaksamaan yang penyebutnya


memuat variabel, sedangkan Persamaan Irasional merupakan
pertidaksamaan yang variabel ada di dalam tanda akar. Untuk menyelesaikan
pertidaksamaan jenis ini harus memperhatikan syarat yang ada, penyebut
tidak boleh sama dengan 0 dan yang di dalam tanda akar harus lebih dari
atau sama dengan 0. Materi ini diajarkan pada tingkat 10 SMA. 

Pertidaksamaan Rasional
Pertidaksamaan rasional adalah pertidaksamaan yang memuat pecahan yang
penyebutnya memuat variabel. Untuk menyelesaikannya diperlukan
persyaratan penyebut tidak sama dengan 0

Contoh 1: Tentukan semua nilai x yang memenuhi x2−1x−3≤0

Penyelesaian

Langkah Pertama: Menentukan syaratnya

Penyebut dari ruas kiri tidak boleh sama dengan 0

x−3≠0⇒x≠3
Langkah Kedua: Menentukan penyelesainnya

Karena ruas kanan sama dengan 0, langsung faktorkan ruas kiri menjadi
faktor-faktor linier baik pembilang maupun penyebut

(x−1)(x+1)x−3≤0

Pembuat nol pertidaksamaan di atas adalah x−1=0, x+1=0 dan x−3=0,


tuliskan kedalam bentuk eksplisit dalam x diperoleh x=1, x=−1 dan x=3.
Selanjutnya buat garis bilangan dan uji titik selain −1, 1 dan 3 di
pertidaksamaan 

 Pada interval x≤−1, pilih x=−2 diperoleh nilai (−2−1)


(−2+1)−2−3=3−5)≤0(Memenuhi)
 Pada interval −1≤x≤1, pilih x=0 diperoleh nilai (0−1)
(0+1)0−3=13≤0 (Tidak Memenuhi)
 Pada interval 1≤x≤3, pilih x=2 diperoleh nilai (2−1)
(2+1)2−3=−3≤0 (Memenuhi)
 Pada interval x≥3, pilih x=4 diperoleh nilai (4−1)
(4+1)4−3=15≤0 (Tidak Memenuhi)

Dengan ilustrasi pada gambar dapat diketahui penyelesaiannya


adalah x≤−1 atau 1≤x<0

***

Contoh 2: Tentukan semua nilai x yang memenuhi x2−3x+1x2+2x≤−2x+2

Penyelesaian

Langkah Pertama: Menentukan syaratnya

Pertidaksamaan di atas memiliki penyebut x2+2x dan x+2, oleh karenanya

⇒⇒x2+2x≠0x(x+2)≠0x≠0 dan x+2≠0

dengan kata lain x≠0 dan x≠−2

Jangan lupakan penyebut yang satunya lagi x+2≠0 atau x≠−2.


Dari dua penyebut di atas diperoleh syarat x≠0 dan x≠−2

Langkah Kedua: Menentukan penyelesainnya

Dimulai dengan membuat ruas kanan = 0

x2−3x+1x2+2x−−2x+2≤0
Kemudian sederhanakan pecahan di ruas kiri menjadi satu pecahan saja
dengan cara mengurangkannya. Perhatikan penyebut pada pecahan pertama
dapat difaktorkan menjadi x(x+2)

x2−3x+1x(x+2)−−2x+2≤0
Samakan penyebutnya dengan cara mengalikan penyebut dan pembilang
pada pecahan kedua dengan x

x2−3x+1x(x+2)−−2xx(x+2)≤0
Operasikan pembilangnya

⇒x2−3x+1−(−2x)x(x+2)≤0x2−x+1x(x+2)≤0
Pecahan sudah sederhana, berikutnya faktorkan ruas kiri menjadi faktor-faktor
linier jika mungkin.

Pembilang pada pertidaksamaan di atas relatif sulit untuk difaktorkan, oleh


karena itu gunakan rumus ABC. Setelah dihitung diskrminannya diperoleh
diskriminan negatif D=b2−4ac=1−4=−3. Jika Diskriminan suatu fungsi
kuadrat negatif berarti fungsi kuadrat tersebut definit. untuk soal ini,
fungsi x2+x+1 adalah definit positif atau nilainya selalu positif sehingga pada
pertidaksamaan di atas kedua ruasnya sah untuk dikalikan dengan 1x2+x+1

⇒⇒x2+x+1x(x+2)≤0x2−x+1x(x+2)⋅1x2−x+1≤0⋅1x2−x+11x(x+2)≤
0

x dan x+2 adalah pembuat 0 dari pertidaksamaan di atas dengan kata


lain x=0 dan x+2=0⇒x=−2.

Selanjutnya buat garis bilangan dan uji titik selain −2 dan 0 di


pertidaksamaan 
 Pada interval x≤−2, pilih x=−3 diperoleh
nilai 1x(x+2)=1−3(−3+2)=13≤0(Tidak Memenuhi)
 Pada interval −2≤x≤0, pilih x=−1 diperoleh
nilai 1x(x+2)=1−1(−1+2)=1−1≤0 (Memenuhi)
 Pada interval x≥0, pilih x=1 diperoleh
nilai 1x(x+2)=11(1+2)=13≤0 (Tidak Memenuhi)

Ilustrasi seperti pada gambar di bawah, titik x=−2 dan x=1 diberi tanda


bulatan putih karena sesuai syarat pertidaksamaan yaitu x≠0 dan x≠−2 

Dari garis bilangan di atas diperoleh penyelesaian −2<x<0 

Pertidaksamaan Irasional
Pertidaksamaan irasional merupakan pertidaksamaan yang memuat variabel
di dalam tanda akar. Untuk menyelesaiakannya diperlukan persyaratan yang
di dalam tanda akar harus lebih dari atau sama dengan 0. Selain itu
diperlukan syarat yang lain-lain mengingat bentuk akar adalah suatu bilangan
positif.

Contoh 3: Tentukan semua nilai x yang memenuhi 2x+4−−−−


−√>−x+2−−−−−−√

Penyelesaian

Langkah Pertama: Menentukan syaratnya

Ada dua fungsi yang berada dalam tanda akar oleh karena itu keduanya
harus lebih dari atau sama dengan 0 
 2x+4≥0⇒x≥−2
 −x+2≥0⇒x≤2

Langkah Kedua: Menentukan penyelesainnya

Dengan memperhatikan sifat bentuk akar yang selalu positif dan sifat


pertidaksamaan maka sah untuk mengkuadratkan kedua ruas kemudian
menyelesaikan pertidaksamaan yang terbentuk

⇒⇒⇒⇒2x+4−−−−−√>−x+2−−−−−−√(2x+4−−−−
−√)2>(−x+2−−−−−−√)22x+4>−x+23x>−2x>−23
Sketsakan syarat-syarat dan penyelesaian di atas 

Garis bilangan pertama adalah garis bilangan untuk x≥−2, garis bilangan


kedua untuk x≤2 dan garis bilangan ketiga untuk x>−23. Garis bilangan
terakhir atau yang keempat dari atas merupakan tempat untuk mensketsa
irisan dari syarat dan penyelesaian. Pada garis bilangan ke empat dapat
diketahui dengan mudah penyelesaian dari pertidaksamaan di atas
adalah −23<x≤2

***

Contoh 3: Tentukan semua nilai x yang memenuhi 2x−1−−−−√≤x−2


Penyelesaian

Langkah Pertama: Menentukan syaratnya

Pada ruas kiri terdapat bentuk akar, oleh karena itu syaratnya adalah

x−1≥0⇒x≥1
Di ruas kiri terdapat bentuk akar yang diketahui selalu positif, karena ruas
kanan lebih dari ruas kiri maka haruslah ruas kanan lebih dari atau sama
dengan 0

x−2≥0⇒x≥2
Langkah Kedua: Menentukan penyelesainnya

Kuadratkan kedua ruas pertidaksamaan diperoleh

⇒⇒⇒⇒2x−1−−−−√≤x−2(2x−1−−−
−√)2≤(x−2)24x−4≤x2−4x+40≤x2−8x+8x2−8x+8≥0
Dengan menggunakan rumus ABC diperoleh pembuat 0 pada persamaan di
atas adalah x=−4+22–√ dan x=−4−22–√. Dengan metode
menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat diperoleh x≤−4−22–
√ atau x≥−4+22–√

Sketsakan syarat-syarat dan penyelesaian di atas 

Dari sketsa diperoleh penyelesaiannya adalah x≥2


Materi SMA : Fungsi (Relasi) Matematika
Bagikan :

Fungsi, dalam istilah matematika adalah pemetaan setiap anggota sebuah himpunan (dinamakan


sebagai domain) kepada anggota himpunanyang lain (dinamakan sebagai kodomain). Istilah ini berbeda
pengertiannya dengan kata yang sama yang dipakai sehari-hari, seperti “alatnya berfungsi dengan
baik.” Konsep fungsi adalah salah satu konsep dasar dari matematika dan setiap ilmu kuantitatif. Istilah
"fungsi", "pemetaan", "peta", "transformasi", dan "operator" biasanya dipakai secara sinonim.

Ringkasan Materi

A.        Relasi
Aturan yang menghubungkan setiap anggota himpunan A ke B disebut Relasi dari A ke B.
Di tulis : R : A→B.
Istilah-istilah :
Himpunan A disebut Domain = Daerah Asal
Himpunan B disebut Kodomain = Daerah Kawan
Range = Daerah Hasil

B.        Menyatakan Relasi
Relasi dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu :
1.      Diagram Panah
2.      Himpunan Pasangan Berurutan
3.      Grafik Cartesius
C.        Produk Cartesius
Jika x ϵ A dan y ϵ B, maka produk Cartesius A ke B adalah himpunan pasangan berurutan (x, y).
Ditulis : AxB ={(x, y)І xϵ A dan yϵ B}
Contoh :
A = {a, b, c}
B = {1, 2}
maka dengan menggunakan tabel A x B di peroleh :
AxB 1 2
a (a, 1) (a, 2)
b (b, 1) (b, 2)
c (c, 1) (c, 2)
A x B = {(a, 1), (a, 2), (b, 1), (b, 2), (c, 1), (c, 2)}
Sifat-sifat :
1.      A x B ≠ B x A
2.      n(A x B) = n(B x A)
D.       Pemetaan (Fungsi)
Pemetaan adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota himpunan A dengan tepat pada satu
anggota himpunan B.

Komposisi Fungsi
Komposisi fungsi merupakan penggabungan operasi dua fungsi secara berurutan
yang akan menghasilkan sebuah fungsi baru.

Komposisi dua fungsi   dan    dinotasikan dengan simbol   


atau   .
dimana

Sifat Komposisi Fungsi



Contoh :
diberikan fungsi :

1.   = ….?

* fungsi   disubtitusikan ke fungsi 

2.   = ….?

* fungsi    disubtitusikan ke fungsi  

3.  =…?

* fungsi   disubtitusikan terlebih dahulu ke fungsi   nah, hasilnya baru


disubtitusikan ke fungsi  , perhatikan warna mewakili subtitusi ….ok!

Bagaimana contoh diatas???sudah cukup jelas,kan???!!


Berhati-hatilah dalam mensubtitusikan ya….

Mencari salah satu fungsi jika komposisi fungsi diketahui

1. Mencari    jika   dan    diketahui


contoh soal dan pembahasan :

Diketahui    dan     tentukan fungsi   !


jawab :
2. Mencari     jika   dan    diketahui
contoh soal dan pembahasan :

Diketahui   dan   tentukan   !


jawab :

Kita misalkan dulu :

Subtitusikan kembali ke fungsi :

Anda mungkin juga menyukai