Anda di halaman 1dari 24

PANDUAN

RUANG KEBIDANAN
BAB I

PENDAHULUAN

Rumah Sakit Griya Husada Madiun merupakan rumah sakit tipe D, yang terletak di
Desa Banjarejo, Kecamatan Taman Kota Madiun. Secara geografis rumah Sakit Griya
Husada Madiun terletak sangat strategis karena berada ditepi Jalan Raya Utama
Madiun yaitu Jln Mayjen Panjaitan No 22 Madiun, berada di madiun bagian selatan.

Rumah Sakit Griya Husada didirikan salah satu tujuannya adalah mewujudkan
kesejahteraan umum melalui peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta agar
dapat memberikan pelayanan kesehatan secara efektif dan efisien sejalan dengan
tuntutan masyarakat atas pelayanan kesehatan yang semakin bermutu, terjangkau dan
professional.

A. Latar Belakang

Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia.
Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai
pemberi pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam
memberikan pelayanan yang mutakhir kepada pasien yang berdasarkan standar
profesionalisme, sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai
konsekuensinya peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam
melaksakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis.

Dalam asuhan pelayanan kebidanan di Ruang Kebidanan, standar sangat membantu


bidan untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis
tentang pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas
tinggi. Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung
pada individu itu sendiri, usaha bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh
anggota profesi.

Pelayanan Ruang Kebidanan di Rumah Sakit perlu ditingkatkan dan dikembangkan


secara berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan obstetri dan
ginekologi berupa : kehamilan dengan gangguan, persalinan, perawatan ibu nifas,
perawatan bayi baru lahir, dan penyakit yang berkaitan dengan kebidanan dan
kandungan

Standar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan-harapan singkat


ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pencapaian suatu hasil tertentu. Untuk
menjamin mutu asuhan yang diberikan, standar merupakan landasan normatif dan
parameter untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang
seharusnya. Dalam penyusunan standar diharuskan untuk memperhatikan proses dan
harapan yang akan terjadi dlam upaya meningkatkan mutu pelayanan.

Standar praktik sangat diperlukan dalam pelayanan kebidanan di Ruang Kebidanan.


Standar sangat membantu bidan untuk mencapai asuhan yang berkualitas. Standar
digunakan terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri, inspeksi dan
akreditasi.

Rumah Sakit Griya Husada Madiun memiliki berbagai macam pelayanan yang
terbagi dalam beberapa instalasi. Salah satunya adalah Instalasi Kebidanan. Kegiatan
pelayanan utama dari Ruang Kebidanan meliputi pelayanan :

1. Kehamilan dengan gangguan


2. Persalinan
3. Perawatan ibu nifas
4. Perawatan bayi baru lahir
5. Penyakit kebidanan dan kandungan

B. Tujuan
1. Memberikan Pelayanan kepada pasien rawat inap sesuai dengan standar
asuhan kebidanan yang tepat.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien serta mempunyai
keinginan yang terus menerus untuk mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan dalam memberikan pelayanan.
3. Memberikan Asuhan kebidanan kepada pasien untuk kesembuhan yang
optimal, sehingga dapat memuaskan pasien.
4. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah, sopan dan hangat
sehingga memberikan kesan yang positif.
5. Memberikan pelayanan Informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan
keluarga sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga.

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Memberikan pelayanan di ruang kebidanan, meliputi :
1. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis.
2. Persalinan yang ditolong oleh dokter spesialis obstetric ginekologi
3. Perawatan di ruang nifas.
4. Pemeriksaan penunjang diagnostik.
5. Tindakan medis yang bersifat diagnostik dan terapeutik.
6. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien
dan instruksi dokter (DPJP).
7. Pelayanan tranfusi darah.
8. Pemberian surat rujukan.
9. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti USG dan NST

D. Batasan Operasional
Standar Unit kerja Rawat Inap Ruang kelas VIP, di Rumah Sakit Griya Husada
Madiun meliputi Ruang rawat pasien; ruang jaga bidan; ruang tindakan; ruang
bayi; ruang observasi pasien post operasi; loker obat-obatan pasien rawat inap,
lemari bahan habis pakai, dan linen bersih; toilet bidan maupun toilet pasien, dan
ruang tunggu pasien.
Adapun kondisi unit rawat inap di RS Griya Husada Madiun, terdiri dari:
a. Ruang Pasien Rawat Inap.
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan kebidanan pengobatan secara
berkesinambungan lebih dari 24 jam. Di Ruang rawat inap RS Griya Husada
Madiun terdiri dari kamar kelas VIP 4 (Lili Twin), VIP 3 (Seruni), VIP 2
(Dahlia), dan VVIP (Anggrek)
b. Ruang jaga bidan
Ruangan ini dilengkapi meja kursi, tempat arsip, telepon, computer, dan
papan pengumuman
Kegiatan di ruangan ini meliputi : penerimaan pasien baru dan pasien pulang,
penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien (apabila diperlukan
persetujuan / penolakan pengobatan, tindakan kedokteran, ataupun permintaan
pasien pulang paksa).
c. Ruang Tindakan
Ruangan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang meliputi : bed
tindakan, monitor EKG, NST, oksigen sentral, kulkas obat, meja resusitasi,
kursi, AC, toilet khusus pasien di ruang tindakan, lampu tindakan.
Kegiatan di ruang tindakan berupa : pemeriksaan dan anamnesa pasien baik
yang rawat inap maupun rawat jalan; tindakan kedokteran berupa persalinan
normal, kuretase, dan insisi bartholin; menyiapkan pasien operasi, exterpasi
diagnostic.

d. Ruang Bayi
Ruangan ini digunakan untuk ruang perawatan bayi baru lahir, pemeriksaan
fisik BBL, tempat memandikan bayi, dan ruang ganti bidan.
Ruangan ini dilengkapi dengan meja, kursi, meja memandikan bayi, kulkas
obat, box bayi, incubator, infant warmer, oksigen sentral, alat infuse pump,
dapur untuk memasak air, dan ruang ganti bidan.
e. Ruang observasi pasien post Sectio Caesaria
Rungan ini digunakan untuk observasi pasien post Sectio Caesaria selama
kurang lebih 6 jam. Dilengkapi dengan oksigen sentral, AC, 1 kursi penunggu
pasien
f. Loker obat-obatan pasien rawat inap
Tempat untuk menyimpan obat-obatan khusus pasien rawat inap, yang
dilengkapi dengan meja untuk menyiapkan obat-obatan injeksi
g. Lemari bahan habis pakai, linen bersih, dan tempat cuci alat
Tempat untuk menyimpan bahan-bahan habis pakai yang digunakan di ruang
tindakan dan dilengkapi tempat mencuci alat pasca dilakukan tindakan
kedokteran.
h. Toilet bidan
Kamar mandi/toilet yang khusus digunakan untuk petugas
i. Ruang tunggu pasien
Ruangan yang dilengkapi dengan kursi dan AC untuk ruang tunggu pasien
yang sedang dalam observasi atau tindakan

 Ruang pasien rawat inap kebidanan terdiri dari 23 tempat tidur


pasien:

Lili Twin : 1 Kamar (VIP 4). Berisi dua pasien, terdiri dari dua
bed, 2 meja pasien, 1 kamar mandi, 1 AC, 1 TV,
oksigen sentral

Seruni : 4 Kamar (VIP 3), masing –masing berisi satu pasien


dan terdiri dari 1 bed, 1 kamar mandi, kursi sofa dan
meja, 1 kulkas, 1 AC, 1 TV, dan oksigen sentral

Dahlia : 2 kamar (VIP 2), masing –masing berisi satu pasien


dan terdiri dari 1 bed, 1 kamar mandi, kursi sofa dan
meja, 1 kulkas, 1 AC, 1 TV, dan oksigen sentral

Anggrek 1 kamar (VVIP), masing –masing berisi satu pasien


dan terdiri dari 1 bed, 1 kamar mandi, kursi sofa dan
meja, 1 kulkas, 1 AC, 1 TV, dan oksigen sentral

E. Landasan Hukum.
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Nomoor 17 tahun2003 tentang Keuangan Negara.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 tahun 2004
tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 61 / Menkes / SK / I / 2004 tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Propinsi, Kabupaten / Kota dan Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228 / Menkes / SK / III / 2002 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib
Dilaksakan Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575 / Menkes / SK / II / 2005 tentang
Organisai dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Dalam NegeriNo. 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi SDM di Instalasi Kebidanan, minimal memiliki pendidikan DIII
Kebidanan.

B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan tenaga kerja di Instalasi Kebidanan Rumah Sakit Griya Husada
Madiun berdasarkan shift.
Tenaga kerja di Instalasi Kebidanan, saat ini berjumlah 10 Orang bidan. Yang
memegang tanggung jawab sebagai berikut :
1. Kepala Ruangan : 1 Orang
2. Bidan Pelaksana : 10 Orang

Tenaga kerja di instalasi Kebidanan, bekerja dengan jadwal sebagai berikut :


1) Kepala Ruangan : Masuk pagi
2)Bidan Pelaksana : Bekerja sesuai dengan shift yang sudah
dijadwalkan.

C. Pengaturan Jaga
Rumah Sakit Griya Husada Madiun merupakan Rumah Sakit yang beroperasional
selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum.
Karyawan bekerja secara shift dengan waktu kerja yang telah ditentukan.
tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :
1) Batas keterlambatan karyawan maksimal 10 menit dari dimulainya jadwal
shift.
2) Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberikan, maka
karyawan tersebut akan mendapat evaluasi kedisiplinan dari atasan langsung.
3) Apabila terjadi keterlambatan secara terus menerus, akan diberikan
peringatan.
4) Izin meninggalkan dinas maksimal 3 jam harus atas persetujuan Kepala
Ruangan

Pengaturan tenaga kerja di Instalasi Kebidanan, berdasarkan shift di bawah ini :


a) Kepala Ruangan
 Senin – Kamis : 07.00 – 14.00
 Jum at : 07.00 - 11.00 (melihat situasi dan kondisi)
 Sabtu : 07.00 - 12.00 (melihat situasi dan kondisi)

b) Karyawan Shift
 Senin – Minggu
o Shift I : 07.00 – 14.00
o Shift II : 14.00 – 21.00
o Shift III : 21.00 – 07.00
BAB III

STANDAR FASILITAS

Rumah Sakit Griya Husada adalah Rumah Sakit Swasta murni yang terdapat di kota
Madiun. Rumah Sakit yang berusaha untuk melayani pasien dengan sepenuh hati dan
sesuai standar profesionalisme. Adapun fasilitas pelayanan dan peralatan yang
terdapat di Ruang Kebidanan adalah sebagai berikut:

1. Standar Fasilitas Pelayanan


1) Standar pelayanan Instalasi Kebidanan
a. Pemberian pelayanan asuhan kebidanan di rawat inap.
b. Adanya Dokter Penanggung Jawab pada setiap pasien yang dirawat inap.
c. Penanganan pasien sesuai dengan standart prosedur operasional.
d. Pelaporan adanya kejadian yang tidak diinginkan seperti pasien resiko
jatuh, atau jatuh yang berakibat kecacatan /kematian, dan kematian ibu
dan bayi
e. Pelaporan dan pencatatan kematian pasien > 48 jam setalah masuk rawat
inap.
f. Pelaporan angka kejadian infeksi nosokomial di ruang Kebidanan
g. Pelayanan terhadap pasien harus memperhatikan hak pasien
h. Adanya informasi ke pasien atau keluarga pada setiap pelayanan yang
akan dilakukan dengan permintaan inform consent
i. Pelayanan Kerohanian bagi pasien yang memerlukan.
j. Menghormati segala keputusan yang diambil oleh pasien dan keluarga.

2) Standar Minimal Peralatan di Ruang Kebidanan

No. Peralatan Medis Keterangan

1. Partus set Ada


2. Heacting set Ada
3. Kuret set Ada
4. IUD set Ada
5. Resusitasi set Ada
6. Set rawat luka Ada
7. Stetoskop Ada
8. Tensi meter Ada
9. Termometer Ada
10 Tourniket Ada
11. Tongue Spatel Ada
12. Standar infuse Ada
13. O2 sentral Ada
14 O2 mobile Ada
15 Ambu Bag Ada
16 Bantal Ada
17 Selimut Ada
18 Troli Ada
19. Tromol Ada
20. Gunting Ada
21. Bak Instrumen Ada
22. Bengkok Ada
23. Baskom Ada
24. Laken Ada
25. Bed tindakan Ada
26. Pispot Ada
27. Doppler/Funandoskop Ada
28. Kursi Roda Ada
29. Alat NST Ada
30. Monitor EKG Ada
31. Brankat pasien Ada
32. Peralatan mandi bayi Ada
33. Incubator Ada
34. Infant warmer Ada
35. Box bayi Ada
36. Meja resusitasi Ada
37. Infus pump Ada
38. Set baju bayi Ada
39. Alat steril dot bayi Ada
40. Obat-obatan emergensi Ada

2. Sarana Kerja di Ruang Kebidanan

No Sarana Kerja Keterangan


1. Kipas Angin Ada
2. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) Ada
3. Pesawat Telepon Ada
4. File Catatan Kebidanan Ada
5. Alat Habis pakai Ada
6. AC Ada
7. Lemari / Cabinet Ada
8. Kursi Ada
9. Loker Penyimpanan Obat Ada
10. Peralatan Infus Ada
11. Jam Dinding Ada
12. Tempat Sampah medis Ada
13. Tempat sampah non medis Ada
14. Lemari tempat laken bersih Ada
15. Meja Ada
16. Komputer Ada
17. Lemari es penyimpan obat dan vaksin Ada

3. Fasilitas Ruang Rawat Inap

No. Ruangan Rawat Fasilitas Keterangan


1. Lili twin 2 Tempat Tidur Pasien Ada 1 Kamar Rawat
Gorden
Inap dengan kapasitas 2
2 Bantal
2 Selimut pasien
2 Lemari loker
2 Kursi Penunggu Pasien
2 Standar Infus
1 AC
1 TV
1 Kamar Mandi / Toilet
Kunci Kamar
1 Tempat Sampah
Oksigen sentral
2. Seruni (VIP 3) Tempat Tidur Pasien Ada 4 kamar rawat inap
Gorden
Bantal
Selimut
Lemari loker
Kulkas
Kursi Sofa
Meja
Standar Infus
AC
TV
Oksigen sentral
Kamar Mandi / Toilet
Kunci Kamar
Tempat Sampah
3. Dahlia (VIP 2) Tempat Tidur Pasien Ada 2 Kamar Rawat
Gorden
Inap
Bantal
Selimut
Lemari loker
Lemari baju
Kulkas
Kursi Sofa
Meja
Standar Infus
AC
TV
Oksigen sentral
Kamar Mandi / Toilet
Kunci Kamar
Tempat Sampah
Anggrek Tempat Tidur Pasien Ada 1 Kamar Rawat
(VVIP) Gorden Inap
Bantal
Selimut
Lemari loker
Lemari baju
Kulkas
Kursi Sofa
Meja
Standar Infus
AC
TV
Oksigen sentral
Kamar Mandi / Toilet
Kunci Kamar
Tempat Sampah

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Jenis pelayanan di ruang kebidanan, meliputi


1. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis.
2. Persalinan yang ditolong oleh dokter spesialis obstetric ginekologi
3. Perawatan di ruang nifas
4. Pemeriksaan penunjang diagnostik.
5. Tindakan medis yang bersifat diagnostik dan terapeutik.
6. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan
instruksi dokter (DPJP).
7. Pelayanan tranfusi darah.
8. Pemberian surat rujukan.
9. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen dan NST

Adapun Kegiatan pokok Instalasi Kebidanan adalah merencanakan, menyusun,


mengusulkan, mengevaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan pelayanan di ruang
kebidanan.

Rincian Kegiatan Pelayanan di Instalasi Kebidanan :


1. Perencanaan Kebutuhan Sarana prasarana / logistik
Berdasarkan perencanaan terhadap kebutuhan sarana dan prasarana baik alkes
maupun non alkes untuk keperluan ruangan
2. Pencapaian mutu Keselamatan pasien
Menghimpun, mengelola, menganalisa, dan melaporkan data terhadap
keselamatan pasien di ruang kebidanan pada setiap bulannya
Sasaran Keselamatan Pasien :
o Ketepatan Identifikasi pasien : Kepatuhan identifikasi pasien di ruang
kebidanan
o Peningkatan Komunikasi yang efektif : Kepatuhan prosedur pemberian obat
dengan prinsip readback dari petugas ruang kebidanan kepada DPJP dan
ditanda tangani dalam waktu 24 jam
o Keamanan obat-obatan yang perlu kewaspadaan tinggi : Kepatuhan
pemberian label obat high alert oleh farmasi.
o Pencegahan infeksi nosokomial : Persentase kepatuhan petugas kesehatan
dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah dan 5 moment.
o Mengurangi resiko pasien jatuh : Insiden pasien jatuh selama perawatan rawat
inap di Rumah Sakit Griya Husada Madiun
Pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien dibudayakan dengan
menekankan untuk tidak takut melaporkan untuk dicari what & why nya bukan
who nya (untuk perbaikan agar tidak terjadi insiden keselamatan pasien). Selain
itu juga melaporkan tentang jumlah persalinan, angka kematian ibu dan bayi,
serta imunisasi tiap bulan pada Dinas Kesehatan Kota
Insiden keselamatan pasien yang perlu dilakukan pencatatan dan pelaporan
terdiri dari: Kejadian sentinel, KTD, KNC, KPC
3. Pencapaian Indikator Mutu rawat inap kebidanan
Menghimpun, mengelola, dan menganalisa data terhadap indicator mutu,
Indikator mutu klinis Rumah Sakit yang dilakukan di ruang kebidanan, meliputi :
o Assesmen pasien : Kelengkapan pengisian assesmen awal keperawatan pasien
baru dalam waktu 24 jam setelah MRS
o Pencegahan dan pengendalian pengawasan serta pelaporan infeksi : Persentase
kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan
metode 6 langkah cuci tangan dan metode 5 moment di rawat inap.
4. Perencanaan Kebutuhan Ketenagaan.
Berdasarkan petrencanaan kepala ruangan terhadap analisa kebutuhan tenaga
sesuai standart yang ditetapkan oleh Rumah Sakit.
5. Pengembangan SDM
Melaksanakan pelatihan-pelatihan di lingkungan intertnal maupun eksternal
Rumah Sakit yang terkait dengan peningkatan mutu pelayanan kebidanan
6. Pelaksanaan orientasi tenaga Baru
Melaksanakan orientasi tenaga baru sesuai dengan tugas pokok di instalasi
kebidanan terkait dalam lingkup rawat inap.
7. Insiden Kecelakaan Kerja
Untuk meningkatkan perhatian, kesejahteraan, keselamatan dan keamanan
petugas / staff dalam bekerja maka dilakukan pencatatan dan pelaporan insiden
kecelakaan kerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan K3 Rumah Sakit
griya Husada Madiun.
8. Penilaian kinerja staff adalah penilaan kinerja dari masing-masing staf sesuai
profesi pada saat bertugas, dilakukan oleh atasannya atau pejabat yang
berwenang dengan menggunakan pedoman penilaian kinerja.

Cara pelaksanaan Kegiatan

1. LOGISTIK

A. Pengadaan Sarana dan Prasarana


Pengadaan sarana dan prasarana seperti alat kesehatan dan obat adalah suatu
prosedur penyediaan alat kesehatan dan obat-obatan yang digunakan oleh
pasien di ruang kebidanan, dan sebagai penggantinya dibebankan kepada
pasien melalui resep yang dibuat oleh dokter. Untuk alat habis pakai bidan
menulisnya di lembar alkes dan di tanda tangani oleh bidan.

B. Tujuan
1. Agar alat-alat stok yang ada di ruang kebidanan tercukupi.
2. Mempermudah bidan dalam pelayanan ke pasien
3. Tetap terjaga dalam segi kualitas dan kuantitas.
4. Memudahkan di dalam penggunaan dan pengawasannya.

C. Prosedur permintaan alat kesehatan dan obat-obatan


1. Jenis obat stok yang akan dipakai dan alat kesehatan yang akan diminta,
ditulis pada blangko permintaan yang ditulis oleh bidan.
2. Resep dan form alkes yang sudah di isi dengan lengkap diserahkan ke
bagian farmasi atau bagian logistik.
3. Bila alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan yang diminta sudah tersedia
akan diserah terimakan ke ruang kebidanan

2. KESELAMATAN PASIEN

Alur Pelaporan Keselamatan Pasien


1. Apabila terjadi suatu insiden di Rumah Sakit, wajib segera ditindak lanjut
(dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat yang tidak diharapkan.
2. Setelah ditindak lanjuti, segera buat laporan insden dengan mengisi formulir
laporan insiden pada akhir jam kerja / shift kepada atasan langsung, jangan
menunda laporan.
3. Setelah selesai mengisi formulir, segera serahkan kepada atasan langsung
pelapor. (Atasan langsung disepakati sesuai keputusan manajemen :
Supervisor / Kepala bagian / instalasi / departemen / unit, ketua komite medis)
4. Atasan langsung akan memeriksa laporan terhadap insiden yang dilaporkan.
5. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan
insiden dilaporkan ke tim KP di RS.
6. Tim KP di RS akan memganalisa kembali hasil investigasi dan insiden untuk
menentukan apakah perlu investigasi lanjutan.
7. Tim KP di RS akan melakukan analisa masalah.
8. Setelah itu, tim KP di RS akan membuat laporan dan recomendasi untuk
perbaikan serta “pembelajaran” berupa petunjuk untuk mencegah kejadian
berulang.
9. Recomendasi untuk “perbaikan dan pembelajaran” diberikan umpan balik
kepada unit terkait.
10. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian disatuan kerjanya masing-
masing.

3. KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi di Instalasi Kebidanan dilakukan oleh bidan baru sebagai


upaya untuk menyesuaikan diri pada tempat / unit kerja baru dalam rangka
memenuhi syarat bagi pekerjaan / jabatan dengan situasi baru yang berbeda dan
asing.

A. Tujuan Kegiatan Orientasi


1. Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
2. Memahami tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di lingkungan
rumah sakit serta kebijakan pimpinan rumah sakit.
3. Memahami prosedur-prosedur dalam berbagai bidang di berbagai unit
kerja.
4. Memahami prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf
kebidanan.

B. Materi Orientasi
1) Materi Umum
a. Struktur organisasi rumah sakit dan bidang
keperawatan/kebidanan
b. Tujuan rumah sakit dan pelayanan kebidanan.
c. Sarana yang tersedia dan cara penggunaannya.
d. Kebijakan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit / pelayanan
kebidanan.
e. Metode pemberian asuhan kebidanan.
f. Pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja bidan
g. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit.
h. Hak dan kewajiban bidan.
2) Materi Khusus
a. Struktur organisasi instalasi / ruangan.
b. Setting ruangan dan alat.
c. Tata tertib instalasi / ruangan.
d. Prosedur administrasi instalasi / ruangan.
e. Prosedur penerimaan pasien dan pemulangan pasien.
f. Manajemen / model asuhan kebidanan di instalasi / ruangan.
g. Monitoring hemodinamik pasien di instalasi / ruangan.
h. Manajemen pengelolaan kegawatdaruratan pasien di instalasi /
ruangan.
i. Manajemen penggunaan alat-alat khusus di instalasi / ruangan.
j. Manajemen logistik alat medis / non medis (linen) di instalasi /
ruangan.
k. Manajemen pencucian dan sterilisasi alat di instalasi / ruangan.

C. Prosedur Kegiatan Orientasi


1. Tenaga bidan diserahkan dari urusan kepegawaian ke bidang
keperawatan/kebidanan
2. Tenaga bidan baru menerima penjelasan materi orientasi yang meliputi
materi umum dan khusus.
3. Perkenalan dengan pejabat struktural / fungsional di
keperawatan/kebidanan
4. Pelaksanaan program orientasi di yang di jadwalkan mulai dari IRJA,
IGD, ICU dan IRNA, dan Kamar Operasi
5. Setelah pelaksanaan orientasi bidan yang bersangkutan membuat
laporan ke bidang keperawatan.
6. Berdasarkan evaluasi selama orientasi yang dibuat oleh kepala ruang,
maka yang bersangkutan ditempatkan sesuai kebutuhan serta
ketrampilan yang bersangkutan melalui SK Direktur.
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI RUANG KEBIDANAN

Struktur Organisasi
a. Secara struktur organisasi, instalasi kebidanan berada di bawah penanggung
jawab rawat inap. Dalam hal yang berkaitan dengan SDM bidan dan sarana
prasarana rawat inap akan berkoordinasi dengan penanggung jawab rawat
inap.
b. Instalasi kebidanan adalah unit pelayanan non struktural yang dipimpin oleh
seorang kepala instalasi yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik.
Keperawatan atau pelayanan penunjang medik, pendidikan, pelatihan dan
penelitian kesehatan di Rumah Sakit.
c. Struktur organisasi instalasi kebidanan sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI KEBIDANAN RUMAH SAKIT


GRIYA HUSADA
STRUKTUR DAN BAGAN ORGANISASI RUANG KEBIDANAN

RUMAH SAKIT GRIYA HUSADA MADIUN


BAB VI

URAIAN JABATAN

A. KEPALA RUANG KEBIDANAN


a. Tugas Pokok
Menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan pelayanan
penunjang medik, sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan melalui
pengelolaan sumber daya yang tersedia secara efektif, efisien dan produktif.

b. Fungsi
Perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian, pengendalian dan
pengevaluasian penyelenggaraan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan
pelayanan penunjang medik di lingkup instalasi.

c. UraianTugas
1) Merencanakan kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai di lingkup instalasi.
2) Menyusun rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan
penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
3) Menyusun standart pelayanan minimal instalasi.
4) Melaksakan rencana kerja instalasi sesuai dengan tugas pokok dan
standart pelayanan yang telah ditetapkan.
5) Mengelola dan memberdayakan semua sumber daya di instalasi dalam
rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan dan cakupan pelayanan.
6) Mengupayakan pemenuhan target, sasaran dan tujuan instalasi sesuai
dengan rencana kerja dan standart pelayanan minimal.
7) Mengembangkan kemampuan instalasi dalam pelayanan secara
berkelanjutan.
8) Melaksakan administrasi secara tertib, transparan dan akuntabel.
9) Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait dalam rangka
pelaksnaan tugas instalasi.
10) Melaksakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan dan
sumber daya yang digunakan di lingkup instalasi.
11) Mengevaluasi standart pelayanan instalasi.
12) Menyelesaikan masalah yang menghambat tugas operasional instalasi.
13) Menyediakan sarana dan prasarana secara proporsional sesuai kebutuhan
instalasi.
14) Melaporkan dan mempetanggungjawabkan pelaksanaan tugas operasional
kepada direktur secara berjenjang.

d. Kewenangan
1) Mengusulkan rencana kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai.
2) Mengusulkan rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan
penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
3) Mengusulkan standart pelayanan instalasi.
4) Memimpin koordinasi dengan unit-unit kerja terkait termasuk Satuan
Medis Fungsional (SMF) dalam pelaksanaan tugas instalasi.
5) Mengatur penggunaan sarana prasarana secara efektif, efisien dan
produktif.
6) Menyusun dan mengusulkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
pelaksanaan dan kelancaran pelayanan instalasi.
7) Melaksakan ketentuan disiplin kerja di instalasi.
8) Mengusulkan kinerja karyawan atau daftar penilaian dalam (DP3) di
lingkup instalasi.
9) Mengusulkan sistem “Reward dan Punishment” terhadap kinerja
karyawan sesuai dengan batas kewenangannya.

e. TanggungJawab
1) Dalam melaksanakan tugasnya instalasi bertanggung jawab kepada
direktur RS secara berjenjang.
2) Menjamin kelancaran secara operasional dalam pelayanan atau dukungan
pelayanan secara efisien, efektif, bermutu dan produktif.
3) Menjamin tercapainya sasaran dan target sesuai dengan program kerja
(ketentuan) yang telah ditetapkan.

B. PENANGGUNG JAWAB SHIFT


a. Tugas Pokok
Mengkoordinir sekelompok tenaga keperawatan/bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada sekelompok pasien melalui upaya kooperatif,
kolaboratif dan secara teknis administratif bertanggung jawab kepada
kepala ruang.

b. Uraian tugas
1) Membuat rencana asuhan kebidanan bulanan, mingguan dan harian
bersama kepala ruang.
2) Mengatur jadwal dinas timnya yang dikoordinasikan dengan kepala
ruang.
3) Melakukan pegkajian, menyusun diagnosa dan perencanaan tindakan
bersama anggota timnya.
4) Melakukan pengarahan kepada bidan pelaksana tentang pelaksanaan
asuhan kebidanan.
5) Melakukan kerjasama dengan tim perawatan lain dan kolaborasi
dengan anggota tim kesehatan lainnya dalam pelaksanaan asuhan
kebidanan secara berkesinambungan.
6) Melakukan evaluasi dan audit internal asuhan kebidanan yang menjadi
tanggungjawab timnya.
7) Melakukan perbaikan pemberian asuhan kebidanan
8) Menerima laporan dari anggota timnya tentang asuhan kebidanan yang
menjadi tanggungjawab timnya.
9) Membuat laporan pelaksanaan asuhan kebidanan yang dilakukan
timnya kepada kepala ruang baik secara lisan maupun tulisan.

C. BIDAN PELAKSANA
a. UraianTugas
1) Membuat laporan harian mengenai asuhan kebidanan.
2) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain secara bergantian dinas.
3) Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter.
4) Mengaplikasikan konsep sesuai tahap perkembangan.
5) Memberikan pendidikan kesehatan.
6) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
7) Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam kondisi
siap pakai.
8) Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan
lingkungan, peraturan atau tata tertib, fasilitas dan cara penggunaanya,
serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.
9) Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan
kelurganya.
10) Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien.
11) Menyusun diagnosa kebidanan pasien.
12) Menyusun rencana asuhan kebidanan.
13) Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan
14) Melaksanakan evaluasi tindakan yang sudah diberikan
15) Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat.
16) Memantau dan menilai kondisi pasien.
17) Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan
tim kesehatan yang lain.
18) Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus
dan upaya peningkatan mutu asuhan kebidanan
19) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang.
20) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang kebidanan.
21) Melaksakan sistem dan pelaporan.
22) Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah.
23) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga sesuai
kedaan pasien dan kebutuhan pasien.
24) Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan baik secara lisan maupun
tulisan.
25) Melaksaakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh piminan.
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

A. HUBUNGAN INTERN
Instalasi kebidanan memberikan pelayanan yang berkomperhensif terhadap
kebutuhan pasien baik secara langsung yang berkaitan dengan pemeriksaan
penunjang, diagnostic, perawatan khusus maupun yang tidak langsung terkait
dengan penunjang non diagnostic, dokumen rekam medic dan SIM RS.

B. HUBUNGAN EKSTERN
Instalasi kebidanan berkolaborasi dengan rumah sakit lain dalam hal rujukan
pasien yang memerlukan perawatan tingkat yang lebih tinggi atau lanjut.

BAB VIII

PERTEMUAN / RAPAT

Instalasi Kebidanan menyelenggarakan pertemuan / rapat, antara lain :

a. Rapat rutin dengan seluruh kepala ruang rawat inap yang diadakan setiap bulan.
b. Rapat rutin dengan seluruh staff ruang kebidanan yang diadakan setiap bulan
sekali.
c. Rapat koordinasi dengan instalasi lain.
BAB IX

PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan merupakan dokumentasi kegiatan penyelenggaraan


pelayanan rawat inap di RS Griya Husada Madiun.

Kegiatan pelaporan dilakukan untuk memberikan data / informasi yang cepat, tepat
dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambilan keputusan,
sesuai dengan kondisi yang terjadi serta penemuan kebijakan yang relevan. Di dalam
pelaksanaannya, pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang.

Pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien unit kerja dan apabila diketemukan
insiden keselamatan pasien dilakukan pelaporan dan pembuatan kronologis kejadian
untuk dilaporkan, untuk selanjutnya dilakukan evaluasi dan dilakukan pembuatan
rencana tindak lanjut.
BAB X

PENUTUP

Peran Rumah Sakit Griya Husada Madiun sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan kemampuan pelayanan
pengelolaan rawat inap agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang
komprehensif dan terpadu. Koordinasi internal dan eksternal Rumah Sakit perlu
dilakukan dalam upaya peningkatan kegiatan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit
Griya Husada Madiun.

Anda mungkin juga menyukai