Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang dimana

mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan

peningkatan angka kesakitan (morbilitas) dan angka kematian/mortalitas.

Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut

jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukkan fase darah yangkembali

kejantung (triyanto, E. 2014)

Menurut catatan badan kesehatan dunia/word health organization

(WHO) tahun 2011, satu milyar orang didunia menderita hipertensi. Dua

pertigadiantaranya berada di Negara berkembang yang berpenghasilan

rendah-sedang. Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 jutaorang

setiap tahun, 1,5 juta kematian terjadi di asia tenggara, yang sepertiga

populasinya menderita hipertensi (direktorat pengendalian penyakit tidak

menular, 2013)

Pravalensi hipertensi diindonesia berdasarkan hasil pengukuran

menurut usia ≥18 tahun sebesar 25,8%. Pravelensi hipertensi diindonesia

yang diperoleh melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar

9,4% yang didiagnosa tenaga kesehatan sebesar atau sedang minum obat

sebesar 9,5% jadi terdapat 0,1% yang minum obat sendiri. Responden yang

mempunyai tekanan 0,7%. Jadi prevalensi hipertensidi Indonesia sebesar

26,5% (kemenkes RI, 2013).

Data diporelah dari dinas kesehatan kota Makassar, Sulawesi selatan

bahwa penyakit hipertensi sebanyak 28,0% (Depkes RI, 2013).


Berdasarkan data catatan medic RSUD labuang baji Makassar tahun

2014 (januari-desember), dari 1115 kasus penyakit dalam, 96 kasus

diantaranya adalah hipertensi (8,6%). Kenyataan seperti diatas membutuhkan

perhatian yang serius serta tenaga keperawatan yang terampil setidaknya

berupa dalam hal promotif, dan preventif untuk faktor-faktor pencetus

timbulnya hipetensi.

Dampak penyakit hipertensi berkembang dari tahun ketahun dan

membuahkan banyak komplikasi. Hipertensi adalah faktor resiko utama pada

penyakit jantung, serebral (otak), renal (ginjal), dan vaskuler (pembuluh darah

) dengan komplikasi berupa “infark miokard” (serangan jantung), gagal

jantung, stroke (serangan otak), gagal ginjal dan penyakit vaskuler periver

Berdasarkan data tersebut diatas maka penulis tertarik untuk

mengangkat judul asuhan keperawatan pada klien dengan hipertensi

B. Rumusan masalah

Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi ?

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Dilaksanakannya asuhan keperawatan pada klien dengan

hipertensi

2. Tujuan khusus

a. Dilakukannya pengkajian pada pasien dengan hipertensi

b. Ditetapkan diagnose keperawatan pada pasien dengan

hipertensi

c. Ditetapkannya intervensi pada pasien dengan hipertensi

d. Dilakukannya implementasi pada pasien dengan hipertensi


e. Dilakukannya evaluasi pada pasien dengan hipertensi

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai

sumber informasi dan sebagai referensi untuk meningkatkan

pendidikan kesehatan tentang pasien hipertensi

b. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah

didapatkan sekaligus menambah wawasan mengenai hipertensi

agar mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari

pada`pasien hipertensi

2. Manfaat praktis

a. Manfaat bagi institusi kesehatan

1) Mampu meningkatkan derajat kesehatan dan keperawatan

optimal pada pasien hipertensi

b. Manfaat bagi institusi pendidikan

1) Dapat menjadi referensi perpustakaan kampus bagi

mahasiswa program studi D-III keperawatan

2) Dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam proses

perkuliahan pada program studi D-III keperawatan

3) Sebagai bahan masukan untuk mahasiswa


c. Manfaat bagi masyarakat

1) Sebagai wacana informasi bagi masyarakat agar mendapat

pengobatan awal bagi yang terkena hipertensi

2) Agar dapat memberi pengertian tentang asuhan

keperawatan pada pasien dengan hipertensi

3) Agar masyarakat mengetahui bagaimana asuhan

keperawatan pada pasien denga


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan penelitian

Pada KTI studi kasus ini penelitian dengan pendekatan dengan

menggunakan metode deskriptif

B. Subjek pnelitian

Subjek penelitian pada KTI studi kasus ini adalah 2 (dua) pasien dengan

kasus yang sama yaitu dengan diagnose medis hipertensi

C. Focus studi

Focus studi merupakan batasan penelitian. Pada KTI studi kasus ini, focus

studi adalah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus

hipertensi

D. Definisi operasional focus studi

Asuhan keperawatan pada pasien Ny.x dengan hipertensi di RSUD labuang

baji (hipertensi) adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami

peningkatan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diatolik ≥90 mmHg

E. Instrument penelitian

Instrument penelitian studi kasus yang digunakan yaitu dengan menggunakan

format pengkajian keperawatan medical bedah

F. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data pada KTI studi kasus ini dengan pengambilan

data langsung melalui pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai proses

kepewatan sesuai proses keperawatan yang terdiri atas :


1. Pengkajian

2. Diagnose keperawatan

3. Intervensi keperawatan

4. Implementasi keperawatan

5. Evaluasi keperawatan

G. Lokasi dan waktu penelitian

1. Lokasi penelitian dilakukan di RSUD labuang baji

2. Waktu penelitian berlangsung pada bulan mei 2017

H. Analisis data penyajian data dan kesimpulan

1. Analisis data

Analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi

sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi

permasalahan, terutama masalah yang beerkaitan dengan penelitian. Sebelum

menganalisis data, terlebih dahulu dilakukan penyajian data.

Penyajian data merupakan kegiatan dalam pembuatan laporan hasil

penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan

tujuan yang diinginkan. Urutan dalam analisis data dari penyajian adalah

a. Pengumpulan data

Data dikumpulkan dari pelaksanaan asuhan keperawatan

b. Mereduksi

Data yang terkumpul direduksi dalam bentuk dokumentasi asuhan

keperawatan
2. Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun

teks naratif. Kerahasiaan dan pasien dijamin, identitas pasien dituliskan

dengan inisial

3. Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian dibahas pada pasien dengan diagnosa

medis dengan teori yang ada. Data yang disimpulkan terkait dengan data

pengkajian, diagnose keperawatan, rencana keperawatan, implementasi

keperawatan, dan evaluasi keperawatan

I. Etika penelitian

1. Informant consent

Merupakan cara persetujuan antara penelitian denan partisipan dengan

memberikan lembarpersetujuan yang diberikan persetujuan yang

diberikan sebelum penelitian dilaksanakan. Tujuan informant consent

adalah agar participant mengerti maksud dan tujuan penelitian,

mengetahui dampaknya, jika partisipan bersedia maka mereka harus

mendatangani lembar persetujuan dan jika partisipan tidak bersediamaka

penelitian harus menghormati hak pasien

2. Anonymity (tanpa nama) adalah untuk menjaga kerahasiaan penelitian

tidak mencantumkan nama responden tetapi lembar tersebut diberikan

kode

3. Confidentiality (kerahasiaan) adalah kerahasiaan informasi responden

dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan

hasil penelitian.
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMEND CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini bersedia untuk berpartisipasi dalam

studi kasus yang dilakukan oleh mahasiswa program studi D3 keperawatan UPTD

akademi keperawatan anging mammiri prov. Sulawesi selatan, dengan :

Nama : ARISMAWANTI

NIK : 163259

Alamat : Jln. Banta bantaeng

Judul : asuhan keperawatan pada klien Ny.x dengan gangguan system

kardiovaskuler (HIPERTENSI) Di RSUD labuang baji Makassar

Saya berharap studi kasus ini tidak akan mempunyai dampak negative

serta merugikan bagi saya dan keluarga sehingga pertanyaan-pertanyaan

yang saya jawab benar-benar dapat dirahasiakan.

Demikian lembar persetujuan ini saya tanda tangani dan kiranya

dipergunakan sebagai mana mestinya.

Makassar, 2018

Responden

(……………………………..)

Anda mungkin juga menyukai