BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Landasan Teori
1. Mutasi
a. Pengertian Mutasi
tenaga kerja ke tempat kerja lain. Akan tetapi mutasi tidak selamanya
perusahaan tersebut.
9
10
perusahaan.
posisi yang baru tapi memiliki kedudukan, tanggung jawab, dan jumlah
sebagai berikut:
10
11
yang dilakukannya
persaingan terbuka
1. Pengalaman baru
11
12
mengembangkan kemampuannya
administrator
12
13
mendadak
2. Pendayagunaan
3. Pengembangan karir
membutuhkan
6. Sebagai hukuman
13
14
dislike)
14
15
1. Permintaan sendiri
Alasan-alasannya adalah:
lanjut usianya
perselisihan
ditingkatkan.
15
16
diberhentikan
sifatnya sementara
16
17
akhir).
dalam organisasi
b) Tingkat pendidikan
17
18
2. Promosi Jabatan
dengan sebaik-sebaiknya
lebih besar, gaji yang lebih besar, dan pada level organisasi yang lebih
dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan yang lebih
selalu demikian.
18
19
pula. Pada umumnya promosi jabatan juga diikuti oleh peningkatan gaji
dipromosikan
19
20
2. Sistem senioritas
masa kerja seseorang yang diakui organisasi, baik pada jabatan yang
20
21
mendorong tenaga kerja untuk bersikap lebih loyal dan setia kepada
organisasinya.
syarat-syarat promosi, tentu saja syarat-syarat itu tidak sama untuk semua
sistem upah yang berlaku, sedangkan hak dan kewajiban merupakan hal
21
22
(2013:111):
1. Kejujuran
2. Disiplin
3. Prestasi kerja
4. Kerjasama
22
23
5. Kecakapan
6. Loyalitas
7. Kepemimpinan
8. Komunikatif
9. Pendidikan
23
24
dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi yang diikuti
bersangkutan
24
25
25
26
(2013:199) yaitu:
1. Pengalaman kerja
2. Tingkat pendidikan
3. Prestasi kerja
4. Peningkatan karir
5. Keadilan
26
27
3. Kinerja
bahwa istilah kinerja dari kata job performance atau actual performance
yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau
Kinerja individu adalah bagian hasil dari kerja pegawai baik dari segi
27
28
1. Subjectitive procedure
skerja, outside observer (para obsever dari luar) dan self (diri sendiri).
yaitu:
2. Direct measures
bawahannya
28
29
dan sebagainya
3. Profiency testing
b. Indikator Kinerja
diselesaikan.
aktivitas lain.
29
30
terhadap kantor
antara lain:
1. Sikap dan mental (motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja)
2. Pendidikan
30
31
3. Keterampilan
4. Manajemen kepemimpinan
5. Tingkat penghasilan
7. Jaminan social
8. Iklim kerja
10. Teknologi
menyertai diantaranya:
2. Faktor motivasi
31
32
3. Perilaku, sikap dan tingkah laku pegawai yang melekat pada dirinya
d. Penilaian Kinerja
32
33
maka dapat diketahui bagaimana kondisi riil pegawai dilihat dari kinerja.
untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja para individu atau tim dalam
pendapat dari para bawahan, rekan kerja, atasan, manajer lainnya, dan
Menurut Dessler (2011) ada lima faktor dalam penilaian kinerja yang
popular, yaitu:
penerimaan keluaran
33
34
memberikan dampak positif dan semangat dalam diri pegawai untuk lebih
1. Posisi tawar
objektif dan rasional dengan serikat buruh (jika ada) atau langsung
dengan pegawainya
2. Perbaikan kinerja
3. Penyesuaian kompensasi
gajinya
34
35
4. Keputusan penempatan
kinerja yang obyektif bukanlah tugas yang sederhana. Penlaian kinerja ini
yang obyektif
Menurut Mondy & Noe (2014), ada tujuh metode penilaian kinerja, yaitu:
1. Rating scales
2. Critical incidents
35
36
3. Essay
4. Work standard
5. Rangking
keseluruhan
6. Forced distribution
normal
36
37
B. Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah hasil-hasil penelitian terdahulu yang dapat dilihat pada
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
37
38
C. Kerangka Konseptual
Mutasi
(X1)
Kinerja
(Y)
Promosi Jabatan
(X2)
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
D. Hipotesis
38
39
Hipotesis I
Hipotesis II
Hipotesis III
39