Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA BERMAIN

MEWARNAI

Disusun Oleh:
Kelompok 6
Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Malang

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


IRNA IV RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN SATUAN ACARA BERMAIN
MEWARNAI

MALANG, 28 Desember 2018


Kelompok 6 Profesi Ners
Poltekkes Kemenkes Malang

MENGETAHUI,

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING LAHAN

( ) ( )
SATUAN ACARA BERMAIN

Pokok Bahasan : Mewarnai


Subpokok bahasan : Mewarnai Gambar Hewan
Tempat : R. 7B RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Waktu : 30 menit (10.00 – 10.30 WIB)
Hari/Tanggal : Jum’at, 28 Desember 2018
Penyuluh : Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Malang

A. Latar Belakang Masalah


Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat
bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan
bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa
permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak (Hurlock, 2011).
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan atau kepuasan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Erlita,
2015). Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktekkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif,
mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Nursalam, 2015). Jadi
kesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan agar anak dapat
kreatif dan mengekspresikan pikiran, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan salah satu
intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah kecemasan sebelum
dan sesudah tindakan operatif . Dengan demikian dapat dipahami bahwa didalam
perawatan pasien anak, terapi bermain merupakan suatu kegiatan didalam melakukan
asuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya (Nursalam, 2015).
Terapi bermaian ini bertujun untuk mempraktekkan keterampilan, memberikan
ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif dan merupakan suatu aktifitas yang
memberikan stimulasi dalam kemampuan keterampilan kognitif dan afektif (Whaley &
Wong 2014).

B. Tujuan Intruksional
1. Tujuan Umum
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani perawatan.
b. Untuk meningkatkan adaptasi efektif pada anak terhadap stress karena penyakit
dan dirawat
c. Untuk meningkatkan kemampuan daya tangkap atau konsentrasi anak.
d. Untuk meningkatkan koping yang efektif untuk mempercepat penyembuhan.
e. Untuk menambah pengetahuan mengenali warna.
f. Untuk mengembangkan imajinasi pada anak

C. Media
a. Pensil warna
b. Kertas bergambar
c. Meja

D. Kegiatan Bermain
1. Persiapan
a. Berpakaian seragam Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Malang
b. Mempersiapkan alat-alat dan bahan untuk bermain
c. Mempersiapkan media untuk bermain, yaitu: Pensil warna, karpet, kertas
bergambar, dan meja
2. Pelaksanaan
Waktu Tahap Kegiatan Media/
Kegiatan Penyuluh Sasaran Metode
3 menit Pembukaan Pembukaan : Tanya
a. Membuka kegiatan Menjawab salam Jawab
dengan mengucapkan
salam.
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari Mendengarkan
terapi bermain penyuluh
menyampaikan topik
d. Kontrak waktu anak dan dan tujuan
orang tua Menyetujui
e. Menggali kemampuan kesepakatan waktu
sasaran tentang pelaksanaan bermain
mewarnai Menyampaikan
pendapatnya tentang
mewarnai
15 Kegiatan Kegiatan bermain : Pensil
menit Inti a. Menjelaskan tata cara Memperhatikan warna
pelaksanaan terapi Buku
bermain mewarnai mewarnai
kepada anak
b. Memberikan kesempatan Bingung
kepada anak untuk
bertanya jika belum jelas
c. Membagikan kertas Antusias saat menerima
bergambar dan pensil peralatan
warna

Fasilitator mendampingi Memulai untuk


anak dan memberikan mewarnai gambar
motivasi kepada anak
Menanyakan kepada anak Menjawab pertanyaan
apakah telah selesai
mewarnai gambar
Memberitahu anak bahwa Mendengarkan
waktu yang diberikan telah
selesai
Memberikan pujian
terhadap anak yang mampu
mewarnai gambar sampai
selesai
5 menit Evaluasi Kegiatan evaluasi: Diskusi
a. otivasi anak untuk Menceritakan
menyebutkan apa yang
diwarnai
b. Memberikan reward Bertepuk tangan
pada anak yang berani
menceritakan gambarnya
5 menit Penutup a. Memberikan motivasi Mendengarkan Ceramah
dan pujian kepada
seluruh anak yang telah
mengikuti program
terapi bermain
b. Mengucapkan terima
kasih kepada anak dan
orang tua
c. Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup
E. Evaluasi
1. Evaluasi Stuktur
a. Anak hadir di ruangan minimal 3 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang 7B.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar
b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar

3. Evaluasi Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Kecemasan anak berkurang
c. Mewarnai gambar sesuai dengan contoh
d. Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai
MATERI BERMAIN MEWARNAI

a. Definisi

Mewarnai adalah proses memberi warna pada suatu media. Mewarnai gambar

diartikan sebagai proses memberi warna pada media yang sudah bergambar. Mewarnai

gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stress dan kecemasan

serta meningkatkan komunikasi pada anak (Wong & Donna, 2013).

b. Manfaat

Menurut Markum (2010) manfaat mewarnai adalah:

1) Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik

(sebagai permainan penyembuh/”therapeutic play”).

2) Dengan bereksplorasi menggunakan gambar, anak dapat membentuk,

mengembangkan imajinasi dan bereksplorasi dengan ketrampilan motorik halus.

3) Mewarnai gambar juga aman untuk anak usia toddler, karena menggunakan media

kertas gambar dan crayon.

4) Anak dapat mengeskpresikan perasaannya atau memberikan pada anak suatu cara

untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata.

5) Sebagai terapi kognitif, pada anak menghadapi kecemasan karena proses hospitalisasi,

karena pada keadaan cemas dan stress, kognitifnya tidak akurat dan negatif.

6) Bermain mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan ekspresi

emosinal anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci.

7) Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode penyuluhan

kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di rumah sakit.


DAFTAR PUSTAKA

Erlita. 2016. Pengaruh Bermain pada Perkembangan Anak. Jakarta: EGC.


Hurlock, E.B. 2011. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Markum. 2010. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC.
Nursalam. 2015. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan Bidan). Jakarta:
Salemba Medika
Whaley & Wong. 2014. Nursing Care Infants and Children,Fourth Edition. Toronto Canada:
Mosby Year Book.
Wong & Donna. 2013. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Jakarta: EGC.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai