Responden dalam penelitian ini merupakan penderita TB Paru yang berobat di Puskesmas I Denpasar Selatan. Puskesmas I Denpasar Selatan berlokasi di Klurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan tepatnya di Jalan Gurita No. 8 Denpasar. Puskesmas I Denpasar Selatan mempunyai 1 Puskesmas Induk dan 2 Puskesmas Pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Sidakarya dan Puskesmas Pembantu Panjer. Disetiap banjar mempunyai posyandu aktif berjumlah 36 posyandu. Jenis pelayanan yang diberikan di Puskesmas I Denpasar Selatan terdiri dari pelayanan poliklinik Umum, Poliklinik Gigi, Ruang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Ruang Keluarga Berencana (KB), Ruang Imunisasi, Ruang Tindakan, Ruang Konseling Gizi, Ruang Konseling VCT, Ruang Konseling KBM (Klinik Berhenti Merokok), Ruang Konseling Tradkom (Tradisional Komplementer) dan Ruang Konseling TB.
B. Laporan Pengumpulan Data
Untuk melakukan pengumpulan data, sebelumnya saya sudah mendapatkan izin dari Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali, Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu Provinsi Bali, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Denpasar, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Kepala Kecamatan Denpasar Selatan, Kepala Puskesmas I Denpasar Selatan. Kemudian setelah mengurus izin, peneliti menentukan responden yang mengikuti penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi penelitian. Kemudian setelah responden ditetapkan dan melalukan tehnik pengumpulan data dengan door to door pada tanggal 15 sampai 18 Juni
7 8
2018. Kemudian sebelum pengumpulan data, untuk memastikan kesediaan
calon responden menjadi responden, maka dilakukan inform consent terlebih dahulu dengan menjelaskan kepada responden atau keluarga bagaimana pengumpulan data akan berlangsung dan setelah itu responden yang bersedia dipersilahkan untuk menandatangani lembar inform consent.
1. Data motivasi dan sikap penderita tuberkulosis
Alat yang di gunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan peneliti untuk mengukur motivasi dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner. Kuesioner dikembangkan sendiri oleh peneliti berdasarkan metode pengembangan kuesioner menurut Burns and Grove’s (2012). Adapun tahap-tahap pengembangan kuesioner yaitu: a. tahap pertama, pengembangan kuesioner yaitu dengan menentukan konsep yang dibuat dalam kuesioner, isi yang terdapat di dalam kuesioner harus sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditentukan sehingga kuesioner yang digunakan dapat menjawab pertanyaan penelitian. Pada tahap ini, peneliti menentukan konsep yang akan di buat dalam kuesioner, isi yang terdapat dalam kuesioner harus sesuai dengan tujuan penelitian. Kuesioner penelitian ini terdiri dari dua variable yaitu motivasi dan sikap dari penderita tuberkulosis. b. Tahap kedua, melakukan studi literatur tentang kuesioner yang sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan beberapa kuesioner dari sumber yang berbeda yang didapat dari penelitian lain atau jurnal terkait. Kemudian memilih beberapa pernyataan dari kuesioner tersebut dan mengembangkannya. Kuesioner yang diberikan merupakan jenis kuesioner dengan pertanyaan yang bersifat tertutup (close ended question) sebanyak 32 pernyataan tentang motivasi dan sikap 9
penderita tentang pencegahan penularan tuberkulosis. Terdapat 12
(duabelas) pernyataan untuk mengukur motivasi, jika pernyataan positif pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (5), Setuju (4), Ragu- ragu (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat tidak setuju (1) dan jika penyataan negatif pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (1), Setuju (2), Ragu-ragu (3), Tidak Setuju (4), dan Sangat tidak setuju (5). Untuk variabel sikap diukur menggunakan skala Likert dan memiliki 20 (dua puluh) pernyataan dengan pilihan jawaban Sangat Setuju (5), Setuju (4), Ragu-ragu (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat tidak setuju (1) dan pernyataan negative pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (1), Setuju (2), Ragu-ragu (3), Tidak Setuju (4), dan Sangat tidak setuju (5).