Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM

ANALISIS KROMOSOM (KARIOTIPE)

A. PENDAHULUAN
Landasan Teori
Kromosom merupakan pembawa sifat keturunan. Di sepanjang kromosom terdapat
gen yang merupakan penentu sifat keturunan suatu makhluk hidup. Jadi baik kromosom
maupun gen sama pentingnya dalam penurunan sifat.

Berdasarkan fungsinya, kromosom dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:


1. Kromosom Tubuh (Autosom) : yaitu kromosom yang menentukan ciri-ciri tubuh.
2. Kromosom Kelamin (Gonosom) : yaitu kromosom yang menentukan jenis kelamin
pada individu jantan atau betina atau pada manusia pria atau wanita.
Secara internasional, nomenklatur untuk kromosom diatur dalam ISCN (International
System for Human Cytogenetic Nomenclature). ISCN terbaru adalah edisi 2013. Di dalam
ISCN terdapat acuan untuk berbagai bentuk kromosom, baik normal maupun abnormal.
Bila preparat kromosom hanya diwarnai solid dengan Giemsa, tidak akan muncul
garis-garis band sehingga klasifikasi kromosom manusia dikelompokkan menjadi 7 golongan
dari A-G (menurut Denver & Patau) dengan rumusan sebagai berikut:
Tabel 1. Klasifikasi Kromosom Menurut Denver dan Patau
Patau Denver Pola kromosom
Grup Nomor kromosom Sentromer Morfologi
Golongan
1–3 Median Metasentrik
A 1-3
2 Submedian Submetasentrik
B 4-5 4-5 Submedian Submetasentrik
X, 6 ,7, 9, 11 Submedian Agak
X,
C metasentrik
6-12
8, 10,12 Submedian Submetasentrik
13,14, 13, 14, 15 Subterminal Akrosentrik
D
15
16,17, 16 Median Metasentrik
E 17, 18 Submedian Submetasentrik
18
F 19,20 19, 20 Median Metasentrik
21,22 Subterminal Akrosentrik+sat
Y,
G elit
21, 22
Y Subterminal Akrosentrik
Gambar 1. Kariotipe, A: Perempuan (XX) dan B: laki-laki (XY) normal
Sumber : Suryo, 2008

Penyusunan Kariotipe
Penyusunan Kariotipe dilakukan dengan melakukan Analisis Kromosom. Analisis
Kromosom dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan cara mengamati foto mikroskopis
kromosom yang disediakan.
Untuk dapat menganalisis foto kromosm pada stadium metaphase perlu dipelajari
terlebih dahulu klasifikasi yang dibuat oleh Denver dan Patau (1960):
a. Golongan A-G
b. Group dan nomor kromosom
c. Posisi sentromer : Median, sub-median dan sub terminal
d. Morfologi kromosom: metasentrik, submetasentri, akrosentri dengan atau
tanpa satelit.

Cara menentukan nomor kromosom dengan GTG banding :


a. Pasangan kromosom homolog diberi nomor berdasarkan ukuran panjang kromosomnya,
mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil. Terkecuali kromosom sex, X dan Y.
Kedua kromosom ini tidak diberi nomor.
b. Perhatikan kedudukan sentromernya. Setiap pasangan kromosom homolog kedudukan
sentomernya sejajar.
c. Perhatikan mana lengan p atau q berdasarkan posisi banding. Acuan posisi banding
dapat dilihat pada lampiran.
d. Ada tidaknya satelit penting diperhatikan pada kromosom-kromosom akrosentrik, yaitu
13, 14, 15, 21, dan 22. Kromosom Y tidak memiliki satelit namun tetap dikategorikan
sebagai kromosom akrosentrik.
e. Teruskan pengamatan jika terdapat kelainan sruktur pada kromosom, terutama bila tidak
sama posisi banding-nya dengan pasangan homolognya.

Cara menulis hasil karyotyping: jumlah kromosom total, jenis kromosom sex.
Kesimpulan: sesuai dengan jenis kelamin (laki-laki/perempuan)

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui variasi bentuk dan ukuran dari kromosom manusia.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat menyusun, membuat dan menganalisis kariotipe dari kromosom
manusia.
A. Media Pelaksanaan
1. Penuntun praktikum Blok VI FK UMP
2. Komputer
3. Internet

B. PELAKSANAAN
Langkah Kerja
1. Mahasiswa membuka laman www.fkumpalembang.ac.id . Kemudian buka menu
akademik  e-learning  Penuntun praktikum analisis kromosom Blok VI
Genetika dan Biologi Molekuler.
2. Mahasiswa menyusun kariotipe secara online.
3. Mahasiswa melakukan analisis terhadap kariotipe yang telah dibuat.
4. Mahasiswa membahas hasil analisis dengan dosen pembimbing.
5. Mahasiswa membuat tugas analisis kromosom di rumah. Cara pembuatan kariotipe di
rumah:
a. Hitung jumlah kromosom dengan teliti. Tuliskan di ujung kiri kertas jumlah
kromosom yang Anda dapatkan.
b. Urutkan kromosom dengan memberi nomor menggunakan pensil. Tandai posisi
lengan p setiap kromosom.
c. Setelah semua kromosom dinomori dan jumlahnya sesuai dengan perhitungan
awal, gunting kromosom satu persatu berpasangan mulai dari nomor 1.
d. Tempelkan kromosom secara berpasangan pada kertas laporan yang telah
disediakan.
e. Tuliskan kesimpulan pada bagian bawah kertas laporan mengenai hasil kariotipe
yang telah dilakukan. Hal yang perlu dituliskan adalah kariotipe dan kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai