Makalah Keluarga Jadi
Makalah Keluarga Jadi
Disusun Oleh :
Alfian Arif M. (010114A007)
Ayu Wulandari (010114A013)
Firmansyah (010114A033)
Endang Komalasari (010114A029)
I Komang Jodi artawan (010114A039)
Kadek Ria Gangga D. (010114A051)
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada keluarga pasangan baru
menikah.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tentang konsep keluarga pemula(baru
menikah).
2. Untuk mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang
terjadi pada keluarga pemula (baru menikah).
3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada
keluarga pemula (baru menikah).
BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
2. Fungsi Keluarga
a) Fungsi afektif dan koping keluarga memberikan kenyamanan
emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas
dan mempertahankan saat terjadi stress.
b) Fungsi sosialisasi keluarga sebagai guru, menanamkan
kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping, memberikan
feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.
c) Fungsi reproduksi keluarga melahirkan anak, menumbuh-
kembangkan anak dan meneruskan keturunan.
d) Fungsi ekonomi keluarga memberikan finansial untuk anggota
keluarga nya dan kepentingan di masyarakat.
b. Masalah Finansial
d. Kehidupan Seks
e. Jam kerja
f. Selera makanan
g. Berprilaku Jorok
h. Ekspektasi besar
l. Kebiasaan Merokok
A. PENGKAJIAN
Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika
seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang
keluarga yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan
asuhan keperawatan keluarga . Agar diperoleh data pengkajian yang akurat
dan sesuai dengan keadaan keluarga , perawat diharapkan menggunakan
bahasa ibu (bahasa yang digunakan sehari-hari), lugas dan sederhana
(Suprajitno: 2004).
Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi pengumpulan
informasi dengan cara sistematis dengan menggunakan suatu alat pengkajian
keluarga , diklasifikasikan dan dianalisa (Friendman, 1998: 56).
1. Pengumpulan data
a. Identitas keluarga yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat
tinggal, dan tipe keluarga .
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua
dari keluarga inti.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti,
yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap
pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan
kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-
pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari
pihak suami dan istri.
c. Status Sosial Ekonomi
1) Pendidikan
Tingkat pendidikan keluarga mempengaruhi keluarga dalam
mengenal suatu penyakit dan pengelolaannya. Berpengaruh
pula terhadap pola pikir dan kemampuan untuk mengambil
keputusan dalam mengatasi masalah dangan tepat dan benar.
2) Pekerjaan dan Penghasilan
Penghasilan yang tidak seimbang juga berpengaruh terhadap
keluarga dalam melakukan pengobatan dan perawatan pada
angota keluarga yang sakit salah satunya disebabkan karena
suatu penyakit. Menurut (Effendy,1998) mengemukakan
bahwa ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit salah satunya disebabkan karena tidak
seimbangnya sumber-sumber yang ada pada keluarga .
d. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Cara memodifikasikan lingkungan fisik yang baik seperti lantai
rumah, penerangan dan fentilasi yang baik dapat mengurangai
faktor penyebab terjadinya suatu penyakit.
2) Karakteristik Lingkungan
Menurut (Friedman,1998 :22) derajad kesehatan dipengaruhi
oleh lingkungan. Ketenangan lingkungan sangat mempengaruhi
derajat kesehatan.
e. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi
Menurut (Friedman, 1998) Semua interaksi perawat dengan
pasien adalah berdasarkan komunikasi. Istilah komunikasi
teurapetik merupakan suatu tekhnik diman usaha mengajak
pasien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaan.
Tekhnik tersebut mencakup ketrampilan secara verbal maupun
non verbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi.
2) Struktur Kekuasaan
Kekuasaan dalam keluarga mempengaruhi dalam kondisi
kesehatan, kekuasaan yang otoriter dapat menyebabkan stress
psikologik.
3) Struktur peran
Menurut Friedman(1998), anggota keluarga menerima dan
konsisten terhadap peran yang dilakukan, maka ini akan
membuat anggota keluarga puas atau tidak ada konflik dalam
peran, dan sebaliknya bila peran tidak dapat diterima dan tidak
sesuai dengan harapan maka akan mengakibatkan ketegangan
dalam keluarga .
f. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Keluarga harus saling menghargai satu dengan yang lainnya
agar tidak menimbulkan suatu permasalahan maupun stressor
tertentu bagi anggota keluarga itu sendiri
2) Fungsi sosialisasi
Keluarga memberikan kebebasan bagi anggota keluarga dalam
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Bila keluarga tidak
memberikan kebebasan pada anggotanya, maka akan
mengakibatkan anggota keluarga menjadi sepi. Keadaan ini
mengancam status emosi menjadi labil dan mudah stress.
3) Fungsi kesehatan
Menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan melatih
anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah
untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah.
g. Stress dan Koping keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
a) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6
bulan.
b) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami
keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu
lebih dari 6 bulan.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon
terhadap situasi/stressor.
3) Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan.
4) Strategi adaptasi disfungsional
5) Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan
h. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga .
Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda
dengan pemeriksaan fisik di klinik.
i. Pengkajian fokus
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ketidakmampuan Koping keluarga b.d gangguan kemampuan untuk
memenuhi tanggung jawab
2. Konflik pengambilan keputusan b.d kurangnya informasi yang relefan
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d sumber daya tidak cukup
(mis., finansial, sosial, pengetahuan)
C. INTEVENSI
1. ketidakmampuan Koping keluarga b.d gangguan kemampuan untuk
memenuhi tanggung jawab
a. Tujuan : Keluarga menyusun tujuan jangka panjang dan pendek
untuk perubahan.
b. Criteria hasil
Menyebutkan harapan untuk diri sendiri dan keluarga
Menyebutkan sumber daya komunitas yang tersedia
c. Intervensi
Beri kesempatan pada seluruh anggota keluarga untuk
menddiskusikan penilaian mereka terhadap situasi.
Hindari saling menyalahkan tetapi fasilitasi ventilasi
amarahnya
Krarifikasi perasaan anggota keluarga
Jika ada indikasi, minta anggota keluarga untuk
mempertimbangkan masalah dari perspektif anggota keluarga
yang lain
Jika ada anggota keluarga yang sakit, bantu keluarga untuk
mempunyai harapan yang lebih realistis.
2. Konflik pengambilan keputusan b.d kurangnya informasi yang relefan
a. Tujuan
Keluarga akan membuat pilihan berdasarkan informasi
b. Criteria hasil
Menyatakan keuntungan dan kerugian dari pilihan
berkeluarga
Menceritakan mengenai ketakutan dan keprihatinan
mengenai pilihan pasangannya.
c. Intervensi
Tetapkan hubungan saling percaya yang berarti
meningkatkan saling pengertian dan perhatian
Gali apa yang timbul bila tidak mengambil keputusan
Benahi kesalahan informasi
Beri dorongan pada pasangan untuk terlibat dalam
mengambil keputusan
Kolaborasi denag keluarga untuk mengklarifikasi proses
pengambilan keputusan
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d sumber daya tidak cukup
(mis., finansial, sosial, pengetahuan)
a. Tujuan
Keluarga mengenal masalah perawatan rumah yang menunjang
kesehatan
Keluarga memutuskan untuk memelihara rumah dengan lebih
baik.
b. Criteria hasil
Keluarga dapat menjelaskan rumah sehat
Keluarga mampu mencari dan memperoleh informasi tentang
sumber di lingkungan
Menjelaskan efek perawatan rumah yang kurang baik terhadap
kesehatan keluarga
Menjelaskan penyakit-penyakit yang dapat muncul akibat
lingkungan rumah yang tidak mendukung kesehatan.
c. Intervensi
Libatkan keluarga dalam memutuskan kebutuhan pemeliharaan
rumah
.Sediakan informasi mengenai bagaimana membuat rumah
aman dan bersih
Bantu anggota keluarga untuk mengembangkan harapan yang
realistik dari mereka sendiri dalam melaksanakan peran mereka
Fasilitasi untuk membersihkan cucian kotor
Diskusikan pembiayaan yang dibutuhkan untuk memelihara
dan menyediakan sumber-sumber yang tersedia
Tawarkan terhadap solusi terhadap adanya kesulitan keuangan
Sediakan informasi tentang respite care (perawatan sementara)
jika diperlukan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih, memiliki
ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.
Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada
hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambil
keputusan, kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu
rumah.
Tugas perkembangan kelaurga pada tahap keluarga pemula yaitu:
membangun perkawinan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis,
membina hubungan dengan keluarga lain: teman dan kelompok social, serta
merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua),
mendiskusikan rencana punya anak.
DAFTAR PUSTAKA