Ptek97 15 PDF
Ptek97 15 PDF
PENDAHULUAN
Prospek rumput raja sebagai komoditas yang mempunyai nilai ekono-
mis sangat balk, karena rumput raja merupakan rumput potongan yang ber-
kualitas unggul sebagai sumber hijauan makanan ternak ruminansia yang
penting . Produksi rumput raja tinggi, nilai gizinya cukup baik dan mudah
penanamannya serta dapat diawetkan menjadi silase . Rumput ini berumur
panjang dan merupakan rumput potongan . Bentuknya mirip pohon tebu, mem-
punyai bentuk rumpun yang terdiri dari 20 - 50 batang dengan diameter sekitar
2,5 cm . Tingginya dapat mencapai 2 - 3 m, lebar daun 2 - 3 cm dan
panjangnya 60 - 90 cm .
Rumput raja mempunyai prospek yang balk untuk dikembangkan
sebagai usaha dan merupakan komoditas yang mempunyai nilai ekonomis .
Namun sampai sekarang ini tehnik penanamannya masih sederhana di-
bandingkan dengan tehnik penanaman tebu yang mempunyai nilai ekonomis
yang lebih balk . Yang dimaksud masih sederhana disini yaitu tidak adanya
perlakuan-perlakuan khusus . Pada tanaman tebu sebelum penanaman ada
perlakuan-perlakuan antara lain : tidak mengelupas pelepah daun (daduk) yang
membungkus tanaman tebu bibit, melakukan perendaman bibit yang akan
ditanam dan membuat tanah kasuran dalam bentuk bubur untuk tempat stek
ditanam . Dengan usaha-usaha tersebut diharapkan kadar air di dalam mata
dapat dipertahankan dalam keadaan optimum sehingga pertunasan tidak
mengalami gangguan .
Sifat-sifat tanaman rumput raja menyerupai sifat tanaman tebu, yaitu
untuk pertumbuhan batang sangat diperlukan tersedianya air yang cukup .
Cepat lambatnya pertumbuhan batang mempunyai korelasi positif dengan
kadar air dalam pelepah daun . Sedangkan kadar air dalam pelepah daun juga
mempunyai korelasi positif dengan kandungan air dalam tanah .
Seperti kita ketahui bahwa tanaman tebu adalah tanaman budidaya,
pola penanamannya lebih intensif dan cara-cara penanamannya lebih
diperhatikan dibandingkan dengan tanaman rumput . Pada tanaman tebu ada
tehnik penanaman yang bisa diterapkan pada tanaman rumput raja seperti
cara penyediaan bibit, cara penanaman, masa pertunasan dan masa per-
tumbuhan .
85
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997
PERSIAPAN LAHAN
PENYEDIAAN BIBIT
Penyediaan bibit rumput raja ada dua cara yaitu dengan cara stek dan
sobekan rumpun . Bibit rumput raja dengan stek jangan terlalu muda atau
teralalu tua karena mengakibatkan pertumbuhan terhambat, bahkan tidak
tumbuh . Stek bibit yang baru diambil dari kebun bibit tidak dikelupas pelepah
daunnya . Stek batang yang balk berdiameter 1,5 - 2 cm dengan panjang 20 -
25 cm dan memiliki 2 - 3 mata tunas .
Bibit yang berupa sobekan rumpun terdiri atas 2 - 3 anakan diambil dad
tanaman yang mempunyai anakan cukup banyak .
Kebutuhan bibit tergantung daripada tingkat kesuburan tanah, untuk
yang tanah sedang kesuburannya dengan jarak tanam 1 x 1 m bibit yang
harus disediakan kurang Iebih 10 .000 stek batang/ha .
PENANAMAN
86
lokakaiya Fungsional Non Peneli6 1997
air penanaman bibit bermata tunas dua ditanam pada tanah yang datar sedikit
condong terbenam sampai buku ruas yang terakhir dengan kedua mata tunas
berada di samping (lihat Gambar 1) . Hal ini untuk memberi kesempatan yang
sama pada kedua mata tunas tersebut untuk bertunas dengan baik . Pada
musim penghujan penanaman bibit sama seperti dilakukan musim kemarau
tetapi tanah sedikit ditinggikan atau dibuat bedengan dan saluran air (Iihat
Gambar 2) . Dengan cara seperti ini diharapkan bibit terhindar dari kemungkin-
an tergenang air sehingga terhindar dari bahaya kebusukan . Busuknya bibit
dapat pula terjadi pada penanaman bibit yang terlalu dalam, terutama pada
tanah yang sangat berat yang pengeringnya tidak sempurna .
Hal yang perlu diperhatikan pada saat penanaman rumput yaitu mem-
pertahankan kadar air yang terdapat di dalam mata tunas . Karena apabila
dalam keadaan minimum mengakibatkan terhambatnya pertunasan . Yang
dimaksud dengan pertunasan adalah tumbuhnya primodia mata menjadi tunas
dan primodia akar yang terdapat pada cincin akar pada batang tumbuh
menjadi akar .
Pertunasan yang baik merupakan suatu permulaan pertumbuhan yang
balk pula . Karena itu dalam penanaman bibit perlu diusahakan suatu keadaan
yang sesuai sehingga tunas dan akar dapat tumbuh dengan cepat dan baik .
Salah satu faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya bibit stek bertunas
adalah kadar air yang terdapat di dalam mata tunas .
mata tunas
saluran air
87
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997
PEMUPUKAN
Pertumbuhan rumput raja berjalan cepat, maka fase-fase seperti ini air
dan unsur hara harus cukup tersedia . Kekurangan zat yang dibutuhkan pada
fase vegetatif ini akan menyebabkan berkurangnya jumlah rumpun dan ruas
batang menjadi pendek .
Kebutuhan pupuk untuk tanaman rumput raja cukup tinggi dibandingkan
dengan tanaman rumput jenis lain . Pemberian pupuk kandang sangat penting
untuk memperbaiki tekstur dan struktur tanah, sebab rumput raja meng-
hendaki tanah yang gembur, subur, dan drainase yang baik untuk per-
tumbuhan . Pemupukan pertama dilakukan bersama dengan pengolahan
tanah . Untuk 1 ha lahan dibutuhkan kurang lebih 10 ton pupuk kandang 50 kg
KCI dan 50 kg TSP . Selain itu perlu diberikan pupuk urea pada waktu tanaman
berumur 2 - 3 minggu sebanyak 100 kg/ha . Interval pemupukan urea setiap
rumput habis dipotong . Pemupukan ulang dengan pupuk kandang, KCI dan
TSP dengan takaran yang sama seperti pemupukan pertama diberikan setiap
setelah tiga kali pemanenan .
PERAWATAN
88
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997
PEMANENAN
Pada saat pemanenan yang harus mendapat perhatian yaitu cara pe-
motongan . Cara pemotongan yang salah akan mengakibatkan berkurangnya
jumlah rumpun atau anakan .
Pemotongan pertama pada tanaman rumput raja dilakukan umur 90
hari (3 bulan) . Interval pemotongan selanjutnya selang 50 hari pada musim
penghujan dan selang 60 hari pada musim kemarau . Interval pemotongan
yang terlalu pendek atau terlalu panjang harus dihindari . Interval pemotongan
yang terlalu pendek akan menyebabkan produksi sedikit, dan interval
pemotongan yang terlalu panjang akan menyebabkan rumput terlalu tua
sehingga nilai gizi rumput akan menurun .
Pemotongan rumput dilakukan pada jarak 15-20 cm dari permukaan
tanah . Pemotongan yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan sisa batang yang
tinggal mengayu sedangkan pemotongan terlalu rendah menyebabkan terganggu
pertumbuhan rumput untuk selanjutnya karena jumlah anakan (rumpun) yang
tumbuh sedikit . Bila hal tersebut dilakukan dengan benar maka diharapkan pada
musim kemarau akan diperoleh hasil yang optimal .
89
Lokakarya Fungsional Non Peneli6 1997
DAFTAR BACAAN
90
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997
91