Anda di halaman 1dari 42

(LANJUTAN) DRAINASE NESS 8B DESA SUATO LAMA

TUGAS BESAR

Diajukan sebagai persyaratan untuk


menyelesaikan program pendidikan
Sarjana (S1) Teknik Sipil

Di susun oleh

Nama :
NPM :
Program Studi : Teknik Sipil
Jenjang : Sarjana (S1)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2018
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN TUGAS
BESAR METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Npm :

Perguruan tinggi : Universitas Islam Kalimantan


Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Alamat kampus : Jl. Adhiyaksa No. 2, Kayu Tangi, Banjarmasin Utara,


Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123

Dengan ini menyatakan bahwa laporan tugas besar yang telah saya buat dengan
judul “Peningkatan Jalan Tani Desa Timbaan S. Anglai pada CV. PERINTIS
RAYA” adalah asli (orisinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dan belum pernah
diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk apapun.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat tanpa ada paksaan dari pihak
manapun juga. Apabila dikemudian hari ada pihak lain yang mengklaim bahwa
laporan akhir tugas besar yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang
atau badan tertentu, saya bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan
kelulusan laporan tugas besar saya dari Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
dicabut/dibatalkan.

Banjarmasin, Desember 2018

Eddy Karya Setiawan


NPM : 16640302

i
LEMBAR PENGESAHAN

TANDA SELESAI TUGAS BESAR


Yang bertanda tangan di bawah ini :

Koordinator Tugas Besar dan Asisten Tugas Besar Metode Pelaksanaan


Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al
Banjari Banjarmasin menyatakan :

NPM :

Telah selesai melaksanakan Tugas Besar Metode Pelaksanaan Konstruksi.

Banjarmasin, Desember 2018

Pengampu

Dosen Koordinator Tugas Besar

RULIANA FEBRIANTY, ST., MT., M.Hum


NIDN : 1107027901

ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr, Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga saya berhasil menyelesaikan
makalah ini yang Alhamdulillah selesai tepat pada waktunya yang berjudul
“Peningkatan Jalan Tani Desa Timbaan S. Anglai”. Tak lupa pula kita kirimkan
salam dan shalawat kepada nabi Muhammad SAW, yang telah berhasil
memperjuangkan agama islam yang mulia ini beserta keluarga dan para sahabatnya.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Abdul Malik, S.Pt., M.si., Ph.d selaku Rektor Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin.
2. Budi Hartadi, ST., MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam
Kalimantan Muhammad Asyad Al Banjari Banjarmasin.
3. Ir. H. Hudan Rahmani, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas
Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin.
4. Ruliana Febrianty, ST., MT., M. Hum selaku Dosen Pembimbing dalam mata
kuliah Metode Pelaksanaan Konstruksi.
5. CV. Perintis Raya selaku Pelaksana Dalam Proyek.
6. Saudara-saudara yang banyak terlibat sehingga terselesaikannya tugas besar ini.

Akhirnya dengan selesainya penyusunan laporan ini, kiranya bermanfaat


khususnya bagi saya sendiri ataupun bagi saudara-saudara yang berkepentingan
dalam laporan ini.

Wassalamualaikum Wr, Wb.

Banjarmasin, Desember 2018

iii
ABSTRAK

Metode dan teknologi pembangunan konstruksi jalan telah banyak dikembangkan


untuk mempermudah pekerjaan. Sasaran dari perencanaan metode dan teknik
pelaksanaan konstruksi adalah peningkatan kualitas pekerjaan, penurunan biaya,
dan penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya. Dengan pemilihan metode dan
teknologi yang tepat tujuan akhir suatu proyek berupa hasil yang optimal tentunya
dapat dicapai.
Sistem transportasi perkotaan adalah sistem pergerakan manusia dan barang antara
satu zona asal dan zona tujuan dalam wilayah kota yang bersangkutan. Pergerakan
yang dimaksud dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai sarana atau moda
dengan menggunakan berbagai sumber tenaga dan dilakukan untuk suatu keperluan
tertentu. Pergerakan manusia di dalam kota akan berbeda dengan kondisi di
pedesaan. Untuk itulah maka melalui makalah ini akan dicoba menguraikan suatu
metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan yaitu Peningkatan dan pengaspalan
jalan Desa Harapan Masa Kecamatan Tapin Selatan. Mengawali perencanaan
proyek, maka dilakukan pembuatan uraian pekerjaan. Diantaranya : (1) Pekerjaan
Persiapan (2) Pekerjaan Tanah (3) Pekerasan Berbutir (4) Struktur (5) Pekerjaan
Aspal
Dari hasil pembahasan mengenai pekerjaan peningkatan dan pengaspalan jalan
Desa Harapan Masa Kecamatan Tapin Selatan di Kabupaten Tapin, kontruksi
seharusnya lebih mempertimbangkan teknik keselamatan yang baik di dalam dunia
usaha, mempertimbangkan kecelakaan dibidang industri tidak hanya dihadapkan
pada penderitaan dan kekurangan yang sementara saja, setidaknya harus ada K3
atau keamanan dan keselamatan kerja, seperti asuransi dari perusahaan.
Kata kunci : jalan, metode, bahan,

iv
ABSTRACT

The method and technology of road construction has been developed to facilitate
work. The objectives of planning methods and techniques for implementing
construction are improving the quality of work, reducing costs, and completing
work on time. With the selection of the right methods and technology the final goal
of a project in the form of optimal results can certainly be achieved.
Urban transportation system is a system of movement of people and goods between
one zone of origin and destination zone within the area of the city concerned. The
movement in question can be done by using various means or modes by using
various sources of energy and carried out for a particular purpose. The movement
of humans in the city will be different from the conditions in the countryside. For
this reason, this paper will attempt to describe a method of carrying out road
construction work, namely the upgrading and paving of the road to Harapan Masa
Village, South Tapin District. Starting the project planning, the work description is
made. Among them: (1) Preparation Work (2) Earthworks (3) Grained Violence (4)
Structures (5) Asphalt Work
From the results of the discussion on the work of improving and paving the way for
Desa Harapan, construction should consider better safety techniques in the
business world, considering industrial accidents are not only faced with temporary
suffering and shortages, at least there must be OSH or safety and security, like
insurance from the company.
Keywords : paths, methods, materials

v
DAFTAR ISI
Halaman

PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN TUGAS BESAR METODE


PELAKSANAAN KONSTRUKSI ........................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i

TANDA SELESAI TUGAS BESAR ................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................ Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ........................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Topik Bahasan ................................................................................................... 1

1.3 Tujuan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Tujuan Umum ..................................................................................... 3

2.1.1 Lingkup Kegiatan ................................................................................ 3

2.1.2 Lokasi Kegiatan ................................................................................... 3

2.1.3 Sumber Pendanaan .............................................................................. 3

2.2 Tinjauan Pustaka ................................................................................. 3

2.2.1 Pengertian Infrastruktur .............. Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Pengertian Jalan ................................................................................... 3

2.2.3 Pembangunan Jalan sebagai Investasi ............................................. 3

2.2.4 Peran dan Manfaat Peningkatan Infrastruktur Jalan ........... Error!


Bookmark not defined.

vi
2.2.5 Kinerja Jalan ................................. Error! Bookmark not defined.

2.3 Inventarisasi Data-Data ....................................................................... 5

2.3.1 Bahan .............................................. Error! Bookmark not defined.

2.3.2 Peralatan ................................................................................................ 5

2.4 Kompilasi Data-Data ........................................................................... 5

2.5 Lingkup dan uraian pekerjaan ............................................................. 9

2.5.1 Persiapan Lapangan..................... Error! Bookmark not defined.

2.5.2 Lingkup Pekerjaan ............................................................................... 9

2.6 Spesifikasi Pekerjaan ......................................................................... 10

2.6.1 Proses Pengadaan Jasa Konstruksi ................................................. 11

2.6.2 Kesimpulan Hasil Evaluasi Penawaran ......................................... 11

2.7 Pemilihan dan Penggunaan Teknologi .............................................. 12

2.7.1 Fungsi Alat yang digunakan ...... Error! Bookmark not defined.

2.8 Penetapan Metode Konstruksi ........................................................... 18

2.8.1 Persiapan Lapangan........................................................................... 18

2.8.2 Pekerjaan Tanah ................................................................................. 13

2.8.3 Perkerasan Berbutir ........................................................................... 14

2.8.4 Perkerasan Aspal ................................................................................ 18

2.8.5 Hasil Akhir .......................................................................................... 20

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 25

3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 21

3.2 Saran ................................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 27

LAMPIRAN ......................................................................................................... 28

vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1 Proses penyiapan badan jalan ........................................................... 14
Gambar 2. 2 Proses pemadatan agregat secara manual......................................... 17
Gambar 2. 3 Proses pemadatan agregat menggunakan tandem roller .................. 17
Gambar 2. 4 Proses lapis resap pengikat ............................................................... 18
Gambar 2. 5 Proses pemadatan aspal .................................................................... 19
Gambar 2. 6 Hasil akhir proyek ............................................................................ 20

viii
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Klasifikasi jalan menurut system dan fungsinya ……………………...4


Tabel 2.2 Daftar harga satuan bahan dasar………………………………....9
Tabel 2.3 Daftar biaya sewa peralatan……………………………………..13
Tabel 2.4 Pelelangan pengadaan untuk pekerjaan…………………………15

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem
saluran pembuangan air guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan
komponen yang penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur
khususnya). Drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau
mengalihkan air.
Peristiwa banjir akan terjadi ketika suatu saluran tidak dapat menampung debit
air yang masuk karena dimensi saluran terlalu kecil dari seharusnya yang
dikarenakan kesalahan desain atau berkurangnya daerah tangkapan air. Selain itu,
terjadinya banjir juga dapat dipengaruhi oleh perubahan iklim yang mengakibatkan
banjir dalm kurun waktu tertentu sehingga terjadi luapan air yang berlebih pada saat
debit maksimum.
Daerah Desa Suato Lama Kabupaten Tapin adalah salah satu daerah yang
merupakan kebutuhan dasar hunian manusia yang dilengkapi sarana dan prasarana
lingkungan. Daerah Desa Suato Lama adalah daerah dengan kapasitas penduduk
lebih dari 300 rumah yang merupakan wilayah RW.03 terdiri beberapa RT.
Permasalahan drainase di Desa Suato Lama ini adalah drainase yang belum
selesai sehingga membuat Desa Suato lama ini kerab banjir apabila terjadi musim
hujan. Maka oleh karena itu CV. KELUARGA BORNEO sepakat menyetujui
untuk membuat perjanjian melaksanakan lanjutan Drainase Ness 8B Desa Suto
Lama
1.2 Topik Bahasan

Maksud dari pekerjaan ini adalah terlaksananya pekerjaan Lanjutan Drainase


di Desa Suato Lama Kabupaten Tapin yang sesuai dengan persyaratan dan kaidah-
kaidah teknis saluran pembuangan air warga dapat mengalir dengan baik dan tidak
terjadi banjir.

1
Untuk pembangunan drainase ini memperhatikan berbagai aspek struktural
maupun aspek non strukural, agar dihasilkan drainase yang baik dan memenuhi
kapasitas debit maksimum yang harus di tamping. Kinernja kontraktor pelaksana
akan sangat ditentukan oleh kualitas, integritas, dan intensitas kontraktor pelaksana
pembangunan, yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.

1.3 Tujuan

Tujuan di pekerjaan Lanjutan Drainase Ness 8B Desa Suato Lama adalah agar
dapat mengalirkan, menguras, membuang dan mengalihkan air sehingga air tidak
tergenang.
Dengan dilanjutkannya pekerjaan Saluran Drainase Ness 8B Desa Suato Lama
maka daerah akan mengalami kenyamanan di lingkungannya karena :
1. Saluran akan mengalirkan resapan air hujan dalam lingkungan warga menuju ke
badan sungai yang terdekat
2. Lingkungan lebih rapi dan tidak becek serata bebas banjir.
3. Memperbaiki tata ruang desa Suato Lama

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Umum

2.1.1 Lingkup Kegiatan

Pihak kesatu memberi tugas pekerjaan/kegiatan kepada pihak kedua dan pihak
kedua menerima tugas tersebut dari pihak kesatu, yaitu untuk melaksanakan
pekerjaan/kegiatan adalah :
1. Jenis Kegiatan : Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong
2. Pekerjaan : (Lanjutan) Drainase Ness 8B Desa Suato Lama
3. Kecamatan : Salam Berbaris
4. Volume : a. Divisi 1 Umum
b. Divisi 3 Pekerjaan Tanah
c. Divisi 7 Pekerjaan Struktur

2.1.2 Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan terletak Desa Suato Lama Rw.03 Kec. Salam Berbaris
Kabupaten Tapin

2.1.3 Sumber Pendanaan

kegiatan ini memiliki dana sebesar Rp. 199.500.000,00- (Seratus Sembilan


Puluh Sembilan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah), yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tapin Tahun Anggaran 2017.

2.2 Tinjauan Pustaka

2.2.1 Pengertian Jalan

Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem
guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam
perencanaan Tata Ruang Desa. Drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras,

3
membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai
serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang
kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan
secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai suatu cara pembuangan kelebihan
air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan
akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.
Kriteria desain drainase perkotaan memiliki kekhususan, sebab untuk
perkotaan ada tambahan variable desain seperti :
1. Keterkaitan dengan tata guna lahan
2. Keterkaitan dengan masterplan drainasi Pemukiman
3. Keterkaitan dengan masalah sosial budaya
Drainasemerupakan fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna
memenuhikebutuhan masyarakat dan komponen penting dalam Tata Ruang Desa.

2.2.2 Macam-Macam Drainase Beserta Fungsinya

Ada dua tipe drainase dalam dunia kontruksi, drainase ini dibedakan
berdasarkan fungsinya masing masing. Berikut 2 tipe drainase beserta fungsinya :

1. Single Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air
buangan, misalnya air hujan saja atau jenis air buangan yang lainnya seperti
limbah domestik, air limbah industri dan lain – lain.

2. Multi Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air
buangan baik secara bercampur maupun bergantian.

2.2.3 Peran dan Manfaat Pembangunan Drainase

Dalam sebuah lingkungan masyarakat tanpa adanya drainase akan sangat


mungkin tergenangnya air di suatu tempat yang mengakibatkan becek dan kotor,
tentu hal ini akan memberikan ketidak nyamanan orang-orang yang berada di
tempat tersebut.

Maka pentingnya di buat suatu drainase di suatu wilayah yang berfungsi


sebagai berikut :

4
1. Untuk mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehigga lahan
dapat difungsikan secara optimal.
2. Sebagai pengendali air kepermukaan dengan tindakan untuk memperbaiki
daerah becek, genangan air/banjir.
3. Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
4. Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
5. Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehinga tidak terjadi bencana banjir.

2.3 Inventarisasi Data-Data

Menurut Chabib Sholeh dan Heru Rochamnsjah (2010:180), inventarisasi


merupakan kegiatan/tindakan untuk melakukan penghitungan, pengurusan,
penyelenggaraan peraturan, pencatatan data dan pelaporan barang milik daerah
dalam unit pemakaian.

Menurut PP No. 27 2014, inventarisasi adalah kegiatan untuk


melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan Barang Milik
Negara/Daerah.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Inventarisasi aset


merupakan serangkaian kegiatan untuk melakukan pencatatan, pengamanan,
pendokumentasian & pelaporan hasil pencatatan kepemilikan suatu aset.

2.4 Kompilasi data-data

Kompilasi data-data yaitu suatu proses pengumpulan data yang dikelompokkan


secara sistematis sesuai dengan kebutuhan data yang diperlukan, yang meliputi
tabel 2.2 dibawah ini.

Tabel 2. 2 Daftar harga satuan bahan dasar

No Uraian Satuan Harga Satuan

1 Pasir Pasang (Sedang) M3 83. 343, 56


2 Pasir Beton (Kasar) M3 169. 300, 00
3 Pasir Halus (Untuk HRS) M3 279. 750, 49
4 Pasir Urug ( ada unsur lempung ) M3 169. 300, 00

5
5 Batu Kali M3 215. 800, 00
6 Agregat Kasar M3 304. 637, 76
7 Agregat Halus M3 279. 750, 00
8 Filler Kg 10. 000, 00
9 Batu Belah/Kerakal M3 147. 300, 00
10 Gravel M3 146. 800, 00
11 Bahan Tanah Timbunan M3 19. 500, 00
12 Bahan Pilihan M3 25. 000 ,00
13 Aspal Kg 8. 000 ,00
14 Korosen/Minyak Tanah Ltr 3. 400 ,00
15 Semen/PC ( 50kg ) Zak 64. 500, 00
16 Besi Beton Kg 15. 000, 00
17 Kawat Beton Kg 14. 250, 00
18 Kawat Bronjong Kg 14. 500, 00
19 Cat Marka ( Non Thermoplas ) Kg 25. 000, 00
20 Cat Marka ( Thermoplastic ) Kg 30. 000, 00
21 Paku Kg 17. 500, 00
22 Sirtu M3 149. 800, 00
23 Kayu Perancah M3 1. 250 . 000, 00
24 Bensin Ltr 7. 000, 00
25 Solar Ltr 6. 300, 00
26 Minyak Pelumas/Oli Ltr 12. 500,00
27 Bahan Agregat Base Kelas A M3 329. 369, 69
28 Bahan Agregat Base Kelas B M3 287. 087, 22
29 Bahan Agregat Base Kelas C M3 281. 146, 06
30 Bahan Agregat Base Kelas C2 M3 -
31 Minyak Fluks Ltr 6. 250, 00
32 Agregat Pecah Mesin 0-5 cm M3 279. 750, 49
33 Agregat Pecah Mesin 5-10 & 10-20 cm M3 304. 637, 76
34 Agregat Pecah Mesin 20-30 cm M3 304. 637 ,76
35 Plastik Filter M2 15. 000, 00

6
36 Geotextile M2 27. 500, 00
37 Aspal Emulsi Kg 7 .750, 00
38 Gebalan Rumput M2 3. 500, 00
39 Thinner Ltr 12. 000, 00
40 Glass Bead Kg 28. 600, 00
41 Kawat Las Dos 16. 000,00
42 Pelat Rambu (Eng. Grade) Bh 176. 000, 00
42 Pelat Rambu (High I. Grade) Bh 216. 000, 00
43 Rel Pengaman M’ 412. 500, 00
44 Chipping M3 304. 637, 76
45 Chipping (kg) Kg 161. 63
46 Cat Kg 27. 500, 00
47 Pemantul Cahaya (Reflektor) Bh 12. 600, 00
48 Arbocell Kg 32. 000, 00
49 Pasir Urug M3 86. 300, 00
50 Baja Bergelombang Kg 12. 500, 00
51 Tiang Pancang Baja M’ 1. 000. 000, 00
52 T. Pancang Beton Pratekan M3 423. 000, 00
53 Pipa Baja Kg 15. 000, 00
54 Bunker Oil Ltr 3. 000, 00
55 Asbuton Halus Ton 325. 000, 00
56 Cerucuk M 15. 000, 00
57 Elastomer Buah 300. 000, 00
58 Bahan pengawet: kreosot Ltr 5. 000, 00
59 Batu Bara Kg 600, 00
60 Anchorage Buah 480. 000, 00
61 Anti strping agent Ltr 26. 000, 00
62 Bahan Modifikasi Kg 1. 000, 00
63 Ducting (Kabel prestess) M’ 150. 000, 00
64 Ducting (Strand prestess) M’ 50. 000, 00
65 Bahan Pengisi (Filler) Tambahan Kg 1.500,00

7
66 Pipa Galvanis D 3” Btg 154. 000, 00
67 Pipa Galvanis D 1.5” Btg 42. 500, 00
68 Pipa Porus M’ 40. 000, 00
69 Beton K-250 M3 1. 495. 939, 33
70 Beton K-175 M3 945. 980, 80
71 Kapur M3 40. 000, 00
72 Beton K-125 M3 1. 057. 307, 51
73 Baja Struktur Kg 34. 500, 00
74 Pipa Baja Kg 15. 000, 00
75 Baja Prategang Kg 8. 000, 00
76 Baja Tulangan ( Polos ) U32 Kg 8. 400, 00
77 Baja Tulangan ( Polos ) D39 Kg 8. 450, 00
78 Baja Tulangan ( Ulir ) D48 Kg 9. 000, 00
79 PCI Girder L = 17m Bh 86. 000, 00
80 PCI Girder L = 21m Bh 97. 000, 00
81 PCI Girder L = 26m Bh 124. 000, 00
82 PCI Girder L = 32m Bh 157. 000, 00
83 PCI Girder L = 36m Bh 168. 000, 00
84 PCI Girder L = 41m Bh 192. 000, 00
85 Beton K-300 M3 1. 513. 669, 88
86 Beton K-175 M3 1. 040. 578, 88
87 Mata Kucing Bh 75. 000, 00
88 Beton K-500 M3 1. 548. 466, 59
89 Beton K-350 M3 1. 681. 812, 01
90 Multipleks 12mm
91 Elastomer jenis 1 Bh 385. 500, 00
92 Elastomer jenis 2 Bh 650. 000, 00
93 Elastomer jenis 3 Bh 838. 000, 00
94 Expansion Tipe Joint Aspatic Plug M 1. 000. 000, 00
95 Expansion Join Tipe Rubber M 1. 200. 000, 00
96 Expansion Join Baja Siku M 275. 000, 00

8
97 Marmer Bh 400. 000, 00
98 Kerb tipe A Bh 45. 000, 00
99 Paving Block Bh 40. 000, 00
100 Mini Timber Pile Bh 27. 000, 00
101 Expansion Joint tipe Torma M1 27. 000, 00
102 Strip Bearing Bh 1. 200. 000, 00
103 Joint Socket Pile 35x35 Set 229. 500, 00
104 Joint Socket Pile 16x16x16 Set 67. 500, 00
105 Mikro Pile 16x16x16 M1 60. 750, 00
106 Matras Concrete Bh 405. 000, 00
107 Oxygen Btl 114. 750, 00
108 Pipa Galvanis D 3” M 20. 000, 00
109 Pipa Galvanis D 1.5” M 15. 000, 00

Berikut daftar biaya sewa peralatan yang meliputi tabel 2.3 dibawah ini.

Tabel 2. 3 Daftar biaya sewa peralatan

No Uraian Satuan Biaya Sewa Alat

1 Asphalt Sprayer Ls 250. 000, 00


2 Tandem Roller 6-8 T Ls 511. 385, 74
3 3 Wheel Roller Ls 171. 902, 93
4 Water Tanker Ls 164. 801, 00
5 Concrete Mixer Ls 84. 748, 01

2.5 Lingkup dan Uraian Pekerjaan

2.5.1 Lingkup Pekerjaan

9
Lingkup pekerjaan untuk peningkatan jalan tani desa timbaan s. anglai, yang
meliputi :

1. Divisi 1 : Mobilisasi
2. Divisi 3 : Pekerjaan Tanah
3. Divisi 7 : Pekerjaan Struktur

2.5.2 Mobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu
dilakukan mobilisasi alat yang digunakan, Selain itu pada pekerjaan persiapan awal
ini yang paling penting adalah mempelajari situasi lapangan dan melengkapi
persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan plang
proyek selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu berupa
situasi, potongan memanjang, potongan melintang, yang dituangkan dalam gambar,
termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan, dan disertai
dengan foto dokumentasi 0%, juga gambar – gambar kerja (shop Drawing ). Pada
bagian – bagian konstruksi yang kurang jelas harus diperjelas dengan membuat
gambar detailnya, serta menghitung kebutuhan material / bahan yang diperlukan
untuk penyelesaian pekerjaan tersebut.

2.5.3 Pekerjaan Tanah

Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air, untuk formasi
galian atau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan atau struktur lainnya, untuk
pembuangan bahan yang tak terpakai dan tanah humus, untuk pekerjaan stabilisasi
lereng dan pembuangan bahan longsoran, untuk galian bahan konstruksi dan
pembuangan sisa bahan galian, untuk pengupasan dan pembuangan bahan
perkerasan beraspal pada perkerasan lama, dan umumnya untuk pembentukan
profil dan penampang badan jalan.

2.5.4 Pekerjaan Struktur


Perkerajaan ini adalah pekerjaan yang meliputi semua pekerjaan pelapisan
permukaan saluran menggunakan beton. Dalam pemasangan ini mutu beton yang
digunakan sangat di perhatikan karna beton yang di pasang akan dipengaruhi air
deras atau benturan gelombang. Oleh sebab itu harus betul-betul dilindungi dari

10
kemungkinan kerusakan selama periode pengerasan, dan semua permukaan beton
yang belum mencapai kekerasan yang diharapkan harus ditutup sesuai dengan
petunjuk Direksi.

2.6 Spesifikasi Pekerjaan

2.6.1 Pengertian umum

spesifikasi pekerjaan disini meliputi Defisi 1 Umum, Devisi 3 Pekerjaan


Tanah, Devisi 7 Pekerjaan Struktur

1. Devisi 1 Umum yaitu pekerjaan Mobilisasi dalam pengartian pekerjaan


persiapan awal guna untuk mempelajari situasi lapangan dan
melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek,

2. Devisi 3 Pekerjaan Tanah, ini adalah pekerjaan galian struktur untuk


membuat bentuk saluran, galian struktur ini dengan kedalaman
minimal 0-2 Meter.

3. Devisi 7 Pekerjaan Struktur, ini adalah pekerjaan pelapisan permukaan


saluran menggunakan lapisan beton, dan pekerjaan baja tulangan untuk
penutup salurannya.

2.6.2 Evaluasi Penawaran Lelang Pekerjaan

Pada hari Senin, Tanggal Sebelas Bulan September Tahun Dua Ribu Tujuh
Belas(11/09/2017). Panitia lelang kegiatan bidang Bina Marga tahun anggara
2017, telah mengadakan Evaluasi Administrasi, Evaluasi Teknis dan Evaluasi
Kewajaran Harga terhadap penawaran-penawaran yang memenuhi syarat dan
dapat dipertanggung jawabkan.

Pelelangan pengadaan untuk pekerjaan pada tabel 2.4 berikut.

Tabel 2.4 Pelelangan pengadaan untuk pekerjaan


Acara Evaluasi Dokumen Penawaran
Nama Pekerjaan (Lanjutan) Drainase Ness 8B Desa Suato Lama
Lokasi Desa Suato Lama Kec. Salam Berbaris Kab. Tapin
Sumber Dana APBD Kabupaten Tapin

11
Tahun Anggaran 2017

2.6.2 Kesimpulan Hasil Evaluasi Penawaran

Berdasarkan Hasil Evaluasi Penawaran yang mana di ikuti oleh :

1. Nama Perusahaan : CV. Keluarga Borneo


2. Alamat : Jl. Desa Suato Lama Kec. Salam Berbaris
3. N.P.W.P : 02.342.723.0-733.000
4. Nilai Penawaran (terkoreksi) : Rp. 199.500.000,00
5. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan : 90 (Sembilan puluh lima) hari kalender
Dengan ketentuan :
1. Pekerjaan persiapan dan mobilisasi harus sudah dilaksanakan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah surat perintah mulai kerja dikeluarkan.
2. Pekerjaan lapangan baru dapat dimulai setelah kontraktor menerima surat
penyerahan lapangan.
3. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan dalam
dokumen kontrak.
2.7 Pemilihan dan Penggunaan Teknologi

Pemilihan teknologi berdampak pada semua keputusan di dalam operasi dan


atas semua fungsi usaha. Misalnya, pemilihan pekerjaan yang tidak perlu
ditentukan oleh teknologi. Konsep sistem sosial teknik memungkinkan pekerjaan
dan teknologi harus dipilih secara simultan untuk mencapai optimisasi yang ada.

Pada pelaksanaan pekerjaan Drainese Ness 8b Desa Suato memakai peralatan


– peralatan diantaranya :

1. Concrete mixer
2. Water tanker
3. Alat bantu
a. Pacul
b. Sekop
c. Gunting pemotong baja
d. Kunci pembengkok tulangan

12
2.8 Penetapan Metode Konstruksi

2.8.1 Persiapan Lapangan

Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan


mobilisasi alat yang digunakan, Selain itu pada pekerjaan persiapan awal ini yang
paling penting adalah mempelajari situasi lapangan dan melengkapi persyaratan
yang sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan plang proyek
selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu berupa situasi,
potongan memanjang, potongan melintang, yang dituangkan dalam gambar,
termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan.

2.8.2 Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah disini adalah kegiatan galian struktur dengan minimal


galiannya adalah 0-2 m, galian ini bertujuan untuk pembuatan saluran air, untuk
formasi galian dan untuk membentuk saluran.

Beberapa hal yang di perlukan dalam pengerjaan ini yaitu tenaga untuk
melakukan proses kegiatan pekerjaan, dan peralatan untuk membantu serta
memudahkan proses kegiatan suatu proyek

1) Untuk tenaga meliputi


a) Mandor
b) Pekerja
2) Untuk alat yang di gunakan adalah alat bantu berupa
a) Pacul
b) Sekop

Dalam pekerjaan galian struktur ini pekerjaannya dilakukan secara manual


menggunakan alat bantu, lokasi pekerjaan di sekitar jembatan desa suato lama para
pekerja bekerja secara efektif dengan jam kerja 7 jam/hari.

Adapun urutan pekerjaannya sebagia berikut :

1. Tanah yang di potong berada di sekitar jembatan Desa Suato Lama tempat
mulainya penggalian saluran struktur

13
2. Penggalian ini dilakukan menggunakan alat bantu berupa sekop dan cangkul
panjang galian adalah 189 meter.
3. Tanah hasil galian ditumpuk di sekitar galian yang nantinya akan di buang
ketempat pembuangan.

Berikut foto dari pekerjaan tanah yang meliputi gambar 2.1 dibawah ini.

Gambar 2. 1 Proses penyiapan badan jalan

2.8.3 Pekerjaan struktur

Perkerajaan struktur dalam proyek (Lanjutan) Drainase Ness 8B Desa Suato


Lama ini meliputi pekerjaan Beton Mutu Rendah dan pekerjaan Baja tulangan U
24.

1. Pekerjaan Beton Mutu Rendah FC’=15 MPA


Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang meliputi semua pekerjaan pelapisan
permukaan saluran menggunakan beton menggunakan mutu beton FC’= 15 MPA.
Dengan mutu beton ini di perkirakan sudah dapat mengatasi gerusan arus dari air
yang akan di tamping oleh saluran.
Beberapa hal yang di perlukan dalam pengerjaan ini yaitu tenaga untuk
melakukan proses kegiatan pekerjaan, bahan untuk memenuhi kebutuhan
pekerjaan, dan peralatan untuk membantu serta memudahkan proses kegiatan
suatu proyek.
1) Untuk tenaga yang di perlukan dalam pekerjaan ini adalah
a) Pekerja

14
b) Tukang
c) Mandor
2) Untuk bahan yang di gunakan dalam pekerjaan ini adalah
a) Semen
b) Pasir beton
c) Agregat kasar
d) Kayu perancah
e) Paku
3) Untuk peralatan yang di perlukan dalam kegiatan ini adalah
a) Concrete mixer
b) Water tank
c) Alat bantu
Pelaksanaan dalam pekerjaan ini adalah pemilihan agregat kasar yang dipilih
sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih dari ¾ dengan kayu acuan.
Berikut asumsi perkerjaan :
1. Beton 15 Mpa (K175) dilaksanakan untuk drainase.
2. Bahan matrial yang di gunakan adalah agregat kasar, agregat halus, san air.
3. Lokasi pekerjaan di sesuaikan dengan gambar rencana

Prosedur pekerjaannya adalah sebagai berikut :

a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat terlebih dahulu request dan


diserahkan pada dereksi untuk di setujui.
b. Menyerahkan hasil pengujuian material (mix design) beton 15 Mpa yang
akan di gunakan dan harus sesuai dengan spesifikasi teknik yang
disyaratkan.
c. Menyerahkan daftar peralatan yang akan di gunakan.

Tahapan pengerjaan nya sebagai berikut :

a. Bahan matrial yang di gunakan agregat kasar, agregat halus, dan semen.
Bahan ini akan di gunakan untuk membuat adukan beton.
b. Untuk membuat matriial tersebut menjadi sebuah adonan beton matrial
tersebut dicampurkan menggunakan concrete mixer dan di beri air yang
telah di sediakan dengan alat water tanker.
c. Komposisi dalam campuran di sesuaikan dengan spsifikasi teknik.

15
d. Sebelum pemasangan harus dibuat bekisting dengan menggunakan kayu
perancah dan profil terlebih dahulu untuk memudahkan pemasangan sesuai
gambar.
e. Setelah selesai dibuat bekisting makan pengecoran dilaksanakan dan
pemadatannya menggunakan alat concrete vibrater agar beton padat dan
karekteristik kuat tekan beton tercapai.
f. Dalam proses pengecoran harus dibuatkan benda uji kubus beton untuk
melakukkan pengetesan laboratorium.
2. Pekerjaan beton tulangan U24 Polos
Ini merupakan baja tulangan polos (bulan ulir) dengan baja mutu sedang yang
memiliki tegangan leleh karakteristik 2.400 kg/cm2. Pekerjaan mencakup
pengadaan dan pemasangan baja tulangan pada acuan cetakan sesuai dengan
spesifikasi dan gambar rencana.
Beberapa hal yang di perlukan dalam pengerjaan ini yaitu tenaga untuk
melakukan proses kegiatan pekerjaan, bahan untuk memenuhi kebutuhan
pekerjaan, dan peralatan untuk membantu serta memudahkan proses kegiatan suatu
proyek.
1) Untuk tenaga yang di perlukan adalah
a) Pekerja biasa
b) Tukang
c) Mandor
2) Untuk bahan yang di gunakan adalah
a) Baja tulangan (polos) U24
b) Kawat beeton
3) Untuk peralatan yang di gunakan adalah
a) Alat bantu
Pekerjaan ini dilakukan secara manual, dalam pekerjaan ini berbahan dasar
(besi dan kawat) diterima seluruhnya dari lokasi pekerjaan, para pekerja berkerja
secara efektif dengan waktu kerja 7 jam/hari.
Adpun tahapan pekerjaan sebagai berikut :
1. Besi tulangan di potong dan di bengkokan sesuai dengan yang di perlukan
menggunakan gunting pemotong baja

16
2. Batang tulangan di pasang / disusun sesuai dengan gambar pelaksanaan dan
persilangannyaa di ikat kawat menggunakan alat bantu.

Berikut foto dari perkerasan berbutir yang meliputi gambar 2.2 dan 2.3 dibawah
ini.

Gambar 2. 2 Proses pemadatan agregat secara manual

Gambar 2. 3 Proses pemadatan agregat menggunakan tandem roller

17
2.8.4 Perkerasan Aspal

Pekerjaan perkerasan aspal meliputi sebagai berikut:

1. Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat


Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada
permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal
berikutnya. Lapis Resap Pengikat harus dihampar di atas permukaan yang bukan
beraspal Lapis Pondasi Agregat (LPA), sedangkan Lapis Perekat dihampar
diatas permukaan yang beraspal.

Berikut foto perkerasan aspal yang meliputi gambar 2.4 dibawah ini.

Gambar 2.4 Proses lapis resap pengikat

2. Pengaspalan Jalan
Pekerjaan ini mencakup pelaksanaan pekerjaan pelaburan aspal (surface
dressing) yang dapat terdiri dari laburan aspal satu atau dua lapis, setiap lapis
diberi pengikat aspal. Pelaburan aspal ini umumnya dihampar diatas Lapis
Pondasi Agregat Kelas A yang sudah diberi Lapis Resap Pengikat, atau di atas
suatu permukaan aspal lama.
Tahapan:
a. Wheel Loader memuat agregat ke dalam cold bin Asphalt Mixing Plant
(AMP).
b. Aspal dipanaskan dengan suhu tertentu didalam tangki dilengkapi dengan
pemanas.

18
c. Agregat, aspal dan bahan campuran dicampur dan dipanaskan dengan
Asphalt Mixing Plant (AMP) sesuai dengan Job Mix Formula (JMF).
d. Hot Mix aspal dimuat dari Asphalt Mixing Plant (AMP) kedalam dumb truck
dengan ditutupi terpal, agar terlindung dari cuaca (hujan), dan lain-lain.
e. Temperatur Hot Mix pada waktu penghamparan dan pemadatan harus sesuai
dengan ketentuan.
f. Hot Mix aspal dari dumb truck dituang ke Asphalt Finisher dan dihampar
pada permukaan yang akan dilapisi aspal dan permukaan dalam kondisi
sudah diberi lapis perekat.
g. Bentang garis/ berisik stake out untuk jalur penghamparan Asphalt Finisher,
agar kelurusan hamparan selalu terjaga.
h. Finishing dilakukan menggunakan Tendem Roller sebanyak 2 kali lintasan
(1 kali maju dan mundur) dengan suhu permukaan Hot Mix aspal yang
diisyaratkan.
i. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan
dengan menggunakan alat bantu.
j. Disini juga pekerja dipakai untuk mengatur lalu lintas jalan agar pekerjaan
kita tidak terhambat dan membahayakan orang lain.

Berikut foto pengaspalan jalan yang meliputi gambar 2.5 dibawah ini.

Gambar 2. 5 Proses pemadatan aspal

19
2.8.5 Hasil Akhir

Berikut foto hasil akhir (Finishing) dari proyek yang meliputi gambar 2.6
dibawah ini.

Gambar 2. 6 Hasil akhir proyek

20
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan hasil analisa dan pembahasan yang sudah dilakukan


mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen proyek jalan dari segi
biaya pelaksanaan yang berkaitan dengan mutu serta komponen yang
mempengaruhi biaya pelaksanaan Penigkatan Jalan Tani Desa Tambaan S. Anglai,
maka dapat dirangkum menjadi 2 (dua) yakni:

1. Faktor yang mempengaruhi kegiatan manajemen proyek pembagunan jalan dari


segi biaya yang berkaitan dengan mutu adalah galian biasa, penyiapan badan
jalan dan perkerasan badan jalan yang ketiganya memiliki pengaruh positif
kemudian faktor pendukung (internal, eksternal dan faktor lain-lainnya) menurut
pengamatan dilapangan yang mempengaruhi biaya pelaksanaan pada kondisi
sosial konsultan, pengawas dan pekerja proyek yakni kondisi tersebut berada
pada faktor internal FI51 dan FI57.
2. Hubungan antar komponen pembangunan jalan pada biaya pelaksanaan yakni
hubungan positif yang sangat kuat adalah penyiapan badan jalan dan perkerasan
badan jalan yang memiliki, kemudian hubungan positif yang cukup/sedang
adalah galian biasa.

3.2 Saran

Menurut kesimpulan yang telah ditulis diatas, maka saran yang diajukan terdiri
dari:

1. Perlu adanya perhatian khusus pada galian agar kegiatan pembangunan jalan
Tani Desa Tambaan S. Anglai dapat berjalan maksimal dengan memperhatikan
mutu badan jalan.

21
2. Perlu adanya peningkatan mutu padan penyiapan dan perkerasan badan Jalan
Tani Desa Tambaan S. Anglai agar tercapai tujuan pembangunan jalan yang
memberikan rasa nyaman dan aman pada pengguna jalan nasional.
3. Perlu adanya perbaikan atau perhatian khusus pada proyek jalan memperhatikan
ketersediaan alat pendukung kegiatan jalan; serta proyek jalan terdapat
penampungan dan penyimpan peralatan agar adanya perbaikan pada
pelaksanaan proyek pembangunan jalan memperhatikan mutu alat pendukung
untuk terjaminnya kualitas pembangunan jalan kemudian terakhir saat proyek
pembangunan jalan pelaksana menguasai dan menerapkan teknologi baru dalam
pembangunan Jalan Tani Desa Tambaan S. Anglai dengan dukungan
penampungan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Departemen pekerjaan Umum, Direktorat jendral Bina Marga, 1987, Petunjuk


Perencanaan tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa
Komponen SKBl- 2.3.26.1987;625.72 (02).

Departeman Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Bina Marga, 1970, Peraturan


geometric Jalan Raya No. 13/1970, teknik Jalan Raya, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Bina Marga, 1997, Tata Cara
Perencanaan Jalan Antar Kota, No. 038/TBM/I997, Jakarta.

Irawan, Roni, 2010, Evaluasi Perencabaan Tebal Lapis Tambahan Pekerasan


Pada Proyek Peningkatan Jalan Mantimin Peringatan Dengan Metode
Analis Komponen, Program Studi S1 teknik Sipil Non regular Unlam,
Banjarmasin.

OglesBy. Clarkson H, R. Gary Hicks, 1996, Teknik Jalan Raya, Jakarta.

Sukirman, S, 1999, Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan Lentur, Nova,


Bandung.

27
LAMPIRAN

Gambar L.1

Gambar L.2

28
Gambar L.3

Gambar L.4

29
Gambar L.5

Gambar L.6

30
Gambar L.7

Gambar L.8

31
Gambar L.9

Gambar L.10

32
Gambar L.11

Gambar L.12

33
Gambar L.13

Gambar L.14

34
Gambar L.15

Gambar L.16

35
Gambar L.17

36

Anda mungkin juga menyukai