Anda di halaman 1dari 31

Masalah Seksual Pada Wanita

Perubahan Psikis Wanita Lansia: adalah terjadi menopause pada wanita, menyebabkan:

- Penurunan Hormon Esterogen


- Penurunan Lubrikasi Vagina
- Vagina tidak lagi elastis
- Mood Swing
- Hot Flashes
Masalah Seksual pada Wanita Lansia:

× Penurunan hasrat seksual

× Kesalahpahaman bahwa aktivitas seksual abnormal bagi lansia

× Penurunan aktivitas seksual akibat kondisi patologi

Female Sexual Dysfunction : Merupakan masalah dimana seseorang kurang atau tidak
mampu melakukan respon seksual (hasrat atau kepuasan) dalam hubungan seksual

Penyebab:

- Fisik: Sakit, mengonsumsi obat tertentu


- Hormon: Tingkat estrogen rendah
- Psikologis dan Sosial: Kecemasan & depresi, Pelecehan seksual

Gejala:

- Hypoactive Sexual Desire Disorder : kurang fantasi seksual, pikiran, keinginan, dan
penerimaan untuk kontak seksual
- Sexual Aversion Disorder : Ketakutan atau keengganan hubungan seksual
- Sexual Arousal Disorder : Tidak mudah terangsang
- Orgasmic Disorder : Ketidakmampuan untuk orgasme
- Dispareunia : Nyeri saat hubungan seksual
Faktor Risiko

• Depresi atau Ketakutan

• Adanya trauma saat berhubungan seks. Contohnya trauma dari rasa sakit
ketika seks berlangsung, menyebabkan wanita takut untuk melakukan seks
lagi.

• Memiliki Penyakit Jantung dan Pembuluh darah

• hal ini berkaitan dengan peningkatan detak jantung ketika seks yang
dikhawatirkan dapat kambuh ketika seks tengah berlangsung

• Kondisi Neurologis

• kondisi ini menyebabkan saraf- saraf, termasuk saraf ransangan saat hubungan
seksual terganggu.

• Kondisi ginekologi,

• Hal ini disebabkan kondisi vagina wanita dalam keadaan kering dan iritasi.
Biasa disebabkan karena hormone esterogen yang menurun.

• Obat- obatan

• Terdapat obata- obatan yang memiliki efek menurunkan keinginan wanita


untuk melakukan hubungan seksual.

• Stress emosional

• Akibat pasangan dapat menyebabkan penurunan keinginan untuk melakukan


hubungan seksual

• Riwayat pelecehan seksual

• Menyebabkan wanita enggan untuk melakukan hubungan seksual. Trauma


pelecahan membuat wanita takut melakukan hubungan seksual.

Pencegahan

• Berhenti atau jangan merokok

• Melakukan olahraga

• Memelihara berat tubuh sehat & ideal


• Diet sehat & seimbang

• Mengurangi minum alkohol

• Kendalikan stress

Pengobatan

• Mengonsumsi makanan dan minuman afrodisiak

• Secara langsung: coklat, jahe, kafein, daging kambing

• Tidak langsung: almond, madu & bawang putih, stroberi

• Pengobatan Medis

• Obat flibanserin & ospemifene

• Pengobatan Hormon

• Terapi estrogen

• Terapi Psikologi

• Konseling dengan konselor terlatih

• Komunikasikan dengan pasangan

Aspek Kesmas (PROMKES)

1. Promosi Tingkat Primer → mengonsumsi buah dan sayur, melakukan senam aerobik

2. Promosi Tingkat Sekunder → pengecekan kesehatan ke dokter

3. Promosi Tingkat Tersier → pengobatan medis, hormon, dan terapi


Masalah Seksual Pada Pria

Gangguan Seksual Pada Laki-lakia Usia diatas 60 tahun:

• gangguan hasrat

• disfungsi ereksi

• disfungsi orgasme

• ejakulasi dini

• dispareunia

Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi


penis yang optimal dalam hubungan seks.

- 150 juta laki-laki berusia 65 – 70 tahun


- Jepang mencapai 34%, Malaysia 22%, Italy 17% dan Brazil sebesar 15%
Proses Terjadi Ereksi

1. Stimulus sinyal dari hipotalamus ke penis

2. Peningkatan aliran darah

3. Sinyal saraf memasuki corpus cavernosum

4. Ereksi

Diagosa

Penggunaan instrumen pertanyaan:

1. Indeks Internasional Fungsi Ereksi (IIEF)

- fungsi ereksi

- fungsi orgasm

- hasrat seksual

- kepuasan hubungan seksual

- kepuasan keseluruhan

2. Indeks Disfungsi Ereksi dari Kepuasan Terhadap Perawatan (EDITS).


Penyebab

• masalah psikososial

• gangguan fungsi syaraf

• berkurangnya aliran darah

• gangguan oleh narkoba, alkohol, obat

• perubahan metabolisme

• masalah dengan kandung kemih

• masalah dengan endokrin

Faktor Risiko

• Ketidakseimbangan hormon

• Kerusakan syaraf

• Penyakit pembuluh darah

• Trauma

• Operasi Panggul

• Obat-obatan

• Merokok

• Mengonsumsi alkohol

Pengobatan

Beberapa penyebab ED yang mungkin diobati adalah:

1. Masalah psikologis mendadak jangka pendek

2. Mengonsumsi obat baru

3. Kadar testosteron rendah

Tipe Pengobatan

1. Non-invasif
a. Berfokus pada penghambat munculnya Phosphodiesterases tipe 5 (PDE5).
b. PDE5 memainkan peran kunci dalam fisiologi ereksi karena mereka
menghidrolisis cGMP dan cAMP, dan pembawa pesan kedua intraseluler
relaksasi otot polos.
c. Contoh Inhibitor PDE5 spesifik: sildenafil, tadalafil, dan vardenafil
2. Terapi penyuntikan obat
a. Bersifat invasif dan berpotensi menyebabkan priapisme
b. Obat vasoaktif yang banyak digunakan: Alprostadil (PGE1), papaverine,
phentolamine
3. Operasi
a. Operasi Penile Revascularization Surgery adalah operai anastomosis dari
arteri epigastrika inferior (IEGA) di corpora cavernosa.
Aspek Kesmas

Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu (PKRT) :

1. Kesehatan ibu anak

2. Keluarga berencana

3. Kesehatan reproduksi remaja

4. Pencegahan dan penanggulangan IMS, HIV dan AIDS

5. Kesehatan reproduksi usia lanjut

6. Deteksi Kanker leher rahim, payudara, dan infertilitas


Depresi

Merupakan suatu gangguan mental yang menunjukkan adanya penurunan suasana hati yang
berkepanjangan, kehilangan rasa ketertarikan terhadap apapun atau kehilangan rasa senang,
diikuti pula dengan penurunan energi, self-worth, makan dan tidur terganggu dan kehilangan
konsentrasi

Jenis Depresi

• Depressive episode

• Dibagi lagi menjadi 3 tingkatan : ringan, sedang, berat

• Bisa muncul pada waktu tertentu atau berkepanjangan

• Bipolar affective disorde

• Penderita dapat mengalami perubahan suasana hati yang sangat drastis di


waktu yang brdekatan

• Satu sisi ia bisa sangat bahagia, beremangat, penuh energi, dll. Namun di sisi
lain ia bisa berubah 180 derajat

Gejala

• Gejala Fisik

• sakit kepala, insomnia, sesak napas, mual, lemah, gangguan pencernaan,


kelelahan dan kekurangan energi, sering merasa sakit yang sulit dijelaskan

• Gejala Emosional

• emosional yang sering tak terkendali, rasa cemas berlebih, gugup, suasana hati
yang buruk, kehilangan ketertarikan pada suatu hal, sering memikirkan
pengalaman yang tidak menyenangkan, perasaan tidak berharga, rendah diri,
dan sering menyalahkan diri sendiri, putus asa, hilang konsentrasi

Faktor Risiko

• Faktor Fisik

• Faktor Psikologis

• Faktor Lingkungan
• Faktor Genetik

Dampak

- Menghambat pemenuhan tugas-tugas perkembangan lansia


- Kemunduran fisik pada lansia
- Menurunkan kualitas hidup lansia
- Menguras emosi dan finansial orang yang terkena serta keluarga dan sistem
pendukung sosial yang dimilikinya
Pengobatan

• Coping

• Psikoterapi

• Obat anti depresan

• Terapi Keluarga

• Perawatan psikososial

• Hipnoterapi

• Terapi Elektrokonvlusif (ECT)

Pencegahan

- Perilaku
- Kognitif
- Meditasi Hipnotis
- Musik
Demensia dan Alzhemeir

Demensia

Demensia adalah kondisi dimana terjadi kemunduran fungsi neuron otak secara perlahan dan
terus menerus sehingga kemampuan kognitif, emosional dan psikomotorik seperti: berfikir,
berhitung, mengingat, berbicara, memberi alasan, mengontrol emosi atau melakukan aktivitas
sehari-hari semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia (WHO, 2013)

Gejala dan Tahapan

• TAHAP AWAL

• pelupa, terutama mengenai hal-hal yang baru saja terjadi

• Mulai kesulitan dalam berkomunikasi, seperti kesulitan dalam mencari kata-


kata

• Memiliki kesulitan membuat keputusan dan menangani keuangan pribadi

• Suasana hati dan perilaku : menjadi kurang aktif dan kurang motivasi,
kehilangan minat dalam kegiatan hobi, menunjukkan perubahan mood,
termasuk depresi atau kecemasan.

• TAHAP PERTENGAHAN

• Peningkatan kesulitan komunikasi dalam hal pemahaman dan berbicara

• Butuh bantuan untuk perawatan pribadi (ke toilet, mengganti baju, mencuci)

• Bertanya pertanyaan yang berulang, memanggil-manggil, tidur yang


terganggu, berhalusinasi (melihat atau mendengar hal yang tidak ada).

• TAHAP AKHIR

• Tidak mampu mengenali saudara, teman-teman

• Memiliki kesulitan memahami apa yang terjadi disekitarnya dan gangguan


komunikasi yang parah (suka menggerutu, mengeluh, menggumam)

• Tidak dapat makan tanpa bantuan, dan terkadang memiliki kesulitan menelan

• Bantuan meningkat dalam hal perawatan diri (mandi dan buang air)

• Inkontinensia kandung kemih dan usus


• Perubahan mobilitas, tidak dapat berjalan dan butuh kursi roda.

• Perubahan perilaku yang agresif (menendang, memukul, berteriak)

• Tidak mampu pulang sendiri ke rumah

Alzhemeir

Penyakit Alzheimer (AD) ditandai oleh penurunan progresif dalam fungsi kognitif. AD
secara substansial meningkat di antara orang yang berusia 65 tahun atau lebih, dengan
penurunan progresif dalam ingatan/memori , kemampuan berpikir, bahasa dan kemampuan
belajar. Penyakit sering dimulai dengan gejala ringan dan berakhir dengan kerusakan otak yang
parah.

Gejala Alzhemeir

1. Kehilangan memori yang mengganggu kehidupan sehari-hari

2. Kesulitan dalam perencanaan atau penyelesaian masalah

3. Sulit Melakukan Kegiatan yang Familiar

4. Disorientasi

5. Kesulitan Memahami Visospasial

6. Gangguan Komunikasi

7. Menaruh Barang Tidak Pada Tempatnya

8. Salah Membuat Keputusan

9. Menarik Diri Dari Pergaulan

10. Perubahan Perilaku dan Kepribadian

Faktor Risiko

UMUR
- Rata-rata > 65 thn
- Berisiko berkembang 50% untuk usia >85 thn (WHO, 2013)
- 1 dari 20 berusia <65 thn
- Risiko dapat meningkat 2x lipat setiap 5 thn
- Faktor penuaan→ hipertensi, kardiovaskular, perubahan sel saraf, berkurangnya
hormon sex, melemahnya sistem imun.

GENDER
- alzheimer
- Wanita lebih berisiko daripada pria
- Dikaitkan dengan kurangnya hormon estrogen
- Selain alzheimer
- Risiko wanita dan pria sama
- Untuk demensia vaskular dan campuran → pria lebih berisiko

ETNIS
- Asia selatan seperti negara India dan Pakistan
- Orang Asia memilik risiko stroke, penyakit jantung, dan diabetes yang lebih tinggi
- Orang Afrika rentan terkena diabetes dan stroke

GENETIK
- Familial/early onset
- penyakit Alzheimer dengan kondisi genetik yang langka, disebabkan oleh mutasi gen.
- Gejalanya berkembang sebelum usia 60 tahun bahkan di usia 30-40 tahun.
- Sporadic/ late onset
- Kondisi alzheimer yang paling umum terjadi. Dapat menyerang di atas usia 65 thn.
- Para peneliti belum menemukan gen spesifik yang secara langsung mjd penyebabnya.

KONDISI MEDIS/PENYAKIT

- Faktor penyakit kardiovaskular


- Depresi
- Kondisi lainnya
GAYA HIDUP

- Hidup sehat untuk kebaikan jantung

- Olahraga

- Tidak merokok

- Mengurangi minuman beralkohol

- Mempertahankan asupan makan sehat

Pencegahan

• Mengurangi risiko kardiovaskular

• Berhenti merokok, kurangi minum alkohol, makan makanan sehat dan


seimbang, olahrga minimal 150 menit/minggu, mengontrol tekanan darah,
menjaga diet

• Memperhatikan faktor risiko lain

• Hilang pendengaran, depresi yang tidak teratasi, sedentary lifestyle

• Menjaga kesehatan mental dan keaktifan sosial

• Belajar bahasa, bermain musik, masuk komunitas, mencoba hobi baru

Pengobatan

• No-drugs Treatment

• Talking therapies (konseling)

• Cognitive Behavioural Therapy

• Cognitive Stimulation Therapy

• Cognitive Rehabilitation

• Drugs Treatment

• Donepezil, rivastigmine, atau galantamine: membantu memulihkan ingatan,


motivasi, dan konsentrasi
• Memantine: membantu meringankan perilaku yang cukup menyusahkan atau
menantang

Aspek Kesmas

• Kampanye kesadaran publik dan promosi kesehatan

• Advokasi hak asasi manusia bagi orang dengan demensia (“pikun”) dan
pendampingnya

• Memastikan adanya akses informasi menuju layanan yang berkualitas

• Deteksi dini, diagnosis dan tata laksana holistik masalah koognitif dan demensia

• Sistem penguatan sumber daya manusia yang dilakukan secara professional dan
berkelanjutan

• Sistem penguatan program kesehatan kognitif sebagai faktor utama mencerdaskan


kehidupan bangsa dengan pendekatan siklus kehidupan

• Terlaksana dan termanfaatkannya penelitian tentang kognitif dan demensia


Pencegahan Penuaan Dini

Proses penuaan adalah proses alami yang akan dialami oleh setiap manusia. Proses penuaan
biasanya terjadi pada usia 25 tahun, dimana fungsi – fungsi tubuh mulai berkurang.

Penuaan Dini adalah proses dari penuaan kulit yang lebih cepat dari seharusnya, dimulai
dengan timbulnya kerutan kulit wajah pada usia yang relative lebih muda, bahkan pada usia
awal 20 an. Penuaan dini juga terjadi pada otak, sirkulasi, jantung, dan sistem kekebalan
tubuh.

FAKTOR

- Faktor internal disebabkan oleh gangguan dari dalam tubuh, misalnya sakit yang
berkepanjangan, faktor keturunan, stres, bergadang, beraktivitas tanpa istirahat,
serta kekurangan asupan gizi.
- Faktor eksternal bisa terjadi karena sinar matahari, polusi, asap rokok, perawatan
kulit yang tidak tepat, makanan yang tidak sehat dan kebiasaan hidup yang tidak
baik seperti merokok dan konsumsi alkohol.
TEORI PROSES PENUAAN

Prinsip dari teori Wear and Tear adalah tubuh menjadi lemah lalu meninggal sebagai akibat
dari penggunaan dan kerusakan yang terus menerus.

- Radikal Bebas: oksidan yang sangat reaktif, karena radikal bebas merupakan
senyawa yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital
luarnya.
- Glukosilasi: teori ini berkaitan dengan diabetes melitus tipe 2. Pada diabetes,
glikosilasi menyebabkan kekakuan arteri, katarak, hilangnya fungsi syaraf, yang
merupakan komplikasi yang umum terjadi pada diabetes.
- Kerusakan Molekul: proses penuaan merupakan proses penyembuhan di tingkat
molekuler yang tidak sempurna dan sebagai akibat penimbunan kerusakan
molekul yang terus menerus.
TREN

Penuaan dini berhubungan dengan terjadinya penyakit degenerative, yaitu yaitu istilah yang
secara medis digunakan untuk menerangkan adanya suatu proses kemunduran fungsi sel
syaraf tanpa sebab yang diketahui, yaitu dari keadaan normal sebelumnya ke keadaan yang
lebih buruk.(Japardi, 2002)
ANTIOKSIDAN

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan cara
mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif. Manfaat: kesehatan, kevantikan,
industry pangan,menghambat raksi oksidasi, meurunkan rsiko penyakit degenerative

VITAMIN

- Larut Air
o Vitamin C:
▪ Formasi kolagen
▪ Meningkatkan absorbsi Fe, Ca
▪ Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi
▪ Antioksidan → cegah ateroklerosis → PJK
▪ Menstabilkan tekanan darah
▪ Pembentukan karnitin (metabolisme lemak)
▪ Pembawa serotonin ke otak (cegah ketegangan)
o Vitamin B:
▪ Berhubungan dengan metabolisme energi (Karbohidrat, lemak)
▪ Bertindak sebagai bagian dari enzim → koenzim
▪ Membantu sintesa protein dan sel baru
▪ Formasi Hb (folat, vit B6, Vit B12)
- Larut Lemak
o Vitamin A
Terdiri dari
▪ Retinol (hewani)
▪ Provitamin A (nabati: sayur/buah hijau atau kuning)
 karoten
▪ Antioksidan
▪ Provitamin A paling aktif
o Vitamin D
▪ Dapat disintesa dari tubuh dengan bantuan sinar matahari
▪ Disimpan di hati, otak, tulang dan kulit
▪ Produksi Vit D oleh ginjal dipengaruhi oleh Ca dan P dlm serum
serta PTH (paratiroid hormon)
o Vitamin E
Jenis
▪ Tocoferol : , , , 
▪  tokoferol : di alam, aktif secara biologik.
▪ Antioksidan : mencegah kerusakan pada membran sel (mencegah
kerusakan sel pembuluh darah dari radikal bebas mencegah PJK)
▪ Komersial : anti tengik
o Vitamin K
Vitamin koagulasi
Sumber:
▪ Tumbuh2an hijau
▪ Minyak ikan/daging
▪ Vitamin K sintetik : Menadion

HORMON

Hormon dapat memperlambat penuaan karena di dalam hormon terdapat zat yang beredar di
sirkulasi dan masuk ke jaringan untuk mengatur fungsi organ

- Hormon Pertumbuhan (human growth hormone)


o Fungsinya meningkatkan pertumbuhan jaringan, massa otot dan
memperkuat kepadatan tulang serta memperbaiki dan juga meremajakan
sel-sel otak sehingga memperbaiki konsentrasi, daya ingat, dan fungsi otak
pada umumnya.
o HGH dapat mempengaruhi umur dengan bertambahnya umur akan
mempengaruhi kadar growth hormone

- DHEA (Dehydro epi androsterone)


o Membentuk hormon seks yaitu estrogen dan testosteron, termasuk sebagai
‘bahan bakar’ untuk perubahan dan kematangan fisik.
o Penurunan hormon DHEA menyebabkan timbunan lemak yang berlebih
menjadi mudah gemuk meski telah melakukan diet ketat.
o
- Progesteron
o Hormon penting bagi proses reproduksi wanita, Banyak wanita yang
mengalami fluktuasi atau naik turun jika terjadi ketidakseimbangan akan
menyebabkan gejala-gejala yang seringkali dikaitkan dengan penuaan
seperti kurang tidur, mood yang berubah-ubah dan pikiran yang ngelantur
o Jika dibiarkan, rendahnya kadar progesterone dapat menyebabkan
peningkatan kadar kortisol dan hormon-hormon seks yang akan memicu
gangguan fungsi kekebalan
- Testoteron
o Pada pria: testosterone berkontribusi terhadap penurunan energi, daya
ingat, mood, massa otot, kekuatan tubuh serta stamina dan performa serta
produksi sperma.
o Pada wanita: agar tetap seimbang karena memainkan peran penting dalam
menentukan mood, energi, berat badan, dan gairah seksualnya.
- Esterogen
o Fungsi utama dari estrogen dalam tubuh wanita adalah untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan karakteristik seksual dan reproduksi
o Pada pria: berfungsi untuk membantu memfasilitasi berbagai perubahan
fisik selama masa puber seperti munculnya bulu dada dan rambut di wajah,
pertumbuhan otot dan suara yang mendalam. Estrogen juga membantu
melindungi kulit dan otak pria.
Pencegahan

1. Mengelola stress
a. Stres jangka Panjang dapat meningkatkan hormone kortisol pada tubuh
memicu pembentukan radikal bebas
2. Relaksasi dan terapi tertawa
a. Otot -otot wajah akan melentur dan membuat kulit wajah menjadi awet muda
3. Berolahraga
a. Manfaat olahraga untuk menyegarkan serta meregenerasi sel, membuang
kotoran dan racun.
4. Beri makan gen
a. Makanan dapat digunakan sebagai obat alami penuaan. Diet anti aging dengan
diet kaya serat, antioksidan, dan zat penting lainnya
5. Konsumsi sayuran hijau
a. Sayuran hijau seperti bayam maupun sawi terdapat kandungan zat lutein yang
berguna untuk mengatasi penuaan dini
6. Konsumsi suplemen
a. Kebutuhan akan vitamin dan mineral belum tentu terpenuhi meskipun sudah
mengkonsumsi makanan sehat
7. Melindungi kulit dan tubuh
a. Jika terpapar sinar UVA dan UVB secara langsung akan berdampak buruk
pada kulit pemicu pembentukan radikal bebas
Teknologi Aplikasi AntiAging

- Stimulated self serum


- Botox
- Laser
- Suntik vitamin
- Kosmetik
Quality Life of Elderly

• Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lansia menjadi 4 yaitu:

• usia pertengahan (middle age) adalah 45-59 tahun

• lanjut usia (elderly) adalah 60-74 tahun

• lanjut usia tua (old) adalah 75- 90 tahun

• usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

Perubahan Lansia

• Perubahan Fisik

• Perubahan Mental

• Perubahan Psikososial

• Perubahan Spiritual

Faktor yang mempengaruhi perubahan

- Fisik
o Penurunan jumlah sel, cairan tubuh serta cairan intraselular
o Saraf pancaindra mengecil
o Sistem pendengaran menurun dengan daya hilang pendengaran dalam
o Terjadi sklerosis pupil dan hilangnya respon sinar
o Kemampuan jantung memompa darah menurun
o Tubuh tidak mampu memproduksi panas maksimal
o Hilangnya elastisitas paru-paru
o Kehilangan gigi, indra pengecap menurun, fungsi absorpsi menurun
o Sekresi lendir pada vagina lansia perempuan berkurang, produksi testis
lansia laki-laki menurun. Produksi hormon menurun
o Hilangnya jaringan lemak sehingga menjadi keriput. Rambut tipis dan
kelabu
- Psikologi
o Perubahan psikologis pada lansia adalah kenangan (memory) serta IQ
(Intellgentia Quantion) yakni kemampuan verbal lansia, penampilan lansia,
persepsi lansia serta ketrampilan psikomotor lansia menjadi berkurang.
- Psikososial
o Lansia akan mengalami penurunan tingkat kemandirian dan psikomotor.
Tingkat kemandirian yakni kemampuan lansia untuk melakukan sesuatu.
Fungsi psikomotor yakni meliputi gerakan, tindakan, serta koordinasi.

KUALITAS HIDUP

• Sebagai persepsi individu sebagai laki-laki atau wanita dalam hidup, ditinjau dari
konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka tinggal, dan berhubungan dengan
standar hidup, harapan, kesenangan, dan perhatian mereka

GAK NGERTI WOEY


Olahraga Pada Lansia

Olahraga adalah kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan
dengan diri sendiri atau perjuangan dengan orang lain serta konfrontasi dengan unsur alam

Hambatan

• Kurang waktu dan motivasi

• Cuaca buruk

• Masalah transportasi

• Masalah keuangan

• Kurangnya pengetahuan

• Takut cedera

• Keterbatasan fisik

• Stereotype (persepsi bahwa lansia tidak berolahraga)

Manfaat

a. Membantu mempertahankan kemampuan untuk hidup mandiri dan mengurangi risiko jatuh
dan patah tulang.

b. Mengurangi risiko dari kematian akibat penyakit jantung coroner dan peningkatan tekanan
darah, kanker colon dan diabetes

c. Membantu mengurangi tekanan darah pada beberapa orang dengan hipertensi

d. Membantu orang dengan penyakit kronik, kondisi disabilitas dengan meningkatkan


stamida dan kekuatan otot

e. Mengurangi gejala kecemasan dan depresi dan meningkatkan mood dan perasaan sehat

f. Membantu menjaga kesehatan tulang, otot, dan sendi

g. Membantu mengatur sendi yang bengkak dan nyeri dihubungan dengan atritis
Syarat Aktifitas Fisik Lansia

- Frekuensi
o Lanjut usia dapat melakukan latihan setiap minggu minimal 3 kali dengan
memilih latihan yang disukai ataupun yang sesuai dengan\ kelompoknya.
- Intensitas
o Untuk intensitas latihan pada lanjut usia tetap harus memperhatikan factor
keterlatihan apabila pemula mulailah dari intensitas yang paling ringan
selanjutnya naikkan secara bertahap sesuai dengan adaptasi dari para
lansia masing – masing.
- Time
o Untuk meningkatkan kebugaran lanjut usia memerlukan waktu 20-60
menit/Sesi.
- Type
o Lanjut usia harus memilih latihan yang cocok yang sesuai dengan
kemampuannnya, disarankan olahraga yang sifatnya aerobik
Klasifikasi

- Low Impact
o Tidak memberatkan kinerja persendian tubuh sehingga relatif lebih aman
o Olahraga yang kedua/setidaknya satu telapak kaki masih menempel di
lantai atau suatu permukaan dalam sepanjang sesinya.
o Berjalan, pilates, yoga, senam, bersepeda, renang, berkebun,
o Relatif lebih aman dilakukan, sehingga baik bagi pemula, lansia, atau
mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu yang berhubungan
dengan jantung, tulang, otot, maupun sendi
- High Impact
o Gerakannya dinamis dan kompleks, berpotensi terjadinya kontak fisik, tipe
olahraga ini lebih berisiko untuk persendian karena melibatkan gerakan
dengan hentakan seperti melompat.
o Basket, rugby, sepakbola, lompat jauh, lompat tali, ladder exercise, dan
sprint (Health and Nutrition Services).
Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme
kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi
insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi
insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang
responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin

Klasifikasi

Faktor Risiko

- Dapat dimodifikasi
o Berat badan lebih
o Obesitas abdominal/sentral
o Kurangnya aktifitas fisik
o Hipertensi
o Dislipidemia
o Diet tidak sehat/ tidak seimbang
o Riwayat TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau Gula Darah Puasa
terganggu (GDP terganggu)
o Merokok
- Tidak dapat dimodifikasi
o Ras dan etnik
o Umur
o Jenis kelamin
o Riwayat keluarga dg diabetes melitus
o Riwayat melahirkan bayi dg berat badan >4000 gr
o Riwayat lahir dengan berat badan lahir rendah (<2500 gr)
Faktor resiko diabetes melitus akibat proses menua meliputi:

• Penurunan aktifitas fisik

• Peningkatan lemak

• Efek penuaan pada kerja insulin

• Obat-obatan

• Genetik

• Penyakit lain yang ada

• Efek penuaan pada sel

Gejala Akut DM

Gejala penyakit DM dari satu penderita ke penderita lain bervariasi bahkan mungkin tidak
menunjukkan gejala apa pun sampai saat tertentu.

1. Pada permulaan gejala yang ditunjukkan meliputi serba banyak (Poli), yaitu:

➢ Banyak makan (poliphagia).

➢ Banyak minum (polidipsia).

➢ Banyak kencing (poliuria).

1) Bila keadaan tersebut tidak segera diobati, akan timbul gejala:

➢ Banyak minum.

➢ Banyak kencing.

➢ Nafsu makan mulai berkurang/ berat badan turun dengan cepat (turun 5 – 10 kg dalam
waktu 2-4 minggu).

➢ Mudah lelah.

➢ Bila tidak segera diobati, akan timbul rasa mual, bahkan penderita akan jatuh koma .
Gejala Kronik DM

Gejala kronik yang sering dialami oleh penderita Diabetes Mellitus adalah sebagai berikut:

1) Kesemutan.

2) Kulit terasa panas, atau seperti tertusuk-tusuk jarum.

3) Rasa tebal di kulit.

4) Kram.

5) Capai.

6) Mudah mengantuk.

7) Mata kabur, biasanya sering ganti kacamata.

8) Gatal di sekitar kemaluan terutama wanita.

9) Gigi goyah mudah lepas, kemampuan seksual menurun, impotensi.

10) Para ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan,
atau dengan berat lahir lebih dari 4 kg

Pencegahan

• Olahraga

• Dianjurkan untuk berolahraga rutin minimal 150 menit perminggu

• Lebih aktif saat beraktivitas sehari-hari

• Penurunan berat badan

• Penurunan berat badan 5-10% dapat mencegah atau memperlambat


munculnya DM tipe 2

• Pengaturan pola makan

• Karbohidrat kompleks, mengandung sedikit lemak jenuh dan tinggi serat larut

Penatalaksanaan

- Terapi Tanpa Obat


o Pengaturan Diet
▪ Diet yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang
seimbang dalam hal karbohidrat, protein dan lemak
o Olahraga
▪ Berolah raga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar
gula darah tetap normal.
- Terapi Obat
o Terapi Insulin
o Terapi Obat Hipoglikemik Oral
o Terap Kombinasi
- Terapi Gizi
o 45-65% total asupan energi dg serat tinggi (karbohidrat)
o 20-25% kebutuhan kalori dengan Lemak jenuh < 7 % dan Lemak tidak
jenuh ganda < 10 %, sisanya lemak jenuh tak jenuh tunggal (lemak)
o 10 – 20% total asupan energi. pasien dengan nefropati kurangi asupan
protein (protein)
o < 6-7 g (1 sendok teh) garam dapur, bila disertai hipertensi < 2,4 gr
(natrium)
o ± 25 g/1000 kkal/hari (serat)
o Fruktosa tidak dianjurkan (pemanis alternative)
Hipertensi & Stroke

Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. (Depkes
2006)

Kategori Hipertensi

Klasifikasi Hipertensi

• Berdasarkan penyebab

• Hipertensi Primer/Hipertensi Esensial

• Hipertensi Sekunder/ Hipertensi Non Esensial

• Berdasarkan bentuk Hipertensi

• Hipertensi diastolik {diastolic hypertension},

• Hipertensi campuran (sistol dan diastol yang meninggi)

• Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension). (Depkes, 2006)

Gejala

1. Hipertensi merupakan silent killer.

2. Gejala-gejalanya itu adalah sakit kepala/rasa berat di tengkuk, mumet (vertigo),


jantung berdebar-debar, mudah Ieiah, penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus),
dan mimisan. (Depkes, 2006)
Faktor Risiko

• Tidak Dapat Dimodifikasi

• Umur

• Jenis Kelamin

• Genetik

• Ras

• Dapat Dimodifikasi

• Gaya Hidup

• Stres

• Aktifitas Fisik

• Obesitas

Penatalaksanaan

– Modifikasi gaya hidup dapat dilakukan dengan

1. Membatasi asupan garam tidak lebih dari 1⁄4-1⁄2 sendok teh (6 gram/hari),

2. Menurunkan berat badan

3. Menghindari minuman berkafein, rokok, dan minuman beralkohol.

4. Olah raga juga dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat berupa jalan, lari, jogging,
bersepeda selama 20-25 me nit dengan frekuensi 3-5 x per minggu.

5. Cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stress.

6. Untuk pemilihan serta penggunaan obat-obatan hipertensi disarankan untuk


berkonsultasi dengan dokter keluarga anda. (Depkes,2014)

STROKE

Stroke atau cedera serebrovaskular (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah ke bagian otak secara tiba-tiba, dan merupakan keadaan yang timbul
karena gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak
sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian (Brunner &
Suddarth, 2002).

Klasifikasi

• Berdasarkan penyebab terjadinya

• Stroke iskemik : stroke yang terjadi akibat adanya bekuan atau sumbatan pada
pembuluh darah otak

• Stroke hemoragik : Terjadi karena pecahnya pembuluh darah otak sehingga


menimbulkan perdarahan di otak yang menjadikan suplai darah terganggu,
maka fungsi dari otak juga menurun

• Berdasarkan perjalanan penyakitnya

• Stroke iskemik sepintas: Stroke ini bersifat sementara, dimana gangguan


neurulogis fokal atau syaraf pusat yang timbul secara mendadak dan
menghilang beberapa menit sampai beberapa jam.

• Stroke progresive/inevolution: Stroke yang sedang berkembang dimana defisit


neurologisnya terus bertambah berat.

• Stroke lengkap/completed: Gangguan neurologis maksimal sejak awal


serangan. Stroke dimana dapat menyebabkan kelumpuhan permanen jika tidak
segera ditanggulangi

Gejala

• Hilangnya kekuatan salah satu bagian tubuh terutama di satu sisi (termasuk wajah,
lengan atau tungkai)

• Hilangnya penglihatan total

• Tidak mampu berbicara dengan benar

• Hilangnya keseimbangan

• Serangan sementara jenis lain vertigo, pusing, kesulitan menelan, kebingungan,


gangguan daya ingat, nyeri kepala yang terlalu parah
• Perubahan kesadaran yang tidak dapat dijelaskan

SEGERA KE RS

Se: Senyum Tidak Simetris

Ge: Gerak Separuh Badan Melemah

Ra: Bicara pelo/Tidak Dapat Bicara

Ke: Kebas

R: Rabun

S: Sakit Kepala Hebat

Faktor Risiko

• Dapat dimodifikasi

• Hipertensi

• Merokok

• Penyakit jantung

• Diabetes Melitus

• Obesitas

• Alkohol

• Dislipidemia

• Obat-obatan terlarang

• Cedera

• Infeksi

• Tidak dapat dimodifikasi

• Umur

• Jenis Kelamin

• Genetik
• Ras

Penatalaksanaan

• Fase Akut

• Stroke dengan Koma & Stroke Sadar Penuh: PRIORITAS


mempertahankan jalan napas dan ventilasi adekuat

• Fase Stabil

• Medikasi diuretik, anti koagulan, anti trombin

• Rehabilitasi dini

Aspek Kesmas

CERDIK: Cek Kesehatan Secara Rutin, Enyahkan Asap Rokok, Rajin Berolahraga, Diet
Seimbang, Istirahat Cukup, Kelola Stress

Anda mungkin juga menyukai