Anda di halaman 1dari 16

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur

Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya


Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

encana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah


(RPI2-JM) sebagai dokumen perencanaan bidang Cipta Karya juga
merupakan integrasi dari strategi pembangunan sektor bidang Cipta Karya
(Rencana Induk Sektor). Masterplan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
diantaranya; Strategi Pengembangan Infrastruktur Permukiman yaitu
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP), Strategi
Sanitasi Kota (SSK), Rencana Tata Bangunan Lingkungan (RTBL), dan Rencana
Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISSPAM), Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota, dan Visi Misi Pemimpin Daerah Kabupaten Solok Selatan di dalam
RPJMD/Renstra SKPD Kabupaten/Kota yang membidangi bidang Cipta Karya.

1-1
`
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

RPI2-JM sebagai dokumen kelayakan dan kerjasama program dan anggaran


pembangunan bidang cipakarya di daerah antara pemerintah pusat, provinsi, dan
kab/kota, bermanfaat dalam mendorong pembangunan infrastruktur bidang ciptakarya
dalam rangka memacu pertumbuhan Kabupaten Solok Selatan dan pemerataan
pembangunan. RPI2-JM juga merupakan dokumen perencanaan yang dibuat oleh
kabupaten dalam mendorong keterpaduan penanganan infrastruktur bidang cipta karya
berdasarkan entitas.

RPI2-JM yang disusun diharapkan juga dapat menggambarkan multi sumber


pendanaan dan multi stakeholders di dalam investasi infrastruktur permukiman baik
dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota), Swasta
(Dunia Usaha), Masyarakat, dan Pinjaman/Hibah Luar Negeri. Dengan demikian
RPI2JM yang disusun merupakan Consolidated Feasibility Study yang dapat diterima
oleh semua pihak.

Arahan kebijakan ditjen Cipta Karya Tahun 2014 menekankan kepada penerapan
pembangunan kawasan permukiman yang layak huni (leaveable) dan berkelanjutan
(sustainable). Pembangunan kawasan permukiman harus dimulai dengan pendekatan
entitas, serta tidak hanya sektoral. Pembangunan juga harus melihat prospek ke depan
dengan membaca perkembangan global (agenda sustainable cities and human
settlements), serta pembangunan di wujudkan secara inklusif, mewujudkan
kelembagaan yang efektif, serta menjalin kemitraan internasional. Satker Randal
sebagai Koordinator pelaksanaan keciptakaryaan di daerah memiliki tanggung jawab
yang besar dalam melakukan fungsi koordinasi dan fasilitasi terhadap Kabupaten
Solok Selatan dalam mengawal kebijakan tersebut. Randal juga diharapkan menjadi
pusat informasi dan konsolidasi data-data keciptakaryaan (bank data) yang sangat
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi pembangunan
keciptakaryaan.

1-2
`
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

Ditjen Cipta Karya juga telah menyusun pemrioritasan pembangunan bidang


keciptakaryaan berdasarkan 4 kluster penanganan, sebagaimana terlihat pada
Gambar 1.1.

Gambar 1.1
Program Prioritas Pembangunan Bidang Keciptakaryaan
Berdasarkan 4 Kluster Penanganan

Pengelompokan penanganan bidang Cipta Karya prioritas strategis Nasional


berdasarkan kategori Kabupaten Solok Selatan yang termasuk dalam
PKN/PKSN/KSN/MP3EIKPI, memiliki perda RTRW, dan perda BG sebagai Kab/Kota
kluster A yang terdiri dari 94 Kab/kota. Sedangkan Kab/Kota yang termasuk dalam
PKN/PKSN/KSN/MP3EI-KPI, dan hanya memiliki perda RTRW sebagai Kab/Kota
kluster B yang terdiri dari 80 Kab/Kota.

Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi secara geografis mempunyai
letak yang sangat strategis yang menjadikan provinsi ini menjadi gerbang masuk

1-3
`
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

wilayah barat Indonesia yang didukung oleh prasarana transportasi darat, laut dan
udara yang memadai, seperti jalan nasional Trans Sumatera, Bandara Internasional
Minangkabau, dan pelabuhan laut Internasional Teluk Bayur. Provinsi ini juga termasuk
dalam Kawasan Ekonomi Sub Regional (KESR) segitiga pertumbuhan Indonesia-
Malaysia-Thailand (IMT-GT). Dengan letak geografis tersebut selayaknya disikapi
melalui penataan ruang wilayah dalam rangka pemanfaatan pertumbuhan kawasan
Karakteristik alam yang berbukit dan bergunung. Provinsi Sumatera Barat yang
memiliki luas 4.229.730 Ha. (Kawasan hutan lebih luas (60,53 %) dibandingkan luas
kawasan non hutan (39,47 %). Hal ini menjadi terbatasnya pemanfaatan ruang untuk
kegiatan budidaya.

Pemanfaatan sumberdaya lahan terkait dengan fisiografi perbukitan dan pegunungan


membutuhkan kehati-hatian agar tidak menimbulkan bencana alam, khususnya di
kawasan-kawasan tertentu di Provinsi Sumatera Barat rawan terhadap bahaya
bencana letusan gunung api, gempa, longsor, dan banjir.

Pusat-pusat pertumbuhan yang ada belum mampu memicu perkembangan wilayah di


sekitarnya (hinterland) dikarenakan terbatasnya aksesibilitas dan sarana prasarana
lainnya. Pengendalian pemanfaatan ruang yang belum optimal, seperti dijumpai
pemanfaatan ruang non kehutanan di kawasan hutan serta kurangnya kesadaran
masyarakat terhadap kelestarian lingkungan. Besarnya potensi kepariwisataan di
Provinsi Sumatera Barat belum didukung oleh keterpaduan penyediaan dan
peningkatan sarana dan prasarana, serta kesiapan masyarakat setempat dalam
menerima kunjungan wisatawan.

Hingga saat ini hampir seluruh Kabupaten/Kota telah menyusun dan memiliki dokumen
RPI2-JM Kabupaten/Kota. Namun, kualitasnya masih sangat rendah dan belum
mengacu kepada kebijakan-kebijakan perencanaan pembangunan bidang
keciptakaryaan yang berlaku serta bersifat sektoral. Pendampingan teknis ini
dimaksudkan untuk mendorong pemerintah daerah (pemda) kabupaten/kota dalam

1-4
`
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

mereview dokumen perencanaan bidang Cipta Karya yang berkualitas dan terpadu
khususnya untuk Kab/Kota yang termasuk dalam kluster Strategis nasional (Kluster A
dan Kluster B) yang berjumlah 174 Kab/Kota. Pendampingan ini juga dilakukan untuk
memfasilitasi satker Randal (sebagai kepanjangan tangan ditjen Cipta Karya di daerah)
dalam mengkonsolidasikan data-data kecipta karyaan di daerah.

Mengingat pentingnya RPI2-JM dalam mendorong terwujudnya keterpaduan bidang


Cipta Karya khususnya Kab/kota yang termasuk kategori strategis Nasional, maka
Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman,
Direktorat Bina Program, Ditjen Cipta Karya perlu melakukan Bantuan Teknis
Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota. Diharapkan dengan
terlaksananya kegiatan ini, dapat mendorong pembangunan di bidang infrastruktur
permukiman yang lebih baik.

1.2 Pengertian dan Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)


Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemograman
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan
dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional,
provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan
permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen


perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga
kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis
operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen
rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan
kebutuhan dan kapasitas Daerah.

1-5
`
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

Gambar 1.2 Memaparkan kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada sistem
perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Sumber: Direktorat Bina Program, 2014

Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa RPI2-JM Bidang Cipta Karya, selain mengacu
pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan
rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan
Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan
permukiman yang berkelanjutan.

1-6
`
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

1.3 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang


Pekerjaan Umum

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)


adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga
hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik
yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh
masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program
pembangunan infrastruktur yang terdapat pada RPI2-JM dioperasionalkan melalui
RPI2-JM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh
seluruh pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya.

Gambar 1.3 memaparkan Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM
Bidang Pekerjaan Umum dan dokumen perencanaan pembangunan di daerah.

Gambar 1.3
Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum
dan Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah

1-7
`
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

Pada Gambar 1.3 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi
program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK,
Perda Perbup/Perwali RPJMD, RPI2-JM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung
merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman.

Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan


pengembangan permukiman di kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya
diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat,
budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat
dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di
Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi
program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan
infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di
KSK berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.

Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPI2-


JM Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan
bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun
dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta
kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan
dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan.

1-8
`
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah untuk mewujudkan


kemandirian Kabupaten Solok Selatan dalam penyelenggaraan infrastruktur
permukiman yang berkelanjutan di perkotaan .

Adapun tujuan dari disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah sebagai dokumen
acuan dalam perencanaan, pemprograman, dan penganggaran pembangunan
infrastruktur Bidang Cipta Karya. RPI2-JM memuat rencana program dan investasi
dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan,
dan multi stakeholders.

1.5 Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang


B Cipta Karya

Prinsip dasar RPI2-JM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah:

a. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana
investasi yang disusun.

b. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan sistem penyediaan air


minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem
pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase,
peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan
kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta
penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.

c. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah,


sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah
dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana
swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social

1-9
`
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan


masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.

d. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai


pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
maupun pada saat pelaksanaan program.

e. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah


(kabupaten/kota dan provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).

Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat


terwujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPI2-JM
Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji (review) setiap tahunnya dalam
rangka penyesuaian dengan arahan pembangunan yang ada sesuai dengan
kebutuhan daerah.

1.6 Muatan Dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Secara substansi muatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya terdiri 11 (Sebelas) bab
yaitu:

Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan
RPI2-JM Bidang Cipta Karya, prinsip penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya,
serta mekanisme penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Bab 2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

Pada bagian ini berisikan arahan konsep perencanaan Bidang Cipta Karya,
antara lain amanat pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, MP3EI, MP3KI,
KEK, dan Direktif Presiden), amanat peraturan perundangan terkait
Pembangunan Bidang Cipta Karya, serta amanat internasional.

1-10
`
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

Bab 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk Kabupaten Solok Selatan

Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP No. 26 Tahun 2008), ,
RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN). Indikasi
program Bidang Cipta Karya pada RTRW Nasional, RTRW Provinsi, maupun
RTRW KSN yang terkait dengan kabupaten/kota setempat dipaparkan pada
bagian ini. Tidak hanya memaparkan arahan kebijakan spasial, bagian ini juga
memaparkan kedudukan/kota pada rencana pengembangan kawasan
khusus, antara lain dalam rangka pengembangan MP3EI dan KEK (jika
kabupaten/kota tersebut termasuk dalam KPI MP3EI dan/atau kawasan
pengembangan KEK).

Bab 4 Profil Kabupaten Solok Selatan

Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten Solok Selatan
seperti batas administrasi wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi,
geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah.

Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Solok Selatan

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen
rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan
dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi
Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di
Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai
Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kabupaten/Kota
maupun kawasan.

1-11
`
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

Bab 6 Aspek Teknis Per Sektor

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi


infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan permukiman,
rencana penataan bangunan dan lingkungan (PBL), rencana pengembangan
sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan lingkungan
permukiman (PLP). Pada setiap sektor dijelaskan isu strategis, kondisi
eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah, analisis kebutuhan, serta
usulan program dan pembiayaan masing-masing sektor.

Bab 7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas

Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor
pada Bab 6 menjadi usulan berdasarkan entitas regional bagi Kabupaten Solok
Selatan, kawasan, dan lingkungan. Khusus untuk entitas kawasan, pemilihan
kawasan harus pada Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) sesuai
dengan amanat RTRW Kabupaten Solok Selatan

Bab 8 Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi
eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH,
serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun
pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.

Bab 9 Aspek Pembiayaan

Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kabupaten Solok Selatan,
profil investasi dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya,
serta strategi peningkatan investasi bidang Cipta Karya.

1-12
`
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

Bab 10 Aspek Kelembagaan

Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di


daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan
aspek sumber daya manusia. Dari ketiga aspek- tersebut dijelaskan kondisi
eksisting, analisis permasalahan dan rencana pengembangannya.

Bab 11Matriks Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang


Cipta Karya

Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Pada bab ini berisikan
matriks program investasi RPI2-JM Kabupaten Solok Selatan dan matriks
keterpaduan program investasi RPI2-JM Kabupaten Solok Selatan.

1.7 Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPI2-JM

Mekanisme penyusunan dan penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya dipaparkan dalam
3 (tiga) bagian, yaitu hubungan kerja penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya,
langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta Penilaian Kelayakan RPI2-JM
Bidang Cipta Karya

1.7.1 Hubungan kerja Penyusunan RPI2-JM

Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya Kabupaten Solok Selatan pada dasarnya
melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah Kabupaten Solok
Selatan. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai
pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah
kabupaten merupakan penyusun dari dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Di dalam mekanisme penyusunan RPI2-JM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan di


Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPI2-JM/Randal, melalui Surat
Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya, yang terdiri dari pejabat yang mewakili

1-13
`
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

Direktorat Bina Program, Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Tata


Bangunan dan Lingkungan, Direktortat Pengembangan Air Minum, Direktorat
Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Untuk kemudahan
komunikasi dan koordinasi, pada struktur Satgas terdapat juga Koordinator Wilayah
(Korwil) Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua-Maluku.

Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPI2-JM yang berfungsi memfasilitasi antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten dalam penyusunan RPI2-JM. Satgas
Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dari
unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait
pembangunan Cipta Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi.

Sementara di tingkat kabupaten, dibentuk satgas RPI2-JM Kabupaten yang bertugas


menyusun RPI2-JM. Satgas dibentuk dengan SK Bupati/Walikota dengan anggota
terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD
terkait pembangunan Cipta Karya, dan PDAM. Gambar 1.3 memaparkan Keterkaitan
Organisasi Penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota.

Gambar 1.4 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya


Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2014

1-14
`
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

Dengan melibatkan seluruh stakeholder pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta


Karya, diharapkan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dapat berjalan
dengan efisien dan efektif dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni dan
berkelanjutan.

1.7.2 Langkah Penyusunan RPI2-JM

Dalam penyusunannya, RPI2-JM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada dokumen
perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional, perencanaan sektoral,
maupun perencanaan spasial. Gambar 1.4 memaparkan langkah-langkah penyusunan
RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Dari Gambar 1.5 dapat dilihat bahwa seluruh anggota Satgas, baik di tingkat Pusat,
Provinsi, maupun Kabupaten/Kota memiliki peran penting dalam penyusunan RPI2-JM
Bidang Cipta Karya. Prinsip bottom up planning cukup kental pada penyusunan RPI2-
JM Bidang Cipta Karya ini, agar rencana yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan
infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah, dengan tetap mengacu pada kebijakan
nasional.

1-15
`
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2019

Gambar 1.5 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya


Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2014

1-16
`

Anda mungkin juga menyukai