Anda di halaman 1dari 9

1.

LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi seperti saat ini, perusahan dituntut agar bisa menciptakan sebuah produk
yang mampu bersaing dengan produk yang lain apabila ingin tetap bertahan dalam arus persaingan
bisnis. Banyaknya pesaing baru yang bermunculan dengan strategi pemasaran yang baru pula akan
membuat persaingan semakin ketat dan memanas. Suatu perusahaan dapat menjadi pemenang
dalam persaingan bisnisnya apabila perusahaan mampu menjaring pelanggan sebanyak-
banyaknya. Dan sudah tentu perusahaan tersebut dapat memperoleh keuntungan yang besar pula.

Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat potensial bagi
perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Perusahaan dalam
negeri maupun perusahaan asing berusaha mendirikan usaha bisnis dan menciptakan jenis-jenis
produk yang nantinya akan digemari oleh calon pelanggan. Persaingan memperebutkan calon
pelanggan oleh masing-masing perusahaan pun akan semakin gencar dan semakin ketat.

Untuk itu Frisian Flag tidak hanya menghasilkan susu berkualitas tinggi, tetapi juga melakukan
berbagai kegiatan pembangunan social sebagai bentuk tanggung jawab kepada konsumen,
karyawan, peternak, masyarakat, dan lingkungan dalam semua aspek operasional perusahaan.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana strategi marketing susu Frisian Flag Indonesia ?


2. Apa saja kegiatan-kegiatan pengembangan yang dilakukan PT. Frisian Flag
Indonesia ?
3. Mengapa Frisian Flag memilih membidik segmen ibu hamil sebagai inovasi baru
dalam mengembangkan produknya ?

3. TUJUAN PEMBAHASAN

Merujuk pada rumusan masalah di atas, maka tujuan masalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi marketing susu Frisian Flag Indonesia.
2. Untuk mengetahui apa saja kegiatan-kegiatan pengembangan yang dilakukan PT.
Frisian Flag Indonesia.
3. Untuk mengetahui alasan Frisian Flag memilih membidik segmen ibu hamil sebagai
inovasi baru dalam pengembangan produknya.

II. LANDASAN TEORI

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran


pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan
dan kondisi persaingan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001) mengatakan bahwa pemasaran sebagai proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.

Definisi dari American Marketing Association (AMA) dalam Lamb (2001) menyebutkan bahwa
pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan
distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan
tujuan individu dan organisasi.

Analisa Promotion Mix

Menurut hasil pencarian di google,Kotler (2005: 264-312), mengatakan bahwa unsur bauran
promosi (promotion mix) terdiri atas lima perangkat utama, yaitu:
1) Advertising : merupakan semua penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi produk atau
jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar.
2) Sales Promotion : berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau
membeli suatu produk atau jasa.
3) Public relation and publicity : berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi
citra perusahaan atau produk individualnya.
4) Personal Selling : Interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan suatu
presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan.
5) Direct marketing : penggunaan surat, telepon, faxsimail, e-mail dan alat penghubung
nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari
pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

III. PEMBAHASAN

Dalam blog ini kita akan membahas analisis brand salah satu produk susu yaitu :

Dikenal dengan nama Susu Bendera oleh masyarakat Indonesia, Frisian Flag telah memimpin
industri susu nasional selama lebih dari 91 tahun sejak tahun 1922. Tak heran jika Frisian Flag
kini identik dengan susu dan pertumbuhan dari generasi ke generasi.

Selain memproduksi susu yang bernilai gizi tinggi, FFI (Frisian Flag Indonesia) juga bertanggung
jawab dalam kegiatan-kegiatan pengembangan kemasyarakatan dalam berbagai bidang yang
merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR). Program tersebut
diantaranya:
 Meningkatkan kesejahteraan hidup para peternak di beberapa daerah. Dalam hal ini FFI
memfokuskan kegiatannya dengan memberikan bantuan untuk program-program
kemasyarakatan yang sudah ada seperti peningkatan kualitas air, perbaikan sanitasi
lingkungan dan melalukan pendidikan gizi. Di bidang kesehatan meliputi peningkatan
kualitas layanan kesehatan di Posyandu Balita, PAUD, dan Pos Lansia.

 Frisian Flag juga akan memberikan sebuah container cantik setiap pembelian produk-
produknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Frisian Flag Indonesia mengadakan Frisian Flag Milk Day dibeberapa daerah.

 Peluncuran produk-produk Frisian Flag juga didukung oleh iklan di TV, iklan media cetak,
serta artikel yang bersifat edukatif di beberapa media utama serta promosi in-store dan
program edukasi sekolah.

Nah setelah 91 tahun lebih berkiprah di industri susu, Frisian Flag juga melakukan
perluasan lini produk dengan menggarap pasar ibu hamil melalui susu Frisian Flag Mama.
Seperti apa strategi marketingnya ?

Fase kehamilan merupakan fase yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Kehamilan menjadi periode yang menentukan bagi pembentukan
generasi berikutnya, karena pembentukan organ yang menentukan tingkat kecerdasan
dimulai sejak awal kehamilan. Oleh sebab itu, ibu hamil memerlukan asupan pangan lebih
banyak ketimbang saat belum hamil, untuk dirinya sekaligus bayi yang dikandung. Salah
satu cara untuk melengkapi asupan pangan tersebut adalah melalui susu. Susu yang
diperuntukkan bagi ibu hamil umumnya memang diperkaya dengan protein tertentu yang
lengkap untuk menyehatkan bayi.

Bagi produsen, aktivitas meminum susu dari para ibu hamil ini merupakan protein pasar
yang menggiurkan. Bukan hanya karena jumlah angka kehamilan yang terus naik dari
tahun ke tahun, melainkan juga karena jangka waktu/durasi konsumsi dari ibu hamil yang
cukup panjang, yakni sembilan bulan lebih.
Tidak heran jika segmen ibu hamil ini mulai ramai dibidik oleh pemilik brand. Hal yang
sama juga dilakukan oleh PT Frisian Flag Indonesia melalui produk baru, Frisian Flag (FF)
Mama.

Menurut Davy Djohan, Marketing Manager Frisian Flag Indonesia mengungkapkan bahwa
“kami sadar betul keperluan nutrisi seorang anak bukanlah pada saat dia sudah lahir,
melainkan pada saat sembilan bulan di dalam kandungan”. Jadi, karena Frisian Flag
memang mengkhususkan diri pada nutrisi anak, belumlah lengkap bila pemberian nutrisi
anak tidak dimulai sejak masa kehamilan sang ibu.

Davy juga menjelakan bahwa sebagai strategi untuk menjadi pembeda dengan pesaing, susu
FF Mama memiliki kandungan nutrisi lebih lengkap dengan standar internasional yang
dirumuskan di Belanda. Selain itu, susu FF Mama ini juga diluncurkan dengan rasa cokelat
yang menurutnya menjadi favorit bagi kebanyakan masyarakat Indonesia.

Rasa menjadi penting sekali karena masyarakat Indonesia tidak terlahir dengan kebiasaan
rutin untuk minum susu, sehingga tidak jarang problem mual dijumpai. Rasa cokelat ini
membuat FF Mama tidak terlalu terasa susu meskipun kandungannnya tetap layaknya susu.

Produk yang dihadirkan ke pasaran sejak Juli 2012 ini tersedia dalam kemasan boks 200
gram dengan banderol harga Rp. 26.000. “Kami telah mengevaluasi market, dan hasilnya
harga tersebut sangat affordable,”ujar Davy.

Ia juga sangat optimistis langkah Frisan Flag merambah pasar ibu hamil melalui susu FF
Mama ini akan mendapat sambutan yang baik apabila didukung dengan edukasi mengenai
pentingnya susu bagi ibu hamil dan aktivitas peningkatan awareness.

Menurut Davy “Penetrasi di pasar ini masih sangat rendah, hanya berkisar 20%. Itu
dikarenakan kurang tahunya para ibu akan manfaat susu bagi janin mereka. Jadi, kami
yakin bahwa dengan edukasi yang baik, potensi dari market ini akan bisa kami
kembangkan. Susu memberikan rasa aman akan jumlah nutrisi yang dikonsumsi ibu bagi
bayinya selama hamil”.
Educational Marketing tersebut nantinya akan berbentuk seminar, artikel, talkshow di
radio, grup diskusi dengan komunitas, road show, dan sebagainya. Rangkain kegiatan
tersebut juga akan disinergikan dengan komunikasi produk melalui channel konvensional
dan digital. Namun, Davy menambahkan, sesuai dengan target pasarnya, kampanye susu
FF Mama ini akan diprioritaskan pada kegiatan below the line (BTL) sebesar 75% dan 25%
pada aktivitas above the line (ATL).

Ibu-ibu lebih memerlukan edukasi dengan sistem yang menyeluruh. Mulai dari pemahaman
mengenai manfaat, kandungan nutrisi, sampai uji coba secara langsung.

Soal distribusi, susu FF Mama saat ini difokuskan untuk kota-kota besar dengan saluran
ditribusi di Indomaret, Carefour, Giant, dan sebagainya. Namun tidak menutup
kemungkinan akan diperluas distribusinya ke daerah-daerah mengingat besarnya
kebutuhan dan permasalahan gizi yang terjadi disana. Baginya target yang jauh lebih utama
adalah berkontribusi dalam memberikan manfaat bagi anak dan ibu hamil di Indonesia
dengan pola educational marketing.

Dengan pengalaman lebih dari 91 tahun dalam menyediakan nutrisi bagi keluarga
Indonesia, susu hadir dengan inovasi bru yakni Frisian Flag Mama agar para ibu dan
janinnya dapat memperoleh nutrisi yang lengkap.

Dia menambahkan, nutrisi yang baik untuk ibu dan janin saja belum cukup, hal ini juga
mesti disertai sentuhan kasih sayang dan perhatian dari keluarga terdekat, terutama sang
suami. Davy benar, aspek eduaksi inilah yang sering terlewatkan dalam kampanye keluarga
sehat di Indonesia, bahwa para suami juga harus menunjukkan kepeduliannya jika ingin
menciptakan keluarga yang sehat.

IV. PENUTUP

Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka simpulan yang dapat ditarik adalah sebagai
berikut.

Dikenal dengan nama Susu Bendera oleh masyarakat Indonesia, Frisian Flag telah memimpin
industri susu nasional selama lebih dari 91 tahun sejak tahun 1922. Tak heran jika Frisian Flag
kini identik dengan susu dan pertumbuhan dari generasi ke generasi.

Selain memproduksi susu yang bernilai gizi tinggi, FFI (Frisian Flag Indonesia) juga bertanggung
jawab dalam kegiatan-kegiatan pengembangan kemasyarakatan. Program tersebut diantaranya:

 Meningkatkan kesejahteraan hidup para peternak di beberapa daerah.


 Frisian Flag juga akan memberikan sebuah container cantik setiap pembelian produk-
produknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

ü Frisian Flag Indonesia mengadakan Frisian Flag Milk Day dibeberapa daerah.

ü Peluncuran produk-produk Frisian Flag juga didukung oleh iklan di TV, iklan media cetak, serta
artikel yang bersifat edukatif di beberapa media utama serta promosi in-store dan program edukasi
sekolah.

Saran

Berdasarkan simpulan di atas, beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.

Oleh karena telah lamanya pemasaran susu Frisian Flag di Indonesia, Frisian Flag harus tetap
menjaga kualitas produknya agar tetap menjadi yang terbaik. Frisian flag juga harus melakukan
inovasi dan pengembangan terus menerus. Promosi juga harus lebih efektif dan efisien agar produk
yang sudah dikenal ini akan terus diminati dan tidak kalah dalam persaingan dengan merek atau
brand produk susu lainnya.

V. DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. 1997. Dasar – Dasar Pemasaran. Jakarta : Prenhallindo.


Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Ghalia Indonesia.

Bogor.

Anda mungkin juga menyukai