Anda di halaman 1dari 23

BAJAJ

Cerita ini benar-benar ku alami. Ceritanya begini... Namaku adalah El. An., waktu
kejadian itu aku adalah mahasiswa salah satu PTS di Jakarta, tepatnya dibilangan
Rawamangun. Aku kuliah sore hari karena aku kuliah sambil bekerja.

Saat itu adalah tahun ajaran baru, semester ganjil 1995. Aku sedang menanti
mulainya mata kuliah Micro bersama rekan-rekan yang lain. Tetapi setelah sekian
lama menunggu, dosen Micro tidak kunjung tiba. Setelah menunggu kurang lebih
satu jam kami menyimpulkan bahwa dosen tidak datang. Akhirnya kami bubar. Selagi
aku berjalan menuruni tangga, tiba-tiba aku mendengar suara memanggil namaku.
Lalu aku menoleh ke arah datangnya suara tsb. Aku lihat seorang mahasiswi agak
tinggi, manis berkulit agak gelap berhidung bangir dengan rambut dipotong model
cepak dan berpakaian rapih ( kantor ) tersenyum melihat ke arahku. Aku terdiam
sejenak sambil membalas senyumnya, di pikiranku bertanya-tanya, siapakah
gerangan mahasiswi ini. Lalu ia berkata "Lupa ya...?" Dengan cepat aku menjawab (
jawaban klise ) "Kalo mukanya sih inget, tapi namanya lupa".
Lalu ia tertawa kecil lalu berkata "Uuuh...! Sombong amat elo sekarang"."Inget
nggak...? Semester kemaren..., pas elo mao mid-test elo setengah mati nyari
kalkulator kesana kemari?..., Terus ada gue di kelas sebelah, terus gue pinjemin
punya gue...?". Lalu dengan spontan aku menjawab "Oooh...! Iya..., nama elo Tk.
khan ?". Lalu ia tertawa lagi dan mengangguk. Lalu Tk. berkata "Gue kan kuliah
Micro sekelas sama elo sekarang".
"Dari tadi di kelas gue udah perhatiin..., ini pasti si El., kok nggak ngenalin gue ?".
Lalu aku berkata "Sorry deh..., khan udah satu semester yang lalu kita ketemu, dan
gue nggak sempet ngobrol banyak karena waktu itu gue mau ujian, terus khan elo
mau pulang buru-buru".
Lalu Tk. bertanya "Micro nggak ada dosen, elo mau kemana sekarang?". Aku
menjawab "Tauk nih..., mau pulang buru-buru males...". Lalu aku bilang "Ah, gue
mau kerumah cewek gue, rumahnya ke arah Cipinang sini, daerah Rawamangun".
Lalu aku menyebutkan nama jalan di daerah Rawamangun dan Tk. berkata "Lho,
kalo gitu bareng gue aja naek Bajaj, gue pulangnya se-arah sama elo, gue juga
pulangnya lewatin jalan rumahnya cewek elo".
Lalu aku berkata "Wah! kebetulan nih, oke deh kalo gitu, asal jangan ngerepotin ajah
nih". Lalu dia menjawab "Ah... nggak..." Lalu kamipun mencari Bajaj.

Di dalam Bajaj kami bercerita kesana kemari, tanpa sengaja tanganku


menyentuh pahanya, lalu aku berkata "Eh ! sorry ya, nggak sengaja". Tiba-tiba Tk.
menjawab sambil tersenyum nakal "Nggak apa-apa, sengaja juga boleh...". Aku
tersenyum sambil dalam hatiku berkata "Wah! gawat nih cewek, mudah-mudahan
gue nggak tergoda nih, gue khan mau kerumah cewek gue nih". Tanpa ku duga Tk.
melingkarkan tangannya kedalam
tanganku. Sebagai laki-laki aku mulai berpikiran yang ngeres nih. Lalu tanpa ku
sadari aku pandang wajahnya, dalam hati aku berkata "Aduh, Tk. elo kok manis sih,
idung lo yang bangir itu lho yang bikin gue deg-deg-an". Lalu tanpa kusadari juga
tiba-tiba ku kecup bibirnya, lalu tanpa menunggu aba-aba lagi Tk. langsung
menyambut ciuman ku dengan
penuh nafsu yang membara. Di dalam Bajaj yang sumpek dan berisik itu kami
bercumbu. Tak sanggup aku menahan nafsuku, tanganku mulai meraba buah
dadanya yang tidak terlalu besar ( 32B ) namun keras. Tanpa ku duga tangan Tk.
pun merambat ke arah kemaluanku. Setelah tangannya mencapai sasarannya tiba-
tiba Tk. terperanjat "Hah!... El. punya elo gede
banget?". Tanpa ku perintah lagi secara tiba-tiba Tk. langsung membuka retsleting
celanaku dan dengan cekatan tangannya masuk ke dalam celana dalam ku, lalu
menurunkan celana dalam ku sedikit sehingga tersembullah keluar kemaluanku yang
sudah tegang dan mengeras dari tadi. Lalu Tk. berkata "Ya ampun..., gila... gede
amat nih..., tuh liat tangan gue aja sampe nggak bisa megang, kayak megang botol
Fanta nih..., panjang lagi, coba gue ukur, ya ampun tuh liat?..., sejengkal juga masih
lebih". Lalu aku berkata sambil tertawa "Tk. ini khan di Bajaj, gile lo, ntar keliatan
orang dari luar". Lalu Tk. menjawab "Tutupin pake tas elo dong sebelah kiri lo".
Langsung aku sambar tas kulitku menutupi bagian sebelah kiriku ( pintu Bajaj ).
Lalu tanpa aku perintah Tk. dengan buasnya memasukkan batang kemaluanku ke
dalam mulutnya. Aku tersentak namun tak dapat berbuat apa-apa, karena..... enak
banget. Ku lihat Tk. dengan rakusnya berusaha memasukkan batang kemaluanku
lebih dalam lagi ke dalam mulutnya, namun usahanya tidak berhasil. Kemaluanku
hanya masuk ujungnya saja ke dalam mulutnya, karena selain besar ( garis tengah 7
Cm ) batang kemaluanku pun panjang ( 22 Cm kurang sedikit ).
Tampak olehku Tk. sudah berusaha selebar mungkin membuka mulutnya, namun
masih saja batang kemaluanku terasa terkena giginya. Aku meringis dan berkata
"Aduh Tk. pelan-pelan dong, jangan kena gigi". Lalu Tk. menjawab "Iya deh, tapi
nggak bisa nih, pasti kena gigi, abis barang lo gede begini..., gimana nggak kena
gigi?". Lalu aku berkata "Iya deh, pelan-pelan tapi ya!". Lalu aku perhatikan Tk.
memaju mundurkan kepalanya perlahan, sambil lidahnya menjilati topi baja
kemaluanku dan menghisap-hisap ujung batang kemalanku. Lalu ia mencabut
sebentar batang kemaluanku dari mulutnya lalu menciumi dan menjilati biji
kemaluanku. Aku mengerang kenikmatan. Untung saja suara mesin Bajaj bagaikan
suara guntur, jadi supir Bajaj pun tidak mendengar erangan-erangan nikmatku ( apa
pura-pura nggak denger ? ). Lalu Tk. kembali memasukkan batang kemaluanku
kedalam mulutnya. Lidahnya memutar kekiri... kekanan... ah!... membuat seluruh
sendi kakiku menjadi tegang. Sambil tangannya mengocok perlahan batang
kemaluanku. Sampai pada suatu titik tertentu aku tak tahan lagi menahan
nikmatnya batang kemaluanku dijilati, dikocoki dan dihisapi oleh Tk., aku
mengerang sambil menjamah rambut Tk. dan meremas rambutnya dan aku berkata
"Tk. gue mao keluar nih...". Tanpa memperdulikan kata-kataku Tk. makin
mempercepetat kocokan tangannya sambil memasukkan ujung batang kemaluanku
kedalam mulutnya. Dan akhirnya "Crooottthhh!... Craaattthhh!... Craaattthhh!...
Crettthhh!... Cruttthhh!..., sebanyak lima semburan aku muntahkan air maniku
kedalam mulut Tk. yang tanpa ku sangka-sangka langsung ditelan olehnya...

Akhirnya kami tersenyum, terutama aku tersenyum dengan puas sambil berkata
"gila lo ya". Lalu Tk. berkata "Tapi enak khan?...,Kok punya elo bisa gede banget
kayak gitu sih El.? Ampe mulut gue nggak muat". Aku hanya tersenyum. Tanpa
terasa, Bajaj sudah sampai tujuan. Lalu aku turun di depan jalan masuk ke rumah
cewekku. Memang aku merasa berdosa dalam hatiku, karena mengkhianati cinta
pacarku, tapi... yah..., tak tahulah..., aku tak dapat menolaknya.

Pembaca, masih ada lagi pengalamanku dengan Tk. di suatu tempat di restoran
Pdk-Pny. di daerah Rawamangun. Tapi nanti lain waktu akan aku ceritakan lagi.
Bersambung..........
Belina

'Mau main?' tanyanya nakal, aku tidak menjawab, tapi langsung kutarik ia kedalam
pelukanku, tanganku memeluk di pinggangnya yang ramping, kuciumi lehernya,
kumasukkan tanganku ke dalam roknya lalu celana dalamnya, kumasukkan jari
tengahku ke dalam vaginanya, ia menggeliat keasyikan, kulumat bibirnya dengan
bernafsu, birahiku sudah bangkit, ia membalas dengan melumat bibirku juga,
tangannya memeluk leherku, tanganku meremasi pantatnya yang nikmat.

Sambil terus menciumi bibirnya aku melepaskan bajunya, ia tidak memakai bh,
sehingga aku langsung dapat menciumi buah dadanya, kulitnya putih mulus dan bau
tubuhnya membuat aku makin bernafsu menyantap buah dadanya, tanganku yang satu
tetap meremasi pantatnya, yang lain menggeranyangi vaginanya, ia menjambak
rambutku dengan keras, ia tampak sudah sangat birahi.

Ku lempar ia ke tempat tidur dan kulepaskan semua pakaiannya dan pakaianku,


langsung kuterkam dia, kumasukkan penisku ke dalam lubang vaginanya, lalu sambil
memeluknya dengan keras kukocok vaginanya dengan penisku, kuciumi habis-
habisan bibirnya, tanganku juga meremas habis-habisan pantat dan buah dadanya.

Aku tidak tahu berapa lama kusetubuhi dia, setelah selesai aku tertidur kelelahan.
Belina adalah istri teman baikku, dodi, ia mengijinkan aku 'memakainya' kapan saja,
aku sering sekali nginap di rumah mereka, karena aku masih belum punya pasangan.
kalau aku sedang kesepian aku sering 'meminjam' belina, ia adalah wanita yang
cantik dan nikmat. sejak belum menikah aku sudah sering mencicipi belina dan dodi
pun biasanya memakai pacarku yang dulu, lina. aku sudah putus dengan lina, dia
sudah menikah dengan pria lain, tapi pada kesempatan tertentu aku masih bisa
mencicipinya kalau situasi memungkinkan. minggu lalu, aku bertemu dengan lina
waktu makan siang, selesai makan siang ia sempat kusetubuhi dua kali di dalam
mobil, ia masih nikmat walau sudah agak gemuk.

Waktu aku bangun, dodi sudah pulang dan mengajak aku mancing, sebelum aku
mandi, kusetubuhi lagi belina di dapur, ia sedang memasak di dapur, kuangkat roknya
dan kuturunkan celana dalamnya, kumasukkan penisku dan kukocok lagi vaginanya
yang nikmat, ia juga tampak menikmati kocokkanku.
Di pojok Kelas

Gue sekolah di bilangan Menteng, kejadian ini terjadi waktu sore hari sehabis pulang
sekolah.Waktu itu gue keluar kelas terus nyamperin kelas cewek gue, namanya sebut
saja Vita. Orangnya nggak terlalu cakep cuman menarik, bodinya sih biasa, kurus
berisi lah........

Pas waktu gue dateng, kebetulan kelas lagi kosong, dan dia sedang duduk di
tempatnya. Dia lagi berbenah untuk pulang.

Gue lalu duduk di sebelahnya dan bertanya " Lo udah mau balik belum", "Belum nih,
eh gue ada PR yang nggak gue ngerti nih, boleh nanya nggak?" kata Vita. "Boleh
,coba deh gue lihat, "kataku. Lalu dia meraih tasnya dan mengeluarkan buku dari
tasnya.

Kemudian gue mulai ngeliat PR tersebut, "Oh, ini, gini caranya". Lalu gue nerangin
ke dia tentang soal di PR tersebut, tapi sambil gue nerangin, gue sering ngeliatin bra-
nya lewat celah kancing bajunya.Lama-lama gue jadi terangsang, eh tau2 dia
mergokin gue pas lagi ngintip, "Eh lo kok lihat2 sih, ajarin dong nih...........!"

Lalu gue mulai nerangin lagi, tapi tetap aja, gue nggak bisa ngelepasin pandangan gue
dari "itunya". Lama-lama gue mulai berani untuk meraba punggungnya, gue mulai
meraba dari leher sampai pinggangnya, dia diem aja, soalnya gue udah biasa
ngegrepe dia, kalau jalan. Lama-lama gue udah lupa, kalau gue lagi ngajarin dia, gue
malah semakin bernafsu untuk meraba-rabanya. Dia sepertinya menikmati juga,ini
terlihat dari kelakuannya yang sering menggeliat-geliat di bangkunya dan sering
terdengar suara desahan dari mulutnya.

Begitu responnya positif, gue semakin berani, tangan gue sudah mulai meraba-raba
bagian depan, gue rab buah dadanya yang masih terutup baju dan BH, tidak terlalu
besar, tapi cukup menggairahkan.

"ah ..... Ah .....", begitu terdengar dari mulutnya. Gue lalu memegang pinggangnya,
dan mengangkatnya untuk kemudian memangkunya, posisi kami sudah sangat
menggairahkan, dia mulai mengoyang-goyangkan pantatnya di pangkuan gue, tangan
gue semakin aktif meraba-raba buah dadanya, dan dia semakin terangsang, dan dia
menyandarkan kepalanya di bahu gue, sambil melihat ke atas dia sering mendesah
tanda nikmat.

Begitulah, pengalaman gue, maaf kalau ceritanya nggak heboh, tapi ya lumayan
kan............
Di Suatu Undangan ...

Ini adalah pengalaman yang tidak akan kami lupakan. Saya Randy, 27 tahun
pegawai multimedia di sebuah perusahaan periklanan dan istri saya Rina, 28 tahun
seorang ibu rumah tangga. Saat itu kami mengalami apa yang dinamakan tukar
pasangan atau 'Wife Swap'. Ceritanya begini

" Atasan saya sebut saja Mas Agus, kira2 30 tahun sangat akrab dengan saya,
mengingat ia sama-sama berasal dari satu SD yang sama, demikian juga istrinya,
mbak Ani. Walaupun saya belum bertemu langsung dengan mbak Ani setelah ia
menikah dengan mas Agus, dulu kami pernah akrab.
Suatu hari saya memasang foto kami berdua di meja kerja saya, sejak saat itu pula
saya mengamati kalau Mas Agus sering melirik ke foto itu.
Suatu hari ia mengundang saya untuk makan malam di rumahnya, katanya untuk
membahas suatu proyek, sekaligus untuk reuni katanya.
"Dik, nanti malam datang ke rumah ya, ajak Rina juga, makan malam.
"Lho, ada acara apa mas?"
" Ada proyek yg harus diomongin, sekalian reuni gitu. "
" Bolehlah...."
Sampai saat itu aku belum bisa menduga apa yang ada di pikiran Mas Agus.

Sesampainya di rumah undangan itu aku sampaikan ke Rina, dan ternyata ia sudah
tahu. Katanya Mbak Ani yang meneleponnya.
" Ada apa sih mas, kok mereka ngadain dinner ? "
" Tau', katanya ada proyek sih..."
" Oooo......."
Kalo ngeliat Rina, selalu gairahku timbul..abis dia itu seksi banget. Rambutnya
panjang, dia selalu senam so...punya tubuh ideal..dan ukurannya itu 36B yg
mmmmm..

Pukul 1930 kami sudah berada di apartemen mereka. Aku mengenakan kemeja batik,
sementara Rina memakai stelan rok dan kemeja sutera. Rambutnya dibiarkan tergerai
tanpa hiasan apapun.
"Masuk.. masuk... silakan duduk ya.."
Melihat mbak Ani yang membukakan pintu aku terkejut. Ani yang sekarang hampir
menyerupai istriku, tinggi, rambut panjang, dan lebih manis dibandingkan sewaktu
aku mengenalnya dulu.
" Mbak kenalin, ini Rina istriku. "
Setelah Rina berkenalan dengan Mbak Ani, ia diajak untuk masuk ke dapur untuk
menyiapkan makan malam, sementara Mas Agus mengajakku ke teras balkon
apartemennya.
"Gini lho dik... bulan depan akan ada proyek untuk mengerjakan iklan.. ini... ini...
dsb. Berani nggak kamu ngerjakan iklan itu. "
" Kenapa nggak, rasanya perlengkapan kita cukup lengkap, tim kantor semua
ditempat, ngliat waktunya cukup. Berani ! "
Aku excited banget, abis baru kali itu diserahi tugas untuk mengkoordinir pembuatan
iklan skala besar. Senyum mas Agus segera mengembang, kemudian ia berdiri
merapat ke
sebelahku.
"Eh dik..gimana menurut kamu mbak Ani ?" sambil bisik-bisik.
"Ya...lebih cantik dari dulu mas. "
" Seksi nggak...?"
" Lha....ya jelas dong."
"Umpama..ini umpama..kalo nanti aku 'pinjem istrimu' dan aku 'pinjemin
Ani untuk kamu gimana "
Denger permintaan seperti itu terus terang aku bingung dan sebagainya. Rasanya kok
aneh sekali gitu.
" Nggak ada paksaan kok, aku jamin Rina dan Ani pasti suka, soalnya nanti..udah deh
pokoknya aman...."
"Ngomong2 Rina sukanya kalo ngeseks apa sih...."
Tanpa aku sadari mulutku udah ngomong duluan..........
"Dia suka diatas, suka doggy style dan yang jelas suka ngulum punyaku."
" Wow.....sku justru pengin sekali digituin. Ani itu payah nggak mau ngentot
punyaku, tapi dianya justru suka kalo memeknya dijilatin.. iiihh. aku paling nggak
suka.."
"OOooo......... Kalau aku sih itu biasa mas. "
" Oke deh... enjoy aja nanti, biar aku yg atur.Ngomong2 Ani udah tau rencana ini kok,
dia itu orangnya selalu terbuka dalam soal seks..jadi setuju aja. Nanti minuman Rina
aku kasih bubuk ini ya... Bukan obat bius atau ineks kok. Cuman pembangkit gairah
aja. "
" Mas..mbak Ani KB nggak ? "
" Iya..ikut suntik..istrimu ? "
Aku cuman nggeleng.
" Oke, nanti kamu duduk di sebelah Ani ya, Rina di sampingku. "

Acara makan malam berjalan lancar. Juga rencana Mas Agus. Setelah makan malam
selesai kelihatannya bubuk itu mulai bereaksi. Rina kelihatan bergairah, soalnya
kalau dia lagi nafsunya besar dia agak gelisah, dan keringatnya lebih banya keluar.
" Dik Rina, mari duduk di depan Tv aja lebih dingin disana. "
Mas Agus berdiri, menarik kursi Rina dan menggandengnya ke depan TV 29 inchi
yang terletak di ruang sebelah.
Aku ingin mengikuti mereka tapi mbak Ani memegang tanganku.
"Dik diliat aja dulu dari sini, ntar kita juga nggabung.."
Dari ruang makan kami dapat jelas menyaksikan tangan Mas Agus mulai bergerilya
di pundak dan punggung Rina. Memikjit-pijit dan mengusap. Sementara Rina
mendesah setiap pijitan lembut Agus yang berdiri di belakangnya menyentuh
pundaknya. Mbak Ani kemudian menarikku ke ruang tengah, kemudian duduk di
sofa di depan mereka. Mas Agus semakin berani, dari belakang tangannya mulai
melepasi kancing kemeja batik Rina, dengan terampil hingga kancing terakhir. BH
Rina segera menyembul, menyembunyikan dua bukit kebanggaanku dibalik
balutannya.
Perasaan cemburu dan gairah menerpaku, melihat Rina menyambut setiap belaian dan
Usapan Mas Agus di kulitnya, di BHnya, dan ciuman nafsu Mas Agus-pun
disambutnya dengan gairah.
Tanganku pun segera menyelusup ke dalam rok mbak Ani,memeknya sudah basah ,
mungkin juga telah muncul gairahnya. Dengan perlahan jemariku mulai membuka
'pintu masuk' ke lorong kewanitaanya, dengan lembut jari tengahku menekan
clitorisnya.
Desahan lembut keluar dari mulut mbak Ani.
"Ahhhh........." Tubuhnya mengejang, sementara tangannya meremas2 payudaranya
sendiri.

Dihadapanku, Rina telah polos, bediri dengan Agus tetap dibelakangnya, dengan
tangan menjelajahi seluruh lekuk dan ngarai istriku itu. Aku sempat melihat Rina
menikmati benar ketika jemari mas Agus berada di semak-semak wanitanya, semetara
tangan lainnya meremas2 puting susunya.
Tangan mbak Ani telah membuka zipper di celana panjangku, dan bagaikan orang
kelaparan terus berusaha melepas celanaku tersebut. Untuk memudahkan aksinya aku
berdiri dihadapannya, degan melepaskan bajuku sendiri. Setelah mbak Ani selesai
dengan celanaku, gilirannya ku telanjangi. Wow....payudaranya padat dan kencang,
dengan putingya yang dengan bangganya mengeras. Sebagai permulaan kutelusuri
dada hingga memeknya dengan lidahku.
Kududukkan mbak Ani kembali di sofa, dengan kedua kakinya masing-masing berada
di pundakku. Sasaranku adalah memeknya yang telah basah. Lidahku segera menari-
nari di permukaan dan di dalam lubang memeknya. Menjilati kelentitnya dan
mempermainkannya sesekali. Kontan saja mbak Ani berteriak-teriak
keenakan( dengan usara keras. Sementara tangannya menekan mukaku ke memeknya.
Tanganku terus melakukan gerakan meremas- remas di sekitar payudaranya. Suara
mas Agus jelas terdengar di telingaku saat ia mendesah desah.....
" Rina..oohhh..terus kulumm...kulummm......"
Diikuti dengan suara seperti orang berdecak-decak... Bisa kubayangkan aksi istriku
mengentot burung mas Agus.
Aku sendiri makin sibuk menjilati memek mbak Ani yang sangat vokal dan
menggerinjal-grinjal keenakan.
"Ahhhh....yaa...yaaa..jilatin ..Ummmmmhhh....."
Desahan desahan nafsu yang semakin menegeangkan otot-otot kontolku dibawah.
"Ahhhhhhduuhhh....dikk.....akuuu......"
"OOOOohhhhh...........hh......" dengan sekali sentakan keras bagian bawah mbak Ani
menekan ke mukaku dan tubuhnya menegang... Cairan yang merembes di dinding
vaginanyapun semakin deras, saat ia mencapai organsme.
Tubuhnya yang telah basa oleh keringa tergolek puas di sofa. Tangannya mengusap-
usap dadaku yag juga penuh keringat, dengan tatapan yang mengundangku untuk
bertindak lebih jauh.

Ketika aku menegok ke arah istriku, rupanya telah berganti posisi. Ia kini ditindih
oleh Mas Agus, aku sempat menyaksikan ia berteriak lirih ketika kontol mas Agus
masuk..amblas ke lubang memeknya. Tangan mas Agus terus mempermainkan susu
Rina, sementara tangan Rina memegangi pinggangnya.
Ahhh....pemandangan yang sangat erotis sekali.

" Andy..ayo aku mau kamu....." suara mbak Ani penuh gairah di telingaku.
Ku letakkan kaki mbak Ani sama dengan posisi tadi, hanya saja kini senjataku yang
akan masuk ke vaginanya. Duh... rasanya memek mbak Ani masih rapet saja, aku
mengalami kesulitan saat rudalku hendak menerobos masuk.
"Mbak..kok masih rapet sih......"
Maka dengan sidikit tenaga kuserudukkan saja rudalku itu menerobos liang
memeknya.
"Adduuuhhh.............."mata mbak Ani terpejam, sementara bibirnya digigit. Tapi
ekspresi yang terpancar adalah ekspresi kepuasan buka sakit. Aku mulai mendorong-
dorongkan kontolku dengan gerakan keluar masuk di liang memeknya. Diiringi
erangan dan desahan mbak Ani setiap aku menyodokkan kontolku, makin kupercepat
gerakan itu. Bisa kurasakan bahwa liang memeknya semakin licin oleh pelumas
vaginanya.
"Ahhhh....ahhhh......"
Mbak Ani makin keras teriakannya.." Ayo dik..terus..."
"Enakkk.......MMmmmm..m.mmmmmm"
Tubuhnya sekali lagi mengejang, diiringi leguhan panjang.....
"uuhhhhhhh................hhhhh....."
"mbak...boleh di dalam...." aku perlu bertanya sama dia, mengingat aku bisa saja
sewaktu- waktu keluar.
"Mmmmmm......."
Kaki mbak Ani kemudian menjepitku di pinggang dengan erat, sementara aku
semakin mempercepat gerakan sodokan. Mbak Ani masih menikmati remasan
tanganku di susunya..
"Nihh...mbakkkk...terima yaa....."
Dengan satu sodokan keras, aku dorong pinggulku, kontolku masuk semakin dalam
saat cairan maniku menyembeur keluar. Cairan hangat itu segera memenuhi rongga
nonok mbak Ani. Jelas terlihat ekspresi puas mbak Ani saat aku keluar. Aku
kemudian mencabut senjataku yang masih berlepotan dan mendekatkannya ke muka
mbak Ani. Dengan isyarat agar ia menjilati senjataku hingga bersih. Ia pun menurut.
Lidahnya yg hangat menjilati
kontolku hingga bersih.
"Ahhhhh......."
Dengan kepuasan yg tiada tara aku merebahkan diri disamping mbak Ani. Kini kami
menyakasikan bagaimana Mas Agus duduk memangku Rina yang berteriak-teriak
naik turun di pangkuannya. Susunya yang indah berayun-ayun mengikuti gerakan
tubuhnya naik-turun.
"Ahhhh...ahhhhh......ahhhhhhhhh"
Aku hafal benar saat Rina mencapai kepuasan, dengan semagat ia menekan penis mas
Agus kedalam memeknya. Aku tidak bisa melihat ekspresi mas Agus karena
terhalang olah tubuh RIna. Yang jelas darsela-sela selangkangan Rina mengalir cairan
mani.*..
Kemudian Rinapun seperti kebiasaan kami membersihkan penis mas Agus
dengan mulutnya...itu membuat mas agus mengelinjang keenakan.

....Malam itu kami pulang menjelang subuh, dengan perasaan yg tidak terlupakan.
Kami masih sempat bermain 2 ronde lagi dengan pasangan itu.
DOMPET

Saya adalah seorang laki-laki berumur 20-an bernama Wi ( samaran ). Sampai saya
mengalami peristiwa ini, saya belum pernah mengalami hubungan seks yang
sebenarnya, dan tidak pernah terpikir sedikitpun saya akan mengalami kejadian
seperti ini.

Kejadiannya bermula dari sejak saya berkenalan dengan seorang gadis. Waktu itu
saya dikenalkan oleh teman saya yang kebetulan bertetangga dengan dia. Gadis itu
bernama Wn ( samaran ), berumur sekitar 2 atau 3 tahun lebih muda dari saya.
Parasnya manis sederhana seperti gadis yang belum terpengaruh oleh kemajuan
jaman yang mementingkan kecantikan karena riasan dan sebagainya.

Gadis ini selama ini belum pernah pergi ke tempat yang namanya diskotek, atau night
club, atau karaoke. Benar-benar lugu dan polos. Saya benar-benar mencintai dia
sepenuh hati.
Sampai pada suatu hari Sabtu, sepulang kuliah saya segera mandi dan bersiap-siap
untuk apel ke rumah sang gadis ( saya kuliah sore ). Sesampai di sana kita seperti
biasa ngobrol- ngobrol dan sambil berpengan tangan. tiba-tiba saya merasa sakit perut
dan harus ke kamar kecil, tanpa saya sadari dompet saya terjatuh.

Tanpa perasaan apa-apa saya melepaskan BOM saya di WC dan setelah lega saya
kembali ke ruang tamu. Ternyata Wn sudah tidak ada, saya memanggilnya dan
mendengar dia ada di kamarnya dan menyuruh saya untuk masuk ke kamarnya, tanpa
ada perasaan curiga saya masuk ke kamarnya. Wn telah terlentang di ranjang sambil
memakai gaun tidur yang teramat tipis. Saya segera bertanya Wn, kamu ngapain
gitu ? Ngga bagus kalo diliat orang.. lho, tapi Wn malah menanggalkan bajunya
hingga polos sehingga toketnya yang besar nampak menantang sementara vaginanya
berwana coklat kemerah-merahan,. saya sudah mulai terangsang dan tidak dapat
berkata apa-apa lagi. Wn berkata, kemarilah sayangku, begitu saya mendekat, dia
mulai melepaskan bajuku sampai nampak alat vital saya.

Kamipun berciuman dan tangan saya meremas-remas toketnya sementara dia


meremas kontol saya. Saya segera melepaskan tangan saya dari toketnya dan
berpindah ke vaginanya yang saat itu sudah basah, dan menggesek gesek vaginanya
( bagian apa saya tidak tahu persis, yang pasti Wn menjerit-jerit genit ) Wn segera
tiduran dan membuka pahanya serta menuntun kontol saya untuk melakukan
penjelajahan di dalam guanya. Saya tanpa banyak menolak segera menusukkan
kontol saya ke dalam vaginanya, ternyata tidak mudah, beberapa kali saya gagal,
akhirnya setelah saya coba terus akhirnya masuk sedikit demi sedikit. Saya mulai
mengerakkan kontol saya maju mundur.
Setelah beberapa saat kami berganti posisi, saya berada di bawah sementara dia di
atas seperti menunggang kuda.tidak lama kemudian dia tiba-tiba menekan dada saya
dengan kerasnya, sampai saya hampir-hampir tidak bisa bernapas. Wn mengalami
orgasme, itu yang pertama. Saya yang hampir segera melanjutkan perjalanan menuju
puncak. Kemudian saya merasa seperti mengejang dan harus menyemprotkan sesuatu
dari kontol saya, saya pun menembakkan peju saya dengan kuatnya ( untung tidak
hamil ) sampai merasa ada yang mengalir melalui vagina Wn.

Kami sama-sama tertidur lemas setelah itu.


Pada hari Senin sewaktu saya kuliah, ada teman saya yang mencari saya dan
bertanya."Eh, Wi, gimana kondomnya ? Udah dicoba ? Gue selipkan di dompet
elu.........!!" "HAH ????"
Manager

Suatu hari, sore sekitar pukul 17.30 wib menjelang malam sebelum pulang, saya
ngobrol dengan manager saya di ruangannya. dikantor tinggal kami berdua, office
boy dan dua manager saya yang lain sudah ijin pulang. Saya berdiri dengan badan
merapat di badannya yang tetap duduk dikursi kantornya sambil saya memandang
kearah kemacetan jalan sudirman, Jakarta. Saking dekatnya tak terasa kemaluan saya
menempel kelengan kanannya. saya sejenak tertegun akan apa yang terjadi, tetapi dia
kelihatannya suka dan cuek saja sambil sedikit senyum dikulum. Sedikit saya
gambarkan manager saya yang seksi ini, saya tidak akan menyebutkan siapa namanya
karena ini adalah pengalaman saya dan manager saya yang sebenarnya ketika pertama
kali kami bercinta dikantor, saya tidak ingin dia menjadi malu karena sampai saat ini
kami masih tetap berhubungan baik. wajahnya cukup cantik, manis dengan senyum
yang menggoda, dia memiliki tubuh yang mungil ( tinggi sekitar 1,55m ) dengan
rambut sebahu yang sedikit pirang, kulitnya putih sekali seperti orang chinese, buah
dadanya tidak begitu besar tapi sangat padat ( sekitar34b ), bibirnya sangat sensual,
dengan tahi lalat diatasnya. secara keseluruhan dia mirip sekali dengan artis
Paramitha Rusadi.

Tiba-tiba tangannya memegang jari-jari tangan kanan saya lalu mengusapnya


perlahan, lalu saya memandang wajah cantiknya, dia tersenyum, saya sudah sangat
hapal arti senyumannya itu, memang kami sudah hampir seminggu tidak bercinta,
sayapun kangen sekali ingin memeluk tubuh mungilnya, maklum sudah seminggu ini
istri saya selalu minta antar jemput karena supir saya sedang pulang kampung, tapi
hari ini saya bebaaas!!, berarti hari ini saya bebas untuk berselingkuh dengan
manager saya.

Dengan perlahan saya menurunkankan muka saya kemukanya, saya sentuh bibir
seksinya, saya cium dengan lembut, dengan penuh perasaan, lalu dia balas dengan
melumat bibir saya dengan kuluman lidahnya yang menggairahkan sambil menarik
dasi saya untuk lebih merapat ke badannya. tangan saya pun mulai turun mengusap-
usap buah dadanya, tangannya pun tidak mau kalah, batang kemaluan saya diusap-
usap dan diurut-urut dengan lembut dari luar pantalon saya.

Sebelum saya lebih bernafsu, saya kunci semua pintu-pintu kantor, saya ingin take
safe. saya langsung memeluk dan menciumi seluruh muka dan lehernya begitu saya
masuk keruangannya. dia mendesah dan mengerang nikmat nggak karu-karuan. Ini
yang saya sukai darinya, dia begitu expresive dan amat menikmati ciuman dan
cumbuan saya.

Dengan agresif dia membuka celana saya, lalu dia duduk sambil memasukkan penis
saya kedalam mulutnya dan menghisapnya perlahan-lahan lalu menariknya kembali
sambil kedua bibirnya mengatupkan rapat diseputar batang kemaluan saya
..oooohhhhhh..... inipun yang saya paling sukai dari dia, pintar sekali memblowjob
kepunyaan saya. saya tahu bahwa dia sangat mencintai saya, karenanya dia selalu
memberikan yang terbaik untuk saya.

Saya benar-benar sudah tidak tahan. Segera saya tarik badannya dan saya dudukkan
diatas mejanya, kedua kakinya menjuntai ke kursi. Dia benar-benar pasrah waktu
saya angkat rok mininya lalu saya tarik celana dalamnya, lalu saya lumat habis
selangkangannya...aaahhhh... dia menjerit perlahan sambil menjambak rambut saya.
lebih kurang 10 menit saya lakukan foreplay lalu saya masukkan kemaluan saya
kedalam lubang cintanya... aaahhh nikmat.

Pelan-pelan saya mulai menggoyang pantat saya maju mundur, dia pun menggoyang-
goyangkan pinggulnya naik turun mengikuti irama pantat saya, kaki kanannya saya
angkat kepundak saya sambil jari tangan kiri saya meremas-remas kedua buah
dadanya. lima menit kemudian dia mempercepat gerakannya sambil mendesah-desah
"oohhhhh....maasss...maass...enak maass..." desahnya. Tiba-tiba kaki kanannya
diturunkan, kemudian kedua kakinya dilingkarkan kebelakang pantat saya, lalu dia
setengah bangun, tangan kanannya memegang leher saya, sedangkan tangan kirinya
menopang badannya. bibirnya menciumi dada saya lalu lidahnya menjilat-jilat pentil
dada saya. aaaggghhhhh...nikmat sekali.

"aaaagghhhhhh maaassss.....ooouugghhh..mmaaasss....eennaaakk maass.....


uuughhh..... ugh..ughh...ughh...ughh..ugh..ugh.. ugh..ugh.." begitulah rintihan dan
lengguhan nikmatnya seirama dengan maju mundurnya pantat saya. Batang kemaluan
saya terasa lebih besar setelah sekitar 20 menitan menerobos dan membongkar habis
kemaluannya yang merah dan menggairahkan. Saya merasakan bahwa lubang
kemaluannya semakin basah namun pijatan-pijatan di dalam lubang kemaluannya
semangkin terasa getarannya.

Lima menit kemudian dia bangun memeluk tubuh saya erat sekali sambil menciumi
dagu saya, pantatnya bergetar hebat dengan kedua kakinya yang semakin erat
melingkar di belakang pantat saya. "ougghhh...hhhh...mas...oohhh...mmaaasss...saya
mau keluaarrrrggghhh.... oooghhhhh........ oouuugghhhh....maauu
keluuaaaarrr...sbentar lagi maasss.... uuugghhh... uugghhh... ugghh...." desahnya
sambil terus mengerang-erang kenikmatan.

Saya semakin bergairah dan menambah kecepatan maju mundurnya pantat saya.

Tiba-tiba saya merasakan badannya menegang dan menggelepar-nggelepar beberapa


detik, dia sedang merasakan ejakulasi, saya kembali mempercepat gerakan pantat
saya sambil saya peluk dia erat dan saya mendesah-desah dan membisikkan "ahhh...
kamu.... aaagghh... aaghh.... agghh... kamu punya enak sekali sayang..."
demikianlah.... kebiasaan kami bila bercinta, kami selalu saling apresiasi bila salah
satu dari kami mencapai puncak kenikmatan. badannya kembali mengejang kuat
sambil bergetar hebat menikmati irama goyangan pantat saya serta dahsyatnya batang
kemaluan saya. "aaagghhhhh.....maassss....saya keluaaaaarrr maaass....." teriaknya.
bersamaan dengan telah mencapai puncaknya manager saya itu, maka saya tekan
habis- habisan batang kemaluan saya hingga saya rasakan menyentuh dinding
vaginanya. Nikmat sekali memang rasanya, saya tetap terus memaju mundurkan
pantat saya, maklum saya termasuk pria yang butuh waktu lama bila bercinta. Apalagi
kemaluan saya yang perkasa ini.

Bagi anda para pembaca wanita, anda bisa membayangkan kemaluan saya seperti
apa, kemaluan saya tidak begitu panjang tapi sangat keras sekali, sekitar 14cm
dengan diameter sekitar 3,8cm, berwarna coklat sedikit pink dengan kepala kemaluan
bundar menawan dan mengkilat. banyak sekali wanita yang mengagumi kemaluan
saya. mereka umumnya selalu merasa exited dan ingin selalu mem-blow job-nya.

Sampai suatu ketika saya merasa bahwa saya akan mencapai puncak kenikmatan.
saya bisikkan bahwa saya mau keluarin dimulutnya. Dia tersenyum dan mengedipkan
matanya pertanda setuju. saya merasa sangat terangsang dan dihargai, lalu saya
percepat gerakan batang kemaluan saya keluar masuk liang vaginanya yang kini
terasa lebih sempit dan sedikit kering.

Dia membisikkan kata-kata kenikmatan "ouuugghh...ough...ough...


maas..mass...ough...nikmat mas...uuuhhhhggggg..enak skali punya maasss....
uuuhhhhggg... enaaakk maaas....saya mau kkeeellluar lagiii maaas...." teriaknya.

Tiba-tiba badannya mengejang dan bergetar hebat beberapa saat, rupanya dia kehuar
untuk kedua kali. saya mempercepat gerakan, 2 menit kemudian ketika saya sudah
tidak tahan lagi, saya keluarkan batang kemaluan saya dari liang vaginanya, lalu dia
langsung jongkok bersimpuh seperti biasa dan saya mulai meremas-remas rambut dan
sedikit menjambaknya seperti biasa sebelum saya ejakulasi. lalu... cret.... cret...
crettt... crett.. oughhh... uugghh.... cret... cret... saya muntahkan cairan sperma.

Saya kedalam mulut seksinya. Sebagian yang masuk kedalam mulutnya langsung
ditelan, sebagian lagi mengenai mata, hidung dan dagu serta turun mengenai buah
dadanya. ugh nikmat sekali... dan anda para surfer dapat membayangkan betapa
nikmatnya yg saya alami.

Kami lalu berpelukan sambil membisikkan kata-kata sayang, setelah kami berpakaian
dan sama-sama merasa rapi, saya antarkan dia pulang kerumahnya dikawasan Jakarta
pusat sambil saling berjanji untuk melakukannya esok hari.

Demikianlah cerita saya ini, pada kesempatan berikutnya saya akan cerita tentang
pengalaman-pengalaman seksual saya pada anda, walaupun bukan yang pertama tapi
semoga menjadi suatu referensi.

Ngentot gua yang pertama

Pertama kali gua ngentot sama temen gua namanya Tika, bukan cewek gua cuman
temen biasa aja, waktu itu gua kerumah dia kita berdua mau nonton rame rame sama
temen2, kita semua janjian nonton di PS, tapi gua harus jemput dia di rumahnya, gua
bawa mobil kerumahnya, tetapi berhubung mobil gua rada jelek ( Estilo ) gua pake
mobil dia Audi A4. Gua ngumpul sama temen2 di bioskop, terus gua duduk di
sebelah dia lagi asik2 nonton gua kagak kerasa coca cola gua tumpah di badan dia.
Dia nya ngomel2 gua juga minta maaf terus dia bilang mau ke rumah gua bentar, buat
mandi abis lengket katanya sekalian liat rumah gua.

Filmnya udah abis kita semua misah gua bawa mobil dia balik, kita mampir dulu ke
rumah gua, sampai di rumah gua kebetulan bokap sama nyokap lagi pada pergi ke
Bandung sama adik gua, cuman pembokat satu udah tidur, dia langsung mandi.
Kamar mandi gua pake kawat nyamuk jadi gua bisa ngintip, gua cari kursi terus
berdiri di atas kursi. Gua liat Tika buka bajunya perlahan lalu celana panjangnya,
tinggal make BH sama CD. Bodynya putih mulus bikin gua konaq, terus dia nyalain
air panasnya. Tika membuka BHnya secara perlahan gua liat toketnya yg besar dan
putingnya yg merah ranum, lalu ia membuka CDnya terlihat jembutnya yg lebat, ia
mandi di shower sambil memakai sabun, tak lama ia melihat botol shampoo gua
sampai kaget ngeliat dia onani maklum film yg gua tonton TMD dia merintih
keenakan.

Titit gua sampei konaq ngeliatnya, rupanya gua ngintip dia ketauan dia tersenyum
malu2 lalu mengringkan badannya dgn handuk ia keluar lalu berteriak "Bayu genit ih
ngintip gua mandi" gua cuman nyengir kuda lalu dia mengajak masuk ke kamar gua.
Tika mencipok gua dengan penuh napsu gua bales sambil tangan gua ngelepas
handuknya dan meraba toketnya yg empuk, tangan Tika juga membuka celana jeans
dan baju gua gua tinggal pake CD doang dan Tika telanjang dia buka kolor gua lalu
memegang kontol gua yg lumayan panjang dan menghisapnya uuuaahhhh
enak banget rasanya. "Tik gantian sekarang memek loe " "ya udah cepet" gua jilat
memeknya yg lebat dia tiduran sambil membuka pahanya terlihat memeknya yg
merah kijilatin dgn semangat "aaaaaahhhhh aaaahhh enak Bay terus "sekitar 5 menit
gua jilatin "Bay masukin dong kontol loe gua udah gak tahan nih cepet" "Iya tahan
ya" "Cepet" gua masukin kepala kontol gua aaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh Tika
berteriak sambil merem melek keenakan. Toketnya gua jilatin dan gua isep "Bay
dorong trus" Gua teken sampai trasa dinding vaginanya aaaahh sedap kontol gua
rasanya seperti dipijit-pijit sama diisep gua bisikin ke Tika "Tik memek loe enak"
"aaaaahhhhh kontol loe juga pas di memek gua" pinggul Tika bergerak semakin
cepat "Bay gua udah gak tahan nih aaaaahhhh aaaahhhh udah mo keluar" "Tahan
barengan aaaaaahhhhhhh ahh" "Bay aahhh aaaahhh gua udah keluar" Terasa
memeknya jadi sangant licin karena cairan memeknya. Gua juga udah mo orgasme
"Aaaahhhhhh aaaaahhhh Tik gua keluarin di luar ya" "Iya cepet gua capek nih"
crooooot croooot croooot peju gua keluar di dadanya. Setelah selesai membereskan
pakaian gua nganteri dia pulang jam 2 pagi abis itu kita sering ngewe di rumahnya
padahal gua bukan cowok dia.
Pada suatu malam di pinggiran kota

Di sini gue akan menceritakan pengalaman pertama gue dalam seks. hal ini terjadi
sewaktu gue baru berulang tahun yang ke -16. seminggu sesudah gue berulang tahun,
gue diajak oleh teman-teman sekolah gue untuk berdarmawisata ke Jawa Timur. Kita
ke sana dengan menggunakan dua bus kecil. tetapi karena tempat di bis tidak cukup,
maka ketua kelas gue, Oki, mengajak gue untuk ikut dengan mobilnya bersama
beberapa teman cowok lain.

Perjalanan berlangsung biasa saja, dengan dibumbui canda dan tawa khas anak SMA.
setelah berhenti makan malam, kedua bis pun melanjutkan perjalanan. tetapi Oki
mengatakan bahwa ada temannya yang sakit perut, sehingga kita harus menunggu
sebentar sampai ia dapat melanjutkan perjalanan. dia mengajak gue untuk menunggu
di dalam mobil.

Di mobil, kami berbicara biasa-biasa saja. tetapi, entah kenapa, tiba-tiba Oki
memandang gue dengan tatapan yang aneh. gue bingung dan bertanya, "Kenapa loe
ngeliatin gue seperti itu?". lalu dia bilang,"Kamu cantik sekali Reiko". sebelumnya
biar gue kasi tau loe semua kaya apa si Oki itu. Oki bertinggi 170-an, dengan face
yang mirip James Dean dan bertubuh atletis. dan walaupun selalu tertutup oleh celana
seragam SMA-nya, kami cewek-cewek sering diam-diam melirik ke tonjolan yang
dibuat benda yang ada di baliknya.

Lalu, tiba-tiba saja, Oki melumat bibir gue dengan penuh gairah dan tangannya
langsung ikut meremas-remas buah dada gue dan tangan satunya meraba paha gue
dengan lembut. Mulanya gue terkejut, tetapi kemudian gue menemukan bahwa gue
udah becek di bawah sana. Langsung saja gue membalasnya dengan gairah juga
sambil meremas-remas tonjolan di celananya, sambil membuka ritsleting celananya.
Setelah barangnya tampak keluar, gue kaget! Gue tau kalau barangnya memang besar,
tetapi tidak sebesar ini! panjangnya paling tidak 25 cm, dan berdiameter paling tidak
6 cm. Langsung saja gue masukkan kontolnya ke dalam mulut gue sambil gue isep-
isep penuh nikmat.

Lalu Oki pun mengajak gue pindah ke bangku belakang untuk melakukan posisi 69.
saat itu kami sudah telanjang bulat. Oki langsung menghisap memek gue kuat-kuat.
ahh gue merasa kenikmatan yang luar biasa yang belum pernah gue rasakan
sebelumnya.

Tiba-tiba terdengar ketukan di kaca mobil Oki. ternyata dua temennya datang! Gue
kaget dan malu bukan main saat itu. gue langsung mengambil pakaian dan menutupi
tubuh gue, tetapi Oki malah membuka pintu mobil dan menyuruh keduanya masuk.
"Oki, ..." pekik gue, tetapi sebelum gue selesai, Oki dan kedua temennya sudah
memegangi dan menciumi seluruh tubuh gue dengan ganasnya. gue marah dan
berusaha untuk berteriak, tapi segera saja Oki memasukkan barangnya ke dalam
mulut gue dan menggerakkannya dengan paksa. Arif menghisap memek gua dan
Cunnarto meremas-remas dan menghisap buah dada gue.

Gue pun akhirnya tidak tahan lagi dan berhenti berontak, ternyata gue sangat
menikmati ini. Oki lalu mencabut barangnya dari mulut gue dan langsung
menancapkannya ke memek gua yang sudah sangat basah, dan langsung
menggerakkannya dengan kuat maju-mundur. Cunnarto langsung menggantikan
tempat Oki di mulut gue.

Tiba-tiba gue merasa ada yang menusuk anus gue. ternyata Arif sedang berusaha
memasukkan kontolnya dengan paksa ke anus gue! Gue terkejut dan berontak, tetapi
Oki dan Cunnarto segera memegangi gue dan menahan pinggul gue sehingga gue
tidak bisa bergerak.

Akhirnya Arif berhasil memasukkan seluruh kontolnya ke dalam anus gue. dia
menusuk-nusuk badan gue dengan sekuat tenaganya. gue hanya bisa merintih karena
sakitnya. tetapi rasa sakit itu hilang, ternyata yang menggantikannya adalah rasa
nikmat yang berbeda. permainan kami pun berlanjut.

Singkat kata, akhirnya permainan kami diakhiri dengan ketiga teman saya
mengeluarkan air maninya di mulut gue. gue menelan semuanya. semua lubang di
tubuh gue sudah dipakai bergantian oleh mereka bertiga. gue merasa sangat lelah,
tetapi juga sangat nikmat.

Selanjutnya, sampai gue lulus sma, kami tidak pernah lupa untuk berdarmawisata,
tentunya, setiap saat, gue selalu semobil dengan temen-temen cowok dengan alasan
tidak ada tempat.
Sebuah Pesta

Aku memang berharap dapat bertemu dengan seorang yang sendirian di pesta ini,
karena aku hanya datang sendiri. aku memperhatikan dia beberapa lama, kelihatannya
ia memang datang sendiri, ia memang tinggi, gaun pesta yang hitam terbuka lebar di
bagian belakang menampakkan pundak dan punggungnya yang putih mulus.

Yang menarik adalah, jika kuperhatikan lebih teliti, ia tidak memakai celana dalam
dan bh, buah dadanya yang besar terbungkus ketat oleh gaunnya yang ketat, puting
susunya tampak jelas menyembul, beberapa laki-laki yang sempat obrol-obrol dengan
dia, tampak jelas menatap dengan terus terang ke buah dadanya yang besar, namun ia
tampak tidak canggung dan bangga dengan buah dadanya. Pantatnya pun tampak
menyembul dan tidak tampak ada bayangan celana dalam di balik gaunnya yang
ketat, sehingga aku hampir yakin ia tidak memakai celana dalam.

'Hai .., datang sendiri?' sapaku 'iya, kamu sendiri juga?' jawabnya, bibirnya begitu
merah dan sensual, aku mengangguk tersenyum. Namanya Tina, ia adalah istri deni,
rekan kerjaku di bagian lain. sudah beberapa kali aku bertemu dengan dia dalam
berbagai acara perusahaan. dari dulu ia memang sangat menyita perhatianku karena
penampilannya yang begitu sensual, bayanganku adalah ingin mencicipinya dalam
keadaan telanjang di tempat tidur, tentu nikmat sekali wanita macam ini disetubuhi.

'Deni kemana?', tanyaku sambil menatap matanya 'sedang keluar kota' ia membalas
tatapanku aku terus obrol, sambil ngobrol aku menjelajahi tubuhnya dengan mataku,
bibirnya yang merah, puting susunya, lehernya. ia tahu aku menatapnya dengan
birahi, tapi nampaknya ia malah suka kutatap seperti itu.

'Dansa yuk ..' ajaknya 'ayu' kataku sambil menarik dia di tengah kerumunan orang
yang sedang berdansa. aku bagai orang kena setrum ketika ia ada dalam pelukkanku,
buah dadanya menempel di dadaku, begitu besar tapi lunak dan hangat, tubuhnya
harum sekali, wajahnya dekat sekali dengan wajahku, hampir saja aku lupa daratan
dan melumat bibirnya, tentu orang sekitarku pun tidak perduli karena memang
banyak pasangan yang saling raba dan saling cium sambil berdansa.

Melihat tatapanku yang begitu birahi, ia tenang-tenang saja bahkan tersenyum dan
menjilatkan lidahnya ke bibirnya sendiri, sehingga membuat aku makin panas,
kuremas dengan keras pantatnya yang indah, ia menggeliat dan tersenyum, aku
mencoba mencium bibirnya, ia menghindar, nampaknya ia ingin membuat aku makin
panas dan penasaran. tanganku makin ganas aku merabai pantat dan pahanya, sesekali
kurabai selangkangnya dan kuremas buah dadanya dan seperti yang kusangka, ia
memang tidak memakai bh dan celana dalam. ia tampak senang dan menikmati
remasan dan rabaanku, ia memelukku lebih keras, penisku yang sudah membesar dan
mengeras, menempel di pahanya.
Aku kembali mencoba mencium bibirnya, ia kembali mengelak, aku sudah tidak
sabar, kuciumi lehernya sambil tanganku terus meremas buah dada dan pantatnya.
'aaaaaahhh .......' ia mendesah panjang.

Aku sudah tidak tahan, kutarik ia ku ruangan lain yang kosong, kulepaskan semua
pakaiannya dan pakaianku, kemudian kusetubuhi dia dengan beringas, ia menjerit-
jerit dan tertawa-tawa kesenangan, penisku dengan bernafsu mengocok vaginanya
dengan ganas, bibirku melumat bibirnya habis-habisan sampai akhirnya kami sama-
sama terkulai lemas ....
Sutopo

Semester lalu pas gue lagi liburan, gue inget banget waktu itu hari Kamis gue lagi
suntuk banget. Gua jalan-jalan ke bengkel diskotik ama temen gue si Markus. Di sono
gue ketemu cewek napsuin tapi cuek banget. kayaknya dia lagi on, tapi gua perhatiin
dia sendirian aja. Anaknya lumayanlah cukup kece, kulitnya putih, rambut lurus
sepunggung, bodinya sedikit kurusan tapi toketnya itu bho! Gede banget ( terakhir
setelah gua isep-isep, baru gua tau ukurannya 36 C ).

Singkat kata pas jam tigaan dia gua tawarin untuk nganterin kerumahnya, eh dia oke!!
Ya udah cabuuut!!. Sepanjang perjalanan dia diem aja disamping gua, si Markus dari
jok belakang udah colek-colek lengan gua kasih kode-kode sex, tapi pas gua liat
cewek ini ketiduran, capek kali yah, hati gua jadi kasian. Dia masih pake baju
kantoran. mungkin dia lagi ribut ama pacarnya atau keluarganya kali. Gua akhirnya
jadi timbul rasa sayang pas ngeliat dia tidur dengan pulesnya di jok samping gue,
sekahi-sekali gua bangunin dia untuk nunjukin jalan kearah rumahnya.

Pas sampe di rumahnya dikawasan Pondok Labu, gue turun nganterin dia, terus dia
ngetok-ngetok pintu rumahnya, kira-kira 2 menitan kemudian nongol cewek manis
pake daster dengan rambut awut-awutan kaya abis make love sambil cemberut. "Lu
dari mana aja sih Ra'!!" tanya tuh cewek . gua sedikit kaget kok dia dipanggil 'Ra'
berarti dia tadi bo'ongin gua, sialan nih cewek!!. dia tadi ngakuin namanya Dewi.
"Gue dari bengkel kak, kenalin temen baru gue Topo" sambung si Dewi apa Ra apa
siapalah namanya sambil ngenalin gua ke kakaknya ( ternyata ). Gua jabat tangannya
lembut sambil menatap matanya yang rada ngantuk. eh dia senyum sambil lidahnya
menjilat bibir bawahnya. Wah gawat nih kakaknya, mana seksi lagi, dia waktu itu
pake daster tipis setinggi paha, pentil toketnya yang juga rada besar ( masih lebih
besaran adiknya dikit ) nongol bebayang bikin gua ngaceng aja malem-malem jam
tiga pagi. Adiknya kayaknya tau gelagat lalu dia narik tangan gua untuk masuk
keruangan tamunya. kakaknya akhirnya ngertiin, sambil ngelirik gue dan tersenyum
lalu dia masuk lagi kedalam sambil ngomong "Nanti kalo udah jangan lupa dikunci
ya Ra'"
Yanthi

Waktu itu gue masih SMA dan gue ceritanya mau bolos gue, rencananya mau ke Blok
M. Waktu gue jalan gue cari jalan tembus lewat gang kosong yang ada dua kontrakan
dan terkenal di huni dua cewek yang udah keluarga tapi nganjen...terus memang gue
sengaja lewat di gang itu.

Dan seperti yang gue harepin Kak Yanthi ada di depan pintunya dan gue tegor aja
basa-basi nanyain tetangganya tante Susi. "Tante,...ada Tante Suzi nggak ?" tanya gue
terus dia jawab ada dan mau apa. Gue bo'ong aja bilang mau ngasih pinjem kaset
video. Terus Kak Yanthi pangil tante Suzi dan setelah gue kasih kasetnya karena
kebetulan gue bawa.. terus setelah gue...... gue ajak ngobrol aja Kak Yanthi terus
karena udah agak lama dia ngajak masuk ke rumahnya tang sepi dan tertutup banyak
pohon pokoknya suasananya musem deh.

Ngobrol sana dan sini terus ngerempet ke cerita seks... terus otak gue udah nggak
beres ngeliat pahanya yang mulus walaupun agak sedikit ngedut tapi napsuin deh....
toketnya yang lumayan gede,..... terus gue pura-pura ada orang lewat gue jatuhin
kepala gue di atas pahanya karena di atas ada jendela... setelah orang itu lewat kepala
gue nggak gue angkat malah gue masukin kepala gue ke pusernya walaupun ada
bajunya tapi gue cuma coba kalo segini Kak Yanthi nggak marah berarti bisa di lanjut
"Jangan gitu ah nanti ada orang lagi lewat," protes nya.

Setelah itu kita ngobrol lagi dan terus gue minta air minum, terus dia ke belakang ke
dapur nya ambil air. Gue ikutin dan sesampe di dapur dia agak kaget karena gue baru
aja ke rumahnya udah berani masuk ke dapur. terus pas di nyururh gue ke ruang
depan gue sergap aja dan gue cium paksa,.... tadinya Kak Yanthi nggak mau tapi gue
kepalang gue paksa terus dan.... saudara-saudara ternyata Kak Yanthi membalasnya
dan lebih dashyat lagi gue peluk aja terus dia......

Anda mungkin juga menyukai