Sri Novia (Indri) Makalah Ipa Xii MM
Sri Novia (Indri) Makalah Ipa Xii MM
Penyusunan karya tulis ini di latar belakangi oleh keinginan penulis untuk
memberikan informasi seputaran KESEIMBANGAN LINGKUNGAN kepada
para pembaca.Penulisan Karya Ilmiah ini berdasarkan fakta yang ada di sekitar kita
yang mungkin tidak kita sadari. Saya berharap Karya tulis Ilmiah ini dapat
membimbing para pembaca agar memahami dan berperan dalam
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN.
Akhir kata, tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas segala bentuk
dukungan data dari berbagai pihak dan buku demi kelangsunganpenyelesaian
dalam penulisan Karya Ilmiah yang saya buat ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
Bab 1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan Penulisan
Bab 2. PENGERTIAN EKOSISTEM DAN MACAM-MACAM EKOSISTEM
a. Pengertian Ekosistem
b. Macam-Macam Ekosistem
Bab 3. DAMPAK EKSPLOITASI YANG BERLEBIHAN TERHADAP
LINGKUNGAN
Bab 4. Keseimbangan
Lingkungan
Bab 5. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
Daftar Pustaka
BAB 1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti kita ketahui, lingkungan kita yang ada di Kutai Barat ini masih cukup segar
karena dilingkungan sekitar kita masih banyak pepohonan yang dapat memberikan
udara segar bagi kita semua. Namun, seperti yang kita Alami di Kutai Barat ini, ada-
ada saja oknum-oknum tertentu yang tidak memperdulikan lingkungan sekitaar kita.
Jadi, Latar Belakang saya menulis Karya Ilmiah ini adalah agar kita semua sebagai
masyarakat bisa menyeimbangkan lingkungan kita agar tetap sehat dan tetap bersih.
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan saya ini adalah ingin memberi sedikit ulasan tentang KESEIMBANGAN
LINGKUNGAN agar para pembaca dapat memahami dan mengerti serta agar kita semua dapat
ambil peran aktif dalam keseimbangan lingkungan.
1. Komponen Biotik
Komponen Biotik dalam ekosistem tidak dipelajari secara individual, tetapi dalam
satuan Populasi dan Komunitas .
Populasi adalah kumpulan mahkluk hidup yang sejenis yang menepati suatu
kawasan tertentu.
Komunitas adalah Interaksi antara suatu area tertentu.
B. MACAM-MACAM EKOSISTEM
1. Ekosistem Darat
Hutan Hujan Tropis, Berada disekitar garis khatulistiwa. Dengan ciri – ciri sebagai
berikut :
Intensitas curah hujan tinggi
Intensitas Cahaya Matahari
Lama waktu siang malam sama
Keanekaragamaan sepesias tinggi
Mengalami 2 musim, Panas dan dingin
Taiga, ciri-cirinya :
Mengalami musim dingin yang sangat dingin
Musim panas yang singkat dan dingin
Tundra :
Tanpa Pohon
Suhu rata-rata dibawah titik beku
Intensitas curah hujan rendah
Karakteristik Tundra yaitu :
- Suhu dingin yang ekstrim
- Keragaman spesias rendah
- Struktur vegetasinya sederhana
- Musim tumbuh dan berkembang biak pendek
2. Ekosistem Akuatik
Ekosistem ini tidak telalu dipengaruhi oleh suhu lingkungan dan curah hujan.
Kedalaman dan arus air sangat berperan dalam ekosistem ini. Kedalaman
menentukan sejauh mana matahari dapat berfenetrasi kedalam perairan. Semakin
dalam perairan, maka cahaya tidak dapat masuk hingga ke dasar perairan.
Ekosistem Akuatik dibagi menjadi 2, yaitu :
Ekosistem air tawar dapat digolongkan menjadi Danau, Lahan Basah, dan Sungai,
Danau
Struktur Danau :
Lahan Basah
Lahan Basah disebut juga Wet Land, adalah suatu daerah yang digenangi air
sehingga kondisinya menyokong untuk kehidupan berbagai jenis organisme akuatik.
Lahan basah dibedakan menjadi 3, yaitu :
1) Rawa (Marsh)
2) Rawa Lumpur (Swamp)
3) Tanah Gambut (Bog)
Sungai
Sungai adalah badan air yang begerak terus-menerus menuju satu arah. Sungai
dibagian hilir lebih tinggi kandungan materi organiknya karena arusnya relative
rendah dibandingkan dibagian hulu. Namun pada bagian hulu sungai lebih tinggi
kadar oksigennya dibandingkan pada bagian hilir karena arus sungai yang tenang.
b. Ekosistem Laut
Terdiri dari beberapa zona, yaitu :
Berdasarkan ada atau tidak adanya penetrasi cahaya, ekosistem laut dibagi
menjadi :
Zona Fotik adalah area permukaan laut yang masih dapat menerima cahaya
matahari dalam jumlah yang cukup untuk proses fotosintesis organismenya.
Zona Bentikadalah area dasar laut
Zona Afotik adalah area pertengahan antara permukaan dengan dasar laut yang tidak
menerima masukan cahaya matahari yang cukup untuk proses fotosintesis
organismenya.
3. Ekosistem Buatan
Merupakan Ekosistem yang diciptakan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhannya untuk diambil manfaatnya, contohnya :
Sawah
Waduk
Tambak
Perkebunan Kopi
Hutan tanam produksi seperti, Jati & Karet
BAB 3. DAMPAK EKSPLOITASI YANG BERLEBIHAN
TERHADAP LINGKUNGAN
Dibandingkan dengan mahkluk organisme lainnya, manusia memiliki
pengaruh yang sangat kuat dibumi ini. Selain perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, populasi manusia juga sangat berpengaruh terhadap keseimbangan
lingkungan. Sikap manusia yang cenderung merusak lingkungan, seperti membakar
hutan, memberantas hama dengan bahan kimia, mengubah berbagai ekosistem alami
menjadi ekosistem buatan, memberikan dampak negatife terhadap lingkungan.
Berikut ini akan dijelaskan berbagai dampak negatife terhadap ekosistem akibat
ekploitasi berlebihan oleh manusia :
1. Fragmentasi dan Degradasi Habitat
Meningkatnya populasi penduduk dunia menyebabkan semakin banyak lahan
yang dibutuhkan untuk mendukung kesejahteraan manusia, seperti lahan untuk
pertanian, tempat tinggal, industri, dll.
Fragmentasi dan Degradasi Habitat menyebabkan munculnya masalah lain seperti
kematian organisme karena kehilangan sumber makanan dan tempat tinggal dan
menurunnya keanekaragaman spesies pada habitat tersebut.
a. Sukesi primer
Sulkesi primer adalah proses perubahan komposisi komunitas yang terjadi pada
suatu kawasan yang pada mulanya hampir tidak ada kehidupan. Sukesi primer
biasanya terjadi pada pulau Vulkanis baru atau area yang awalnya tertutupi oleh
glasier atau lapisan es.
Umumnya, hanya organisme yang memiliki tingkat toleransi tinggi dan luas saja
yang mampu tumbuh dan berkembang pada area tersebut, seperti lumut dan
Lichenes. Organisme yang mampu tumbuh pertama kali dan kemudian membentuk
suatu ekosistem didebut Organisme pionir atau spesies pionir.
b. Sukesi Skunder
Sukesi Skunder terjadi pada area yang mulanya ada kehidupan tetapi kemudian
mengalami beberapa gangguan yang menyebabkan hilangnya komunitas yang ada
diarea tersebut dan hanya meninggalkan tanah yang tetap utuh. Misalnya hutan yang
mengalami penebangan mengalami sukesi skunder yang pada ahkirnya hutan dapat
pulih kembali jika tidak diganggu lagi.
c. Komunitas Klimaks
Komunitas Klimaks merupakan komunitas yang dihasilkan dari proses sukesi.
Komunitas klimaks bersifat stabil dan memilki tingkat keseimbangan lingkungan
yang tinggi. Komunitas klimaks biasanya didominasi oleh organisme yang memiliki
umur panjang, seperti pohon-pohon besar dan hewan yang memiliki siklus hidup
yang panjang.
BAB. 5 PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa uraian diatas, dapat kita simpulkan bagaimana situasi lingkungan kita
jika seandainya kita tidak merawat bumi kita ini dengan baik maka kita akan
menhadapi lebih banyak lagi bencana-bencan yang dapat merugikan kita semua
sebagai penduduk dimuka bumi ini. Saya berharap kita semua dapat berperan aktif
dalam menjaga keseimbangan lingkungan kita ini.
B. Saran
Saya selaku penulis karya ilmiah ini menyadari bahwa karya ilmiah yang saya tulis
ini masih kurang sempurna, oleh sebab itu saran dan kritik yang bersifat
membangunsangat saya harapkan demi kelangsungan penulisan karya ilmiah yang
berikutnya.