Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN


ISOLASI SOSIAL

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Jiwa


Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Bandung

DISUSUN OLEH:
FITRI NURLITA
KHG.D18022

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN VIII


STIKes KARSA HUSADA GARUT
2018/2019

0
LAPORAN PENDAHULUAN
ISOLASI SOSIAL

A. Proses Terjadinya Masalah


1. Pengertian
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Maramis,
1998).
Menurut Carpenito (2001), Menarik diri adalah suatu usaha untuk
menghindari interaksi dengan orang lain dan kemudian menghindari
berhubungan, ini merupakan pertahanan terhadap stresor dan ansietas yang
berhubungan dengan suatu stresor atau ancaman.
Terjadinya perilaku menarik diri dipengaruhi oleh faktor predisposisi
dan faktor presipitasi. Faktor perkembangan dan sosial budaya merupakan
faktor predisposisi terjadinya perilaku menarik diri. Kegagalan
perkembangan dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak
percaya orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap hubungan
dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu merumuskan
keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan menimbulkan perilaku tidak ingin
berkomunikasi dengan orang lain, menghindar dari orang lain, lebih
menyukai berdiam diri sendiri, kegiatan sehari-hari hampir terabaikan.

2. Penyebab Terjadinya Isolasi Sosial


Salah satu penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah. Harga diri
adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri
dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang
kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
3. Faktor Predisposisi
Ada berbagai faktor yang menjadi pendukung terjadinya perilaku menarik
diri

1
a. Faktor perkembangan
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan dari masa bayi
sampai dewasa tua akan menjadi pencetus seseoarang sehingga
mempunyai masalah respon sosial menarik diri. Sistem keluarga yang
terganggu juga dapat mempengaruhi terjadinya menarik diri. Organisasi
anggota keluarga bekerja sama dengan tenaga profisional untuk
mengembangkan gambaran yang lebih tepat tentang hubungan antara
kelainan jiwa dan stress keluarga. Pendekatan kolaburatif sewajarnya
dapat mengurangi masalah respon social menarik diri.
b. Faktor Biologik
Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptive.
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa.
Kelainan struktur otak, seperti atropi, pembesaran ventrikel, penurunan
berat dan volume otak serta perubahan limbik diduga dapat menyebabkan
skizofrenia.
c. Faktor Sosiokultural
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini
merupakan akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan
terhadap orang lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang
tidak produktif, seperti lansia, orang cacat dan berpenyakit kronik. Isolasi
dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku, dan system nilai yang
berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang tidak realitis
terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan dengan
gangguan ini, (Stuart and sudden, 1998).
4. Faktor Persipitasi
Ada beberapa faktor persipitasi yang dapat menyebabkan seseorang menarik
diri. Faktor- faktor tersebut dapat berasal dari berbagai stressor antara lain:
a. Stressor sosiokultural
Stressor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam
membina hubungan dengan orang lain, misalnya menurunya stabilitas
unit keluarga, berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupanya,
misalnya karena dirawat di rumah sakit.

2
b. Stressor psikologik
Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan keterbatasan
kemampuan untuk mengatasinya. Tuntutan untuk berpisah dengan orang
terdekat atau kegagalan orang lain untuk memenuhi kebutuhanya hal ini
dapat menimbulkan ansietas tinggi bahkan dapat menimbulkan seseorang
mengalami gangguan hubungan (menarik diri), (Stuart & Sundeen, 1998)
c. Stressor intelektual
1) Kurangnya pemahaman diri dalam ketidak mampuan untuk berbagai
pikiran dan perasaan yang mengganggu pengembangan hubungan
dengan orang lain.
2) Klien dengan “kegagalan” adalah orang yang kesepian dan kesulitan
dalam menghadapi hidup. Mereka juga akan sulit berkomunikasi
dengan orang lain.
3) ketidakmampuan seseorang membangun kepercayaan dengan orang
lain akan persepsi yang menyimpang dan akan berakibat pada
gangguan berhubungan dengan orang lain
d. Stressor fisik
1) Kehidupan bayi atau keguguran dapat menyebabkan seseorang
menarik diri dari orang lain
2) Penyakit kronik dapat menyebabkan seseorang minder atau malu
sehingga mengakibatkan menarik diri dari orang lain
(Maramis, 1998)

5. Tanda dan Gejala dari Isolasi Sosial


Menurut Budi Anna Keliat (1998), tanda dan gejala Isolasi Sosial: MD
adalah sebagai berikut :
a. Apatis
b. ekspresi sedih
c. afek tumpul
d. Menghindar dari orang lain (menyendiri)
e. Komunikasi kurang/tidak ada.
f. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat.

3
g. Tidak ada kontak mata
h. klien sering menunduk.
i. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas.
j. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan
atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
k. Tidak melakukan kegiatan sehari
l. Sering tidur, posisi tidur klien seperti posisi tidur janin.
Sedangkan Tanda & Gejala menurut Townsend,1998 :
a. Sedih, afek tumpul
b. Menjadi tidak komunikatif
c. Asyik dengan fikirannya sendiri
d. Meminta untuk sendirian
e. Mengekspresikan perasaan kesendirian/penolakan
f. Disfungsi interaksi dengan teman sebaya,keluarga,orang lain.

6. Akibat dari Isolasi Sosial


Klien dengan perilaku menarik diri dapat berakibat adanya terjadinya
resiko perubahan sensori persepsi (halusinasi). Halusinasi ini merupakan
salah satu orientasi realitas yang maladaptive, dimana halusinasi adalah
persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya klien
menginterprestasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus/ rangsangan
eksternal.

B. Pohon Masalah

Akibat : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi

Core problem : Isolasi sosial : MD

Penyebab : Harga Diri Rendah

4
C. Masalah Keperawatan Dan Data Yang Perlu Dikaji
1. Isolasi Sosial : menarik diri
Data Subyektif
a) Klien mengatakan saya tidak mampu.
b) Klien mengatakan tidak bisa.
c) Klien mengatakan tidak tahu apa-apa.
d) Klien mengatakan dirinya bodoh.
e) Klien mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data Obyektif
a) Klien tampak lebih suka sendiri.
b) Klien tampak bingung.
c) Klien berkeinginan mencederai diri/ ingin mengakhiri hidup.
d) Klien terlihat apatis.
e) Ekspresi wajah klien sedih.
f) Klien sering melamun.
g) Afek klien tumpul.
h) Klien tampak banyak diam.
i) Komunikasi klien kurang atau tidak ada.
j) Kontak mata klien kurang.

2. Resiko Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi


Data Subjektif :
a) Mengungkapkan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan
stimulus nyata.
b) Mengungkapkan melihat gambaran tanpa stimulus nyata
c) Mengatakan mencium bau tanpa stimulus nyata
d) Merasa makan sesuatu
e) Merasa ada sesuatu dikulitnya
f) Merasa takut pada suara/ bunyi/gambar
g) Ingin memukul atau melempar

5
Data Objektif :
a) Berbicara dan tertawa sendiri
b) Bersikap seperti mendengar atau melihat sesuatu
c) Berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
d) Disorientasi
3. Gangguan Konsep Diri : Harga diri Rendah
Data Subjektif
a) Mengungkapkan tidak mampu dan tidak bisa, tidak tau apa – apa
b) Mengkritik diri sendiri
c) Mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri
Data Objektif
a) Tampak lebih suka sendiri
b) Bingung bila diminta memilih alternatif tindakan
c) Ingin mencederai diri atau mengakhiri diri (Budi Anna Keliat, 1999).

D. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
2. Gangguan Isolasi Sosial : Menarik Diri
3. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

6
E. Rencana Tindakan Keperawatan Klien Dengan Isolasi Sosial
Dx Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Intervensi
Evaluasi
Isolasi sosial TUM :Klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain.
TUK :
1. klien dapat 1. Setelah...x interaksi klien 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan:
membina menunjukkan tanda-tanda  Beri salam setiap interaksi.
hubungan saling percaya kepada/ terhadap  Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan
percaya. perawat: perawat berkenalan.
 Wajah cerah, tersenyum  Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien.
 Mau berkenalan  Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
 Ada kontak mata berinteraksi.
 Bersedia menceritakan  Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi
perasaan. klien.
 Bersedia mengungkapkan  Buat kontrak interaksi yang jelas.
masalahnya.  Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan
klien.
2. Klien mampu 2. setelah...x interaksi klien dapat 2.1 Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan menyebutkan minimal satu  orang yang tinggal serumah/ teman sekamar klien.
penyebab penyebab menarik diri dari :  Orang yang paling dekat dengan klien dirumah atau di
menarik diri  diri sendiri ruang perawatan.
 orang lain  Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut.
 lingkungan  Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah atau di
ruang perawatan.

7
 Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang
tersebut.
 Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain.
2.2 diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak
mau bergaul dengan orang lain.
2.3 beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya.
3. klien mampu 3. setelah...x interaksi dengan tanyakan pada klien tentang
menyebutkan klien dapat menyebutkan  manfaat hubungan sosial
keuntungan keuntungan berhubungan  kerugian menarik diri
berhubungan sosial, misalnya diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan sosial
sosial dan  banyak teman dan kerugian menarik diri
krerugian  tidak kesepian beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
menarik diri.  bisa diskusi perasaanya.
 saling menolong.
Dan kerugian menarik diri
misalnya :
 sendiri
 kesepian
 tidak bisa diskusi
4. klien dapat 5. setelah...x interaksi klien dapat observasi perilaku klien saat berhubungan sosial
melaksanakan melaksanakan hubungan sosial beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan atau
hubungan sosial secara bertahap dengan : berkomunikasi dengan :
secara bertahap  perawat  perawat lain
 perawat lain  klien lain
 klien lain  kelompok
 kelompok Libatkan klien dalam Terapi aktivitas kelompok sosialisasi

8
Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi.
Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan
jadwal yang telah dibuat.
Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan.
7. klien 8. setelah...x interaksi klien 5.1 diskusikan dengan klien tentang perasaanya setelah
mampu dapat menjelaskan berhubungan sosial dengan :
menjelaskan perasaanya setelah  orang lain
perasaannya berhubungan sosial dengan  kelompok
setelah : 5.2 beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
berhubunga  orang lain perasaannya.
n sosial.  kelompok

6. klien mendapat setelah...x pertemuan keluarga diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai
dukungan dapat menjelaskan tentang : poendukung untuk mengatasi perilaku menarik diri
keluarga dalam  pengertian menarik diri diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi
memperluas  tanda dan gejal menarik perilaku menarik diri.
hubungan diri Jelaskan pada keluarga tentang:
sosial.  penyebab dan akibat  Pengertian menarik diri
menarik diri  Tanda dan gejala menarik diri
 cara merawat klien  Penyebab dan akibat menarik diri
menarik diri.  Cara merawat klien menarik diri
setelah...x pertemuan keluarga latih keluarga cara merawat klien menarik diri
dapt mempraktekkan cara merawat tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang
klien kenarik diri. dilatihkan.
Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk
bersosialisasi.

9
Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat
klien dirumah sakit.

9. klien dapat setelah...x interaksi klien 7.1 diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian
memanfaatk menyebutkan: tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi, dan
an obat  manfaat minum obat. efek samping penggunaan obat.
dengan  Kerugian tidak minum 7.2 pantau klien saat penggunaan obat
baik. obat. 7.3 beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar.
 Nama, warna, dosis, efek 7.4 diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
samping dan efek terapi dengan dokter.
obat. 7.5 anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/ perawat
setelah...x interaksi klien jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
mendemonstrasikan penggunaan
obat dengan benar.
Setelah...x interaksi klien
menyebutkan akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi
dokter.

10
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Anna Budi, 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC: Jakarta.

Keliat, Anna Budi, 1998. Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. FIK-UI: Jakarta.

Maramis, W.F, 1998. Catatan Ilmu Kesehatan Jiwa. Airlangga Univercity Press:

Surabaya.

Stuart dan Sundeen, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3, EGC:Jakarta.

Townswnd, MC, 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan

Psikiatri Edisi 3. EGC: Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai