Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MEMBERIKAN MAKAN MELALUI NGT (NASOGASTRIC TUBE)

Praktikum Minggu Ke : XI (Sebelas)


Mata Kuliah : IDK I (Satu)
Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan

1. Pengertian:

Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah


proses memberikan melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke
arah lambung.

2. Tujuan:
Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
Mempertahankan fungsi usus
Mempertahankan integritas mucosa saluran cerna
Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran pencernaan
Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cerna

3. Dilakukan pada :
Klien yang tidak dapat makan/menelan atau klien tidak sadar
Klien yang terus-menerus tidak mau makan sehingga membahayakan jiwanya, misalnya klien dengan
gangguan jiwa.
Klien yang muntah terus-menerus
Klien yang tidak dapat mempertahankan nutrisi oral adekuat
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Premature, dismature

4. Indikasi:
Perdarahan GI (Gastrointestinal)
Trauma multiple, pada dada dan abdomen
Pemberian Obat-obatan, cairan makanan
Pencegahan aspirasi penderita dengan intubasi jangka panjang. Operasi abdomen
Obstruksi saluran cerna

5. Kontraindikasi:
Fraktur tulang-tulang wajah dan dasar tengkorak
Penderita operasi esofagus dan lambung (sebaiknya NGT dipasang saat operasi)

6. Kemungkinan Komplikasi:
Komplikasi mekanis, seperti sonde tersumbat atau dislokasi sonde
Komplikasi pulmonal, seperti bradikardia
Komplikasi yang disebabkan karena posisi sonde yang menyerupai jerat atau simpul
Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi

7. Persiapan
a. Persiapan Alat :
Hanscoen
Spuit dengan ukuran 20-50 cc
Bengkok
Stetoskop
Strip indikator pH (kertas lakmus) jika diperlukan
Formula makanan selang yang diresepkan
Makanan cair sesuai dengan kebutuhan dalam tempatnya, dengan ketentuan suhu makanan harus
hangat sesuai suhu tubuh.
Air matang (Hangat)
Bila ada obat yang harus diberikan, dihaluskan terlebih dahulu dan dicampurkan dalam makanan/ air,
diberikan terakhir.
b. Persiapan Klien :
Informasikan kepada anak dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
Jaga privacy klien
c. Persiapan Perawat :
Sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan cuci tangan
Persiapkan peralatan yang akan digunakan.

5. Prosedur
1. Menerangkan prosedur pada klien
2. Mencuci Tangan dan Memasang sarung tangan (Hanscoen)
3. Klien tetap dalam posisi semi fowler tinggi atau dengan kepala tempat tidur ditinggikan 30° atau lebih
selama 30 menit setelah memberikan makan melalui selang
4. Cek ketepatan selang di lambung, dengan cara:
a. Buka klem NGT atau spuit NGT dan masukkan selang ke dalam gelas berisi air. Posisi tepay jika
tidak ada gelembung udara
b. Buka klem dan lakukan pengisapan/ aspirasi cairan lambung dengan menggunakan spuit NG. Cek
cairan lambung dengan menggunakan strip indikator pH. Posisi tepat jika pH < 6.
c. Buka klem dan cek dengan menggunakan stetoskop. Masukkan 30 cc udara dalam spuit NGT dan
masukkan ke dalam lambung dengan gerakan cepat. Posisi tepat jika terdengar suara udara yang
dimasukkan (seperti gelembung udara yang pecah)
5. Setelah yakin bahwa selang masuk ke lambung, Klem selang NGT selama pengisian makanan cair ke
dalam spuit.
6. Melalui corong masukkan air matang atau air teh sekurang-kurangnya 15 cc. Pada tahap permulaan, corong
dimiringkan dan tuangkan makanan melalui pinggirnya. Setelah penuh, corong ditegakkan kembali.
7. Klem dibuka perlahan-lahan
8. Alirkan makanan cair dengan perlahan. Atur kecepatan dengan cara meninggikan spuit. Jika klien merasa
tidak nyaman dengan lambungnya, klem selang NGT beberapa menit.
9. Jika makanan cair akan habis, isi kembali (jangan biarkan udara masuk ke lambung)
10. Bila klien harus minum obat, obat harus dilarutkan dan diberikan sebelum makanan habis.
11. Setelah makanan habis, selang dibilas dengan air masak. Kemudian pangkal selang segera di klem.
12. Rapikan Klien, peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
13. Mendokumentasikan prosedur: Catat jumlah dan jenis makanan, pastikan letak selang, patensi selang,
respon klien terhadap makanan dan adanya efek merugikan
14. Cuci tangan

Kewaspadaan Perawat
Beberapa makanan per selang dipesankan dalam periode 24 jam, sedangkan yang lain dipesankan pada
periode intermitten. Dokter menentukan status klien dan kebutuhan nutrisi bila menulis pesanan nutrisi. Formula NG
harus digantung hanya selama 8 sampai 12 jam pada suhu ruangan.
EVALUASI KEPERAWATAN
1. Status nutrisi adekuat
2. Berat badan dalam rentang normal
3. Aktifitas klien dapat ditoleransi tubuh
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Saat melakukan Prosedur Tindakan
1. Identifikasi bising usus yang tidak normal ataupun tidak ada
2. Tinggikan kepala pada saat pemberian makanan untuk menghindari aspirasi dan muntah
3. Tinggikan kepala 1 jam setelah pemberian makanan
4. Bila terjadi muntah yang berat, diare berat dan diduga aspirasi, nutrisi enteral haris langsung dihentikan dan
dikonsultasikan ke dokter
5. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering (tiap pemberian tidak boleh > 600cc) dan usahakan mulut
lebih kering.

Catatan:
Posisi Fowler: Pasien duduk setengah tegak (45 – 60 derajat), lutut boleh ditekuk atau lurus.

Peningkatan Makanan Per-Selang

Bolus Makanan Kontinyu


1. Tingkatkan konsentrasi 1.Tingkatkan konsentrasi, kemudian volume
2.Setelah klien dapat mentoleransi 2.Kecepatan infus awal biasanya 50 ml/jam
konsentrasi makanan yang diinginkan,
tambahkan volume selama periode 24
sampai 48 jam sampai kebutuhan nutrien
maksimum tercapai

3.Aspirasi tiap kali sebelum pemberian 3.Setelah menentukan toleransi, tambahkan


makan berikut : tambahan 25 ml/jam tiap hari sampai volume
Volume: 150 atau kecepatan infus 125 ml/jam
ml atau lebih. Beritahu dokter dan
tunda pemberian makan. Periksa
residu dalam 2 jam (bila volume 150
ml atau lebih beritahu lagi dokter
sehingga klien dapat dievaluasi
untuk pelambatan pengosongan
lambungnya)
Volume :
kurang dari 150 ml. Beri makanan
per selang sesuai pesanan

Anda mungkin juga menyukai