Klik membagikan
untuk berbagi pada di Facebook(Membuka
Twitter(Membuka
Tumblr(Membuka di di jendela
jendela
dijendela
jendela yang
yang yang
baru)baru)
baru)
Klik
Klik untuk
untuk berbagi
berbagi via Google+(Membuka
Linkedln(Membuka
di Line didijendela
new(Membukadi jendelayangyang
yang baru)
baru)
baru)
Menurut Riskesdas tahun 2013, jumlah bayi gizi buruk dan kurang gizi (malnutrisi) di
Indonesia meningkat jadi 19,6% dibanding tahun 2010. Kementerian Kesehatan pun
memperkirakan masih ada 4,7 juta bayi dengan kondisi ini yang belum terdeteksi. Jika balita
kekurangan gizi, tumbuh kembangnya akan cenderung terhambat dan membuatnya berisiko
menghadapi beragam masalah kesehatan di masa depan. Namun jangan khawatir. Ada
berbagai cara yang bisa dilakukan orangtua untuk merawat dan membesarkan balita yang
kekurangan gizi.
Meski begitu, trik pemenuhan nutrisi bagi balita kekurangan gizi mungkin akan sedikit
berbeda dari balita yang sehat. Supaya kondisinya tidak semakin memburuk, anak perlu
mendapat perawatan yang sesuai dari orangtua maupun dokter.
Pengobatan di rumah biasanya dilakukan jika kondisi anak tidak terlalu parah.
Beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam merawat si kecil yang kekurangan gizi,
antara lain:
Lakukan pemeriksaan awal pada dokter anak atau ahli gizi anak untuk mengetahui
penyebab sekaligus cara mengatasinya.
Buat rencana perawatan dengan dokter, mengenai menu makanan bernutrisi, jadwal makan,
daftar obat-obatan atau suplemen tambahan, dan jadwal minum obat.
Menyiapkan makanan bernutrisi yang mudah dimakan dan dicerna oleh anak.
Melakukan pengecekan berat badan secara rutin dan mencatatnya untuk dilaporkan kepada
dokter. Catat juga apa saja gejala atau hal-hal penting yang berkaitan dengan kondisi anak.
Lakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin untuk mengetahui bagaimana perkembangan
kondisi anak.
Ingat bahwa meski dilakukan di rumah, Anda tetap butuh arahan dari dokter atau ahli gizi
untuk mencukupi kebutuhan nutrisi balita yang kekurangan gizi. Pasalnya, malnutrisi adalah
kondisi medis yang perlu perhatian khusus.
Saat kondisi anak tidak memungkinkan untuk melakukan perawatan di rumah. Dokter
mungkin akan merekomendasikan anak untuk menjalani opname di rumah sakit. Di sana, ia
akan diberikan obat yang sesuai, dipantau perkembangan kondisinya, dan dibantu dengan
alat medis jika dibutuhkan.