PENDAHLUAN
dibawa tanah atau tidak secara langsung berhubungan degan udara luar,oleh
karena itu pada tambang bawa tanah dingunakan system ventilasi yang bertujuan
pengaturan arah aliran, kecepatan dan jumlah udara yang mengaliri ke dalam
tambang.
baikuntuk kuantitas dan kualitas udara yang di alirkan ke dalam tambang maupun
kedalam tambang bawa tanah berlangsun baik dan lancar selain itumemenuhi
kebutuhan udara tambang, udara juga sebagai media untuk menghilangkan debu-
ventilasi untuk bekerja dan sesuai dengan peraturan ventilasi tambang bawa tanah
Adapun maksud dan tujuan dari seminar tambang ini adalah memenuhi
teknlogi mineral, isntitut sains teknologi T.D pardede sedangkan tujuan nya
adalah Untuk menghitung kuantitas udara masuk maupun yang berada di dalam
tambang dan untuk mengevaluasi kualitas udara segar yang dibutukan di tambang
bawa tanah, dalam lokasi front kerja maupun dalam lubang utama jalur masuk ke
front kerja agar tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman,dengan demikian
target produksi dapat dicapai sesuai dengan rencana yang telah dibuat
sebelumnya.
seperti :
Metode penulisan yang dilakuka pada penulisan ini didasarkan pada study
DASAR TEORI
Sitem penambangan terdiri dari tambang terbuka dan tambang bawa tanah.
permukaan bumi dengan kata lain jika striping rasio antara bahan galian dengan
overburden masih kecil dan dapat ditambang secara menguntungkan jika striping
kerjanya dibawa tanah atau tidak secara langsung berhubungan degan udara
luar,oleh karena itu pada tambang bawa tanah dingunakan system ventilasi yang
Metode penambang pada tambang bawa tanah adalah suatu metode pekerjaan
pada suatu endapan yang dimulai dari pekerjaan pembuatan bukaan menuju
tergantung pada rencana induk penambangan serta kemampuan alat yang tersedia.
pasaran.
penambangan akan semakin sulit dan beresiko tinggi. Oleh karena itu lapisan
endapan yang tebal biasanya ditambang perlapisan endapan sesuai dengan urutan
lapisannya.
sudut horizontal yang dibentuk oleh suatu endapan, yang umumnya diukur dari
titik arah utara ke arah timur. Sedangkan kemiringan biasa disebut “dip” yakni
sudut vertikal yang dibentuk oleh suatu endapan, yang diukur dari arah bidang
satuan yang sama yaitu derajat (o) dan diukur menggunakan kompas geologi.
Arah dan Kemiringan dijadikan faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan
sebagai berikut pengotor pada endapan, kekuatan pada lapisan endapan cleat dan
Jika dipermukaan kerja terlihat alur endapan atau cleat, maka diusahakan
kekuatan batuan sekitar dapat diartikan sebagai seberapa jauh jarak antara
Lemah : jika batuan sekitar pecah jatuh pada jarak < 5 meter dari
permukaan kerja.
Kuat : : jika batuan sekitar pecah jatuh pada jarak > 10 meter dari
permukaan kerja
Dimana yang retak digolongkan sebagai batuan yang lemah atap yang lemah
tentunya tentunya lebih membutuhkan lebih banyak penyangga dan lantai yang
lunak dapat menyebabkan peralatan atau penyangga terbenam karena tekanan
atap.
Beragam jenis type gas beresiko, tumpah ruah dan terdapat banyak
didalam tambang bawah tanah. Metan yaitu gas beresiko yang didapati di
tambang batubara bawah tanah.Sedang utuk tambang bijih bawah tanah, gas yang
tanah riskan terkena dengan gas beracun.Akibat aliran hawa terowongan yang
beracun ini diantaranya CO, CO2, H2S, NOx, dan SO2.Gas ini dapat terjadi
akibat sistem peledakan, emisi kendaraan dan alat berat ataupun gas yang lepas
Pada banyak keadaan, susah bikin kandungan semasing gas itu jadi betul-
betul 0. Oleh karenanya diputuskanlah ambang batas.Tak ada satupun pun gas
yang bisa melebihi ambang batas ini.Bila terdapat dalam kandungan tinggi, gas-
mudah mengikat gas ini di banding oksigen. Akibat darah yang malah
mengangkut CO, maka supply oksigen ke organ vital jadi menyusut. Salah satu
100 ppm (0. 01%) Pusing bila terdedah kian lebih 2 jam
400 ppm (0. 04%) Pusing hebat dalam rentang 1-2 jam
1, 600 ppm (0. 16%) Pusing dalam 45 menit. Tidak sadar dalam 2 jam.
3, 200 ppm (0. 32%) Pusing dalam rentang 5-10 menit. Kematian dalam
30 menit.
6, 400 ppm (0. 64%) Pusing kurun waktu 1-2 menit. Kematian kurang dari
20 menit.
12, 800 ppm (1. 28%) Tidak sadar dalam 2-3 tarikan napas. Kematian
dalam 3 menit.
beracun).
berikut:
secara berurutan mulai dari yang terdalam apabila jaringan terowongan digali
Keuntungan :
Kelemahan :
penambangan.
menjadi mudah.
7. Apabila terjadi hal-hal keruntuhan kerja dan kerusakan mesin maka
1. Top Slicing
terjadi.
4. Jika endapan bijih teratur dan jelas batas - batasnya, maka perolehan
1. Penirisan menjadi sibuk karena pada saat hujan, air hujan masuk dari
retakan – retakan.
lingkungan
kayu penyanggah.
Sub Level Caving merupakan suatu cara penambangan yang mirip top
slicing tetapi penambangan dari sub level artinya penambangan dari atas ke
bawah dan setiap penambangan pada suatu level dilakukan lateral atau
meliputi seluruh ketebalan bijih. Endapan bijih antara dua sub level
bagian atas dari ambrukan, sehingga akan memisahkan endapan bijih yang
seperti berikut :
bawahnya.
3. Kekuatan bijih lemah tetapi batuan tidak runtuh untuk beberapa waktu
metode lain.
3. Blok Caving
undercat diruntuhkan, harus disanggah dulu memakai pillar kemudian pillar ini
(broken ore) dapat merata dan batas antara bijih dan lapisan penutup teratur,
Metode ini cocok untuk endapan bijih yang memilki sifat seperti berikut:
2. Kekuatan bijih lemah sehingga mudah pecah atau runtuh dan dapat
– bongkah yang lebih besar dari pada bongkah bijih, dimana tekanannya
4. Kemiringan endapan tidak menjadi soal, tetapi jika berbentuk urat bijih
Pada umumnya cara ini cocok untuk endapan-endapan pada bijih yang
berukuran besar, dan akan sangat mudah dalam penambangannya jika batas
antara endapan bijih dan lapisan penutupnya teratur, tidak banyak kantung bijih
berakhir.
pecah itu tidak tertutup oleh partikel–partikel halus, jadi biasa terjadi
ventilasi alam.
5. Produksi terpusat pada “draw point” dan draw point terkumpul pada
1. Membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama pada tahap pertama
persiapan penambangan.
2. Perawatan “draw point” dan saluran–saluran yang dilalui bijih (ore passes)
umumnya sulit dan mahal.
3. Penggotoran sering terjadi terutama menjelang akhir penambangan,
sehingga perolehan tambang rendah.
4. Cara penambangan ini sukar diubah ke sistem penambangan yang lain dan
produksi tidak dapat dihentikan terlalu lama, karena dapat menyebabkan
macetnya proses penurunan.
5. Ukuran “broken ore” tidak dapat dikontrol.
diantara pilar tujuan nya yaitu untuk membuat lubang bukaan sebagai jalan
masuk ke lapisan batubara serta membuat pilar-pilar yang nantinya diambil pada
penyangga kayu, penyangga besi/ baja ataupun baut batuan pemilihan penyangga
yang tepat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : jenis dan besarnya gaya
kondisi khusus yang memerlukan penyangga khusus serta faktor ekonomi yang
System ventilasi pada kegiatan tahapan pertama ini cukup rumit, karena
pada tahapan ini banyak terbentuk lubang buntu sehingga memerlukan sistim
ventilasi tersendiri, maka dari itu dalam tahapan kegiatan pertama ini
membutuhkan peralatan bantu peranginan seperti mesin angin bantu dan pipa
angin bantu.
Tahapan kedua kegiatan metoda penambangan room and pilar adalah bila
dilakukan pengambilan pilar, pilar ini dapat diambil dengan cara open end
penambangan dilakukan dari satu pilar ke pilar lainnya ( tetapi tidak mengambil
satu pilar secara keseluruhan sekaligus). Daerah dari sebagian pilar yang terambil
akan runtuh dan menimbulkan open end dengan demikian semua pilar terambil .
Sedangkan pada pocket dan wing hampir sama dengan cara splitting, akan tetapi
pembagian nya bentuk menyudut seperti saku sehingga pilar sehingga pilar yang
pengambilan dan nantinya juga ikut di ambil, sehingga terjadi runtuhan di daerah
Sistem ventilasi pada tahap kedua ini hapir sama seperti ventilasi tahap
pertama akan tetapi pada tahap ini kemungkinan udara melewati daerah runtuhan
jalan udara. Setelah menembus daerah runtuhan untuk mencegah hal yang tidak
Metode room and pilar baik diterapkan pada lapisan batubara yang dip
lapisan nya tidak melebihi 30o, serta lapisan batuan sekitarnya memiliki kekuatan
yang tnggi. Keuntungan dari metoda ini yaitu dapat menambang dengan selektif
yaitu menyulitkan dalam melakukan sisitim ventilasi, maka dari situ perlu
diaalkukan sisteim ventilasi yang baik dan melakukan pengkajian secara berskala.
3.2. Ventilasi Tambang
mengalirkan udara bersih ke sepanjang jalan udara, tempat bekerja serta tempat-
tempat tertentu pada tambang bawa tanah sesuai dengan kebutuhan yang telah
Pada dasarnya sistem pada tambang bawah tanah adalah suatu sistem yang
sebagian orang merupakan seni dalam mengekstrak mineral dari perut bumi.Dan
salah satu hal yang sangat esensial dalam tambang bawah tanah adalah sistem
ventilasi.
tidak kehabisan udara segar. Karena dapat menyebabkan hilangnya nyawa para
pekerja, oleh karena itu perlunya pengaturan ventilasi yang sesuai dengan
kebutuhan yang memberikan jaminan suplai udara yang memadai dan dapat
bawah tanah sistem ventilasi sangat berperan penting guna memenuhi kebutuhan
mengurangi konsentrasi debu yang berada di dalam udara tambang dan untuk
mengatur temperatur udara tambang sehingga kaan tercipta kondisi kerja yang
(dalam hal ini udara) terhadap laju udara pada bukaan tambang bawah
tanah.Sistem ventilasi ini diperlukan tidak hanya untuk memberikan asupan udara
bersih bagi pekerja tambang tapi juga bagi alat-alat mekanis di lokasi tersebut.
Pada dasarnya, sistem ventilasi tambang bawah tanah ini memiliki tiga fungsi
umum, yaitu :
pekerja dan proses lain yang ada di dalamnya, termasuk debit dan tekanan.
Pada pengaturan aliran udara dalam ventilasi tambang bawa tanah berlaku
udara.
Standar udara yang bersih adalah udara yang mempunyai komposisi sama
atau mendekati dengan komposisi udara atmosfir pada keadaan normal. Udara
segar normal yang dialirkan pada ventilasi tambang terdiri dari Nitrogen, Oksigen,
Karbondioksida, Argon dan Gas-gas lain. Komposisi udara segar dapat dilihat
terdiri dari
Nitrogen = 79 % dan
Oksigen = 21 %
Disamping itu selalu dianggap bahwa udara segar akan selalu mengandung
Demikian pula perlu diingat bahwa udara dalam ventilasi tambang selalu
mengandung uap air dan tidak pernah ada udara yang benar benar kering. Oleh
gas dalam udara, debu yang dihasilkan akibat proses penambangan, temperatur
dan kelembapan udara di dalam tamang sehingga udara dalam tambang tetap
bersih dan segar. Kebutuhan udara segar utuk Pengendalian kualitas udara
persen”.
2. Pekerja/Orang
sedangkan menurut tempat kerja yang ada asap dan debu nya
3. Peralatan
persen.
2) Hidrogen sulfida (H2S) volumenya tidak lebih dari 0,001 persen dan
persen
kecepatan
x 10-4m3/detik) O2 selma
pernafasan
Pada saat bernafas oksigen akan berkurang sebanyak 0,1 cfm sehingga akan
Jumlah O2dalam
= Jumlah O2 untuk
= Jumlah O2 minimum
udara masuk pernapasan untuk pernapasan
1) bekerja keras
Q = 3,2 x 10 -5m3/detik
yaitu 0,5 % jiak nilai angka untuk pernafasan = 1,0 maka jumlah
akan mendukung kehidupan. Dalam udara normal kandungan oksigen (O2 ) adalah
oksigen dalam udara terutama untuk udara tambang bawa tanah peristiwa
oksidasi, pembakaran pada mesin bakar dan pernapasan oleh manusia merupakan
dalam udara juga berkurang pada keadaan ketinggi ( altitude ) yang makin tinggi
tanah. Gas-gas ini berasal baik dari proses-proses yang terjadi dalam tambang
maupun dari batuan. Beberapa jenis gas-gas pengotor yang terdapat dalam
tambang bawah tanah tersebut, ada yang bersifat gas racun, yakni; gas yang
bereaksi dengan darah dan dapat menyebabkan kematian. Gas – gas pengotor
tersebut adalah :
a. Karbondioksida (CO2).
Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau dan tidak mendukung nyala api dan
bukan merupakan gas racun. Gas ini lebih berat dari pada udara, karenanya selalu
terdapat pada bagian bawah dari suatu jalan udara. Dalam udara normal
kandungan CO2 adalah 0,03 %. Dalam tambang bawah tanah sering terkumpul
Sumber dari CO2 berasal dari hasil pembakaran, hasil peledakan atau dari
lapisan batuan dan dari hasil pernafasan manusia. Pada kandungan CO2 = 0,5 %
pernafasan menjadi dua kali lipat dari keadaan normal, dan pada kandungan CO2
= 5 % laju pernafasan meningkat tiga kali lipat dan pada CO2 = 10 % manusia
hanya dapat bertahan beberapa menit. Kombinasi CO2 dan udara biasa disebut
dengan ‘blackdamp’.
b. Metana (CH4).
Gas metana ini merupakan gas yang selalu berada dalam tambang batubara
dan sering merupakan sumber dari suatu peledakan tambang. Campuran gas
metana dengan udara disebut ‘tiredamp’. Apabila kandungan metana dalam udara
tambang bawah tanah mencapai 1% maka seluruh hubungan mesin listrik harus
dimatikan. Gas ini mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari pada udara dan
dan tidak mempunyai rasa. Pada saat proses pembatubaraan terjadi maka gas
metana terbentuk bersama-sama dengan gas karbondioksida. Gas metana ini akan
tetap berada dalam lapisan batubara selama tidak ada perubahan tekanan padanya.
Terhadap kandungan gas metana yang masih terperangkap dalam suatu lapisan
batubara dapat dilakukan penyedotan dari gas metana tersebut dengan pompa
untuk dimanfaatkan. Proyek ini dikenal dengan nama ‘seam methane drainage’
Banyak gas methan yang timbul akibat pengalian permenitnya dapat ditetntukan
dengan rumus :
QCH4 = α x W d x I x Wo x Y
4320
( m/ bulan )
QCH4 = ( produksi batubara per jam ) x ( kandungan gas methan dalam batubara)
Adapun nilai ambang batas (NAB) maksimum methan pada udara tambang adalah
sejumlah udara jumlah udara yang dibutuhkan untuk pendilusian itu dapat
Gas karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak ada rasa, dapat terbakar dan sangat beracun. Gas ini banyak dihasilkan
pada saat terjadi kebakaran pada tambang bawah tanah dan menyebabkan tingkat
kematian yang tinggi. Gas ini mempunyai afinitas yang tinggi terhadap
haemoglobin darah, sehingga sedikit saja kandungan gas CO dalam udara akan
1954) mempunyai kekuatan 300 kali lebih besar dari pada oksigen dengan
gas beracun yang sangat mematikan karena sifatnya yang kumulatif. Gas CO pada
kandungan 0,04 % apabila terhirup selama satu jam baru memberikan sedikit
perasaan tidak enak, dua jam dapat menyebabkan rasa pusing dan tiga jam
CO sering juga dinyatakan dalam ppm (part per milion). Sumber CO yang sering
menyebabkan kematian adalah gas buangan dari mobil dan kadang-kadang juga
gas pemanas air. Gas CO mempunyai berat jenis lebih ringan dari berat jenis
Gas ini sering disebut juga gas busuk (stinkdamp) karena baunya seperti bau
telur busuk. Gas ini tidak berwarna, beracun dan dapat meledak, merupakan hasil
dekomposisi dari senyawa belerang. Gas ini mempunyai berat jenis yang sedikit
lebih berat dari udara. Nilai ambang batas (TLV-TWA/ Threshold Limit Value-
Exposure Limit) tidak diperkenankan terpapar lebih dari 20 ppm Walaupun gas
H2S mempunyai bau yang sangat jelas, namun kepekaan terhadap bau ini akan
Sulfur dioksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak bisa terbakar.
Lebih berat dari pada udara, dan akan sangat pada mata, hidung dan tenggorokan.
Nilai ambang batas ditetapkan pada keadaan gas = 2 ppm (TLV-TWA) atau pada
Gas nitrogen oksida sebenarnya merupakan gas yang ‘inert’, namun pada
keadaan tekanan tertentu dapat teroksidasi dan dapat menghasilkan gas yang
peledakan dan gas buang dari motor bakar. Nilai ambang batas adalah 5
ppm.Oksida nitrogen yang merupakan gas racun ini akan bersenyawa dengan
kandungan air dalam udara membentuk asam nitrat, yang dapat merusak paru-
cukup besar
Gas yang dapat dikelompokkan dalam gas pengotor lain adalah gas
Hidrogen yang dapat berasal dari proses pengisian aki (battery) dan gas-gas yang
biasa terdapat pada tambang bahan galian radioaktif seperti gas radon. Debu
cukup tinggi, karena dapat mengganggu lingkungan kerja dan merusak kesehatan.
Secara garis besar, sumber debu pada tambang bawah tanah berasal dari
tabambang. Baik itu gas yang diperluan ( oksigen ), gas pengotor ataupun gas
digunakan,yait :
(CO)2 methan (CH)4 oksigen (O2) (H2S) dima cara pengukurannya adalah
B. Methan detector
C. Safty lamp
dan methan pada udra tambang. Alat ini berbbahan bakar bensin atau
udara, maka nyala api akan semakin kecil, dan akan mati bila kandungan
oksigen hanya 16% pada pengukuran methan, nyala api akan semakin
besar bila kandungan methan meningkat dan akan terjadi letupan bila
methan 4%.
1. Pencegahan
2. Pemindahan (removal)
3. Absorbsi (Absorbtition)
4. Isolasi (Isolation)
a. Memberi batas sekat terhadap daerah kerja yang terbakar atau sudah tidak
dikerjakan.
tertentu.
5. Pelarutan
menghasilkan udara segar dan nyaman. Panas udara dalam tambang harus
efisiensi kerja yang tinggi. Dalam keadaan normal, udara tidak pernah dalam
keadaan kering tetapi selalu mengandung kadar air. Maka parameter yang diukur
berada pada tambang bawah tanah, karena udara diperlukan pula untuk
cembung basah (tw) dan kecepatan aliran udara. Temperatur efektif akan
terdapat dua buah termometer dalam skala derajat Celcius yang diletakkan
pada stasiun yang sama pada saat pengukuran kecepatan aliran udara.
Gambar 3.1.6Psycometer
udara pada suatu keadaan tidak jenuh dengan tekanan uap udara pada keadaan
jenuh, pada keadaan temperatur yang sama. Kelembaban relatif dapat dihitung
Keterangan :
= Rh = kelembaban relatif (%)
T = temperatur (oF)
tanah adalah tidak lebih dari 85 % dan nilai dapat ditentukan secara grafis dengan
Klasifikasi Debu
a) Debu fibrogenik
Merupakan debu yang berbahaya terhadap pernafasan, seperti silika
(kuarsa dan chert), silikat (asbestos, talk, mika dan silimanit), meal
b) Debu karsiogenik
c) Debu beracun
d) Debu radioaktif
organic.
f) Debu pengganggu
b) Konsentrasi
yaitu :
c) Ukuran partikel
kimianya pun besar. Selain itu debu halus tergolong debu yang
d) Waktu kontak
penggalian.
(dust colector).
angin bantu.
udara yang terlalu tinggi dapat menaikkan debu yang telah mengendap,
Proses aliran udara masuk (intake air) dari luar masuk kedalam
6,0)0C/100mtr.
Panas dari dinding batuan yang ditransfer kedalam aliran ventilasi pada
lubang bukaan.
lingkungan udara di front kerja menjadi relatif lebih panas dari pada
tempat sekitarnya. Oleh karena itu aliran udara dapat berbalik kembali
Panas yang dikeluarkan tubuh pada saat bekerja karena adanya proses
proses respirasi.
7. Oksidasi
dan timber/kayu.
macam sistem yaitu sistem ventilasi alami (natural ventilation sistem) dan sistem
antara jalan udara masuk dengan jalan udara keluar. Perbedaan ini
harus cukup besar agar dapat mengatasi adanya gesekan belokan dan
temperatur udara di luar tambang (misalnya pada malam hari atau pada
saat musim hujan) maka tekanan udara di dalam tambang akan lebih
besar dari tekanan udara di luar tambang sehingga udara akan mengalir
dari titik P2 ke titik P1. Bila temperatur udara di dalam tambang lebih
rendah dari temperatur udara di luar tambang (pada siang hari atau
pada musim panas), maka tekanan udara di dalam tambang akan lebih
ventilasi ini dibedakan menjadi dua sistem (Balai Diklat TBT, 2006)
yaitu :
udara keluar. Dengan adanya isapan mesin angin ini, maka tekanan
Setelah melalui tempat kerja maka udara akan menjadi kotor dan
utama.
tambang.
dalam tambang.
tambang.
menurunkan temperatur.
yang tidak terjangkau oleh ventilasi induk. Ventilasi bantu ini biasanya
yang diizinkan.
kerja melalui pipa dengan kecepatan tertentu dan udara kotor dari
dari sistem ini adalah udara kotor yang mengandung debu dan gas
secara mekanis dimana kadar gas-gas tambang lebih dominan dari kadar
secara mekanis dimana kadar debu tambang lebih dominan dari kadar gas-
(gambar 32).
hembus.
dengan luas dan kecepatan tertentu yang di ukur setiap satuan waktu.
alirannya agar cukup untuk pernafasan dan mengurangi konsentrasi gas serta debu
PEMBAHASAN
dan semi mekanis. Metode untuk penambangan yang dilakukan saat itu metode
Jenis metode ventilasi yang diterapkan untuk saat itu yaitu metode
buah mesin angin yang berkekuatan 4 KW 2 buah dan 11 kw 2 buah jenis pipa
= 0,196m2
Untuk kandungan udara yang terdapat di luar tambang ( udara bebas) dari
yang didapat yaitu : kandungan gas oksigen sebesara 20,9% dan kandungan gas
sulfida di bawa nilai ambangbatas dimana kandungan gas oksigen di udara bebas
6,944𝑚2+7,184𝑚2+7,194𝑚2+7,108𝑚2+6,758𝑚2+7,102𝑚2
x
7
= 661,7 m
42.2
= 7
x 661,7
= (6,028m2) x (661,7 meter)
= 3988,72 m3
semakin banyak pula membutuhkan suplay udara segar. Disisi lain aktifitas yang
kerja maka peranginan akan berubah juga kebutuhan nya untuk itu perlu
dilakukan evalusi agtaupun pengkajian sistim ventilasi secara berskala, baik dari
tersebut dapat terjamin dan sesuai dengan kebutuhan ataupun rencana yang
selengkapny.
Pada tamabng batubara bawa tanah ada beberapa acuan yang harus di
Debit udara rata-rata yang megalir dari pipa ventilasi pada waktu
pengamatan sebesar 1,528 m3/detik jadi debu udara sekarang sudah lebih dari
cukup.
yaitu sebesar :
Q = 0,1m3/detik x 3 orang
= 0,1m3/detik
dalam front kerja tambang dapat dihitung dari spesifikasi mesin angin.
setiap front kerja dan jumlah udara yang keluar pipa ventilasi yang bocor sebagai
berikut
total jumlah udara yanhg keluar dari pipa ventilasi yang bocor 0,071m3/detik
jadi jumlah udara yang masuk kedalam tambang dengan mesin angin 4 KW
Hasil yang didapat dari perhitungan tidak sama dengan kemampuan mesin angin
Maka dari hasil perhitungan di atas untuk efisiensi mesin angin yang digunakan
1,599 𝑚3/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= x 100
1,83𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 87,3 %