ikatan ligamen serta otot-otot. Sendi lutut dibentuk oleh empat tulang yaitu tulang femur, tulang
tibia, tulang fibula dan patella (tempurung lutut) yang terdapat pada bagian sisi depan sendi.
Ligamen menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya dan mereka adalah serat pengikat
yang kuat yang menstabilkan lutut. Sendi lutut merupakan bagian yang sering menopang dari berat
tubuh, makin berat tubuh seseorang maka akan lebih mudah terkena resiko cedera pada lutut.
Menurut Stark & Shimer, (2010: 41) Cedera lutut kebanyakan disebabkan oleh oleh tekanan
ekstrim yang secara terpaksa memaksa sendi lutut untuk begerak berputar seperti pada kegiatan
yang ditemukan pada olahraga ski, sepak bola, dan American football. Macam-macam cedera pada
lutut terdiri atas: a) Patellar tendinitis, b) Patella fracture, c) Posterior cruciate ligament tear, d).
Pettelofemoral pain, dll.
Gambar 17. Patella Fracture
Pencegahan
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera tendinitis patella, di
antaranya adalah (Edell, 2009)
Teknik pemanasan yang benar. Pemanasan yang benar penting untuk membuat jantung,
paru-paru, otot, sendi serta pikiran menjadi siap berolahraga.
Hindari aktivitas berlebihan yang menyebabkan nyeri seperti melompat, berlari,
berjongkok serta naik turun tangga.
Istirahat dan pemulihan. Istirahat sangat penting untuk membantu pemulihan jaringan
lunak setelah aktifitas yang berat.
Latihan keseimbangan. Latihan keseimbangan akan meningkatkan kemampuan
proprioseptif sehingga tubuh memiliki kemampuan untuk mengendalikan posisi tubuh dan
ekstremitas.
Peregangan. Peregangan penting untuk meningkatkan fleksibilitas otot-otot yang berada di
sekitar lutut.
Latihan penguatan otot sekitar lutut.
Penggunaan alas kaki tepat. Alas kaki yang tepat akan membantu stabilitas lutut,
memberikan bantalan yang cukup dan menyokong lutut dan tungkai bawah selama berjalan
dan berlari.
Penggunaan strapping dan taping. Dengan penggunaan strapping dan taping diharapkan
dapat melindungi atlet dari cedera karena strapping dan taping berfungsi membatasi
gerakan pada daerah sendi yang cedera sehingga terhindar dari gerakan yang berlebihan
dan gerakan yang abnormal, selain itu strapping dan taping berfungsi untuk memberikan
tahanan pada otot-otot akibat adanya tekanan.
Komplikasi
Kelemahan otot-otot kaki. Kelemahan otot-otot kaki terutama otot-otot quadriseps terjadi
akibat kompensasi dari nyeri pada lutut serta ketidakstabilan tendon patella.
Robekan pada tendon. Robekan pada tendon akan terjadi apabila cidera ringan pada tendon
yang terus-menerus sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan bahkan terjadi robekan
pada tendon.
Nyeri lutut kronik. Nyeri pada lutut akan menetap apabila faktor-faktor penyebab tendinitis
patella tidak diketahui.
Rehabilitasi
Latihan rehabilitasi yang dianjurkan adalah (White et al, 2009):
Latihan mobilisasi patella Duduk dengan tungkai yang cedera diluruskan sehingga otot
quadriseps berada dalam keadaan relaksasi. Kemudian dengan menggunakan jari
telunjuk dan ibu jari tangan, dorong patella ke arah distal dan tahan selama 10 detik.
Kembalikan patella pada posisi semula, dan tarik patella ke arah proksimal lalu tahan
selama 10 detik. Kembalikan patella pada posisi semula lalu dorong patella secara
perlahan-lahan ke arah medial dan tahan posisi tersebut selama 10 detik. Ulangi
rangkaian gerakan ini selama sekitar 5 menit.