Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di alam sekitar kita banyak terjadi reaksi-reaksi kimia, seperti fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses kimia yang mengubah karbon dioksida dan air menjadi
karbohidrat dan oksigen, di mana reaksi ini berkataliskan klorofil dan menggunakan
sinar matahari sebagai energi untuk reaksi.

6 𝐶𝑂2 (g) + 6 𝐻2 𝑂(l) --> 𝐶6 𝐻12 𝑂6(s) + 6 𝑂2 (g)

glukosa

Reaksi pembakaran bahan bakar bensin menghasilkan energi untuk menjalankan


kendaraan. Reaksi perkaratan logam (misal besi) terjadi karena reaksi antara logam
dengan oksigen di udara. Amoniak merupakan hasil industri kimia yang sangat
penting. Reaksi kesetimbangan nitrogen dan hidrogen pada kondisi standar (STP)
menghasilkan amoniak dengan kualitas yang kurang baik. Produk amoniak
dikembangkan dengan menggunakan suhu dan tekanan tinggi.
Dari reaksi-reaksi tersebut, apakah zat hasil reaksi dapat kembali lagi menjadi zat
semula? Apakah glukosa dapat kembali menjadi klorofil? Apakah energi yang
dihasilkan untuk menggerakkan kendaraan dapat kembali lagi menjadi bensin?
Apakah besi berkarat dapat kembali menjadi besi yang bersih seperti semula?
Reaksi-reaksi tersebut merupakan reaksi kimia satu arah (ireversibel), yaitu reaksi
kimia di mana zat-zat hasil reaksi tidak dapat kembali lagi menjadi zat-zat semula.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesetimbangan
kimia.
3. Untuk mengetahui seperti apakah tetapan kesetimbangan kimia dan bagaimana
caranya menghitung kesetimbangan kimia.

C. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Kesetimbangan Kimia ?
2. Bagaimanakah contoh-contoh kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari ?
3. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ?
4. Bagaimana tetapan kesetimbangan Kimia dan cara untuk menghitungnya ?

D. Manfaat
1. Dapat mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia.
2. Dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesetimbangan kimia
3.Dapat mengetahui seperti apakah tetapan kesetimbangan kimia dan bagaimana
caranya menghitung kesetimbangan kimia.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesetimbangan Kimia

Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi kimia yang reversibel. Reaksi


reversibel adalah reaksi yang di mana produk reaksi dapat bereaksi balik
membentuk reaktan. Kesetimbangan kimia tercapai ketika laju reaksi maju
sama dengan laju reaksi balik dan konsentrasi dari reaktan-reaktan dan
produk-produk tidak berubah lagi.
Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja, kebanyakan adalah
reaksi dapat balik. Pada awal reaksi dapat balik, reaksi berjalan ke arah
pembentukan produk. Sesaat setelah produk tersebut, pembentukan reaktan
produk juga mulai berjalan. Jika kecepatan reaksi maju dan reaksi balik
adalah sama, dan dikatakan bahwa kesetimbangan kimia telah dicapai. Harus
diingat bahwa kesetimbangan kimia melibatkan beberapa zat yang berbeda
sebagai reaktan dan produk. Kesetimbangan antara dua fase zat-zat yang sama
disebut kesetimbangan fisika, perubahan yang terjadi adalah proses fisika.
Dalam peristiwa ini, molekul air yang meninggalkan fase cair adalah sama
dengan jumlah molekul yang kembali ke fase cair.

H2O(C) H2O(g)

Perhatian para kimiawi tercurah kepada proses kesetimbangan kimia,


misalnya reaksi dapat dibalik yang melibatkan nitrogen isebut oksida (NO2)
dan nitrogen tetraosida (N2O 4 ) yang dinyatakan sebagai berikut.

N2O4(g) 2NO2(g)

Kemajuan reaksi ini mudah dimonitor karena N2O4 adalah suatu gas tak
berwarna, sedangkan NO2 adalah gas berwarna coklat tua. Andaikan sejumah
tertentu gas N2O4 diinjeksikan ke dalam labu tertutup, maka segera tampak
warna coklat yang menunjukkan terbentuknya molekul NO2. Intensitas warn
terus meningkat dengan berlangsungnya peruraian N2O4 terus-menerus
sampai kesetimbangan tercapai. Pada keadaan ini, tidak ada lagi perubahan
warna yang diamati.

Reaksi pada kesetimbangan kimia dibagi dalam dua jenis, yaitu :


a) Reaksi satu arah ( irreversibel )
Reaksi yang berlangsung searah, atau reaksi yang tidak dapat balik,
artinya : zat – zat hasil reaksi yang tidak dapat membentuk zat
pereaksi, contohnya kertas yang dibakar tidak akan dapat kembali lagi.
Ciri – ciri reaksi satu arah sebagai berikut :
1. Reaksi ditulis dengan satu anak panah
2. Reaksi berlangsung satu arah dari kiri ke kanan
3. Zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan seperti zat mula – mula
4. Reaksi baru berhenti apabila salah satun atau semua reaktan habis

b) Reaksi bolak – balik ( reversibel )


Reaksi yang berlangsung dua arah, dan zat – zat hasil reaksi dapat
kembali membentuk zat pereaksi. Kesetimbangan dinamis yang terjadi
merupakan hasil reaksi bolak – balik., contohnya es mencair, memasak
air dalam wadah yang tertutup, dll.

Untuk persamaan reaksi reversibel yang berada dalam kesetimbangan pada


tempratur tertentu berikut
A + bB cC + dD
Berdasaran wujud zat yang ada dalam keadaan setimbang, reaksi
kesetimangan terdiri atas dua jenis , yaitu kesetimbangan homogen dan
kesetimbangan heterogen.
a. Kesetimbangan homogen
Kesetimbangan homogen adalah suatu kesetimbangan yang didalamnya
terdapat zat-zat dengan wujud yang sama, terdiri dari :
 Kesetimbangan antara larutan dan larutan
Contoh : Fe3+(aq) + SCN(Aq) Fe(SCN)(Aq)
 Kesetimbangan antar gas dan gas
Contoh : 2SO2(G) + O2(g) 2SO2
b. Kesetimbangan heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan yang di dalamnya
terdapat zat – zat dengan wujud yang berbeda, terdiri dari:
 Kesetimbangan antara zat padat dan gas
 Kesetimbangan antara gas dengan zat cair
 Kesetimbangan antara zat padatdengan larutan
 Kesetimbangan antara gas, zat cair dan zat padat.

Konstanta kesetimbangan K dapat dinyatakan sebagai rasio dari perkalian


konsentrasi reaktan reaktandi bagi perkalian konsentrasi produk-produk,
dimana konsentrasi dari masing masing substansi dipangkatkan koefisien
stoikiometri dalam persamaan reaksi setara.

Dalam perhitungan konstanta kesetimbangan reaksi homogen ( rekasi berfasa


sama ), konsentrasi substansi dalam sistem larutan dapat dinyatakan dalam
konsentrasi molar, sehingga K dapat ditulis Kc . untuk reaksi homogrn dalam
fasa gas, konsentrasi substans dalam wujud gas dapat dinyatakan sebagai
tekanan parsial substansi, dan simbol konstanta kesetimbangannya menjadi Kp
.
Sebagai contooh, hukum kesetimbangan kimia untuk reaksi berikut dapat
ditulis dalam 2 bentuk :
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Atau

atau
Hubungan antara Kp dan Kc adalah

Keterangan :
R = tetapan gas universal
T = Tempratur
∆ng = jumlah molekul produk dikurang jumlah molekul reaktan
Dalam perhitungan konstanta kesetimbangan reaksi heterogen ( reaksi di
mana terdapat lebih dari 1 fasa ) yang melibatkan substansi dalam wujud
cairan murni atau padatan murni, konsentrasi substansi cair atau padat tersebut
diabaikan dan tidak ikut di perhitungkan

Berdasarkan arah reaksinya, reaksi kimia dikelompokkan menjadi :

1. Reaksi berkesudahan memiliki ciri :

· Reaksi berlangsung satu arah, ke arah produk saja


· Jika pereaksi sudah habis maka reaksi akan berhenti

· Ditandai dengan tanda panah satu arah (→)

2. Reaksi kesetimbangan memiliki ciri :

· Reaksi berlangsung dua arah, ke arah produk dan pereaksi (bolak - balik)

· Reaksi tidak akan berhenti karena berlangsung bolak - balik, ketika


pereaksi berubah menjadi produk, di saat yang sama produk juga berubah
menjadi pereaksi.

· Ditandai dengan tanda panah dua arah (↔)

Kesetimbangan kimia adalah kondisi yang dicapai suatu reaksi jika laju reaksi
dalam dua arah yang berlawanan adalah sama, serta konsentrasi reaktan dan
produk tetap(berlangsung dalam ruang tertutup sehingga tidak ada zat yang
masuk/keluar dari system).

Ciri – ciri kesetimbangan dinamis :

· Reaksi berlangsung terus menerus dalam dua arah yang berlawanan

· Terjadi pada ruang tertutup, suhu dan tekanan tetap

· Laju reaksi kearah produk sama dengan laju reaksi kearah pereaksi

· Perubahan yang terjadi bersifat mikroskopis (tidak dapat terlihat)


karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan tingkat partikel

B. Faktor faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia

a. Pengaruh konsentrasi
Jika konsentrasinya diperbesar pada salah satu zat maka reaksi
bergeser dari arah zat tersebut, sedangkan bila konsentrasinya
diperkecil maka reaksi akan bergeser ke arah zat tersebut.

b. Pengaruh tekanan
Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada sistem gas, berdasarkan
hukum boyle bila tekanan gas diperbesar maka volumenya diperkecil,
sedangkan bila tekanan gas diperkecil maka volume gas diperbesar,
berdasarkan persamaan gas ideal PV = nRT bahwa tekanan
berbanding lurus dengan jumlah mol gas. jika mol gas bertambah
maka tekanan akan membesar, sebaliknya bila jumlah mol gas
berkurang maka tekanan akan menjadi kecil. Dengan demikian jika
tekanan diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah jumlah mol gas
yang lebih kecil dan juga sebaliknya.

c. Pengaruh Suhu
Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi
endoterm, sedangkan jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser
ke arah eksoterm.

Contoh : N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92 kJ, bila suhu diubah


dari 500° menjadi 1200° maka kesetimbangan ke arah endoterm atau
ke kiri. Katalis-katalis hanya berfungsi untuk mempercepat
tercapainya kesetimbangan kimia.
C. TETAPAN KESETIMBANGAN KIMIA

Dalam kesetimbangan kimia terdapat hubungan antara kesetimbangan dengan


persamaan reaksi yang disebut hukum kesetimbangan.

Konstanta/tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc) adalahperbandingan


konsentrasi produk dan konsentrasi pereaksi dipangkatkan dengan koefisien masing
– masing pada suatu reaksi kesetimbangan.

Penting : Pada reaksi kesetimbangan, perhitungan konstanta kesetimbangan


konsentrasi hanya melibatkan zat yang memiliki fase gas (g) dan larutan (aq) saja.
Sedangkan zat fase padat (s) dan cair (l) diabaikan dianggap = 1.

Pada kesetimbangan :

m A(g) + n B(g) ↔ p C(g) + q D(g)

Secara umum konstanta kesetimbangan dirumuskan dengan :

Kc = konstanta kesetimbangan konsentrasi

A,B,C,D = konsentrasi pereaksi dan produk (M)

m, n, p, q = koefisien

Contoh: pada reaksi kesetimbangan 2H2(g) + O2(g) ↔ 2H2O(g)rumus Kc =

Pada reaksi : 2 AB(s) + C(aq) ↔ 3AD(s) rumus Kc = 1/[C] → ingat yang


diperhitungkan hanya fase (g) dan (aq) saja, yang lain dinaggap =1

Pada reaksi kesetimbangan yang memiliki harga tertentu, dapat dibandingkan antara
satu dengan yang lainnya yaitu :

· Jika reaksi dibalik, maka harga Kc menjadi 1/Kc

· Jika reaksi dibagi dengan x maka harga Kc menjadi

· Jika reaksi dikali dengan x maka harga Kc menjadi Kcx

· Jika beberapa reaksi dijumlahkan, maka harga Kc beberapa reaksi tersebut


dikalikan

Contoh perhitungan tetapan kesetimbangan konsentrasi :

Suatu percobaan dalam ruang 2 liter terdapat 0,4 mol gas N2O4 yang terurai menjadi
gas NO2. Setelah setimbang, ternyata terdapat 0,1 mol N2O4 . tentukan Kc dan
derajat disosiasi kesetimbangan tersebut!

N2O4(g) ↔ 2NO2(g)

Mula-mula 0,4 -

Reaksi 0,3(0,4-0,1) 0,6 (2/1 x 0,3)

Setimbang 0,1 0,6


[N2O4] = 0,1mol / 2 liter = 0,05 M

[NO2] = 0,6 mol / 2 liter = 0,3 M

Kc = 0,32 / 0,05

Kc = 1,8

Derajat disosiasi (α) = reaksi / mula-mula

(α) = 0,3 / 0,4

Konstanta/tetapan kesetimbangan tekanan (Kp) adalahperbandingan


tekanan parsial produk dan tekanan parsial pereaksi dipangkatkan dengan koefisien
masing – masing pada suatu reaksi kesetimbangan.

# penting : perhitungan Kp hanya berlaku pada reaksi gas (g)saja

Tekanan parsial zat diperoleh dari mol zat dibagi dengan mol total zat dalam system
dikalikan dengan tekanan total system.

Pada reaksi m A(g) + n B(g) ↔ p C(g) + q D(g)

Secara umum konstanta kesetimbangan dirumuskan dengan :

Kp = konstanta kesetimbangan tekanan


pA,pB,pC,pD = tekanan parsial pereaksi dan produk

m, n, p, q = koefisien

Contoh : pada reaksi H2(g) + I2(g) ↔2 HI(g) pada keadaan setimbang terdapat 0,2 mol
H2; 0,2 mol I2 dan 0,2 mol HI. Jika tekanan total system 1,2 atm, tentukan nilai Kp
dari reaksi kesetimbangan tersebut!

P H2 = x 1,2 atm

= x 1,2

= 0,4 atm

P I2 = x 1,2 atm
= x 1,2

= 0,4 atm

P HI = x 1,2 atm

= x 1,2

= 0,4 atm

Kp = (0,4)2 / (0,4)(0,4)

Kp = 1

Hubungan Kc dan Kp

Apabila harga salah satu tetapan kesetimbangan sudah diketahui, maka untuk
menghitung tetapan kesetimbangan yang lain dapat ditentukan dengan rumus :

Kp = Kc x (RT)Δn atau Kc = Kp x (RT) –Δn

R = tetapan gas umum = 0,082

T = suhu dalam Kelvin ( = 0C + 273)

Δn = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien kiri

Contoh : pada kesetimbangan 2H2(g) + O2(g) ↔2 H2 O(g) pada suhu 270 C memiliki
nilai Kc = 0,25. Tentukan Kp pada kondisi tersebut!

T = 270 C + 273 = 300 K

Δn = 2 – (2+1) = 2 – 3 = -1

Kp = Kc (RT) Δn

Kp = 0,25 (0,082 x 300)-1

Kp = 0,25 (24,6)-1

Kp = 0,25 / (24,6)1

Kp = 0,01
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi kimia yang reversibel. Reaksi reversibel
adalah reaksi yang di mana produk reaksi dapat bereaksi balik membentuk reaktan.
Berdasarkan wujud zat-zat dalam keadaan setimbang, kesetimbangan kimia dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu
a. Kesetimbangan homogen
b. Kesetimbangan heterogen

Faktor- faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan antar lain:


a. Pengaruh konsentrasi
b. Pengaruh suhu
c. Pengaruh tekanan
d. Pengaruh volume
e. Pengaruh katalis

Hubungan kuantitaf antara pereaksi dan hasil reaksi terdiri atas


a. Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (kc)
b. Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (kp)

B. Saran
Demikianlah makalah Saya tentang kesetimbangan kimia, semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan keilmuan kita.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
sehingga makalah kami ini bisa selesai. Kami juga meminta maaf kepada pembaca
atas semua kesalahan dan kekurangan yang ada pada makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai