Anda di halaman 1dari 12

FAILURE MODE EFFECT

ANALYSIS (FMEA)

RUMAH SAKIT XXX TAHUN 2018


DAFTAR ISI

Judul
Daftar Isi ................................................................................................................ i
Pendahuluan ........................................................................................................... ii
Latar Belakang ........................................................................................................ ii
Tujuan ..................................................................................................................... ii
Kegiatan .................................................................................................................. ii
Hasil Capaian IAK, IAM dan SKP Program Prioritas ............................................... ii

2
I. PENDAHULUAN

Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk


hidup sehat bagi setip penduduk agar mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Pelayan Rumah sakit ikut bertanggung jawab
mewujudukan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan
meningkatkan mutu pelayanan yang menjadi prioritas utama dipelayanan
rumah sakit

Perkembangan IPTEK kedokteran yang semakin pesat dimana pelayanan


spesialistik dan sub sepesialistik cenderung semakin berkembang, selain itu
dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan social ekonomi
masyarakat maka sistemnilai dan orientasi dalam masyarakat mulai berubah.
Masyarakat mulai cenderung menuntut pelayanan yang lebih baik, lebih
ramah, dan blebih bermutu termasuk pelayanan kesehatan. Maka rumah
sakit perlu meningkatkan mutu agar dapat memberikan kepuasaan terhadap
pasien, keluarga maupun masyarakat.

Upaya-upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan RS XXX sebenarnya


sudah dilaksanakan namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan
kendala, sehingga dibutuhkan evaluasi program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
yang telah dilakukan.

II. LATAR BELAKANG


Program peningkatan mutu melibatkan seluruh unit di RS XXX dengan
berbagai pelayanan yang diberikan dan tenaga yang bervariasi. Program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien bermanfaat jika dapat
berpengaruh terhadap keselamatan pasien, keluarga dan karyawan. Evaluasi
program dilakukan agar dimbil langkah-langkah tindak lanjutnyabdalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan.
III. TUJUAN
Mengetahui kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan program
Evaluasi kesusuaian jadwal pelaksanaan program
Sebagai masukan dalam merencanakan program selanjutnya
Sebagai informasi kepada pimpinan tentang pelaksanaan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit
IV. KEGIATAN
Langkah 1-Worksheet FMEA
Langkah 2-Alur Proses
Langkah3-Modus kegagalan dan Dampak
Langkah 4-5-Prioritas Failure Mode
Langkah 6-Fishbone Analysis
Langkah 7-Redisgn Proses
Langkah 8
V. HASIL KEGIATAN

3
LANGKAH 1 – WORKSHEET FMEA

JUDUL PROSES BERISIKO TINGGI ALUR PERSIAPAN PASIEN PRE-OPERASI (ELEKTIF)


TANGGAL DIMULAI 05 Juli 2018
TANGGAL SELESAI 07 Juli 2018
PEMBENTUKAN TIM
KETUA dr. Lovi Krissadi Endari
ANGGOTA dr. Cesro Maulana Sangka
FASILITATOR dr. Ifit bagus Apriantono
dr. Putri Damayanti
NOTULEN Puput Sekar
Siti Durotul Ibadiah
SASARAN / GOAL Seluruh pasien operasi dapat terlayani dengan baik tanpa adanya kesalahan lokasi penandaan
Project Status
Status COMPLETE
TOTAL FAILURE MODE :

4
LANGKAH 2 – ALUR PROSES

PROSES
1 2 3 4 5
pasien datang ke IGD pasien ditransfer ke pasien ditransfer ke visite DPJP di ruang visite oleh dokter
rawat inap ruang pra operasi pra operasi anestesi di ruang
pra operasi
SUB PROSES
pengecekan surat rujukan verifikasi identitas pasien verifikasi identitas pasien verifikasi identitas verifikasi identitas
oleh perawat rawat inap oleh perawat ruang pra pasien pasien
operasi
verifikasi identitas pasien serah terima dari serah terima dari DPJP mengecek dokter anestesi
perawat IGD ke perawat perawat ruang rawat kelengkapan formulir memeriksa pasien
jaga ruangan inap ke perawat ruang persetujuan operasi
pra operasi dan rekam medis pX
pengkajian pasien (anamnesis, pemeriksaan fisik) oleh pelaksanaan asesmen perawat ruang pra DPJP memeriksa Dr anestesi mengisi
perawat dan dokter IGD keperawatan rawat inap operasi menghubungi pasien asesmen pra
operator dan anestesi anestesi dan sedasi
pengecekan hasil pemeriksaan penunjang yang dibawa melaksanakan instruksi DPJP memberikan DPJP melakukan pasien ditransfer ke
pasien dan pengecekan kelengkapan berkas persiapan DPJP sesuai hasil serah instruksi tambahan bila penandaan pada kamar operasi
operasi di operasi (surat ijin operasi, hasil konsul dokter terima misalnya diperlukan lokasi operasi (sesuai
anestesi dan dokter sebelumnya bila ada) pemberian antibiotik syarat yang
profilaksis ditetapkan)
perawat IGD melakukan konfirmasi ke kamar operasi melakukan asuhan DPJP mengisi berkas
tentang penjadwalan operasi pasien keperawatan rekam medis pasien
Dokter IGD melaporkan kondisi px ke DPJP persiapan pasien operasi

melaksanakan instruksi DPJP (bila ada) di IGD

LANGKAH 3 – MODUS KEGAGALAN DAN DAMPAK

5
No Potential Failure Mode Potential Effects of Potential Cause of Effect Current Controls
Failur`e

Likelihood

Detection
Severity

RPN
Sub Proses: 1. verifikasi identitas pasien. ; Tim leader : DR. CESRO MAULANA ; Date : 5 Juli 2018
1 tidak dilakukan identifikasi pasien salah pasien dokter tidak patuh tersedia SPO Identifikasi pasien 4 3 2 24
2 tidak terpasang gelang pasien salah pasien perawat tidak patuh tersedia SPO pemasangan 4 2 2 16
gelang
Sub Proses 2. DPJP mengecek kelengkapan formulir operasi dan rekam medis pasien ; Tim leader : DR. PUTRI DAMAYANTI ; Date : 5 juli 2018
1 berkas rekam medis tidak sesuai salah pasien tidak melakukan pengecekan identitas tersedia SPO distribusi rekam 4 2 2 16
dengan pasien di berkas rekam medis medis
2 DPJP tidak mengecek kondisi pasien tidak dokter tidak teliti belum ada SPO 2 2 2 8
kelengkapan formulir operasi diketahui
dengan teliti
Sub Proses 3.DPJP memeriksa pasien ; Tim leader : DR. IFIT BAGUS ; Date : 5 juli 2018
1 DPJP memeriksa pasien yang salah pasien terdapat kemiripan nama pasien tersedia SPO Identifikasi pasien 5 2 2 20
berbeda (salah pasien)
2 DPJP tidak memeriksa ulang kondisi pasien tidak DPJP merasa sudah memeriksa belum ada SPO Assesmen 4 4 3 48
pasien diketahui pasien di poliklinik Pasien Pra Operasi
Sub Proses 4. DPJP melakukan penandaan pada lokasi operasi (sesuai syarat yang ditetapkan) ; Tim leader : SITI DUROTUL ; Date : 5 Juli 2018
1 DPJP meminta perawat untuk salah lokasi DPJP dan perawat tidak tahu bahwa belum ada SPO Penandaan 5 4 3 60
melakukan penandaan penandaan penandaan harus dilakukan oleh Lokasi Operasi
DPJP
2 salah lokasi penandaan salah lokasi operasi DPJP tidak melibatkan pasien belum ada SPO Penandaan 5 2 3 30
Lokasi Operasi
Sub Proses 5.DPJP mengisi berkas rekam medis pasien ; Tim leader : DR. IFIT BAGUS A ; Date : 5 juli 2018
1 DPJP tidak mengisi berkas rekam riwayat pasien tidak DPJP tidak patuh tidak ada SPO Pengisian 2 2 4 16
medis terdokumentasi Assesmen pra operasi
2 DPJP tidak mengisi berkas rekam riwayat pasien tidak DPJP tidak patuh tidak ada SPO Pengisian 2 4 4 32
medis dengan lengkap terdokumentasi Assesmen pra operasi

6
LANGKAH 4-5 – PRIORITAS FAILURE MODE

Likelihood

RPN
Detectio
Severit

n
y
Potential Effects for
Potential Failure Mode Potential Cause of Effect Current Controls
Failure

DPJP meminta perawat untuk DPJP dan perawat tidak tahu bahwa belum ada SPO Penandaan
1 salah lokasi penandaan 5 4 3 60
melakukan penandaan penandaan harus dilakukan oleh DPJP Lokasi Operasi
DPJP tidak memeriksa ulang kondisi pasien tidak DPJP merasa sudah memeriksa pasien belum ada SPO Assesmen
2 4 4 3 48
pasien diketahui di poliklinik Pasien Pra Operasi
DPJP tidak mengisi berkas riwayat pasien tidak tidak ada SPO Pengisian
3 DPJP tidak patuh 2 4 4 32
rekam medis dengan lengkap terdokumentasi Assesmen pra operasi
belum ada SPO Penandaan
4 salah lokasi penandaan salah lokasi operasi DPJP tidak melibatkan pasien Lokasi Operasi 5 2 3 30

tidak dilakukan identifikasi tersedia SPO Identifikasi


5 salah pasien dokter tidak patuh 4 3 2 24
pasien pasien
DPJP memeriksa pasien yang tersedia SPO Identifikasi
6 salah pasien terdapat kemiripan nama pasien 5 2 2 20
berbeda (salah pasien) pasien
tersedia SPO pemasangan
7 tidak terpasang gelang pasien salah pasien perawat tidak patuh gelang 4 2 2 16

tidak melakukan pengecekan identitas di tersedia SPO distribusi rekam


8 berkas rekam medis tertukar salah pasien berkas rekam medis medis 4 2 2 16

DPJP tidak mengisi berkas riwayat pasien tidak tidak ada SPO Pengisian
9 DPJP tidak patuh 2 2 4 16
rekam medis terdokumentasi Assesmen pra operasi
DPJP tidak mengecek
kondisi pasien tidak
10 kelengkapan formulir operasi dokter tidak teliti belum ada SPO 2 2 2 8
diketahui
dengan teliti

CUTT OF POIN

LANGKAH 6 – FISHBONE ANALYSIS

7
PEOPLE/ MAN POLICY/ KEBIJAKAN METODE

potential failure: potential failure: potential failure:


salah lokasi operasi DPJP tidak memeriksa ulang pasien DPJP tidak lengkap menulis DRM

Potential Cause : Potential Cause : Potential Cause :


tidak melibatkan pasien saat penandaan lokasi kebijakan tentang asesmen medis rawat inap kebijakan tentang asesmen medis rawat inap
operasi pasien pre bedah lama tidak disosialisasikan pasien pre bedah lama tidak disosialisasikan
ulang ulang
Potential Solution
pasien dilibatkan untuk penandaan lokasi Potential Solution: Potential Solution
operasi - membuat staf untuk paham kebijakan yang - dibuatkan checklist berkas DRM yang harus
telah dibuat dilengkapi DPJP
- dibuatkan 1 lembar checklist yang membantu - dimasukkan ke dalam penilaian dokter
mengecek kebutuhan pasien selama di RI

Effect / Dampak (Y)

salah lokasi penandaan

MACHINE/ ALAT MATERIAL/ SUPPLIES

potential failure: potential failure:


salah berkas DRM tidak terpasang gelang pasien

Potential Cause : Potential Cause :


penyimpanan DRM tidak baik tidak ada standard pemasangan gelang pasien

Potential Solution Potential Solution


re-design tempat penyimpanan DRM dibuatkan checklist harian pengecekan gelang
pengecekan oleh PJ shift untuk penyimpanan pasien
DRM pengecekan wajib dilakukan saat serah terima
pasien transfer

LANGKAH 7 – REDESIGN PROSES

No Critical / Prioritas Modus Root Cause Rekomendasi Jangka Pendek / Jangka Panjang

8
Kegagalan
1 DPJP meminta perawat tidak adanya jadwal Re-Sosialisasi SPO Penandaan Area operasi pada Perawat mengingatkan DPJP untuk
untuk melakukan sosialisasi berkala tentang DPJP operator dan perawat, terutama DPJP baru melakukan penandaan lokasi
penandaan Penandaan Area Operasi operasi di tubuh pasien dan di DRM
sebelum pasien dilakukan induksi
2 DPJP tidak memeriksa tidak ada alur pengkajian re-sosialisasi Panduan Asesmen beserta penulisan Perawat mengingatkan DPJP untuk
ulang pasien pasien di rawat inap rekam medis, dibuatkan checklist pasien rawat inap visite pasien di ruangan sebelum
(asesmen medis rawai inap agar tidak ada hal yang terlewat pasien dioperasi
pasien bedah)
3 DPJP tidak mengisi berkas tidak adanya checklist dibuatkan checklist untuk DPJP tentang berkas yang Perawat mengingatkan saat DPJP
rekam medis dengan penulisan berkas kurang harus dilengkapi. Kelengkapan penulisan rekam visite. Karu mengecek kelengkapan
lengkap saat pasien di rawat inap medis dimasukkan ke dalam Penilaian evaluasi penulisan DRM.
dokter berkala. Re-sosialisasi Panduan Penulisan
Rekam Medis
4 salah lokasi penandaan Penandaan lokasi operasi Penandaan lokasi operasi dilakukan saat pasien Perawat mengingatkan DPJP untuk
tidak melibatkan pasien belum di induksi sehingga melibatkan pasien melakukan penandaan lokasi
operasi di tubuh pasien dan di DRM
sebelum pasien dilakukan induksi
5 tidak dilakukan identifikasi Pelatihan tentang Panduan Diadakan pelatihan SKP secara berkala. Saling Pembinaan dan pengawasan,
pasien identifikasi pasien tidak mengingatkan antar karyawan dan menjadikan penertiban supervisi terkait
dilakukan secara berkala identifikasi pasien adalah sebuah kebiasaan yang Identifikasi Pasien
wajib
6 DPJP memeriksa pasien tidak ada checklist pasien Saling mengingatkan antar karyawan dan Pembinaan dan pengawasan,
yang berbeda (salah rawat inap menjadikan identifikasi pasien adalah sebuah penertiban supervisi terkait
pasien) kebiasaan yang wajib Identifikasi Pasien
7 tidak terpasang gelang Tidak dilakukan identifikasi dibuatkan checklist pasien rawat inap agar tidak ada Pembinaan dan pengawasan,
pasien pasien hal yang terlewat selama pasien dilakukan penertiban supervisi terkait
pelayanan rawat inap, re-sosialisasi SPO Identifikasi Identifikasi Pasien
pasien
8 berkas rekam medis tempat penyimpanan DRM Penataan ulang lemari DRM sehingga meminimalisir meningkatkan ketelitian dan hati-
tertukar tidak rapi kesalahan pengambilan DRM. hati dalam bekerja

9
9 DPJP tidak mengisi berkas tidak adanya checklist dibuatkan checklist untuk DPJP tentang berkas yang Perawat mengingatkan saat DPJP
rekam medis penulisan berkas kurang harus dilengkapi. Kelengkapan penulisan rekam visite. Karu mengecek kelengkapan
saat pasien di rawat inap medis dimasukkan ke dalam Penilaian evaluasi penulisan DRM.
dokter berkala. Re-sosialisasi Panduan Penulisan
Rekam Medis
10 DPJP tidak mengecek tidak ada checklist pasien dibuatkan checklist untuk DPJP tentang pengecekan perawat membantu mengecek dan
kelengkapan formulir rawat inap kelengkapan pasien operasi. mengingatkan tentang kelengkapan
operasi dengan teliti pasien pra operasi.

10
LANGKAH 8

No Critical / Prioritas Root Cause Rekomendasi Reassessment Likelihood Severity Detectibility New
Modus Kegagalan Date RPN
1 DPJP meminta perawat tidak adanya jadwal Re-Sosialisasi SPO Penandaan Juli 2018 4 3 2 24
untuk melakukan sosialisasi berkala Area operasi pada DPJP operator
penandaan tentang Penandaan dan perawat, terutama DPJP baru
Area Operasi
2 DPJP tidak memeriksa tidak ada alur re-sosialisasi Panduan Asesmen Juli 2018 3 3 2 18
ulang pasien pengkajian pasien beserta penulisan rekam medis,
di rawat inap dibuatkan checklist pasien rawat
(asesmen medis inap agar tidak ada hal yang
rawai inap pasien terlewat
bedah)
3 DPJP tidak mengisi tidak adanya dibuatkan checklist untuk DPJP Juli 2018 1 3 3 9
berkas rekam medis checklist penulisan tentang berkas yang harus
dengan lengkap berkas kurang saat dilengkapi. Kelengkapan penulisan
pasien di rawat inap rekam medis dimasukkan ke dalam
Penilaian evaluasi dokter berkala.
Re-sosialisasi Panduan Penulisan
Rekam Medis
4 salah lokasi penandaan Penandaan lokasi Penandaan lokasi operasi Juli 2018 4 1 2 8
operasi tidak dilakukan saat pasien belum di
melibatkan pasien induksi sehingga melibatkan pasien
5 tidak dilakukan Pelatihan tentang Diadakan pelatihan SKP secara Juli 2018 3 2 1 6
identifikasi pasien Panduan identifikasi berkala. Saling mengingatkan antar
pasien tidak karyawan dan menjadikan
dilakukan secara identifikasi pasien adalah sebuah
berkala kebiasaan yang wajib
6 DPJP memeriksa pasien tidak ada checklist Saling mengingatkan antar Juli 2018 4 1 1 4
yang berbeda (salah pasien rawat inap karyawan dan menjadikan
pasien) identifikasi pasien adalah sebuah

11
kebiasaan yang wajib

7 tidak terpasang gelang Tidak dilakukan dibuatkan checklist pasien rawat Juli 2018 3 1 1 3
pasien identifikasi pasien inap agar tidak ada hal yang
terlewat selama pasien dilakukan
pelayanan rawat inap, re-
sosialisasi SPO Identifikasi pasien
8 berkas rekam medis tempat Penataan ulang lemari DRM Juli 2018 3 1 1 3
tertukar penyimpanan DRM sehingga meminimalisir kesalahan
tidak rapi pengambilan DRM.
9 DPJP tidak mengisi tidak adanya dibuatkan checklist untuk DPJP Juli 2018 2 2 4 16
berkas rekam medis checklist penulisan tentang berkas yang harus
berkas kurang saat dilengkapi. Kelengkapan penulisan
pasien di rawat inap rekam medis dimasukkan ke dalam
Penilaian evaluasi dokter berkala.
Re-sosialisasi Panduan Penulisan
Rekam Medis
10 DPJP tidak mengecek tidak ada checklist dibuatkan checklist untuk DPJP Juli 2018 2 2 2 8
kelengkapan formulir pasien rawat inap tentang pengecekan kelengkapan
operasi dengan teliti pasien operasi.

X, 09 Juli 2018
Ketua Komite PMKP

dr. Ira Setya, Sp. JP

12

Anda mungkin juga menyukai