Anda di halaman 1dari 9

kelompok 8

nurasia
reni rahayu
sri dewi

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Salah satu fungsi yang paling penting dari sebuah rumah sakit adalah menyediakan perawatan

berkualitas tinggi terhadap pasien. Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab secara hukum

maupun moral atas kualitas pelayanan yang di berikan kepada pasien ataupun mereka yang

datang ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi serta membaiknya keadaan sosial

ekonomi dan pendidikan, mengakibatkan perubahan sistem penilaian masyarakat yang menuntut

pelayanan kesehatan yang bermutu. Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan

kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medis yang baik dan lengkap.

Indikator mutu rekam medik yang baik adalah kelengkapan isi, akurat, tepat waktu dan

pemenuhan aspek persyaratan hukum.

B.Tujuan

1.untuk mengetahui pengertian Rekam Medis

2.Untuk mengetahui system penyimpana Rekam Medis

1
3.untuk mengetahui pengambilan kembali Rekam Medis

BAB II

PEMBAHASAN

1.Defenisi Rekam Medis

“Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas

pasien,pemeriksaan,pengobatan,tindakan dan pelayanan lain yang telah di berikan kepada

pasien”.

“Rekam medis merupakan hasil aktivitas pencatatan pada suatu rumah sakit atau suatu institusi

pelayanan kesehatan yang berupa data. Data tersebut meliputi data sosial maupun data medis

pasien rawat jalan dan rawat inap dan diproses oleh seorang tenaga rekam medis ataupun

paramedis sehingga menjadi informasi yang berguna bagi rumah sakit. Adapun pengertian rekam

medis adalah himpunan fakta-fakta yang berhubungan dengan riwayat hidup dan kesehatan

tentang seorang pasien tersebut yang ditulis oleh professional dibidang kesehatan” (Huffman,

1994).

2.Tujuan Rekam Medis

.Tujuan Rekam Medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam

rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan . Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan

2
rekam medis yang baik dan benar , maka tertib administrasi tidak akan berhasil

Kegunaan Rekam Medis antara lain:

1.AspekAdmisnistrasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi , karena isinya menyangkut

tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga mdis dan perawat

dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan

2. Aspek Medis

Catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan

yang harus diberikan kepada pasien

Contoh :

_ Identitas pasien _ name, age, sex, address, marriage status, etc.

_ Anamnesis _ “fever” _ how long, every time, continuously, periodic???

_ Physical diagnosis _ head, neck, chest, etc.

_ Laboratory examination, another supporting examination. Etc

3. Aspek Hukum

Menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan , dalam

rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan

keadilan

4. Aspek Keuangan

Isi Rekam Medis dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran

3
pelayanan . Tanpa adanya bukti catatan tindakan /pelayanan , maka pembayaran tidak

dapat dipertanggungjawabkan

5. Aspek Penelitian

Berkas Rekam medis mempunyai nilai penelitian , karena isinya menyangkut

data/informasi yang dapat digunakan sebagai aspek penelitian .

6. Aspek Pendidikan

Berkas Rekam Medis mempunyai nilai pendidikan , karena isinya menyangkut

data/informasi tentang kronologis dari pelayanan medik yang diberikan pada pasien

7. Aspek Dokumentasi

Isi Rekam medis menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai

sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan sarana kesehatan.

3.Sistem Penyimpanan Rekam Medis

Ditinjau dari pemusatan atau penyatuan dokumen rekam medis, maka cara penyimpanannya

dibagi menjadi 3 cara yaitu:

1. Sentralisasi

Sistem penyimpanan dokumen rekam medis secara sentral yaitu suatu sistem penyimpanan

dengan cara menyatukan formulir-formulir rekam medis milik seorang pasien kedalam satu

folder. Kelebihan cara ini yaitu:

a. Data dan informasi hasil-hasil pelayanan dapat berkesinambungan karena menyatu dalam

satu folder sehingga riwayatnya dapat dibaca seluruhnya.


4
b. Mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan penyimpanan rekam medis.

c. Mengurangi jumlah biaya yang dapat dipergunakan untuk peralatan dan ruangan.

d. Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis mudah distandarisasi.

e. Memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan karena dokumen rekam

medis milik seorang pasien berada dalam satu folder.

f. Mudah menerapkan sistem unit.

Kekurangan sistem sentralisasi ini yaitu:

a. Petugas menjadi lebih sibuk karena harus menangani unit rawat jalan dan unit rawat inap.

b. Filing (tempat penyimpanan) dokumen rekam medis harus jaga 24 jam karena sewaktu-

waktu diperlukan untuk pelayanan di UGD yang buka 24 jam.

c. Tempat penerimaan pasien harus bertugas selama 24 jam, karena KIUP akan digunakan

sewaktu-waktu bila pasien datang tidak membawa KIB, padahal KIUP tersimpan di TPPRJ.

2. Desentralisasi

Sistem penyimpanan dokumen rekam medis secara desentralisasi yaitu suatu sistem

penyimpanan dengan cara memisahkan milik seorang pasien antara dokumen rekam medis rawat

jalan, dokumen rekam medis gawat darurat dan rawat inap pada folder tersendiri dan atau ruang

atau tempat tersendiri.

● Kelebihan sistem penyimpanan ini yaitu:

a. Efisiensi waktu, sehingga pasien mendapat pelayanan lebih cepat.

b. Beban kerja yang dilaksanakan petugas lebih ringan.

● Kekurangan sistem penyimpanan ini yaitu:

a. Terjadi duplikasi dalam pembuatan rekam medis.

b. Biaya yang diperlukan untuk peralatan dan ruangan lebih banyak.

5
3. Satelit

Sistem penyimpanan satelit adalah sistem penyimpanan dengan cara menggabungkan

sistem sentralisasi dan desentralisasi. Sistem ini hanya berfungsi pada rumah sakit yang sudah

menggunakan komputerisasi. Kelebihan menggunakan sistem ini adalah pengambilan dan

pencarian data lebih cepat, sedangkan kelemahannya adalah sekuritas data masih dipertanyakan.

Dari ketiga sistem penyimpanan cara sentralisasi lebih baik. Tetapi pelaksanaannya sangat

tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing rumah sakit:

a. Karena terbatasnya tenaga kerja yang terampil.

b. Kemampuan dana rumah sakit.

4.Pengambilan kembali Rekam Medis

konsep peminjaman rekam medis

1.Prosedur peminjaman RM

Dalam kegiatan penyimpanan dan pengambilan agar pelaksanaan dapat disimpan dan diambil

kembali dengan cepat dan tepat serta dapat dipelihara/dapat dismipan dalam waktu yang lama

tanpa cepat ruak,maka sarana dan prasarananya harusmendukung, yaitu sebagai berikut :

a.Ruang penyimpanan

b.Alat penyimpanan

c.Petunjuk penyimpanan atau penyekat antara beberapa RM

d.Pleindung rekam medis

e.Bon peminjaman

f.Outgides (petunjuk keluar) atau tracer

g.Alat penunjuk lainnya

6
2.Pengambilan kembali rekam medis

Kegiatan pengambilan kembali rekam medis dari tempat penyimpanan dilakukan karena

kebutuhan diantaranya :

a.Untuk berobat jalan\ control

b.Untuk rawat inap

c.Untuk penelitian

d.Untuk pendidikan

e..untuk pengadilan

f.Untul analisa keantitatif dan kualitatif

ketentuan pengambilan kembali rekam medis

a.Setiap RM yang diambil kembali/keluar harus diganti menggunakan out guide/petunjuk keluar

b.Peminjam harus mengembalikan tepat waktu dalam keadaan baik

c.Ditentukan kebijakan/peraturan berapa lama/waktu RM dapat diluar rak penyimpanan sesuai

dengan jeni peminjamannya. Idealnya setelah jam kerja sudah kembali.

d.RM tidak boleh dibawa keluar RS kecuali atas perintah pengadilan.

e.Peminjaman RM ntuk keperluan pembuatan makalah,riset,dll oleh dokter/tenaga kesehatan

lainnya sebaiknya dikerjakan diruang RM

f.Mahasiswa dpaat meminjam RM jika mempunyai surat pengantar dari dokter ruangan.

g.Untuk pasien yang dirujuk , RM tidk boleh dibawa cukup dengan resume akhir pelayanan

7
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

1. Rekam medis adalah segala bentuk kegiatan dari penerimaan pasien hingga pasien kembali

dari tempat pelayanan kesehatan baik dalam keadaan sehat maupun meninggal. Yang termasuk

kegiatan rekam medis adalah kegiatan pencatatan, pengelolaan pengarsipan, dan pengelolaan

data.

2. Pengelolaan dan penyimpanan rekam medis didasarkan pada sistem penamaan rekam medis,

sistem penomoran rekam medis dan sistem penyimpanan rekam medis.

3. Pengambilan kembali (retrival) berkas rekam medis harus memperhatikan tata cara

pengeluaran rekam medis, petunjuk keluar, dan kode warna pada sampul map.

B.Saran

Dalam pembuatan makalah ini kelompok kami masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu

kelompok meminta kritik dan saran yang membangun dari pembca. Semoga makalah yang kami

buat dapat bermanfaat bagi pembaca

8
DAFTAR PUSTAKA

.Buku Pedoman Rekam Medis. 2005. Medan : RSU Gunung Sitoli.


Akasah, Amd.Perkes., S.Sos., MM. Pengelolaan Sistem Rekam Medis. 2008. Bandung :
Politeknik Piksi Ganesha.

www.google.com/penyimpanan_rekam_medik/medicalrecord diakses tanggal 17 Januari 2012


pukul 15:09.

www.iluniFK83.com/rekam_medis diakses tanggal 28 Januari 2012 pukul 13:01.

www.yunikhoiron.wordpress.com diakses tanggal 17 Januari 2012 pukul 15:15.

Akasah. 2008. Modul Pengelolaan Sistem Rekam Medis II. Bandung : Politeknik Piksi
Ganesha.
International Classification of Diseases and Related Health Problem. Second Ed. Geneva.
WHO, 1992.

Anda mungkin juga menyukai