nurasia
reni rahayu
sri dewi
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Salah satu fungsi yang paling penting dari sebuah rumah sakit adalah menyediakan perawatan
berkualitas tinggi terhadap pasien. Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab secara hukum
maupun moral atas kualitas pelayanan yang di berikan kepada pasien ataupun mereka yang
Pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi serta membaiknya keadaan sosial
ekonomi dan pendidikan, mengakibatkan perubahan sistem penilaian masyarakat yang menuntut
pelayanan kesehatan yang bermutu. Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medis yang baik dan lengkap.
Indikator mutu rekam medik yang baik adalah kelengkapan isi, akurat, tepat waktu dan
B.Tujuan
1
3.untuk mengetahui pengambilan kembali Rekam Medis
BAB II
PEMBAHASAN
“Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien”.
“Rekam medis merupakan hasil aktivitas pencatatan pada suatu rumah sakit atau suatu institusi
pelayanan kesehatan yang berupa data. Data tersebut meliputi data sosial maupun data medis
pasien rawat jalan dan rawat inap dan diproses oleh seorang tenaga rekam medis ataupun
paramedis sehingga menjadi informasi yang berguna bagi rumah sakit. Adapun pengertian rekam
medis adalah himpunan fakta-fakta yang berhubungan dengan riwayat hidup dan kesehatan
tentang seorang pasien tersebut yang ditulis oleh professional dibidang kesehatan” (Huffman,
1994).
.Tujuan Rekam Medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam
rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan . Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan
2
rekam medis yang baik dan benar , maka tertib administrasi tidak akan berhasil
1.AspekAdmisnistrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi , karena isinya menyangkut
tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga mdis dan perawat
2. Aspek Medis
Contoh :
3. Aspek Hukum
Menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan , dalam
rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan
keadilan
4. Aspek Keuangan
Isi Rekam Medis dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran
3
pelayanan . Tanpa adanya bukti catatan tindakan /pelayanan , maka pembayaran tidak
dapat dipertanggungjawabkan
5. Aspek Penelitian
6. Aspek Pendidikan
data/informasi tentang kronologis dari pelayanan medik yang diberikan pada pasien
7. Aspek Dokumentasi
Isi Rekam medis menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai
Ditinjau dari pemusatan atau penyatuan dokumen rekam medis, maka cara penyimpanannya
1. Sentralisasi
Sistem penyimpanan dokumen rekam medis secara sentral yaitu suatu sistem penyimpanan
dengan cara menyatukan formulir-formulir rekam medis milik seorang pasien kedalam satu
a. Data dan informasi hasil-hasil pelayanan dapat berkesinambungan karena menyatu dalam
c. Mengurangi jumlah biaya yang dapat dipergunakan untuk peralatan dan ruangan.
d. Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis mudah distandarisasi.
a. Petugas menjadi lebih sibuk karena harus menangani unit rawat jalan dan unit rawat inap.
b. Filing (tempat penyimpanan) dokumen rekam medis harus jaga 24 jam karena sewaktu-
c. Tempat penerimaan pasien harus bertugas selama 24 jam, karena KIUP akan digunakan
sewaktu-waktu bila pasien datang tidak membawa KIB, padahal KIUP tersimpan di TPPRJ.
2. Desentralisasi
Sistem penyimpanan dokumen rekam medis secara desentralisasi yaitu suatu sistem
penyimpanan dengan cara memisahkan milik seorang pasien antara dokumen rekam medis rawat
jalan, dokumen rekam medis gawat darurat dan rawat inap pada folder tersendiri dan atau ruang
5
3. Satelit
sistem sentralisasi dan desentralisasi. Sistem ini hanya berfungsi pada rumah sakit yang sudah
pencarian data lebih cepat, sedangkan kelemahannya adalah sekuritas data masih dipertanyakan.
Dari ketiga sistem penyimpanan cara sentralisasi lebih baik. Tetapi pelaksanaannya sangat
1.Prosedur peminjaman RM
Dalam kegiatan penyimpanan dan pengambilan agar pelaksanaan dapat disimpan dan diambil
kembali dengan cepat dan tepat serta dapat dipelihara/dapat dismipan dalam waktu yang lama
tanpa cepat ruak,maka sarana dan prasarananya harusmendukung, yaitu sebagai berikut :
a.Ruang penyimpanan
b.Alat penyimpanan
e.Bon peminjaman
6
2.Pengambilan kembali rekam medis
Kegiatan pengambilan kembali rekam medis dari tempat penyimpanan dilakukan karena
kebutuhan diantaranya :
c.Untuk penelitian
d.Untuk pendidikan
e..untuk pengadilan
a.Setiap RM yang diambil kembali/keluar harus diganti menggunakan out guide/petunjuk keluar
f.Mahasiswa dpaat meminjam RM jika mempunyai surat pengantar dari dokter ruangan.
g.Untuk pasien yang dirujuk , RM tidk boleh dibawa cukup dengan resume akhir pelayanan
7
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Rekam medis adalah segala bentuk kegiatan dari penerimaan pasien hingga pasien kembali
dari tempat pelayanan kesehatan baik dalam keadaan sehat maupun meninggal. Yang termasuk
kegiatan rekam medis adalah kegiatan pencatatan, pengelolaan pengarsipan, dan pengelolaan
data.
2. Pengelolaan dan penyimpanan rekam medis didasarkan pada sistem penamaan rekam medis,
3. Pengambilan kembali (retrival) berkas rekam medis harus memperhatikan tata cara
pengeluaran rekam medis, petunjuk keluar, dan kode warna pada sampul map.
B.Saran
Dalam pembuatan makalah ini kelompok kami masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kelompok meminta kritik dan saran yang membangun dari pembca. Semoga makalah yang kami
8
DAFTAR PUSTAKA
Akasah. 2008. Modul Pengelolaan Sistem Rekam Medis II. Bandung : Politeknik Piksi
Ganesha.
International Classification of Diseases and Related Health Problem. Second Ed. Geneva.
WHO, 1992.