Anda di halaman 1dari 8

BUKU PANDUAN

PERAWATAN LUKA BERSIH

OLEH:

KELOMPOK 8

ADE NOVIRA (70300117033)

YULIA PUTRI (70300117008)

NOVIANTI RAHMAN (70300117021)

MIFTAH NUR SANI (70300117012)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATA

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2017
PERAWATAN LUKA BERSIH

A. Definisi Luka Bersih

Luka bersih adalah luka yang tidak terinfeksi oleh bakteri. Berdasarkan
tingkat terkontaminasinya luka bersih ada dua yaitu sebagai berikut :

 Clean Wouds (Luka bersih) merupakan luka yang tidak terinfeksi, terdapat
proses inflamasi yang sangat minimal dan tidak mengenai saluran napas,
saluran cerna, saluran genetalia, dan saluran kemih. Luka bersih terutama
terdapat pada luka tertutup. Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1%-
5%. (Kozier, 2010)
 Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi) merupakan luka
pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genitalia atau perkemihan
dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan
timbulnya infeksi luka adalah 3%-11%.

Perawatan luka bersih yaitu melakukan tindakan perawatan, membersihkan, dan


mengobati luka yang baru sehingga proses penyembuhan cepat terjadi. Prosedur
perawatan yang dilakukan pada luka bersih (tanpa ada pus dan necrose), termasuk
didalamnya mengganti balutan.

B. Tujuan Perawatan Luka Bersih

a. Meningkatkan penyembuhan luka

b. Melindungi luka dari kontaminasi

c. Mencegah terjadinya infeksi

d. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan

e. Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis


C. Manfaat Perawatan Luka Bersih
1. Untuk membantu pasien dalam penyembuhan luka
2. Untuk membantu pasien memperoleh rasa nyaman
3. Untuk membantu pasien mendapatkan kembali fungsi normal
D. Pengkajian jenis-jenis luka
1. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka
a) Stadium I :
Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi pada
lapisan epidermis kulit.
b) Stadium II :
Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan
epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya
tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
c) Stadium III :
Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan
atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak
melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan
epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara
klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan
sekitarnya.
d) Stadium IV :
Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang
dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.
2. Berdasarkan waktu penyembuhan luka
a) Luka akut
yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan
yang telah disepakati.
b) Luka kronis
yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat
karena faktor eksogen dan endogen.

E. Persiapan

a. Pasien

1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pada klien


3. Menanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan diberikan

4. Menjaga privacy

b. Persiapan Alat

Alat-alat steril:

1. Pinset anatomis 2 buah

2. Gunting bedah 1 buah

3. Gunting jaringan 1 buah

4. Kassa kering dalam kom secukupnya

5. Kassa desinfektan dalam kom tertutup secukupya

6. Sarung tangan 1 pasang

7. Kom kecil

8. Korentang/ forcep

Alat alat tidak steril:

1. Gunting perban 1 buah

2. Perlak

3. Plester

4. Nierbekken 2 buah
5. NaCl 9%
6. Sarung tangan 1 pasang

7. Masker

8. Kantong plastik/ baskom untuk tempat sampah

c. Prosedur kerja

1. Dekatkan alat-alat ke pasien

2. Perawat cuci tangan


3. Pasang masker dan sarung tangan tidak steril

4. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan

5. Letakkan perlak dibawah area luka

6. Letakkan Nierbekken didekat pasien

7. Buka balutan lama (hati-hati jangan sampai menyentuh luka) dengan

menggunakan pinset anatomi, buang balutan bekas kedalam nierbekken

8. Buka sarung tangan, masukkan kedalam nierbekken

9. Membuka set steril, menyiapkan larutan pencuci luka dan obat luka

10. Pasang sarung tangan steril

11. Bersihkan luka dengan kassa desinfektan, mulai dari pusat luka kearah
luar secara perlahan-lahan karena luka setelah operasi terdapat sedikit

edema, setelah dibersihkan irigasi luka dengan normal salin

12. Keringkan luka dengan kassa steril

13. Oleskan antibiotik yang sesuai pada luka

14. Tutup dengan kassa kering steril secukupnya,kemudian plester dengan

rapi

15. Buka sarung tangan, masukkan kedalam nierbekken


16. Buka masker

17. Atur dan rapikan posisi pasien

18. Buka sampiran

19. Evaluasi keadaan pasien

20. Rapikan peralatan

21. Perawat cuci tangan


Dokumentasikan dalam catatan keperawatan

F. CONTOH LUKA BERSIH


KESIMPULAN

Luka bersih merupakan luka yang tidak terinfeksi, terdapat proses inflamasi

yang sangat minimal dan tidak mengenai saluran napas, saluran cerna, saluran

genitala dan saluran kemih. Luka bersih terdapat pada luka tertutup.Perawatan luka

bersih yaitu melakukan tindakan perawatan, membersihkan, dan mengobati luka yang

baru sehingga proses penyembuhan cepat terjadi. Tujuan perawatan luka bersih yaitu

Meningkatkan penyembuhan luka, melindungi luka dari kontaminasi, mencegah

terjadinya infeksi, mencegah bertambahnya kerusakan jaringan, dan meningkatkan

kenyamanan fisik dan psikologis.


DAFTAR PUSTAKA

Kozier, 2011 Fundumental Keperawatan Edisi 7. Jakarta : buku kedokteran EGC

Pamela,dkk 2011 Pedoman Keperawatan Emergensi Edisi II. Jakarta : buku


kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai