-------------------
-----
DI SUSUN OLEH :
KELAS : A- BTE 01
FAKULTAS HUKUM
UNVERSITA TADULAKO
2018
BAGAIMANA ISLAM MENGHADAPI TANTANGAN MODERNISASI
Ilmu Pegetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang
kemajuan. Iptek dapat membawa ampak positif bagi kemajuan dan kesejahteraan
bagi manusia. Dunia menjadi kecil. Semua pekerjan rutin bisa di selesaikan
dengan cepat. Sebaiknya iptek juga dapat membaa dampak negatif berupa
ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungan yang
berakibat kepada kerusakan an kehancuran. Di lain sisi iptek tidak selalu dapat
membuat manusia menjadi lebih bahagia. Terkadang manusia bisa menjadi miskin
terhadap perasaan kemanusiaannya sendiri karena mengagungkan iptek. Agar
iptek dapat berdampak secara positif dan terhindar dari dampak negatif maka
sangat di perlukan agama atau iman orang-orang yang memanfaatkan iptek
tersebut karena tak jarang pula prinsip-prinsip dalam agama di langgar atas nama
iptek. Iptek atau ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan salah satu hal yang
tidak dapat kita lepaskan dalam kehidupan kita karena memang manusia
membutuhkannya. Manusia dianugrahi dengan akal pikiran. Dengan akal pikiran
tersebutlah, kita selalu akan berinteraksi dengan ilmu. Akal yang baik dan benar,
akan terisi dengan ilmu-ilmu yang baik pula. Sedangkan teknologi, dapat kita
gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan berkembang. Justru islam
sangat mendukung umatnya untuk kemajuan sains dan teknologi yang
memberikan kemudahan-kemudahan dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia.
Islam dan ilmu pengetahuan selalu masih mendapat pandangan dikotomis.
Kebanyakan dari kita selalu memisahkan antara agama dan ilmu pengetahuan.
Kebanyakan menganggap bahwa antara agama dan ilmu pengetahuan adalah
sesuatu yang tidak memiliki hubungan satu sama lain.
2. Bagaimana pandangan islam tentang ekonomi?
Segala bentuk transaksi, yang berkaitan produksi,distribusi, dan pemasaran barang
dan jasa yang mendatangkan keuntungan finansial itu, merupakan kegiatan
ekonomi. Menurut AM Saefudin (1997) ada enam pokok perekonomian.
1. Barang dan jasa yang di produksi
2. Sistem produksi yang akan di gunakan untuk menghasilkan barang dan jasa
tersebut.
3. Sistem distribusi yang berlaku di antara para pelaku ekonomi.
4. Efisiensi dalam penggunaan faktor-faktor produksi
5. Antisipasi terhadap fluktuasi pasar, mulai dari inflasi, resesi, depresi dan lain-
lain
6. Ikhtiar manajemen produksi dan distribusi agar efisien.
Dalam islam, ekonomi ialah berkorban secara tidak kikir dan tidak boros
dalam rangka mendapatkan keuntungan yang layak. Dengan demikian,
pengorbanan tidak boleh sekecil-kecilnya ataupen tentu saja, melainkan
pengerbonan yang tepat harus sesuai dengan keperluan yang sesunguhnya
sehingga mutu produksi dapat terjamin. Demekian pula, keuntungan tidak
perlu di kejar sebesar-besarnya; atau dengan alat sekecil-kecilnya pedagang
dan pengusaha berusaha memenuhi kebutuha secara maksimal .
Dalam islam ekonomi ialah berkorban secara tidak kikir dan tidak boros dalam
rangka mendapatkan keuntungan yang layak. Dengan demikian, pengorbanan
tidak boleh sekecil-kecilnya ataupun tertentu saja, melainkan pengorbanan
yang tepat harus sesuai dengan keperluan yang sesungguhnya sehingga mutu
produksi dapat terjamin. Demikian pula, keuntungan tidak perlu di kejar
sebesar-besarnya dan tidak perlu melewati batas. Jadi, keuntungan monopoli
di larang dalam islam. Oleh karena itu, keuntungan harus sewajarnya dan tidak
merugikan orang lain.
Kekuatan ekonomi sangat berpengaruh terhadap eksistensi dan bangsa yang
wibawa suatau bangsa. Bangsa yang ekonominya kuat, akan menjadi bangsa
yang berwibawa di hadapan bangsa-bangsa lain. Dengan ekonomi yang kuat
dan stabil, satu negara dapat membantu negara lain, memajukan negara lain,
dan mempunyai daya tawar politik terhadap negara lainnya. Setelah perang
dingin antara blok timur dan blok barat berakhir, maka kriteria negara kuat
beralih dari ukuran kuat secara militer ke ukuran kuat secara ekonomi. Sebuah
negara di pandang kuat, bukan karena kekuatan ekonominya. Sebaliknya
negara itu di angap lemah, manakala ekonominya tidak maju, tidak stabil, dan
tidak kuat, meskipun misalnya , secara militer kuat.
a) siyasah dustruriyah (hukum tata negara). Meteri yang di kaji tentang cara
dan metode sukses kepemimpinan , kriteria seorang pemimpin, hukum
mewujudkan kepemimpinan politik, pembagian kekuasaan (eksekutif,
legislatif dan yudikatif), institusi pertahanan keamanan, institusi
penegakan hukum (kepolisian) dan lain-lainnya.
b) Siyasah dauliyyah (hukum politik yang mengatur hubungan internasional).
Objek kajiannya adalah hubungan antar-negara islam dengan sesama
negara islam, hubungan negara islam dengan negara non-muslim,
hubungan nilateral dan multilateral, hukum perang dan damai, genjatan
senjata, hukum kejahatan perang dan lain-lain.
c) Siyasah maliyah (hukum politik yang mengatur keuangan negara).
Kontens yang dibahas adalah sumber-sumber keuangan negara, distribusi
keuangan negara, perencanaan anggaran negara dan penggunaannya,
pengawasan dan pertanggung jawaban penggunaan keuangan negaradan
pilantropi islam.
Jika akal saja yg didik dan hati diabaikan,maka akan lahir manusia cerdas
secara intelektual,tetapi tidak mempunyai hati,alias tidak memiliki moral
religius.Sebaliknya,jika hatinya saja yang dididik,tentu akan lahir manusia
berkarakterdan bermoral,tetapi miskin secara intelektual.Demikian juga,kalau
hanya jasmani yang didik,maka akan lahir manusia superman secara
fisik,tetapi miskin secara intelektual dan spiritual.Jika ketiga ranah yang
didik,maka akan lahir insan kamil(manusia paripurna).Harus anda pahami
bahwa pendidikan Quranipasti benar secara ilmiah.Sebaliknya ,p-endidikan
yang benar secara ilmiah,akan benar pula secara Qurani.Antara keduanya
tidak boleh bertantangan.
Dalam Iptek maupun seni tidak bebas nilai jika pada Iptek baik secara ontologis ,
epitemologis maupun aksiologis , lalu jika pada seni yang hakikatnya adalah ekspresi
jiwa yang suci . Kesucian jiwa menghasilkan karya seni yang jernih suci dan indah .
Seni adalah sarana kembali kepada Tuhan . Dalam ekonomi masih banyak berlaku
ekonomi masyarakat isam yang belum tentu islam salah satu contohnya adalah RIBA
, yaitu :
1. Riba qardh adalah Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkanterhadap yang berutang (muqtaridh)
2. Riba Jāhiliyah adalah utang dibayar lebih dari pokokknya karena si peminjam
tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan.
3. Riba Nasī`ah. Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi
yangdipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya
4. Riba dalam nasī`ah muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau
tambahan antara yang diserahkan satu waktu dan yang diserahkan waktu berbeda .
Lanjut dalam masalah politik berbicara soal negara ini yaitu Negara Kesatuan
Republik Indonesia memang bukan Negara islam tetapi juga bukan Negara sekuler .
Ketika ingin menduduki atau telah menduduki suatu jabatan yang telah di amanahkan
harus dijalankan dengan penuh amanah tanpa menghalalkan segala cara yang
diharamkan . Berbicara pendidikan , berarti berbicara arah kemajuan bangsa ini pada
masa mendatang . Jika landasan pendidikan kita tidak sesuai dengan arah dasar
bangsa ini , maka membiarkan pada masa depan akan terjadi pengkhianatan terhadap
konstitusi . Oleh sebab itu , landasan dan arah pendidikan kita tidak boleh lepas dari
nilai ilahiah karena ia merupakan amanat undang – undang dan wujud denyut nadi
dan nafas bangsa Indonesia yang sangat religious .
C. MENGGALI SUMBER HISTORIS , SOSIOLOGIS DAN FILOSIFIS
TENTANG KONSEP ISLAM MENGENAI IPTEK , POLITIK , SOSIAL –
BUDAYA DAN PENDIDIKAN
Akar-akar kemajuan yang dicapai umat islam memang telah diletakkan dasar-
dasarnya oleh Rasulullah . Beliau mengajarkan kepada para sahabat bahwa menguasai
ilmu itu wajib .Kewajiban yang tidak memedakan laki-laki dan permpuan . Kalau
perlu , menurut Nabi Muahammad SAW , kita belajar untuk dapat menguasai ilmu ,
meskipun harus pergi ke negeri cina . Secara teologis Allah telah menetapkan bahwa
yang akan mendapat kemajuan pada masa adalah bangsa yang menguasai ilmu
pengetahuan yang dilandasi dengan iman . Dalam sejarah , kita dapat menyaksikan
kemajuan Iptek umat islam yang membawa kemajuan bagi umat islam dalam bidang
ekonomi , politik , budaya dan pendidikan . Umat islam makmur secara materi dan
rohani , juga makmur dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran .Dalam realitas
sekarang dapat dilihat , bangsa-bangsa muslim tertinggal dalam Iptek sehingga yang
menguasai dunia secara ekonom , politik , dan budaya adalah bukan bangsa muslim .
Mereka maju karena Iptek walaupun sebagian besar mereka tidak memiliki beriman .
D. RESISTENSI TERHADAP PEMBARUAN
Dengan demikian , akar-akar keterbelakangan dunia islam dalam sains dan Iptek
dapat dilacak dari leyapnya berbagai cabang ilmu-ilmu aqliyah dari tradisi keilmuan
dan pedidikan muslim . Pada saat yang sama , ilmu – ilmu aqliyah tadi mengalami
transmisi ke dunia Eropa yang pada akhirnya renainsans dan revolusi industri .
Revolusi industri imprealisme dan kolonialisme Eropa . Sejauh menyangkut
pendidikan pemmbaruan dilancarkan tetapi resistensi lembaga-lembaga pendidikan
tinggi islam semacam universitas Al- azhar menolak sejumlah gagasan pembaruan
pendidikan yang ditwarkan dan ingin diterapkan tokoh semacam Rifa’ah al-Tahtawi .
Bidang ilmu-ilmu alam dan eksakta yang dibutuhkan untuk membangun kembali
peradaban islam ditengah dominasi politik , ekonomi , cultural/budaya dan intelektual
barat . Senang atau tidak , masa depan dunia islam tergantung banyak kepada
kemampuan dan keberhasilan memajukan sains dan teknologi . Dan ini gilirannya
sangat tergantung pada peningkatan kualitas lembaga – lembaga pedidikan tinggi itu
sendiri .
Tegasnya , sumber daya manusia yang justru sangat dibutuhkan untuk menggenjot
kemajuan sains dan teknologi ternyata sulit ditemukan . Sekali lagi mengambil contoh
Indonesia sebagai contoh lulusan bidang ilmu-ilmu murni yang menjadi titik tolak
pengembangan sains dan teknologi berjumlah hanya 5.583 adapun kebutuhna
mencapai 263.795 orang . Kepincangan mencolok ini hamper dapat dipastikan juga
terjadi di banyak kawasan dunia islam lainnya sampa di abad ke-21.
E. TANTANGAN SERTA PERAN ISLAM MENGHADAPI MODERNISASI
Adapun tantangan yang dihadapi islam di era modernisasi saat ini adalah:
1. Kemajuan iptek telah mengubah pola pikir, pola pergaulan, dan pola kehidupan
secara massif
2. Industrialisasi dalam memproduksi barang dan jasa yang diperlukan masyarakat,
tetapi di sisi lain membawa dampak kepada wujudnya stratifikasi social yang tidak
seimbang, yaitu kapitalis. Sehingga mengakibatkan adagium di masyarakat yaitu yang
kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
3. Kemajuan dalam bidang teknologi-komunikasi telah mengubah pola hidup
masyarakat dalam segala aspeknya termasuk pola keberagamannya.
KELEBIHAN
Dalam jurnal tersebut telah sesuai dengan ketentuan dalam penulisan jurnal yaitu topik
jurnal , sistematika penulisan dan teknik penulisan .
- Teknik penulisan mengenai panjang artikel , intisari , sub judul , daftar pustaka , serta
orisinalitas karya telah sesuai .
- Sistematika penulisannya mengenai judul , nama penulis , intisari , pendahuluan ,
pembahasan , penutup , dan daftar pustaka telah sesuai .
- Topik jurnal tersebut artikelnya sesuai dengan sudut pandang filsafat yang kajiannya
gabungan antara refleksi terhadap persoalan – persoalan aktual serta perennial .
KEKURANGAN
- Dalam sistematika penulisannya tidak terdapat biodata penulis , yang seharusnya biodata
penulis terdapat setelah daftar pustaka . Sebenarnya dengan adanya biodata penulis
memudahkan pembaca untuk lebih mengetahui penulis jurnal tersebut .